Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar hipofisis yang berperan sebagai pengatur utama sistem endokrin. Kelenjar hipofisis terbagi menjadi lobus anterior dan posterior, dimana lobus anterior memproduksi hormon-hormon tropik dan non tropik yang mengontrol kerja kelenjar endokrin lain, sementara lobus posterior memproduksi hormon antidiuretik dan oksitosin. Kelenjar hipofisis berhubungan erat dengan hipotalamus yang mengontrol pelepasan hormon-horm
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar hipofisis yang berperan sebagai pengatur utama sistem endokrin. Kelenjar hipofisis terbagi menjadi lobus anterior dan posterior, dimana lobus anterior memproduksi hormon-hormon tropik dan non tropik yang mengontrol kerja kelenjar endokrin lain, sementara lobus posterior memproduksi hormon antidiuretik dan oksitosin. Kelenjar hipofisis berhubungan erat dengan hipotalamus yang mengontrol pelepasan hormon-horm
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar hipofisis yang berperan sebagai pengatur utama sistem endokrin. Kelenjar hipofisis terbagi menjadi lobus anterior dan posterior, dimana lobus anterior memproduksi hormon-hormon tropik dan non tropik yang mengontrol kerja kelenjar endokrin lain, sementara lobus posterior memproduksi hormon antidiuretik dan oksitosin. Kelenjar hipofisis berhubungan erat dengan hipotalamus yang mengontrol pelepasan hormon-horm
Hipofisis merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang. ika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak yang memba!a sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan. Selain itu banyak gangguan lain yang disebabkan karena kelebihan hormone yang dilepaskan hipofisis yang bisa menghasilkan dampak yang cukup signifikan bagi pasien. "elenjar hipofisis kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisis mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormone hipofisis memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, oleh organ lainnya, dimana kadar hormone endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisis untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. enisnya ada "elenjar hipofisis anterior dan posterior. Hipofungsi kelenjar hipofisis ( Hipopituitarisme ) dapat terjadi akibat penyakit pada kelenjar hipofisis sendiri atau pada hipotalamus # namun demikian, akibat kedua keadaan ini pada hakikatnya sama. Hipopituitarisme dapat terjadi akibat kerusakan lobus anterior kelenjar hipofisis. $anhipopituitarisme ( penyakit simmond ) merupakan keadaan tidak adanya seleruh sekresi hipofisis dan penyakit ini jarang dijumpai. %icrosisi hipofisis pasca partus ( syndrome Sheehan ) merupakan penyebab lain kegagalan hipofisis anterior yang jarang. "eadaan ini lebih cenderung terjadi pada !anita yang mengalami kehilangan darah, hipo&olemia dan hipotensi pada saat melahirkan. 1.2 Rumusan Masalah '.(.' Bagaimana anatomi dan fisiologi dari kelenjar hipofisis ) '.(.( Apa definisi dari penyakit hiperpituarisme ) '.(.* Apa etiologi dari penyakit hiperpituarisme ) '.(.+ Apa manifestasi klinis dari penyakit hiperpituarisme ) '.(., Apa patofisiologi dari penyakit hiperpituarisme ) '.(.- Bagaimana pemeriksaan penunjang dari penyakit hiperpituarisme ) '.(.. Apa komplikasi dari penyakit hiperpituarisme ) '.(./ Apa definisi dari penyakit hipopituarisme ) '.(.0 Apa etiologi dari penyakit hipopituarisme ) '.(.'1 Apa manifestasi klinis dari penyakit hipopituarisme ) '.(.'' Apa patofisiologi dari penyakit hipopituarisme ) '.(.'( Bagaimana pemeriksaan penunjang dari penyakit hipopituarisme ) '.(.'* Apa komplikasi dari penyakit hipopituarisme ) '.(.'+ Bagaimana asuhan kepera!atan pada pasien dengan penyakit hiperpituarisme ) '.(.', Bagaimana asuhan kepera!atan pada pasien dengan penyakit hipopituarisme) 1.3 Tujuan '.*.' %engetahui anatomi dan fisiologi dari kelenjar hipofisis '.*.( %engetahui definisi dari penyakit hiperpituarisme '.*.* %engetahui etiologi dari penyakit hiperpituarisme '.*.+ %engetahui manifestasi klinis dari penyakit hiperpituarisme '.*., %engetahui patofisiologi dari penyakit hiperpituarisme '.*.- %engetahui pemeriksaan penunjang dari penyakit hiperpituarisme '.*.. %engetahui komplikasi dari penyakit hiperpituarisme '.*./ %engetahui definisi dari penyakit hipopituarisme '.*.0 %engetahui etiologi dari penyakit hipopituarisme '.*.'1 %engetahui manifestasi klinis dari penyakit hipopituarisme '.*.'' %engetahui patofisiologi dari penyakit hipopituarisme '.*.'( %engetahui pemeriksaan penunjang dari penyakit hipopituarisme '.*.'* %engetahui komplikasi dari penyakit hipopituarisme '.*.'+ %engetahui asuhan kepera!atan pada pasien dengan penyakit hiperpituarisme ) '.*.', %engetahui asuhan kepera!atan pada pasien dengan penyakit hipopituarisme) BAB II Tinjauan Teoretis A. Anatomi dan Fisiologi a. Kelenjar i!o"ise "elenjar pituitari(hipofisis) berukuran kurang lebih ' cm dengan berat ,11 mg. 2erletak di sella tursica dari tulang sphenoid. Sella tursica dekat dengan chiasma opticum. "elenjar hipofise sebenarnya terdiri dari dua kelenjar, pituitari anterior yang berukuran lebih besar terletak di anterior atau disebut adenohipofise dan pituitari posterior atau neurohipofise. $ituitari anterior biasa juga disebut sebagai %aster gland, karena pengaruhnya pada kelenjar lain dan pada seluruh tubuh. $engaruh ini dilaksanakan oleh - hormon yang diproduksi oleh sel yang berbeda3 beda yang terdapat di lobus anterior hipofise, dan oleh dua hormon yang diproduksi oleh lobus posterior hipofise. Bagian anterior kelenjar hipofisis mempunyai banyak fungsi dan karena memiliki kemampuan dalam mengatur fungsi3fungsi dari kelenjar3kelenjar endokrin lain, maka bagian anterior kelenjar hipofisis ini dikenal juga dengan nama kelenjar utama (master of gland). Sel3sel hipofisis anterior merupakan sel3sel yang khusus menyekresikan hormon3hormon tertentu. 2ujuh macam hormon dan peranan metabolik fisiologinya telah diketahui dengan baik. Hormon3 hormon terssebut adalah adrenocortocotropic hormone (A42H), melanocyte- stimulating hormone (%SH), thyroid-stimulating hormone (thyrotropin, 2SH), follicle- stimulating hormone (5SH), luteinizing hormone(6H), growth hormone (7H), dan prolactin ($86). Beberapa hormon ini (A42H, %SH, 7H, dan prolaktin) merupakan polipeptida, sedangkan hormon yang lainnya (2SH, 5SH, dan 6H) merupakan glikoprotein. $enelitian morfologis menemukan bah!a setiap hormon disintesis oleh satu jenis sel tertentu. 9apat dikatakan bah!a bagian anterior kelenjar hipofisis sesungguhnya merupakan gabungan dari beberapa kelenjar yang berdiri sendiri3sendiri, yang semuanya berada di ba!ah penga!asan hipotalamus. 6obus posterior kelenjar hipofisis atau neurohipofisis terutama berfungsi untuk mengatur keseimabangan cairan. :asopresin atau hormon antidiuretik (A9H) terutama disintesis dalam nukleus supraoptik dan pare&entrikular hipotalamus dan disimpan dalam neurohipofisis. 2hyroid stimulating hormon (2SH), adrenocorticotropic hormon (A42H), dan gonadotropic hormon disebut tropic hormon karena hormon3 hormon ini menstimulasi hormon lain untuk mensekresi hormon yang aktif yang mempengaruhi perubahan sel3 sel tubuh tertentu. Hormon hipofise lain melaksanakan penggaruhnya pada sel tubuh secara langsung ( non tropik ). b. ubungan antar hi!otalamus dan kelenjar hi!o"ise. Hipotalamus terdiri dari sebuah nuklei dan berperan sebagai suatu penghubung yang penting antara mekanisme pengaturan neurologis dan hormonal. Hipotalamus melaksanakan pengontrolan pada kelenjar hipofise anterior dan terhadap kelenjar lain dan sel3sel tubuh. Hipotalamus (terletak pada jaringan sekitar &entrikel ketiga) dan lobus hipofise anterior dihubungkan oleh sistem perdarahan portal hipotalamus3hipofise (hipotalamus3hipofise portal blood system) dengan demikian neurosekresi releasing factor (85) dan inhibiting factor (I5) dilakukan dari hipotalamus ke hipofise. 9iduga bah!a masing3masing hormon hipofise memiliki 85 dan I5 yang menstimulir atau menghambat pelepasan hormon3hormon tersebut. 9engan diketahuinya struktur kimia dari suatu inhibitory dan releasing factor , istilah faktor diubah menjadi hormon. Hipotalamus juga mengendalikan kelenjar hipofise posterior yang berhubungan dengannya secara struktural. A9H dan oksitosin sebenarnya diproduksi di hipotalamus dalam nuklei para&entrikular dan supraoptik dan diba!a oleh neuron melalui transport aksonal melalui cabang3cabang terminal yang terletak di lobus posterior hipofise. 9isana mereka disimpan dan kemudian dilepaskan. ormon Fungsi i!o"ise anterior 7ro!th hormon (7H) 2arget organ ; seluruh tubuh, kemungkinan bekerja pada kebanyakan jaringan melalui somatomedin. Berhubungan dengan pertumbuhan sel, tulang, dan jaringan lunak. %eningkatkan mitosis %empengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. %eningkatkan glukosa darah dengan menurunkan penggunaan glukosa, antagonis insulin. %eningkatkan sintesa protein. %eningkatkan kadar asam lemak bebas, lipolisis, dan pembentukan keton. %eningkatkan retensi elektrolit dan cairan ekstraseluler. $rolaktin ($86) 2arget organ ; payudara dan gonad. $erlu bagi perkembangan payudara dan laktasi. $engatur fungsi reproduksi pada pria dan !anita. 2hyroid Stimulating Hormon (2SH) 2arget organ ; tiroid $erlu untuk pertumbuhan dan fungsi tiroid. Adrenokorticoid3stimulating hormon (A42H# 4orticotropin) <rgan target; korteks adrenal $erlu untuk pertumbuhan dan mempertahankan ukuran kortek adrenal. Sedikit berperan dalam pelepasan mineralokortikoid (aldosteron). %engontrol pelepeasan glukokorticoid (kortisel) dan androgen adrenal. #onadotro!in 5olikel stimulating hormon (5SH) 6uteini=ing hormon (6H) 2arget organ ; gonad %enstimulasi gametogenesis dan produksi seks steroid pada pria dan !anita. i!o"ise $osterior Antidiuretic hormone (A9H) %erubah membran tubulus ginjal untuk meningkatkan absorpsi air# merangsang otot polos usus, dan pembuluh darah. <>itocin %erangsang kontraksi uterus dan pengeluaran air susu. %. $eran Fisiologis &an Metabolik ormon'ormon i!o"isis Anterior 7H, prolaktin, dan %SH mempunyai pengaruh metabolik langsung pada jaringan sasaran sebaliknya A42H, 2SH, 5SH, dan 6H fungsi utamanya adalah mengatur sekresi kelenjar3kelanjar endokrin lainnya, karena itu dikenal sebagai hormon3hormon tropik. 7H atau somatotropin mempunyai pengaruh metabolik utama,baik pada anak3anak maupun orang de!asa. $ada anak3anak, hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan somatik. $ada orang de!asa, hormon ini berfungsi mempertahankan ukuran orang de!asa normal dan juga berperan dalam pengaturan sintesis protein dan pembuangan =at makanan. 7H memproduksi faktor pertumbuhan3' mirip insulin (I753') yang merantarai efek perangsang3 pertumbuhan. 2anpa I753', 7H tidak dapat merangsang pertumbuhan. Sekresi 7H diatur oleh gro!th hormone3releasing hormone (7H8H) dari hipotalamus dan oleh somatostatin, suatu hormon penghambat. $elepasan 7H dirangsang oleh hipoglikemia dan oleh asam amino seperti arginin, ditambah juga dengan stress dan latihan berat. %SH merupakan suatu unsur pokok dari proopiomelanokortin. Hormon ini meningkatkan pigmentasi kulit dengan merangsang dispersi granula3granula melanin dalam melanosit. Sekresi %SH diatur oleh corticotropin3releasing hormone (48H) dan dihambat oleh peningkatan kadar kortisol. 9efisiensi sekresi kortisol dapat merangsang pelepasan %SH, sedangkan kadar kortisol yang tinggi menekan sekresi hormon ini. $rolaktin merupakan salah satu kelompok hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan payudara dan sekresi susu. $elepasan prolaktin berada di ba!ah pengaruh penghambatan tonik oleh hipotalamus melalui dopamin yang disekresi oleh sistem neuron dopaminergik tuberohipofisel. ika "aktor'"aktor !enghambat ini tidak ada maka sekresi prolaktin akan meningkat dan dapat terjadi laktasi. 2hyrotropin3releasing hormone (28H) merangsang sekresi prolaktin. A42H merangsang pertumbuhan dan fungsi korteks adrenal dan merupakan suatu faktor yang sangat penting pada pengaturan produksi dan pelepasan kortisol. Secara tunggal, A42H tampaknya tidak mempunyai efek ekstraadrenal yang berarti 48H dan arginine &asopressin (A:$) bekerja secara sinergis untuk merangsang sekresi A42H. 2SH merangsang pertumbuhan dan fungsi kelenjar tiroid. 2SH ini menyebabkan pelepasan tiroksin (2 + ) dan tryodo tironin (2 * ), selanjutnya hormon3hormon ini akan mengatur sekresi 2SH. 28H merangsang sekresi 2SH. 5SH dan 6H dikenal juga sebagai gonadotropin. $ada laki3laki, 5SH mempertahankan dan merangsang spermatogenesis, sedangakan 6H merangsang sekresi testoteron oleh sel3sel 6eydig atau sel3sel interstisial testis. 5SH dan 6H ini akan disekresi secara kontinu atau secara tonik pada laki3laki. Sebaliknya, pada perempuan 5SH merangsang perkembangan folikel dan sekresi estrogen oleh sel3sel folikel. 6H menyebabkan o&ulasi dan mempertahankan serta merangsang sekresi progesteron oleh korpus luteum yang berkembang dari folikel sesudah o&ulasi. $elepasan 5SH dan 6H pada perempuan bersifat siklik, sedemikian pula sehingga kadar kedua hormon tersebut akan melonjak pada pertengahan siklus dan kemudian sedikit demi sedikit menurun pada akhir siklus, dan diikuti oleh menstruasi. Sekresi 5SH dan 6H diatur oleh sekresi (amplitudo dan frekuensi) gonadotropin3 releasing hormone (7n8H) yang bersifat pulsatil. "onsekuensi klinis defisiensi pelepasan A42H dan 2SH masing3masing berupa insufisiensi adrenal dan hipotiroidisme. 2idak adanya pelepasan gonadotropin mengakibatkan hipotiroidisme. Sebaliknya, sekresi A42H yang berlebihan akan mengakibatkan hiperfungsi korteks adrenal atau sindrom 4ushing. Sindrom kelebihan 2SH atau pelepasan gonadotropin jarang ditemukan. 9iagnosis klinis gangguan hipofisis membutuhkan penegasan biokimia melalui uji khusus yang memperlihatkan fungsi hipofisis abnormal yang merupakan karakteristik keadaan yang dicurigai. Hormon hipofisis yang sudah diterangkan yaitu, A42H, %SH, 2SH, 5SH, 6H, 7H, dan prolaktin semuanya dapat dihitung dalam serum atau plasma. d. &is"ungsi kelenjar hi!o"ise $enyakit hipofise adalah penyakit yang tidak umum terjadi, namun dapat timbul sebagai kondisi hiperfungsi hipofise, hipofungsi hipofise, dan lesi? massa setempat yang menyebabkan tekanan pada khiasma optikus atau bagian basal otak. 1. i!er"ungsi kelenjar hi!o"ise Sering disebut juga hiperpituitarisme yaitu suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hiperplasi hipofise sehingga menyebabkan peningkatan sekresi salah satu hormon hipofise atau lebih. Hiperpituitarisme adalah sekresi berlebihan hormone hipofisisn anterior. Hiperpituitarisme biasanya mengenai hanya satu jenis hormone hipofisis. Hormon3hormon hipofisis lainya sering di keluarkan dalam kadar yang lebih rendah (cor!in @li=abeth (11') 1.1 (tiologi Hiperpituitarisme dapat menjadi akibat mal fungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus. $enyebabnya mencakup ; adenoma primer salah satu jenis sel penghasil hormone, biasanya sel penghasil 7H, A24H, atau prolaktin. 2idak adanya umpan balik dari kelenjar sasaran misalnya, peningkatan kadar 2SH rterjadi apabila sekresi H2 oleh kelenjar tiroid menurun atau tidak ada. faktor keturunan adanya ri!ayat keluarga dengan hiperpituitarisme 1.2 Tanda dan #ejala $erubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ A organ dalam (seperti tangan, kaki, jari A jari,tangan, lidah, rahang, kardiomegali) Impotensi :isus berkurang Byeri kepala dan somnolent $erubahan siklus menstruasi (pada klien !anita), infertilitas 6ibido seksual menurun "elemahan otot, kelelahan dan letargi tumor yang besar dan mengenai hipotalamus; suhu tubuh, nafsu makan dan tidur bisa terganggu, serta tampak keseimbangan emosi 1.3 $AT)FI*I)L)#I Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada sel mana dari kelima sel3sel hipofise yang mengalami hiperfungsi. "elenjar biasanya mengalami pembesaran disebut adenoma makroskopik bila diameternya lebih dari '1 mm atau adenoma mikroskopik bila diameternya kurang dari '1 mm, yang terdiri atas ' jenis sel atau beberapa jenis sel. Adenoma hipofisis merupakan penyebab utama hiperpituitarisme.penyebab adenoma hipofisis belum diketahui. Adenoma ini hampir selalu menyekresi hormon sehingga sering disebut functioning tumor. "ebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel3sel penyekresi 7H,A42H dan prolaktin. 2umor yang terdiri atas sel3sel pensekresi 2SH3,6H3 atau 5SH3 sangat jarang terjadi. 5unctioning tumor yang sering di temukan pada hipofisis anterior adalah; 1. !rola%tin'se%reting tumors + tumor !en,ekresi !rolaktin - atau !rolaktinoma. $rolaktinoma (adenoma laktotropin) biasanya adalah tumor kecil, jinak, yang terdiri atas sel3sel pensekresi prolaktin. 7ejala khas pada kondisi ini sangat jelas pada !anita usia reproduktif dan dimana terjadi tidak menstruasi, yang bersifat primer dan sekunder, galaktorea (sekresi ASI spontan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan), dan infertilitas. 2. somatotro!h tumors + hi!ersekresi !ertumbuhan - Adenoma somatotropik terdiri atas sel3sel yang mengsekresi hormon pertumbuhan. 7ejalah klinik hipersekresi hormon pertumbuhan bergantung pada usia klien saat terjadi kondisi ini. %isalnya saja pada klien prepubertas,dimana lempeng epifise tulang panjang belum menutup, mengakibatkan pertumbuhan tulang3tulang memanjang sehingga mengakibatkan gigantisme. $ada klien postpubertas, adenoma somatotropik mengakibatkan akromegali, yang ditandai dengan perbesaran ektremitas ( jari, tangan, kaki ), lidah, rahang, dan hidung. <rgan3 organ dalam juga turut membesar ( misal# kardiomegali)."elebihan hormon pertumbuhan menyebabkan gangguan metabolik, seperti hiperglikemia dan hiperkalsemia. $engangkatan tumor dengan pembedahan merupakan pengobatan pilihan. 7ejala metabolik dengan tindakan ini dapat mengalami perbaikan, namun perubahan tulang tidak mengalami reproduksi. *. %orti%otro!h tumors + men,ekresi ardenokortikotro"ik .A/T - Adenoma kortikotropik terdiri atas sel3sel pensekresi A42H. "ebanyakan tumor ini adalah mikroadonema dan secara klinis dikenal dengan tanda khas penyakit 4ushingCs #igantisme dan Akromegali 7igantisme dan akromegali disebabkan oleh sekresi 7H yang berlebihan. "eadaan ini dapat diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi 7H atau karena kelainan hipotalamus yang mengarah pada pelepasan 7H secara berlebihan. $ada beberapa pasien dapat timbul akromegali sebagai respons terhadap neoplasia yang menyekresi 7H8A ektopik. $ada pasien ini terdapat hiperplasia hipofisis somatotrop dan hipersekresi 7H. Bila kelebihan 7H terjadi selama masa anak3anak dan remaja, maka pertumbuhan longitudinal pasien sangat cepat, dan pasien akan menjadi seorang raksasa. Setelah pertumbuhan somatis selesai, hipersekresi 7H tidak akan menimbulkan 7I7AB2IS%@, tetapi menyebabkan penebalan tulang3tulang dan jaringan lunak. "eadaan ini disebut akromegali, dan penderita akromegali memperlihatkan pembesaran tangan dan kaki. $enderita mungkin membutuhkan ukuran sarung tangan yang lebih besar. "aki juga menjadi lebih besar dan lebar, dan penderita menceritakan mereka harus mengubah ukuran sepatunya. $embesaran ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan dan penebalan tulang dan peningkatan pertumbuhan jaringan lunak. Selain itu, perubahan bentuk raut !ajah dapat membantu diagnosis pada insepeksi. 8aut !ajah menjadi semakin kasar, sinus paranasalis dan sinus frontalis membesar. Bagian frontal menonjol, tonjolan supraorbital menjadi semakin nyata, dan terjadi deformitas mandibula disertai timbulnya prognatisme (rahang yang menjorok ke depan) dan gigi geligi tidak dapat menggigit. $embesaran mandibula menyebabkan gigi3gigi renggang. 6idah juga membesar, sehingga penderita sulit berbicara. Suara menjadi lebih dalam akibat penebalan pita suara. 9eformitas tulang belakang karena pertumbuhan tulang yang berlebihan, mengakibatkan timbulnya nyeri dipunggung dan perubahan fisiologik lengkung tulang belakang. $emeriksaan radiografik tengkorak pasien akromegali menunjukkan perubahan khas disertai pembesaran sinus paranasalis, penebalan kal&arium, deformitas mandibula ( yang menyerupai bumerang ), dan yang paling penting ialah penebalan dan destruksi sela tursika yang menimbulkan dugaan adanya tumor hipofisis. Bila akromegali berkaitan dengan tumor hipofisis, maka pasien mungkin mengalami nyeri kepala bitemporal dan gangguan penglihatan disertai hemianopsia bitemporal akibat penyebaran supraselar tumor tersebut, dan penekanan kiasma optikum. $asien dengan akromegali memiliki kadar basal 7H dan I753'yang tinggi dan juga dapat diuji dengan pemberian glukosa oral. $ada subjek yang normal, induksi hiperglikemia dengan glukosa akan menekan kadar 7H. Sebaliknya, pada pasien akromegali atau gigantisme kadar 7H gagal ditekan. 423scan dan %8I pada sela tursika memperlihatkan mikroadenoma hipofisis, serta makroadenoma yang meluas ke luar sela mencakup juga sisterna diatas sela, dan daerah sekitar sela, atau sinus sfenoid. $engobatan akromegali atau gigantisme lebih kompleks. Iridiasi hipofisis, pembadahan mengakibatkan penurunan atau perbaikan penyakit. $engobatan medis dengan menggunakan octreotide, suatu analog somatostatin, juga tersedia. <ctreoide dapat menurunkan supresi kadar 7H dan I753', mengecilkan ukuran tumor, dan memperbaiki gambaran klinis. 1.0 $emeriksaan $enunjang '. $emeriksaan 6aboratorik. $engeluaran '. ketosteroid dan '. hidraksi kortikosteroid dalam urin menurun, B%8 menurun. (. $emeriksaan 8adiologik ? 8ontgenologis Sella 2ursika a. 5oto polos kepala b. $oliomografi berbagai arah (multi direksional) c. $neumoensefalografi d. 42 Scan e. Angiografi serebral *. $emeriksaan 6apang $andang a. Adanya kelainan lapangan pandang mencurigakan b. Adanya tumor hipofisis yang menekan kiasma optik +. $emeriksaan 9iagnostik a. $emeriksaan kartisol, 2* dan 2+, serta esterogen atau testosteron b. $emeriksaan A42H, 2SH, dan 6H c. 2es pro&okasi dengan menggunakan stimulan atau supresan hormon, dan dengan melakukan pengukuran efeknya terhadapkadar hormon serum. '., Kom!likasi '. 7angguan hipotalamus. (. $enyakit organ CtargetC seperti gagal tiroid primer, penyakit hipopituarisme atau gagal gonadal primer. *. $enyebab sindrom chusing lain termasuk tumor adrenal, sindrome A42H ektopik. +. 9iabetes insipidus psikogenik atau nefrogenik. ,. Syndrom parkinson 2. i!o"ungsi kelenjar hi!o"ise Hipopituitarisme adalah keadaan yang timbul sebagai akibat hipofungsi hipofisis. Hipopituitarisme merupakan defisiensi hormon tiroid, adrenal, gonadal dan hormon pertumbuhan akibat penyakit hipofisis. $ada setiap pasien dengan defisiensi hormonal ini, kemungkinan adanya defisiensi lain harus dicari. "adang3kadang timbul akut berupa apopleksi hipofisis dimana terdapat infark hemoragik pad atumor hipofisis, biasanya disertai nyeri disertai kepala berat mendadak dan seringkali bersama dengan defek lapanng pandang. Hipopituitarisme memilki pre&alensi *1?'11.111. Hipopituitarisme adalah suatu gambaran penyakit akibat insufisiensi kelenjar hipofisis, terutama bagian anterior. 7angguan ini menyebabkan munculnya masalah dan manifestasi klinis yang berkaitan dengandefisiensi hormon3hormon yang dihasilkannya. 2.1 (tiologi Hipopiutuitarisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus. $enyebab menyangkut ; '. Infeksi atau peradangan oleh ; jamur,bakteri piogenik. (. $enyakit autoimun (Hipofisis limfoid autoimun). *. 2umor, misalnya dari sejenis sel penghasil hormon yang dapat mengganggu pembentukan salah satu atau semau hormon lain. +. Dmpan balik dari organ sasaran yang mengalamai malfungsi. %isalnya, akan terjadi penurunan sekresi 2SH dari hipofisis apabila kelenjar tiroid yang sakit mengeluarkan H2 dalam kadar yang berlebihan. ,. Bekrotik hipoksik (kematian akibat kekurangan <() hipofisis atau oksigenasi dapat merusak sebagian atausemua sel penghasil hormon. Salah satunya sindrom sheecan, yang terjadi setelah perdarahan maternal. 2.1 Mani"estasi Klinis $ada anak3anak, terjadi gangguan pertumbuhan somatis akibat defisiensi pelepasan 7H. Dwarfisme hipofisis (kerdil) merupakan konsekuensi dari defisiensi tersebut. "etika anak3anak tersebut mencapai pubertas, maka tanda3tanda seksual sekunder dan genitalia eksterna gagal berkembang. Selain itu sering pula ditemukan berbagai derajat insifisiensi adrenal dan hipitiroidisme, mereka mungkin akan mengalami kesulitan di sekolah dan memperlihatkan perkembangan intelektual yang lamban, kulit biasanya pucat karena tidak adanya %SH. $ada orang de!asa, kehilangan fungsi hipofisis sering mengikuti kronologis seperti defisiensi 7H, hipogonadisme, hipotiroidisme, dan insufisiensi adrena. "arena orang de!asa telah menyelesaikan pertumbuhan somatisnya, maka tinggi tubuh pasien de!asa dengan hipotuitarisme adalah normal. Adapun tanda dan gejalanya yang mungkin ditemukan yaitu ; '. 2erjadinya hipogonadisme. (. $enurunan libido, impotensi, progresif pertumbuhan rambut dan bulu ditubuh, jenggot, berkurangnya perkembangan otot pada pria. *. $ada !anita, berhentinya siklus menstruasi atau aminorea yang merupakan tanda a!al dari kegagalan hipofisis. "emudian di ikiti atrofi payudara dan genetalia eksterna. Sakit kepala dan gangguan penglihatan atau adanya tanda3tanda tekanan intara kranial yang meningkat. %ungkin merupakan gambaran penyakit bila tumor menyita ruangan yang cukup besar. '. 7ambaran dari produksi hormon pertumbuhan yang berlebih termasuk akromegali (tangan dan kaki besar demikian pula lidah dan rahang), berkeringat banyak, hipertensi dan artralgia (nyeri sendi). (. Hiperprolaktinemia ; amenore atau oligomenore galaktore (*1E), infertilitas pada !anita, impotensi pada pria. *. Sindrom 4husing ; obesitas sentral, hirsutisme, striae, hipertensi, diabetesmilitus, osteoporosis. +. 9efisiensi hormon pertumbuhan ; (7ro!t Hormon F 7H) gangguan pertumbuhan pada anak3anak. ,. 9efisiensi 7onadotropin ; impotensi, libido menurun, rambut tubuh rontok pada pria, amenore pada !anita. -. 9efisiensi 2SH ; rasa lelah, konstipasi, kulit kering gambaran laboratorium dari hipertiroidism. .. 9efisiensi "ortikotropin ; malaise, anoreksia, rasa lelah yang nyata, pucat, gejala A gejala yang sangat hebat selama menderita penyakit sistemik ringan biasa, gambaran laboratorium dari penurunan fungsi adrenal. 1. 9efisiensi :asopresin ; poliuria, polidipsia,dehidrasi, tidak mampu memekatkan urin. 2.2 $AT)FI*I)L)#I $enyebab hipofungsi hipofise dapat bersifat primer dan sekunder. $rimer bila gangguannya terdapat pada kelenjar hipofise itu sendiri, dan sekunder bila gangguan terdapat pada hipotalamus. $enyebab tersebut termasuk diantaranya ; 9efek perkembangan kongenital, seperti pada d!arfisme pituitari atau hipogonadisme. 2umor yang merusak hipofise (mis; adenoma hipofise nonfungsional) atau merusak hipotalamus (mis; kraniofaringioma atau glioma). Iskemia, seperti pada nekrosis postpartum (sindrom sheehanCs). 9iagnosis insufisiensi hipofise dapat diduga secara klinik namun harus ditegakan melaui uji biokimia yang sesuai, yang akan menunjukan defisiensi hormon. $anhipopitutarisme. $ada orang de!asa dikenal sebagai ($enyakit simmonds) yang ditandai dengan kelemahan umum, intoleransi terhadap dingin, napsu makan buruk, penurunan berat badan, dan hipotensi. Ganita yang terserang penyakit ini tidak akan mengalami menstruasi dan pada pria akan menderita impotensi dan kehilanngan libido. Insufisiensi hipofise pada masa kanak3kanak akan mengakibatkan d!arfisme. 2.3 $enatalaksanaan $engobatan hipopituitarisme mencakup penggantian hormon3hormon yang kurang. 7H manusia, hormon yang hanya efektif pada manusia, dihasilkan dari tehnik rekombinasi asam deoksiribonukleat(9BA), dapat digunakan untuk mengobati pasien dengan defesiensi 7H dan hanya dapat dikerjakan oleh dokter spesialis. 7H manusia jika diberikan pada anak3anak yang menderita d!arfisme hipofisis, dapat menyebabkan peningkatan tinggi badan yang berlebihan. 7H manusia rekombinan juga dapat digunakan sebagai hormon pengganti pada pasien de!asa dengan panhipopituitarisme. Hormon hipofisis hanya dapat diberikan dengan cara disuntikan. Sehingga, terapi harian pengganti hormon kelenjar target akibat defesiensi hipofisis untuk jangka !aktu yang lama, hanya diberikan sebagai alternatif. B. Asuhan Ke!era2atan Klien dengan i!er"ungsi dan i!o"ungsi i!o"ise a. i!er"ungsi i!o"ise I. $engkajian '. 8i!ayat penyakit # manifestasi klinis tumor hipofise ber&ariasi tergantung pada hormon mana yang disekresi berlebihan. 2anyakan manifestasi klinis dari peningkatan prolaktin, 7H dan A42H mulai dirasakan. (. "aji usia, jenis kelamin dan ri!ayat penyakit yang sama dalam keluarga. *. "eluhan utama, mencakup ; H $erubahan ukuran dan bentuk tubuh serta organ3organ tubuh seperti jari3jari, tangan, dsb. H $erubahan tingkat energi, kelelahan dan letargi. H Byeri pada punggung dan perasaan tidak nyaman. H 9ispaneuria dan pada pria disertai dengan impotensia. H Byeri kepala, kaji $, I, 8, S, 2. H 7angguan penglihatan seperti menurunnya ketajaman penglihatan, penglihatan ganda, dsb. H "esulitan dalam berhubungan seksual. H $erubahan siklus menstruasi (pada klien !anita) mencakup keteraturan, kesulitan hamil. H 6ibido seksual menurun H Impotensia. +. $emeriksaan fisik mencakup; H Amati bentuk !ajah, khas pada hipersekresi 7H seperti bibir dan hidung besar, tulang supraorbita menjolok. H "epala, tangan?lengan dan kaki juga bertambah besar, dagu menjorok kedepan. H Amati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yang tidak tumbuh dengan baik. H $emeriksaan ketajaman penglihatan akibat kompresi saraf optikus, akan dijumpai penurunan &isus. H Amati perubahan pada persendian di mana klien mengeluh nyeri dan sulit bergerak. $ada pemeriksaan ditemukan mobilitas terbatas. H $eningkatan perspirasi pada kulit menyebabkan kulit basah karena berkeringat. H Suara membesar karena hipertropi laring. H $ada palpasi abdomen, didapat hepatomegali dan splenomegali. H Hipertensi H 9isfagia akibat lidah membesar. H $ada perkusi dada dijumpai jantung membesar ,. $emeriksaan diagnostik mencakup ; H "adar prolaktin serum ; A42H, 7H H 5oto tengkorak H 42 Scan otak H Angiografi H 2es supresi dengan 9e>amethason H 2es toleransi glukosa. II. &iagnosa Ke!era2atan 9iagnosa kepera!atan utama yang dapat dijumpai pada klien dengan hiperpituitarisme. '. 7angguan citra tubuh b.d perubahan penampilan fisik. (. 9isfungsi seksual b.d penurunan libido# infertilitas. *. kurangnya pengetahuan tentang berhubungan tengan diagnose penyakit dan pengobatan. III. inter3ensi &iagnose tujuan inter3ensi 7angguan citra tubuh b.d perubahan penampilan fisik. Setelah dilakukan askep J. jam klien mengalami peningkatan body image dan menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan klien dengan criteria ; K %au menerima penampilannya K $ercaya diri 4)/ /itra Tubuh 9efenisi; $ersepsi positif terhadap penampilan dan fungsi pribadi tubuh Indicator; 7ambaran internal tubuh "eseimbangan antara realita, ideal dan penampilan tubuh "epuasan penmapilan tubuh $engaturan penampilan fisik tubuh 4I/ $erbaikan /itra Tubuh 5 9efenisi ; $eningkatan persepsi sadar dan ketidaksadarn dan sikap ke depan terhadap tubuhnya %enentukan dugaan citra tubuh pasien, sesuai dengan perkembangannya %embantu pasien untuk mendiskusikan perubahan yang terjadi akibat penyakit dan pembedahan %embantu pasien memelihara perubahan tubuh %embantu pasien untuk membedakan penampilan fisik dari perasaan yang beharga %embantu pasien untuk menentukan akibat dari persepsi $engaturan perubahan fungsi tubuh yang sama penampilan tubuh. %onitoring pandangan diri secara berkala %onitoring apakah pasien melihat perubahan pada bagian tubuh %ontoring pernyataan tentang persepsi identitas diri sehubungan denagn bagian tubuh dan berat badan %enentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi dalam isolasi social %embantu pasien dalam mengidentifikasi penampilan yang akan meningkat 9isfungsi seksual b.d penurunan libido# infertilitas. $asien dapat menunjukkan peningkatan fungsi seksual 4riteria hasil '.pasien mengungkapkan perasaan dappat keinginan?hasrta seksual (.pasien mengungkapkan fungsi seksual meningkat BI4 ; "onseling Seksual Bantu pasien untuk mengekspresikan perubahan fungsi tubuh termasuk organ seksual seiring dengan bertambahnya usia. B<4 ; 5ungsi Seksual ' %engekspresikan kenyamanan ( %engekspresikan kepercayaan diri 9iskusikan beberapa pilihan agar dicapai kenyamanan. Identifikasi masalah spesifik yang berhubungan dengan pengalaman pada klien terhadap fungsi seksualnya. 9orong klien agar mau mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangannya. "olaborasi pemberian obat A obatan bromokriptin. kurangnya pengetahuan tentang berhubungan tengan diagnose penyakit dan pengobatan $asien dapat meningkatkan pengetahuan b?d diagnose penyakit. 4)/ 5 "o!l!dge ; disease process "o!ledge ; health Beha&ior Kriteria asil 5 $asien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan 4I/ 5 2eaching ; disease $rocess elaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. 7ambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang $asien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar $asien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan pera!at?tim kesehatan lainnya tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat Sediakan bagi keluarga atau S< informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat 9iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit 9iskusikan pilihan terapi atau penanganan 9ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi pera!atan kesehatan, dengan cara yang tepat b. i!o"ungsi i!o"ise I. $engkajian $engkajian kepera!atan pada klien dengan kelainan ini antara lain mencakup ; '. 8i!ayat penyakit masa lalu. Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang pernah diderita klien, serta ri!ayat radiasi pada kepala. (. Sejak kapan keluhan dirasakan. 9ampak defisiensi 7H mulai tampak pada masa balita sedang defisiasi gonadotropin nyata pada masa pra remaja. *. Apakah keluhan terjadi sejak lahir. 2ubuh kecil dan kerdil sejak lahir terdapat pada klien kretinisme. +. Berat dan tinggi badan saat lahir. ,. "eluhan utama klien ; a. $ertumbuhan lambat b. Dkuran otot dan tulang kecil c. 2anda3tanda seks sekunder tidak berkembang ; tidak ada rambut pubis dan aksila, payudara tidak tumbuh, penis tidak tumbuh, tidak mendapat haid, dan lain3lain. -. $emeriksaan 5isik a. Amati bentuk dan ukuran tubuh, ukuran BB dan 2B, amati bentuk dan ukuran buah dada, pertumbuhan rambut aksila dan pubis, dan pada klien pria, amati pula pertumbuhan rambut di !ajah (jenggot dan kumis ) b. $alpasi kulit, pada !anita biasanya menjadi kering dan kasar .. "aji pula dampak perubahan fisik terhadap kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. /. 9ata penunjang dari hsil pemeriksaan diagnostik eperti ; a. 5oto kranium untuk melihat pelebaran dan atau erosi sella tursika b. $emeriksaan serum darah ; 6H dan 5SH , 7H, prolaktin, kortisol, aldosteron, testosteron, androgen, tes stimulasi yang mencakup uji toleransi insulin dan stimulasi tiroid realising hormon. II. &iagnosa Ke!era2atan 9iagnosa kepera!atan yang dapat dijumpai pada klien hipopituitarisme adalah ; '. 7angguan citra tubuh b.d perubahan struktur dan fungsi tubuh akibat defisiensi gonadotropin dan defisiensi hormon pertumbuhan. (. Ansietas b.d ancaman terhadap perubahan status kesehatan. *. Harga diri rendah b?d perubahan penampilan tubuh III. Inter3ensi ke!era2atan diagnosa tujuan inter3ensi gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur dan fungsi tubuh akibat defisiensi gonadotropin dan defisiensi hormon pertumbuhan. Setelah dilakukan askep J. jam klien mengalami peningkatan body image dan menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan klien dengan criteria ; K %au menerima penampilannya K $ercaya diri 4)/ /itra Tubuh 9efenisi; $ersepsi positif terhadap penampilan dan fungsi pribadi tubuh Indicator; 7ambaran internal tubuh "eseimbangan antara realita, ideal dan penampilan tubuh "epuasan penmapilan tubuh $engaturan penampilan fisik tubuh $engaturan perubahan fungsi tubuh 4I/ $erbaikan /itra Tubuh 5 9efenisi ; $eningkatan persepsi sadar dan ketidaksadarn dan sikap ke depan terhadap tubuhnya %enentukan dugaan citra tubuh pasien, sesuai dengan perkembangannya %embantu pasien untuk mendiskusikan perubahan yang terjadi akibat penyakit dan pembedahan %embantu pasien memelihara perubahan tubuh %embantu pasien untuk membedakan penampilan fisik dari perasaan yang beharga %embantu pasien untuk menentukan akibat dari persepsi yang sama penampilan tubuh. %onitoring pandangan diri secara berkala %onitoring apakah pasien melihat perubahan pada bagian tubuh %ontoring pernyataan tentang persepsi identitas diri sehubungan denagn bagian tubuh dan berat badan %enentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi dalam isolasi social %embantu pasien dalam mengidentifikasi penampilan yang akan meningkat Ansietas b.d ancaman terhadap perubahan status kesehatan. Setelah dilakukan askep J. jam klien mengalami penurunan kecemasan dengan criteria ; "ontrol Ansietas; "emampuan untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan kha!atir dan tegang dari suatu sumber yang tidak dapat diidentifikasi Ansietas berkurang %enunjukkan "ontrol BI4; $engurangan Ansietas; %inimalkan kekha!atiran, ketakutan, berprasangka atau rasa gelisah yang dikaitkan dengan sumber bahaya yang tidak dapat diidentifikasi dari bahaya yang dapat diantisipasi. "aji dan dokumentasikan tingkat kecemasan Ansietas pasien secara berkala %enentukan kemampuan pengambilan keputusan pada pasien. Berikan pengobatan untuk mengurangi ansietas, sesuai dengan kebutuhan Harga diri rendah b?d perubahan penampilan tubuh Setelah dilakukan tindakan kepera!atan selama .......>(+ jam harga diri pasien akan meningkat dengan indikator; :erbalisasi penerimaan diri $enerimaan keterbatasan diri 2ingkat percaya diri naik %enerima kritik yang membangun Berpartisipasi dalam hubungan sosial dengan sifat terbuka 4I/ 5Tingkatkan harga diri <bser&asi perilaku klien %onitor pernyataan klien tentang kritik diri @ksplorasi klien terhadap kritik diri 9orong klien untuk mengungkapkan perasaannya eksplorasi keberhasilan yang pernah dicapai klien Berikan re!ard positif terhadap keberhsilan dan kelebihan klien yakinkan klien bah!a klien mampu menghadapi situsi apapun e&aluasi bersama klien perilaku yang dulu dan sekarang bantu klien untuk menyusun tujuan hidup yang realistic anjurkan keluarga untuk memberikan dorongan?dukungan pada klien kolaborasi denga tim medis dalam pemberian medikasi. BAB III $(46T6$ a. Kesim!ulan hiperpituitarisme yaitu suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hyperplasia hipofisis sehingga menyebabkan peningkatan sekresi salah satu hormone hipofisis atau lebih Hipopituitari mengacu kepada keadaan sekresi beberapa hormone hipofisis anterior yang sangat rendah. $anhipopituirarisme mengacu pada penurunan sekresi semua hormone pituitarisme. b. *aran Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khusunya dalam bidang kepera!atan. 9alam makalah ini masih banyak memiliki kekurangan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya. &a"tar $ustaka Brunner L Suddart, (11(, Buku Ajar Ke!era2atan medi%al Bedah (disi 1 7ol.28 @74, akarta. 7ayron L Hall, '00., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran8 (disi 98 @74, akarta. $rice A Sylfia A Gilson % 6orraine, '00,, $ato"isiologi8 Buku 28 (disi 0 @74, akarta. 9oenges @ %arlynn A %oorhouse %ary 5rances, (111, Ren%ana Asuhan Ke!era2atan8 (disi 38 @74, akarta. BAB9A. (11,. Panduan Diagnosa Keperawatan. $rima %edika http;??kepera!atanprofesionalislami.blogspot.com?(1'*?1*?asuhan3kepera!atan3pada3klien3 dengan.html diakses pada 1'?''?(1'* http;??!iyasika.blogspot.com?(1'*?1+?makalah3hipopituitarisme.html diakses pada 1'?''?(1'* KATA $(4#A4TAR $uji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SG2 atas rahmat3Bya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan pada klien Hiperpituarisme dan Hipopituarisme tanpa ada halangan suatu apapun. %akalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah @ndokrin ( tahun ajaran (1'*. 2idak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada ; '. 9osen %ata kuliah @ndokrin ( Bpk. Burul Huda, S."ep, Bs. (. Semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. "ami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. 2ak ada gading yang tak retak, kami menyadari bah!a makalah ini jauh dari sempurna. "ami mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah ini. ombang, <ktober(1'* $en,usun A*6A4 K($(RA:ATA4 !ada KLI(4 &(4#A4 $(4;AKIT I$(R$IT6ARI*M( dan I$)$IT6ARI*M( <leh "elompok ' ; '. Bayu 4ahyo B (. 9ona Batalia *. Bur Hayatul Bupus +. $utri Gijayanti ,. Soni Anggara $rodi S' "epera!atan Sekolah 2inggi Ilmu "esehatan Insan 4endekia %edika ombang (1'*