You are on page 1of 38

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN FRAKT

A. Konsep Medis
1. Anatomi dan Fisioloi
a. Anatomi T!lan
Tulang terdiri dari sel-sel yang berada pada ba intra-seluler.
Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage yang mana melalui
proses "steoenesis menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-
sel yang disebut "steo#last. Proses mengerasnya tulang akibat
penimbunan garam kalsium.
Ada 206 tulang dalam tubuh manusia Tulang dapat
diklasi!ikasikan dalam lima kelompok berdasarkan bentuknya "
#$. Tulang panjang (Femur, Humerus$ terdiri dari batang tebal
panjang yang disebut dia$isis dan dua ujung yang disebut epi$isis.
%i sebelah proksimal dari epi!isis terdapat meta$isis. %i antara
epi!isis dan meta!isis terdapat daerah tulang ra&an yang tumbuh
yang disebut lempen epi$isis atau lempeng pertumbuhan.
Tulang panjang tumbuh karena akumulasi tulang ra&an di
lempeng epi!isis. Tulang ra&an digantikan oleh sel-sel tulang
yang dihasilkan oleh osteo#las dan tulang memanjang. 'atang
dibentuk oleh jaringan tulang yang padat. (pi!isis dibentuk dari
spongi bone )cancellous atau trabecular$. Pada akhir tahun-tahun
remaja tulang ra&an habis lempeng epi!isis ber!usi dan tulang
berhenti tumbuh. Ho%mon pe%t!m#!&an' est%oen' dan
testoste%on merangsang pertumbuhan tulang panjang. Est%oen'
bersama dengan testoste%on' merangsang !usi lempeng epi!isis.
'atang suatu tulang panjang memiliki rongga yang disebut
(analis med!la%is. *analis medularis berisi sumsum tulang.
2$. Tulang pendek (carpals) bentuknya tidak teratur dan inti dari
cancellous )spongy$ dengan suatu lapisan luar dari tulang yang
padat.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
1
+$. Tulang pendek datar (tengkorak$ terdiri atas dua lapisan tulang
padat dengan lapisan luar adalah tulang concellous.
,$. Tulang yang tidak beraturan (vertebrata$ sama seperti dengan
tulang pendek.
-$. Tulang sesamoid merupakan tulang kecil yang terletak di sekitar
tulang yang berdekatan dengan persediaan dan didukung oleh
tendon dan jaringan !asial misalnya patella )kap lutut$.
Tulang tersusun atas sel' mat%i(s p%otein dan deposit
mine%al. .el-selnya terdiri atas tiga jenis dasar-osteo#las' osteosit
dan osteo(las. /steoblas ber!ungsi dalam pem#ent!(an t!lan
dengan mense(%esi(an mat%i(s t!lan. 0atriks tersusun atas )*+
(olaen dan ,+ s!#tansi dasa% )glukosaminoglikan asam
polisakarida$ dan proteoglikan$. 0atriks merupakan kerangka dimana
garam-garam mineral anorganik ditimbun. "steosit adalah sel
de&asa yang terlibat dalam pemeli&a%aan $!nsi t!lan dan
te%leta( dalam osteon )unit matriks tulang $. "steo(las adala& sel
multinuclear ) berinti banyak$ yang berperan dalam penghancuran
resorpsi dan remosdeling tulang.
/steon merupakan unik !ungsional mikroskopis tulang
de&asa. %itengah osteon terdapat (apile%. %ikelilingi kapiler tersebut
merupakan matriks tulang yang dinamakan lamella. %idalam lamella
terdapat osteosit yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang
berlanjut kedalam (anali(!li yang halus )kanal yang
menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak sejauh kurang
dari 0# mm$.
Tulang diselimuti dibagian oleh membran !ibrous padat dinamakan
pe%ioste!m. Periosteum memberi nutrisi ke tulang dan
memungkinkannya tumbuh selain sebagai tempat perlekatan tendon
dan ligamen. Pe%ioste!m menand!n sa%a$' pem#!l!& da%a&'
dan lim$ati(. 1apisan yang paling dekat dengan tulang mengandung
osteoblast yang merupakan sel pembentuk tulang.
Endoste!m adalah membran 2askuler tipis yang menutupi
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
2
rongga sumsum tulang panjang dan rongga-rongga dalam tulang
kanselus. "steo(last yang melarutkan tulang untuk memelihara
rongga sumsum terletak dekat endosteum dan dalam lacuna
3o&ship )cekungan pada permukaan tulang$.
Gam#a% 1 Anatomi t!lan pan-an
.truktur tulang de&asa terdiri dari ./ + #a&an o%ani(
0&id!p1 dan 2/ + endapan a%am. 'ahan organik disebut mat%i(s
dan terdiri dari lebih dari 40 5 serat kolagen dan kurang dari #0 5
proteoglikan )protein plus sakarida$. Deposit garam terutama adalah
(alsi!m dan $os$at' denan sedi(it nat%i!m' (ali!m (a%#onat'
dan ion manesi!m. 6aram-garam menutupi matriks dan berikatan
dengan serat kolagen melalui proteoglikan. Adanya bahan organik
menyebabkan tulang memiliki kekuatan tensi! )resistensi terhadap
tarikan yang meregangkan$. .edangkan garam-garam menyebabkan
tulang memiliki kekuatan kompresi )kemampuan menahan tekanan$.
Pembentukan tulang berlangsung secara terus menerus dan
dapat berupa pemanjangan dan penebalan tulang. *ecepatan
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
3
pembentukan tulang berubah selama hidup. Pem#ent!(an t!lan
ditentukan oleh rangsangn hormon, faktor makanan, dan jumlah
stres yang dibebankan pada suatu tulang, dan terjadi akibat aktivitas
sel-sel pembentuk tulang yaitu osteoblas.
/steoblas dijumpai dipermukaan luar dan dalam tulang.
/steoblas berespon terhadap berbagai sinyal kimia&i untuk
menghasilkan matriks tulang. .e&aktu pertama kali dibentuk
mat%i(s t!lan dise#!t osteoid. %alam beberapa hari garam-garam
kalsium mulai mengendap pada osteoid dan mengeras selama
beberapa minggu atau bulan berikutnya. .ebagian osteoblast tetap
menjadi bagian dari osteoid dan disebut osteosit atau sel tulang
sejati. .eiring dengan terbentuknya tulang osteosit dimatriks
membentuk tonjolan-tonjolan yang menghubungkan osteosit satu
dengan osteosit lainnya membentuk suatu sistem saluran mikroskopik
di tulang.
*alsium adalah salah satu komponen yang berperan terhadap
tulang sebagian ion kalsium di tulang tidak mengalarni kristalisasi.
6aram nonkristal ini dianggap sebagai kalsium yang dapat
dipertukarkan yaitu dapat dipindahkan dengan cepat antara tulang
cairan interstisium dan darah.
.edangkan penguraian tulang disebut a#so%psi terjadi
secara bersamaan dengan pembentukan tulang. Penyerapan tulang
terjadi karena akti2itas sel-sel yang disebut osteo(las. Osteoklas
adalah sel !agositik multinukleus besar yang berasal dari sel-sel
mirip-monosit yang terdapat di tulang. /steoklas tampaknya
mengeluarkan berbagai asam dan en7im yang mencerna tulang dan
memudahkan !agositosis. /steoklas biasanya terdapat pada hanya
sebagian kecil dari potongan tulang dan mem!agosit tulang sedikit
demi sedikit. .etelah selesai di suatu daerah osteoklas menghilang
dan muncul osteoblas. 0steoblas mulai mengisi daerah yang kosong
tersebut dengan tulang baru. Proses ini memungkinkan tulang tua
yang telah melemah diganti dengan tulang baru yang lebih kuat.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
4
*eseimbangan antara akti2itas osteoblas dan osteoklas
menyebabkan tulang terus menerus diperbarui atau mengalami
remodeling. Pada ana( dan %ema-a akti2itas osteoblas melebihi
akti2itas osteoklas sehingga kerangka menjadi lebih panjang dan
menebal. Akti2itas osteoblas juga melebihi akti2itas osteoklas pada
tulang yang pulih dari !raktur. Pada orang de3asa m!da akti2itas
osteoblas dan osteoklas biasanya setara sehingga jumlah total massa
tulang konstan. Pada !sia pe%tena&an akti2itas osteoklas melebihi
akti2itas osteoblas dan kepadatan tulang mulai berkurang. Akti2itas
osteoklas juga meningkat pada tulang-tulang yang mengalami
imobilisasi. Pada usia dekade ketujuh atau kedelapan dominansi
akti2itas osteoklas dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh
sehingga mudah patah. Akti2itas osteoblas dan osteoklas dikontrol
oleh beberapa !aktor !isik dan hormon.
8aktor-!aktor yang mengontrol Akti2itas osteoblas dirangsang
oleh olah raga dan stres beban akibat arus listrik yang terbentuk
se&aktu stres mengenai tulang. 8raktur tulang secara drastis
merangsang akti2itas osteoblas tetapi mekanisme pastinya belum
jelas. Est%oen' testoste%on' dan &o%mon pe%t!%n#!&an adalah
promotor kuat bagi akti2itas osteoblas dan pertumbuhan tulang.
Pertumbuhan tulang dipercepat semasa pubertas akibat melonjaknya
kadar hormon-hormon tersebut. Est%oen dan testoste%on akhirnya
menyebabkan tulang-tulang panjang berhenti tumbuh dengan
merangsang penutupan lempeng epi!isis )ujung pertumbuhan tulang$.
.e&aktu kadar estrogen turun pada masa menopaus akti2itas
osteoblas berkurang. %e!isiensi hormon pertumbuhan juga
mengganggu pertumbuhan tulang.
4itamin D dalam jumlah kecil merangsang kalsi!ikasi
tulang secara langsung dengan bekerja pada osteoblas dan secara
tidak langsung dengan merangsang penyerapan kalsium di usus. 3al
ini meningkatkan konsentrasi kalsium darah yang mendorong
kalsi!ikasi tulang. 9amun 2itamin % dalam jumlah besar
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
5
meningkatkan kadar kalsium serum dengan meningkatkan penguraian
tulang. %engan demikian 2itamin % dalam jumlah besar tanpa
diimbangi kalsium yang adekuat dalam makanan akan menyebabkan
absorpsi tulang.
Adapun !aktor-!aktor yang mengontrol akti2itas osteoklas
terutama dikontrol oleh &o%mon pa%ati%oid. 3ormon paratiroid
dilepaskan oleh kelenjar paratiroid yang terletak tepat di belakang
kelenjar tiroid. Pelepasan hormon paratiroid meningkat sebagai
respons terhadap penurunan kadar kalsium serum. 3ormon paratiroid
meningkatkan akti2itas osteoklas dan merangsang peme5a&an
t!lan untuk membebaskan kalsium ke dalam darah. Peningkatan
kalsium serum bekerja secara !mpan #ali( neati$ untuk
menurunkan pengeluaran hormon paratiroid lebih lanjut. (strogen
tampaknya mengurangi e!ek hormon paratiroid pada osteoklas.
E$e( lain Ho%mon pa%ati%oid adalah meningkatkan
kalsium serum dengan menurunkan sekresi kalsium oleh ginjal.
3ormon paratiroid meningkatkan ekskresi ion fosfat oleh ginjal
sehingga menurunkan kadar !os!at darah. Pengakti!an 2itamin % di
ginjal bergantung pada hormon paratiroid. .edangkan (alsitonin
adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid sebagai
respons terhadap peningkatan kadar kalsium serum. *alsitonin
memiliki sedikit e!ek menghambat akti2itas dan pernbentukan
osteoklas. (!ek-e!ek ini meningkatkan kalsi!ikasi tulang sehingga
menurunkan kadar kalsium serum.
#. Fisioloi T!lan
8ungsi tulang adalah sebagai berikut "
#$. 0endukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
2$. 0elindungi organ tubuh )misalnya jantung otak dan paru-paru$
dan jaringan lunak.
+$. 0emberikan pergerakan )otot yang berhubungan dengan
kontraksi dan pergerakan$.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
6
,$. Membentuk sel-sel darah merah didalam sum-sum tulang
belakang (hema topoiesis).
-$. 0enyimpan garam mineral misalnya kalsium !os!or.
,. Pene%tian
8raktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa )0ansjoer et al 2000$. .edangkan
menurut 1inda :uall ;. dalam buku 9ursing ;are Plans and
%okumentation menyebutkan bah&a 8raktur adalah rusaknya
kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih
besar dari yang dapat diserap oleh tulang.
Pata& T!lan Te%t!t!p adalah patah tulang dimana tidak
terdapat hubungan antara !ragmen tulang dengan dunia luar
).oedarman 2000$. Pendapat lain menyatakan bah&a pata& t!lan
te%t!t!p adalah suatu !raktur yang bersih )karena kulit masih utuh atau
tidak robek$ tanpa komplikasi )3anderson 0. A #442$.
.. Etioloi
#$ Ke(e%asan lans!n
*ekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya
kekerasan. 8raktur demikian demikian sering bersi!at !raktur terbuka
dengan garis patah melintang atau miring.
2$ Ke(e%asan tida( lans!n
*ekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang
jauh dari tempat terjadinya kekerasan. <ang patah biasanya adalah
bagian yang paling lemah dalam jalur hantaran 2ektor kekerasan.
+$ Ke(e%asan a(i#at ta%i(an otot
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.*ekuatan dapat
berupa pemuntiran penekukan penekukan dan penekanan
kombinasi dari ketiganya dan penarikan.
6. Pato$isioloi
Tulang bersi!at rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
7
gaya pegas untuk menahan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang
lebih besar dari yang dapat diserap tulang maka terjadilah trauma pada
tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas
tulang. .etelah terjadi !raktur pe%ioste!m dan pem#!l!& da%a& se%ta
sa%a$ dalam (o%te(s' ma%%o3' dan -a%inan l!na( yang membungkus
tulang rusak. Pe%da%a&an terjadi karena kerusakan tersebut dan
terbentuklah &ematoma di rongga medula tulang. :aringan tulang
segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. :aringan yang
mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya %espon in$lamasi yang
ditandai dengan 7asodilatasi' e(s!dasi plasma dan le!(osit' dan
in$ilt%asi sel da%a& p!ti&. *ejadian inilah yang merupakan dasar dari
proses penyembuhan tulang nantinya
Fa(to%8$a(to% 9an mempena%!&i $%a(t!%
#$ Fa(to% E(st%insi(
Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung
terhadap besar &aktu dan arah tekanan yang dapat menyebabkan
!raktur.
2$ Fa(to% Int%insi(
'eberapa si!at yang terpenting dari tulang yang menentukan daya
tahan untuk timbulnya !raktur seperti kapasitas absorbsi dari
tekanan elastisitas kelelahan dan kepadatan atau kekerasan tulang.
:. Klasi$i(asi F%a(t!%
Penampikan !raktur dapat sangat ber2ariasi tetapi untuk alasan yang
praktis dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu"
a.;e%dasa%(an si$at $%a(t!% 0l!(a 9an ditim#!l(an1.
#$. 8aktur Tertutup );losed$ bila tidak terdapat hubungan antara
!ragmen tulang dengan dunia luar disebut juga !raktur bersih
)karena kulit masih utuh$ tanpa komplikasi.
2$. 8raktur Terbuka )/pen=;ompound$ bila terdapat hubungan
antara hubungan antara !ragmen tulang dengan dunia luar karena
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
8
adanya perlukaan kulit.
b.;e%dasa%(an (omplit ata! (etida((lomplitan $%a(t!%.
#$. 8raktur *omplit bila garis patah melalui seluruh penampang
tulang atau melalui kedua korteks tulang seperti terlihat pada
!oto.
2$. 8raktru >nkomplit bila garis patah tidak melalui seluruh
penampang tulang seperti"
a$ 3air 1ine 8raktur )patah retidak rambut$
b$ 'uckle atau Torus 8raktur bila terjadi lipatan dari satu
korteks dengan kompresi tulang spongiosa di ba&ahnya.
c$ 6reen .tick 8raktur mengenai satu korteks dengan angulasi
korteks lainnya yang terjadi pada tulang panjang.
c.;e%dasa%(an #ent!( a%is pata& dan &!##!nann9a denan
me(anisme t%a!ma.
#$. 8raktur Trans2ersal" !raktur yang arahnya melintang pada tulang
dan merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.
2$. 8raktur /blik" !raktur yang arah garis patahnya membentuk sudut
terhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma
angulasijuga.
+$. 8raktur .piral" !raktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral
yang disebabkan trauma rotasi.
,$. 8raktur *ompresi" !raktur yang terjadi karena trauma aksial !leksi
yang mendorong tulang ke arah permukaan lain.
-$. 8raktur A2ulsi" !raktur yang diakibatkan karena trauma tarikan
atau traksi otot pada insersinya pada tulang.
d.;e%dasa%(an -!mla& a%is pata&.
#$ 8raktur *omuniti!" !raktur dimana garis patah lebih dari satu dan
saling berhubungan.
2$ 8raktur .egmental" !raktur dimana garis patah lebih dari satu tapi
tidak berhubungan.
+$ 8raktur Multiple" !raktur dimana garis patah lebih dari satu tapi
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
9
tidak pada tulang yang sama.
e.;e%dasa%(an pe%ese%an $%amen t!lan.
#$. 8raktur Undisplaced )tidak bergeser$" garis patah lengkap ttetapi
kedua !ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.
2$. F%a(t!% Displa5ed 0#e%ese%1< te%-adi pe%ese%an $%amen
t!lan 9an juga disebut lokasi !ragmen terbagi atas"
a$ %islokasi ad longitudinam cum contractionum )pergeseran
searah sumbu dan o2erlapping$.
b$ %islokasi ad a?im )pergeseran yang membentuk sudut$.
c$ %islokasi ad latus )pergeseran dimana kedua !ragmen saling
menjauh$.
f. ;e%dasa%(an posisi $%a(!%
.ebatang tulang terbagi menjadi tiga bagian "
#. #=+ proksimal
2. #=+ medial
+. #=+ distal
g.F%a(t!% Kelela&an< $%a(t!% a(i#at te(anan 9an #e%!lan8!lan.
h.F%a(t!% Patolois< $%a(t!% 9an dia(i#at(an (a%ena p%oses
patolois t!lan.
Pada $%a(t!% te%t!t!p ada klasi!ikasi tersendiri yang
berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma yaitu"
a. Tingkat 0" !raktur biasa dengan sedikit atau tanpa ceddera jaringan
lunak sekitarnya.
b. Tingkat #" !raktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan
jaringan subkutan.
c. Tingkat 2" !raktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak
bagian dalam dan pembengkakan.
d. Tingkat +" cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata
ddan ancaman sindroma kompartement.
=. Mani$estasi Klini(
a. %e!ormitas
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
10
b. 'engkak=edema
c. (chimosis )0emar$
d. .pasme otot
e. 9yeri
!. *urang=hilang sensasi
g. *repitasi
h. Pergerakan abnormal
i. @ontgen abnormal
2. Test Dianosti(
a. Pemeriksaan @ontgen " menentukan lokasi=luasnya
!raktur=luasnyatrauma skan tulang temogram scan ;>"
memperlihatkan !raktur juga dapat digunakan untuk
mengidenti!ikasi kerusakan jaringan lunak.
b. 3itung darah lengkap " 3' mungkin meningkat=menurun.
c. Peningkatan jumlal sop adalah respons stress normal setelah
trauma.
d. *reatinin " traumaa otot meningkatkan beban kreatinin untuk
ginjal.
e. Pro!il koagulasi " perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah
trans!usi multiple atau cederah hati.
*. Penatala(sanaan Medi(
a. F%a(t!% Te%#!(a
0erupakan kasus emergensi karena dapat terjadi kontaminasi oleh
bakteri dan disertai perdarahan yang hebat dalam &aktu 6-A jam
)golden period$. *uman belum terlalu jauh meresap dilakukan"
1) Pembersihan luka
2) (?ici
3) 3ecting situasi
4) Antibiotik
#. Sel!%!& F%a(t!%
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
11
11 Re(onisis>Penenalan
@i&ayat kejadian harus jelas untuk mentukan diagnosa dan
tindakan selanjutnya.
,1 Red!(si>Manip!lasi>Reposisi
Bpaya untuk memanipulasi !ragmen tulang sehingga kembali
seperti semula secara optimun. %apat juga diartikan @eduksi
!raktur (setting tulang$ adalah mengembalikan !ragmen tulang
pada kesejajarannya dan rotas!anatomis )brunner 200#$.
Red!(si te%t!t!p traksi atau %ed!(si te%#!(a dapat dilakukan
untuk mereduksi !raktur. 0etode tertentu yang dipilih
bergantung si!at !raktur namun prinsip yang mendasarinya
tetap sama. 'iasanya dokter melakukan reduksi !raktur sesegera
mungkin untuk mencegah jaringan lunak kehilaugan
elastisitasnya akibat in!iltrasi karena edema dan perdarahan.
Pada kebanyakan kasus roduksi !raktur menjadi semakin sulit
bila cedera sudah mulai mengalami penyembuhan.
.ebelum reduksi dan imobilisasi !raktur pasien harus
dipersiapkan untuk menjalani prosedurC harus diperoleh i7in
untuk melakukan prosedur dan analgetika diberikan sesuai
ketentuan. 0ungkin perlu dilakukan anastesia. (kstremitas yang
akan dimanipulasi harus ditangani dengan lembut untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut
eduksi tertutup. Pada kebanyakan kasus reduksi tertutup
dilakukan dengan mengembalikan !ragmen tulang keposisinya
)ujung-ujungnya saling berhubungan$ dengan manipulasi dan
traksi manual.
(kstremitas dipertahankan dalam posisi yang diinginkan
sementara gips biadi dan alat lain dipasang oleh dokter. Alat
immobilisasi akan menjaga reduksi dan menstabilkan
ekstremitas untuk penyembuhan tulang. .inar-? harus dilakukan
untuk mengetahui apakah !ragmen tulang telah dalam
kesejajaran yang benar.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
12
Traksi. Traksi dapat digunakan untuk mendapatkan e!ek reduksi
dan imoblisasi. 'eratnya traksi disesuaikan dengan spasme otot
yang terjadi. .inar-? digunakan untuk memantau reduksi !raktur
dan aproksimasi !ragmen tulang. *etika tulang sembuh akan
terlihat pembentukan kalus pada sinar-?. *etika kalus telah kuat
dapat dipasang gips atau bidai untuk melanjutkan imobilisasi.
eduksi Terbuka. Pada !raktur tertentu memerlukan reduksi
terbuka. %engan pendekatan bedah !ragmen tulang direduksi.
Alat !iksasi interna dalam bentuk pin ka&at sekrup plat paku
atau batangan logam digunakan untuk mempertahankan !ragmen
tulang dalam posisnya sampai penyembuhan tulang yang solid
terjadi. Alat ini dapat diletakkan di sisi tulang atau langsung ke
rongga sumsum tulang alat tersebut menjaga aproksimasi dan
!iksasi yang kuat bagi !ragmen tulang.
.1 Retensi>Immo#ilisasi
Bpaya yang dilakukan untuk menahan !ragmen tulang sehingga
kembali seperti semula secara optimun.
!mobilisasi fraktur. .etelah !raktur direduksi !ragmen tulang
harus diimobilisasi atau dipertahankan dalam posisi kesejajaran
yang benar sampai terjadi penyatuan. >mobilisasi dapat
dilakukan dengan !iksasi eksterna atau interna. 0etode !iksasi
eksterna meliputi pembalutan gips bidai traksi kontinu pin dan
teknik gips atau !iksator eksterna. >mplan logam dapat
digunakan untuk !iksasi interna yang berperan sebagai bidai
interna untuk mengimobilisasi !raktur.
61 Re&a#ilitasi
0enghindari at%opi dan (ont%a(t!% dengan !isioterapi. .egala
upaya diarahkan pada penyembuhan tulang dan jaringan lunak.
@eduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan.
.tatus neuro2askuler )mis. pengkajian peredaran darah nyeri
perabaan gerakan$ dipantau dan ahli bedah ortopedi diberitahu
segera bila ada tanda gangguan neuro2askuler. *egelisahan
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
13
ansietas dan ketidaknyamanan dikontrol dengan berbagai
pendekatan )mis. meyakinkan perubahan posisi strategi peredaan
nyeri termasuk analgetika$. Lati&an isomet%i( dan settin otot
diusahakan untuk meminimalkan atro!i disuse dan meningkatkan
peredaran darah. Partisipasi dalam akti2itas hidup sehari-hari
diusahakan untuk memperbaiki kemandirian !ungsi dan
harga-diri. Pengembalian bertahap pada akti2itas semula
diusahakan sesuai batasan terapeutika. 'iasanya $i(sasi inte%na
memungkinkan mobilisasi lebih a&al. Ahli bedah yang
memperkirakan stabilitas !iksasi !raktur menentukan luasnya
gerakan dan stres pada ekstrermitas yang diperbolehkan dan
menentukan tingkat akti2itas dan beban berat badan.
). P%oses Pen9em#!&an T!lan
Tulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain.
8raktur merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah
dengan jalan membentuk tulang baru diantara ujung patahan tulang.
Tulang baru dibentuk oleh akti2itas sel-sel tulang. Ada lima stadium
penyembuhan tulang yaitu"
11 Stadi!m Sat!8Pem#ent!(an Hematoma
Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah
!raktur. .el-sel darah membentuk !ibrin guna melindungi tulang yang
rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan !ibroblast.
.tadium ini berlangsung 2, D ,A jam dan perdarahan berhenti sama
sekali.
,1 Stadi!m D!a8P%oli$e%asi Sel!le%
Pada stadium ini terjadi proli!erasi dan di!!erensiasi sel menjadi !ibro
kartilago yang berasal dari periosteumEendosteum dan bone marro&
yang telah mengalami trauma. .el-sel yang mengalami proli!erasi ini
terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah
osteoblast beregenerasi dan terjadi proses osteogenesis. %alam
beberapa hari terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
14
!ragmen tulang yang patah. 8ase ini berlangsung selama * -am
setelah !raktur sampai selesai tergantung !rakturnya.
.1 Stadi!m Tia8Pem#ent!(an Kall!s
.elDsel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan
osteogenik bila diberikan keadaan yang tepat sel itu akan mulai
membentuk tulang dan juga kartilago. Populasi sel ini dipengaruhi
oleh kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai ber!ungsi dengan
mengabsorbsi sel-sel tulang yang mati. 0assa sel yang tebal dengan
tulang yang imatur dan kartilago membentuk kallus atau bebat pada
permukaan endosteal dan periosteal. .ementara tulang yang imatur
)anyaman tulang $ menjadi lebih padat sehingga gerakan pada tempat
!raktur berkurang pada 6 min! setelah !raktur menyatu.
61 Stadi!m Empat8Konsolidasi
'ila akti2itas osteoclast dan osteoblast berlanjut anyaman tulang
berubah menjadi lamellar. .istem ini sekarang cukup kaku dan
memungkinkan osteoclast menerobos melalui reruntuhan pada garis
!raktur dan tepat dibelakangnya osteoclast mengisi celah-celah yang
tersisa diantara !ragmen dengan tulang yang baru. >ni adalah proses
yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat
untuk memba&a beban yang normal.
:1 Stadi!m Lima8Remodellin
8raktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat.
.elama beberapa bulan atau tahun pengelasan kasar ini dibentuk
ulang oleh proses resorbsi dan pembentukan tulang yang terus-
menerus. 1amellae yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang
tekanannya lebih tinggi dinding yang tidak dikehendaki dibuang
rongga sumsum dibentuk dan akhirnya dibentuk struktur yang mirip
dengan normalnya.
1/. Kompli(asi
11 Kompli(asi A3al
a. Ke%!sa(an A%te%i
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
15
Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya
nadi ;@T menurun cyanosis bagian distal hematoma yang lebar
dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan
emergensi splinting perubahan posisi pada yang sakit tindakan
reduksi dan pembedahan.
#. Kompa%tement S9nd%om
*ompartement .yndrom merupakan komplikasi serius yang terjadi
karena terjebaknya otot tulang sara! dan pembuluh darah dalam
jaringan parut. >ni disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang
menekan otot sara! dan pembuluh darah. .elain itu karena
tekanan dari luar seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat.
5. Fat Em#olism S9nd%om
8at (mbolism .yndrom )8(.$ adalah komplikasi serius yang
sering terjadi pada kasus !raktur tulang panjang. 8(. terjadi karena
sel-sel lemak yang dihasilkan bone marro& kuning masuk ke aliran
darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang
ditandai dengan gangguan perna!asan tachykardi hypertensi
tachypnea demam.
d. In$e(si
.ystem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada
trauma orthopedic in!eksi dimulai pada kulit )super!icial$ dan
masuk ke dalam. >ni biasanya terjadi pada kasus !raktur terbuka
tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan
seperti pin dan plat.
e. A7as(!le% Ne(%osis
A2askuler 9ekrosis )AF9$ terjadi karena aliran darah ke tulang
rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan
dia&ali dengan adanya FolkmanGs >schemia.
$. S&o5(
.hock terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya
permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya
oksigenasi. >ni biasanya terjadi pada !raktur.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
16
,1 Kompli(asi Dalam Wa(t! Lama
#. Dela9ed Union
%elayed Bnion merupakan kegagalan !raktur berkonsolidasi sesuai
dengan &aktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. >ni
disebabkan karena penurunan supai darah ke tulang.
5. Non!nion
9onunion merupakan kegagalan !raktur berkkonsolidasi dan
memproduksi sambungan yang lengkap kuat dan stabil setelah 6-
4 bulan. 9onunion ditandai dengan adanya pergerakan yang
berlebih pada sisi !raktur yang membentuk sendi palsu atau
pseudoarthrosis. >ni juga disebabkan karena aliran darah yang
kurang.
d. Mal!nion
0alunion merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan
meningkatnya tingkat kekuatan dan perubahan bentuk )de!ormitas$.
0alunion dilakukan dengan pembedahan dan reimobilisasi yang
baik.
;. Konsep Kepe%a3atan
%i dalam memberikan asuhan kepera&atan digunakan system atau metode
proses kepera&atan yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi - tahap yaitu
pengkajian diagnosa kepera&atan perencanaan pelaksanaan dan e2aluasi.
1. Pen(a-ian
Pengkajian merupakan tahap a&al dan landasan dalam proses
kepera&atan untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang
masalah-masalah klien sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan
kepera&atan. *eberhasilan proses kepera&atan sangat bergantuang pada
tahap ini. Tahap ini terbagi atas"
a. Pen!mp!lan Data
#$ Anamnesa
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
17
a$ Identitas Klien
0eliputi nama jenis kelamin umur alamat agama
bahasa yang dipakai status perka&inan pendidikan
pekerjaan asuransi golongan darah no. register tanggal
0@. diagnosa medis.
b$ Kel!&an Utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus !raktur adalah
rasa nyeri. 9yeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung
dan lamanya serangan. Bntuk memperoleh pengkajian yang
lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan"
)#$ Pro2oking >ncident" apakah ada peristi&a yang menjadi
yang menjadi !aktor presipitasi nyeri.
)2$ Huality o! Pain" seperti apa rasa nyeri yang dirasakan
atau digambarkan klien. Apakah seperti terbakar
berdenyut atau menusuk.
)+$ @egion " radiation relie!" apakah rasa sakit bisa reda
apakah rasa sakit menjalar atau menyebar dan dimana
rasa sakit terjadi.
),$ .e2erity ).cale$ o! Pain" seberapa jauh rasa nyeri yang
dirasakan klien bisa berdasarkan skala nyeri atau klien
menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi
kemampuan !ungsinya.
)-$ Time" berapa lama nyeri berlangsung kapan apakah
bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.
c$ Ri3a9at Pen9a(it Se(a%an
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan
sebab dari !raktur yang nantinya membantu dalam membuat
rencana tindakan terhadap klien. >ni bisa berupa kronologi
terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa
ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian tubuh mana
yang terkena. .elain itu dengan mengetahui mekanisme
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
18
terjadinya kecelakaan bisa diketahui luka kecelakaan yang
lain )>gnata2icius %onna % #44-$.
d$ Ri3a9at Pen9a(it Da&!l!
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab
!raktur dan memberi petunjuk berapa lama tulang tersebut
akan menyambung. Penyakit-penyakit tertentu seperti kanker
tulang dan penyakit pagetGs yang menyebabkan !raktur
patologis yang sering sulit untuk menyambung. .elain itu
penyakit diabetes dengan luka di kaki sanagt beresiko
terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga
diabetes menghambat proses penyembuhan tulang
e$ Ri3a9at Pen9a(it Kel!a%a
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit
tulang merupakan salah satu !aktor predisposisi terjadinya
!raktur seperti diabetes osteoporosis yang sering terjadi pada
beberapa keturunan dan kanker tulang yang cenderung
diturunkan secara genetik )>gnata2icius %onna % #44-$.
!$ Ri3a9at Psi(ososial
0erupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang
dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat
serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-
harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat
)>gnata2icius %onna % #44-$.
g$ Pola8Pola F!nsi Kese&atan
)#$ Pola Pe%sepsi dan Tata La(sana Hid!p Se&at
Pada kasus !raktur akan timbul ketidakutan akan
terjadinya kecacatan pada dirinya dan harus menjalani
penatalaksanaan kesehatan untuk membantu
penyembuhan tulangnya. .elain itu pengkajian juga
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
19
meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat
steroid yang dapat mengganggu metabolisme kalsium
pengkonsumsian alkohol yang bisa mengganggu
keseimbangannya dan apakah klien melakukan olahraga
atau tidak.)>gnata2icius %onna %#44-$.
)2$ Pola N!t%isi dan Meta#olisme
Pada klien !raktur harus mengkonsumsi nutrisi
melebihi kebutuhan sehari-harinya seperti kalsium 7at
besi protein 2it. ; dan lainnya untuk membantu proses
penyembuhan tulang. (2aluasi terhadap pola nutrisi klien
bisa membantu menentukan penyebab masalah
muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari
nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium atau protein
dan terpapar sinar matahari yang kurang merupakan
!aktor predisposisi masalah muskuloskeletal terutama
pada lansia. .elain itu juga obesitas juga menghambat
degenerasi dan mobilitas klien.
)+$ Pola Eliminasi
Bntuk kasus !raktur humerus tidak ada gangguan pada
pola eliminasi tapi &alaupun begitu perlu juga dikaji
!rekuensi konsistensi &arna serta bau !eces pada pola
eliminasi al2i. .edangkan pada pola eliminasi uri dikaji
!rekuensi kepekatannya &arna bau dan jumlah. Pada
kedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau tidak. Pola
Tid!% dan Isti%a&at
.emua klien !raktur timbul rasa nyeri keterbatasan
gerak sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan
kebutuhan tidur klien. .elain itu juga pengkajian
dilaksanakan pada lamanya tidur suasana lingkungan
kebiasaan tidur dan kesulitan tidur serta penggunaan obat
tidur )%oengos. 0arilynn ( 2002$.
),$ Pola A(ti7itas
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
20
*arena timbulnya nyeri keterbatasan gerak maka
semua bentuk kegiatan klien menjadi berkurang dan
kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain. 3al
lain yang perlu dikaji adalah bentuk akti2itas klien
terutama pekerjaan klien. *arena ada beberapa bentuk
pekerjaan beresiko untuk terjadinya !raktur dibanding
pekerjaan yang lain )>gnata2icius %onna % #44-$.
)-$ Pola H!#!nan dan Pe%an
*lien akan kehilangan peran dalam keluarga dan
dalam masyarakat. *arena klien harus menjalani ra&at
inap )>gnata2icius %onna % #44-$.
)6$ Pola Pe%sepsi dan Konsep Di%i
%ampak yang timbul pada klien !raktur yaitu timbul
ketidakutan akan kecacatan akibat !rakturnya rasa cemas
rasa ketidakmampuan untuk melakukan akti2itas secara
optimal dan pandangan terhadap dirinya yang salah
)gangguan body image$ )>gnata2icius %onna % #44-$.
)I$ Pola Senso%i dan Koniti$
Pada klien !raktur daya rabanya berkurang terutama
pada bagian distal !raktur sedang pada indera yang lain
tidak timbul gangguan. begitu juga pada kogniti!nya tidak
mengalami gangguan. .elain itu juga timbul rasa nyeri
akibat !raktur )>gnata2icius %onna % #44-$.
)A$ Pola Rep%od!(si Se(s!al
%ampak pada klien !raktur yaitu klien tidak bisa
melakukan hubungan seksual karena harus menjalani
ra&at inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang
dialami klien. .elain itu juga perlu dikaji status
perka&inannya termasuk jumlah anak lama
perka&inannya )>gnata2icius %onna % #44-$.
1/1 Pola Penan!lanan St%ess
Pada klien !raktur timbul rasa cemas tentang keadaan
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
21
dirinya yaitu ketidakutan timbul kecacatan pada diri dan
!ungsi tubuhnya. 0ekanisme koping yang ditempuh klien
bisa tidak e!ekti!.
111 Pola Tata Nilai dan Ke9a(inan
Bntuk klien !raktur tidak dapat melaksanakan
kebutuhan beribadah dengan baik terutama !rekuensi dan
konsentrasi. 3al ini bisa disebabkan karena nyeri dan
keterbatasan gerak klien
2$ Peme%i(saan Fisi(
%ibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan umum )status
generalisata$ untuk mendapatkan gambaran umum dan
pemeriksaan setempat )lokalis$. 3al ini perlu untuk dapat
melaksanakan total care karena ada kecenderungan dimana
spesialisasi hanya memperlihatkan daerah yang lebih sempit tetapi
lebih mendalam.
a$ Gam#a%an Um!m
Perlu menyebutkan"
)#$ Keadaan !m!m< #ai( ata! #!%!(n9a 9an di5atat
adala& tanda8tanda' sepe%ti<
)a$ *esadaran penderita" apatis sopor koma gelisah
komposmentis tergantung pada keadaan klien.
)b$ *esakitan keadaan penyakit" akut kronik ringan
sedang berat dan pada kasus !raktur biasanya akut.
)c$ Tanda-tanda 2ital tidak normal karena ada gangguan
baik !ungsi maupun bentuk.
0,1 Se5a%a sistemi( da%i (epala sampai (elamin
0a1 Sistem Inte!men
Terdapat erytema suhu sekitar daerah trauma
meningkat bengkak oedema nyeri tekan.
0#1 Kepala
Tidak ada gangguan yaitu normo cephalik simetris
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
22
tidak ada penonjolan tidak ada nyeri kepala.
051 Le&e%
Tidak ada gangguan yaitu simetris tidak ada
penonjolan re!lek menelan ada.
0d1 M!(a
Jajah terlihat menahan sakit lain-lain tidak ada
perubahan !ungsi maupun bentuk. Tak ada lesi
simetris tak oedema.
0e1 Mata
Tidak ada gangguan seperti konjungti2a tidak anemis
)karena tidak terjadi perdarahan$
0$1 Telina
Tes bisik atau &eber masih dalam keadaan normal.
Tidak ada lesi atau nyeri tekan.
01 Hid!n
Tidak ada de!ormitas tak ada perna!asan cuping
hidung.
0&1 M!l!t dan Fa%in
Tak ada pembesaran tonsil gusi tidak terjadi
perdarahan mukosa mulut tidak pucat.
0i1 T&o%a(s
Tak ada pergerakan otot intercostae gerakan dada
simetris.
0-1 Pa%!
)#$ >nspeksi
Perna!asan meningkat reguler atau tidaknya
tergantung pada ri&ayat penyakit klien yang
berhubungan dengan paru.
)2$ Palpasi
Pergerakan sama atau simetris !ermitus raba
sama.
)+$ Perkusi
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
23
.uara ketok sonor tak ada erdup atau suara
tambahan lainnya.
),$ Auskultasi
.uara na!as normal tak ada &hee7ing atau suara
tambahan lainnya seperti stridor dan ronchi.
0(1 ?ant!n
)#$ >nspeksi
Tidak tampak iktus jantung.
)2$ Palpasi
9adi meningkat iktus tidak teraba.
)+$ Auskultasi
.uara .# dan .2 tunggal tak ada mur-mur.
0l1 A#domen
)#$ >nspeksi
'entuk datar simetris tidak ada hernia.
)2$ Palpasi
Tugor baik tidak ada de!ands muskuler hepar
tidak teraba.
)+$ Perkusi
.uara thympani ada pantulan gelombang cairan.
),$ Auskultasi
Peristaltik usus normal 20 kali=menit.
)m$>nguinal-6enetalia-Anus
Tak ada hernia tak ada pembesaran lymphe tak ada
kesulitan 'A'.
b$ Keadaan Lo(al
3arus diperhitungkan keadaan proksimal serta bagian
distal terutama mengenai status neuro2askuler )!nt!( stat!s
ne!%o7as(!le% : P 9ait! Pain' Palo%' Pa%estesia' P!lse'
Pe%e%a(an1. Pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal
adalah"
011 Loo( 0inspe(si1
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
24
Perhatikan apa yang dapat dilihat antara lain"
)a$ ;icatriks )jaringan parut baik yang alami maupun
buatan seperti bekas operasi$.
)b$ ;ape au lait spot )birth mark$.
)c$ 8istulae.
)d$ Jarna kemerahan atau kebiruan )li2ide$ atau
hyperpigmentasi.
)e$ 'enjolan pembengkakan atau cekungan dengan hal-
hal yang tidak biasa )abnormal$.
)!$ Posisi dan bentuk dari ekstrimitas )de!ormitas$
)g$ Posisi jalan )gait &aktu masuk ke kamar periksa$
0,1 Feel 0palpasi1
Pada &aktu akan palpasi terlebih dahulu posisi
penderita diperbaiki mulai dari posisi netral )posisi
anatomi$. Pada dasarnya ini merupakan pemeriksaan yang
memberikan in!ormasi dua arah baik pemeriksa maupun
klien.
<ang perlu dicatat adalah"
)a$ Perubahan suhu disekitar trauma )hangat$ dan
kelembaban kulit. Capillary refill time 9ormal + D
-
)b$ Apabila ada pembengkakan apakah terdapat !luktuasi
atau oedema terutama disekitar persendian.
)c$ 9yeri tekan )tenderness$ krepitasi catat letak
kelainan )#=+ proksimal tengah atau distal$.
/tot" tonus pada &aktu relaksasi atau konttraksi benjolan
yang terdapat di permukaan atau melekat pada tulang.
.elain itu juga diperiksa status neuro2askuler. Apabila
ada benjolan maka si!at benjolan perlu dideskripsikan
permukaannya konsistensinya pergerakan terhadap dasar
atau permukaannya nyeri atau tidak dan ukurannya.
0.1 Mo7e 0pe%e%a(an te%!tama lin(!p e%a(1
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
25
.etelah melakukan pemeriksaan !eel kemudian
diteruskan dengan menggerakan ekstrimitas dan dicatat
apakah terdapat keluhan nyeri pada pergerakan.
Pencatatan lingkup gerak ini perlu agar dapat
menge2aluasi keadaan sebelum dan sesudahnya. 6erakan
sendi dicatat dengan ukuran derajat dari tiap arah
pergerakan mulai dari titik 0 )posisi netral$ atau dalam
ukuran metrik. Pemeriksaan ini menentukan apakah ada
gangguan gerak )mobilitas$ atau tidak. Pergerakan yang
dilihat adalah gerakan akti! dan pasi!.
)@eksoprodjo .oelarto #44-$
+$ Peme%i(saan Dianosti(
a$ Peme%i(saan Radioloi
.ebagai penunjang pemeriksaan yang penting adalah
pencitraan menggunakan sinar rontgen )?-ray$. Bntuk
mendapatkan gambaran + dimensi keadaan dan kedudukan
tulang yang sulit maka diperlukan 2 proyeksi yaitu AP atau
PA dan lateral. %alam keadaan tertentu diperlukan proyeksi
tambahan )khusus$ ada indikasi untuk memperlihatkan
pathologi yang dicari karena adanya superposisi. Perlu
disadari bah&a permintaan ?-ray harus atas dasar indikasi
kegunaan pemeriksaan penunjang dan hasilnya dibaca sesuai
dengan permintaan. 3al yang harus dibaca pada ?-ray"
)#$ 'ayangan jaringan lunak.
)2$ Tipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum
atau biomekanik atau juga rotasi.
)+$ Trobukulasi ada tidaknya rare !raction.
),$ .ela sendi serta bentuknya arsitektur sendi.
.elain !oto polos ?-ray )plane ?-ray$ mungkin perlu tehnik
khususnya seperti"
)#$ Tomogra!i" menggambarkan tidak satu struktur saja tapi
struktur yang lain tertutup yang sulit di2isualisasi. Pada
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
26
kasus ini ditemukan kerusakan struktur yang kompleks
dimana tidak pada satu struktur saja tapi pada struktur
lain juga mengalaminya.
)2$ 0yelogra!i" menggambarkan cabang-cabang sara!
spinal dan pembuluh darah di ruang tulang 2ertebrae
yang mengalami kerusakan akibat trauma.
)+$ Arthrogra!i" menggambarkan jaringan-jaringan ikat
yang rusak karena ruda paksa.
),$ ;omputed Tomogra!i-.canning" menggambarkan
potongan secara trans2ersal dari tulang dimana
didapatkan suatu struktur tulang yang rusak.
b$ Peme%i(saan La#o%ato%i!m
)#$ *alsium .erum dan 8os!or .erum meningkat pada tahap
penyembuhan tulang.
)2$ Alkalin 8os!at meningkat pada kerusakan tulang dan
menunjukkan kegiatan osteoblastik dalam membentuk
tulang.
)+$ (n7im otot seperti *reatinin *inase 1aktat
%ehidrogenase )1%3--$ Aspartat Amino Trans!erase
)A.T$ Aldolase yang meningkat pada tahap
penyembuhan tulang.
c$ Peme%i(saan lain8lain
)#$ Pemeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensiti2itas"
didapatkan mikroorganisme penyebab in!eksi.
)2$ 'iopsi tulang dan otot" pada intinya pemeriksaan ini
sama dengan pemeriksaan diatas tapi lebih dindikasikan
bila terjadi in!eksi.
)+$ (lektromyogra!i" terdapat kerusakan konduksi sara! yang
diakibatkan !raktur.
),$ Arthroscopy" didapatkan jaringan ikat yang rusak atau
sobek karena trauma yang berlebihan.
)-$ >ndium >maging" pada pemeriksaan ini didapatkan
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
27
adanya in!eksi pada tulang.
)6$ 0@>" menggambarkan semua kerusakan akibat !raktur.
)>gnata2icius %onna % #44-$
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
28
#. Dampa( F%a(t!% Te%&adap Ke#!t!&an Dasa% Man!sia
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis lho.
Trauma
8raktur
Perubahan status
kesehatan
;edera sel @eaksi peradangan 1uka terbuka %iskontuinitas
!ragmen tulang
(dema
Penekanan pada
jaringan 2askuler
Penurunan aliran
darah
@esiko dis!ungsi
neuro2askuler
Port deG entri kuman
6g. >ntegritas
kulit
@esiko >n!eksi
1epasnya lipid
pada sum-sum
tulang
Terapi restricti!
Terabsorbsi
masuk kealiran
darah
(mboli
/klusi arteri
paru
9ekrosis
:aringan paru
1uas permukaan
paru menurun
Penurunan laju
di!usi
6angguan pertukaran
gas
6g. 0obilitas
!isik
%egranulasi sel
mast
Pelepasan
mediator
kimia
9ociceptor
0edulla spinali
*orteks
serebri
9yeri
*urang
in!ormasi
*urang
pengeta
hunan
46
.. Dianosa Kepe%a3atan
Adapun diagnosa kepera&atan yang la7im dijumpai pada klien !raktur
adalah sebagai berikut"
a. 9yeri akut b=d spasme otot gerakan !ragmen tulang edema cedera
jaringan lunak pemasangan traksi stress=ansietas.
b. @isiko dis!ungsi neuro2askuler peri!er b=d penurunan aliran darah
)cedera 2askuler edema pembentukan trombus$
c. 6angguan pertukaran gas b=d perubahan aliran darah emboli
perubahan membran al2eolar=kapiler )interstisial edema paru
kongesti$
d. 6angguan mobilitas !isik b=d kerusakan rangka neuromuskuler nyeri
terapi restrikti! )imobilisasi$
e. 6angguan integritas kulit b=d !raktur terbuka pemasangan traksi )pen
ka&at sekrup$
!. @isiko in!eksi b=d ketidakadekuatan pertahanan primer )kerusakan
kulit taruma jaringan lunak prosedur in2asi!=traksi tulang$
g. *urang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan
pengobatan b=d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap
in!ormasi keterbatasan kogniti! kurang akurat=lengkapnya in!ormasi
yang ada
)%oengoes 2000$
6. Inte%7ensi Kepe%a3atan
a. N9e%i a(!t #>d spasme otot' e%a(an $%amen t!lan' edema'
5ede%a -a%inan l!na(' pemasanan t%a(si' st%ess>ansietas.
Tujuan" *lien mengataka nyeri berkurang atau hilang dengan
menunjukkan tindakan santai mampu berpartisipasi dalam
berakti2itas tidur istirahat dengan tepat menunjukkan
penggunaan keterampilan relaksasi dan akti2itas trapeutik sesuai
indikasi untuk situasi indi2idual
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
47
>9T(@F(9.> *(P(@AJATA9 R!"#$%
#. Pertahankan imobilasasi bagian
yang sakit dengan tirah baring
gips bebat dan atau traksi
2. Tinggikan posisi ekstremitas
yang terkena.
+. 1akukan dan a&asi latihan gerak
pasi!=akti!.
,. 1akukan tindakan untuk
meningkatkan kenyamanan
)masase perubahan posisi$
-. Ajarkan penggunaan teknik
manajemen nyeri )latihan napas
dalam imajinasi 2isual akti2itas
dipersional$
6. 1akukan kompres dingin selama
!ase akut )2,-,A jam pertama$
sesuai keperluan.
I. *olaborasi pemberian analgetik
sesuai indikasi.
(2aluasi keluhan nyeri )skala
petunjuk 2erbal dan non 2er2al
Mengurangi nyeri dan mencegah
malformasi.
Meningkatkan aliran balik vena,
mengurangi edema&nyeri.
Mempertahankan kekuatan otot dan
meningkatkan sirkulasi vaskuler.
Meningkatkan sirkulasi umum,
menurunakan area tekanan lokal dan
kelelahan otot.
Mengalihkan perhatian terhadap
nyeri, meningkatkan kontrol terhadap
nyeri yang mungkin berlangsung
lama.
Menurunkan edema dan mengurangi
rasa nyeri.
Menurunkan nyeri melalui
mekanisme penghambatan rangsang
nyeri baik secara sentral maupun
perifer.
Menilai perkembangan masalah
klien.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
48
perubahan tanda-tanda 2ital$
#. Risi(o dis$!nsi ne!%o7as(!le% pe%i$e% #>d pen!%!nan ali%an da%a&
05ede%a 7as(!le%' edema' pem#ent!(an t%om#!s1
Tujuan " *lien akan menunjukkan !ungsi neuro2askuler baik dengan
kriteria akral hangat tidak pucat dan syanosis bisa bergerak
secara akti!
>9T(@F(9.> *(P(@AJATA9 R!"#$%
#. %orong klien untuk secara rutin
melakukan latihan
menggerakkan jari=sendi distal
cedera.
2. 3indarkan restriksi sirkulasi
akibat tekanan bebat=spalk yang
terlalu ketat.
+. Pertahankan letak tinggi
ekstremitas yang cedera kecuali
ada kontraindikasi adanya
sindroma kompartemen.
,. 'erikan obat antikoagulan
)&ar!arin$ bila diperlukan.
-. Pantau kualitas nadi peri!er
aliran kapiler &arna kulit dan
kehangatan kulit distal cedera
bandingkan dengan sisi yang
normal.
Meningkatkan sirkulasi darah dan
mencegah kekakuan sendi.
Mencegah stasis vena dan sebagai
petunjuk perlunya penyesuaian
keketatan bebat&spalk.
Meningkatkan drainase vena dan
menurunkan edema kecuali pada
adanya keadaan hambatan aliran
arteri yang menyebabkan penurunan
perfusi.
Mungkin diberikan sebagai upaya
profilaktik untuk menurunkan
trombus vena.
Mengevaluasi perkembangan
masalah klien dan perlunya
intervensi sesuai keadaan klien.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
49
5. Gan!an pe%t!(a%an as #>d pe%!#a&an ali%an da%a&' em#oli'
pe%!#a&an mem#%an al7eola%>(apile% 0inte%stisial' edema pa%!'
(onesti1
Tujuan " *lien akan menunjukkan kebutuhan oksigenasi terpenuhi
dengan kriteria klien tidak sesak na!as tidak cyanosis analisa
gas darah dalam batas normal
>9T(@F(9.> *(P(@AJATA9 R!"#$%
#. >nstruksikan=bantu latihan napas
dalam dan latihan batuk e!ekti!.
2. 1akukan dan ajarkan perubahan
posisi yang aman sesuai keadaan
klien.
+. *olaborasi pemberian obat
antikoagulan )&ar2arin heparin$
dan kortikosteroid sesuai
indikasi.
,. Analisa pemeriksaan gas darah
3b kalsium 1(% lemak dan
trombosit
Meningkatkan ventilasi alveolar dan
perfusi.
Reposisi meningkatkan drainase
sekret dan menurunkan kongesti
paru.
Mencegah terjadinya pembekuan
darah pada keadaan tromboemboli.
'ortikosteroid telah menunjukkan
keberhasilan untuk
mencegah&mengatasi emboli lemak.
(enurunan (a#) dan peningkatan
(C#) menunjukkan gangguan
pertukaran gas* anemia,
hipokalsemia, peningkatan %+, dan
kadar lipase, lemak darah dan
penurunan trombosit sering
berhubungan dengan emboli lemak.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
50
-. (2aluasi !rekuensi pernapasan
dan upaya bernapas perhatikan
adanya stridor penggunaan otot
aksesori pernapasan retraksi sela
iga dan sianosis sentral.
danya takipnea, dispnea dan
perubahan mental merupakan tanda
dini insufisiensi pernapasan,
mungkin menunjukkan terjadinya
emboli paru tahap a-al.
d. Gan!an mo#ilitas $isi( #>d (e%!sa(an %an(a ne!%om!s(!le%'
n9e%i' te%api %est%i(ti$ 0imo#ilisasi1
Tujuan " *lien dapat meningkatkan=mempertahankan mobilitas pada
tingkat paling tinggi yang mungkin dapat mempertahankan
posisi !ungsional meningkatkan kekuatan=!ungsi yang sakit
dan mengkompensasi bagian tubuh menunjukkan tekhnik
yang memampukan melakukan akti2itas
>9T(@F(9.> *(P(@AJATA9 R!"#$%
#. Pertahankan pelaksanaan akti2itas
rekreasi terapeutik )radio koran
kunjungan teman=keluarga$ sesuai
keadaan klien.
2. 'antu latihan rentang gerak pasi!
akti! pada ekstremitas yang sakit
maupun yang sehat sesuai
keadaan klien.
+. 'erikan papan penyangga kaki
gulungan trokanter=tangan sesuai
Memfokuskan perhatian,
meningkatakan rasa kontrol
diri&harga diri, membantu
menurunkan isolasi sosial.
Meningkatkan sirkulasi darah
muskuloskeletal, mempertahankan
tonus otot, mempertahakan gerak
sendi, mencegah kontraktur&atrofi
dan mencegah reabsorbsi kalsium
karena imobilisasi.
Mempertahankan posis fungsional
ekstremitas.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
51
indikasi.
,. 'antu dan dorong pera&atan diri
)kebersihan=eliminasi$ sesuai
keadaan klien.
-. Bbah posisi secara periodik sesuai
keadaan klien.
6. %orong=pertahankan asupan
cairan 2000-+000 ml=hari.
I. 'erikan diet T*TP.
A. *olaborasi pelaksanaan
!isioterapi sesuai indikasi.
4. (2aluasi kemampuan mobilisasi
klien dan program imobilisasi.
Meningkatkan kemandirian klien
dalam pera-atan diri sesuai kondisi
keterbatasan klien.
Menurunkan insiden komplikasi
kulit dan pernapasan (dekubitus,
atelektasis, penumonia.
Mempertahankan hidrasi adekuat,
men-cegah komplikasi urinarius dan
konstipasi.
'alori dan protein yang cukup
diperlukan untuk proses
penyembuhan dan mem-
pertahankan fungsi fisiologis tubuh.
'erjasama dengan fisioterapis perlu
untuk menyusun program aktivitas
fisik secara individual.
Menilai perkembangan masalah
klien.
e. 6angguan integritas kulit b=d !raktur terbuka pemasangan traksi )pen
ka&at sekrup$
Tujuan " *lien menyatakan ketidaknyamanan hilang menunjukkan
perilaku tekhnik untuk mencegah kerusakan kulit=memudahkan
penyembuhan sesuai indikasi mencapai penyembuhan luka
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
52
sesuai &aktu=penyembuhan lesi terjadi
>9T(@F(9.> *(P(@AJATA9 R!"#$%
#. Pertahankan tempat tidur yang
nyaman dan aman )kering
bersih alat tenun kencang
bantalan ba&ah siku tumit$.
2. 0asase kulit terutama daerah
penonjolan tulang dan area
distal bebat=gips.
+. 1indungi kulit dan gips pada
daerah perianal
,. /bser2asi keadaan kulit
penekanan gips=bebat terhadap
kulit insersi pen=traksi.
Menurunkan risiko kerusakan&abrasi
kulit yang lebih luas.
Meningkatkan sirkulasi perifer dan
meningkatkan kelemasan kulit dan
otot terhadap tekanan yang relatif
konstan pada imobilisasi.
Mencegah gangguan integritas kulit
dan jaringan akibat kontaminasi
fekal.
Menilai perkembangan masalah
klien.
$. Risi(o in$e(si #>d (etida(ade(!atan pe%ta&anan p%ime%
0(e%!sa(an (!lit' ta%!ma -a%inan l!na(' p%osed!% in7asi$>t%a(si
t!lan
Tujuan " *lien mencapai penyembuhan luka sesuai &aktu bebas drainase
purulen atau eritema dan demam
>9T(@F(9.> *(P(@AJATA9 R!"#$%
#. 1akukan pera&atan pen steril dan
pera&atan luka sesuai protokol
2. Ajarkan klien untuk
Mencegah infeksi sekunderdan
mempercepat penyembuhan luka.
Meminimalkan kontaminasi.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
53
mempertahankan sterilitas insersi
pen.
+. *olaborasi pemberian antibiotika
dan toksoid tetanus sesuai
indikasi.
,. Analisa hasil pemeriksaan
laboratorium )3itung darah
lengkap 1(% *ultur dan
sensiti2itas luka=serum=tulang$
-. /bser2asi tanda-
tanda 2ital dan tanda-tanda
peradangan lokal pada luka.
ntibiotika spektrum luas atau
spesifik dapat digunakan secara
profilaksis, mencegah atau
mengatasi infeksi. /oksoid tetanus
untuk mencegah infeksi tetanus.
%eukositosis biasanya terjadi pada
proses infeksi, anemia dan
peningkatan %+, dapat terjadi pada
osteomielitis. 'ultur untuk
mengidentifikasi organisme
penyebab infeksi.
Mengevaluasi perkembangan
masalah klien.
&. K!%an peneta&!an tentan (ondisi' p%onosis dan
(e#!t!&an peno#atan #>d (!%an te%pa-an ata! sala& inte%p%etasi
te%&adap in$o%masi' (ete%#atasan (oniti$' (!%an a(!%at>len(apn9a
in$o%masi 9an ada.
Tujuan " klien akan menunjukkan pengetahuan meningkat dengan
kriteria klien mengerti dan memahami tentang penyakitnya
>9T(@F(9.> *(P(@AJATA9 R!"#$%
#. *aji kesiapan klien
mengikuti program
pembelajaran.
+fektivitas proses pemeblajaran
dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan
mental klien untuk mengikuti
program pembelajaran.
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
54
2. %iskusikan metode mobilitas
dan ambulasi sesuai program
terapi !isik.
+. Ajarkan tanda=gejala klinis
yang memerluka e2aluasi medik
)nyeri berat demam perubahan
sensasi kulit distal cedera$
,. Persiapkan klien untuk
mengikuti terapi pembedahan
bila diperlukan.
Meningkatkan partisipasi dan
kemandirian klien dalam
perencanaan dan pelaksanaan
program terapi fisik.
Meningkatkan ke-aspadaan klien
untuk mengenali tanda&gejala dini
yang memerulukan intervensi lebih
lanjut.
Upaya pembedahan mungkin
diperlukan untuk mengatasi maslaha
sesuai kondisi klien.
A. E7al!asi
o 9yeri berkurang atau hilang
o Tidak terjadi dis!ungsi neuro2askuler peri!er
o Pertukaran gas adekuat
o Tidak terjadi kerusakan integritas kulit
o >n!eksi tidak terjadi
o 0eningkatnya pemahaman klien terhadap penyakit yang dialami
Askep lengkap silahkan kunjungi www.rafani.co.cc semua gratis
lho.
55

You might also like