You are on page 1of 26

BAB V

LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN PERSEDIAAN



PENGARUH-PENGARUH DARI TRANSAKSI-TRANSAKSI ANTARA
PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG BERGABUNG (TRANSAKSI ANTAR
PERUSAHAAN) HARUS DIHAPUS DALAM KONSOLIDASI
I. Eliminasi saldo-saldo penjualan dan pembelian
II. Eliminasi laba dan rugi dari transaksi-transaksi antar perusahaan yang
belum direalisasi melalui penggunaan atau melalui penjualan kepada
entitas lain.
a. Eliminasi jumlah total dari laba antar perusahaan, baik
pendapatan hak minoritas
b. Laporan keuangan yang menunjukan posisi keuangan dan
pendapatan dari entitas yang dikonsolidasikan seperti yang tertera
apa adanya, jika transaksi antar perusahaan yang belum pernah
terjadi.
ELIMINASI DARI PENJUALAN DAN HARGA POKOK PENJUALAN (ATAU
PEMBELIAN) ANTAR PERUSAHAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI
PENDAPATAN YANG TELAH DIKONSOLIDASIKAN)
I. Dalam sistem persediaan periodik, kertas kerja diisi oleh akun penjualan
pada debit dan pembelian pada kredit.
II. Dalam sistem persediaan perpetual, kertas kerja diisi oleh akun penjualan
pada debit dan harga pokok penjualan pada kredit. Sistem persediaan
perpetual akan dibahas dan diilustrasikan dalam bab ini.
PENJUALAN PERSEDIAAN BARANG OLEH PERUSAHAAN INDUK KE
PERUSAHAAN ANAK DISEBUT DENGAN PENJUALAN ARUS KE BAWAH
DAN PENJUALAN OLEH PERUSAHAAN ANAK KE PERUSAHAAN INDUK
DISEBUT DENGAN PENJUALAN ARUS KE ATAS.
I. Penjualan arus ke bawah
a. Pendapatan terpisah perusahaan induk meliputi laba yang belum
direalisasi (termasuk dalam akun penjualan dan harga pokok
penjualannya).
b. Laba bersih perusahaan anak tidak terpengaruh. Karena,
pendapatan hak minoritas dihitung sebagai laba bersih yang
dilaporkan anak perusahaan dikalikan dengan presentasi
pendapatan hak minoritas.
c. Persediaan akhir perusahaan anak meliputi laba yang belum
direalisasi hingga barang dagangan dijual ke entitas luar.
Persediaan akhir perusahaan anak menunjukkan harga
transfer, daripada biaya entitas yang dikonsolidasikan.
Dalam kertas kerja konsolidasi, persediaan dikurangi biaya
asalnya yaitu harga pokok penjualan pada debit dan
persediaan akhir pada kredit.
d. Dalam metode ekuitas, jumlah total laba yang belum direalisasi
dari penjualan arus bawah antar perusahaan dibebankan kepada
pendapatan dari perusahaan anak.

II. Penjualan arus ke atas
a. Pendapatan bersih perusahaan anak meliputi jumlah total dari
laba yang belum direalisasi (termasuk didalamnya akun penjualan
dan harga pokok penjualan).
Laba yang belum direalisasi dalam pendapatan bersih
perusahaan anak dialokasikan secara proporsional kepada
pemegang saham mayoritas dan minoritas dalam
pencatatan.
Pendapatan bersih yang dikonsolidasikan dan pendapatan
hak minoritas dihitung berdasarkan pendapatan awal yang
direalisasi dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasi.
Pendapatan perusahaan anak yang direalisasikan dicatat
sebagai pendapatan bersih, disesuaikan untuk laba antar
perusahaan dari penjualan arus ke atas.
b. Pendapatan terpisah perusahaan induk tidak dipengaruhi oleh
laba yang belum direalisasi dari penjualan arus ke atas, tetapi
pendapatan bersihnya (yang meliputi pendapatan investasi)
terpengaruh.
c. Persediaan akhir perusahaan induk meliputi laba persediaan yang
belum direalisasi hingga barang dagangan dijual kepada entitas
luar.
d. Dalam metode ekuitas, hanya saham proporsional perusahaan
induk atas laba yang belum direalisasi dari penjualan arus ke atas
antar perusahaan dibebankan kepada pendapatan perusahaan
anak.
PENCATATAN LABA YANG BELUM DIREALISASI DARI PENJUALAN ARUS
KE BAWAH
I. Dalam kertas kerja konsolidasi, jumlah total dari penjualan antar
perusahaan dieliminasi dari penjualan dan harga pokok penjualan.
II. Laba yang belum direalisasi dibedakan sampai laba tersebut direalisasi
saat penjualan kepada entitas luar.
a. Penangguhan telah dilengkapi didalam kertas kerja konsolidasi
oleh akun kertas kerja yang menambah harga pokok penjualan
untuk laba yang belum direalisasi dan mengurangi persediaan
akhir oleh biaya awalnya.
b. Dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasi, laba yang belum
direalisasi dalam persediaan akhir kurang menekankan pada
harga pokok penjualan dan lebih menekankan pada pendapatan
bersih yang dikonsolidasi.
c. Pada metode ekuitas, jumlah total dari laba yang belum direalisasi
dalam persediaan perusahaan anak dikurangi dari pendapatan
investasi dan investasi pada rekening perusahaan anak dalam
pencatatan perusahaan induk.
III. Saat persediaan barang dagang yang diperoleh perusahaan anak dari
perusahaan induk telah terjual kepada entitas luar, laba antar perusahaan
telah terealisasi.
a. Laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir pada suatu
periode adalah laba yang belum direalisasi dalam persediaan awal
pada periode berikutnya.
b. Pengaruh dari laba yang belum direalisasi pada persediaan awal
berlawanan dengan laba yang belum direalisasi pada persediaan
akhir.
Laba yang belum direalisasi pada persediaan akhir (tahun
penjualan antar perusahaan) memiliki hubungan langsung
dengan pendapatan bersih yang dikonsolidasi.
Laba yang belum direalisasi pada persediaan awal (tahun
penjualan kepada entitas luar) memiliki hubungan yang
terbalik dengan pendapatan bersih yang dikonsolidasi.
c. Dalam metode entitas, jumlah investasi pada perusahaan anak
dan pendapatan dari perusahaan anak dinaikkan untuk
merealisasi laba antar perusahaan pada periode sebelumnya.
d. Realisasi dari laba yang ditangguhkan pada persediaan awal
perusahaan anak menjadikan harga pokok penjualan terlalu besar
dari sudut pandang konsolidasi.
e. Ayat kertas kerja untuk mencatat realisasi laba yang ditangguhkan
adalah akun investasi pada perusahaan anak di debit dan harga
pokok penjualan di kredit.
Akun persediaan awal pada tidak dapat disesuaikan
secara langsung karena akun tersebut telah ditutup oleh
akun harga pokok penjualan.
Penyesuaian akun investasi membentuk kembali respirokal
antara saldo investasi pada periode awal dan akun ekuitas
perusahaan anak pada tanggal yang sama.
f. Laba atas persediaan yang belum direalisasi dalam laporan
keuangan konsolidasi akan menjadi benar dengan sendirinya
selama lebih dari dua periode akuntansi.

AKUNTANSI UNTUK LABA YANG BELUM DIREALISASI DARI PENJUALAN
ARUS KE ATAS
I. Seperti pada kasus penjualan arus ke bawah, jumlah total penjualan
dikurangkan dari penjualan dan harga pokok penjualan pada kertas kerja
konsolidasi.
II. Penjualan antar perusahaan dari perusahaan anak ke perusahaan induk
meningkatkan penjualan, harga pokok penjualan, laba bruto, dan
pendapatan bersih perusahaan anak.
III. Sisa laba yang belum direalisasi pada persediaan perusahaan induk
sampai barang dagangan dijual kepada entitas lainnya.
a. Jika perusahaan anak dimiliki 100% maka perusahaan induk
menangguhkan 100% dari setiap laba yang belum direalisasi pada
tahun penjualan antar perusahaan.
b. Jika perusahaan anak dimiliki sebagian, maka perusahaan induk
hanya menangguhkan sebatas bagiannya saja atas laba yang
belum direalisasi pada tahun penjualan antar perusahaan.
c. Pendapatan hak minoritas dikurangi sebesar bagian perusahaan
induk atas setiap laba perusahaan anak yang belum direalisasi.
Untuk menghitung pendapatan hak minoritas, laba yang belum
direalisasi dikurangkan dari laba yang dilaporkan perusahaan
anak dan menghasilkan laba perusahaan anak yang sudah
direalisasi yang kemudian dikalikan dengan presentase hak
minoritas.
IV. Laba antar perusahaan diakui dan direalisasi saat perusahaan barang
dagang dijual ke entitas luar.
a. Laba yang belum direalisasi pada persediaan awal menjadikan
harga pokok penjualan terlalu besar.
Pada kertas kerja konsolidasi, ayat jurnal kertas kerja
mengurangi harga pokok penjualan pada harga perolehan
(kredit), dan menyesuaikan akun investasi dan pendapatan
hak minoritas awal untuk laba yang belum direalisasi pada
persediaan awal yang sebelumnya ditamgguhkan.
Pengaruh dari laba yang belum direalisasi pada
persediaan awal perusahaan induk dan pendapatan bersih
yang dikonsolidasi berkebalikan dengan pengaruh dari
laba yang belum direalisasi pada persediaan akhir.
b. Dalam metode ekuitas, realisasi laba antar perusahaan yang
sebelumnya ditangguhkan menambah pendapatan investasi dan
akun investasi pada perusahaan anak sesuai dengan proporsi
kepemilikan perusahaan induk.


BAB 6
Laba atas Transaksi Antar Perusahaan-Aktiva Tetap
Garis Besar
Penjualan Aktiva tetap kepada Perusahaan Afiliasi Pada Harga Selain Nilai Buku
Menciptakan Laba atau Rugi yang belum Terealisasi Bagi Entitas yang
dikonsolidasikan
I. Keuntungan atau kerugian antar perusahaan muncul dalam laporan laba
rugi afiliasi penjual pada tahun penjualan
II. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari sudut pandang
entitas yang dikonsolidasikan
a. Pengaruh dari keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasikan harus dieliminasi dari pendapatan investasi dalam
konsolidasi satu-baris
b. Pengaruh dari keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasikan haris dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasi
Penjualan Tanah Antar Perusahaan Arus-ke-bawah
I. Pada tahun penjualan tanah antar perusahaan, dibuat jurnal pada kertas
kerja konsolidasi untuk mengeliminasi keuntungan penjualan tanah dan
mengurangi akun tanah menjadi harga perolehannya.
a. Jurnal ini sama untuk penjualan tanah antar perusahaan arus-ke-
bawah dan arus-ke-atas.
b. Perusahaan induk mengurangi pendapatan investasinya dan akun
investasi untuk keuntungan antar perusahaan yang belum
terealisasi.
II. Selama tanah dipergunakan pada tahun berikutnya sampai tahun
penjualan, kertas kerja konsolidasinya dibutuhkan pada setiap tahun
untuk mengurangi akun tanah sampai harga perolehannya dan
meningkatkan akun investasi untuk menetapkan respirokal dengan akun
ekuitas anak perusahaan pada awal periode.
III. Saat tanah dijual kepada entitas luar, induk perusahaan mengakui laba
atas penjualan antar perusahaan sebelumnya.
a. Jurnal kertas kerja menyesuaikan keuntungan atas penjualan
tanah terhadap keuntungan yang dikonsolidasikan dan
menetapkan respirokal antara investasi awal dan akun ekuitas
anak perusahaan
b. Keuntungan yang dikonsolidasikan adalah selisih antara biaya
perolehan dan harga penjualan terakhir kepada entitas luar.
Penjualan Tanah Arus-ke-Atas
I. Pada tahun penjualan tanah antar perusahaan, jumlah keuntungan atas
penjualan dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasi dan tanah divatat
sebesar harga perolehannya pada entitas yang dikonsolidasikan.
II. Perusahaan induk mengurangi pendapatan investasinya hanya untuk
proporsi keuntungan yang belum direalisasikan karena kepemilikan
minoritas juga berhak atas itu
III. Pada kertas kerja konsolidasi, pendapatan kepemilikan minoritas
diperhitungkan sebagai pendapatan real anak perusahaan sebesar
persentase kepemilikannya. Pendapatan real anak perusahaan
dilaporkan pendapatan dikurangi keuntungan yang belum terealisasi dan
ditambah kerugian yang belum direalisasi.
IV. Selama tanah dipergunakan pada tahun berikutnya sampai tahun
penjualan, kertas kerja konsolidasi dibituhkan pada setiap tahun untuk:
a. Mengurangi akun tanah menjadi harga perolehannya
b. Meningkatkan akun investasi untuk pembagian keuntungan yang
belum direalisasikan (jurnal ini menetapkan respirokal dengan
akun ekuitas anak perusahaan pada awal periode) dan
c. Mengurangi hal minoritas awal untuk menyamakan hak minoritas
pada akhir tahun sebelumnya (dengan kata lain, perubahan hak
minoritas diperhitungkan dari pendapatan yang dilaporkan menjadi
jumlah yang telah direalisasi)
V. Saat perusahaan induk menjual tanah ke entitas luar, keuntungan atau
kerugian untuk perusahaan induk dikonversi ke keuntungan atau kerugian
pada entitas yang dikonsolidasikan untuk dicatat pada laporan keuangan
konsolidasi.
a. Jumlah keuntungan atau kerugian adalah selisih antara harga
tanah dan harga penjualan akhir kepada entitas luar
b. Jurnal kertas kerja memasukan keuntungan dari penjualan antar
perusahaan, meningkatkan akun investasi untuk menetapkan
respirokal dengan akun ekuitas awal anak perusahaan, dan
mengurangi kepemilikan minoritas awal untuk menyamakan pada
akhir tahun sebelumnya (hanya pada buku perusahaan induk,
perusahaan induk membagi keuntungan yang ditangguhkan
sebelumnya dari penjualan antar perusahaan diakui dan
direalisasikan dengan penambahan pendapatan investasi dan
pada akun investasi.

Penjualan Aktiva tetap yang dapat Disusutkan Arus-ke-Bawah
I. Pada tahun penjualan, keuntungan yang belum direalisasi dari penjualan
arus-ke-bawah dari aktiva tetap digambarkan dalam akun perusahaan
induk.
a. Keuntungan yang belum direalisasi dieliminasi di dalam
penentuan pendapatan investasi dengan metode ekuitas
b. Keuntungan yang belum direalisasi seharusnya tidak muncul pada
laporan laba rugi konsolidasi
c. Keuntungan yang belum direalisasi dihilangkan dari laporan
keuangan konsolidasi kertas kerja yang mengeliminasi
keuntungan dan mengembalikan aktiva tetap menjadi nilai
penyusutannya pada entitas konsolidasi pada saat penjualan.
d. Semua penyusutan pada keuntungan yang belum direalisasi pada
tahun penjualan diakui sebagai keuntungan
e. Beban penyusutan dan akumulasi penyusutan berkurang pada
kertas kerja konsolidasi untuk menyusutkan harga perolehan pada
akhir periode entitas yang dikonsolidasikan
f. Perhitungan pendapatan kepemilikan minoritas tidak berpengaruh

II. Pada tahun berikutnya setelah penjualan antar perusahaan, perusahaan
induk menyesuaikan pendapatan investasinya untuk pengakuan bagian
per bagian dari keuntungan yang belum direalisasi
a. Seluruh jumlah keuntungan dari penjualan antar perusahaan baru
diakui sebagai pendapatan investasi pada akhir masa
penggunaan dari aktiva tetap
b. Akun investasi mencerminkan dasar pembagian proporsi ekuitas
anak perusahaan, dengan asumsi tidak ada laba yang belum
direalisasikan atau perbedaan pada biaya nilai-buku.

Penjualan aktiva tetap yang dapat disusutkan Arus-ke-Bawah
I. Pada tahun penjualan Arus-ke-atas pada harga selain nilai bukunya,
keuntungan atau kerugian berada pada akun perusahaan anak
a. Pendapatan investasi pada tahun terjadinya penjualan,
perusahaan induk menyesuaikan bagiannya dari keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi dan bagiannya dari setiap
pengakuan bagian per bagian atas keuntungan atau kerugian
melalui penyusutan
b. Pendapatan hak minoritas dihitung berdasarkan besar persentase
hak minoritas anak perusahaan dari pendapatan yang telah
direalisasi
c. Pendapatan anak perusahaan yang direalisasi dihitung
berdasarkan laba bersih yang dilaporkan anak perusahaan
dikurangi keuntungan yang direalisasi ditambah pengakuan
bagian per bagian atas keuntungan melalui penyusutan
d. Keuntungan yang belum direalisasi tidak muncul pada laporan
konsolidasi
e. Kertas kerja konsolidasi dibutuhkan untuk mengeliminasi
pengaruh dari penjualan antar perusahaan Arus-ke-Atas:
Keuntungan yang belum direalisasi dieliminasi dan aktiva
tetap dikembalikan menjadi nilai penyusutannya pada
entitas yang dikonsolidasikan pada tahun penjualan
Penyusutan pada keuntungan untuk tahun yang
bersangkutan (pengakuan bagian per bagian) dieliminasi
dari akun penyusutan.
II. Pada tahun setelah tahun penjualan antar perusahaan arus-ke-atas,
kertas kerja mengalokasikan keuntungan yang belum direalisasi antara
akun pendapatan dan hak minoritas awal serta mengembalikan aktiva
tetap dan akun akumulasi penyusutan menjadi harga perolehan pada
entitas yang dikonsolidasikan
a. Debit pada hak minoritas menyesuaikan hak minoritas awal pada
tahun yang bersangkutan sama dengan hak minoritas akhir tahun
sebelumnya
b. Debit pada akun investasi diperlukan untuk membentuk respirokal
antara akun investasi dengan akun entitas anak perusahaan pada
awal periode
c. Pada saat seluruh keuntungan yang belum direalisasi telah
direalisasi melalui penyusutan, tidak diperlukan lagi penyesuaian.
Persediaan Dibeli antar perusahaan Untuk digunakan sebagai Aktiva Tetap
I. Keuntungan yang belum direalisasi atas penjualan diakui melalui
penyusutan oleh pembelian afiliasi
II. Kertas kerja pada tahun penjualan antar perusahaan:
a. Mengurangi penjualan untuk penjualan antar perusahaan,
mengurangi harga pokok penjualan untuk biaya persediaan dan
mengurangi aktiva tetap menjadi harga perolehannya pada entitas
yang dikonsolidasikan
b. Mengeliminasi penyusutan atas laba kotor dari penjualan
III. Kertas kerja pada tahun berikutnya akan mengurangi aktiva tetap menjadi
harga perolehannya, mengeliminasi pengaruh keuntungan yang belum
direalisasi dari akun penyusutan, serta membentuk respirokal antara
ekuitas awal periode dan jumlah investasi.


BAB 7
Keuntungan Transaksi Antar Perusahaan-Obligasi

Ketika salah satu cabang melakukan pembelian obligasi (instrumen piutang
lainnya) dari perusahaan lain dari luar kesatuan, obligasinya tidak akan terjadi
secara baik jika dilihat dari sudut pandang gabungan kesatuan (konsolidasi).
I. Catatan-catatan pembelian perusahaan afiliasi dari investasi secara
obligasi jika dimiliki oleh entitas yang terpisah
II. Penerbitan catatan perusahaan afiliasi dari obligasi jika obligasi tersebut
dipegang oleh entitas terpisah
III. Pernyataan gabungan yang disiapkan untuk menunjukkan posisi
keuangan dan operasi jika pembelian telah dilakukan dan membatalkan
obligasinya.
a. Transaksi obligasi dihentikan pada saat proses konsolidasi. Utang
dan piutang yang berhubungan dengan para pemegang obligasi
dari perusahaan gabungan bersifat respirokal dan hal tersebut
harus dieliminasi
b. Perbedaan antara nilai buku dari kewajiban obligasi dengan biaya
investasi adalah keuntungan atau kerugian dari perusahaan
gabungan
Keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian
direalisasikan dan diakui oleh perusahaan gabungan
Keuntungan-keuntungan atau kerugian-kerugian tidak
diakui dalam pembukuan dari perusahaan yang bergabung
Kerugian-kerugian dan keuntungan-keuntungan konstuktif
diserahkan pada perusahaan yang bergabung. Hal ini
sesuai dengan konsep agency theory
c. Keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian konstruktif
dimunculkan dalam laporan laba rugi dari perusahaan gabungan
pada tahun dimana saham-saham obligasi dari perusahaan yang
bergabung diterima
d. Hanya kewajiban obligasi, premium atau diskon yang terjadi
diluar perusahaan gabungan yang muncul dineraca perusahaan
gabungan.
e. Tidak ada keuntungan-keuntungan atau kerugian-kerugian ketika
saham-saham obligasi dari perusahaan yang bergabung diterima
atau dari peminjaman langsung diantara cabang perusahaan
Obligasi Perusahaan Induk Diperoleh dari anak Perusahaan Diluar Perusahaan
Gabungan (sama dengan transaksi antar perusahaan)
I. Perusahaan induk adalah pokok dari cabang-cabang perusahaan dan
keuntungan dan kerugian konstruktif diserahkan pada perusahaan induk
a. Pada saat pembelian, anak perusahaan mencatat investasi pada
saham-saham obligasi perusahaan induk sesuai dengan jumlah
dibayarkan. Tidak ada masukan lain
Keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian konstruktif
tidak dicatat pada buku induk perusahaan maupun anak
perusahaan
Keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian konstruktif
ditampilkan berbeda diantara , akun-akun kewajiban
obligasi (pembukuan perusahaan induk) dan akun-akun
investasi obligasi (pembukuan perusahaan anak)
b. Keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian konstruktif
dihitung dengan mengurangkan harga buku dari obligasi (sama
dengan harga ditambah premium atau dikurangi diskon) dengan
harga pembelian dari obligasi tersebut

II. Selama setahun, induk perusahaan mengamortisasi premium dan diskon
pada utang obligasi di buku nya dan anak perusahaan mengamortisasi
premium atau diskon pada investasi obligasi pada buku yang terpisah
a. Amortisasi dari premium-premium dan diskon-diskon
direalisasikam sedikit demi sedikit dan diakui sebagai keuntungan
dan kerugian baik di buku induk dan cabang perusahaan
b. Pengakuan dari keuntungan-keuntungan dan kerugian bagian
demi bagian dimunculkan dalam akun-akun pendapatan bunga
dan laporan pendapatan bunga yang berhubungan dengan
obligasi yang diberhentikan
c. Jumlah dari pengakuan diatas selalu berbeda diantara beban
bunga antara perusahaan dan jumlah bunga yang dihapus
d. Perbedaan diantara pendapatan bunga pada induk perusahaan
dan beban bunga pada anak perusahaan diakui secara bertahap
sebagai keuntungan pada periode tersebut.
e. Pengakuan secara bertahap atas keuntungan-keuntungan dan
kerugian-kerugian adalah alokasi diantara keuntungan pemilik
saham mayoritas (penyesuaian pendapatan investasi) dan
minoritas (suatu penyesuaian pada pendapatan minoritas).
Pendapatan bunga hak minoritas dihitung sejumlah waktu
presentase kepemilikan saham.
III. Dalam tahun berikutnya sampai dengan tahun obligasi, porsi dari
keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian tidak diakui setelah
amortisasi premium dan diskon pada pembukuan induk perusahaan dan
anak perusahaan harus dialokasikan diantara akun investasi dan
keuntungan minoritas pada kertas kerja konsolidasi.


BAB 8
KONSOLIDASI PERUBAHAN DALAM KEPEMILIKAN SAHAM

Akuisisi dari anak perusahaan selama periode akuntansi
I. Jika sebuah anak perusahaan dimiliki selama periode akuntansi,
penjualan dan biaya dari anak perusahaan dimasukkan ke dalam laporan
laba rugi konsolidasi untuk satu tahun penuh.
II. Pendapatan perusahaan yang digunakan untuk memperoleh saham
periode lalu, digunakan untuk penggabungan perusahaan selama periode
akun disebut pendapatan sebelum di akuisisi (biasa disebut juga
pendapatan pembelian)
III. Deviden dibayar atas pembelian saham perusahaan sebelum saham
tersebut dimiliki oleh perusahaan induk selama periode akuntansi disebut
preacquisition devidens
IV. Perubahan dalam prosedur kertas kerja konsolidasi untuk akuisisi selama
periode akuntansi adalah sbb:
a. Catatan kertas kerja yang menghapus timbal balik investasi pada
anak perusahaan dan akun ekuitas anak perusahaan
Preacquisition income dimasukkan ke dalam kertas kerja
konsolidasi sebelah debit
Preacquisition devidens dihapuskan
b. Alasan pemasukan hal tersebut diatas pada catatan kertas kerja
agar ekuisitas anak perusahaan yang seimbang dapat dihapuskan
pada permulaan periode dan keseimbangan investasi dapat
dihapuskan pada tanggal terjadinya akuisisi dalam periode
tersebut.
c. Preacquisition Income, seperti pendapatan saham minoritas,
dikurangi dari total pendapatan dikonsolidasi sebagai item terpisah
dalam laporan laba rugi yang dikonsolidasi
V. Jika saham perusahaan induk meningkat selama 1 tahun, saham
minoritas diperhitungkan sebagai dasar pembagian saham minoritas yang
beredar akhir tahun

Penggabungan Saham Selama Periode Akuntansi
I. Pendapatan atas penggabungan perusahaan dalam perusahaan dalam
penggabungan saham dikonsolidasikan untuk 1 tahun penuh
II. Investasi pada penggabungan perusahaan dicatat seharga nilai bukunya
diawal periode, penyesuaian dilakukan terhadap deviden yang dibayar
untuk penggabungan, perusahaan induk (penerbit) dapat juga menerima
penggabungan pendapatan pada tanggal terjadinya kombinasi.
III. Laporan keuangan periode terdahulu dinyatakan/ditulis kembali untuk
memperlihatkan akibat dari penggabungan saham periode terdahulu yang
dilaporkan
IV. Penyajian laba ditahan konsolidasi dalam penggabugan period harus
menunjukkan sebuah rekonsiliasi dengan laba ditahan awal perusahaan
induk
Pada saat sebuah perusahaan memperoleh pengendalian saham pada
perusahaan lain melalui pembelian saham berseri diluar periode waktu,
biaya/nilai buku berbeda-beda ditentukan untuk masing-masing investasi
I. Jika sedikit akuisisi sebagian dibuat pada sebuah periode akuisisi,
preacquisition income dan deviden-deviden ditentukan untuk masing-
masing investasi
II. Pendapatan, deviden-deviden dan amortisasi. Biaya perolehan berbeda-
beda ditentukan untuk masing-masing investasi
III. Pendapatan saham minoritas berdasarkan pada kepemilikan saham
minoritas pada akhir tahun selama kepemilikan saham perusahaan induk
tidak berkurang/menurun.
Pada saat sebuah perusahaan induk menjual kepemilikan saham, keuntungan
atau kerugian atas penjualan akan berbeda antara hasil dari penjualan dan nilai
buku saham investasi yang dijual
I. Jika investasi diperoleh melalui akuisisi sebagian, saham-saham yang
terjual harus diidentifikasi dengan akuisisi khusus.
II. Pada awal periode, penjualan saham seharga kelebihan nilai buku
mengurangi akun investasi dan menimbulkan laba atas penjualan dimana
keduanya adalah laba untuk perusahaan induk dan entitas konsolidasi :
a. Dalam kertas kerja konsolidasi, laba diletakan pada kolom laporan
laba rugi konsolidasi
b. Saham minoritas diperhitungkan berdasarkan pada presentasi
saham minoritas akhir dimana saham investasi dijual pada awal
periode
III. Penjualan sahan selama periode akuntansu bisa dicatat pada tanggal
penjualan aktual, atau dapat juga dicatat pada awal periode sesusai
dengan kebijakan
a. Asumsi penjualan awal periode
Laba atas penjualan adalah perbedaan antara hasil jual
dan nilai buku saham yang terjual pada awal periode
Saham minoritas diperhitungkan seolah-olah saham
minoritas akhir masih beredar sepanjang tahun tersebut
Beberapa deviden diterima dari saham periode lalu yang
terjual dimana penjualan harus dimasukan kedalam
perhitungan laba dan rugi
Perusahaan induk dan pendapatan bersih konsolidasi tidak
dipengaruhi oleh asumsi awal periode
Beberapa perbedaan dari laba/rugi atas penjualan adalah
penggantian kerugian yang tepat oleh perbedaan-
perbedaan dalam memperhitungkan pendapatan dari anak
perusahaan, amortisasi biaya nilai buku differensial dari
jumlah saham minoritas
b. Tanggal penjualan aktiva:
Perusahaan induk membuat catatan untuk menempatkan
akun investasi kepada nilai bukunya pada tanggal
penjualan (contoh: perusahaan induk mencatat
pendapatan dari anak perusahaan termasuk dari awal
periode hingga tanggal penjualan) amortisasi biaya nilai
buku differensial
Hasil jual dari penjualan investasi yang dicatat, akun
investasi dikreditkan pada nilai buku saham yang terjual,
dan laba/rugi diakui berbeda
Pada akhir periode, perusahaan induk mencatat
pendapatan investasi pada saham investasi yang ditahan
dari tanggal penjualan pada akhir periode
Pendapatan investasi selama 1 tahun adalah total
pendapatan investasi atas saham yang dimiliki pada awal
periode hingga tanggal penjualan ditambah pendapatan
investasi pada presentasi saham ditahan mulai tanggal
penjualan hingga akhir periode
Pendapatan saham minoritas dihitung sebagai presentasi
awal periode saham minoritas dikali pendapatan anak
perusahaan pada tanggal penjualan ditambah resentasi
akhir saham minoritas dikali pendapatan anak perusahaan
dari tanggal penjualan hingga akhir periode
Perbandingan tanggal penjualan aktual dan asumsi
tanggal penjualan akhr tahun:
i. Akun investasi akhir tahun dan saham minoritas
akhir seimbang atas 2 asumsi
ii. Aliran khas hasil penjualan dan deviden yang
diterima adalah sama dibawah dua asumsi
iii. Perbedaan laba atas penjualan saham menurut 2
asumsi diatas adalah kerugian oleh perbedaan
dalam pendapatan saham minoritas, saham
perusahaan induk pada pendapatan perusahaan
anak dan amortisasi biaya perolehan differensial

Operasi anak perusahaan dapat dikembangkan oleh penjualan modal saham
tambahan atau operasi oleh pembelian saham anak perusahaan itu sendiri
I. Perusahaan induk melalui pengendalian sahamnya membuat keputusan
untuk anak perusahaannya
II. Pemegang saham minoritas dapat menggunakan hak prioritas mereka
untuk pengeluaran saham tambahan sesuai dengan proporsi yang
mereka miliki
III. Pengaruh penjualan dan pembelian saham anak perusahaan dapat
mengakibatkan investasi perusahaan induk pada anak perusahaan. Hal
ini tergantung pada harga pembelian atau penjualan saham tersebut
IV. Presentasi kepemilikan perusahaan induk pada anak perusahaan
ditentukan oleh pembagian jumalh saham yang dimiliki perusahaan induk
dari jumlah seluruh anak perusahaan yang beredar setelah penjualan
atau pembelian
V. Penjualan saham oleh anak perusahaan kepada perusahaan induk yang
menghasilkan biaya/nilai buku differensial sama dengan lembar saham
perusahaan induk yaitu perbedaan ekuitas pemegang saham anak
perusahaan sebelum dan sesudah penjualan saham
a. Nilai buku saham investasu yang diperoleh dari anak perusahaan
dihitung sebagai nilai buku saham perusahaan setelah pembelian
saham tambahan dikurangi nilai buku saham perusahaan induk
sebelum pembelian
b. Jika perusahan induk memperoleh tambahan saham seharga nilai
buku, akun investasi perusahaan induk bertambah sebesar
pembelian tetapi tidak ada biaya perolehan differensial pada
investasi baru
c. Jika perusahaan induk memeproleh tambahan saham pada harga
diatas nilai buku, akun investasi perusahaan induk bertambah
sebesar pembelian dan biaya nilai buku differensial dihitung pada
investasi baru
Perolehan kelebihan biaya diatas nilau buku ditetapkan
pada aktiva berwujud yang dapat diidentifikasi atau
goodwill dan harus diamortisasi sepanjang masa manfaat
aktiva atau tidak melebihi maksimum periode 40 tahun jika
ditujukan untuk goodwill
Sisa amortisasi biaya perolehan differensial dari investasi
awal tidak berubah
d. Jika perusahaan induk memeproleh tambahan saham dengan
harga kurang dari nilai buku, akun investasi perusahaan induk
bertambah sebesar harga pembelian, dan sesuai kebijakan.
Kelebihan nilai buku diatas biaya dibebankan pada goodwill yang
tidak diamortisasi dari investasi lain perusahaan induk pada anak
perusahaan
Penjualan saham oleh anak perusahaan ke entitas luar dianggap transaksi
modal
I. Pengaruh investasi perusahaan induk pada akun perusahaan anak
tergantung pada harga jual saham perusahaan anak
II. Peningkatan atau penurunan nilai buku perusahaan induk pada
perusahaan anak dihitung sebagai ekuitas perusahaan induk dalam
perusahaan anak setelah penerbitan saham dikurangi ekuitas
perusahaan induk dalam perusahaan anak sesudah penerbitan saham
a. Jika saham anak perusahaan terjual seharga nilai bukunya,
ekuitas perusahaan induk pada perusahaan anak tidak
terpengaruhi
b. Jika saham perusahaan anak terjual diatas nilau bukunya, ekuitas
perusahaan induk pada anak perusahaan bertambah
c. Jika saham anak perusahaan terjual dibawah nilai bukunya,
ekuitas anak perusahaan berkurang
III. Ada 2 metode akuntansi untuk penurunan kepemilikan saham pada buku
perusahaan induk
a. Akun tambahan modal disetor perusahaan induk dan akun
investasi disesuaikan untuk perubahan ekuitas
i. Biaya perolehan differensial yang tidak diamortisasi tidak
disesuaikan untuk penurunan kepemilikan saham
ii. Metode ini didukung oleh APB opinion No.9 yang
menghapus penyesuaian transaksi saham perusahaan dari
laba bersih
b. Alternative, penurunan kepemilikan diperlakukan sebagai
penjualan dan perbedaan antara nilai buku saham investasi yang
terjual dengan saham perusahaan induk dari hasil penerbitan
saham anak perusahaan diakuin sebagai laba/rugi
i. Perusahaan induk diasumsikan telah menjual saham yang
sama dengan presentase kepemilikan setelah penerbitan
saham
ii. Biaya perolehan differensial yang tidak diamortisasi pada
saham yang diasumsikan dijual adalah satu-satunya
perbedaan antara laba (dibawah metode ini) dan
penyesuaian tambahan modal disetor (dibawah metode
awal)
iii. Metode ini didukung oleh AICPA Issues Paper dan juga
diberi izin oleh SEC
c. Jika perusahaan induk dan saham minoritas (diluar investor)
membeli saham kepada pemilik saham yang memiliki hubungan
khusus, tidak ada penyesuaian untuk tambahan modal disetor,
tanpa memperhatikan harga yang dibayar untuk saham.
Maksudnya perusahaan induk tidak akan mendapatkan kelebihan
biaya perolehan diatas nilai buku
d. Transaksi saham diperoleh kembali oleh anak perusahaan:
i. Transaksi saham diperoleh kembali yang tidak signifikan
tidak membutuhkan penyesuaian karena cenderung rugi
ii. Saham diperoleh kembali oleh anak perusahaan
mengurangi ekuitas pemegang saham anak perusahaan
dan saham yang beredar
Jika anak perusahaan membeli saham pemegang
saham minoritas pada nilai buku, presentasi
kepemilikan saham perusahaan induk meningkat
tetapi sahammya pada ekuitas anak perusahaan
tidak betrubah, maka tidak ada penyesuaian yang
dibutuhkan
Jika anak perusahaan membeli saham dari
pemegang saham minoritas sesuai dengan harga
diatas nilai buku, presentasi kepemilikan
perusahaan induk meningkat tetapi saham
perusahaan induk pada nilai buku anak perusahaan
menurun
1) Perusahaan induk mencatat penurunan
kelebihan modal di debit dan banyaknya
investasi di kredit
2) Besarnya penurunan saham perusahaan
induk pada nilai buku anak perusahaan
sebelum transaksi saham diperoleh kembali
dikurangi saham perusahaan induk pada
nilai buku anak perusahaan setelah
transaksi saham diperoleh kembali
Jika anak perusahaan membeli saham dari
pemegang saham minoritas sesuai dengan harga
dibawah nilai buku, presentasi kepemilikan
perusahaan induk meningkat tetapi saham
perusahaan induk pada nilai buku anak
perusahaan meningkat
1) Akun investasi ditingkatkan dan tambahan
kelebihan modal diturunkan
2) Penambahan adalah nilai buku langsung
saham induk pada anak perusahaan
setelah transaksi saham diperoleh kembali
dikurangi nilai buku langsung sebelum
transaksi saham diperoleh kembali
Saham deviden dan pemecahan saham
I. Pemecahan saham anak perusahaan meningkatkan jumlah saham yang
beredar, tetapi tidak mempengaruhi harta bersih anak perusahaan atau
perusahaan induk dan presentase kepemilikan saham minoritas
II. Deviden saham mempengaruhi beberapa perubahan dalam ekuitas anak
perusahaan
a. Laba ditahan sama dengan nilau/nilai ditetapkan atau
harga pasar dari tambahan saham yang diterbitkan
merupakan penggantian untuk kelebihan modal. Demikian
akun ekuitas anak perusahaan pada kertas kerja
konsolidasi berpengaruh
b. Deviden saham tidak mempengaruhi akuntansi
perusahaan induk


Dengan salah satu pendekatan modal saham keuangan atau dengan
menggunakan pendekatan secara konvesional
I. Melalui pendekatan saham pembendaharaan, saham perusahaan induk
yang dimiliki oleh anak perusahaan dipertimbangkan terhadap entitas
yang dikonsolidasikan
a. Investasi pada saham perusahaan induk
dipelihara/dikendalikan dengan metode biaya
b. Biaya investasi dikurangkan dari modal/ekuitas pemilik
modal pada laporan neraca yang dikonsolidasi
II. Melalui pendekatan saham konvensional saham perusahaan induk
yang dimiliki oleh anak perusahaan dipertimbangkan berdasarkan
pengembangan yang dibayarkan
a. Modal saham dan laba ditahan dipakai untuk kepemilikan
saham secara bersama tidak dimunculkan pada laporan
konsolidasi
b. Modal saham dan laba ditahan perusahaan induk tidak
akan dikonsolidasikan sama modal saham dan laba
ditahan kecuali kalau perusahaan induk melakukan sebuah
pencatatan pada buku terpisah untuk mencatat transaksi
saham sesuai dengan besarnya transaksi sebenarnya.
Pendekatan ini digunakan pada buku teks ini meskipun hal
ini terkadang menjadi kontroversial
c. Pendekatan perusahaan induk dan anak perusahaan
saling berhubungan dan seharusnya ditentukan secara
serentak. Fungsi dari keserentakan persamaan adalah
sebuah pendekatan, hal ini meliputi dua tahap:
Pendapatan dari perusahaan anak induk dan
perusahaan dihitung dengan berdasarkan konsolidasi
yang memasukan pendapatan bersama
Pendapatan perusahaan induk pada metode
konsolidasi akan dikalikan dengan presentase
kepemilikan yang dimiliki diluar kelompok afiliasi untuk
menentukan laba bersih perusahaan induk (dan laba
bersih dikonsolidasikan) demikian juga laba bersih anak
perusahaan pada metoed konsolidasi akan dikalikan
dengan presentase bunga saham minoritas untuk
menentukan pendapatan bunga pada metode
berdasarkan ekuitas.
Berbicara tentang diagram untuk kepemilikan bersama
saham perusahaan induk dimana perusahaan induk
memiliki 70% daripada saham perusahaan anak dan
perusahaan anak memiliki 10% saham perusahaan
induk. Pendapatan terpisah untuk P dan A sebesar
USD 76600 dan USD 50000 secara berturut-turut dan
tidak ada biaya atau nilai buku yang berbeda jauh atau
keuntungan yang kurang dapat dipercaya.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
P= pendapatan P atas dasar konsolidasi
A= pendapatan A atas dasar konsolidasi
P= P separate earning sebesar $76600 + 70% dari A
A= A separate earnings sebesar $50000 + 10% dari P
P= $76000 + 0.7 ($50000+0.1P)
P= $76600 + $35000 + 0.07P
0.93P = $111600
P= $120000 (pendapatan atas dasar konsolidasi)
Laba bersih P= 120000 x 70% = $84000
A= $50000 + $120000 x 10%
A= $62000 (pendapatan atas dasar kosolidasi)
Laba minoritas = $62000 x 30% = $18600
Stok tambahan mutualy owned
Ketika mutual holdings meliputi saham tambahan sesama anak perusahaan,
pendekatan saham keuangan tidak dapat dipakai dan separate incomes dari
afiliasi akan dialokasikan menggunakan pendekatan konvensional
P

You might also like