Professional Documents
Culture Documents
+ +
Keterangan:
n = Jumlah sampel yan dibutuhkan
2
1
+ +
n =
( ) ( ) ( ) [ ]
( )
2
2
5 , 0 8 , 0
5 , 0 1 5 , 0 8 , 0 1 8 , 0 84 , 0 65 . 0 1 65 . 0 . 2 96 , 1
+ +
n = 40,7
Untuk mengantisipasi terjadinya kehilangan atau ketidaklengkapan
data maka perlu ditambah 10% sebagai cadangan dan didapatkan hasil
41+ 5 = 46, jadi sampel yang diambil minimal adalah 46 responden.
D. Tempat Penelitian
Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu akan melakukan
uji coba kuesioner di RSUP Fatmawati yang dilaksanakan pada bulan Juli
2009. Penelitian ini di lakukan di RSUP Fatmawati Jakarta Selatan karena
berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUP Fatmawati
didapatkan 90% dari 6 pasien yang akan menjalani operasi mengatakan
kecemasannya. Rumah sakit ini memiliki sarana dan prasarana yang cukup
lengkap, dan mudah untuk mendapatkan responden yang akan diteliti. Waktu
penelitian yaitu periode bulan Agustus-September 2009.
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Memilih Lahan Penelitian
b. Mengadakan Studi Pendahuluan
c. Studi Kepustakaan
d. Menyusun Proposal Penelitian
e. Mengadakan Seminar Proposal
Seminar proposal pada tanggal 17 Juni 2009
f. Perbaikan Hasil Seminar Proposal
2. Tahap Pelaksanaan
a. Permohonan Izin Penelitian
Permohonan izin kepada Direktur RSUP Fatmawati Jakarta Selatan
dengan no surat : Un.01/F10/KM.01.2/114/2009.
b. Mengadakan Uji Validitas dan Realiabilitas
Mengadakan uji valilidas pada tanggal 21-24 Juli 2009.
c. Informed Consent dan Pengumpulan Data
Melakukan penjelasan penelitian kepada responden dan pengumpulan
data dari responden dengan menggunakan kuesioner pada tanggal 10
Agustus s.d 10 September 2009.
d. Pengolahan Data dan Analisis Data
Melakukan pengolahan data dan analisa data setelah semua data
terkumpul.
e. Penarikan Kesimpulan
Menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
3. Tahap Akhir
a. Menyusun Laporan
b. Penyajian Hasil Penelitian
c. Sidang
d. Perbaikan Sidang
F. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ada 2 variabel, yaitu 1) variabel independen atau
variabel bebas yang meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kecemasan: yaitu usia, tingkat pendidikan, pengalaman, jenis kelamin,
dukungan, dan tingkat pengetahuan informasi operasi. 2) variabel dependen
atau variabel terikat yang meliputi tingkat kecemasan: ringan, sedang, berat,
panik.
G. Tahapan Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Data yang diambil adalah data primer yang diperoleh secara langsung
dari responden melalui kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti yang
mengacu pada kerangka konsep penelitian dengan bentuk pertanyaan
dengan memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.
Pengambilan data dilakukan sendiri oleh peneliti, dengan memberikan
penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan penelitian serta meminta
kesediaan dari yang bersangkutan untuk dijadikan sebagai responden atau
sampel penelitian, dan peneliti juga menjelaskan cara pengisian kuesioner
kepada responden, kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner
secara lengkap. Tata cara penelitian adalah selama pengambilan data
berlangsung, peneliti mendampingi responden agar dapat memberikan
penjelasan apabila ada hal yang kurang dimengerti oleh responden.
Peneliti kemudian memeriksa jawaban yang telah diisi oleh responden.
2. Instrumen Penelitian
Instrument adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu
metode (Arikunto, 2006). Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Data
dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para responden.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya sesuai dengan permintaan pengguna
(Ridwan, 2005).
a. Kuesioner karakteristik Responden
Kuesioner ini berisi data umun responden dan merupakan faktor-
faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan antara lain
meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, dan dukungan.
b. Kuesioner Tingkat Kecemasan
Peneliti menggunakan alat akur yaitu kuesioner yang berisikan
manifestasi klinis kecemasan, kuesioner ini dikembangkan peneliti
dari kuesioner yang ditulis oleh Prof. Dr. dr. Dadang Hawari,
Psikiater. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, untuk
mengukur derajat kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat
atau berat sekali peneliti menggunakan alat ukur kecemasan yang di
kenal dengan nama Hamilton Rating For Anxiety (HRS-A). Alat ukur
ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok
dirinci lagi dengan dengan gejala yang lebih spesifik. Masing-masing
kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-4, yang
artinya adalah:
Nilai 0= tidak ada gejala
1= gejala ringan
2= gejala sedang
3=gejala berat
4= gejala sangat berat.
Masing-masing nilai angka (score) dari ke 14 kelompok gejala
tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlah tersebut dapat diketahui
derajat kecemasan seseorang, yaitu:
Total nilai: kurang dari 14 = tidak ada kecemasan
14-20 = kecemasan ringan
21-27 = kecemasan sedang
28-41 = kecemasan berat
42-56 = kecemasan berat sekali.
c. Kuesioner Tingkat Pengetahuan
Kuesioner ini disusun oleh peneliti untuk mengukur tingkat
pengetahuan responden mengenai operasi yang akan dijalankannya,
kuesioner pada penelitian ini terdiri dari 8 pertanyaan dengan alternatif
jawaban tahu dan tidak tahu. Responden dianggap tahu jika menjawab
pertanyaan tertulis dengan benar dan dianggap tidak tahu jika jawaban
responden salah atau menjawab tidak tahu.
Peneliti mengkatagorikan tingkat pengetahuan dalam 3 katagori
yaitu kurang baik, cukup, dan baik. Jawaban yang kurang baik jika
skor < 55%, sedang jika skor 56%-75% dan dikatakan baik jika > 75%
H. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat (Arikunto, 2006).
Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment.
r
hitung
=
( ) ( )( )
( ) [ ] ( ) [ ]
2 2 2 2
. .
.
Y Y n X x n
Y X XY n
r
hitung
= Koefisien korelasi
n =Jumlah responden
Xi = Jumlah skor item
Yi = Jumlah skor total
Uji validitas ini dilakukan di RSUP Fatmawati Jak-Sel sebanyak 2 kali
dengan sampel pertama yang diambil sebanyak 10 responden dengan
ketentuan r tabel sebesar 0,632 dan sampel kedua sebanyak 20 responden
dengan ketentuan r tabel sebesar 0,444 dapat dari dalam r tabel dengan
nilai kemaknaan 5% untuk memvaliditasi instrumen dilakukan dengan
membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung, uji validitas ini
dianalisis menggunakan perangkat lunak.
Untuk mengetahui suatu kevalidan yaitu dengan cara membandingkan
membandingkan antara r hitung dengan r tabel, dapat diketahui:
Valid : r hitung r tabel
Tidak valid : r hitung r tabel (Arikunto, 2006).
Uji coba kuesioner pertama telah dilakukan di RSUP Fatmawati Jak-Sel
pada tanggal 22 Juli 2009 kepada 10 responden. Pada saat dilakukan uji
validitas mengenai tingkat kecemasan didapatkan beberapa pertanyaan
yang tidak valid, dan pada kuesioner tingkat pengetahuan dengan 6
pertanyaan mengenai pengetahuan informasi operasi didapatkan beberapa
pertanyaan yang tidak valid.
Uji coba kuesioner kedua dilakukan di RSUP Fatmawati dengan
menambah sampel menjadi 20 responden, pertanyaan diperbaiki agar
responden memahami pertanyaan yang diberikan isi (Content Validitas)
dengan memodifikasi sebelumnya. Pada kuesioner mengenai tingkat
pengetahuan informasi operasi diperbaiki menjadi 8 pertanyaan.
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukan sejauhmana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2005).
Teknik pengujian pada penelitian ini menggunakan teknik Alfa
Crombach (), dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Ketentuannya
apabila r alpha > r tabel maka, pertanyaan tersebut reliabel. Sebaliknya
bila r alpha < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel.
Menurut Arikunto (2006), pada penelitian ini uji reliabilitasnya
menggunakan rumus Alpha cronbach yaitu sebagai berikut :
r
11
=
( )
|
|
\
|
|
|
\
|
2
2
1
1
1
b
k
k
r
11
= realibilitas istrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
b
2
= jumlah varians butir
1
2
= varians total
Uji reliabilits kuesioner ini dilakukan di RSUP Fatmawati Jak-
Sel sebanyak 2 kali dengan sampel pertama yang diambil sebanyak 10
responden dan yang kedua sebanyak 20 responden. Uji reliabilitas
pertama pada tanggal 22 Juli 2009 kepada 10 responden, pada saat
dilakukan uji reliabilitas mengenai tingkat kecemasan dinyatakan reliabel
karena Alpha Cronbachs > 0.,7 dan untuk kuesioner tingkat pengetahuan
dinyatakan tidak reliabel karena Alpha Cronbachs < dari 0,7. Uji
kuesioner kedua kuesioner tingkat pengetahuan dinyatakan reliabel
didapatkan nilai Alpa Cronbachs > 0,7 yaitu sebesar 0,824.
I. Pengolahan Data
proses pengolahan data peneliti mengunakan langkah-langkah pengolahan
data diantaranya:
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data atau
formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat
dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
suatu kode dari suatu variabel.
3. Scoring
Tahap ini meliputi nilai masing-masing pernyataan dan penjumlahan hasil
scoring dari semua pernyataan.
4. Entry data
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
kedalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana
5. Cleaning data
Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah
dientri, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin terjadi pada
saat meng-entry data ke computer.
J. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan tabel
frekuensi tentang karakteristik responden sebagai variabel independen
dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kecemasan pasien yang akan menghadapi operasi.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
dependen dan independen yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kecemasan (usia, tingkat pendidikan, pengalaman, jenis kelamin,
dukungan sosial dari keluarga, teman) dan tingakat pengetahuan
responden mengenai informasi operasi dengan tingkat kecemasan. Teknik
analisa yang dilakukan yaitu dengan analisa Chi-Square dengan
menggunakan derajat kepercayaan 95 % dengan 5% dan untuk
mengetahui nilai OR digunakan Regresi Logistik Multinomial.
Dengan mengunakan tingkat kemaknaan 95% atau nilai alpha 0,05 (5%).
Dimana kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
a. Bila p value alpha (0,05) maka hubungan tersebut secara statistik
ada hubungan yang bermakna.
b. Bila p value > alpha (0,05) maka hubungan tersebut mempunyai
hubungan yang bermakna (Arikunto, 2006).
K. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian keperawatan merupakan
masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian
keperawatan langsung berhubungan langsung dengan manusia, maka segi
etika yang harus diperhatikan ialah :
2. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian untuk menjadi
responden. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud
dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. jika subjek bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan. jika responden tidak
bersedia, maka peneliti menghormati hak responden. Beberapa informasi
yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi
responden, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan,
komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi,
manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.
3. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar atau alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang akan disajikan.
4. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. semua informasi yang telah di kumpulkan di jamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset. (Hidayat, 2007).
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat
Bermula dari gagasan Ibu Fatmawati Soekarno yang pada saat itu
sebagai Ibu Negera Republik Indonesia, bermaksud mendirikan Rumah
Sakit Tuberculose Anak-anak untuk perawatan serta tindakan
rehabilitasinya. Pada tanggal 24 Oktober 1954 pembangunan gedung
rumah sakit TBC dengan nama Rumah Sakit Ibu Soekarno mulai
dilaksanakan. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Ibu Fatmawati.
Sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI No. 21286/KEP/121 tanggal 1
April 1961 fungsi rumah sakit berubah menjadi Rumah Sakit Umum.
Penyelenggaraan, pembiayaan dan pemeliharaan rumah sakit dilaksanakan
oleh dan dengan anggaran Departemen Kesehatan RI. Keputusan ini
berlaku mulai tanggal 15 April 1961 dan selanjutnya ditetapkan sebagai
Hari Jadi RSUD. Fatmawati.
Awal tahun 1967, RSU Ibu Soekarno diganti nama menjadi RSUP
Fatmawati dan ditetapkan sebagai Pusat Rujukan Wilayah Jakarta
Selatan. Sejak tanggal 30 Mei 1984, RS Fatmawati dinyatakan sebagai
Rumah Sakit Umum Kelas B yang dipergunakan sebagai tempat
pendidikan calon dokter dan calon dokter spesialis. Selanjutnya tanggal 13
Juni 1994 RSUP Fatmawati mendapat predikat tambahan, sebagai Rumah
Sakit Umum Kelas B Pendidikan. Logo RSF yang digambarkan sebagai
bunga Teratai ditetapkan berdasarkan SK Direktur No.
HK.00.07.1.6900 tanggal 17 Agustus 1996. Kemudian pada tanggal 31
Maret 1997 diciptakan Hymne RS Fatmawati (Padma Puspita) oleh Guruh
Soekarno Putra.
2. Visi dan Misi
Visi
Menjadi rumah sakit terkemuka yang memberikan pelayanan yang
melampaui harapan pelanggan
Yang dimaksud dengan rumah sakit terkemuka dan melampaui harapan
pelanggan ialah, rumah sakit yang memberikan pelayanan prima, efisien
dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, melakukan perbaikan
berkesinambungan, proaktif-kreatif serta selalu berorientasi kepada para
pelanggan.
Misi
a. Memberikan pelayanan medis yang sesuai dengan standar pelayanan
dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan unggulan
pelayanan orthopedi dan rehabilitasi medik.
b. Memfasilitasi dan meningkatkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian
untuk pengembangan sumber daya manusia dan pelayanan.
c. Menyelenggarakan administrasi dan penata kelolaan rumah sakit yang
efisien dan efektif serta akuntabel.
d. Melaksanakan pengolalaan keuangan yang efektif, efisien, fleksibel
berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dan penerapan praktek
bisnis yang sehat.
e. Mengutamakan keselamatan pasien dan menciptakan lingungan yang
sehat.
f. Meningkatkan semangat persatuan dan kesejahteraan sumber daya
manusia RS.
3. Pelayanan Kesehatan
a. Instalasi rawat darurat
b. Paviliun Anggrek
c. Instalasi rawat intensif
d. Instalasi rawat jalan
e. Instalasi Bedah Sentral
Kegiatan Pelayanan : 1) Pelayanan Elaktif
2) Pelayanan Cito
3) Pelayanan One Day Car
Klasifikasi tindakan operasi : 1) Bedah khusus
2) Khusus mata
3) Canggih
4) Besar
5) Sedang
6) Kecil
7) Sederhana
Klasifikasi Berdasarkan SMF : 1) SMF Kebidanan
2) SMF Digestif
3) SMF Orthopedi
4) SMF Bedah Umum
5) SMF Urologi
f. Instalasi Rawat Inap
1) Instalasi Rawat Inap A
Irna A menempati Gedung Teratai lantai 1 sampai dengan lantai 3
dengan kapasitas 200 tempat tidur dan diperuntukan sebagai
berikut :
Lantai1: Emergency Kebidanan, Kamar Bersalin, High Care
Kebidanan serta Kamar Isolasi.
Lantai 2 : Kamar-kamar Perawatan Kebidanan dan Bayi
Lantai 3 : Kamar-kamar Perawatan Anak dan High Care Anak
2) Instalasi Rawat Inap B
Terletak di Gedung Teratai Lantai IV - VI dengan kapasitas 256
tempat tidur dan diperuntukan sebagai berikut
Lantai IV : R. Perawatan Bedah, THT, Mata, Gigi, Paru
Lantai V : R. Perawatan Penyakit Dalam
Lantai VI : R. Perawatan Penyakit Dalam, Jantung & Saraf
3) Instalasi Rawat Inap C
Terletak di Gedung Prof. dr. Soelarto. Merupakan Ruang
Perawatan Bedah Orthopaedi (Lt. 1-3), terdiri atas ruang
perawatan Kelas I, II, Kelas III dan Ruang Perawatan Rehabilitasi
Medis (Lt. 4-6), terdiri atas ruang perawatan VIP, Kelas I, Kelas
III, dengan total kapasitas 59 tempat tidur.
B. Analisa Data
Pada analisa data ini akan menyajikan data hasil penelitian
karakteristik responden, tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan pasien
yang akan menjalani operasi mayor elektif di RSUP. Fatmawati tahun 2009,
yang berjumlah 46 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden. Hasil dari pegumpulan data ini disajikan dalam
bentuk tabel yang terdiri dari hasil univariat dan bivariat, analisis univariat
akan dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel dengan
menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran persen sedangkan analisa
bivariat akan dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terkait.
1. Analisa Univariat
Pada bagian ini akan dijelaskan deskripsi data hasil penelitian dari
masing-masing variabel dari 46 responden yaitu variabel karakteristik
responden, tingkat pengetahuan dan variabel tingkat kecemasan.
a. Distribusi Responden Berdasarkan Karateristik Pasien
Table 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karateristik Pasien
di Rawat Inap RSUP Fatmawati tahun 2009
No Variabel Jumlah Persentase
1. Usia
1) 15-20 5 10,9
2) 21-40 20 43,5
3) 41-65 21 45,7
Total 46 100
2. Jenis Kelamin
1) Laki-laki 22 47,8
2) Perempuan 24 52,2
Total 46 100
3. Pendidikan
1) Rendah 19 41,3
2) Sedang 15 32,6
3) tinggi 12 26,1
Total 46 100
4. Pengalaman
1) Ya 16 34,8
2) Tidak 30 65,2
Total 46 100
5. Dukungan
1) Ya 44 95,7
2) Tidak 2 4,2
Total 46 100
b. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat pengetahuan Pasien
Pengetahuan informasi operasi adalah pengetahuan pasien
yang berhubungan dengan informasi operasi yang akan dijalankan
yaitu jenis operasi, manfaat operasi atau komplikasi yang mungki
timbul dari tindakan opeasi tersebut.
Tingkat pengetahuan pasien diukur dari hasil jawaban pasien dalam
menjawab 8 pertanyaan pada kuesioner. Penelitian ini
mengkatagorikan tingkat pengetahuan dalam 3 katagori yaitu kurang
baik, cukup, baik. Jawaban kurang baik jika skor < 55%, jika skor
antara 56% - 75% , dan dikatakan baik jika >76%.
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat
pengetahuan pasien di Ruang Rawat Inap RSUP
Fatmawati tahun 2009
Jumlah Tingkat Pengetahuan
N %
Berdasarkan table 5.2 diatas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik
mengenai informasi operasi yang akan dijalankan (67,4%).
c. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Pasien
Tingka kecemasan pasien operasi adalah derajat kecemasan
yang menggambarkan perasaan takut atau tidak tenang yang dialami
oleh pasien sebelum menjalani operasi, dalam hal ini jenis operasi
mayor.
Penelitian ini mengukur tingkat kecemasan pasien dari hasil
jawaban pasien dalam menjawab kuesioner. Alat ukur ini terdiri dari
14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan
dengan gejala yang lebih spesifik. Masing-masing nilai angka (score)
dari ke 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil
penjumlah tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu
total nilai < dari 14 adalah tidak ada kecemasan, 14-20 adalah
kecemasan ringan, 21-27 adalah kecemasan sedang, 28-4 adalah
kecemasan berat, 42-56 adalah kecemasan berat sekali atau panik.
Kurang Baik 31 67,4
Sedang 10 21,7
Baik 5 10,9
Total 46 100%
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan
Pasien di Ruang Rawat Inap RSUP Fatmawati tahun
2009
A Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar
r
e
s
p
o
n
den mengalami kecemasan ringan dalam menghadapi operasi yang
akan dijalankan (67,4%) dan hanya sebagian kecil responden
mengalami kecemasan sedang (6,5%).
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan yaitu
karakteristik pasien dan tingkat pengetahuan pasien dengan tingkat
kecemasan pasien yang akan menjalani operasi di ruang rawat Inap RSUP.
Jumlah Tingkat Pengetahuan
N %
Tidak ada kecemasan 12 26,1
Kecemasan ringan 31 67,4
Kecemasan sedang 3 6,5
Total 46 100%
Fatmawati tahun 2009. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Chi Square, diperoleh sebagai berikut.
a. Hubungan usia dengan tingkat kecemasan pasien yang akan
menjalani operasi
Tabel 5.4. Analisa Hubungan usia dengan tingkat kecemasan
pasien yang akan menjalani operasi di Ruang Rawat
Inap RSUP Fatmawati tahun 2009.
Tingkat Kecemasan
tidak ada
kecemasan Ringan Sedang Total
P
value 95%CI
Usia
N (%) n (%) n (%) N (%)
15-20 0 (0%) 5(10,9%) 0 (0%)
5
(10,9%)
21-40 7 (15,2%)
13
(28,3%) 0 (0%)
20
(41,7%)
41-65 5 (10,9%)
13
(28,3%)
3
(6,5%)
21
(45,8%)
Total 12 (26,1%)
31
(67,4%)
3
(6,5%)
46
(100%)
0,168 0,05
Pada tabel 5.4 terlihat bahwa sebagian besar responden mengalami
kecemasan ringan (67,4%) terdiri dari usia 41-65 tahun (28,3%), usia 21-
40 tahun (28,3%), usia 15-20 tahun (10,9%). Terdapat 12 responden tidak
mengalami kecemasan terdiri dari usia 41-65 tahun (10,9%), usia 21-40
tahun (15,2%), dan hanya 3 responden yang memiliki kecemasan sedang
yaitu berusia 41-65 tahun (6,5%).
Dari hasil uji statitik didapatkan p value = 0,169 ( = 0,05), dengan
demikian p value lebih besar dari alpha sehingga Ho diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi mayor elektif di ruang rawat RSUP
Fatmawati dan dapat.
b. Hubungan jenis kelamin dengan tingkat kecemasan
Tabel 5.5. Analisa Hubungan jenis kelamin dengan tingkat
kecemasan pasien yang akan menjalani operasi di
Ruang Rawat Inap RSUP Fatmawati tahun 2009.
Tingkat Kecemasan
tidak ada
kecemasan Ringan Sedang Total
P
value 95%CI
Jenis
Kelamin
n (%) N (%) n (%) N (%)
Laki-laki 5 (10,9%)
14
(30,4%)
3
(6.5%)
22
(47,8%)
Perempuan 7 (15,2%)
17
(37,0%) 0 (0%)
24
(52,2%)
Total 12 (26,1%)
31
(67,4%)
3
(6,5%)
46
(100%)
0,17 0,05
Pada tabel 5.5 menunjukan bahwa terdapat 31 responden
mengalami kecemasan ringan diantaranya berjenis kelamin perempuan
(37,0%), jenis kelamin laki-laki (30,4%). Terdapat 12 responden tidak
menglami kecemasan diantaranya berjenis kelamin perempuan
(15,2%), jenis kelamin laki-laki (10,9%), dan hanya 3 responden yang
mengalami kecemasan sedang yaitu berjenis kelamin laki-laki (6,5%).
Dari hasil uji statitik didapatkan p value = 0,170 ( = 0,05),
dengan demikian p value lebih besar dari alpha sehingga Ho diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi mayor elektif di
ruang rawat RSUP. Fatmawati.
c. Hubungan pendidikan dengan tingkat kecemasan
Tabel 5.6. Analisa Hubungan pendidikan dengan tingkat
kecemasan pasien yang akan menjalani operasi di
Ruang Rawat Inap RSUP Fatmawati tahun 2009.
Tingkat Kecemasan
tidak ada
kecemasan Ringan Sedang Total
P
value 95%CI
Pendidikan
n (%) n (%) n (%) N (%)
Rendah 4 (8,7%)
12
(26,1%)
3
(6,5%)
19
(41,7%)
Sedang 7 (15,2%)
8
(17,4%) 0 (0%)
15
(31,3%)
Tinggi 1 (2,2%)
11
(23,9%) 0 (0%)
12
(27,1%)
Total 12 (26,1%)
31
(67,4%)
3
(6,5%)
46
(100%)
0,043 0,05
Tabel 5.6.1. Odd Rasio
Tingkat Kecemasan
Pendidikan
Tidak
Cemas
Cemas
Ringan
OR
Rendah 4 12
Tinggi 1 11
0,273
Tingkat Kecemasan
Pendidikan
Tidak
Cemas
Cemas
Sedang
OR
Rendah 4 3
Tinggi 1 0
71955941
Tingkat Kecemasan
Pendidikan Tidak
Cemas
Cemas
Ringan
OR
sedang 7 8
Tinggi 1 11
0,175
Tingkat Kecemasan
Pendidikan
Tidak
Cemas
Cemas
Sedang
OR
sedang 7 0
Tinggi 1 0
71955941
Katagori Referensi: Tidak ada kecemasan
Pada tabel 5.6 menggambarkan 31 responden mengalami
kecemasan ringan diantaranya responden yang berpendidikan rendah
(26,1%),berpendidikan sedang (17,4%), berpendidikan tinggi (23,9%).
Terdapat 12 responden yang tidak mengalami kecemasan terdiri dari
responden yang berpendidikan rendah (8,7%), berpendidikan sedang
(15,2%), berpendidikan tinggi (2,2%), dan hanya 3 responden yang
mengalami kecemaan sedang yaitu responden yang berpendidikan
rendah (6,5%).
Dari hasil uji statitik didapatkan p value = 0,043 ( = 0,05),
dengan demikian p value lebih kecil dari alpha sehingga Ho ditolak.
Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan
dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi mayor elektif di ruang
rawat RSUP Fatmawati.
Dari tabel diatas dapat diketahui dua nilai OR= 0,273 dan
OR=0,104 menujukan bahwa responden yang memiliki tingkat
pendidikan rendah beresiko mengalami kecemasan ringan 0,273 kali
sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan sedang
beresiko mengalami kecemasan ringan 0,104 kali dibandingkan
dengan yang berpendidikan tinggi.
d. Hubungan pengalaman dengan tingkat kecemasan
Tabel 5.7. Analisa Hubungan pengalaman dengan tingkat
kecemasan pasien yang akan menjalani operasi di
Ruang Rawat Inap RSUP Fatmawati tahun 2009.
Tingkat Kecemasan
tidak ada
kecemasan Ringan Sedang Total
P
value
95%
CI
Pengalaman
N (%) n (%) n (%) N (%) 0,045 0,05
Ya 3 (6,5%)
10
(21,7%)
3
(6.5%)
16
(34,8%)
Tidak 9 (19,6%)
21
(45,7%) 0 (0%)
30
(65,2%)
Total 12 (26,1%)
31
(67,4%)
3
(6,5%)
46
(100%)
Table 5.7.1 Odd Rasio
Tingkat Kecemasan
Pengalaman
Tidak
Cemas
Cemas
Ringan
OR
Ya 3 10
Tidak 9 21
1,429
Tingkat Kecemasan
Pengalaman
Tidak
Cemas
Cemas
Sedang
OR
Ya 3 3
Tidak 9 0
855416691
Katagori Referensi: Tidak ada kecemasan
Pada tabel 5.7 menunjukan 31 responden mengalami
kecemasan ringan diantaranya responden yang memiliki pengalaman
operasi sebelumnya (21,7%), responden yang tidak memiliki
pengalaman operasi (45,7%). Terdapat 12 responden yang tidak
mengalami kecemasan terdiri dari responden yang memiliki
pengalaman operasi (6,5%), responden yang tidak memiliki
pengalaman (19,6%), dan hanya 3 respnden yang memiliki kecemasan
sedang yaitu responden yang memiliki pengalaman operasi (6,5%).
Dari hasil uji statitik didapatkan p value = 0,045 ( = 0,05),
dengan demikian p value lebih kecil dari alpha sehingga Ho ditolak.
Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jenis
pengalaman dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi mayor
elektif di ruang rawat RSUP Fatmawati dan diketahui nilai OR=1,429
hal ini berarti bahwa responden yang memiliki pengalaman operasi
sebelumnya beresiko mengalami kecemasan ringan 1.429 kali dari
respoden yang tidak memiliki pengalaman operasi.
e. Hubungan dukungan dengan tingkat kecemasan
Tabel 5.8. Analisa Hubungan dukungan dengan tingkat
kecemasan pasien yang akan menjalani operasi di
Ruang Rawat Inap RSUP Fatmawati tahun 2009.
Dukungan Tingkat Kecemasan
tidak ada
kecemasan Ringan Sedang Total
P
value 95%CI
n (%) n (%) n (%) N (%)
Ya 11 (23,9%)
30
(65,2%)
3
(6.5%)
22
(47,8%)
Tidak 1 (2,2%)
1
(2,2%) 0 (0%)
24
(52,2%)
Total 12 (26,1%)
31
(67,4%)
3
(6,5%)
46
(100%)
0,709 0,05
Pada tabel 5.8 menggambarkan bahwah sebagian besar
responden mengalami keemasan ringan diantaranya responden yang
mendapatkan dukungan psikologis (65,2%), tidak mendapatkan
dukungan dari orang terdekat (2,2%), terdapat 12 responden yang
tidak menyalami kesemasan diantaranya responden yang mendapatkan
dukungan dari orang terdekat (23,9%), yang tidak mendapatkan
dukungan (2,2%), dan hanya 3 responden yang mengalami kecemasan
sedang yaitu responden yang mendapatkan dukungan dari orang
terdekat.
Dari hasil uji statitik didapatkan p value = 0,709 ( = 0,05),
dengan demikian p value lebih besar dari alpha sehingga Ho diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara
pengalaman dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi mayor
elektif di ruang rawat RSUP Fatmawati.
f. Hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemaasn
Tabel 5.9. Analisa Hubungan tingkat pengetahuan dengan
tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani
operasi di Ruang Rawat Inap RSUP Fatmawati
tahun 2009.
Tingkat Kecemasan
tidak ada
kecemasan Ringan Sedang Total
P
value 95%CI
Tingkat
Pengetahuan
n (%) n (%) n (%) N (%)
Kurang
Baik 8 (25,8%) 20(64,5%) 3(9,7%)
31
(67,4%)
Cukup 4 (33,3%) 6 (19,4%) 0 (0%) 10(21,7%)
Baik 0 (0%) 5(16,1%) 0(0%) 5 (16,1%)
Total 12 (26,1%) 31 (100%)
3
(6,5%) 46 (100%)
0,354 0,05
Pada tabel 5.6 menunjukan bahwa sebagian besar responden
mengalami kecemasan ringan diantaranya responden yang memiliki
tingkat pengetahuan yang kurang baik (64,5%), memiliki pengetahuan
cukup (19,4%), memiliki pengetahuan yang baik (16,1%). Terdapat 12
responden yang tidak mengalami kecemasan diantaranya responden
yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik (25,8%),
memiliki pengethuan cukup (33,3%), memiliki pengetahuan yang baik
(0%), dan hanya 3 responden yang mengalami kecemasan sedang
yaitu responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik
(9,7%).
Dari hasil uji statitik didapatkan p value = 0,354 ( = 0,05),
dengan demikian p value lebih besar dari alpha sehingga Ho diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi mayor
elektif di ruang rawat RSUP Fatmawati
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada uraian dibawah ini, penulis akan menjelaskan beberapa variabel
meliputi pembahasan hasil penelitian tentang karakteristik responden,
kecemasan responden dan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
kecemasan pasien pre operasi dalam menghadapi operasi mayor elektif di
ruang rawat bedah RSUP Fatmawati tahun 2009.
A. Tingkat kecemasan
Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan hasil bahwa sebagian besar
responden mengalami kecemasan ringan yaitu 33 responden (68,8%),
sementara untuk pasien yang mengalami kecemasan sedang yaitu 3
responden (6,3%), dan pasien yang tidak mengalami kecemasan terdapat
12 responden (25%). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden
yang memiliki kecemasan ringan lebih tinggi bila dibandingkan dengan
responden yang memilik kecemasan sedang, dan terdapat beberapa
responden yang tidak mengalami kecemasan. Tanda-tanda yang sering
muncul pada responden diantaranya sering bangun pada malam hari,
denyut nadi meningkat, gemetar, merasa takut terhadap ruang operasi,
peralatan, dan takut operasi yang dilakukannya gagal.
Hal ini dikarenakan respon cemas seseorang tergantung pada
kematangan pribadi, pemahaman dalam menghadapi tantangan, harga diri,
dan mekanisme koping yang digunakan (Stuart, 2007) dan juga
mekanisme pertahanan diri yang digunakan untuk mengatasi
kecemasannya antara lain dengan menekan konflik, impuls-impuls yang
tidak dapat diterima dengan secara sadar, tak mau memikirkan hal-hal
yang kurang menyenangkan dirinya (supresi).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hendri (2009) dengan sampel 38 orang, menunjukan bahwa sebagian
besar responden mengalami tingkat kecemasan ringan (44,7%) kecemasan
sedang (28.9%) dan kecemasan berat (26,3%). Tanda gejala yang sering
muncul pada responden yaitu irama jantung meningkat, nafas pendek,
gejala tidak enak lambung dan gemetar.
B. Karakteristik responden
Berdasarkan tabel 5.1 mengenai karakteristik responden yang
mempegaruhi tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani operasi
mayor elektif menggambarkan bahwa sebagian besar responden berusia
antara 41-65 tahun (45,7%), berjenis kelamin perempuan (52,2%),
berpendidikan rendah (41,3%), hampir seluruh responden (65,2%)
pengalaman pernah dioperasi sebelumnya (58,7%), dan hampir seluruh
responden mendapatkan dukungan psikologis (95,7%).
1. Usia
Penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden
berusia 40-65 tahun (45,7%), pada usia pertengahan 40-65 tahun mulai
terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis. Hasil
analisis bivariat pada tabel 5.4 menunjukan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara usia responden dengan kecemasan yang dialami
(p=0,143, =0,05), penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan Budi santoso tahun 2008 dengan sampel yang diteliti
berjumlah 35 orang menunjukan ada hubungan yang signifikan antara
umur dengan tingkat kecemasan dengan X
2
=10,503 df=2 p=0,000
dinyatakan signifikan taraf 0,05 dan Molby (1998) memperlihatkan
adanya hubungan umur terhadap kecemasan pasien fraktur. Pasien
yang dikategorikan dewasa lanjut lebih dapat merespon kejadian
fraktur dengan koping individu yang baik dibandingkan kelompok
umur dibawahnya (Lukman, 2009).
Menurut Haryanto (2002) umur menunjukan ukuran waktu
pertumbuhan dan perkembangan seorang individu. Umur berkorelasi
dengan pengalaman, pengalaman berkorelasi dengan pengetahuan,
pemahaman dan pandangan terhadap suatu penyakit atau kejadian
sehingga akan membentuk persepsi dan sikap. Kematangan dalam
proses berpikir pada individu yang berumur dewasa lebih
memungkinkannya untuk menggunakan mekanisme koping yang baik
dibandingkan kelompok umur anak-anak, ditemukan sebagian besar
kelompok umur anak yang mengalami insiden fraktur cenderung lebih
mengalami respon cemas yang berat dibandingkan kelompok umur
dewasa (Lukman, 2009).
2. Pendidikan
Pendidikan Menurut kamus besar Bahasa Indonesia bahwa
pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tingkah laku
seseorang dalam usaha mendewasakan diri manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan.
Hasil analisa bivariat pada tabel 5.6 menunjukan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan
kecemasan pasien (p=0,043, = 0,05) dan di dapatkan nilai OR=
0,273 menujukan bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan
rendah beresiko mengalami kecemasan ringan 0,273 kali sedangkan
responden yang memiliki tingkat pendidikan sedang beresiko
mengalami kecemasan ringan 104 kali dibandingkan dengan yang
berpendidikan tinggi.
Hasil Riset yang dilakukan Stuarth and Sundden (1999)
menunjukan responden yang berpendidikan tinggi lebih mampu
menggunakan pemahaman mereka dalam merespon kejadian fraktur
secara adaptif dibandingkan kelompok responden yang berpendidikan
rendah (Lukman,2009). Kondisi ini menunjukan respon cemas berat
cenderung dapat kita temukan pada responden yang berpendidikan
rendah karena rendahnya pemahanan mereka terhadap kejadian fraktur
sehingga membentuk persepsi yang menakutkan bagi mereka dalam
merespon kejadian fraktur.
g. Pengalaman
Hasil analisis bivariat pada tabel 5.7 menunjukan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pengalaman dengan kecemasan
pasien yang akan menghadapi operasi jenis operasi mayor (p=0,045,
=0,05). Penelitian ini menunjukan nilai OR=1,429 hal ini berarti
bahwa responden yang memiliki pengalaman operasi sebelumnya
beresiko mengalami kecemasan ringan 1.429 kali dari respoden yang
tidak memiliki pengalaman operasi.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Robby (2009)
pengalaman masa lalu terhadap penyakit baik yang positif maupun
negatif dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan
menggunakan koping. Keberhasilan seseorang pada masa lalu dapat
membantu individu untuk mengembangkan ketrampilan menggunakan
koping, sebaliknya kegagalan atau reaksi emosional menyebabkan
seseorang menggunakan koping yang maladaptif terhadap stressor
tertentu.
4. jenis kelamin
Hasil analisa bivariat yang dijabarkan pada tabel 5.5 menunjukan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dengan kecemasan pasien (p=0,170, =0,05). Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan Budi santoso berjudul hubungan antara
karakteristik demografi dengan kecemasan pasien pre operasi di RS.
Islam Amal Sehat Sragen tahun 2008, sampel yang diteliti berjumlah
35 orang menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis
kelamin dengan tingkat kecemasan dengan nilai X
2
=3,457 df=1
p=0,063 dinyatakan tidak signifikan taraf 0,05.
Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil pengamatan tim psikologis
independen program kajian psikolgis Universitas Indonesia
mendapatkan 56,41 % individu perempuan cenderung lebih berespon
cemas terhadap kejadian fraktur dibandingkan individu laki-laki
(Lukman,2009). Diperkuat dengan teori Berkaitan dengan kecemasan
pada pria dan wanita oleh Sunaryo, 2004 yang menulis dalam bukunya
bahwa pada umumnya seorang laki-laki dewasa mempunyai mental
yang kuat terhadap sesuatu hal yang dianggap mengancam bagi
dirinya dibandingkan perempuan. Laki-laki lebih mempunyai tingkat
pengetahuan dan wawasan lebih luas dibanding perempuan, karena
laki-laki lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan luar sedangkan
sebagian besar perempuan hanya tinggal dirumah dan menjalani
aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga, sehingga tingkat pengetahuan
atau transfer informasi yang didapatkan terbatas tentang pencegahan
penyakit, dan Myers (1983) mengatakan bahwa perempuan lebih
cemas akan ketidakmampuannya dibanding dengan laki-laki, laki-laki
lebih aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Penelitian
lain menunjukkan bahwa laki-laki lebih rileks dibanding perempuan
(Power dalam Myers, 1983) (Creasoft, 2008)
5. Dukungan
Hasil penelitian bivariat pada tabel 5.8 menunjukan bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
kecemasan pasien yang akan menghadapi operasi dengan jenis operasi
mayor (p=0,709, =0,05). Hal ini tidak sesuai dengan teori Kaplan
dan Saddock, 1994 yang mengatakan bahwa dukungan psikososial
keluarga adalah mekanisme hubungan interpersonal yang dapat
melindungi seseorang dari efek stress yang buruk, dan penelitian yang
dilakukan oleh Priyadi bahwa ada hubungan yang bermakna antara
Support System (Dukungan) Sosial dengan Tingkat Kecemasan Pasien
Pre Operasi dengan nilai Signifikasi (r) 0,000 dimana nilai r < 0.05
maka terjadi penolakan Ho. Hal ini membuktikan tidak semua
responden yang mendapat dukungan penuh dari keluarga tidak
memiliki kecemasan dan responden yang tidak mendapat dukungan
dari keluarganya memiliki kecemasan ringan.
Hasil penelitian ini didukung oleh Friedman, 1998 yang
menyatakan bahwa fungsi afektif keluarga merupakan dukungan
psiokososial keluarga kepada anggotanya, sehingga anggota keluarga
tersebut merasa nyaman dan dicintai akan tetapi jika fungsi yang
penting ini tidak adekuat maka individu akan merasa diasingkan dan
tidak diharapkan lai oleh keluarga.
C. Tingkat pengetahuan
Hasil analisis univariat didapatkan mayoritas responden (67,4%)
memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, memiliki tingkat pengetahuan
cukup (21,7%), dan memiliki pendidikan yang baik (10,9%).
Berdasarkan hasil penelitian bivariat menunjukan tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Hubungan tingkat pengetahuan dengan
kecemasan pasien yang akan menghadapi operasi mayor elektif di ruang rawat
bedah RSUP. Fatmawati. Hasil di atas dapat dilihat hasil uji statistik
didapatkan p=0,354 yang berarti lebih kecil dari =0,05 maka dapat
disimpulkan hipotesa Ho diterima sehingga tidak adanya hubungan yang
signifikan antara Hubungan tingkat pengetahuan dengan kecemasan pasien
yang akan menghadapi operasi mayor elektif.
Hal ini tidak sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh X yang
berjudul Hubungan tingkat pengetahuan informasi prabedah dengan tingkat
kecemasan pasien praoperasi yang menggambarkan bahwa 57,1% responden
memiliki pengetahuan yang baik tentang informasi prabedah, 92,9%
responden mengalami cemas sedang pada saat akan dilakukan operasi
(Grahacendikia, 2009) dan penelitian Budi santoso, 2008 yang menunjukan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan (0,05, nilai X
2
=22,857 df=2
p=0,000) antara Tingkat pengetahuan tentang pembedahan dengan tingkat
kecemasan
Hal ini menunjukan tidak semua responden yang memiliki
pengetahuan tinggi tidak mengalami kecemasan begitu juga responden yang
memiliki pengetahuan pra bedah kurang akan mengalami kecemasan berat,
hal ini mungkin tergantung terhadap persepsi atau penerimaan responden itu
sendiri terhadap operasi yang akn dijalankannya, mekanisme pertahanan diri
dan mekanisme koping yang digunakan. Pada sebagian orang yang
mengetahui informasi prabedah secara baik justru akan meningkatkan
kecemasannya, dan sebaliknya pada responden yang mengetahui informasi
pra bedah yang minim justru membuatnya santai menghaapi operasinya, karna
menurut Asmadi (2008) setiap ada stresor yang menyebabkan individu merasa
cemas maka secara otomatis muncul upaya untuk mengatasinya dengan
berbagai mekanisme koping.
.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitan dan analisis mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani operasi mayor
elektif di ruang rawat inap RSUP Fatmawati Jakarta Selatan tahun 2009 ,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik responden yang mempegaruhi tingkat kecemasan yaitu
sebagian besar responden berusia antara 41-65 tahun (45,7%), berjenis
kelamin perempuan (52,2%), berpendidikan rendah (41,3%), sebagian
besar responden (65,2%) pengalaman pernah dioperasi sebelumnya, dan
hampir seluruh responden mendapatkan dukungan psikologis (95,7%).
2. Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitu
sebanyak 58,7%.
3. Sebagian besar responden mengalami tingkat kecmasan ringan yaitu
sebanyak 67,4%.
4. Dari 6 variabel independen yang diteliti, terdapat 4 variabel yaitu variabel
usia, variabel dukungan, variabel jenis kelamin dan variabel tingkat
pengetahuan dinyatakan tidak ada hubungan dengan tingkat kecemasan.
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman dengan tingkat
kecemasan
6. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan
tingkat kecemasan
B. Saran
1. Bagi Ilmu Keperawatan
Lebih dikaji kembali dalam mata ajar Keperawatan Dasar Manusia
mengenai persiapan pasien preoperasi, terutama persiapan psikologis dan
dalam mengatasi kecemasan.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan
Lebih ditingkatkan kembali dalam memberikan asuhan keperawatan dan
pendidikan kesehatan kepada pasien preoperasi terutama pada persiapan
psikologis, membantu pasien mengarahkan mekanisme koping yang
adaptif, dan membantu keluarga untuk menjalankan fungsinya dalam
memberi dukungan agar tingkat kecemasan pasien menjadi berkurang.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya.
Agar peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian yang sifatnya lebih
besar yaitu dengan jumlah sempel yang lebih banyak, sampel yang
digunakan tidak hanya pasien operasi mayor elektif, variabel yang
berbeda dan bermanfaat bagi kemajuan keperawatan khususnya di
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, Aziz. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: Salemba
Medika. 2006
Arikunto, S. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi ke-6. Jakarta: PT Rineka Cipta.
2006
Asmadi. Kebuthan dasar manusia. Jakarta: Salemba Medika. 2008
Brunner & Suddarth.. keperawatan medical bedah. Jakarta : EGC. 2002
Derajat, Zakiah. Kesehatan mental. Jakarta: Gunung Agung. 2001
Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik, Depkes RI. 2006&2007. Kegiatan
Pembedahan menurut kategori operasi pada RSU Depkes dan Pemda per
propinsi di Indonesia.
Fitri, Fausiah.. Psikologi abnormal Klinik dewasa. Jakarta: UI-Press. 2005
Guide and Ag Guide. MultSurvivalSurgery. www.iacuc.ufl.edu/.doc. diakses
pada tanggal 20 Mei 2009
Hawari, Dadang. Manajemen stres, cemas, dan depresi. Jakarta: FKUI. 2006
Ibrahim, Kusman, Dkk. Identifikasi stressor dan mekanisme koping pada klien
preoperasi di ruang perawatan bedah RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung. Bandung:UNPAD. 2005.
Indra S, Ferlina. 2002. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat
kecemasan pasien. http://digilib.itb.ac.id/gdl. diakses pada tanggal 21
April 2009
Lukman. Ansietas Pada Fraktur. http://l.blogspot.com. diakses pada tanggal 1
November 2009
Liza, Sri. Tingkat kecemasan pasien yang akan menghadapi operasi sesar.
Jakarta: UI. 2002
Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika. 2008
Priyadi. 2009. Hubungan Support System (dukungan) Sosial dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Cesarea Di Ruang Anggrek
BRSD RAA Soewondo Pati. http://skripsistikes.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 26 Oktober 2009.
Potter, Patricia . Fundamental Of Nursing: Conceps, Process, Practice. Jakarta:
EGC. 2005
Rosintan. Gambaran tingkat kecemasan pasien menghadapi tindakan
operasi.jakarta: UI. 2003
Stuart, Gail W. Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: EGC. 2007
Virginia. Types of Surgery. www. healthsystem. com. diakses pada tanggal 20
Mei 2009
S.E,Smith. major-surgery. www.wisegeek.com. diakses pada tanggal 20 Mei
2009
Santoso, Budi. 2009. Hubungan Antara Karakteristik Demografi dengan
Kecemasan Pasien Pra Operasi Di Rumah Sakit Islam Amal Sehat
Sragen tahun 2008. http://skripsistikes.wordpress.com. diakses pada
tanggal 26 Oktober 2009
Subianto, Teguh. 2009. Teori Kehilangan. http:// blogspot.com. diakses pada
tanggal 1 November 2009
Yulianti, Arum. 2009. Hubungan Dukungan Psikososial Keluarga Dengan
Kepatuhan Berobat Kliaen Gangguan Jiwa Di Unit Rawat Jalan Rumah
Sakit Jiwa Profinsi Jawa Barat. Bandung: STIKES Jendral Ahmad
Yani.
RIWAYAT HIDUP
Nama : NYI DEWI KURAESIN
Tempat / tanggal lahir : Bekasi, 04 Februari 1988
Alamat : Jl. Ir H Juanda No: 03 Kaum III rt/rw: 06/01, Bekasi 17113
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Telepon / HP : (021) 8818934/ 08567955200
Email : wie_nyi@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : Tahun 1993-1999 SDN Patriot I
SLTP : Tahun 1999-2002 Pondok pesantren AIC
SLTA : Tahun 2002-2005 SMA Bani Saleh
Perguruan tinggi : Tahun 2005-sekarang Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Surat pernyataan persetujuan menjadi responden
Peneliti mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Bagi saudara/i yang telah bersedia menjadi responden, kami
harapkan menandatangani pernyataan kesediaan menjadi responden di bawah
ini:
Nama :
Tempat dan tanggal lahir :
Alamat :
Menyatakan bahwa
1. Saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pasien
yang akan menghadapi operasi. Penelitian ini akan dilaksanakan oleh
Nyi Dewi Kuraesin sebagai mahasiswi program studi ilmu keperawatan,
Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Data saya dijamin kerahasiaanya dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat
membantu berlangsungnya proses penelitian
Jakarta, Agustus2009
Responden peneliti
PETUNJUK UMUM
1. Setelah responden menyatakan bersedia dan menandatangani surat
persetujuan menjadi responden, maka responden dipersilahkan untuk mengisi
kuesioner yang sudah disediakan.
2. Jawablah semua pertanyaan dengan benar dan sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
Adapun petunjuk pengisian kuesioner, sebagai berikut:
Petunjuk pengisian kuesioner karakteristik responden
Isilah pertanyaan pada data demografi dengan tepat dan benar.
Berilah tanda (V) pada kolom yang telah disediakan pada lemba
kuesioner, dan jawaban sesuai dengan keadaan sebenernya.
Petunjuk pengisian kuesioner tingkat kecemasan
Kuesioner tingkat kecemasan diisi oleh peneliti, dengan menggunakan
teknik wawancara
Penelii menannyakan gejala-gejala kecemasan yang terdapat pada
kuesioner kepada responden
Keterangan:
0=tidak ada gejala
1=gejala ringan
2=gejala sedang
3=gejala berat
4=gejala berat sekali
Petunjuk pengisian kuesioner tingkat pengetahuan
Isilah pertanyaan pada kuesioner tingkat pengetahuan dengan tepat
dan benar
Berilah tanda (X) pada jawaban yang telah disediakan pada lembar
kuesioner, dan jawaban sesuai dengan keadaan sebenernya.
A. Karakteristik Responden
Jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi kolom yang tersedia dengan
memberi tanda (V) pada kolom yang anda pilih.
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Pendidikan
4. Pengalaman operasi sebelumnya
5. Dukungan
1. Laki-laki
2. Perempuan
1. 15-20
3. 41-65
2. 21-40
1. SMP
2. SMA
3. Akademi/
perguruan
tinggi
1. ya
2. Tidak
2. Tidak
1. ya
Lain-lain.
B. Kuesioner Tingkat Kecemasan Pasien
Gejala Kecemasan Nilai Angka (Score)
Perasaan Cemas:
Cemas
Firasat buruk
Takut akan pikiran sendiri
Mudah tersinggung
0 1 2 3 4
Ketegangan:
Merasa tegang
Lesu
Tidak bias istirahat tenang
Mudah terkejut
Mudah menangis
Gemetar
Gelisah
Ketakutan:
takut nyeri setelah pembedahan
takut terjadi perubahan fisik,
takut atau ngeri menghadapi
ruang operasi
takut melihat peralatan
pembedahan dan petugas
takut operasi gagal
takut meninggal saat dibius atau
tidak sadar lagi.
Gangguan tidur:
Susah tidur
Terbangun pada malam hari
Tidur tidak nyenyak
Bangun dengan lesu
Banyak mimpi-mimpi
Mimpi buruk
Mimpi menakutkan
Gangguan kecerdasan:
Sulit konsentrasi
Daya ingat menurun
daya ingat buruk
Perasaan depresi (murung):
hilangnya minat
berkurangnya kesenangan pada
hobi
sedih
bangun dini hari
perasaan berubah-ubah sepanjang
hari
Gejala somatik/fisik(otot):
sakit dan nyeri di otot-otot
kaku
kedutan otot
gigi gemerutuk
suara tidak stabil
Gejala somatik/fisik(sensorik):
telinga berdenging
penglihatan kabur
muka merah atau pucat
Pmerasa lemas
Perasaan ditusuk-tusuk
Gejala kardiovaskuler:
denyut jantung cepat
berdebar-debar
nyeri di dada
denyut nadi mengeras
rasa lesu/lemas seperti mau
pingsan
detak jantung
menghilang(berhenti sekejap)
Gejala respiratori(pernafasan):
rasa tertekan atau sempit di dada
rasa tercekik
sering menarik nafas
nafas pendek/sesak
Gejala gastro intestinal(pencernaan):
sulit menelan
perut melilit
gangguan pencernaan
nyeri sebelum dan sesudah mkn
perasaan terbakar di perut
rasa penuh atau kembung
mual
muntah
Buang air besar lembek
Sukar buang air besar(konstipasi)
Kehilangan berat badan
Gejala Urogenital (perkemihan dan
genital):
Sering BAK
Tidak dapt menahan air seni
Tidak datang bulan(haid)
Darah haid berlebihan
Darah haid amat sedikit
Masa haid berkepanjangan
Masa haid amat pendek
Haid beberapa kali dalam sebulan
Menjadi dingin
Ejakulasi dini
Ereksi melemah
Ereksi hilang
Impotensi
Gejala outonom:
Mulut kering
Muka merah
Mudah berkeringat
Kepala pusing
Kepala terasa berat
Kepala terasa sakit
Bulu-bul berdiri
Tingkah laku (sempit) pada wawancara:
Gelisah
Tidak tenang
Jari gemetar
Kerut kening
Muka tegang
Otot tegang/mengeras
Nafas pendek an cepat
Muka merah
C. Kuesioner Tingkat Pengetahuan
1. Apakah dokter atau perawat sudah menjelaskan mengenai operasi yang akan
dijalankan?
a. Ia
b. Tidak
2. Menurut ibu, tergolong jenis operasi apa yang akan dijalani nanti.....??
a. Operasi besar
b. Operasi kecil
c. Tidak tahu
3. Salah satu persiapan sebelum menjalankan opearsi adalah puasa. Menurut
anda, minimal berapa lama pasien diharuskan berpuasa sebelum menjalankan
operasi...??
a. 6-8 jam
b. 8-10 jam
c. Tidak tahu
4. Menurut anda, anastesi (biusan) apa yang akan diberikan kepada anda sesaat
sebelum operasi dilakukan
a. Bius total
b. Bius lokal
c. Bius regional
d. Tidak tahu
5. Menurut anda efek yang timbul dari anastesi (biusan) diberikan sesaat setelah
operasi berlangsung??
a. Sulit bernafas
b. Perdarahan
c. infeksi
d. Tidak tahu
6. Apakah anda mengetahui komplikasi (kemungkinan buruk) yang terjadi dari
tindakan opeasi yang akan di jalankan??
a. Tahu
b. Tidak tahu
7. Menurut anda, kapan pasien yang sudah menjalankan operasi diperbolehkan
makan/minum?
a Sesaat setelah sadar
b Sesaat setelah platus (kentut)
c Tidak tahu
8. Menurut anda, apakah mobilisasi setelah operasi dapat mempercepat
penyembuhan luka operasi?
a. Iya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
Hasil Uji Statistik Analisis Univariat Karakteristik karakteristik
pasien
Frequencies
Statistics
Pengalama
n pendidikan dkungan jk usia
Tingkat
pengetahuan
N Valid 46 46 46 46 46 46
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Pengalaman
Frequenc
y Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ya 16 34,8 34,8 34,8
Tidak 30 65,2 65,2 100,0
Total 46 100,0 100,0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid pendidikan
rendah
19 41,3 41,3 41,3
pendidikan
sedang
15 32,6 32,6 73,9
pendidikan tinggi 12 26,1 26,1 100,0
Total 46 100,0 100,0
Dukungan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Iya 44 95,7 95,7 95,7
tidak 2 4,3 4,3 100,0
Total 46 100,0 100,0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 22 47,8 47,8 47,8
Perempuan 24 52,2 52,2 100,0
Total 46 100,0 100,0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
15-20 5 10,9 10,9 10,9
21-40 20 43,5 43,5 54,3
41-65 21 45,7 45,7 100,0
Valid
Total 46 100,0 100,0
Tingkat Pengetahuan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid kurang 31 67,4 67,4 67,4
cukup 10 21,7 21,7 89,1
baik 5 10,9 10,9 100,0
Total 46 100,0 100,0
Hasil Uji Statistic Analisa Bivariat Karakteristik Pasien,
tingkat pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pengalaman *
kecemasan kat
46 100,0% 0 ,0% 46 100,0%
pengalaman * kecemasan kat Crosstabulation
Kecemasan kat Total
tidak ada
kecemasan
kecemasan
ringan
kecemasan
sedang
tidak ada
kecemasan
pengalama
n
Ya Count
3 10 3 16
Expected Count 4,2 10,8 1,0 16,0
% within pengalaman 18,8% 62,5% 18,8% 100,0%
% of Total 6,5% 21,7% 6,5% 34,8%
Tidak Count 9 21 0 30
Expected Count 7,8 20,2 2,0 30,0
% within pengalaman 30,0% 70,0% ,0% 100,0%
% of Total 19,6% 45,7% ,0% 65,2%
Total Count 12 31 3 46
Expected Count 12,0 31,0 3,0 46,0
% within pengalaman 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
% of Total 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 6,218(a) 2 ,045
Likelihood Ratio 6,959 2 ,031
Linear-by-Linear
Association
3,192 1 ,074
N of Valid Cases
46
a 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
1,04.
Parameter Estimates
kecemasan kat(a) df Sig. Exp(B)
95% Confidence Interval for
Exp(B)
Upper Bound Lower Bound Upper Bound
kecemasan ringan Intercept 1 ,033
[pengalaman=1] 1 ,643 1,429 ,316 6,455
[pengalaman=2] 0 . . . .
kecemasan sedang Intercept 1 ,000
[pengalaman=1]
1 .
85541669
1,013
855416691,013 855416691,013
[pengalaman=2] 0 . . . .
a The reference category is: tidak ada kecemasan.
b This parameter is set to zero because it is redundant.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pendidikan *
kecemasan kat
46 100,0% 0 ,0% 46 100,0%
pendidikan * kecemasan kat Crosstabulation
kecemasan kat Total
tidak ada
kecemasan
kecemasan
ringan
kecemasan
sedang
tidak ada
kecemasan
pendidikan pendidikan
rendah
Count
4 12 3 19
Expected
Count
5,0 12,8 1,2 19,0
% within
pendidikan
21,1% 63,2% 15,8% 100,0%
% of Total 8,7% 26,1% 6,5% 41,3%
pendidikan
sedang
Count
7 8 0 15
Expected
Count
3,9 10,1 1,0 15,0
% within
pendidikan
46,7% 53,3% ,0% 100,0%
% of Total 15,2% 17,4% ,0% 32,6%
pendidikan
tinggi
Count
1 11 0 12
Expected
Count
3,1 8,1 ,8 12,0
% within
pendidikan
8,3% 91,7% ,0% 100,0%
% of Total
2,2% 23,9% ,0% 26,1%
Total Count 12 31 3 46
Expected
Count
12,0 31,0 3,0 46,0
% within
pendidikan
26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
% of Total 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 9,873(a) 4 ,043
N of Valid Cases
46
Parameter Estimates
kecemasan kat(a) df Sig. Exp(B)
95% Confidence Interval for
Exp(B)
Lower
Bound Upper Bound
kecemasan ringan Intercept 1 ,022
[pendidikan=1] 1 ,276 ,273 ,026 2,829
[pendidikan=2] 1 ,052 ,104 ,011 1,020
[pendidikan=3] 0 . . . .
kecemasan sedang Intercept 1 ,000
[pendidikan=1]
1 .
71955941,
680
71955941,68
0
71955941,680
[pendidikan=2]
1
1,000 ,175 ,000 .(c)
[pendidikan=3]
0 . . . .
a The reference category is: tidak ada kecemasan.
b This parameter is set to zero because it is redundant.
c Floating point overflow occurred while computing this statistic. Its value is therefore set to system
missing.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
dkungan *
kecemasan kat
46 100,0% 0 ,0% 46 100,0%
Dukungan * kecemasan kat Crosstabulation
kecemasan kat Total
Tidak ada
kecemasan
kecemasan
ringan
kecemasan
sedang
tidak ada
kecemasan
dkungan Iya Count 11 30 3 44
Expected Count 11,5 29,7 2,9 44,0
% within dkungan 25,0% 68,2% 6,8% 100,0%
% of Total 23,9% 65,2% 6,5% 95,7%
Tidak Count 1 1 0 2
Expected Count ,5 1,3 ,1 2,0
% within dkungan 50,0% 50,0% ,0% 100,0%
% of Total 2,2% 2,2% ,0% 4,3%
Total Count 12 31 3 46
Expected Count 12,0 31,0 3,0 46,0
% within dkungan 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
% of Total 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square ,689(a) 2 ,709
Likelihood Ratio ,734 2 ,693
Linear-by-Linear
Association
,658 1 ,417
N of Valid Cases
46
a 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
,13.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
jk * kecemasan kat 46 100,0% 0 ,0% 46 100,0%
jk * kecemasan kat Crosstabulation
kecemasan kat Total
tidak ada
kecemasan
kecemasan
ringan
kecemasan
sedang
tidak ada
kecemasan
jk laki-laki Count 5 14 3 22
Expected Count 5,7 14,8 1,4 22,0
% within jk 22,7% 63,6% 13,6% 100,0%
% of Total 10,9% 30,4% 6,5% 47,8%
Perempuan Count 7 17 0 24
Expected Count 6,3 16,2 1,6 24,0
% within jk 29,2% 70,8% ,0% 100,0%
% of Total 15,2% 37,0% ,0% 52,2%
Total Count 12 31 3 46
Expected Count 12,0 31,0 3,0 46,0
% within jk 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
% of Total 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
usia * kecemasan kat 46 100,0% 0 ,0% 46 100,0%
usia * kecemasan kat Crosstabulation
kecemasan kat Total
tidak ada
kecemasan
kecemasan
ringan
kecemasan
sedang
tidak ada
kecemasan
usia 15-20 Count 0 5 0 5
Expected Count 1,3 3,4 ,3 5,0
% within usia ,0% 100,0% ,0% 100,0%
% of Total ,0% 10,9% ,0% 10,9%
21-40 Count 7 13 0 20
Expected Count 5,2 13,5 1,3 20,0
% within usia 35,0% 65,0% ,0% 100,0%
% of Total 15,2% 28,3% ,0% 43,5%
41-65 Count 5 13 3 21
Expected Count 5,5 14,2 1,4 21,0
% within usia 23,8% 61,9% 14,3% 100,0%
% of Total 10,9% 28,3% 6,5% 45,7%
Total Count 12 31 3 46
Expected Count 12,0 31,0 3,0 46,0
% within usia 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
% of Total 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 6,426(a) 4 ,169
Likelihood Ratio 8,705 4 ,069
Linear-by-Linear
Association
,213 1 ,645
N of Valid Cases
46
a 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
,33.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pengetahuan kat *
kecemasan kat
46 100,0% 0 ,0% 46 100,0%
pengetahuan kat * kecemasan kat Crosstabulation
kecemasan kat Total
tidak ada
kecemasan
kecemasan
ringan
kecemasan
sedang
tidak ada
kecemasan
peng
kat
kurang Count
8 20 3 31
% within peng kat 25,8% 64,5% 9,7% 100,0%
% within kecemasan kat 66,7% 64,5% 100,0% 67,4%
% of Total 17,4% 43,5% 6,5% 67,4%
cukup Count 4 6 0 10
% within peng kat 40,0% 60,0% ,0% 100,0%
% within kecemasan kat 33,3% 19,4% ,0% 21,7%
% of Total 8,7% 13,0% ,0% 21,7%
baik Count 0 5 0 5
% within peng kat ,0% 100,0% ,0% 100,0%
% within kecemasan kat ,0% 16,1% ,0% 10,9%
% of Total ,0% 10,9% ,0% 10,9%
Total Count 12 31 3 46
% within peng kat 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
% within kecemasan kat 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 26,1% 67,4% 6,5% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 4,407(a) 4 ,354
Likelihood Ratio 6,423 4 ,170
Linear-by-Linear
Association
,001 1 ,972
N of Valid Cases
46
a 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
,33.
Parameter Estimates
kecemasan kat(a) df Sig. Exp(B) 95% Confidence Interval for Exp(B)
Lower Bound Upper Bound
kecemasan
ringan
Intercept
1 ,020
[pengkat=1] 1 ,095 ,278 ,062 1,250
[pengkat=2]
1 ,997
10830081
1,666
,000 .(b)
[pengkat=3]
0 . . . .
kecemasan
sedang
Intercept
1 ,327
[pengkat=1] 1 . 2,77E-009 2,77E-009 2,77E-009
[pengkat=2] 1 . ,500 ,500 ,500
[pengkat=3] 0 . . . .
a The reference category is: tidak ada kecemasan.
b Floating point overflow occurred while computing this statistic. Its value is
therefore set to system missing
Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan
Reliability
Case Processing Summary
N %
Valid 20 100,0
Excluded(
a)
0 ,0
Cases
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,722 8
Item- Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
p1 3,80 2,063 ,632 ,643
p2 3,85 2,239 ,651 ,653
p3 4,15 1,924 ,544 ,664
p4 4,75 2,934 ,000 ,737
p5 4,05 1,945 ,586 ,650
p6 4,65 2,661 ,178 ,734
p7 3,75 2,934 ,000 ,737
p8 4,25 1,987 ,473 ,686
Hasil Uji Validitas Tingkat Kecemasan
Reliability
Case Processing Summary
N %
Valid 20 100,0
Excluded(
a)
0 ,0
Cases
Total 20 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,824 91
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
b1 92,5500 195,524 ,295 ,821
b2 93,8500 200,976 ,136 ,824
b3 93,8500 199,503 ,151 ,824
b4 93,8000 198,168 ,211 ,823
b5 92,5500 197,839 ,366 ,820
b6 92,8000 200,589 ,251 ,822
b7 92,3500 205,503 -,122 ,827
b8 92,7500 198,092 ,379 ,820
b9 93,1000 199,358 ,247 ,822
b10 94,1000 205,147 -,091 ,827
b11 92,0500 201,208 ,138 ,824
b12 92,1000 206,621 -,200 ,828
b13 92,7000 198,537 ,306 ,821
b14 92,2500 201,355 ,140 ,824
b15 91,7500 208,303 -,223 ,831
b16 92,5500 200,682 ,133 ,824
b17 92,1500 206,450 -,191 ,828
b18 92,6000 197,305 ,284 ,821
b19 92,5500 196,787 ,245 ,822
b20 92,1500 196,239 ,529 ,818
b21 92,9500 196,576 ,505 ,819
b22 93,7500 191,987 ,534 ,816
b23 94,1500 194,871 ,404 ,819
b24 92,9000 200,305 ,245 ,822
b25 94,3500 195,713 ,544 ,818
b26 94,3000 196,537 ,461 ,819
b27 94,3500 190,450 ,677 ,814
b28 94,4500 200,366 ,400 ,822
b29 94,1500 203,924 -,025 ,827
b30 92,5500 198,892 ,541 ,820
b31 92,0500 206,261 -,175 ,828
b32 92,7500 202,408 ,053 ,825
b33 93,7000 182,432 ,769 ,808
b34 94,0000 190,105 ,578 ,814
b35 93,9500 195,103 ,356 ,819
b36 94,4500 202,050 ,206 ,823
b37 93,7000 204,326 -,049 ,825
b38 93,9000 200,095 ,179 ,823
b39 92,4500 199,418 ,510 ,821
b40 91,7000 202,326 ,142 ,824
b41 93,2500 208,303 -,253 ,830
b42 94,5500 203,945 ,000 ,824
b43 94,0000 195,579 ,411 ,819
b44 92,3500 198,029 ,383 ,820
b45 94,3500 206,239 -,171 ,828
b46 92,4000 200,253 ,343 ,822
b47 94,3500 197,713 ,525 ,819
b48 94,4500 202,050 ,206 ,823
b49 93,0500 198,050 ,390 ,820
b50 94,5500 203,945 ,000 ,824
b51 93,8000 202,484 ,038 ,826
b52 94,0500 206,471 -,166 ,828
b53 94,4000 203,305 ,048 ,824
b54 94,4000 204,463 -,062 ,826
b55 94,2000 190,274 ,714 ,813
b56 92,4500 198,576 ,608 ,820
b57 93,3500 201,082 ,104 ,825
b58 92,6500 195,292 ,405 ,819
b59 93,4000 209,095 -,176 ,838
b60 93,4500 195,839 ,232 ,823
b61 92,1000 202,937 ,051 ,825
b62 92,8500 203,924 -,019 ,826
b63 94,2500 205,355 -,106 ,827
b64 94,0500 197,418 ,361 ,820
b65 94,0500 187,524 ,695 ,812
b66 94,2500 194,724 ,425 ,818
b67 94,2500 187,776 ,778 ,811
b68 94,5500 203,945 ,000 ,824
b69 94,4000 192,568 ,587 ,816
b70 94,5500 203,945 ,000 ,824
b71 94,4500 196,261 ,597 ,818
b72 94,4500 205,524 -,190 ,826
b73 93,8000 199,221 ,152 ,824
b74 93,7000 195,589 ,250 ,822
b75 94,5500 203,945 ,000 ,824
b76 94,3000 205,484 -,136 ,827
b77 93,8000 197,116 ,256 ,822
b78 94,0000 207,895 -,207 ,831
b79 93,6000 199,411 ,125 ,825
b80 93,5000 208,158 -,181 ,833
b81 93,7500 206,092 -,115 ,830
b82 94,3500 197,608 ,412 ,820
b83 93,3500 198,871 ,270 ,822
b84 93,0000 193,579 ,594 ,816
b85 92,9500 197,103 ,467 ,819
b86 93,9000 197,779 ,352 ,820
b87 93,8500 193,397 ,408 ,818
b88 93,4000 206,147 -,222 ,827
b89 94,3000 198,011 ,364 ,820
b90 94,3500 204,345 -,045 ,826
b91 94,3000 207,800 -,316 ,829
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
94,5500 203,945 14,28092 91