You are on page 1of 29

INDIVIDUAL MECHANISMS:

LEARNING AND DECISION MAKING


By. Faisal R. Dongoran
(Pembelajaran dan Pembuatan Keputusan)
Chapter. 8. Organizational Behavior
(Colquitt, 2011)
Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar. Seorang manusia dapat
melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu
sendiri.
[2]
Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan
demikian tidak secara langsung dapat diamati.
Dengan perkataan lain, kita dapat menyimpulkan bahwa
pembelajaran telah terjadi ketika seorang individu
berperilaku, bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari
pengalaman dengan satu cara yang berbeda dari caranya
berperilaku sebelumnya
[3]
.
Anda telah melihat individu mengalami pembelajaran,
melihat individu berperilaku dalam cara tertentu sebagai hasil
dari pembelajaran, dan beberapa dari Anda (bahkan saya rasa
mayoritas dari Anda) telah "belajar" dalam suatu tahap dalam
hidup Anda.
Tipe-tipe pengetahuan
1. Pengetahuan Tacit
adalah adalah apa yang
dipelajari pegawai
secara khusus lewat
pekerjaannya.
2. Pengetahuan Eksplisit
adalah macam dari
informasi untuk berpikir
kapan anda
menggambarkan
seseorang duduk di
meja untuk belajar.
Karakteristik Pengetahuan Explicit dan Tacit
Perbedaan diantara kedua pengatahuan tersebut adalah pengetahuan ekspisit
melihat apa yang dapat ditemukan dan digunakan oleh seseorang, sedangkan
pengetahuan diam-diam (tacit) apa yang memisahkan keahlian dari orang pada
umumnya.
Methods of Learning
Colquitt, 2011:
How do employees learn these types
of knowledge?
The short answer is that we learn through
reinforcement (i.e., rewards and
punishment), observation,
and experience.
Reinforcement
(tindakan untuk memperkuat respon/prilaku)
Operant conditioning
F
i
g
u
r
e

8
-
1

Contingencies of Reinforcement
F
i
g
u
r
e

8
-
2

Observation
Observasi dalam belajar adalah sebuah
pembelajaran dengan cara mengamati perilaku
model
F
i
g
u
r
e

8
-
3

The Modeling Process
Goal Orientation
Perbedaan orientasi tujuan akan membedakan jenis
kegiatan dan tujuan yang diprioritaskan.
Orientasi tujuan adalah "disposisi untuk
mengembangkan atau menunjukkan
kemampuan dalam situasi prestasi.
Berorientasi tujuan berarti melihat
kegagalan dalam hal yg positf.
Metode Pembuatan
Keputusan.
1. Keputusan Terprogram
(Programmed Decisions), dan

2. Keputusan Tidak
Terprogram (Nonprogrammed
Decisions)
Metode yang dapat
digunakan untuk
membuat keputusan.
1. Keputusan
Terprogram
(Programmed Decisions),
dan

2. Keputusan Tidak
Terprogram
(Nonprogrammed
Decisions)
Apakah masalah itu...?
Masalah adalah perbedaan antara keadaan
pekerjaan yang ada dan keadaan pekerjaan yang
dikehendaki.
Decision Making Problems
In the business world, the rearview mirror is
always clearer than the windshield.

Decision-Making Problems
Masalah dalam Memuat Keputusan
1. Informasi yang terbatas (Limited
Information),
2. Persepsi yang keliru (Faulty Perceptions),
3. Keterangan yang keliru (Faulty
Attributions)

Decision-Making Problems
1. Informasi yang terbatas (Limited Information),
2. Persepsi yang keliru (Faulty Perceptions),
Persepsi merupakan suatu proses dalam
menyeleksi, mengorganisasi, menghimpun,
dan memperoleh kembali infomasi mengenai
lingkungannya. Akan tetapi persepsi dapat
membahayakan dalam pembuatan keputusan
Decision-Making Problems, contd
Decision-Making Biases
1. Anchoring
2. Availability bias
3. Bandwagon effect
4. Choice-supportive bias
5. Confirmation bias
6. Contrast effect
7. False consensus effect
Macam-macam Bias dalam pengambilan
keputusan:
8. Gamblers fallacy
9. Hallo effect
10. Hindsight bias
11. Illusion of control
12. Primacy effect
13. Projection bias
14. Recency effect
15. Self-fulfillling prophecy

3. Keterangan yang keliru (Faulty
Attributions)
Hal terjadi ketika seseorang memberikan
kesaksian suatu perilaku atau hasil, dimana
mereka membuat penilaian yang
disebabkan secara internal maupun
eksternal.
Decision-Making Problems, contd
Gambar 8-5. Konsensus, Kekhususan, dan
Konsistensi (Colquitt, 2011)
Ilustrasi (Gambar 8-5).
Contoh, Kita ingin mengeksplorasi mengapa Joe tiba
terlambat untuk bekerja, kita bisa bertanya tiga jenis
pertanyaan:
Konsensus: Apakah orang lain bertindak dengan cara
yang sama di bawah situasi yang sama? Dengan kata lain,
Apakah orang lain datang terlambat pada hari yang
sama?
Kekhususan: Apakah orang ini cenderung bertindak
berbeda dalam keadaan lain? Dengan kata lain, Apakah
Joe bertanggung jawab pada janji secara pribadi, tidak
hanya janji untuk bekerja?
Konsistensi: Apakah orang ini selalu melakukan hal ini
ketika melakukan tugas ini? Dengan kata lain, Apakah Joe
terlambat tiba di kantor (kerja) sebelumnya?

Why Do Some
Employees Learn to
Make Decisions
Better Than Others?

Mengapa beberapa
karyawan belajar
membuat keputusan yang
lebih baik dari yang
lainnya?

How Important is learning...?
Apakah pembelajaran memilik pengaruh signfikan
terhadap dua hasil individu dalam Model
Integratif Perilaku Organisasi?,

Apakah ada hubungan antara kinerja dengan
komitmen organisasi?
Effects of Learning on Performance and
Commitment
F
i
g
u
r
e

8
-
7

Learning
Learning does influence job performance.
It is moderately correlated with job performance.
Learning is only weakly related to organizational commitment.
Having higher levels of job knowledge is associated with slight increases
in emotional attachment to the firm.
Conclusion
Conclusion
Learning is a relatively permanent change in an
employees knowledge or skill that results from
experience. Decision making refers to the process of
generating and choosing from a set of alternatives to
solve a problem. Learning allows employees to make
better decisions by making those decisions more
quickly and by being able to generate a better set of
alternatives.

Employees gain both explicit and tacit knowledge as
they build expertise. Explicit knowledge is easily
communicated and available to everyone. Tacit
knowledge, however, is something employees can only
learn through experience.
Conclusion, Contd
Employees learn new knowledge through reinforcement and
observation of others. That learning also depends on whether
the employees are learning-oriented or performance-
oriented.

Programmed decisions are decisions that become somewhat
automatic because a persons knowledge allows him or her to
recognize and identify a situation and the course of action that
needs to be taken. Many task-related decisions made by
experts are programmed decisions. Nonprogrammed
decisions are made when a problem is new, complex, or not
recognized. Ideally, such decisions are made by following the
steps in the rational decision-making model.
Conclusion, Contd
Employees are less able to translate their learning
into accurate decisions when they struggle with
limited information, faulty perceptions, faulty
attributions, and escalation of commitment.

Learning has a moderate positive relationship with
job performance and a weak positive relationship
with organizational commitment.

Through various forms of training, companies can
give employees more knowledge and a wider array
of experiences that they can use to make decisions.
Heuristik adalah seni dan ilmu pengetahuan dari penemuan. Kata
ini berasal dari akar yang sama dalam bahasa Yunani dengan kata
"eureka", berarti 'untuk menemukan'. Suatu heuristik untuk
masalah yang diberi adalah cara menujukan perhatian Anda secara
berhasil sampai pemecahan. Ini berbeda dari algoritma di mana
hanya dipergunakan sebagai peraturan atau garis pedoman,
bertentangan dengan prosedur invarian.
Heuristik selalu mungkin tidak mencapai hasil yang diinginkan,
tetapi bisa teramat berharga sampai proses yang memecahkan
masalah. Heuristik yang baik secara dramatis bisa mengurangi
waktu yang diharuskan memecahkan masalah dengan
menghapuskan keperluan untuk mempertimbangkan
kemungkinan atau status tidak relevan yang tak mungkin.

You might also like