You are on page 1of 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Mati adalah terhentinya triple life secara permanen. Dalam tubuh manusia
ada tiga organ tubuh yang penting yang selalu dilihat dalam penentuan kematian
seseorang, yaitu jantung, paru-paru dan otak (khususnya batang otak). Diantara
ketiga organ tersebut, kerusakan permanen pada batang otak merupakan tanda
bahwa manusia itu secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi. Oleh
karena itu, setelah mendengar pertimbangan dari para ahli kedokteran, agama,
hukum, dan sosiologi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berpendapat bahwa manusia
dinyatakan mati apabila batang otak tidak berfungsi lagi. Kematian pada saat ini
tidak hanya merupakan masalah didalam kedokteran saja, akan tetapi juga
mempunyai aspek legal. Seseorang dinyatakan mati baik dilihat dari kedokteran
maupun dari segi hukum, bila dokter atas dasar pengetahuan kedokteran yang
sesuai dengan standar profesi tidak lagi menemukan adanya tanda-tanda
kehidupan yang spontan (Idries,1997).
Tanda-tanda kematian yang penting adalah terhentinya denyut jantung,
terhentinya pergerakan pernafasan, kulit terlihat pucat, melemasnya otot-otot
tubuh, dan terhentinya aktivitas otak (Mansjoer, 2000).
Menurut pengamatan, ada beberapa kasus yang perlu diperhatikan karena
merupakan problematik yang sifatnya nasional. Hal ini disebabkan karena belum
tersosialisasinya Fatwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 1990 tentang kapan
seseorang dikatakan mati (Idries, 1997).
Menurut salah seorang dokter anastesiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia yang mengemukakan bahwa masih banyak nya masayarakat
yang tidak mengetahui kapan seseorang dikatakan telah mati, dimana seseorang
yang dinyatakan tidak dapat hidup lagi jika telah mengalami mati batang otak
(Sunatrio, 2007).


Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan masyarakat terhadap tanda-tanda mati menurut
medis?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan umum :
Mengetahui tingkat pengetahuan masayarakat Medan khususnya di daerah
Pasar V Lingkungan X Kelurahan Tanjung Sari Setiabudi terhadap
tanda-tanda mati.
1.3.2. Tujuan khusus :
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat Medan khususnya
di daerah Pasar V Lingkungan X Kelurahan Tanjung Sari Setiabudi
tentang pengertian mati menurut medis.
2. Mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat Medan khususnya
di daerah Pasar V Lingkungan X Kelurahan Tanjung Sari Setiabudi
tentang kapan seseorang dikatakan mati.

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :
1. Untuk penyuluhan bahwa seseorang dikatakan mati apabila telah
ditemukan tanda mati seperti mata keruh, kulit dingin, denyut nadi
tidak teraba, dan berbagai tanda-tanda mati lainnyai.
2. Agar masyarakat dapat dengan cepat menentukan seseorang dapat
dikatakan mati atau belum.
3. Membantu petugas penyuluhan masyarakat tentang tanda - tanda
korban telah mati.





Universitas Sumatera Utara

You might also like