You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ulkus mooren pertama kali ditemukan oleh Bowman pada tahun 1849 dan di
laporkan oleh Mooren pada 1867. Mooren adalah orang yang pertama sekali
mempublikasikan serta menerangkan secara elas beberapa kasus tentang keadaan
tersebut. !ada tahun 196" banyak perkembangan baru terhadap kondisi ini dimana
banyak dilaporkan keadian keadian ulkus mooren dari negara#negara berkembang.
1$%
Ulkus Mooren arang diumpai dan biasanya bersi&at idiopatik dan disertai dengan
rasa sakit yang hebat. 'apat teradi peradangan yang mengenai satu atau kedua mata yang
dapat mengakibatkan kerusakan aringan kornea. (ntensitas penyakit ini dapat
berkembang dari kerusakan minimum dan sedang yang mengenai pinggir dari kornea
pada salah satu mata yang akan mendapat respon ika mendapatkan pengobatan$ tetapi
akan menyebabkan kebutaan ika teradi kerusakan yang hebat pada kedua mata.
1$%$)
B. Tujuan Penulisan
*uuan penulisan ini adalah untuk memberikan in&ormasi tentang ulkus mooren$
yang walaupun sangat arang teradi$ tatapi dapat menyebabkan kerusakan yang sangat
berarti bagi mata$ selain itu penulisan ini uga di maksudkan untuk meningkatkan
pengetahuan penulis sendiri$ dan rekan rekan yang lainnya khususnya di bagian ilmu
penyakit mata.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Epie!i"l"gi
Ulkus mooren adalah penyakit yang arang teradi di +merika ,erikat yang
biasanya bersi&at idiopatik. -alaupun penyakit ini biasanya teradi pada orang dewasa
namun pernah dilaporkan penyakit ini teradi pada anak usia . tahun. /iet0man
melaporkan .7 kasus Ulkus Mooren di 1igeria. !ada penelitiannya$ penyakit ini secara
primer teradi pada laki#laki yang sehat$usia %"#." tahun$ peralanan penyakit ini sangat
cepat yang dapat melibatkan dan merusak aringan kornea secara total dalam waktu 6
minggu. !er&orasi arang teradi$ hanya .62 dari pasien.
1$%$)
!ada tahun 199"$ 3ewellwen dan 4ourtright melaporkan bahwa 4.2 kasus
bilateral teradi penderita yang lebih tua sedangkan %)2 teradi pada usia yang lebih
muda yaitu dibawah usia .) tahun. /asus ulkus mooren yang bilateral uga dilaporkan
lebih sering mengenai orang kulit putih dan bandingkan orang kulit hitam dengan
perbandingan %$)51.
1
-ood dan /au&man membagi ulkus mooren secara klinis menadi dua type5
1
a. type 1 5 Limited type atau benign moorens ulcer, biasanya bersi&at unilateral dan
geala klinis yang ringan sampai sedang. *ype ini cendrung teradi pada usia yang
lebih tua dan memiliki respon yang baik terhadap pengobatan medikamentosa
maupun tindakan operasi.
b. type % 5 Atypical type atau malignant moorens ulcer$biasanya bersi&at progresi&.
/asus bilateral biasanya teradi pada penderita yang lebih muda. *ype ini disertai
rasa yang sangat sakit dan tidak respon terhadap segala bentuk terapi.
Baru#baru ini$ -atson berdasarkan geala klinis dan hasil &luorescein angiographic
pada segmen anterior membagi ulkus mooren atas . type$yaitu5
1$%
a. type 1 5 Unilateral Moorens ulceration (UM), yaitu bentuk ulkus mooren yang
teradi pada penderita wanita dan usia yang lebih tua$bersi&at progresi& dan disertai
rasa sakit.*eradi obliterasi pada pembuluh darah super&icial di daerah limbus.
b. *ype % 5 Bilateral Mooren Agressif ulceration (BAM), teradi pada penderita
yang lebih muda$ peralanan penyakitnya lebih cepat$ serta sirkum&erensial$
%
daripada menuu ke sentral kornea.
c. *ype . 5 Bilateral indolent mooren ulceration(BIM), biasanya teradi pada usia
pertengahan. 'itandai dengan adanya ulkus di daerah peri&er yang bersi&at
progressi& pada kedua mata$ dan sedikit respon in&lamasi. *eradi ekstensi
pembuluh darah baru ke dalam ulkus
6ambar 1. ulkus mooren
2.2 Eti"l"gi
1#2#$#%
-alaupun penyebab teradinya masih belum diketahui$ namun respon autoimun
terbukti memegang peranan yang sangat penting. *eradinya ulkus mooren diduga akibat
adanya &aktor pencetus berupa in&eksi parasit$helminthiasis dan hepatitis 4. (n&eksi lain
yang dapat berhubungan dengan ulkus mooren seperti 7erpes simple8$herpes
0ooster$syphilis dan tuberculosis. ,chan0lin menduga teradinya reaksi +ntigen#antibody
terhadap to8in dari cacing yang menumpuk pada daerah peri&er kornea sehingga memicu
teradinya proses in&lamasi dan ulserasi. Ulkus mooren uga dapat teradi akibat adanya
trauma.
Beberapa sumber mengatakan in&eksi dari hepatitis 4 kronik terdata pada dua
pasien dengan bilateral ulkus mooren. /eratitis pada kedua pasien berkembang setelah
diberikan terapi hepatitis 4 dengan inter&eron 9%b. !ara peneliti menduga adanya
keterlibatan dari molekul yang menstimulasi antigen sebagai respon kekebalan tubuh
sebagai hasil persilangan dari epitop. Mereka uga menduga penimbunan dari kompleks
imun pada limbus dan peri&er kornea akan memancing respon imun tubuh yang berlebihan
dan akan melepaskan proteolitik.
.
2.$ Pat"&isi"l"gi
Mekanisme pato&isiologi pasti teradinya ulkus mooren belum diketahui secara
pasti$tetapi diduga adanya proses autoimun.*eradinya gangguan immunologi ditandai
dengan dihasilkannya antibodi sebagai reaksi terhadap aringan konungti:a dan kornea
yang terlibat. +utoimun selular dan humoral keduanya terbukti memegang peranan
penting dalam pato&isiologi penyakit ini dengan ditemukannya pada pemeriksaan
histologis adanya plasma sel$ !olymorphonuclear leukosit ;!M1s<$eosinophil$mast
sel$immunoglobulin dan komplemen. !ada beberapa orang pasien le:el *#sel suppressor
menurun . (g.+ meningkat$ peningkatan konsentrasi plasma sel dan lymphosit pada
konuncti:a yang berbatasan dengan lokasi ulkus$ dan teradinya ikatan immunoglobulin
dengan komplemen pada epitel konuncti:a dan daerah tepi kornea.
1$%

Martin dkk menerangkan mekanisme teradinya proses ulserasi$adanya penyakit
sistemik$in&eksi atau trauma dapat mengubah antigen pada kornea yang menyebabkan
teradinya respon selular dan humoral. !lasma cell$ neutro&il$ mast sel dan eosino&il
banyak ditemukan di area#area yang terkena ulkus. 'itemukannya neuro&il yang akti& di
sekitar ulkus$ ber&ungsi sebagai sumber protease dan kolagenase. !ada prosesnya akti:asi
komplemen membawa neutro&il kemotaksis dan teradi degranulisasi dengan melepaskan
matriks metaloproteinase yang mengurangi kolagen dan proteglikan$siklus ini terus
berlanut sehingga teradi kerusakan pada kornea.
1$%
Mondino dkk$ mengatakan stimulasi dan produksi sitokin sebagai &aktor inhibitor
dari makro&ag sebagai respon dari antigen yang terdapat pada ulkus mooren. ,cha&& dkk$
mendapatkan pada pasien ulkus mooren didapatkan nilai (g6$ (g+ dan serum imun yang
meningkat.
1$%$)
!enggantian target autoantigen ; dengan transplantasi kornea< tidak menghasilkan
keadaan yang lebih baik$ karena pada akhirnya akan dimulai kembali siklus auto antibodi
yang akan kembali merusak kornea. Mengindikasikan suatu keunikan dari penyakit
penyakit auto anti bodi$ dimana sistem imun tubuh tidak akan pernah lupa$ walaupun pada
keaadan awal sudah di eliminasi tetapi memori lim&osit * untuk mengeliminasi benda
asing akan selalu ada.
1$%$)
4
2.' Hist"pat"l"gi
/eadaan histopatologi pasien ulkus mooren berhubungan dengan proses imun.
!ada studi =oung dan -atson kornea dari tiga pasien ulkus mooren yang dilakukan
gra&ting. Mereka menabarkan bahwa terdapat keterlibatan limbus kornea yang di bagi
menadi tiga 0ona. *eradi :askularisasi dan in&iltrasi dari plasma sel dan lim&osit pada
stroma super&icial. !ada regio ini teradi kerusakan matriks kolagen. >pitelium dan dan
membran bowman menghilang. !ada mid stroma didapatkan hiperakti&itas dari &ibroblast
dengan adanya kerusakan dari kolagen lamella. Bagian dalam stroma menadi intak$ tetapi
mengandung banyak makro&ag. Membrana desment biasanya masih bertahan.
%$)
6ambar %. in&iltrasi lim&osit.
6ambar .$ lim&osit$ dilatasi pembuluh darah dan edema.
)
2.% (ejala Klinis
1#2#$#'#%
6eala klinis ulkus mooren yang terpenting adanya rasa sakit yang disertai dengan
mata merah$ berair dan silau. U:eitis anterior ringan dan sedang dapat teradi pada
penderita ulkus mooren$ glaucoma sekunder dan katarak uga dapat teradi akibat
komplikasi lanut dari penyakit ini. !enurunan taam penglihatan biasanya disertai adanya
keterlibatan kornea atau teradinya astigmatisma irregular akibat adanya penipisan di
daerah peri&er kornea. Ulserasi biasanya dimulai pada daerah tepi kornea. !ada
kebanyakan penderita prosesnya teradi di daerah &issura interpalpebra$ yaitu berupa
in&iltrat tipis keabu# abuan di sekitar limbus. 'aerah medial dan lateral kuadran lebih
sering ika dibanding daerah superior dan in&erior. (n&iltrat tersebut dapat membentuk
ulkus marginal dalam beberapa minggu.
6ambar 4 $ !erkembangan sirkum&erensial
6ambar )$ Ulserasi kornea pada daerah peri&er
6
Biasanya epitel di daerah tengah ulkus tidak dirusak$ epitel konuncti:a menutupi
daerah yang tipis pada kornea. /eadaan ini dapat memberikan gambaran bahwa penipisan
tersebut dikarenakan keratitis tanpa disertai de&ek epitel. /enyataannya hal itu tidak betul$
dimana dengan menggunakan &luorescen %2 de&ek epitel dapat terlihat dengan elas.
Ulkus kornea dapat teradi perlahan#lahan melibatkan 1?. @ A stroma kornea. 'aerah
limbus uga dapat terlibat$ teradi in&lamasi di daerah konungti:a$ episclera dan aringan
sclera. !ada kasus yang lanut ulserasi teradi sampai ke sklera. 7ypopion tidak teradi
tanpa adanya in&eksi sekunder. !roses ulserasi dapat berlanut selama . sampai 1% bulan
ika keseluruhan kornea terlibat. !er&orasi dapat teradi .) # 4" 2 terutama ika didahului
dengan adanya trauma.
6ambar 6 ulkus mooren denga per&orasi limbus.
2.) Diagn"sis
1#2#%
-alaupun geala klinis ulkus mooren sangat mudah dikenali$namun penyebab
teradinya in&iltrat peri&er atau ulkus harus diperhatikan. /ita harus memperhatikan apakah
ulkus mooren disertai adanya scleritis$ keterlibatan limbus$ sensasi kornea$ blepharitis dan
keratitis$ deposit lemak$ ulkus pada stroma kornea$ epitel kornea$ dll untuk dapat
membedakannya dengan penyakit lain yang dapat menyebabkan keratitis ulserati& peri&er.
7al lain yang perlu diperhatikan uga termasuk penyakit#penyakit kolagen ; seperti
rheumatoid arthritis$ wegenerBs granulomatosis dan poliarteritis nodosa <. 'an penyakit
degenerasi kornea ; *errienBs marginal degenerasi dan degenerasi pellucid<. Ulkus
marginal dapat ditemukan pada penderita blepharitis staphylococcus$konuncti:itis
haemophilus in&luan0ae biotype (( $ in&eksi Mora8ella lakunata kronis. Ulserasi di daerah
peri&er dapat uga teradi pada 7erpes simple8. !erbedaannya adalah pada lesi herpetik
7
biasanya disertai dengan geala klinis yang lebih ringan$ dimulai dengan ulserasi epitel
yang diikuti dengan teradinya in&iltrasi didaerah stroma dan disertai dengan hilangnya
atau turunnya sensasi pada kornea. !emeriksaan laboratorium pada pasien dengan keratitis
ulserati& didaerah peri&er yang diduga disebabkan penyakit sistemik dimulai dengan
melakukan pemeriksaan komplit dan di&&rensial blood cell countC erythrocyte
sedimentation rate ;>,D<C rheumatoid &aktor$ &i8asi komplemen$ antinuclear antibody$
immune komple8C urinalysisCchest 8# ray dan sinus &ilmC pemeriksaan en0im li:er$ :eneral
disease research;E'D3< testC &luorescent treponemal antibody absorption ;F*+#+B,<C
uga blood urea nitrogen ;BU1< dan umlah kreatinin. !emeriksaan darah tersebut
dilakukan untuk menyingkirkan adanya penyakit :askular kolagen$ in&eksi$ malignansi$
dan penyakit# penyakit lain yang disebakan adanya iskemik dan oklusi.
*etapi dengan anamnesa yang baik$ dengan mencari sumber penyakit$ riwayat
penyakit sekarang yang sesuai dengan geala klinis dari ulkus mooren$ riwayat penyakit
dahulu dan dengan pemeriksaan darah tepi akan sangat membantu dan baik dalam
menegakkan diagnosa.
2.* Penatalaksanaan
1#2#$#'#%
1. Ster"i t"pi+al
*erapi inisial harus mencakupi program topikal intensi&5 predisolon asetat atau
prednisolon phosphate 12 tiap am$yang disertai dengan pemakaian sikloplegik dan
antibiotik pro&ilaksis. !enyembuhan epitel tidak akan teradi dalam %#. hari$ &rekuensi
penggunaan steroid topical dapat ditingkatkan menadi tiap ." menit. Gika penyembuhan
epitel teradi maka penggunaan tipokal steroid harus dikurangi secara perlahan#lahan
selama beberapa bulan. !ada ulkus mooren yang inak dan unilateral hal ini
memperlihatkan hasil yang baik. !enggunaan steroid secara oral ; prednison 6"#1"" mg
tiap hari < dapat dipertimbangkan ika pengobatan dengan steroid topical tidak e&ekti&
dalam 7#1" hari atau pada beberapa kasus dimana penggunaan steroid menadi
kontraindikasi.
2. ,eseksi k"njun+ti-a
Gika ulkus terus berkembang walaupun sudah diterapi dengan steroid$ maka reseksi
konuncti:a harus dilakukan.denagn menggunakan anestesi topikal dan subkonuncti:a$
konuncti:a dieksisi kearah sclera setidaknya sebanyak % mm dari arah sisi peri&er ulkus $
8
dan sekitar 4 mm ke arah posterior dari corneoscleral limbus dan seaar dari ulkus.
!enggunaan so&t kontak lens setelah dilakukan reseksi konuncti:a berguna untuk
membantu penyembuhan epitel. !enyembuhan konuncti:a dan ulkus tersebut dapat
teradi beberapa hari sampai beberapa minggu setelah dilakukan prosedur ini. /ryoterapi
pada konuncti:a di daerah limbus oleh beberapa ahli dapat memberikan hasil yang sama.
Deseksi konuncti:a dan thermocoagulasi uga dapat memperbaikai daerah ulkus$ tetapi
kekambuhan dapat teradi$ angka kekambuhannya sampai 8"2.
$. I!!un"suppressi-e +.e!"t.erap/
!ada kasus @ kasus bilateral atau progresi& dimana ulkus mooren gagal diterapi
dengan steroid dan reseksi konuncti:a$ maka penggunaan kemoterapi sistemik diperlukan
untuk menghentikan kerusakan lanut pada kornea. !enggunaan immunosuppressi:e
sistemik seperti$ cyclphosphamide ;% mg?kgBB?hr<$ methotre8ate ;7$)#1) mg?minggu$
a0athioprin% ; % mg?kgBB?hr< dan topical cyclosporine + ;"$")2< menunukkan hasil
yang menanikan pada kasus#kasus ulkus mooren. Foster dkk melaporkan hasil yang
sangat memuaskan dengan menggunakan cyclophosphamide ; 4yto8an < dengan dosis
%#. mg?kg BB. !enggunaan kemoterapi harus dibawah pengawasan rheumatologist$
oncologist atau internist.
2.0. Pr"gn"sa
Ulkus mooren dapat teradi pada kasus ringan yang unilateral dan tidak
mengancam :isus sampai dengan kasus yang bilateral dan mengancam :isus. Hleh karena
ulkus mooren merupakan kasus yang arang teradi maka pengetahuan yang lebih
terperinci tentang keparahan penyakit ini tidak ada.
9
DA1TA, PUSTAKA
1. ,molin 6$ *ho&t D+5 The ornea, Moorens Ulcer$ .
rd
edition$ Boston$ 3ittle
Brown$ %"""$ p.))% @ ))4
%. GianIi 4hen$ Moorens Ulcer in hina ! A "tudy of linical haracteristics and
Treatment$ ,un =at#sen Uni:ersity o& Medical ,ciences$
BrJOphthalmol2000;84:1244-1249
.. http??www.u:eitis.org? medical? articles?case?MU.html
4. ,owka -$Goseph$ #andboo$ of %cular &isease Managemant' 7
th
edition$ Gobson
!ublication$%""9$ p.%%a#%4a
). 1guyen$Juan dong M'. Moorens Ulcer ! &iagnosis and management. *he
ocular (mmunology and U:eitis &oundation. Massachusset$ %""4
1"

You might also like