You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ablasio adalah suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen
retina (IDE!. keadaan ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat ter"adi
pada usia berapapun# $alaupun biasanya ter"adi pada orang usia setengah baya atau
lebih tua.
Ablasio retina lebih besar kemungkinannya ter"adi pada orang yang menderita
rabun "auh (miopia! dan pada orang orang yang anggota keluarganya ada yang pernah
mengalami ablasio retin
B. umusan %asalah
%asalah yang kami angkat pada makalah ini mengenai asuhan kepera$atan pada
pasien dengan Ablasio etina
&. 'u"uan
(. Untuk mendapatkan gambaran tentang asuhan kepera$atn dengan ablasio etina
serta )a*tor+)aktor yang berhubungan dengan masalh tersebut.
,. %engetahui pengertian Ablasio etina
-. %engetahui etiologi Ablasio etina
.. %engetahui pato)isologi Ablasio etina
/. %engetahui mani)estasi klinis Ablasio etina
D. %an)aat
(. %emahami pengertian dari Ablasio etina
,. %emahami etiologi dari penyakit Ablasio etina
-. %emahami pato)isologi Ablasio etina
.. %emahami mani)estasi klinis Ablasio
(
BAB II
'IN0AUAN PU1'A2A
A. De)inisi
Ablasio adalah suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen retina (IDE!.
keadaan ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat ter"adi pada usia berapapun#
$alaupun biasanya ter"adi pada orang usia setengah baya atau lebih tua.
B. Penyebab
1ebagian besar ablasio retina ter"adi akibat adanya satu atau lebih robekan+robekan atau
lubang+lubang di retina# dikenal sebagai ablasio retina regmatogen (hegmatogenous etinal
Deta*hment!. 2adang+kadang proses penuaan yang normal pun dapat menyebabkan retina
men"adi tipis dan kurang sehat# tetapi yang lebih sering mengakibatkan kerusakan dan
robekan pada retina adalah menyusutnya korpus 3itreum# bahan "ernih seperti agar+agar yang
mengisi bagian tengah bola mata
&. 'anda Dan 4e"ala
4e"ala yang sering mun*ul pada penderita Ablasio etina di antara lain5
a. 6loaters (terlihatnya benda melayang+layang!.
Hal itu ter"adi karena adanya kekeruhan di 3itreus oleh adanya darah# pigmen retina yang
lepas atau degenerasi 3itreus itu sendiri.
Photopsia7Light )lashes(kilatan *ahaya!. tanpa adanya sumber *ahaya di sekitarnya# yang
umumnya ter"adi se$aktu mata digerakkan dalam keremangan *ahaya atau dalam keadaan
gelap
b. Penurunan keta"aman dalam melihat
*. Penderita mengeluh sebagian matanya seperti tertutup tirai
,
D. PEN48BA'AN
(. 8perasi
'eknik operasinya berma*am ma*am# tergantung pada luasnya lapisan retina
yang lepas dan kerusakan yang ter"adi# tetapi semuanya diran*ang untuk
mendekatkan dinding mata ke lubang retina# menahan agar kedua "aringan itu
tetap menempel sampai "aringan parut terbentuk dan melekatkan lagi robekan
,. Prognosis
Bila retina berhasil direkatkan kembali mata akan mendapatkan kembali
sebagian )ungsi penglihatan dan kebutaan total dapat di*egah. 'etapi seberapa "auh
penglihatan dapat dipulihkan dalam "angka enam bulan sesudah tindakan operasi
tergantung pada se"umlah )aktor. Pada umumnya )ungsi penglihatan akan lebih sedikit
pulih bila ablasio retina telah ter"adi *ukup lama atau mun*ul pertumbuhan "aringan di
permukaan retina.
2orpus 3itreum yang terus menyusut dan mun*ulnya pertumbuhan "aringan di
permukaan retina menyebabkan tidak semua retina yang terlepas dapat direkatkan
kembali. Bila retina tidak dapat direkatkan kembali# maka mata akan terus menurun
penglihatannya dan akhirnya men"adi buta
-. PEN&E4AHAN
4unakan ka*a mata pelindung untuk men*egah ter"adinya trauma pada mata.
Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya se*ara seksama.
0ika anda memiliki risiko menderita ablasio retina# periksakan mata minimal setahun sekali
-
BAB III
28N1EP A1UHAN 2EPEA9A'AN
(. PEN42A0IAN
a. Anamnesa 5 %eliputi nama# umur untuk mengetahui angka ke"adian pada usia
keberapa# "enis kelamin untuk membandingkan angka ke"adian antara laki+laki dan
perempuan# peker"aan untuk mengetahui apakah penderita sering menggunakan
tenaga se*ara berlebihan atau tidak.
b. 2eluhan utama 5
: 6loaters# ter"adi karena adanya kekeruhan di 3itreus oleh adanya darah# pigmen
retina yang lepas atau degenerasi 3itreus itu sendiri. 2adang+kadang penderita
merasakan adanya tabir atau bayangan yang datang dari peri)er (biasanya dari sisi
nasal! meluas dalam lapangan pandang. 'abir ini bergerak bersama+sama dengan
gerakan mata dan men"adi lebih nyata. Pada stadium a$al# penglihatannya membaik
.
di malam hari dan memburuk di siang hari terutama sesudah stres )isik (membungkuk#
mengangkat! atau mengendarai mobil di "alan bergelombang.
: 6otopsia yang umumnya ter"adi se$aktu mata digerakkan dalam keremangan *ahaya
atau dalam keadaan gelap. 2eadaan ini disebabkan oleh tarikan pada retina dan bisa
ter"adi pada orang normal "ika ter"adi *edera tumpul pada mata.
: Penurunan ta"am penglihatan. Pasien mengeluh penglihatannya sebagian seperti
tertutup tirai yang semakin lama semakin luas. Pada keadaan yang lebih lan"ut dapat
ter"adi.
*. i$ayat penyakit sekarang
Pada pengka"ian ini yang perlu dika"i adanya keluhan pada penglihatan seperti
penglihatan kabur# melihat kilatan;kilatan ke*il# adanya tirai hitam yang menutupi area
penglihatan# adanya penurunan ta"am penglihatan.
d. i$ayat penyakit dahulu
Adakah ri$ayat penyakit dahulu yang diderita pasien yang berhubungan dengan
timbulnya ablasio retina yaitu adanya miopi tinggi# retinopati# trauma pada mata.
e. i$ayat penyakit keluarga
Adakah anggota keluarga lain yang mengalami penyakit seperti yang dialami pasien dan
miopi tinggi.
). i$ayat psikososial dan spiritual
Bagaimana hubungan pasien dengan anggota keluarga yang lain dan lingkungan sekitar
sebelum maupun sesudah sakit. Apakah pasien mengalami ke*emasan# rasa takut#
kegelisahan karena penyakit yang dideritanya dan bagaimana pasien menggunakan
koping mekanisme untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
g. Pola+pola )ungsi kesehatan
/
a. Pola persepsi dan tata laksana hidup
Bagaimana persepsi pasien tentang hidup sehat# dan apakah dalam melaksanakan
laksana hidup sehat penderita membutuhkan bantuan orang lain atau tidak.
b. Pola tidur dan istirahat
Dika"i berapa lama tidur# kebiasaan disaat tidur dan gangguan selama tidur sebelum
pelaksanaan operasi dan setelah palaksanaan operasi. 0uga dika"i bagaimana pola tidur
dan istirahat selama masuk rumah sakit
*. Pola akti)itas dan latihan
Apa sa"a kegiatan sehari+hari pasien sebelum masuk rumah sakit. 0uga ditanyakan
akti)itas pasien selama di rumah sakit# sebelum dan setelah pelaksanaan operasi.
D. Pola hubungan dan peran
Bagaimana hubungan pasien dengan lingkungan sekitarnya. Apakah peranan pasien
dalam keluarga dan masyarakat. 0uga ditanyakan bagaimana hubungan pasien dengan
pasien lain dirumah sakit#sebelum dan setelah pelaksanaan operasi.
e. Pola persepsi dan konsep diri
Bagaimana body image# harga diri# ideal diri# dan identitas diri pasien. Apakah ada
perasaan negati) terhadap dirinya. 0uga bagaimana pasien menyikapi kondisinya
setelah palaksanaan operasi.
). Pola sensori dan kogniti)
Bagaimana daya penginderaan pasien. Bagaimana *ara berpikir dan "alan pikiran
pasien.
g. Pola penanggulangan stress
Bagaimana pasien meme*ahkan masalah yang dihadapi dan stressor yang paling
sering mun*ul pada pasien.
<
PE%EI21AAN 6I1I2
(a!1tatus kesehatan umum
Bagaimana keadaan penyakit dan tanda+tanda 3italnya.
(b!Pemeriksaan mata
Pemeriksaan pada mata dibagi berdasarkan segmen+segmen# yaitu 5
Pemeriksaan segmen anterior 5
((!Adanya pembengkakan pada palpebrae atau tidak# biasanya pada klien post operasi
ablasio retina# palpebraenya akan bengkak.
(,!2eadaan lensa# bila tidak ada konplikasi lain# maka keadaan lensanya adalah
"ernih.
(-!Bagaimana keadaan pupilnya# pupil pada klien ablasio retina yang telah masuk
rumah sakit akan melebar sebagai akibat dari pemberian atropin.
(.!2amera 8kuli Anteriornya biasanya dalam.
(/!Bagaimana keadaan kon"ungti3anya# biasanya pasien post operasi akan mengalami
hiperemi pada kon"ungti3anya.
Pemeriksaan segmen posterior 5
((!&orpus 3itreum ada kelainan atau tidak.
(,!Ada atau tidak pupil syara) optiknya.
,. DIA4N81A 2EPEA9A'AN
(. Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi retina deta*hment.
,. in)eksi berhubungan dengan adanya luka operasi retina deta*hment.
=
-. Adanya ke*emasan berhubungan dengan an*aman kehilangan penglihatan.
-. IN'E>EN1I 2EPEA9A'AN
No. D?
kepera$atan
N8& NI&
@
(. nyeri akut
1etelah dilakukan tindakan
kepera$atan selama ...... ?,. "am
pasien dapat mengontrol
nyeri dengan indikator5
(. %engenali )aktor penyebab
,. %engenali onset lamanya
sakit
-. %enggunakan analgetik
sesuai kebutuhan
.. %engenali ge"ala+ge"ala
nyeri
/. %elaporkan nyeri sudah
terkontrol

%ana"emen nyeri5
(. 2a"i kultur yang
mempengaruhi respon nyeri
,. E3aluasi pengalaman nyeri
lampau
-. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Analgetik administration
(. &ek ri$ayat alergi
,. tentukan analgetik pilihan#
rute pemberian dan dosis
optimal
-. monitor 3ital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali
.. berikan analgetik tepat
$aktu terutama saat nyeri
hebat
/. e3aluasi e)ekti)itas
analgetik# tanda dan ge"ala
(e)ek samping!
,. esiko In)eksi 1etelah dilakukan tindakan
kepera$atan selama .....?,.
"am status kekebalan pasien
meningkat dengan indilaktor5
(. tidak didapatkan in)eksi
berulang
,. integritas mukosa
2ontrol in)eksi
(. Pertahankan teknik isolasi
,. Instruksikan pengun"ung
untuk men*u*i tangan saat
berkun"ung dan setelah
berkun"ung
A
-. tidak didapatkan )atigue
kronis
-. 'ingkatkan intake nutrisi
dan *airan
.. Berikan antibiotik sesuai
autran
/. A"arkan klien dan anggota
keluarga bagaimana
men*egah in)eksi
-. &emas 1etelah dilakukan tindakan
kepera$atan selama .......?,.
"am pasien dapat mengontrol
*emas dengan indikator55
(. menurunkan stimulus
lingkungan ketika *emas
,. meren*anakan strategi
koping untuk situasi penuh
stres
-. menggunakan teknik
relaksasi untuk mengurangi
*emas
.. tidak ada mani)estasi
perilaku ke*emasan
PENGURANGAN CEMAS
(. gunakan pendekatan yang
menenangkan
,. temani pasien untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
-. berikan in)ormasi mengenai
diagnosis# tindakan#
prognosis
.. bantu pasien mengenai
situasi yang menimbulkan
ke*emasan
/. dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan#
ketakutan# persepsi
<. instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
=. berikan obat untuk
mengurangi ke*emasan
BAB III
(B
PENU'UP
A. 2esimpulan
etina deta*hment atau ablasi retina adalah suatu keadaan terpisahnya sel keru*ut dan
batang retina dengan dari sel epitel pigment retina. Pada keadaan ini sel epitel pigmen
masih melekaat erat dengan membran Bru*h. 1esungguhnya antara sel keru*ut dan sel
batang tidak terdapat suatu perlekatan stru*tural dengan koroid atau pigmen epitel#
sehingga merupakan titik lemah yang potensial untuk lepas se*ara embriologis.
Lepasnya retina atau sel keru*ut dan batang dari koroid atau sel pigmen epitel akan
mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pmbuluh darah koroid yang bila
berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan nutrisi yang menetap
B. 1aran
Hendaknya dilakukan u"i kultur pada pasien untuk mengetahui "enis bakteri yang
mengin)eksi dan untuk pemberian antibiotik yang tepat.
((
DAFTAR PUSTAKA
Dunna# D.I. Et al. (AA/. Medical Surgical Nursing ; A Nursing Process Approach , nd
Edition 5 9B 1auders.
othro*k# &. 0. ,BBB. Perencanaan Asuhan Keperawaan Perioperai!. E4& 5 0akarta.
1"amsuhida"at C 9im De 0ong. (AA=" #u$u A%ar &l'u #edah. E4& 5 0akarta.
1oepardi# E)iaty Arsyad C Nurbaiti Iskandar. (AA@" #u$u A%ar &l'u pen(a$i T)T.
62UI 5 0akarta.
(,

You might also like