You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR TEORI
Kualitas air minum ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, sesuai Permenkes 492/ Menkes/ Per/ IV/
2010, tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, yang mencantumkan
parameter sebagai standar penetapan kualitas air minum, meliputi
parameter fisik, bakteriologis, kimia, dan radioaktif. Parameter
bakteriologis dan kimia (anorganik) merupakan parameter yang terkait
langsung dengan kesehatan, sedangkan parameter fisik dan kimia lainnya
merupakan parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan.
Standar Air Minum, menurut standar WHO semua sampel tidak
boleh mengandung E. coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri coliform.
Standar WHO dalam setiap tahun, 95% dari sampel-sampel tidak boleh
mengandung coliform dalam 100 ml, tidak ada sampel yang mengandung
E. coli dalam 100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung coliform lebih
dari 10 dalam 100 ml, tidak boleh ada coliform dalam 100 ml dan dua
sampel yang berurutan (AOAC,2000).
Air yang kita gunakan untuk keperluan sehari-hari mengandung
berbagai jenis mikroba (patogen dan nonpatogen) di dalamnya. Seiring
dengan berkembangnya industri, penduduk dan luasnya areal pemukiman,
ketersediaan akan air bersih yang layak diminum semakin langka. Salah
satu hal yang perlu diperhatikan dalam menilai kelayakan / kualitas air
unuk menjadi air minum adalah jenis bakteri yang terkandung di
dalamnya.
Pemakaian air sungai sebagai air minum masih aman digunakan
asalkan mikroorganisme (bakteri) yang terkandung di dalamnya tidak
bersifat patogen. Air minum yang tercemar oleh kuman dapat
menyebabkan wabah penyakit usus. Ditemukannya kuman-kuman patogen
dari air minum, misalnya Salmonella Tiphy, Shigella dysentriae, Vibrio
Cholera, Escherichia coli merupakan bukti langsung bahwa air minum
sudah tercemar kotoran manusia. Salah satu metode pencegahan yang
dapat dilakukan adalah dengan monitoring kualitas air secara
mikrobiologik sebelum dijadikan sebagai sumber air minum.
Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai
indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air,
makanan,, susu,dll. Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai
bakteri berbentuk batang, gram negative, tidak membentuk spora, aerobik
dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan
menghasilkan. Adanya bakteri koliform asam dan gas dalam waktu 48 jam
pada suhu 35C di dalam minuman menunjukkan kemungkinan adanya
mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksikgenik yang
berbahaya bagi kesehatan.
Keberadaan kuman-kuman patogen dalam sampel air umumnya
dalam jumlah kecil dan karena sukarnya teknik pengisolasian, maka
pemeriksaan bakteriologik air minum untuk mengetahui keberadaan
kuman pathogen menjadi tidak praktis. Selain itu, analisis air tidak
memungkinkan dapat menentukan semua jenis kuman patogen. Oleh
karena itu, dilakukan suatu pendekatan dengan melakukan pemeriksaan
bakteriologis terhadap keberadaan kuman komensal usus manusia, yaitu
bakteri koli (koli fekal dan nonfekal) utamanya bakteri Escherichia coli
sebagai indikator terjadinya pencemaran fekal. Digunakannya Escherichia
coli sebagai indikator kualitas air disebabkan Escherichia coli hidup di
usus manusia dan hewan dan keluar melalui tinja sehingga keberadaanya
di air memperingatkan tentang kemungkinan adanya patogen lain yang
berasal dari usus atau system pencernaan hewan dan manusia. Selain itu
Escherichia coli juga dapat memfermentasikan laktosa dengan membentuk
gas pada suhu kamar, sehingga untuk uji bekteriologik air merupakan
indikator yang terpercaya.

Pemeriksaan bakteriologis air minum memerlukan organisme
indikator sebagaimana analisis air mengacu pada kehadiran
mikroorganisme dalam air minum membuktikan air tersebut tercemar
bahan tinja dari manusia /hewan berdarah panas atau hasil pembusukan
materi organik. Artinya terdapat peluang bagi berbagai macam organisme
patogenik,yang secara berkala terdapat dalam saluran pencernaan, untuk
masuk ke dalam air tersebut.
Beberapa ciri penting suatu organisme indikator ialah :
1. Terdapat dalam air tercemar dan tidak ada dalam air yang
tidak tercemar
2. Terdalam dalam air bila ada pathogen.
3. Jumlah mikroorganisme indikator berkorelasi dengan kadar
polusi.
4. Mempunyai kemampuan bertahan hidup yang lebih besar
daripada patogen.
5. Mempunyai sifat yang seragam dan mantap.
6. Tidak berbahaya bagi manusia dan hewan.
7. Terdapat dalam jumlah yang lebih banyak daripada
patogen.
8. Mudah dideteksi dengan teknik-teknik laboratorium yang
sederhana.
Diantara organisme-organisme yang dipelajari, yang hampir
memenuhi semua persyaratan suatu organisme indikator yang ideal ialah
Escherichia coli dan kelompok baktericoli lainnya. Bakteri-bakteri
tersebut dianggap sebagai indikator polusi tinja yang dapat diandalkan
(Pelczar.et al.,1988).
Untuk mengetahui jumlah sel bakteri golongan coliform yang
terdapat dalam sampel air, dilakukan Metode Jumlah Perkiraan terdekat
atau Most Probable Number. Penggunaan media selektif dan diferensial
sangat membantu mempercepat usaha pemeriksaan air guna mendeteksi
organism coliform. Pemeriksaan tersebut terdiri dari 3 langkah berurutan:
a. Uji Perkiraan
b. Uji Penegasan, dan
c. Uji Pelengkap
Uji ini dilakukan dengan cara menginokulasi tabung-tabung berisi
kaldu laktose dengan contoh air. Bila air yang diperiksa mempunyai
kualitas mikrobiologis yang baik maka tidak akan terbentuk asam ataupun
gas di dalam kaldu laktose (Pelczar.et al.,1988).
Pengujian-pengujian ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan
bakteri golongan coliform yang merupakan indikator terkontaminasinya
lingkungan perairan oleh fecal (feces hewan mamalia).
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup
dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri
indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya,
bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri
patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran
dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan
bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat,
dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain (Dad,2000).
Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit
kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.
Kelompok bakteri coliform antara lain Eschericia coli,
Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter fruendii. Keberadaan bakteri ini
dalam air minum juga menunjukkan adanya bakteri patogen lain, misalnya
Shigella, yang bisa menyebabkan diare hingga muntaber (Kompas Cyber
Media, 2003 dalam Kompas.com).



Metode MPN menggunakan tabung 3-3-3 atau 5-5-5 dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Tes Presumtif : Tabung 3-3-3 diisi sampel air minum
sebanyak 10 ml, 1 ml, dan 0,1 ml, lalu diinkubasi dengan
pengamatan 2x24 jam;
b. Tes Konfirmasi/Penegasan, pada tabung reaksi dan tabung
durham yang berisi gelembung gas, cairan dalam tabung
tersebut diambil 2 tetes dimasukkan ke tabung reaksi
bermedia kaldu EC dan tabung Durham lalu diinkubasi
selama 2x24 jam;
c. Tes Pelengkap, Hasil yang positif dipindahkan ke tabung
reaksi yang berisi kaldu laktosa dan medium agar.
Penghitungan MPN memakai rumus:
Total MPN: 100 x jumlah tabung positif gas/semua tabung yang
negatif (ml) x jumlah smua tabung (ml)
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan bakteri MPN coli dan
mengetahui keberadaan MPN coli dalam sampel air
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu : Sabtu, 20 April 2013, pukul 10.00 WITA
Tempat : Laboratorium Kesehatan Lingkungan Poltekes Makassar
D. ALAT DAN BAHAN
1. Tabung reaksi
2. Tabung durham
3. Pipet
4. Rak tabung
5. Kapas
6. Wire loop/ose
7. Incubator
8. Korek
9. Lampu spirtus
10. Sampel air kran
11. Media lactose yaitu
a. Single strength lactose (SSL) 10 ml sebanyak 6 tabung
b. Triple strength lactose (TSL) 5 ml sebanyak 3 tabung
12. Media Brilliant Green Lactosa Bile Broth(BGLB)
13. Alcohol
E. CARA KERJA
Ambil sampel air pada botol winkler. Uji yang dilakukan melalui dua
tahap yaitu uji perkiraan dan uji penegesan, dalam pemeriksaan MPN
koliform ini peneliti menggunakan porsi 9 yang terdiri dati 6 tabung SSL
dan 3 tabung TSL
1. Uji perkiraan
a. Sterilkan tangan, kemudian siapkan media laktosa sebanyak
9 tabung, 6 tabung SSL masing-masing 10 ml dan 3 tabung
TSL masing-masing 5 ml
b. Untuk SSL 3 tabung pertama diisikan sebanyak 1 ml air
sampel masing-masing dan 3 tabung lainnya diisi 0,1 ml air
sampel, sedangkan 3 tabung TSL diisi 10 ml air sampel
masing-masing. Kesembilan tabung tersebut sebelumnya
telah diisi tabung durham. Sebelum diberikan perlakuan,
beri kode atau label pada tabung
c. Kemudian diletakkan dalam rak dan goyang-goyang agar
media dalam sampel air tercampur rata
d. Masukkan dalam incubator dengan temperature 35C
selama 2 24 jam
e. Indicator adanya e-coli dan uji berikutnya dapat dilakukan
apabila dalam tabung durham terlihat gelembung gas
f. Setelah 2 24 jam, tabung durham yang berisi/terlihat
gelembung gas diberi tanda positif(+) dan akan dilanjutkan
dengan uji penegasan, sedangkan untuk tabung yang tidak
terlihat gelembung gasnya diberi tanda(-) dan tidak
dilakukan uji penengasan
2. Uji penegasan
a. Dari hasil uji perkiraan, ternyata yang hanya terlihat
gelembung gas ada 4 tabung dan ketiga tabung tersebut
akan dilanjutkan dengan uji penegasan
b. Uji penegasan dimulai dengan mensterilkan ose dengan
dipanaskan dengan lampu spiritus
c. Kemudian ambil sampel sebanyak 1-2 ose steril dari
masing-masing tabung positif
d. Kemudian masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi
BGLB dan tabung durham, kemudian tabung disterilkan
kembali dan ditutup dengan kapas
e. Letakkan tabung rak kemudian goyangkan agar media dan
sampel tercampur rata
f. Masukkan dalam incubator dengan temperature 35-37C
selama 2 24 jam
g. Setelah 2 24 jam, tabung yang terlihat gelembung gas
dicatat sebagai sampel dengan kandungan bakteri MPN coli












BAB II
HASIL PRAKTIKUM

Uji jumlah bakteri golongan coli dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu
tahap uji perkiraan, tahap uji penegasan, dan tahap uji lengkap. Akan
tetapi pada praktikum kali ini hanya dilakukan 2 tahap, yaitu tahap uji
perkiraan dan tahap uji penegasan.
Uji perkiraan adalah uji pendahuluan sebagai dugaan adanya bakteri
coli dalam air. Uji ini dikatakan positif jika salam tabung terdapat
gelembung gas. Dalam uji ini, yang positif belum tentu mengandung
bakteri coli karena terdapat bakteri lain yang dapat bereaksi dengan lactose
dengan menghasilkan gas. Untuk itu dilakukanlah uji penegasan.
Pada uji perkiraan jumlah tabung yang positif adalah 4 yaitu yaitu 3
tabung sampel 10 ml dan 1 tabung sampel 1 ml. setelah itu dilakukan Uji
penegasan pada tabung yang positif (+) atau yang menghasilkan
gelembung gas.
Kemudian setelah melalui uji penegasan keempat tabung tersebut
tidak ada gelembung gas. Hal ini menunjukkan bahwa keempatnya negatif
terhadap kandungan bakteri golongan coli. Sampel air kran densitas yaitu
nol, tidak adanya bakteri coli yang terdeteksi menunjukkan air kran
tersebut memenuhi syarat-syarat kesehatan dan aman bagi kebutuhan
sehari-hari







BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Uji jumlah bakteri dilakukan dua tahap, yaitu uji perkiraan
dan uji penegasan. Berdasarkan hasil praktikum, pada uji
penegasan tidak terdapat gelembung gas dan itu menunjukkan
bahwa tidak adanya bakteri coli pada sampel air. Artinya sampel
air tersebut memenuhi syarat dan aman digunakan untuk kebutuhan
shari-hari. Hasil uji MPN coli berbeda-beda tergantung jenis
sampel air yang digunakan.
B. SARAN
a. Dalam pemeriksaan bakteri MPN coli setiap melakukan
penambahan zat hendaknya selalu dilakukan sterilisasi baik
pada alat (ose) maupun pada tabung reaksi
b. Sebelum melakukan praktikum, tangan praktikan juga harus
dalam keadaan steril
c. Secepatnya laboratorium Kesehatan Lingkungan UIN Alauddin
Makassar harus melengkapi alat dan bahan dalam uji ini







DAFTAR PUSTAKA

Susilawaty, Andi. Dkk. 2013. Panduan Praktikum Kesehatan Lingkungan.
Makassar: UIN Alauddin Makassar.

Andri. 2012. Metode MPN. Diakses pada tanggal 5 Mei 2013 dari
http://scienceandri.blogspot.com/2012/04/metode-mpn.html

Pangestu, ayu. 2011. Mikrobiologi. Diakses pada tanggal 5 Mei 2013 dari
http://pangestu-ayupangestu.blogspot.com/2011/12/uji-mikrobiologi-pada-
berbagai-sumber.html













Dokumentasi


Pemeriksaan MPN coliform Pemeriksaan MPN coliform





Pemeriksaan MPN coliform Pemeriksaan MPN coliform







PROFIL KELOMPOK 1

You might also like