You are on page 1of 8

EVIDENCE BASE PRACTICE (EBP)

Efektivitas Terapi Murotal dan Terapi Musik Klasik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di Pekalongan

I. PENDAHULUAN II. ANALISA JURNAL Judul : Efektivitas Terapi Murotal dan Terapi Musik Klasik terhadap Penurunan

Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di Pekalongan Penulis : Firman Faradisi Hasil Analisa 1. Masalah penelitian yang di sampaikan: Masalah penelitian yang disampaikan peneliti yaitu: Tindakan pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan bisa membahayakan bagi pasien. Maka tidak heran jika seringkali pasien dan keluarganya

Komponen Jurnal A. Pendahuluan

menunjukan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang mereka alami. 2. Besar masalah menurut peneliti: Beberapa orang kadang tidak mampu mengontrol kecemasan yang dihadapi, sehingga terjadi disharmoni dalam tubuh. Hal ini akan berakibat buruk, karena apabila tidak segera diatasi akan meningkatkan tekanan darah dan pernafasan yang dapat menyebabkan pendarahan baik pada saat pembedahan ataupun pasca operasi. Intervensi keperawatan yang tepat diperlukan untuk mempersiapkan klien baik secara fisik maupun psikis sebelum dilakukan operasi (Efendy,2005). 3. Dampak masalah jika tidak diatasi:
Dengan adanya peningkatan angka kejadian stroke dan kecacatan tersebut, apabila latihan gerak sendi (ROM) tidak

dilaksanakan sedini mungkin maka akan terjadi penurunan kekuatan otot, atropi otot, kontraktur dan luka dukubitus. Dalam kenyataanya dirumah sakit kejadian seperti ini sering terjadi meski telah mendapat kontrol dari tenaga kesehatan rumah sakit (Alimul, 2006).

4. Kesenjangan yang terjadi / perbandingan antara masalah yang ada dengan harapan/ target:
Angka kejadian hemiparase semakin meningkat seiring dengan meningkatnya angka kejadian stroke. Jumlah penderita stroke cenderung meningkat setiap tahun, bukan hanya menyerang penduduk usia tua, tetapi juga dialami oleh mereka yang berusia muda dan produktif (Yastroki, 2010).

5. Tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan ROM pasif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke dengan hemiparase di RSUD Jombang.

Hipotesis: Peneliti tidak mencantumkan mengenai hipotesis B.1. Populasi dan 6. Populasi target penelitian: Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien stroke dengan
hemiparase di RSUD Jombang.

Sampel

7. Sampel penelitian: Sampel yang dijadikan subyek penelitian adalah pasien stroke
dengan hemiparase di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang..

8. Metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi target: Metode sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. 9. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian: Jumlah sampel penelitian yang diteliti berjumlah 17 pasien B.2 Desain Penelitian 10. Desain penelitian yang digunakan

Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian PraEksperiment (One-Group Pra-Post Test Design).

11. Variabel yang diukur dalam penelitian:


Variabel independent yaitu Latihan ROM pasif sedangkan variabel dependent adalah peningkatan kekuatan otot.

B.3 Pengukuran atau 12. Metode Pengumpulan Data: pengumpulan data Peneliti tidak menjelaskan mengenai metode pengumpulan data 13. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data: Peneliti tidak mencantumkan mengenai alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data. 14. Validitas dan Reabilitas alat ukur: Peneliti tidak mencantumkan mengenai uji validitas yang reabilitas. 15. Yang melakukan pengukuran: Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. 16. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisa data:
Uji statistik yang digunakan yaitu uji statistik Repeated Anova.

17. Program atau software statistik yang digunakan untuk menganalisis data: Peneliti tidak menjelaskan tentang program atau software yang digunakan untuk menganalisis data. C.1. Alur penelitian 18. Alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang dan data base line mengikuti penjelasan data base line kelompok eksperimen dan kelompok penelitian sampai selesai, drop out dan loss of follow up:
pasien stroke dengan hemiparase diobservasi kekuatan otot sebelum perlakuan, kemudian dilakukan perlakuan latihan

ROM pasif dua kali sehari dan diamati kekuatan ototnya selama 7, kekuatan otot dengan skala 0-5 diobservasi pada ekstremitas atas fleksor yaitu otot bisep berakhii dan ektremitas bawah ekstensor yaitu otot rektus femoris.

19. Karakteristik responden: Umur Jenis kelamin

20. Hasil Penelitian:


Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Setelah Diberikan Latihan ROM Pasif Pada Pasien Stroke Dengan Hemiparase Di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang. Hasil ini

menunjukkan kekuatan motorik mengalami peningkatan dimulai pada hari ke 3 sampai hari ke 7 dengan nilai Mean 14,3

Kekuatan Otot Ekstremitas Bawah Setelah Diberikan Latihan ROM Pasif Pada Pasien Stroke Dengan Hemiparase Di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang. Hasil ini menunjukkan kekuatan motorik mengalami peningkatan dimulai pada hari ke 3 sampai hari ke 7 dengan Mean 14,3

Berdasarkan uji statistik Repeated Anova pada Tabel 3 pada ekstremitas atas dan bawah dapat diketahui bahwa hasil signifikansi Hari 1 dan Hari 2 tidak berbeda/signifikan dengan sebelum perlakuan, dan pada Hari 3 sampai Hari ke 7 menunjukkan ada perbedaan/signifikan dengan sebelum perlakuan. yang artinya pada Hari 3 sampai Hari ke 7 menunjukkan p 0.05, maka Ho di tolak dan H1 diterima artinya ada pengaruh latihan ROM pasif terhadap

peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke dengan hemiparase di paviliun flamboyan RSUD Jombang.

21. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada


pengaruh latihan ROM pasif 2x sehari terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke dengan hemiparase di paviliun flamboyan RSUD Jombang

22. Penjelasan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian:


Hasil analisa menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan latihan ROM pasif 2x sehari pada pasien stroke dengan hemiparase, dengan nilai sig.= 0.000. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ada pengaruh latihan ROM pasif 2x sehari terhadap peningkatan hemiparase. Oleh karena itu pasien stroke dengan hemiparase harus menggerakkan anggota badanya yang lumpuh paling tidak 2 kali sehari untuk meningkatkan kekuatan motoriknya supaya cepat sembuh dan penderita tidak tergantung pada orang lain karena ukuran keberhasilan bukan hanya banyak jiwa yang tertolong tetapi berapa banyak penderita berfungsi lagi di masyarakat. kekuatan otot pada pasien stroke dengan

23. Interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian : Peneliti tidak menjelaskan mengenai interpretasi hasil penelitian 24. Perbandingan hasil penelitian dengan penelitian-penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukan adanya relevansi: Peneliti tidak mencantumkan mengenai penelitian terdahulu. 25. Penjelasan peneliti tentang makna dan relevansi hasil penelitiannya dengan perkembangan ilmu kesehatan serta terhadap pemecahan masalah:

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. 26. Nilai kepentingan (importance) hasil penelitian: Diharapkan tenaga kesehatan lebih aktif lagi dalam memberikan latihan ROM pasif pada pasien stroke. 27. Kemampulaksanaan applicability hasil penelitian menurut peneliti: Peneliti tidak menjelaskan secara langsung kemampuan pelaksanaan (applicability) hasil penelitian pada tatanan klinik. Namun hasil penelitian menunjukan bahwa

kebermaknaan pemberian latihan ROM pasif pada pasien stroke perlu juga mendapatkan perhatian. 28. Replikasi hasil penelitian ini pada setting praktik klinik lainnya: Peneliti tidak mencantumkan Replikasi hasil penelitian ini pada setting praktik klinik lainnya. 29. Penjelasan penelitian: Peneliti tidak mencantumkan mengenai kekuatan dan kelemahan penelitian. 30. Level evidence penelitian : Level evidence penelitian ini adalah level III peneliti tentang kekuatan dan kelemahan

III. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bahwa dengan latihan ROM pasif 2x
sehari dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke dengan hemiparase.

b. Saran Perlu dikaji lebih lanjut lagi mengenai terapi latihan range of motion (ROM) dengan model analisis ROM aktif dan pasif, sehingga dapat diketahui lebih pasti tingkat

efektivitas mana yang lebih mempengaruhi keberhasilan latihan ROM pada pasien stroke dengan hemiparase.

IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rinika Cipta. Brunner dan Suddart, 2002.Keperawatan Medikal Bedah penerjemah Panggabean. Jakarta:EGC. Butterton, Mary, 2008. Listening to Music in Psychotherapy. Oxford: Radcliffe Publishing. Campbell, D, (2001a). Efek Mozart bagi Anak, Meningkatkan Daya Pikir, Kesehatan dan Kreativitas Anak Melalui Musik penerjemah Widodo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ________, D(2001b).Efek Mozart:Memanfaatkan kekuatan music untuk mempertajam pikiran, mengaktifkan kreativitas dan menyehatkan tubuh penerjemah Hermaya. Jakarta: Gramedia. Crish, Y. 2008, Konsep Dasar Operasi.http:www.yenibeth.com, tanggal akses : 7-01-2008.. Doengoes, Marlyn, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoma nuntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC. Efendy, 2005. Kiat Sukses Menghadapi Operasi. Yogyakarta: Sahabat Setia. Emmoto, 2005. The True of Water,Berbagai Keajaiban Pada Air.Jakarta: Serambi. Ganong, WF, 2005. Buku AjarFisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC. Gfeller and Thaut.1999. Music Therapy.http://www.peacfulmind.com/music-therapy.htm TanggalAkses : 10-7-2009. Grace, 2009. Musik dan Dampak Bagi Kehidupan.WYKN.http://www.in Christ.net.Tanggal Akses 18 februari2009. Gusmian, 2005. Ruqyah Terapi Religi Sesuai SunnahRasulullah SWT. Jakarta: pustaka Marwa. Hadi, A, 2008. Seni dan Religiusitas Spiritualitas Islam.http://baytal- hikmah.com Tanggal akses:12-7-2009. Hawari, D, 2002. Dimensi Religi dalam Praktik Psikiatri dan Psikologi. Jakarta: Balai Penerbit UI. Kate and Mucci, 2002. The Healing Sound of Musik penerjemah Prakoso. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Khrisna, A, 2001. Masnawi, Bersama Jalaluddin Rumi Menggapai Langit Biru Tak Berbingkai. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.. Long, B, 2008. Foundation In Nursing Theory and Practice. http://books.google.co.id.Tanggal akses 10-6-2009. MacGregor, S, 2001. Piece of Mind Menggunakan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar untuk Mencapai Tujuan. Jakarta: Gramedia.

Mansjoer, A dkk, 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI. Massion, W, 1999. Pengertian Kecemasan. http://wangmuba.com Tanggal Akses: 2009/02/13. Merritt, S, 2003. Simfoni Otak: Aktifitas Musik yang Merangsang IQ, EQ, SQ, untuk Membangkitkan Kreatifitas dan Imajinas, penerjemah Dharma. KAIFA. Bandung. Mindlin, 2009. Brain Music. http: //www.editinternational.com Tanggal Akses: 13-7-2009. Mukhdam, 2008. Pengaruh Al-Quran terhadap Organ Tubuh. http.//www.mukhdam.com.

You might also like