You are on page 1of 14

Rangkuman Mata Kuliah

Auditing I kelas C
Bab 9 Pertimbangan Materialitas dan Resiko Audit
Pertemuan 9
untuk
Drs. Wartono, Msi., Akt., CPA, CA
Oleh
Benedictus Andre C.A !"#$!$%
akultas &konomi dan Bisnis
'ni(ersitas )ebelas Maret
)emester *ena+ $!#",$!#-
MATERIALITAS
.anggung /a0ab Auditor, adalah menentukan a+akah la+oran keuangan
mengandung kesalahan +en1a/ian 1ang Material. Materialitas adalah
+ertimbangan utama dalam menentukan kete+atan la+oran audit 1ang harus
dikeluarkan.
A)B mende2inisikan materialitas sebagai berikut 3
4Adalah besarn1a suatu nilai 1ang dihilangkan atau salah sa/i in2ormasi akuntansi
1ang di+andang dari keadaan5keadaan 1ang melingku+in1a, memungkinkan
+ertimbangan 1ang dilakukan oleh orang 1ang mengandalkan +ada in2ormasi
men/adi berubah atau di+engaruhi oleh +enghilangan atau salah sa/i tersebut.6
Dari de2inisi tersebut, mengharuskan auditor untuk mem+ertimbangkan3
7eadaan5keadaan 1ang berhubungan dengan satuan usaha 8+erusahaan
klien9.
In2romasi 1ang di+erlukan oleh mereka 1ang akan mengandalkan +ada
la+oran keuangan 1ang telah diaudit
:ika Auditor memutuskan bah0a terda+at suatu salah sa/i 1ang Material, maka ia
akan menun/ukkann1a +ada klien sehingga suatu koreksi atas kesalahan tersebut
da+at dilakukan.
Ada tujuh ( 7 ) Fase Materialitas dan Resiko, aitu !
#. Menerima klien dan melakukan +erencanaan audit a0al
$. Memahami bisnis dan industri klien
". Menilai Risiko bisnis klien
-. Melaksanakan +rosedur analitis a0al
;. Meneta+kan materialitas dan menilai risiko akse+tibilitas audit serta risiko
inheren
<. Memahami +engendalian intern dan menilai risiko +engendalian
%. Men1usun seluruh rencana serta +rogram audit
Dalam +enera+an Materialitas tersebut ada lima taha+ 1ang +erlu diketahui, 1aitu 3
a. Perencanaan tentang rentang u/i audit 3
#. Meneta+kan Pertimbangan a0al tentang tingkat materialitas
$. Mengalokasikan +ertimbangan a0al tentang tingkat materialitas ini ke
dalam segmen5segmen
b. &(aluasi =asil 3
". Mengestimasi total kesalahan +en1a/ian 1ang terda+at dalam segmen
-. Mengestimasi kesalahan +en1a/ian gabungan
;. Membandingkan antara estimasi gabungan dan +ertimbangan a0al atau
+ertimbangan 1ang telah dire(isi tentang tingkat materialitas.
Peneta+an suatu +ertimbangan a0al tentang tingkat materialitas adalah untuk
membantu auditor merencanakan bukti audit 1ang memadai 1ang harus
dikum+ulkan.
Materialitas lebih merupakan konsep yang Relatif bukannya Absolut.
7esalahan +en1a/ian atas besaran tertentu mungkin sa/a bersi2at material bagi
+erusahaan skala kecil, sedangkan kesalahan +en1a/ian dengan /umlah dolar 1ang
sama, bagi +erusahaan lainn1a 1ang berskala besar, da+at bersi2at tidak material.
Sejumlah dasar pertimbangan diperlukan untuk mengevaluasi tingkat
Materialitas
>aba bersih sebelum +a/ak, umumn1a meru+akan dasar +ertimbangan utama 1ang
di+ergunakan untuk menentukan tingkat materialitas, karena item ini diangga+
sebagai item +enting dalam +en1a/ian in2ormasi ke+ada +ara +engguna la+oran.
Faktor-faktor Kualitatif mempengaruhi Tingkat Materialitas
?ilai5nilai 1ang melibatkan kecurangan seringkali diangga+ lebih +enting
dari +ada se/umlah nilai 1ang sama teta+i 1ang diakibatkan oleh
kekeliruan 1ang tidak disenga/a karena +erbuatan tersebut mere2leksikan
ke/u/uran serta reliabilitas mana/emen atau kar1a0an 1ang terlibat.
7esalahan +en1a/ian 1ang kecil da+at bersi2at material /ika terda+at
kemungkinan timbuln1a berbagai konsekuensi atas se/umlah ke0a/iban
kontrak.
Mengalokasikan "ertim#angan a$al tingkat Materialitas segmen
:ika auditor telah memiliki +ertimbangan a0al tentang tingkat materialitas tia+
segmen, +ertimbangan tersebut akan sangat membantu auditor dalam memutuskan
bukti audit a+a 1ang te+at untuk dikum+ulkan.
Ada tiga kesulitan utama dalam u+a1a mengalokasikan tingkat materialitas ke
akun5akun neraca 1aitu 3
Auditor memiliki eks+ektasi bah0a se/umlah akun tertentu mengandung
lebih ban1ak salah sa/i dari +ada akun5akun lainn1a
Baik salah sa/i lebih, mau+un salah sa/i kurang harus teta+
di+ertimbangkan
Bia1a5bia1a audit secara relati2 mem+engaruhi +engalokasian.
Mengestimasi %ilai salah saji serta mem#andingkanna dengan nilai
"ertim#angan A$al&
Pada saat auditor melaksanakan se/umlah +rosedur audit bagi setia+ segmen audit,
maka kertas ker/a haruslah di+elihara untuk mencatat semua salah sa/i 1ang
diketemukan. Berbagai salah sa/i ini di+ergunakan untuk melakukan estimasi atas
total salah sa/i 1ang terkandung dalam +ersediaan.
&stimasi salah sa/i tersebut dihitung berdasarkan u/i5u/i audit 1ang sebenarn1a,
)alah satu cara untuk menghitung estimasi salah sa/i adalah dengan membuat
suatu +ro1eksi langsung dari sam+el 1ang ada +ada +o+ulasi, serta dengan
menambahkan suatu estimasi atas sam+ling error.
Metodologi sam+ling disediakan untuk +enentuan suatu gabungan sam+ling error
1ang akan membuat nilai salah sa/i maksimum ini akan masuk dalam
+ertimbangan auditor.
RESIK'
Resiko dalam auditing berarti bah0a auditor menerima suatu tingkatan
ketidak+astian tertentu dalam +elaksanaan audit. Auditor men1adari, misaln1a,
bah0a ada ketidak+astian mengenai kom+etensi bahan bukti, e2ekti2 struktur
+engendalian intern klien, dan ketidak+astian a+akah la+oran keuangan memang
telah tersa/i secara 0a/ar setelah audit selesai
)eorang auditor 1ang e2ekti2 men1adari bah0a risiko5risiko ada dan akan
menangani dengan se+antasn1a. 7eban1akan dari risiko tersebut sukar diukur dan
memerlukan +enanganan 1ang hati5hati dan seksama. Misalkan, kalau auditor
men1adari bah0a bidang industri sebuah klien mengalami +erubahan teknologi
besar5besaran, 1ang tidak sa/a mem+engaruhi klien tadi, ta+i /uga
+elanggann1a.Ini akan men1ebabkan usangn1a +ersediaan klien, mem+engaruhi
kolektibilitas +iutang usaha, bahkan da+at mem+engaruhi kesinambungan
usahan1a. Bagaimana auditor menangani risiko5risiko ini dengan +antas adalah
sangat +enting dalam men/aga mutu suatu audit.
Model Resiko Audit
Cara auditor menangani masalah risiko dalam taha+ +erencanaan +engum+ulan
bahan bukti. .erutama adalah dengan menggunakan model risiko audit. >iteratur
+ro2esional 1ang men/adi sumbern1a adalah P)A $< untuk u/i +etik dan P)A $;
untuk materialitas dan risiko.
Model resiko audit digunakan terutama untuk taha+ +erencanaan dalam
menentukan bera+a besar bahan bukti 1ang harus dikum+ulkan dalam tia+ siklus.
PDR @
Dimana 3
PDR @ Risiko +enemuan 1ang direncanakan 8Planed Detection Risk9
AAR @ Risiko audit 1ang da+at diterima 8Accce+table Audit Risk9
IR @ Risiko ba0aan 8Inherent Risk9
CR @ Risiko +engendalian 8Control Risk9
Resiko "enemuan ang diren(anakan
Risiko +enemuan 1ang direncanakan adalah risiko bah0a bahan bukti 1ang
dikum+ulkan dalam segmen gagal menemukan salah sa/i 1ang mele0ati /umlah
1ang da+at ditoleransi, kalau salah sa/i semacam itu timbul. Ada dua hal +enting
mengenai risiko +enemuan 1ang direncanakan diatas3 +ertama ia tergantung +ada
" unsur risiko lain dalam model.Risiko +enemuan 1ang direncanakan han1a akan
berubah kalau auditor mengubah salah satu unsur lainn1a. 7edua, risiko
+enemuan 1ang direncasnakan menetukan besarn1a rencana bahan bukti 1ang
akan dikum+ulkan, dalam hubungan 1ang berla0anan. 7alau nilai risiko
+enemuan 1ang direncanakan di+erkecil, auditor harus mengum+ulkan bahan
bukti 1ang lebih ban1ak dalam audit.
Resiko )a$aan
Risiko ba0aan adalah +eneta+an auditor akan kemungkinan adan1a salah u/i
dalam segmen audit 1ang mele0ati batas toleransi, sebelum mem+erhitungkan
2aktor e2ekti2itas +engendalian intern. Risiko ba0aan adalah 2aktor kerentanan
la+oran keuangan terhada+ salah sa/i 1ang material, dengan asumsi tidak ada
+engendalian intern.
=ubungan risiko ba0aan dengan risiko +enemuan serta rencana +enum+ulan
Bahan buikti adalah risiko ba0aan si2atn1a berbanding terbalik dengan risiko
+enemuan, dan berbanding lurus dengan bahan bukti.
Resiko "engendalian
Resiko +engendalian adalah ukuran +eneta+an auditor akan kemungkinan adan1a
kekeliruan 8salah sa/i9 dalam segmen audit 1ang mele0ati batas toleransi ,1ang
tak terditeksi atau tercegah oleh struktur +engendalian intern klien. Risiko
+engendalian mengandung unsur 8#9 +eneta+an a+akah struktur +engendalian
intern klien cuku+ e2ekti2 untuk mendeteksi atau mencegah kekeliruan Dan 8$9
keinginan auditor untuk membuat +eneta+an tersebut diba0ah nilai maksimum
8#!!A9 dalam rencana audit.
)e+erti resiko ba0aan ,hubungan risiko +engendalian dengan risiko +enemuan
adalah berbanding terbalik , sementara dengan bahan bukti adalah bebanding
lurus.
)ebelum auditor da+at meneta+kan tingkat risiko +engendalian 1ang lebih kecil
dari #!!A ia harus melakukan " hal 3 mem+eroleh +emahaman mengenai struktur
+engendalian intern klien,menge(aluasi sebera+a baik struktur tersebut
seharusn1a ber2ungsi berdasasrkan +emahaman 1ang di+eroleh dan melakukan
+engu/ian atas e2ekti2itas +engendalian. =al +ertama berhubungan dengan
menumbukan +emahaman terhada+ +erusahana klien 1ang di+erlukan untuk
keseluruhan audit. Dua lainn1a adalah langkah meneta+kan risiko +engendalian
harus diambil /ika auditor menginginkan untuk meneta+kan angka risiko
+engendalian diba0ah maksimum. Bila auditor memilih untuk tidak meneta+kan
risiko +engendalian diba0ah nilai maksimumn1a,risiko +engendalian harus
dicatat #!!A tan+a melihat e2ekti2itas aktual struktur +engendalian internn1a.
8dengan asumsi risiko ba0aan tinggi9
Resiko Audit ang *a+at *iterima
Adalah ukuran ketersediaan auditor untuk menerima bah0a la+oran keuangan
salah sa/i secara material 0alau+un audit telah selesai dan +enda+atan 0a/ar tan+a
+engecualian telah diberikan.
)eringkali auditor menggunakan istilah ke1akinan audit, ke1akinan men1eluruh,
atau tingkatan ke1akinan,adalah istilah risiko audit 1ang da+at diterima.
Mengu#ah Resiko ,saha atau Resiko Audit ang *a+at *iterima Karena
,saha
Risiko usaha adalah tingkat resiko bah0a auditor atau kantor akuntan +ublik akan
menderita kerugian 1ang diakibatkan hubungan dengan klien, 0alau+un la+oran
audit 1ang diberikan sudah +antas.
.ingkat ketergantungan +emakai +ada la+oran keuangan
7alau +emakai memiliki ketergantungan 1ang besar +ada la+oran keuangan
,dengan sendirin1a risiko audit +erlu di+erkecil. Bebera+a 2aktor da+at di/adikan
+etun/uk tingkat ketergantungan +emakai +ada suatu la+oran keuangan 3
Ukuran perusahan klien.
Distribusi kepemilikan,
Jumlah dan sifat kewajiban perusahaan
7emungkinan akan adan1a kesulitan keuangan klien 1ang timbul setelah la+oran
audit diterbitkan, bila klien ter+aksa din1atakan +ailit setelah audit selesai ,besar
kemungkinan auditor akan diminta untuk mem+ertahankan kualitas audit 1ang
dilaksanakan.
)ulit bagi auditor untuk meramalkan kesulitan keuangan sebelum benar5benar
ter/adi, namun bebera+a indikator da+at 1ang dicatat3
Posisi likuiditas
Laba(rugi) tahun sebelumnya
etode pertumbuhan pembiayaan
!ifat operasi klien
"ompetensi manajemen
&(aluasi auditor atas integritas mana/emen
Meneta+kan Resiko Audit ang *a+at *iterima
Auditor harus men1elidiki kondisi klien dan menilai 2aktor52aktor 1ang da+at
mem+engaruhi dera/at ketergantungan +emakai ekstern terhada+ la+oran
,kemungkinan kegagalan keuangan setelah audit selesai,dan integritas mana/emen.
Demikian +ula, +rosedur analitis +endahuluan berguna untuk menge(aluasi
kemungkinan +erusahaan mengalami kesulitan keuangan. berdasarkan
+en1elidikan dan +eneta+an ini, auditor akan da+at menentukan risiko audit 1ang
da+at diterima tentati2 dan sangat sub/ekti2 bah0a la+oran keuangan akan berisi
salah sa/i material setelah audit selesai..
Resiko )a$aan
Pada a0al audit tidak ban1ak 1ang bisa di+erbuat untuk mengubah resiko ba0aan.
akto52aktor utama diba0ah ini harus ditelaah dalam meneta+kan risiko ba0aan 3
)i2at bidang usaha klien
Integritas mana/emen
Moti(asi klien
=asil audit sebelumn1a
Penugasan +ertama atau +enugas ulang
=ubungan istime0a transaksi tidak rutin
Pertimbangan 1ang di+erlukan untuk mencatat saldo akun +adahal akun
dan transaki secara benar
7erentanaan terhada+ kecurangan
'nsur5unsur +o+ulasi
Si-at ,saha )idang Klien
Risiko ba0aan dalam bebera+a hal di+engaruhi oleh si2at bidang usaha dari
+erusahaan klien sendiri.misaln1a, akan lebih besar kemungkinan usangn1a
+ersediaan +ada +abrik elektronika dari+ada +eleburan ba/a. Risiko ba0aan tia+
/enis usaha akan lebih ber(ariasi +ada akun se+erti +ersediaan,+iutang usaha
,+iutang +i/aman,tanah dan bangunan. )i2at usaha ini akan kurang +engaruhn1a
untuk akun kas,0esel tagih dan utang hi+otek.
Integritas Manajemen
:ika mana/men didominasi satu atau bebera+a orang 1ang integritasn1a kurang,
maka kemungkinan bah0a la+oran keuangan disalah sa/ikan akan lebih besar.
)eringkali mana/emen memilikki tingkat integritas tertentu 1ang memadai teta+i
tidak da+at disebut /u/ur dalam semua hal. Auditoir harus menge(aluasi dahulu
a+akah ia akan menerima +enugasan dari klien semacam itu, /ika 1a, darus
diteta+kan tingkat risiko ba0aan 1ang tinggi untuk semua segmen dalam
+enugasan untuk mengu/i kemungkinman salah sa/i 1ang disenga/a.
Moti.asi Klien
Dalam situasi tertentu mana/emen da+at merasa bah0a akan lebih menguntungkan
mensalah sa/ikan la+oran keuangan. :uga,+erlu di+ertimbangkan moti(asi untuk
mengurang sa/ikan laba sebelum +a/ak untuk mengurangi +a/ak 1ang harus
diba1ar. :adi kalau mana/emen tidak memiliki integritas 1ang tinggi, moti(asi
tertentu bisa membuat mereka mensalah sa/ikan la+oran keuangan
/asil Audit Se#elumna
)alah sa/i 1ang ter/adi +ada audit sebelumn1a memiliki kemungkinan untuk
ter/adi lagi dalam audit tahun ber/alan. Ini disebabkan bebera+a salah sa/i
mem+un1ai si2at 1ang sistematis dan organisasi cenderung lamban melakukan
+engubahan untuk mengatasin1a. Maka auditor harus diangga+ lalai /ika tidak
mem+erhatikan hasil audit tahun sebelumn1a dalam audit +rogram tahun ber/alan.
Akan teta+i kalau +ada bebera+a tahun sebelumn1a tidak ditemui salah sa/i
a+a+un, auditor dibenarkan untuk mengurangi risiko ba0aan, dengan catatan tidak
ada +erubahan keadaan 1ang rela(an.
"enugasan "ertama atau "enugasan ,lang
Auditor akan memiliki +enetahuan dan +engalaman mengenai kemungkinan
ter/adin1a salah sa/i setelah mengaudit sebuah klien untuk bebera+a tahun.
7eban1akan auditor meneta+kan risiko ba0aan 1ang tinggi +ada +enugasan
+ertama, dan mengurangin1a +ada tahun5tahun berikutn1a setelah mem+eroleh
+engalaman.
/u#ungan Istime$a
.ransaksi antar induk +erusahaan dengan anak +erusahaan atau antar +erusahaan
dengan +ribadi mana/emen adalah contoh hubungan istime0a se+erti 1ang
dide2inisikan P)A7 %. transaksi 1ang dilakukan dua +ihak 1ang inde+enden dan
dilaksanakan secara normal tidak termasuk dalam de2inisi ini. Dalam hal transaksi
semacam ini ter/adi , auditor harus meningkatkan risiko ba0aan klien 1ang
bersangkutan.
Transaksi Tidak rutin
.ransaksi 1ang tidak biasa akan lebih besar kemungkinann1a untuk tidak dicatat
dengan benar karna kurangn1a +engalaman klien dalam +enanggann1a.
Contohn1a adalah kerugian karena kebakaran, +embelian tanah dan bangunan
1ang besar atau +ersetu/uan se0a guna usaha.
"ertim#angan ang *i+erlukan ,ntuk Men(atat Saldo dan Transaksi Se(ara
)enar
Ban1ak akun 1ang melibatkan estimasi dan +ertimbangan mana/emen. Contohn1a
adalah +en1isihan +iutang tak tertagih,usangn1a +ersediaan ,ke0a/iban
+emba1aran bergaransi ,dan cadangan kredit tak tertagih . demikian +ula transaksi
+erbaikan besar5besaran atau +ergantian akti(a meru+akan contoh di+erlukann1a
+ertimbangan untuk mencatat transaksi dengan benar.
Kerentanan Terhada+ Ke(urangan
Auditor +erlu mem+ertimbangkan risiko akan adan1a kecurangan dalama situasi
dimana relati2 mudah untuk memindahkan akti(a +erusahan men/adi milik
+ribadi. 7alau ini ter/adi risiko ba0aan harus ditingkatkan
,nsur0unsur "o+ulasi
'nsur5unsur indi(idual 1ang membentuk +o+ulasi seringklai mem+engaruhi
eks+ektasi salah sa/i 1ang material. .ransaksi dengan +erusahaan a2iliasi,+iutang
kar1a0an, +emba1aran utang le0at kas dan +iutang usaha 1ang belum tertagih
bebera+a bulan adalah contoh situsasi 1ang membutuhkan risiko ba0aan tinggi,
dan karenan1a +enelaah lebih seksama karena lebih tinggin1a kemungkinan
ter/adi salah sa/i dari +ada transaksi biasa.
"eneta+an Resiko )a$aan
Auditor harus menge(aluasi 2aktor52aktor diatas dan memutuskan tingkat risiko
ba0aan 1ang +antas untuk setia+ siklus,akun dan seringkali untuk tia+ tu/uan
audit. Walau+un +ro2esi auditing tidak membuat +edoman atau norma +eneta+an
risiko ba0aan, di+erca1a bah0a keban1akan auditor mengambil langkah
konser(ati2 dalam +eneta+ann1a. Bila dalam audit atas +ersedian auditor
menemukan bah0a, 8#9 se/umlah besar saah sa/i ditemukan +ada audit
sebelumn1a dan 8$9 +er+utaran +ersediaan lambat +ada tahun ber/alan.
7eban1akan auditor dalam kondisi ini akan meneta+kan risiko ba0aan 1ang
tinggi8#!!A9 untuk tia+ tu/uan audit 1ang berhubungan dengan +ersediaan.
Menda+atkan In-ormasi untuk Menentukan Resiko )a$aan
Auditor mulai meneta+kan risiko ba0aan selama taha+ +erencanan dan
memutakhirkan +eneta+an dise+an/ang audit. Pada saat auditor melaksanakan
berbagai +engu/ian audit, in2ormasi tambahan 1ang di+eroleh seringkali
mem+engaruhi +eneta+an a0al.
Menilai Resiko Ke(urangan
'ntuk memenuhi standar audit, lebih +enting bagi auditor untuk menilai
resiko dan memberikan res+on ke+adan1a dari+ada han1a mengidenti2ikasikan
mereka sebagai resiko akse+tibilitas audit, resiko inheren atau resiko
+engendalian. 'ntuk menilai resiko kecurangan, auditor mengum+ulkan in2ormasi
untuk menentukan luasn1a keberadaan kondisi kecurangan. .ida kondisi 1ang
+ada umumn1a sering muncul saat salah sa/i 1ang disebabkan oleh kecurangan
adalah
Insenti2 atau tekanan
7esem+atan
Perilaku, rasionalisasi
'ntuk menilai luas dimana ketiga kondisi kecurangan ini hadir, auditor harus
mem+ertimbangkan 1ang berikut 3
aktor resiko khusus 1ang berhubungan dengan +ela+oran keuangan 1ang
curang dan +en1alahgunaan akti(a
)emua in2ormasi 1ang di+eroleh mengenai +erusahaan dan industrin1a
Res+on +ertan1aan auditor dari mana/emen tentang +andangan mereka
tentang resiko kecurangan serta tentang +rogram dan +engendalian untuk
membahasn1a.
=asil +rosedur analitis 1ang di+eroleh selama +erencanaan menun/ukan
kemungkinan tidak /u/ur
Pengetahuan 1ang di+eroleh melalui hal se+erti +enerimaan klien dan
ke+utusan retensi.
)aat salah sa/i akibat kecurangan teridenti2ikasi, maka audito da+at meres+onn1a
dengan " 8tiga9 cara 3
#. Merancang dan melakukan +rosedur audit untuk mengarah ke+ada resiko
kecurangan 1ang teridenti2ikasi
$. Mengubah keseluruhan +erilaku dari audit untuk meres+on resiko
kecurangan 1ang teridenti2ikasi
". Melakukan +rosedur untuk mengarahkan resiko mana/emen menguasai
control
/u#ungan antar Resiko dengan )ukti Audit dan Faktor0-aktor ang
Mem+engaruhi Resiko
Ada hubungan 1ang searah antara bukti audit dengan resiko ba0aan dan
begitu +ula dengan resiko +engendalian. =ubungan searah /uga ter/adi antara
resiko akse+tibilitas audit dengan resiko deteksi terencana. )ebagai tambahan
untuk memodi2ikasi bukti audit, ada dua cara lainn1a dimana auditor bisa
mengubah audit untuk meres+on usaha misaln1a 3
#. Per/an/ian itu mungkin membutuhkan sta22 1ang lebih ber+engalaman
$. Per/an/ian akan ditelaah kembali lebih teliti dari+ada biasan1a.
Ada batasan utama dalam +enera+an model resiko 1aitu kesulitan +engukuran
berbagai kom+onen model. 'ntuk mengimbangin1a, +ara auditor mem+ergnakan
istilah Bistilah +engukuran 1ang lebar dan sub1ekti2 se+erti tinggi, sedang dan
rendah.
Menge.aluasi /asil
)etelah auditor melakukan +erencanaan +enugasan dan mengum+ulkan
bukti audit, hasil audit da+at din1atakan +ula dalam se/umlah istilah dari (ersi
e(aluasi atas model resiko audit. Model resiko audit untuk menge(aluasi resiko
audit din1atakan sebagai berikut 3
A
C
AR@ IR C CR C A
C
DR
Dimana 3
A
1
AR 3 Achie(ed audit Risk, sutau +engukuran resiko 1ang dilakukan oleh
auditor dan men1atakan bah0a suatu akun dalam la+oran keuangan mengandung
salah sa/i 1ang material setelah auditor melakukan +engum+ulan bukti audit.
IR 3 Inherent Risk 8 resiko ba0aan9
1R 3 Control Risk 8 resiko +engendalian9
A
1
*R ! Achie(ed detection Risk 8resiko deteksi 1ang terca+ai9
ormula ini menun/ukan bah0a terda+at tiga cara untuk mengurangi tingkat
resiko audit 1ang terca+ai hingga menca+ai tingkat resiko 1ang da+at diterima.
#. Mengurangi tingkat resiko inheren
$. Mengurangi tingkat resiko +engendalian
". Mengurangi tingkat resiko deteksi 1ang terca+ai dengan meningkatkan u/i5
u/i 1ang substanti(e.
Penggabungan ketiga /enis 2actor ini dilakukan secara sub1ekti2 untuk menca+ai
tingkat resiko audit 1ang da+at diterima 1ang rendah membutuhkan +ertimbangan
+ro2essional 1ang matang.
Mere.isi Resiko0resiko dan )ukti Audit
Perhatian 1ang cermat harus diberikan dalam melakukan re(isi atas 2actor5
2aktor resiko ketika hasil audit 1ang secara actual di+eroleh tidak sesuai dengan
1ang direncanakan sebelumn1a. .idak ter/adin1a kesullitan a+a+un +ada saat
auditor mengum+ulkan bukti audit 1ang direncanakan serta men1im+ulkan bah0a
+enilaian atas setia+ resiko tersebut telah 0a/ar atau lebih baik dari+ada +emikiran
+ertama kali. 7emudian auditor akan menim+ulkan bah0a bukti audit 1ang cuku+
kom+eten berhasil dikum+ulkan untuk akun atau siklus tertentu.
Dalam kondisi se+erti ini, auditor harus melakukan +endekatan dengan
dua langkah3
#. Auditor harus mere(isi +enilaian a0al tentang tingkat resiko1ang
te+at.
$. Auditor harus mem+ertimbangkan +engaruh re(isi tersebut tehada+
kebutuhan akan bukti audit, tan+a mem+ergunakan model resiko
audit.
Auditor harus melakukan e(luasi dengan sangat hati5hati atas im+likasi5im+likasi
1ang akan di+eroleh dari re(isi resiko serta melakukan modi2ikasi bukti audit
1ang te+at, tan+a menggunakan model resiko audit.

You might also like