You are on page 1of 31

BAB I

I.1 Latar belakang


Hipofisis merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi
memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
ika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan
daerah otak yang memba!a sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala
atau gangguan penglihatan.
Selain itu banyak gangguan lain yang disebabkan karena kelebihan hormone yang
dilepaskan hipofisis yang bisa menghasilkan dampak yang cukup signifikan bagi pasien.
"elenjar hipofisis kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisis
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormone
hipofisis memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan
kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, oleh organ lainnya,
dimana kadar hormone endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisis
untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. enisnya ada "elenjar
hipofisis anterior dan posterior.
Hipofungsi kelenjar hipofisis ( Hipopituitarisme ) dapat terjadi akibat penyakit pada
kelenjar hipofisis sendiri atau pada hipotalamus # namun demikian, akibat kedua keadaan ini
pada hakikatnya sama. Hipopituitarisme dapat terjadi akibat kerusakan lobus anterior kelenjar
hipofisis. $anhipopituitarisme ( penyakit simmond ) merupakan keadaan tidak adanya seleruh
sekresi hipofisis dan penyakit ini jarang dijumpai. %icrosisi hipofisis pasca partus
( syndrome Sheehan ) merupakan penyebab lain kegagalan hipofisis anterior yang jarang.
"eadaan ini lebih cenderung terjadi pada !anita yang mengalami kehilangan darah,
hipo&olemia dan hipotensi pada saat melahirkan.
1.2 Rumusan Masalah
'.(.' Bagaimana anatomi dan fisiologi dari kelenjar hipofisis )
'.(.( Apa definisi dari penyakit hiperpituarisme )
'.(.* Apa etiologi dari penyakit hiperpituarisme )
'.(.+ Apa manifestasi klinis dari penyakit hiperpituarisme )
'.(., Apa patofisiologi dari penyakit hiperpituarisme )
'.(.- Bagaimana pemeriksaan penunjang dari penyakit hiperpituarisme )
'.(.. Apa komplikasi dari penyakit hiperpituarisme )
'.(./ Apa definisi dari penyakit hipopituarisme )
'.(.0 Apa etiologi dari penyakit hipopituarisme )
'.(.'1 Apa manifestasi klinis dari penyakit hipopituarisme )
'.(.'' Apa patofisiologi dari penyakit hipopituarisme )
'.(.'( Bagaimana pemeriksaan penunjang dari penyakit hipopituarisme )
'.(.'* Apa komplikasi dari penyakit hipopituarisme )
'.(.'+ Bagaimana asuhan kepera!atan pada pasien dengan penyakit hiperpituarisme )
'.(.', Bagaimana asuhan kepera!atan pada pasien dengan penyakit hipopituarisme)
1.3 Tujuan
'.*.' %engetahui anatomi dan fisiologi dari kelenjar hipofisis
'.*.( %engetahui definisi dari penyakit hiperpituarisme
'.*.* %engetahui etiologi dari penyakit hiperpituarisme
'.*.+ %engetahui manifestasi klinis dari penyakit hiperpituarisme
'.*., %engetahui patofisiologi dari penyakit hiperpituarisme
'.*.- %engetahui pemeriksaan penunjang dari penyakit hiperpituarisme
'.*.. %engetahui komplikasi dari penyakit hiperpituarisme
'.*./ %engetahui definisi dari penyakit hipopituarisme
'.*.0 %engetahui etiologi dari penyakit hipopituarisme
'.*.'1 %engetahui manifestasi klinis dari penyakit hipopituarisme
'.*.'' %engetahui patofisiologi dari penyakit hipopituarisme
'.*.'( %engetahui pemeriksaan penunjang dari penyakit hipopituarisme
'.*.'* %engetahui komplikasi dari penyakit hipopituarisme
'.*.'+ %engetahui asuhan kepera!atan pada pasien dengan penyakit hiperpituarisme )
'.*.', %engetahui asuhan kepera!atan pada pasien dengan penyakit hipopituarisme)
BAB II
Tinjauan Teoretis
A. Anatomi dan Fisiologi
a. Kelenjar i!o"ise
"elenjar pituitari(hipofisis) berukuran kurang lebih ' cm dengan berat ,11 mg.
2erletak di sella tursica dari tulang sphenoid. Sella tursica dekat dengan chiasma opticum.
"elenjar hipofise sebenarnya terdiri dari dua kelenjar, pituitari anterior yang berukuran lebih
besar terletak di anterior atau disebut adenohipofise dan pituitari posterior atau neurohipofise.
$ituitari anterior biasa juga disebut sebagai %aster gland, karena pengaruhnya pada kelenjar
lain dan pada seluruh tubuh. $engaruh ini dilaksanakan oleh - hormon yang diproduksi oleh
sel yang berbeda3 beda yang terdapat di lobus anterior hipofise, dan oleh dua hormon yang
diproduksi oleh lobus posterior hipofise.
Bagian anterior kelenjar hipofisis mempunyai banyak fungsi dan karena memiliki
kemampuan dalam mengatur fungsi3fungsi dari kelenjar3kelenjar endokrin lain, maka bagian
anterior kelenjar hipofisis ini dikenal juga dengan nama kelenjar utama (master of gland).
Sel3sel hipofisis anterior merupakan sel3sel yang khusus menyekresikan hormon3hormon
tertentu. 2ujuh macam hormon dan peranan metabolik fisiologinya telah diketahui dengan
baik. Hormon3 hormon terssebut adalah adrenocortocotropic hormone (A42H), melanocyte-
stimulating hormone (%SH), thyroid-stimulating hormone (thyrotropin, 2SH), follicle-
stimulating hormone (5SH), luteinizing hormone(6H), growth hormone (7H), dan prolactin
($86). Beberapa hormon ini (A42H, %SH, 7H, dan prolaktin) merupakan polipeptida,
sedangkan hormon yang lainnya (2SH, 5SH, dan 6H) merupakan glikoprotein. $enelitian
morfologis menemukan bah!a setiap hormon disintesis oleh satu jenis sel tertentu. 9apat
dikatakan bah!a bagian anterior kelenjar hipofisis sesungguhnya merupakan gabungan dari
beberapa kelenjar yang berdiri sendiri3sendiri, yang semuanya berada di ba!ah penga!asan
hipotalamus.
6obus posterior kelenjar hipofisis atau neurohipofisis terutama berfungsi untuk mengatur
keseimabangan cairan. :asopresin atau hormon antidiuretik (A9H) terutama disintesis dalam
nukleus supraoptik dan pare&entrikular hipotalamus dan disimpan dalam neurohipofisis.
2hyroid stimulating hormon (2SH), adrenocorticotropic hormon (A42H), dan
gonadotropic hormon disebut tropic hormon karena hormon3 hormon ini menstimulasi
hormon lain untuk mensekresi hormon yang aktif yang mempengaruhi perubahan sel3 sel
tubuh tertentu. Hormon hipofise lain melaksanakan penggaruhnya pada sel tubuh secara
langsung ( non tropik ).
b. ubungan antar hi!otalamus dan kelenjar hi!o"ise.
Hipotalamus terdiri dari sebuah nuklei dan berperan sebagai suatu penghubung yang
penting antara mekanisme pengaturan neurologis dan hormonal. Hipotalamus melaksanakan
pengontrolan pada kelenjar hipofise anterior dan terhadap kelenjar lain dan sel3sel tubuh.
Hipotalamus (terletak pada jaringan sekitar &entrikel ketiga) dan lobus hipofise anterior
dihubungkan oleh sistem perdarahan portal hipotalamus3hipofise (hipotalamus3hipofise portal
blood system) dengan demikian neurosekresi releasing factor (85) dan inhibiting factor (I5)
dilakukan dari hipotalamus ke hipofise. 9iduga bah!a masing3masing hormon hipofise
memiliki 85 dan I5 yang menstimulir atau menghambat pelepasan hormon3hormon tersebut.
9engan diketahuinya struktur kimia dari suatu inhibitory dan releasing factor , istilah faktor
diubah menjadi hormon.
Hipotalamus juga mengendalikan kelenjar hipofise posterior yang berhubungan
dengannya secara struktural. A9H dan oksitosin sebenarnya diproduksi di hipotalamus dalam
nuklei para&entrikular dan supraoptik dan diba!a oleh neuron melalui transport aksonal
melalui cabang3cabang terminal yang terletak di lobus posterior hipofise. 9isana mereka
disimpan dan kemudian dilepaskan.
ormon Fungsi
i!o"ise anterior
7ro!th hormon (7H) 2arget organ ; seluruh tubuh, kemungkinan bekerja pada
kebanyakan jaringan melalui somatomedin. Berhubungan
dengan pertumbuhan sel, tulang, dan jaringan lunak.
%eningkatkan mitosis
%empengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak.
%eningkatkan glukosa darah dengan menurunkan
penggunaan glukosa, antagonis insulin.
%eningkatkan sintesa protein.
%eningkatkan kadar asam lemak bebas, lipolisis, dan
pembentukan keton.
%eningkatkan retensi elektrolit dan cairan ekstraseluler.
$rolaktin ($86) 2arget organ ; payudara dan gonad.
$erlu bagi perkembangan payudara dan laktasi.
$engatur fungsi reproduksi pada pria dan !anita.
2hyroid Stimulating Hormon (2SH) 2arget organ ; tiroid
$erlu untuk pertumbuhan dan fungsi tiroid.
Adrenokorticoid3stimulating hormon
(A42H# 4orticotropin)
<rgan target; korteks adrenal
$erlu untuk pertumbuhan dan mempertahankan ukuran
kortek adrenal. Sedikit berperan dalam pelepasan
mineralokortikoid (aldosteron).
%engontrol pelepeasan glukokorticoid (kortisel) dan
androgen adrenal.
#onadotro!in
5olikel stimulating hormon (5SH)
6uteini=ing hormon (6H)
2arget organ ; gonad
%enstimulasi gametogenesis dan produksi seks steroid
pada pria dan !anita.
i!o"ise $osterior
Antidiuretic hormone (A9H) %erubah membran tubulus ginjal untuk meningkatkan
absorpsi air# merangsang otot polos usus, dan pembuluh
darah.
<>itocin %erangsang kontraksi uterus dan pengeluaran air susu.
%. $eran Fisiologis &an Metabolik ormon'ormon i!o"isis Anterior
7H, prolaktin, dan %SH mempunyai pengaruh metabolik langsung pada jaringan
sasaran sebaliknya A42H, 2SH, 5SH, dan 6H fungsi utamanya adalah mengatur sekresi
kelenjar3kelanjar endokrin lainnya, karena itu dikenal sebagai hormon3hormon tropik.
7H atau somatotropin mempunyai pengaruh metabolik utama,baik pada anak3anak
maupun orang de!asa. $ada anak3anak, hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan somatik.
$ada orang de!asa, hormon ini berfungsi mempertahankan ukuran orang de!asa normal dan
juga berperan dalam pengaturan sintesis protein dan pembuangan =at makanan. 7H
memproduksi faktor pertumbuhan3' mirip insulin (I753') yang merantarai efek perangsang3
pertumbuhan. 2anpa I753', 7H tidak dapat merangsang pertumbuhan. Sekresi 7H diatur
oleh gro!th hormone3releasing hormone (7H8H) dari hipotalamus dan oleh somatostatin,
suatu hormon penghambat. $elepasan 7H dirangsang oleh hipoglikemia dan oleh asam
amino seperti arginin, ditambah juga dengan stress dan latihan berat.
%SH merupakan suatu unsur pokok dari proopiomelanokortin. Hormon ini
meningkatkan pigmentasi kulit dengan merangsang dispersi granula3granula melanin dalam
melanosit. Sekresi %SH diatur oleh corticotropin3releasing hormone (48H) dan dihambat
oleh peningkatan kadar kortisol. 9efisiensi sekresi kortisol dapat merangsang pelepasan
%SH, sedangkan kadar kortisol yang tinggi menekan sekresi hormon ini.
$rolaktin merupakan salah satu kelompok hormon yang dibutuhkan untuk
perkembangan payudara dan sekresi susu. $elepasan prolaktin berada di ba!ah pengaruh
penghambatan tonik oleh hipotalamus melalui dopamin yang disekresi oleh sistem neuron
dopaminergik tuberohipofisel. ika "aktor'"aktor !enghambat ini tidak ada maka sekresi
prolaktin akan meningkat dan dapat terjadi laktasi. 2hyrotropin3releasing hormone (28H)
merangsang sekresi prolaktin.
A42H merangsang pertumbuhan dan fungsi korteks adrenal dan merupakan suatu
faktor yang sangat penting pada pengaturan produksi dan pelepasan kortisol. Secara tunggal,
A42H tampaknya tidak mempunyai efek ekstraadrenal yang berarti 48H dan arginine
&asopressin (A:$) bekerja secara sinergis untuk merangsang sekresi A42H.
2SH merangsang pertumbuhan dan fungsi kelenjar tiroid. 2SH ini menyebabkan
pelepasan tiroksin (2
+
) dan tryodo tironin (2
*
), selanjutnya hormon3hormon ini akan
mengatur sekresi 2SH. 28H merangsang sekresi 2SH.
5SH dan 6H dikenal juga sebagai gonadotropin. $ada laki3laki, 5SH mempertahankan
dan merangsang spermatogenesis, sedangakan 6H merangsang sekresi testoteron oleh sel3sel
6eydig atau sel3sel interstisial testis. 5SH dan 6H ini akan disekresi secara kontinu atau
secara tonik pada laki3laki. Sebaliknya, pada perempuan 5SH merangsang perkembangan
folikel dan sekresi estrogen oleh sel3sel folikel. 6H menyebabkan o&ulasi dan
mempertahankan serta merangsang sekresi progesteron oleh korpus luteum yang berkembang
dari folikel sesudah o&ulasi. $elepasan 5SH dan 6H pada perempuan bersifat siklik,
sedemikian pula sehingga kadar kedua hormon tersebut akan melonjak pada pertengahan
siklus dan kemudian sedikit demi sedikit menurun pada akhir siklus, dan diikuti oleh
menstruasi. Sekresi 5SH dan 6H diatur oleh sekresi (amplitudo dan frekuensi) gonadotropin3
releasing hormone (7n8H) yang bersifat pulsatil.
"onsekuensi klinis defisiensi pelepasan A42H dan 2SH masing3masing berupa
insufisiensi adrenal dan hipotiroidisme. 2idak adanya pelepasan gonadotropin mengakibatkan
hipotiroidisme. Sebaliknya, sekresi A42H yang berlebihan akan mengakibatkan hiperfungsi
korteks adrenal atau sindrom 4ushing. Sindrom kelebihan 2SH atau pelepasan gonadotropin
jarang ditemukan.
9iagnosis klinis gangguan hipofisis membutuhkan penegasan biokimia melalui uji
khusus yang memperlihatkan fungsi hipofisis abnormal yang merupakan karakteristik
keadaan yang dicurigai. Hormon hipofisis yang sudah diterangkan yaitu, A42H, %SH, 2SH,
5SH, 6H, 7H, dan prolaktin semuanya dapat dihitung dalam serum atau plasma.
d. &is"ungsi kelenjar hi!o"ise
$enyakit hipofise adalah penyakit yang tidak umum terjadi, namun dapat timbul
sebagai kondisi hiperfungsi hipofise, hipofungsi hipofise, dan lesi? massa setempat yang
menyebabkan tekanan pada khiasma optikus atau bagian basal otak.
1. i!er"ungsi kelenjar hi!o"ise
Sering disebut juga hiperpituitarisme yaitu suatu kondisi patologis yang terjadi akibat
tumor atau hiperplasi hipofise sehingga menyebabkan peningkatan sekresi salah satu hormon
hipofise atau lebih.
Hiperpituitarisme adalah sekresi berlebihan hormone hipofisisn anterior.
Hiperpituitarisme biasanya mengenai hanya satu jenis hormone hipofisis. Hormon3hormon
hipofisis lainya sering di keluarkan dalam kadar yang lebih rendah (cor!in @li=abeth (11')
1.1 (tiologi
Hiperpituitarisme dapat menjadi akibat mal fungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus.
$enyebabnya mencakup ;
adenoma primer salah satu jenis sel penghasil hormone, biasanya sel penghasil 7H,
A24H, atau prolaktin.
2idak adanya umpan balik dari kelenjar sasaran misalnya, peningkatan kadar 2SH
rterjadi apabila sekresi H2 oleh kelenjar tiroid menurun atau tidak ada.
faktor keturunan adanya ri!ayat keluarga dengan hiperpituitarisme
1.2 Tanda dan #ejala
$erubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ A organ dalam (seperti tangan, kaki,
jari A jari,tangan, lidah, rahang, kardiomegali)
Impotensi
:isus berkurang
Byeri kepala dan somnolent
$erubahan siklus menstruasi (pada klien !anita), infertilitas
6ibido seksual menurun
"elemahan otot, kelelahan dan letargi
tumor yang besar dan mengenai hipotalamus; suhu tubuh, nafsu makan dan tidur bisa
terganggu, serta tampak keseimbangan emosi
1.3 $AT)FI*I)L)#I
Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada sel mana
dari kelima sel3sel hipofise yang mengalami hiperfungsi.
"elenjar biasanya mengalami pembesaran disebut adenoma makroskopik bila
diameternya lebih dari '1 mm atau adenoma mikroskopik bila diameternya kurang dari '1
mm, yang terdiri atas ' jenis sel atau beberapa jenis sel. Adenoma hipofisis merupakan
penyebab utama hiperpituitarisme.penyebab adenoma hipofisis belum diketahui. Adenoma
ini hampir selalu menyekresi hormon sehingga sering disebut functioning tumor.
"ebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel3sel penyekresi 7H,A42H dan
prolaktin. 2umor yang terdiri atas sel3sel pensekresi 2SH3,6H3 atau 5SH3 sangat jarang
terjadi. 5unctioning tumor yang sering di temukan pada hipofisis anterior adalah;
1. !rola%tin'se%reting tumors + tumor !en,ekresi !rolaktin - atau !rolaktinoma.
$rolaktinoma (adenoma laktotropin) biasanya adalah tumor kecil, jinak, yang terdiri
atas sel3sel pensekresi prolaktin. 7ejala khas pada kondisi ini sangat jelas pada !anita usia
reproduktif dan dimana terjadi tidak menstruasi, yang bersifat primer dan sekunder,
galaktorea (sekresi ASI spontan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan), dan
infertilitas.
2. somatotro!h tumors + hi!ersekresi !ertumbuhan -
Adenoma somatotropik terdiri atas sel3sel yang mengsekresi hormon pertumbuhan.
7ejalah klinik hipersekresi hormon pertumbuhan bergantung pada usia klien saat terjadi
kondisi ini.
%isalnya saja pada klien prepubertas,dimana lempeng epifise tulang panjang belum
menutup, mengakibatkan pertumbuhan tulang3tulang memanjang sehingga mengakibatkan
gigantisme. $ada klien postpubertas, adenoma somatotropik mengakibatkan akromegali, yang
ditandai dengan perbesaran ektremitas ( jari, tangan, kaki ), lidah, rahang, dan hidung. <rgan3
organ dalam juga turut membesar ( misal# kardiomegali)."elebihan hormon pertumbuhan
menyebabkan gangguan metabolik, seperti hiperglikemia dan hiperkalsemia. $engangkatan
tumor dengan pembedahan merupakan pengobatan pilihan. 7ejala metabolik dengan tindakan
ini dapat mengalami perbaikan, namun perubahan tulang tidak mengalami reproduksi.
*. %orti%otro!h tumors + men,ekresi ardenokortikotro"ik .A/T -
Adenoma kortikotropik terdiri atas sel3sel pensekresi A42H. "ebanyakan tumor ini adalah
mikroadonema dan secara klinis dikenal dengan tanda khas penyakit 4ushingCs
#igantisme dan Akromegali
7igantisme dan akromegali disebabkan oleh sekresi 7H yang berlebihan. "eadaan ini
dapat diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi 7H atau karena kelainan hipotalamus
yang mengarah pada pelepasan 7H secara berlebihan. $ada beberapa pasien dapat timbul
akromegali sebagai respons terhadap neoplasia yang menyekresi 7H8A ektopik. $ada pasien
ini terdapat hiperplasia hipofisis somatotrop dan hipersekresi 7H.
Bila kelebihan 7H terjadi selama masa anak3anak dan remaja, maka pertumbuhan
longitudinal pasien sangat cepat, dan pasien akan menjadi seorang raksasa. Setelah
pertumbuhan somatis selesai, hipersekresi 7H tidak akan menimbulkan 7I7AB2IS%@,
tetapi menyebabkan penebalan tulang3tulang dan jaringan lunak. "eadaan ini disebut
akromegali, dan penderita akromegali memperlihatkan pembesaran tangan dan kaki.
$enderita mungkin membutuhkan ukuran sarung tangan yang lebih besar. "aki juga
menjadi lebih besar dan lebar, dan penderita menceritakan mereka harus mengubah ukuran
sepatunya. $embesaran ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan dan penebalan tulang dan
peningkatan pertumbuhan jaringan lunak.
Selain itu, perubahan bentuk raut !ajah dapat membantu diagnosis pada insepeksi.
8aut !ajah menjadi semakin kasar, sinus paranasalis dan sinus frontalis membesar. Bagian
frontal menonjol, tonjolan supraorbital menjadi semakin nyata, dan terjadi deformitas
mandibula disertai timbulnya prognatisme (rahang yang menjorok ke depan) dan gigi geligi
tidak dapat menggigit. $embesaran mandibula menyebabkan gigi3gigi renggang. 6idah juga
membesar, sehingga penderita sulit berbicara. Suara menjadi lebih dalam akibat penebalan
pita suara.
9eformitas tulang belakang karena pertumbuhan tulang yang berlebihan,
mengakibatkan timbulnya nyeri dipunggung dan perubahan fisiologik lengkung tulang
belakang. $emeriksaan radiografik tengkorak pasien akromegali menunjukkan perubahan
khas disertai pembesaran sinus paranasalis, penebalan kal&arium, deformitas mandibula
( yang menyerupai bumerang ), dan yang paling penting ialah penebalan dan destruksi sela
tursika yang menimbulkan dugaan adanya tumor hipofisis.
Bila akromegali berkaitan dengan tumor hipofisis, maka pasien mungkin mengalami
nyeri kepala bitemporal dan gangguan penglihatan disertai hemianopsia bitemporal akibat
penyebaran supraselar tumor tersebut, dan penekanan kiasma optikum.
$asien dengan akromegali memiliki kadar basal 7H dan I753'yang tinggi dan juga
dapat diuji dengan pemberian glukosa oral. $ada subjek yang normal, induksi hiperglikemia
dengan glukosa akan menekan kadar 7H. Sebaliknya, pada pasien akromegali atau
gigantisme kadar 7H gagal ditekan.
423scan dan %8I pada sela tursika memperlihatkan mikroadenoma hipofisis, serta
makroadenoma yang meluas ke luar sela mencakup juga sisterna diatas sela, dan daerah
sekitar sela, atau sinus sfenoid.
$engobatan akromegali atau gigantisme lebih kompleks. Iridiasi hipofisis,
pembadahan mengakibatkan penurunan atau perbaikan penyakit. $engobatan medis dengan
menggunakan octreotide, suatu analog somatostatin, juga tersedia. <ctreoide dapat
menurunkan supresi kadar 7H dan I753', mengecilkan ukuran tumor, dan memperbaiki
gambaran klinis.
1.0 $emeriksaan $enunjang
'. $emeriksaan 6aboratorik.
$engeluaran '. ketosteroid dan '. hidraksi kortikosteroid dalam urin menurun, B%8
menurun.
(. $emeriksaan 8adiologik ? 8ontgenologis Sella 2ursika
a. 5oto polos kepala
b. $oliomografi berbagai arah (multi direksional)
c. $neumoensefalografi
d. 42 Scan
e. Angiografi serebral
*. $emeriksaan 6apang $andang
a. Adanya kelainan lapangan pandang mencurigakan
b. Adanya tumor hipofisis yang menekan kiasma optik
+. $emeriksaan 9iagnostik
a. $emeriksaan kartisol, 2* dan 2+, serta esterogen atau testosteron
b. $emeriksaan A42H, 2SH, dan 6H
c. 2es pro&okasi dengan menggunakan stimulan atau supresan hormon, dan dengan
melakukan pengukuran efeknya terhadapkadar hormon serum.
'., Kom!likasi
'. 7angguan hipotalamus.
(. $enyakit organ CtargetC seperti gagal tiroid primer, penyakit hipopituarisme atau gagal
gonadal primer.
*. $enyebab sindrom chusing lain termasuk tumor adrenal, sindrome A42H ektopik.
+. 9iabetes insipidus psikogenik atau nefrogenik.
,. Syndrom parkinson
2. i!o"ungsi kelenjar hi!o"ise
Hipopituitarisme adalah keadaan yang timbul sebagai akibat hipofungsi hipofisis.
Hipopituitarisme merupakan defisiensi hormon tiroid, adrenal, gonadal dan hormon
pertumbuhan akibat penyakit hipofisis. $ada setiap pasien dengan defisiensi hormonal ini,
kemungkinan adanya defisiensi lain harus dicari. "adang3kadang timbul akut berupa
apopleksi hipofisis dimana terdapat infark hemoragik pad atumor hipofisis, biasanya disertai
nyeri disertai kepala berat mendadak dan seringkali bersama dengan defek lapanng pandang.
Hipopituitarisme memilki pre&alensi *1?'11.111.
Hipopituitarisme adalah suatu gambaran penyakit akibat insufisiensi kelenjar
hipofisis, terutama bagian anterior. 7angguan ini menyebabkan munculnya masalah dan
manifestasi klinis yang berkaitan dengandefisiensi hormon3hormon yang dihasilkannya.
2.1 (tiologi
Hipopiutuitarisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus.
$enyebab menyangkut ;
'. Infeksi atau peradangan oleh ; jamur,bakteri piogenik.
(. $enyakit autoimun (Hipofisis limfoid autoimun).
*. 2umor, misalnya dari sejenis sel penghasil hormon yang dapat mengganggu pembentukan
salah satu atau semau hormon lain.
+. Dmpan balik dari organ sasaran yang mengalamai malfungsi. %isalnya, akan terjadi
penurunan sekresi 2SH dari hipofisis apabila kelenjar tiroid yang sakit mengeluarkan H2
dalam kadar yang berlebihan.
,. Bekrotik hipoksik (kematian akibat kekurangan <() hipofisis atau oksigenasi dapat
merusak sebagian atausemua sel penghasil hormon. Salah satunya sindrom sheecan, yang
terjadi setelah perdarahan maternal.
2.1 Mani"estasi Klinis
$ada anak3anak, terjadi gangguan pertumbuhan somatis akibat defisiensi pelepasan
7H. Dwarfisme hipofisis (kerdil) merupakan konsekuensi dari defisiensi tersebut. "etika
anak3anak tersebut mencapai pubertas, maka tanda3tanda seksual sekunder dan genitalia
eksterna gagal berkembang. Selain itu sering pula ditemukan berbagai derajat insifisiensi
adrenal dan hipitiroidisme, mereka mungkin akan mengalami kesulitan di sekolah dan
memperlihatkan perkembangan intelektual yang lamban, kulit biasanya pucat karena tidak
adanya %SH.
$ada orang de!asa, kehilangan fungsi hipofisis sering mengikuti kronologis seperti
defisiensi 7H, hipogonadisme, hipotiroidisme, dan insufisiensi adrena. "arena orang de!asa
telah menyelesaikan pertumbuhan somatisnya, maka tinggi tubuh pasien de!asa dengan
hipotuitarisme adalah normal.
Adapun tanda dan gejalanya yang mungkin ditemukan yaitu ;
'. 2erjadinya hipogonadisme.
(. $enurunan libido, impotensi, progresif pertumbuhan rambut dan bulu ditubuh, jenggot,
berkurangnya perkembangan otot pada pria.
*. $ada !anita, berhentinya siklus menstruasi atau aminorea yang merupakan tanda a!al dari
kegagalan hipofisis. "emudian di ikiti atrofi payudara dan genetalia eksterna.
Sakit kepala dan gangguan penglihatan atau adanya tanda3tanda tekanan intara kranial
yang meningkat. %ungkin merupakan gambaran penyakit bila tumor menyita ruangan yang
cukup besar.
'. 7ambaran dari produksi hormon pertumbuhan yang berlebih termasuk akromegali (tangan
dan kaki besar demikian pula lidah dan rahang), berkeringat banyak, hipertensi dan artralgia
(nyeri sendi).
(. Hiperprolaktinemia ; amenore atau oligomenore galaktore (*1E), infertilitas pada !anita,
impotensi pada pria.
*. Sindrom 4husing ; obesitas sentral, hirsutisme, striae, hipertensi, diabetesmilitus,
osteoporosis.
+. 9efisiensi hormon pertumbuhan ; (7ro!t Hormon F 7H) gangguan pertumbuhan pada
anak3anak.
,. 9efisiensi 7onadotropin ; impotensi, libido menurun, rambut tubuh rontok pada pria,
amenore pada !anita.
-. 9efisiensi 2SH ; rasa lelah, konstipasi, kulit kering gambaran laboratorium dari
hipertiroidism.
.. 9efisiensi "ortikotropin ; malaise, anoreksia, rasa lelah yang nyata, pucat, gejala A gejala
yang sangat hebat selama menderita penyakit sistemik ringan biasa, gambaran laboratorium
dari penurunan fungsi adrenal.
1. 9efisiensi :asopresin ; poliuria, polidipsia,dehidrasi, tidak mampu memekatkan urin.
2.2 $AT)FI*I)L)#I
$enyebab hipofungsi hipofise dapat bersifat primer dan sekunder. $rimer bila
gangguannya terdapat pada kelenjar hipofise itu sendiri, dan sekunder bila gangguan terdapat
pada hipotalamus. $enyebab tersebut termasuk diantaranya ;
9efek perkembangan kongenital, seperti pada d!arfisme pituitari atau
hipogonadisme.
2umor yang merusak hipofise (mis; adenoma hipofise nonfungsional) atau merusak
hipotalamus (mis; kraniofaringioma atau glioma).
Iskemia, seperti pada nekrosis postpartum (sindrom sheehanCs).
9iagnosis insufisiensi hipofise dapat diduga secara klinik namun harus ditegakan
melaui uji biokimia yang sesuai, yang akan menunjukan defisiensi hormon.
$anhipopitutarisme. $ada orang de!asa dikenal sebagai ($enyakit simmonds) yang
ditandai dengan kelemahan umum, intoleransi terhadap dingin, napsu makan buruk,
penurunan berat badan, dan hipotensi. Ganita yang terserang penyakit ini tidak akan
mengalami menstruasi dan pada pria akan menderita impotensi dan kehilanngan libido.
Insufisiensi hipofise pada masa kanak3kanak akan mengakibatkan d!arfisme.
2.3 $enatalaksanaan
$engobatan hipopituitarisme mencakup penggantian hormon3hormon yang kurang.
7H manusia, hormon yang hanya efektif pada manusia, dihasilkan dari tehnik rekombinasi
asam deoksiribonukleat(9BA), dapat digunakan untuk mengobati pasien dengan defesiensi
7H dan hanya dapat dikerjakan oleh dokter spesialis.
7H manusia jika diberikan pada anak3anak yang menderita d!arfisme hipofisis, dapat
menyebabkan peningkatan tinggi badan yang berlebihan. 7H manusia rekombinan juga dapat
digunakan sebagai hormon pengganti pada pasien de!asa dengan panhipopituitarisme.
Hormon hipofisis hanya dapat diberikan dengan cara disuntikan.
Sehingga, terapi harian pengganti hormon kelenjar target akibat defesiensi hipofisis
untuk jangka !aktu yang lama, hanya diberikan sebagai alternatif.
B. Asuhan Ke!era2atan Klien dengan i!er"ungsi dan i!o"ungsi i!o"ise
a. i!er"ungsi i!o"ise
I. $engkajian
'. 8i!ayat penyakit # manifestasi klinis tumor hipofise ber&ariasi tergantung pada hormon
mana yang disekresi berlebihan. 2anyakan manifestasi klinis dari peningkatan prolaktin, 7H
dan A42H mulai dirasakan.
(. "aji usia, jenis kelamin dan ri!ayat penyakit yang sama dalam keluarga.
*. "eluhan utama, mencakup ;
H $erubahan ukuran dan bentuk tubuh serta organ3organ tubuh seperti jari3jari, tangan, dsb.
H $erubahan tingkat energi, kelelahan dan letargi.
H Byeri pada punggung dan perasaan tidak nyaman.
H 9ispaneuria dan pada pria disertai dengan impotensia.
H Byeri kepala, kaji $, I, 8, S, 2.
H 7angguan penglihatan seperti menurunnya ketajaman penglihatan, penglihatan ganda, dsb.
H "esulitan dalam berhubungan seksual.
H $erubahan siklus menstruasi (pada klien !anita) mencakup keteraturan, kesulitan hamil.
H 6ibido seksual menurun
H Impotensia.
+. $emeriksaan fisik mencakup;
H Amati bentuk !ajah, khas pada hipersekresi 7H seperti bibir dan hidung besar, tulang
supraorbita menjolok.
H "epala, tangan?lengan dan kaki juga bertambah besar, dagu menjorok kedepan.
H Amati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yang tidak tumbuh dengan baik.
H $emeriksaan ketajaman penglihatan akibat kompresi saraf optikus, akan dijumpai penurunan
&isus.
H Amati perubahan pada persendian di mana klien mengeluh nyeri dan sulit bergerak. $ada
pemeriksaan ditemukan mobilitas terbatas.
H $eningkatan perspirasi pada kulit menyebabkan kulit basah karena berkeringat.
H Suara membesar karena hipertropi laring.
H $ada palpasi abdomen, didapat hepatomegali dan splenomegali.
H Hipertensi
H 9isfagia akibat lidah membesar.
H $ada perkusi dada dijumpai jantung membesar
,. $emeriksaan diagnostik mencakup ;
H "adar prolaktin serum ; A42H, 7H
H 5oto tengkorak
H 42 Scan otak
H Angiografi
H 2es supresi dengan 9e>amethason
H 2es toleransi glukosa.
II. &iagnosa Ke!era2atan
9iagnosa kepera!atan utama yang dapat dijumpai pada klien dengan hiperpituitarisme.
'. 7angguan citra tubuh b.d perubahan penampilan fisik.
(. 9isfungsi seksual b.d penurunan libido# infertilitas.
*. kurangnya pengetahuan tentang berhubungan tengan diagnose penyakit dan pengobatan.
III. inter3ensi
&iagnose tujuan inter3ensi
7angguan citra tubuh b.d
perubahan penampilan fisik.
Setelah dilakukan askep J.
jam klien mengalami
peningkatan body image dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan kehidupan klien
dengan criteria ;
K %au menerima
penampilannya
K $ercaya diri
4)/
/itra Tubuh
9efenisi; $ersepsi positif
terhadap penampilan dan
fungsi pribadi tubuh
Indicator;
7ambaran internal
tubuh
"eseimbangan antara
realita, ideal dan
penampilan tubuh
"epuasan penmapilan
tubuh
$engaturan
penampilan fisik
tubuh
4I/
$erbaikan /itra Tubuh 5
9efenisi ; $eningkatan
persepsi sadar dan
ketidaksadarn dan sikap ke
depan terhadap tubuhnya
%enentukan dugaan
citra tubuh pasien,
sesuai dengan
perkembangannya
%embantu pasien
untuk mendiskusikan
perubahan yang
terjadi akibat penyakit
dan pembedahan
%embantu pasien
memelihara
perubahan tubuh
%embantu pasien
untuk membedakan
penampilan fisik dari
perasaan yang beharga
%embantu pasien
untuk menentukan
akibat dari persepsi
$engaturan perubahan
fungsi tubuh
yang sama
penampilan tubuh.
%onitoring
pandangan diri secara
berkala
%onitoring apakah
pasien melihat
perubahan pada
bagian tubuh
%ontoring pernyataan
tentang persepsi
identitas diri
sehubungan denagn
bagian tubuh dan
berat badan
%enentukan apakah
perubahan citra tubuh
berkontribusi dalam
isolasi social
%embantu pasien
dalam
mengidentifikasi
penampilan yang akan
meningkat
9isfungsi seksual b.d
penurunan libido#
infertilitas.
$asien dapat menunjukkan
peningkatan fungsi seksual
4riteria hasil
'.pasien mengungkapkan
perasaan dappat
keinginan?hasrta seksual
(.pasien mengungkapkan
fungsi seksual meningkat
BI4 ; "onseling Seksual
Bantu pasien untuk
mengekspresikan
perubahan fungsi
tubuh termasuk organ
seksual seiring dengan
bertambahnya usia.
B<4 ; 5ungsi Seksual
' %engekspresikan
kenyamanan
( %engekspresikan
kepercayaan diri
9iskusikan beberapa
pilihan agar dicapai
kenyamanan.
Identifikasi masalah
spesifik yang
berhubungan dengan
pengalaman pada
klien terhadap fungsi
seksualnya.
9orong klien agar
mau mendiskusikan
masalah tersebut
dengan pasangannya.
"olaborasi pemberian
obat A obatan
bromokriptin.
kurangnya pengetahuan
tentang berhubungan tengan
diagnose penyakit dan
pengobatan
$asien dapat meningkatkan
pengetahuan b?d diagnose
penyakit.
4)/ 5
"o!l!dge ; disease process
"o!ledge ; health Beha&ior
Kriteria asil 5
$asien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan
program pengobatan
4I/ 5
2eaching ; disease $rocess
elaskan patofisiologi
dari penyakit dan
bagaimana hal ini
berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi,
dengan cara yang
tepat.
7ambarkan tanda dan
gejala yang biasa
muncul pada penyakit,
dengan cara yang
$asien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
$asien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan pera!at?tim
kesehatan lainnya
tepat
Sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisi, dengan cara
yang tepat
Sediakan bagi
keluarga atau S<
informasi tentang
kemajuan pasien
dengan cara yang
tepat
9iskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi di masa
yang akan datang dan
atau proses
pengontrolan penyakit
9iskusikan pilihan
terapi atau
penanganan
9ukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara
yang tepat atau
diindikasikan
Instruksikan pasien
mengenai tanda dan
gejala untuk
melaporkan pada
pemberi pera!atan
kesehatan, dengan
cara yang tepat
b. i!o"ungsi i!o"ise
I. $engkajian
$engkajian kepera!atan pada klien dengan kelainan ini antara lain mencakup ;
'. 8i!ayat penyakit masa lalu. Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang pernah diderita
klien, serta ri!ayat radiasi pada kepala.
(. Sejak kapan keluhan dirasakan. 9ampak defisiensi 7H mulai tampak pada masa balita
sedang defisiasi gonadotropin nyata pada masa pra remaja.
*. Apakah keluhan terjadi sejak lahir. 2ubuh kecil dan kerdil sejak lahir terdapat pada klien
kretinisme.
+. Berat dan tinggi badan saat lahir.
,. "eluhan utama klien ;
a. $ertumbuhan lambat
b. Dkuran otot dan tulang kecil
c. 2anda3tanda seks sekunder tidak berkembang ; tidak ada rambut pubis dan aksila, payudara
tidak tumbuh, penis tidak tumbuh, tidak mendapat haid, dan lain3lain.
-. $emeriksaan 5isik
a. Amati bentuk dan ukuran tubuh, ukuran BB dan 2B, amati bentuk dan ukuran buah dada,
pertumbuhan rambut aksila dan pubis, dan pada klien pria, amati pula pertumbuhan rambut di
!ajah (jenggot dan kumis )
b. $alpasi kulit, pada !anita biasanya menjadi kering dan kasar
.. "aji pula dampak perubahan fisik terhadap kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya.
/. 9ata penunjang dari hsil pemeriksaan diagnostik eperti ;
a. 5oto kranium untuk melihat pelebaran dan atau erosi sella tursika
b. $emeriksaan serum darah ; 6H dan 5SH , 7H, prolaktin, kortisol, aldosteron, testosteron,
androgen, tes stimulasi yang mencakup uji toleransi insulin dan stimulasi tiroid realising
hormon.
II. &iagnosa Ke!era2atan
9iagnosa kepera!atan yang dapat dijumpai pada klien hipopituitarisme adalah ;
'. 7angguan citra tubuh b.d perubahan struktur dan fungsi tubuh akibat defisiensi gonadotropin
dan defisiensi hormon pertumbuhan.
(. Ansietas b.d ancaman terhadap perubahan status kesehatan.
*. Harga diri rendah b?d perubahan penampilan tubuh
III. Inter3ensi ke!era2atan
diagnosa tujuan inter3ensi
gangguan citra tubuh b.d
perubahan struktur dan
fungsi tubuh akibat
defisiensi gonadotropin dan
defisiensi hormon
pertumbuhan.
Setelah dilakukan askep J.
jam klien mengalami
peningkatan body image dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan kehidupan klien
dengan criteria ;
K %au menerima
penampilannya
K $ercaya diri
4)/
/itra Tubuh
9efenisi; $ersepsi positif
terhadap penampilan dan
fungsi pribadi tubuh
Indicator;
7ambaran internal
tubuh
"eseimbangan antara
realita, ideal dan
penampilan tubuh
"epuasan penmapilan
tubuh
$engaturan
penampilan fisik
tubuh
$engaturan perubahan
fungsi tubuh
4I/
$erbaikan /itra Tubuh 5
9efenisi ; $eningkatan
persepsi sadar dan
ketidaksadarn dan sikap ke
depan terhadap tubuhnya
%enentukan dugaan
citra tubuh pasien,
sesuai dengan
perkembangannya
%embantu pasien
untuk mendiskusikan
perubahan yang terjadi
akibat penyakit dan
pembedahan
%embantu pasien
memelihara perubahan
tubuh
%embantu pasien
untuk membedakan
penampilan fisik dari
perasaan yang beharga
%embantu pasien
untuk menentukan
akibat dari persepsi
yang sama penampilan
tubuh.
%onitoring pandangan
diri secara berkala
%onitoring apakah
pasien melihat
perubahan pada
bagian tubuh
%ontoring pernyataan
tentang persepsi
identitas diri
sehubungan denagn
bagian tubuh dan berat
badan
%enentukan apakah
perubahan citra tubuh
berkontribusi dalam
isolasi social
%embantu pasien
dalam
mengidentifikasi
penampilan yang akan
meningkat
Ansietas b.d ancaman
terhadap perubahan status
kesehatan.
Setelah dilakukan askep J.
jam klien mengalami
penurunan kecemasan dengan
criteria ;
"ontrol Ansietas; "emampuan
untuk menghilangkan atau
mengurangi perasaan
kha!atir dan tegang dari
suatu sumber yang tidak dapat
diidentifikasi
Ansietas berkurang
%enunjukkan "ontrol
BI4;
$engurangan Ansietas;
%inimalkan kekha!atiran,
ketakutan, berprasangka atau
rasa gelisah yang dikaitkan
dengan sumber bahaya yang
tidak dapat diidentifikasi dari
bahaya yang dapat
diantisipasi.
"aji dan
dokumentasikan
tingkat kecemasan
Ansietas pasien secara berkala
%enentukan
kemampuan
pengambilan
keputusan pada
pasien.
Berikan pengobatan
untuk mengurangi
ansietas, sesuai
dengan kebutuhan
Harga diri rendah b?d
perubahan penampilan
tubuh
Setelah dilakukan tindakan
kepera!atan selama
.......>(+ jam harga diri
pasien akan meningkat
dengan indikator;
:erbalisasi
penerimaan diri
$enerimaan
keterbatasan diri
2ingkat percaya diri
naik
%enerima kritik
yang membangun
Berpartisipasi dalam
hubungan sosial
dengan sifat terbuka
4I/ 5Tingkatkan harga
diri
<bser&asi perilaku
klien
%onitor pernyataan
klien tentang kritik
diri
@ksplorasi klien
terhadap kritik diri
9orong klien untuk
mengungkapkan
perasaannya
eksplorasi
keberhasilan yang
pernah dicapai klien
Berikan re!ard
positif terhadap
keberhsilan dan
kelebihan klien
yakinkan klien
bah!a klien mampu
menghadapi situsi
apapun
e&aluasi bersama
klien perilaku yang
dulu dan sekarang
bantu klien untuk
menyusun tujuan
hidup yang realistic
anjurkan keluarga
untuk memberikan
dorongan?dukungan
pada klien
kolaborasi denga
tim medis dalam
pemberian
medikasi.
BAB III
$(46T6$
a. Kesim!ulan
hiperpituitarisme yaitu suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau
hyperplasia hipofisis sehingga menyebabkan peningkatan sekresi salah satu hormone
hipofisis atau lebih
Hipopituitari mengacu kepada keadaan sekresi beberapa hormone hipofisis anterior
yang sangat rendah. $anhipopituirarisme mengacu pada penurunan sekresi semua hormone
pituitarisme.
b. *aran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khusunya dalam bidang
kepera!atan. 9alam makalah ini masih banyak memiliki kekurangan untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
&a"tar $ustaka
Brunner L Suddart, (11(, Buku Ajar Ke!era2atan medi%al Bedah (disi 1 7ol.28 @74,
akarta.
7ayron L Hall, '00., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran8 (disi 98 @74, akarta.
$rice A Sylfia A Gilson % 6orraine, '00,, $ato"isiologi8 Buku 28 (disi 0 @74, akarta.
9oenges @ %arlynn A %oorhouse %ary 5rances, (111, Ren%ana Asuhan Ke!era2atan8
(disi 38 @74, akarta.
BAB9A. (11,. Panduan Diagnosa Keperawatan. $rima %edika
http;??kepera!atanprofesionalislami.blogspot.com?(1'*?1*?asuhan3kepera!atan3pada3klien3
dengan.html diakses pada 1'?''?(1'*
http;??!iyasika.blogspot.com?(1'*?1+?makalah3hipopituitarisme.html diakses pada
1'?''?(1'*
KATA $(4#A4TAR
$uji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SG2 atas rahmat3Bya. Sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan pada klien
Hiperpituarisme dan Hipopituarisme tanpa ada halangan suatu apapun.
%akalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah @ndokrin ( tahun
ajaran (1'*. 2idak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada ;
'. 9osen %ata kuliah @ndokrin ( Bpk. Burul Huda, S."ep, Bs.
(. Semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
"ami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. 2ak ada gading
yang tak retak, kami menyadari bah!a makalah ini jauh dari sempurna. "ami
mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah ini.
ombang, <ktober(1'*
$en,usun
A*6A4 K($(RA:ATA4 !ada KLI(4 &(4#A4
$(4;AKIT I$(R$IT6ARI*M( dan I$)$IT6ARI*M(
<leh "elompok ' ;
'. Bayu 4ahyo B
(. 9ona Batalia
*. Bur Hayatul Bupus
+. $utri Gijayanti
,. Soni Anggara
$rodi S' "epera!atan
Sekolah 2inggi Ilmu "esehatan
Insan 4endekia %edika
ombang
(1'*

You might also like