NRP : 1010211137 Definisi Hipertensi pulmonal adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri paru-paru yang menyebabkan sesak nafas, pusing dan pingsan pada saat melakukan aktivitas. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Dr Ernst von Romberg pada tahun 1891. Hipertensi pulmonal adalah suatu penyakit yang jarang didapat namun progresif oleh karena peningkatan resistensi vaskuler pulmonal yang menyebabkan menurunnya fungsi ventrikel kanan oleh karena peningkatan afterload ventrikel kanan. Klasifikasi Hipertensi pulmonal primer/Hipertensi Arteri pulmonal idiopatik adalah hipertensi pulmonal yang tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi pulmonal sekunder adalah hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh kondisi medis lain. Klasifikasi HP menurut WHO : 1. Hipertensi arteri pulmonalis HP idiopatik Familial Berhubungan dengan penyakit kolagen vaskuler, hipertensi portal, infeksi HIV, obat-obatan atau toksin, gangguan pada tiroid seperti penyakit gaucher dan hemoglobinopati. HP persisten pada neonatus Oklusi vena pulmonalis 2. HP dengan penyakit pada jantung kanan Penyakit pada atrium dan ventrikel kanan Penyakit katup pada ventrikel kiri 3. HP yang berhubungan dengan gangguan pada sistem pernapasan dan atau hipoksemia Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) Penyakit paru interstitiel Gangguan bernapas saat tidur Alveolar hipoventilation disorder Paparan kronis dari tempat ketinggian Penyakit paru pada neonatus Alveolar capillary displasia 4. HP yang disebabkan trombosis kronis dan atau penyakit emboli Obstruksi tromboemboli proksimal arteri pulmonalis Obstruksi distal dari arteri pulmonalis 5. Lain-lain seperti sarkoidosis
Etiologi Beberapa penyakit yang tergolong HP primer seperti pulmonary arteriopathy, pulmonary veno- occlusive disease, pulmonary capillary hemangiomatosis dan alveoler capillary dysplasia.4 Penyebab HP sekunder adalah penyakit jantung bawaan (PJB), kor pulmonale ataupun kelainan rongga dada seperti kifoskoliosis. PJB menyebabkan peningkatan aliran darah ke arteri pulmonalis. Patogenesis Arteri pulmonalis normal merupakan suatu struktur dengan sedikit serat otot, yang memungkinkan fungsi pulmonary vaskuler bed sebagai sirkuit yang low pressure dan high flow. Kelainan vaskuler HPP mengenai arteri pulmonalis kecil dengan diameter 4-10 mm dan arteriol, berupa hiperplasia otot polos vaskuler, hiperplasia intima, dan trombosis in situ. Penipisan arteri pulmonalis, yang semakin tinggi meningkatkan tahanan pulmonal yang pada akhirnya menyebabkan strain (regangan) dan kemudian gagal ventrikel kanan
Pada stadium awal HP, peningkatan tekanan arteri pulmonalis menyebabkan peningkatan kerja ventrikel kanan dan terjadinya trombotik arteriopati pulmonal. Karakteristik dari trombotik arteriopati pulmonal ini adalah trombosis insitu pada muskularis arteri pulmonalis. Pada stadium lanjut, dimana tekanan pulmonal meningkat secara terus menerus dan progresif, lesi berkembang menjadi bentuk arteriopati fleksogenik pulmonal yang ditandai dengan hipertrofi media, fibrosis laminaris intima konsentrik, yang menggantikan struktur endotel pulmonal normal.
Gamb. Tromboemboli Arteriopati Gamb. Fleksogenik Arteriopati Manifestasi Klinis Sangat tidak khas, sama spt kelainan sistem pernafasan lainnya Gambaran gagal jantung kanan - edema - fungsi hepar - fungsi ginjal Penegakkan Diagnosa Beratnya hipertensi pulmonal dibagi dalam 3 tingkatan ; ringan bila PAP 25-45 mmHg, sedang PAP 46-64 mmHg dan berat bila PAP > 65 mmHg. Kriteria diagnosis National Institute of Health ; - Tekanan sistolik arteri pulmonalis > 35 mmHg atau - Tekanan arteri pulmonalis > 25 mmHg pada saat istirahat atau > 30 mmHg pada aktifitas dan tidak didapatkan adanya kelainan valvular pada jantung kiri, Ekokardiografi Untuk mengetahui penyebab HP sekunder (seperti gagal ventrikel kiri, penyakit jantung katup, penyakit jantung kongenital dengan shunt sistemik pulmonal dan disfungsi diastolik ventrikel kiri).
Radiografi Torax Untuk melihat penyebab sekunder, seperti penyakit interstisial paru dan kongesti vena-vena paru. Hampir 85 % terdapat kelainan Radiografi torak pada HP, seperti pembesaran ventrikel kanan dan/atau atrium kanan, dilatasi arteri pulmonal.
CT Scan CT scan dilakukan hanyalah untuk membedakan apakah primer atau sekunder.
Penatalaksanaan Pemberian oksigen untuk mengatasi sesak nafas dan hipoksia, saturasi oksigen dipertahankan diatas 90 %. Analog prostasiklin. Prostasiklin dihasilkan terutama oleh endotel vaskuler dan mempunyai fungsi sebagai vasodilator yang poten, antiagregasi platelet, sitoprotektif, dan antiproliferatif. Referensi www.medscape.com http://www.pjnhk.go.id/content/view/1207/3 1/ Patofisiologi Sibernagl.