You are on page 1of 23

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan izin-nya, kami
dapat menyelesaikan makalah tentang reaksi inflamasi.
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi semesta
alam Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan didalam makalah ini. ntuk itu kami
berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna keberhasilan penulisan yang akan
datang.
Akhir kata, kami mengu!apkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesainya makalah ini sem"ga segala upaya yang telah di!urahkan
mendapat berkah dari Allah SWT. Amin.
Sukabumi, #$ April %&#'
(el"mp"k $
1
DAFTAR ISI
(ATA )*N+ANTA,------.--------------------.-..#
.A/TA, 0S0-----.-----------------------.---%
1A1 0 )*N.A23AN
#.# 3atar 1elakang------------------------...4
#.% ,umusan Masalah----.----..--------------...'
#.4 Tujuan----...-----..-------.----------..'
#.' Manfaat-.--------..-----------------...'
1A1 00 )*M1A2ASAN
%.# +ambaran mikr"k"pis peradangan --.----.-..-------.-.$
%.% Aspek !airan dan seluler peradangan-.------..---....---...#&
%.4 5enis dan fungsi leuk"sit---..-----------.......................#%
%.' 1entuk peradangan ---.---------.......................................#4
2.5 ,eaksi peradangan---.---------.-....................................#'
2.6 /akt"r-fakt"r yang mempengaruhi peradangan dan penyembuhan--...-.#$
1A1 000 )*NT)
4.# (esimpulan------------------------.....-.#6
4.% Saran-------..-------------------....-..#6
2
.A/TA, )STA(A-------------------------.......#7
BAB I
PENDAHULUAN
#.# 3atar 1elakang
Ada suatu ke!enderungan alamiah yang menganggap peradangan sebagai sesuatu
yang tidak diinginkan, karena peradangan dapat menyebabkan keadaan yang
menggelisahkan. Tetapi peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan dan
pertahanan, yang hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghan!uran
jaringan nekr"sis, dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan
pemulihan.
Sifat menguntungkan dari reaksi peradangan se!ara drmatis diperlihatkan dengan apa
yang terjadi jika penderita tidak dapat menimbulkan reaksi peradangan yang dibutuhkan.
Misalnya, jika diperlukan memberikan d"sis tinggi "bat-"batan yang mempunyai efek
samping yang menekan reaksi peradangan. .alam hal ini,ada peluang besar timbulnya infeksi
yang sangat hebat, penyabaran yang !epat atau infeksi yang mematikan, yang disebabkan
"leh mikr""rganisme yang biasanya tidak berbahaya.
,eaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang terk""dinasi dengan baik
yang dinamis dan k"ntinyu. ntuk menimbulkan reaksi peradangan, maka jaringan harus
hidup dan khususnya harus memiliki mikr"sirkulasi fungsi"nal. 5ika jaringan yang nekr"sis
luas, maka reaksi jaringan tidak ditemukan ditengah jaringan, tetapi pada tepinya, yaitu
antara jaringan mati dan jaringan hidupdengan sirkulasi yang utuh. 5uga jika !idera yang
langsung mematikan h"spes, maka tidak ada petunjuk adanya reaksi peradangan, karena
untuk timbulnya reaksi peradangan diperlukan waktu.
Sebab-sebab peradangan banyak sekali dan beraneka ragam, dan penting sekali untuk
diketahui bahwa peradangan dan infeksi itu tidak bersin"nim. .engan demikian, maka
infeksi 8adanya mikr""ganisme hidup dalam jaringan9 hanya merupakan salah satu penyebab
dari peradangan. )eradangan dapat terjadi denagan mudah steril sempurna, seperti waktu
sebagian jaringan mati karena hilangnya suplai darah. (arena banyaknya keadaan yang
3
mengakibatkan peradangan, maka pemahaman pr"ses ini merupakan dasar bagi ilmu bi"l"gi
dan kesehatan. Tanpa memahami pr"ses ini, "rang tidak dapat memahami prinsip-prinsip
penyakit manular, pembedahan, penyembuhan luka, dan resp"n terhadap berbagai trauma
atau prinsip-prinsip bagaimana tubuh menanggulangi ben!ana kematian jaringan, sperti
str"ke, serangan jantung dan sebagainya.
#.% ,umusan Masalah
1agaimana gambaran mikr"k"pis peradangan :
1agaimana aspek !airan dan seluler peradangan :
Apa jenis dan fungsi leuk"sit :
1agaimana bentuk peradangan :
Seperti apa reaksi peradangan :
/akt"r-fakt"r apa sajakah yang mempengaruhi peradangan dan penyembuhan:
#.4 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain;
#. Mampu mendefinisikan gambaran mikr"k"pis peradangan.
%. Mampu mendeskripsikan aspek !airan dan seluler peradangan.
4. Mampu mendeskripsikan jenis dan fungsi leuk"sit.
'. Mampu mendeskripsikan bentuk peradangan.
$. Mampu mendeskripsikan reaksi peradangan.
<. Mampu mendeskripsikan /akt"r-fakt"r yang mempengaruhi peradangan dan
penyembuhan.
.
#.' Manfaat
Makalah ini di buat "leh kami agar kami dapat memahami semua hal yang
berkaitan dengan reaksi peradangan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran mikrokopis pra!an"an.
Ra!an" 8bahasa 0nggris; inflammation9 adalah resp"n dari suatu "rganisme terhadap
pat"gen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami !edera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. ,adang atau
inflamasi adalah satu dari resp"n utama system kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
Menurut Kamus Kedokteran Dorland:
,adang ialah resp"n pr"tektif setempat yang ditimbulkan "leh !edera atau kerusakan
jaringan, yang berfungsi menghan!urkan, mengurangi, atau mengurung baik agen pen!edera
maupun jaringan yang !edera itu.
Menurut Katzung (2002):
5
,adang ialah suatu pr"ses yang dinamis dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu
rangsang atau injury 8jejas9 yang dilakukan terutama "leh pembuluh darah 8=askuler9 dan
jaringan ikat 8!"nne!ti=e tissue9.
5enis-jenis ,adang
,adang Akut
,adang akut adalah resp"n yang !epat dan segera terhadap !edera yang didesain
untuk mengirimkan leuk"sit ke daerah !edera. 3euk"sit membersihkan berbagai mikr"ba
yang mengin=asi dan memulai pr"ses pemb"ngkaran jaringan nekr"tik. Terdapat %
k"mp"nen utama dalam pr"ses radang akut, yaitu perubahan penampang dan struktural dari
pembuluh darah serta emigrasi dari leuk"sit. )erubahan penampang pembuluh darah akan
mengakibatkan meningkatnya aliran darah dan terjadinya perubahan struktural pada
pembuluh darah mikr" akan memungkinkan pr"tein plasma dan leuk"sit meninggalkan
sirkulasi darah. 3euk"sit yang berasal dari mikr"sirkulasi akan melakukan emigrasi dan
selanjutnya berakumulasi di l"kasi !edera.
,adang (r"nis
,adang kr"nis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang 8berminggu-
minggu hingga bertahun-tahun9 dan terjadi pr"ses se!ara simultan dari inflamasi aktif, !edera
jaringan, dan penyembuhan. )erbedaannya dengan radang akut, radang akut ditandai dengan
perubahan =askuler, edema, dan infiltrasi neutr"fil dalam jumlah besar. Sedangkan radang
kr"nik ditandai "leh infiltrasi sel m"n"nuklir 8seperti makr"fag, limf"sit, dan sel plasma9,
destruksi jaringan, dan perbaikan.
,adang kr"nik dapat timbul melalui satu atau dua jalan. .apat timbul menyusul
radang akut, atau resp"nnya sejak awal bersifat kr"nik. )erubahan radang akut menjadi
radang kr"nik berlangsung bila resp"n radang akut tidak dapat reda, disebabkan agen
penyebab jejas yang menetap atau terdapat gangguan pada pr"ses penyembuhan n"rmal. Ada
kalanya radang kr"nik sejak awal merupakan pr"ses primer. Sering penyebab jejas memiliki
t"ksisitas rendah dibandingkan dengan penyebab yang menimbulkan radang akut. Terdapat 4
kel"mp"k besar yang menjadi penyebabnya, yaitu infeksi persisten "leh mikr""rganisme
intrasel tertentu 8seperti basil tuberkel, Treponema palidum, dan jamur-jamur tertentu9,
6
k"ntak lama dengan bahan yang tidak dapat han!ur 8misalnya silika9, penyakit aut"imun. 1ila
suatu radang berlangsung lebih lama dari ' atau < minggu disebut kr"nik. Tetapi karena
banyak kebergantungan resp"n efektif tuan rumah dan sifat alami jejas, maka batasan waktu
tidak banyak artinya. )embedaan antara radang akut dan kr"nik sebaiknya berdasarkan p"la
m"rf"l"gi reaksi.
,adang (r"nis *ksaserbasi Akut
,adang kr"nis eksaserbasi akut adalah radang yang merupakan peningkatan
keparahan dari suatu gejala penyakit. Tanda-tanda klinis radang akut kembali timbul pada
radang ini, seperti rub"r, kal"r, tum"r, d"l"r, fun!ti" laesa.
Tanda-tanda ,adang
,eaksi tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut;
,ub"r ; Warna merah
,ub"r atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang
mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, terjadi pelebaran arteri"la yang
mensuplai darah ke daerah peradangan. Sehingga lebih banyak darah mengalir ke
mikr"sirkulasi l"kal dan kapiler meregang dengan !epat terisi penuh dengan darah.
(eadaan ini disebut hiperemia atau k"ngesti, menyebabkan warna merah l"kal karena
peradangan akut.
(al"r ; )anas
(al"r terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut.
(al"r disebabkan pula "leh sirkulasi darah yang meningkat. Sebab darah yang memiliki suhu
46"> disalurkan ke permukaan tubuh yang mengalami radang lebih banyak dari pada ke
daerah n"rmal.
Tum"r ; )embengkakan
7
)embengkakan sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian besar ditimbulkan "leh
pengiriman !airan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial.>ampuran
dari !airan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat meradang.
."l"r ; ,asa nyeri
)erubahan p2 l"kal atau k"nsentrasi l"kal i"n-i"n tertentu dapat merangsang ujung-
ujung saraf. )engeluaran zat seperti histamin atau zat bi"aktif lainnya dapat merangsang
saraf. ,asa sakit disebabkan pula "leh tekanan yang meninggi akibat pembengkakan jaringan
yang meradang.
/un!ti"laesa ; +angguan fungsi
1erdasarkan asal katanya, fun!ti" laesa adalah fungsi yang hilang 8."rland,
%&&%9./un!ti" laesa merupakan reaksi peradangan yang telah dikenal. Akan tetapi belum
diketahui se!ara mendalam mekanisme terganggunya fungsi jaringan yang meradang.
+ejala
,adang kadang-kadang dapat menimbulkan gejala systemi! misalnya ;
/e=er?.emam
@ang merupakan akibat dari pelepasan zat pir"gen end"gen yang berasal dari
neutr"fil dan makr"fag. Selanjutnya zat tersebut akan mema!u pusat pengendali suhu tubuh
yang ada dihyp"thalamus, disebabkan ;
- ba!teriamia
- efek pr"staglandin * %
- karena lepasnya end"t"ksin bakteri yang disebut interleukin-# 8 03-#9
8
)erubahan hemat"l"gis.
,angsangan yang berasal dari pusat peradangan mempengaruhi pr"ses maturasi dan
pengeluaran leuk"sit dari sumsum tulang yang mengakibatkan kenaikan suatu jenis leuk"sit,
kenaikan ini disebut leuk"sit"sis. )erubahan pr"tein darah tertentu juga terjadi bersamaan
dengan perubahan apa yang dinamakan laju endap darah.
+ejala k"nstitusi"nal.
)ada !edera yang hebat, terjadi perubahan metab"lisme dan end"krin yang meny"l"k.
Akhirnya reaksi peradangan l"!al sering diiringi "leh berbagai gejala k"nstitusi"nal yang
berupa malaise, an"reksia atau tidak ada nafsu makan dan ketidakmampuan melakukan
sesuatu yang beratnya berbeda-beda bahkan sampai tidak berdaya melakukan apapun.
leuk"sit"sis
5umlah leuk"sit dalam darah bertambah, kadang-kadang sangat banyak bisa $&.&&&
per mm
4
. tiak semua radang member leuk"sit"sis, misalnya ;
lymkph"sit"sis ; infe!ti"ns m"n"nu!le"sis, batuk rejan, mumps.
e"sin"filia ; terutama penyakit alergi seperti ; asthma, br"n!hiale, hay-fe=er, infeksi
parasite.
leu!"penia ; jumlah lek"sit , dari pada n"rmal. missal ; infeksi karena =irus atau
salm"nella.
lain-lain seperti ; pusing, malise, tidak nafsu makan, berat badan berkurang.
9
/ungsi dan )eran
/ungsi;
Mel"kalisasi dan mengis"lasi jaringan yang mengalami jejas melindungi jaringan
sekitar yang sehat.
Menetralisasi dan inaktifasi zat-zat t"ksis yang dihasilkan "leh fakt"r hum"ral dan
enzim.
Merusak dan membatasi pertumbuhan mikr""rganisme yang menginfeksi.
Mempersiapkan daerah yang sakit untuk penyembuhan dan perbaikan.
)eran;
,adang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi
memungkinkan penambahan m"lekul dan sel efekt"r ke l"kasi infeksi untuk
meningkatkan perf"rma makr"faga.
menyediakan rintangan untuk men!egah penyebaran infeksi.
men!etuskan pr"ses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Ma!am-ma!am ,adang
Ma!am-ma!am radang yang sering terjadi, yaitu;
10
,adang Tengg"r"kan
)enyakit ini ditandai dengan rasa nyeri di tengg"r"kan sehingga si penderita susah
sekali saat menelan makanan. ,adang tengg"r"kan atau faringitis akut sering diikuti dengan
gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek, dan batuk. .isebarkan "leh =irus *1A atau
kuman Strep.
)y"genes, radang tengg"r"kan mudah dikenali dengan memeriksakannya ke d"kter T2T.
5ika daerah faring ditemukan peradangan dengan tanda berupa kemerahan serta terjadi
pembesaran pada kelenjar limfe regi"nal di sekitarnya, bisa dikatakan "rang tersebut
menderita radang tengg"r"kan. )ada kasus yang sudah berat, di tengg"r"kan akan dijumpai
nanah atau eksudat.
.alam beberapa kejadian, penyakit radang tengg"r"kan tidak bersifat serius. Sebagian
besar penderita akan sembuh setelah tiga sampai dengan sepuluh hari tanpa terapi yang
biasanya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Memang masalah utama se"rang penderita radang tengg"r"kan adalah rasa tidak nyaman dan
tidak bisa bernapas se!ara wajar.
ntuk radang tengg"r"kan yang disebabkan "leh bakteri strept"!"!!al, antibi"tik bisa
diberikan kepada si pasien agar k"mplikasi seperti demam rematik bisa dihindari. 5ika hal ini
tidak segera ditangani, an!aman diptheria mengintai kesehatan si penderita.
+ejala-gejala se"rang penderita radang tengg"r"kan;
#9 1engkak, berwarna merah pada tengg"r"kan
%9 Susah berbi!ara, menelan, dan bernapas
49 1iasanya terjadi benj"lan di sekitar leher
11
'9 .emam tinggi
$9 Sakit kepala yang luar biasa
<9 Telinga pekak
,adang sus 1untu
,adang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah usus ke!il
yang berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah r"ngga perut. sus
buntu yang mengalami peradangan kadang-kadang pe!ah terbuka, yang menyebabkan
peradangan selaput perut8perit"nitis9.
)eradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan mendadak pada selaput
yang melapisi dinding dalam r"ngga perut atau pada kant"ng yang membungkus usus.
)eradangan ini terjadi kalau usus lainnya pe!ah atau r"bek.
)enyebab umum adalah;
Adanya benda ke!il atau keras 8fae!aliths9 yang berada di appendiB dan tidak bisa keluar.
Tanda-tanda appendi!itis;
Tanda yang utama ialah keluha nyeri yang menetap pada perut dan semakin lama
semakin memburuk.
,asa nyeri mulai terjadi di sekitar pusar, tetapi segera nyeri tersebut berpindah kesisi
kanan bawah.
Mungkin selera makan menghilang, muntah, sembelit atau terdapat panas yang
ringan.
12
,adang (ulit
,adang kulit, dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat jaringan terinfeksi
"leh bakteri atau =irus.
Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu;
sebh"rrhei! dermatitits.
at"pi! dermatitis 8e!zema9.
(edua tipe tersebut sangat ber=ariasi tergantung dari penyebab dan gejala yang terjadi.
Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. 0a hanya akan
menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan diri. ("mbinasi antara
perawatan kesehatan mandiri dan peng"batan medis akan menghilangkan radang kulit.
2.2 Aspk #airan !an s$%$ar pra!an"an.
Aspek >airan pada )eradangan
1iasanya dinding saluran darah yang terke!il 8kapiler dan =enula9 memungkinkan
m"lekul-m"lekul ke!il lewat, tetapi akan menahan m"lekul-m"lekul yang besar seperti
pr"tein plasma untuk tetap didalam lumen pembuluh. Sifat pembuluh yang semipermeabel ini
menyebabkan gaya "sm"tik yang !enderung untuk menahan !airan dalam pembuluh. 2al ini
juga diimbangi "leh d"r"ngan keluar dari tekanan hidr"statik didalam pembuluh. )ergeseran
!airan dalam reaksi peradangan sangat !epat. *ksudat dari peradangan luka bakar akibat
!idera termal mengandung pr"tein plasma yang !ukup berarti. 5adi, peristiwa penting dari
peradangan akut adalah perubahan permeabilitas pembuluh-pembuluh yang sangat ke!il yang
menyebabkan keb"!"ran pr"tein dan diikuti pergeseran keseimbangan "sm"tik dan air keluar
bersama pr"tein, sehingga menimbulkan pembengkakan jaringan. .ilatasi arteri"l yang
13
menimbulkan hiperemia l"kal dan kemerahan juga mengakibatkan kenaikan tekanan
intra=askuler l"kal, karena pembuluh darah penuh.
.alam sistem limfatik, biasanya ada penembusan lambat !airan interstisial kedalam
saluran limfe jaringan dan limfe yang terbentuk dibawa kesentral dalam badan dan bergabung
kembali kedarah =ena. .aerah yang terkena radang biasanya terjadi kenaikan yang men!"l"k
pada aliran limfe daerah tersebut. Selama peradangan akut, tidak hanya aliran limfe yang
bertambah, tetapi kandungan pr"tein dan sel dari !airan limfe juga bertambah dengan !ara
yang sama seperti pada sistem =askuler darah.
Tetapi sebaliknya, bertambahnya aliran bahan-bahan melalui pembuluh limfe
menguntungkan, karena !enderung mengurangi pembengkakan jaringan yang meradang
dengan meng"s"ngkan sebagian dari eksudat.
1ila pembuluh limfe terkena radang, disebut dengan limfangitis dan jika kelenjar
limfe yang terkena radang, maka disebut dengan limfadenitis. 3imfadenitis regi"nal sering
menyertai peradangan, salah satu !"nt"h yang terkenal adalah pembesaran kelenjar limfe
ser=ikal, yang nyeri terlihat pada t"nsillitis.
Aspek Seluler pada )eradangan
#. Marginal dan *migrasi
)ada awal peradangan akut, waktu arteri"l berdilatasi, aliran darah radang bertambah,
namun sifat aliran darah segera berubah. 2al ini disebabkan karena !airan b"!"r keluar dari
mikr"sirkulasi yang permeabilitasnya bertambah. Sejumlah besar dari eritr"sit, tr"mb"sit dan
leuk"sit ditinggalkan, dan =isk"sitas naik, sirkulasi didaerah yang terkena radang menjadi
lambat. 2al menyebabkan leuk"sit akan mengalami marginasi, yaitu bergerak kebagian arus
perifer sepanjang aliran pembulh darah, dan mulai melekat pada end"tel. Akibatnya
pembuluh darah tampak seperti jalan berbatu, peristiwa ini disebut dengan emigrasi.
%. (em"taksis
14
)ergerakan leuk"sit pada interstisial dari jaringan yang meradang, waktu mereka
sudah beremigrasi, merupakan gerakan yang bertujuan. 2al ini disebabkan adanya sinyal
kimia. /en"mena ini disebut dengan kem"taksis.
4. Mediat"r peradangan
1anyak substansi yang dikeluarkan se!ara end"gen, yang dikenal dengan substansi
dari peradangan.
Mediat"r dapat dig"l"ngkan kedalam beberapa kel"mp"k;
Amina =as"aktif
Substansi yang dihasilkan "leh sistem enzim plasma
Metab"lit asam arakhid"na
1erbagai ma!am pr"duk sel
'. 2istamine
Amina =as"aktif yang terpenting adalah histamin, yang mampu menghasilkan
=as"dilatasi dan penigkatan permeabilitas =askuler. Sebagian besar histamin disimpan dalam
sel mast yang tersebar luas dalam tubuh.
$. /a!t"r-fakt"r plasma
)lasma darah adalah sumber yang kaya akan sejumlah mediat"r penting. Agen utama
yang mengatur sistem ini adalah fakt"r 2ageman 8fakt"r C009, yang berada dalam plasma,
dalam bentuk tidak aktif dan dapat diaktifkan "leh berbagai !idera.
<. Metab"lit asam arakhid"nat
15
1erasal dari banyak f"sf"lipid membrane sel, ketika f"sf"lipid diaktifkan "leh !idera
atau mediat"r lain. Asam arakhid"nat dapat dimetab"lisasikan dalam dua jalur yang berbeda,
yaitu jalur sikl""ksigenase dan jalur lip"ksigenase, menghasilkan sejumlah pr"staglandin,
tr"mb"ks"n dan leuk"trin.
2.& 'nis !an (%n"si $%kosi).
3euk"sit yang bersirkulasi dalam aliran darah dan emigrasi ke dalam eksudat
peradangan berasal dari sumsum tulang, di mana tidak saja leuk"sit tetapi juga sel-sel darah
merah dan tr"mb"sit dihasilkan se!ara terus memenerus..alam keadaan n"rmal, di dalam
sumsum tulang dapat ditemukan banyak sekali leuk"sit yang belum matang dari berbagai
jenis dan Dp""lD leuk"sit matang yang ditahan sebagai !adangan untuk dilepaskan ke dalam
sirkulasi darah. 5umlah tiap jenis leuk"sit yang bersirkulasi dalam darah perifer dibatasi
dengan ketat tetapi diubah Dsesuai kebutuhanD jika timbul pr"ses peradangan. Artinya,
dengan rangsangan resp"n peradangan, sinyal umpan balik pada sumsum tulang mengubah
laju pr"duksi dan pengeluaran satu jenis leuk"sit atau lebih ke dalam aliran darah.
a. +ranul"sit
+ranul"sit terdiri dari netr"fil, e"sin"fil dan bas"fil, masing-masing memiliki granula
dalam sit"plasma.
Sel-sel pertama yang timbul dalam jumlah besar didalam eksudat adalah netr"fil.
Netr"fil mampu bergerak aktif seperti am"eba dan mampu menelan berbagai zat
8fag"sit"sis9.
*"sin"fil memberikan resp"n terhadap rangsangan kem"taktik khas tertentu pada reksi
alergi dan mengandung zat-zat yang t"ksik terhadap parasi-parasit tertentu dan zat-zat yang
memperantarai peradangan.
16
1as"fil berasal dari sumsum tulang seperti granul"sit lainnya. 1as"fil darah dan sel mast
jaringan dirangsang untuk melepaskan kandungan granulanya kedalam lingkungan sekitarnya
pada berbagai keadaan !idera, baik rekasi imun"l"gis maupun reaksi n"nspesifik.
b. M"n"sit
Merupakan bentuk m"n"sit yang berbeda dari granul"sit, karena susunan m"rf"l"gi
intinya dan sift sit"plasmanya yang relatif agranular. Sel yang sama, yang terdapat dalam
pembuluh darah disebut juga dengan m"n"sit, dan jika terdapat dalam eksudat, disebut
dengan makr"fag.
Makr"fag mempunyai fungsi yang sama denganfugsi netr"fil p"lim"rf"nuklear,
dimana makr"fag adalah sel yang bergerak aktif yang memberi resp"n terhadap
rangsang kem"taksis, fag"sit aktif dan mampu mematikan serta men!erna berbagai agen.
!. 3imf"sit
mumnya terdapat pada eksudat dalam jumlah yang sangat ke!il, dalam waktu yang
!ukup lama, yaitu sampai reaksi peradangan menjadi kr"nik.
3euk"sit yang telah dim"bilisasi tidak hanya menangkap mikr"ba yang menyerbu,
tetapi juga menghan!urkan sisa jaringan hingga pr"ses perbaikan dapat dimulai.
2.* Bn)%k pra!an"an.
#. *ksudat n"nseluler
*ksudat ser"sa
5enis eksudat n"nseluler yang paling sederhana adalah eksudat ser"sa, yang pada
dasarnya terdiri dari pr"tein yang b"!"r dari pembuluh-pembuluh darah saat radang. >"nt"h
eksudat ser"sa adalah !airan luka melepuh. )engumpulan yang disebabkan "leh tekanan
hidr"statik, bukan disebabkan "leh peradangan, disebut dengan transudat.
17
*ksudat fibrin"sa
Terbentuk jika pr"tein yang dikeluarkan dari pembuluh dan terkumpul pada daerah
peradangan yang mengandung banyak fibrin"gen. *ksudat fibrin"sa sering dijumpai diatas
permukaan ser"sa yang meradang.
*ksudat misin"sa
5enis eksudat ini hanya dapat terbentuk diatas membrane muk"sa, dimana terdapat
sel-sel yang dapat mensekresi musin. *ksudat ini merupakan sekresi sel, bukan dari bahan
yang keluar dari pembuluh darah. >"nt"h eksudat ini adalah pilek yang disertai berbagai
infeksi pernapasan bagian atas.
%. *ksudat seluler
*ksudat netr"filik
.isebut juga dengan purulen yang terbentuk akibat infeksi bakteri. 0nfeksi bakteri
sering menyebabkan k"nsentrasi netr"fil yang luar biasa tingginya didalam jaringan, banyak
dari sel-sel ini mati dan membebaskan enzim-enzim hidr"lisis yang kuat kesekitarnya.
*ksudat !ampuran
>ampuran eksudat seluler dan n"nseluler, dinamakan sesuai dengan !ampurannya.
Misalnya, eksudat fibrin"purulen terdiri dari fibrin dan netr"fil p"lim"rf"nuklear.
4. )eradangan granulamat"sa
5enis radang ini ditandai dengan pengumpulan makr"fag dalam jumlah besar dan
pengel"mp"kannya menjadi gumpalan n"dular yang disebut granul"ma.
2.+ Raksi pra!an"an.
1ila jaringan !edera misalnya karena terbakar, teriris atau karena infeksi "leh kuman,
maka pada jaringan ini akan terjadi rangkaian reaksi yang menyebabkan musnahnya agens
18
yang membahayakan jaringan atau yan men!egah agens ini menyebar lebih luas. ,eaksi-
reaksi ini juga kemudian juga menyebabkan jaringan yang !edera diperbaiki atau diganti
dengan jaringan baru.
,angkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan !edera ini disebut radang.
,eaksi peradangan merupakan reaksi defensif 8pertahanan diri9 sebagai resp"n terhadap
!edera berupa reaksi =askular yang hasilnya merupakan pengiriman !airan, zat-zat yang
terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah !edera
atau nekr"sis. )eradangan dapat juga dimasukkan dalam suatu reaksi n"n spesifik, dari
h"spes terhadap infeksi.
2asil reaksi peradangan adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang,
penghan!uran jaringan nekr"sis dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan
dan pemulihan.
Syarat reaksi radang adalah ;
#. 5aringan harus hidup.
%. Memiliki mikr"sirkulasi fungsi"nal.
1entuk peradangan dapat timbul didasarkan atas jenis eksudat yang terbentuk, "rgan
atau jaringan tertentu yang terlibat dan lamanya pr"ses peradangan. Tata nama pr"ses
peradangan memperhitungkan masing-masing =ariable ini. 1erbagai eksudat diberi nama
deskriptif, berdasarkan lamanya resp"n peradangan disebut akut, subakut dan kr"nik. 3"kasi
reaksi peradangan disebut dengan akhiran -tis yang ditambahkan pada nama "rgan 8misalnyaE
apendisitis, t"nsillitis, gastritis dan sebagainya9.
)eradangan dan infeksi itu tidak sin"nim. )ada infeksi ditandai adanya
mikr""rganisme dalam jaringan, sedang pada peradangan belum tentu, karena banyak
peradangan yang terjadi steril sempurna. 5adi infeksi hanyalah merupakan sebagian dari
peradangan.
2., Fak)or-(ak)or .an" mmpn"ar%/i pra!an"an !an pn.mb%/an.
19
Seluruh pr"ses peradangan bergantung pada sirkulasi yang utuh kedaerah yang
terkena. 5adi, jika ada defisiensi suplai darah kedaerah yang terkena, maka pr"ses
peradangannya sangat lambat, infeksi yang menetap dan penyembuhan yang jelek.
1anyak fakt"r yang mempengaruhi penyembuhan luka atau daerah !idera atau daerah
peradangan lainnya, salah satunya adalah bergantung pada p"liferasi sel dan akti=itas sintetik,
khususnya sensitif terhadap defisiensi suplai darah l"kal dan juga peka terhadap keadaan gizi
penderita.
)enyembuhan juga dihambat "leh adanya benda asing atau jaringan nekr"tik dalam
luka, "leh adanya infeksi luka dan imm"bilisasi yang tidak sempurna.
("mplikasi pada penyembuhan luka kadang-kadang terjadi saat pr"ses penyembuhan
luka. 5aringan parut mempunyai sifat alami untuk memendek dan menjadi lebih padat, dan
k"mpak setelah beberapa lama. Akibatnya adalah k"ntraktur yang dapat membuat dareah
menjadi !a!at dan pembatasan gerak pada persendian.
("mplikasi penyembuhan yang kadang-kadang dijumpai adalah amputasi atau
neur"ma traumatik, yang se!ara sederhana merupakan p"liferasi regeneratif dari serabut-
serabut saraf kedalam daerah penyembuhan dimana mereka terjerat pada jaringan parut yang
padat.
20
BAB III
PENUTUP
&.1 Ksimp%$an.
.apat kita simpulkan bahwa radang bukanlah suatu penyakit, melainkan manifestasi
dari suatu penyakit. .imana radang merupakan resp"n fisi"l"gis l"kal terhadap !idera
jaringan. ,adang dapat pula mempunyai pengaruh yang menguntungkan, selain berfungsi
sebagai penghan!uran mikr""rganisme yang masuk dan pembuatan dinding pada r"ngga
akses, radang juga dapat men!egah penyebaran infeksi. Tetapi ada juga pengaruh yang
21
merugikan dari radang, karena se!ara seimbang radang juga mempr"duksi penyakit.
Misalnya, abses "tak dan mengakibatkan terjadinya dist"ri jaringan yang permanen dan
menyebabkan gangguan fungsi.
&.2 Saran.
2arapan penulis, sem"ga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemba!a.
.engan memba!a dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan pemba!a tentang
radang dapat bertambah, serta mengerti tentang akibat dan pengaruh yang disebabkan "leh
radang itu sendiri.
)enulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi perbaikan penulisan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
22
Tambay"ng, dr. 5an.%&&&. )at"fisi"l"gi untuk keperawatan. 5akarta; 1uku (ed"kteran *+>
5. >"rwin, *lisabeth. %&&6. 1uku Saku )at"fisi"l"gi. 5akarta; 1uku (ed"kteran *+>
http;??www.wikipidia."rg?wiki?radang
8.iakses tanggal #$ April %&#'9
http;??www.akpermuh.a!.id?=%?kesehatan?$'-radang
8.iakses tanggal #$ April %&#'9
23

You might also like