You are on page 1of 25

Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal

PENDAHULUAN
Dalam kebanyakan peristiwa komunikasi yang berlangsung, hampir
selalu melibatkan penggunaan lambang-lambang verbal dan nonverbal seara
bersama-sama! "eduanya, bahasa verbal dan nonverbal, memiliki si#at holistik,
bahwa masing-masing tidak dapat saling dipisahkan! Dalam banyak tindakan
komunikasi, bahasa nonverbal men$adi komplemen atau pelengkap bahasa
verbal! Namun lambang-lambang nonverbal $uga dapat ber#ungsi kontradikti#,
pengulangan bahkan pengganti ungkapan-ungkapan verbal! "etika kita
menyatakan terima kasih %bahasa verbal&, kita melengkapinya dengan
tersenyum %bahasa nonverbal&' kita setu$u terhadap pesan yang disampaikan
orang lain dengan anggukan kepala %bahasa nonverbal&! Dua peristiwa
komunikasi tersebut merupakan ontoh bahwa bahasa verbal dan nonverbal
beker$a seara bersama-sama dalam meniptakan makna suatu perilaku
komunikasi! (odul ini akan membahas komunikasi verbal dan nonverbal dalam
tataran teoretis! Namun, guna mempermudah memahaminya, kedua lambang
komunikasi tersebut dipisahkan pembahasannya! )ahasan dalam modul ini
akan terdiri dari empat kegiatan bela$ar! Pertama, bahasan akan diawali dengan
bagaimana memahami komunikasi verbal dan nonverbal dilihat dari perbedaan
di antara keduanya! *edangkan kegiatan bela$ar kedua akan mendeskripsikan
tentang komunikasi nonverbal! Hal-hal yang akan dibiarakan adalah
bagaimana! memahami komunikasi nonverbal, dan se$arah atau perkembangan
dari studi komunikasi nonverbal! "egiatan bela$ar tiga akan membahas
beberapa pendekatan yang mendasari teori-teori dalam komunikasi nonverbal!
"egiatan bela$ar keempat akan mengungkapkan tindak komunikasi verbal yang
uraiannya akan menakup pengertian bahasa, si#at bahasa, dan pemahaman
teoretik tentang komunikasi verbal!
(asing-masing kegiatan bela$ar akan membahas dengan lebih rini
beberapa aspek penting yang berkaitan dengan kegiatan bela$ar tersebut!
"arenanya, mempela$ari materi dari modul ini dengan ermat merupakan
langkah terbaik untuk memahami tindak komunikasi yang menggunakan
lambang-lambang verbal dan nonverbal!
*etelah mempela$ari modul ini, Anda diharapkan memiliki kemampuan
untuk memahami peristiwa-peristiwa komunikasi yang dalam pelaksanaannya
menggunakan lambang-lambang verbal dan nonverbal!
*etelah mempela$ari masing-masing kegiatan bela$ar dengan baik, Anda
diharapkan mampu+
,! menguraikan dengan lebih rini karakteristik komunikasi verbal dan
nonverbal'
-! men$elaskan iri, #ungsi, dan kategori komunikasi nonverbal'
.! menguraikan latar belakang se$arah dari komunikasi nonverbal'
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 1
Modul
6
/eori "omunikasi 0erbal dan
Nonverbal
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
1! mengenal dan men$elaskan beberapa pendekatan teoritis dalam
komunikasi nonverbal'
2! men$elaskan pengertian bahasa'
3! menguraikan si#at bahasa'
4! mengenal dan men$elaskan beberapa pendekatan teoritis dalam
komunikasi verbal!
"E56A/AN )ELA7A8
,
Pemahaman mengenai "omunikasi 0erbal
dan Nonverbal
Setidaknya ada tiga iri utama yang menandai wu$ud atau bentuk
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal! Pertama, lambang-
lambang nonverbal digunakan paling awal se$ak kita lahir di dunia ini,
sedangkan setelah tumbuh pengetahuan dan kedewasaan kita, barulah bahasa
verbal kita pela$ari! "edua, komunikasi verbal dinilai kurang universal
dibanding dengan komunikasi nonverbal, sebab bila kita pergi ke luar negeri
misalnya dan kits tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh masyarakat di
negara tersebut, kita bisa menggunakan isyarat-isyarat nonverbal dengan orang
asing yang kita a$ak berkomunikasi! Dan iri yang ketiga adalah, bahwa
komunikasi verbal merupakan aktivitas yang lebih intelektual dibanding dengan
bahasa nonverbal yang lebih merupakan aktivitas emosional! Artinya, bahwa
dengan bahasa verbal, sesungguhnya kita mengkomunikasikan gagasan dan
konsep-konsep yang abstrak, sementara melalui bahasa nonverbal, kita
mengkomunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian, perasaan
dan emosi yang kita miliki!
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 2
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
,! De#inisi
*ebelum terlalu $auh kita memahami komunikasi verbal dan nonverbal,
ada baiknya kita mengawalinya dengan mendeskripsikan de#inisi atau
batasan mengenai komunikasi nonverbal! (engapa hanya komunikasi
nonverbal sa$a yang dide#inisikan9 Don *taks dalam bukunya 6ntrodution
to :ommuniation /heory men$elaskan bahwa perhatian untuk mempela$ari
aspek-aspek dalam komunikasi nonverbal masih sangat keil, sehingga dari
banyak re#erensi tentang komunikasi antarmanusia, kita lebih banyak
menemukan batasan mengenai komunikasi verbal! Diontohkannya ;rank
E< Dane dan :arl E! Larson menawarkan lebih dari seratus de#inisi tentang
komunikasi verbal, namun mereka hanya menawarkan satu de#inisi tentang
komunikasi nonverbal! Dengan landasan inilah, kita menoba untuk lebih
banyak memberi penekanan pada de#inisi komunikasi nonverbal!
*eara sederhana, komunikasi nonverbal dapat dide#inisikan sebagai
berikut+ Non berarti tidak, verbal bermakna kata-kata %words&, sehingga
komunikasi nonverbal dimaknai sebagai komunikasi tanpa kata-kata!
(enurut Adler dan 8odman dalam bukunya Understanding Human
:ommuniation, batasan yang sederhana tersebut merupakan langkah awal
untuk membedakan apa yang disebut dengan voal ommuniation yaitu
tindak komunikasi yang menggunakan mulut dan verbal ommuniation
yaitu tindak komunikasi yang menggunakan kata-kata! Dengan demikian,
de#inisi ker$a dari komunikasi nonverbal adalah pesan lisan dan bukan lisan
yang dinyatakan melalui alat lain di luar alat kebahasaan %oral and nonoral
messages e=pressed by other than linguisti means&!
Untuk memahami dengan lebih $elas, kita dapat melihat tabel mengenai
tipe-tipe komunikasi berikut ini!
/A)EL /6PE-/6PE ">(UN6"A*6
">(UN6"A*6
0>"AL N>N0>"AL
">(UN6"A*6 0E8)AL )ahasa Lisan )ahasa /ertulis
%spoken words& %written words&
">(UN6"A*6 N>N0E8)AL Nada suara 6syarat %gesture&,
%tone o# voie&, gerakan
%movement&,
Desah %sighs& penampilan
$eritan %sreams&, %appearane&,
kualitas vokal ekspresi wa$ah
%voal ?uality& %#aial e=pression&
*umber + 8onald )! Adler, 5eorge 8odman, Understanding Human
:ommunia tion, *eond Edition, hal!@3
/abel tipe-tipe komunikasi di atas dapat dibaa sebagai berikut+
komunikasi verbal yang termasuk dalam komunikasi vokal adalah bahasa
lisan, sedang yang tergolong dalam komunikasi nonvokal adalah bahasa
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 3
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
tertulis! *ementara, komunikasi nonverbal yang termasuk dalam komunikasi
0okal adalah nada suara, desah, $eritan dan kualitas vokal' dan yang
termasuk dalam klasi#ikasi komunikasi nonvokal adalah isyarat, gerakan
%tubuh&, penampilan %#isik&, ekspresi wa$ah dan sebagainya! Atau kita dapat
membaa tabel di atas seara terbalik, diawali dengan komunikasi vokal dan
nonvokal terlebih dahulu! )atasan lain mengenai komunikasi nonverbal
dikemukakan oleh beberapa ahli lainnya, yaitu!
a! ;rank E< Dane dan :arl E! Larson+
"omunikasi nonverbal adalah sebuah stimuli yang tidak bergantung pada isi
simbolik untuk memaknainya %a stimulus not dependent on symboli
ontent meaning&!
b! Edward *apir+
"omunikasi nonverbal adalah sebuah kode yang luas yang ditulis tidak di
mana pun $uga, diketahui oleh tidak seorang pun dan dimengerti oleh semua
%an elaborate ode that is written nowhere, known to none, and understood
by all&!
! (alandro dan )arker yang dikutip dari 6lya *unarwinadi+ "omunikasi
Antar )udaya memberikan batasan-batasannya sebagai berikut!
,& "omunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata!
-& "omunikasi nonverbal ter$adi bila individu berkomunikasi tanpa
menggunakan suara!
.& "omunikasi nonverbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh
seseorang yang diberi makna oleh orang lain!
1& "omunikasi nonverbal adalah studi mengenai ekspresi wa$ah,
sentuhan, waktu, gerak isyarat, bau, perilaku mata dan lain-lain!
-! Perbedaan antara "omunikasi 0erbal dan Nonverbal
*eara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan ini, bahwa antara
komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, dalam arti! kedua bahasa tersebut beker$a bersama-sama untuk
meniptakan suatu makna! Namun, keduanya $uga memiliki perbedaan-
perbedaan! Dalam pemikiran Don *taks dan kawan-kawan, ada tiga
perbedaan utama di antara keduanya yaitu kesenga$aan pesan %the
intentionality o# the message&, tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan
%the degree o# symbolism in the at or message&, dan pemrosesan mekanisme
%proessing mehanism&! "ita menoba untuk menguraikannya satu per satu!
a! "esenga$aan %intentinolity&
*atu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal adalah
persepsi mengenai niat %intent&! Pada umumnya niat ini men$adi lebih
penting ketika kita membiarakan lambang atau kode verbal! (ihael
)urgoon dan (ihael 8u##ner menegaskan bahwa sebuah pesan verbal
adalah komunikasi kalau pesan tersebut
,& dikirimkan oleh sumber dengan senga$a dan
-& diterima oleh penerima seara senga$a pula!
"omunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat! atau intent
tersebut! Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima
sudah ukup dipertimbangkan men$adi komunikasi nonverbal! *ebab,
komunikasi nonverbal enderung kurang dilakukan dengan senga$a dan
kurang halus apabila dibandingkan dengan komunikasi verbal! *elain itu,
komunikasi nonverbal mengarah pada norma-norma yang berlaku,
sementara niat atau intent tidak terde#inisikan dengan $elas! (isalnya,
norma-norma untuk penampilan #isik! "ita semua berpakaian, namun
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 4
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
berapa )ering kita dengan senga$a berpakaian untuk sebuah situasi
tertentu9 )erapa kali seorang teman memberi komentar terhadap
penampilan kita9 Persepsi reeiver mengenai niat ini sudah ukup untuk
memenuhi persyaratan guna mende#inisikan komunikasi nonverbal!
b! Perbedaan perbedaan simbolik %symboli di##erenes&
"adang-kadang niat atau intent ini dapat dipahami karena beberapa dampak
simbolik dari komunikasi kita! (isalnya, memakai pakaian dengan warna
atau model tertentu, mungkin akan dipahami sebagai suatu ApesanB oleh
orang lain %misalnya berpakaian dengan warna hitam akan diberi makna
sebagai ungkapan ikut berduka ita&!
"omunikasi verbal dengan si#at-si#atnya merupakan sebuah bentuk
komunikasi yang diantarai %mediated #orm o# ommuniation&! Dalam arti
kita menoba mengambil kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan
pada suatu pilihan kata! "ata-kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang
telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersi#at intensional
dan harus BdibagiB %shared& di antara orang-orang yang terlibat dalam tindak
komunikasi! *ebaliknya, komunikasi nonverbal lebih alami, isi beroperasi
sebagai norma dan perilaku yang didasarkan pada norma! (ehrabian
men$elaskan bahwa komunikasi verbal dipandang lebih eksplisit dibanding
bahasa nonverbal yang bersi#at implisit! Artinya, isyarat-isyarat verbal dapat
dide#inisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan-aturan
sintaksis %kalimat&, namun hanya ada pen$elasan yang samar-samar dan
in#ormal mengenai signi#ikansi beragam perilaku nonverbal!
(engakhiri bahasan mengenai perbedaan simbolik ini, kita menoba
untuk melihat ketidaksamaan antara tanda %sign& dengan lambang
%simbol&! /anda adalah sebuah representasi alami dari suatu ke$adian
atau tindakan! la adalah apa yang kita lihat atau rasakan! *edangkan
lambang merupakan sesuatu yang ditempatkan pada sesuatu yang lain!
Lambang merepresentasikan tanda melalui abstraksi! :ontoh, tanda dari
sebuah kursi adalah kursi itu sendiri, sedangkan lambang adalah bagaimana
kita men$elaskan kursi tersebut melalui abstraksi! Dengan
perkataan lain, apa yang seara #isik menarik bagi kita adalah tanda
%sign& dan bagaimana meniptakan perbedaan yang berubah-ubah untuk
menun$ukkan dera$at ketertarikan tersebut adalah lambang %simbol&!
"omunikasi verbal lebih spesi#ik dari bahasa nonverbal, dalam arti is dapat
dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam sebuah ara yang
berubah-ubah, sedangkan bahasa nonverbal lebih mengarah pada reaksi-
reaksi alami seperti perasaan atau emosi!
! (ekanisme pemrosesan %proessing mehanism&
Perbedaan ketiga antara komunikasi verbal dan nonverbal berkaitan
dengan bagaimana kita memproses in#ormasi! *emua in#ormasi termasuk
komunikasi diproses melalui otak, kemudian otak kita mena#sirkan
in#ormasi ini lewat pikiran yang ber#ungsi mengendalikan perilaku-
perilaku #isiologis %re#leks& dan sosiologis %perilaku yang dipela$ari dan
perilaku sosial&!
*atu perbedaan utama dalam pemrosesan adalah dalam tipe in#ormasi
pada setiap belahan otak! *eara tipikal, belahan otak sebelah kiri adalah
tipe in#ormasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah,
sementara belahan otak sebelah kanan, tipe in#ormasinya 6ebih
berkesinambungan dan alami %pada uraian di bawah, (alandro dan
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 5
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
)arker $uga men$elaskan mengenai hal ini&!
)erdasarkan pada perbedaan tersebut, pesan-pesan verbal dan nonverbal
berbeda dalam konteks struktur pesannya! "omunikasi nonverbal kurang
terstruktur! Aturan-aturan yang ada ketika kita berkomunikasi seara
nonverbal adalah lebih sederhana dibanding komunikasi verbal yang
mempersyaratkan aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis! "omunikasi
nonverbal seara tipikal diekspresikan pada saat tindak komunikasi
berlangsung! /idak seperti komunikasi verbal, bahasa nonverbal tidak
bisa mengekspresikan peristiwa komunikasi di masa lalu atau masa
mendatang! *elain itu, komunikasi nonverbal mempersyaratkan sebuah
pemahaman mengenai konteks di mana interaksi tersebut ter$adi,
sebaliknya komunikasi verbal $ustru meniptakan konteks tersebut!
Perbedaan lain tentang komunikasi verbal dan nonverbal dapat dilihat dari
dimensi-dimensi yang dimiliki keduanya! 5agasan ini dietuskan oleh (alandro
dan )arker seperti yang dikutip dalam buku "omunikasi Antar )udaya tulisan
Dra! 6lya *unarwinadi, (!A!
a! *truktur CD Nonstruktur
"omunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai hukum atau aturan-
aturan tata bahasa! Dalam komunikasi nonverbal hampir tidak ada atau tidak
ada sama sekali struktur #ormal yang mengarahkan komunikasi! "ebanyakan
komunikasi nonverbal ter$adi seara tidak disadari, tanpa urut-urutan
ke$adian, yang dapat diramalkan sebelumnya! /anpa pola yang $elas,
perilaku nonverbal yang sama dapat memberi arti yang berbeda pada saat
yang berlainan!
b! Linguistik CD Nonlinguistik
Linguistik adalah ilmu yang mempela$ari anal usul, struktur, se$arah,
variasi regional dan iri-iri #onetik dari bahasa! Dengan kata lain,
linguistik mempela$ari maam-maam segi bahasa verbal, yaitu suatu
sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur pemberian maknanya!
*ebaliknya! pada komunikasi nonverbal, karena tidak adanya struktur
khusus, maka sulit untuk memberi makna pada lambang! )elum ada sistem
bahasa nonverbal yang didokumentasikan, walaupun ada usaha untuk
memberikan arti khusus pada ekspresi-ekspresi wa$ah tertentu! )eberapa
teori mungkin akan memberikan pengeualian pada bahasa kaum tuna-
rungu yang berlaku universal, sekalipun ada $uga lambang-lambangnya yang
bersi#at unik!
! *inambung %ontinuous& CD /idak *inambung %disontinuous&
"omunikasi nonverbal dianggap bersi#at sinambung, sementara komunikasi
verbal didasarkan pada unit-unit yang terputus-putus! "omunikasi nonverbal
baru berhenti bila orang yang terlibat di dalamnya meninggalkan suatu
tempat! /etapi selama tubuh, wa$ah dan kehadiran kita masih dapat
dipersepsikan oleh orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi
nonverbal dapat ter$adi! /idak sama halnya dengan kata-kata dan simbol
dalam komunikasi verbal yang mempunyai titik awal dan akhir yang pasti!
d! Dipela$ari CDDidapat seara 6lmiah
7arang sekali individu yang dia$arkan ara untuk berkomunikasi seara
nonverbal! )iasanya is hanya mengamati dan mengalaminya! )ahkan
ada yang berpendapat bahwa manusia lahir dengan naluri-naluri dasar
nonverbal! *ebaliknya komunikasi verbal adalah sesuatu yang harus
dipela$ari!
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 6
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
e! Pemrosesan dalam )agian >tak sebelah "iri CD Pemrosesan dalam
)agian >tak sebelah "anan
Pendekatan neuro#isiologik melihat perbedaan dalam pemrosesan stimuli
verbal dan nonverbal pada diri manusia! Pendekatan ini men$elaskan
bagaimana kebanyakan stimuli nonverbal diproses dalam bagian otak
sebelah kanan, sedangkan stimuli verbal yang memerlukan analisis dan
penalaran, diproses dalam bagian otak sebelah kiri! Dengan adanya
perbedaan ini, maka kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan
berbeda pula!
(asih dalam buku "omunikasi Antar )udaya karya 6lya
*unarwinadi*amovar, Porter dan 7ain melihat perbedaan antara komunikasi
verbal dan nonverbal dalam hal sebagai berikut!
a! )anyak perilaku nonverbal yang diatur oleh dorongan-dorongan biologik!
*ebaliknya komunikasi verbal diatur oleh aturan-aturan dan prinsip-prinsip
yang dibuat oleh manusia, seperti sintaks dan tata bahasa!
(isalnya, kita bisa seara sadar memutuskan untuk berbiara, tetapi
dalam berbiara seara tidak sadar pipi men$adi memerah dan mata
berkedip terus-menerus!
b! )anyak komunikasi nonverbal serta lambang-lambangnya yang bermakna
universal! *edangkan komunikasi verbal lebih banyak yang bersi#at spesi#ik
bagi kebudayaan tertentu!
! Dalam komunikasi nonverbal bisa dilakukan beberapa tindakan sekaligus
dalam suatu waktu tertentu, sementara komunikasi verbal terikat pada
urutan waktu!
d! "omunikasi nonverbal dipela$ari se$ak usia sangat dini! *edangkan
penggunaan lambang berupa kata sebagai alat komunikasi membutuhkan
masa sosialisasi sampai pada tingkat tertentu!
e! "omunikasi nonverbal lebih dapat memberi dampak emosional
dibanding komunikasi verbal!
.! ;ungsi "omunikasi 0erbal dan Nonverbal
(eskipun komunikasi verbal dan nonverbal memiliki perbedaan-
perbedaan, namun keduanya dibutuhkan untuk berlangsungnya tindak
komunikasi yang e#ekti#! ;ungsi dari lambang-lambang verbal maupun
nonverbal adalah untuk memproduksi makna yang komunikati#! *eara
historis, kode nonverbal sebagai suatu multi saluran akan mengubah pesan
verbal melalui enam #ungsi+ pengulangan %repetition&, berlawanan
%ontradition&, pengganti %substitution&, pengaturan %regulation&, penekanan
%aentuation& dan pelengkap %omplementation&!
Dalam tahun ,@32, Paul Ekman men$elaskan bahwa pesan nonverbal
akan mengulang atau meneguhkan pesan verbal! (isalnya dalam suatu
lelang, kita mengaungkan satu $ari untuk menun$ukkan $umlah tawaran yang
kita minta, sementara seara verbal kila mengatakan EsatuB! Pesan-pesan
nonverbal $uga ber#ungsi untuk mengkontradiksikan atau menegaskan pesan
verbal seperti dalam sarkasme atau sindirian-sindiran ta$am! "adang-kadang,
komunikasi nonverbal mengganti pesan verbal! (isalnya, kita tidak perlu
seara verbal menyatakan kata EmenangE, namun ukup hanya mengaungkan
dua $ari kita membentuk huru# A0B %vitory& yang bermakna kemenangan! ;ungsi
lain dari komunikasi nonverbal adalah mengatur pesan verbal! Pesan-pesan
nonverbal ber#ungsi untuk mengendalikan sebuah interaksi dalam suatu ara
yang sesuai dan halus, seperti misalnya anggukan kepala selama perakapan
berlangsung! *elain itu, komunikasi nonverbal $uga memberi penekanan kepada
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 7
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
pesan verbal, seperti mengaungkan kepalan tangan! Dan akhirnya #ungsi
komunikasi nonverbal adalah pelengkap pesan verbal dengan mengubah pesan
verbal, seperti tersenyum untuk menun$ukkan rasa bahagia kita!
Pemikiran yang sama $uga diungkapkan oleh *amovar %6lya
*unarwinadi, "omunikasi Antar )udaya&, bahwa dalam suatu peristiwa
komunikasi, perilaku nonverbal digunakan seara bersama-sama dengan
)ahasa verbal+
a! Perilaku nonverbal memberi aksen atau penekanan pada pesan verbal!
(isalnya menyatakan terima kasih dengan tersenyum!
b! Perilaku nonverbal sebagai pengulangan dari bahasa verbal! (isalnya
menyatakan arah tempat dengan men$elaskan EPerpustakaan Universitas
/erbuka terletak di belakang gedung iniE, kemudian mengulang pesan
yang sama dengan menun$uk arahnya!
! /indak komunikasi nonverbal melengkapi pernyataan verbal, misalnya
mengatakan maa# pada teman karena tidak dapat memin$amkan uang'
dan agar lebih peraya, pernyataan itu ditambah lagi dengan ekspresi
muka sungguh-sungguh atau memperlihatkan saku atau dompet yang
kosong!
d! Perilaku nonverbal sebagai pengganti dari komunikasi verbal! misalnya
menyatakan rasa haru tidak dengan kata-kata, melainkan dengan mata
yang berlinang-linang!
Dalam perkembangannya sekarang ini, #ungsi komunikasi nonverbal
dipandang sebagai pesan-pesan yang holistik, lebih dari pada sebagai sebuah
#ungsi pemrosesan in#ormasi yang sederhana! ;ungsi-#ungsi holistik
menakup identi#ikasi, pembentukan dan mana$emen kesan, muslihat, emosi
dan struktur perakapan! "arenanya, komunikasi nonverbal terutama
ber#ungsi mengendalikan %ontrolling&, dalam arti kita berusaha supaya orang
lain dapat melakukan apa yang kita perintahkan! Hikson dan *taks
menegaskan bahwa #ungsi-#ungsi holistik tersebut dapat diturunkan dalam F
#ungsi, yaitu pengendalian terhadap perakapan, kontrol terhadap perilaku
orang lain, ketertarikan atau kesenangan, penolakan atau ketidaksenangan,
peragaan in#ormasi kogniti#, peragaan in#ormasi a#ekti#, penipuan diri %sel#-
deeption& dan muslihat terhadap orang lain!
"omunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang
sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan tidak dapat
dipahami! "eduanya, komunikasi verbal dan nonverbal, kurang dapat
beroperasi seara terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna menapai
komunikasi yang e#ekti#!

"E56A/AN )ELA7A8 -
"omunikasi Nonverbal
Dalam "egiatan )ela$ar - berikut ini, kits akan mempela$ari komunikasi
nonverbal dengan lebih mendalam! Pembahasan akan menakup
bagaimana kita memahami komunikasi nonverbal dan deskripsi ringkas
mengenai se$arah komunikasi nonverbal!
)agaimana kita memahami komunikasi nonverbal, setidaknya dapat kita
lihat dari dua nisi! Pertama, karakteristik komunikasi nonverbal yang
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 8
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
meliputi eksistensinya, perannya dalam mentransmisikan perasaan, si#at
menduanya, dan keterikatannya dengan suatu budaya tertentu! *elain itu,
upaya untuk memahami komunikasi nonverbal dapat pula dilihat dari
kategorinya yang menakup postur, isyarat %gestural&, penggunaan wa$ah dan
mata, suara, sentuhan, ara berpakaian, dan sebagainya! Pada bagian lain, kita
akan mempela$ani $uga-se$arah singkat komunikasi nonverbal dari masa Gunani
dan 8omawi sampai pendekatan yang sekarang digunakan!
"arenanya, mempela$ari dengan sungguh-sungguh materi yang ada
dalam "egiatan )ela$ar - ini merupakan langkah awal untuk dapat memahami
komunikasi manusia seara verbal dan nonverbal!
A! (E(AHA(6 ">(UN6"A*6 N>N0E8)AL
,! "arakteristik "omunikasi Nonverbal
"omunikasi nonverbal sebagaimana yang telah diuraikan dalam "egiatan
)ela$ar ,, terdiri dari pesan-pesan yang dinyatakan melalui alat-alat
nonlinguistik! Namun demikian, kurang tepat apabila kita mempunyai pikiran
bahwa semua ekspresi yang tanpa kata-kata %wordless& merupakan komunikasi
nonverbal atau semua pernyataan yang terungkapkan seara lisan merupakan
komunikasi verbal %pela$ari kembali tabel mengenai tipe-tipe
komunikasi yang ada pada "egiatan )ela$ar ,&!
(enurut 8onald Adler dan 5eorge 8odman, komunikasi nonverbal memiliki
empat karakteristik yaitu keberadaannya, kemampuannya menyampaikan pesan
tanpa bahasa verbal, si#at ambiguitasnya dan keterikatannya dalam suatu kultur
tertentu!
Eksistensi atau keberadaan komunikasi nonverbal akan dapat diamati
ketika kita melakukan tindak komunikasi seara verbal, maupun pada saat
bahasa verbal tidak digunakan! Atau dengan kata lain, komunikasi nonverbal
akan selalu munul dalam setiap tindakan komunikasi, disadari maupun tidak
disadari! "eberadaan komunikasi nonverbal ini pada gilirannya akan
membawa kepada irinya yang lain, yaitu bahwa kita dapat berkomunikasi
seara nonverbal, karena setiap orang mampu mengirim pesan seara
nonverbal kepada orang lain, tanpa menggunakan tanda-tanda verbal!
"arakteristik lain dari komunikasi nonverbal adalah si#at ambiguitasnya,
dalam arti ada banyak kemungkinan pena#siran terhadap setiap perilaku! *i#at
ambigu atau mendua ini sangat penting bagi penerima %reeiver& untuk
mengu$i setiap interpretasi sebelum sampai pada kesimpulan tentang makna
dari suatu pesan nonverbal! Dan karakteristik terakhir adalah bahwa
komunikasi nonverbal terikat dalam suatu kultur atau budaya tertentu!
(aksudnya, perilaku-perilaku yang memiliki makna khusus dalam satu
budaya, akan mengekspresikan pesan-pesan yang berbeda dalam ikatan
kultur yang lain!
-! "ategori "omunikasi Nonverbal
"ategori komunikasi nonverbal yang dimaksudkan dalam bahasan ini
adalah beragam ara yang digunakan orang-orang untuk berkomunikasi
seara nonverbal, yaitu voalis atau paralanguage, kinesis yang menakup
gerakan tubuh, lengan, dan kaki, serta ekspresi wa$ah %#aial e=pression&,
perilaku mata %eye behavior&, lingkungan yang menakup ob$ek benda dan
arti#ak, pro=emis+ yang merupakan ruang dan teritori pribadi, haptis
%sentuhan&, penampilan #isik %tubuh dan ara berpakaian&, hronemis
%waktu&, dan ol#ation %bau&!
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 9
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Dalam tindak komunikasi sehari-hari, kita lebih banyak mempunyai output
dan input vokal dibanding dengan kata-kata yang kita ungkapkan seara lisan!
>utput dan input vokal inilah yang kita sebut sebagai voalis atau
paralanguage! :ontoh nyata dari kategori komunikasi nonverbal ini adalah
desah %sighing&, men$erit %sreaming&, merintih %groaning&, menelan
%swallowing& menguap %yawning&, di samping bentuk-bentuk seperti $eda,
intonasi, dan penekanan dalam pembiaraan lisan!
"ategori lain dari komunikasi nonverbal adalah kinesis! "etika kita
berkomunikasi dengan orang lain, ekspresi wa$ah kita akan selalu berubah
tanpa melihat apakah kita sedang berbiara atau mendengarkan! Paul Ekman
dan Hallae ;riesen telah mengidenti#ikasikan enam emosi dasar bahwa
ekspresi wa$ah menerminkan keheranan, ketakutan, kemarahan, kebahagiaan,
kesedihan, dan kebenian atau ke$i$ikan!
)entuk lain dari kinesis adalah gerakan tangan, kaki dan kepala! >rang-
orang yang terlibat dalam tindak komunikasi sering menggerakkan kepala
dan tangannya selama interaksi berlangsung! )eberapa dari gerakan kepala
dan tangan tersebut dilakukan seara sadar dan beberapa lainnya
dilaksanakan seara tidak senga$a, namun semuanya memiliki makna!
5erakan tangan enderung digunakan paling banyak oleh orang yang sedang
berbiara, sedangkan pendengar enderung, memakai gerakan kepala!
5erakan kepala yang paling umum digunakan oleh orang-orang yang sedang
mendengar adalah anggukan dan gelengan kepala! 5erakan kepala yang lain
adalah dengan mengernyitkan atau mengerutkan dahi! 5erakan ini bermakna
bahwa orang yang sedang mendengarkan memberikan umpan balik
%#eedbak& kepada pembiara!
5erakan tangan menya$ikan banyak #ungsi pesan bagi pembiara selama
interaksi berlangsung, yaitu menegaskan atau men$elaskan apa yang
dikatakan, memberi penekanan pada pembiaraan dan mengilustrasikan apa
yang sedang dikatakan! *elain itu, ada $ugs gerakan tangan yang tidak
memiliki hubungan yang nyata terhadap apa yang sedang dikatakan! /u$uan
dari gerakan tangan ini adalah untuk menun$ukkan intensitas pesan, misalnya
ber$abat tangan dengan epat untuk mengekspresikan kegembiraan!
Aspek komunikati# yang utama dari perilaku mata adalah siapa dan apa yang
sedang kita lihat dan untuk berapa lama! (ata kita merupakan saluran
komunikasi nonverbal yang penting, tidak hanya selama interaksi tetapi $ugs
sebelum dan sesudah interaksi berakhir! Dengan memelihara kontak mata dan
tersenyum, orang-orang yang terlibat mengindikasikan bahwa mereka tertarik
dengan persoalan yang sedang diperbinangkan!
"ategori selan$utnya dari komunikasi nonverbal adalah pro=emis, yaitu
suatu ara bagaimana orang-orang yang terlibat dalam suatu tindak
komunikasi berusaha untuk merasakan dan menggunakan ruang %spae&!
Antropolog Edward /! Hall mende#inisikan empat $arak yang kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari, 6a men$elaskan bahwa kita memilih satu $arak
khusus bergantung pada bagaimana kita merasakan terhadap orang lain pada
suatu situasi tertentu, konteks perakapan dan tu$uan-tu$uan pribadi kita!
"eempat $arak tersebut adalah intimate distane, personal distane, soial
distane dan publi distane! Namun empat $arak yang dikemukakan oleh Hal ini
hanya menggambarkan perilaku orang-orang dari Amerika Utara dan
sangat mungkin berbeda dengan orang-orang yang berasal dari budaya lain!
Adapun klasi#ikasi Hall tersebut adalah sebagai berikut!
a! 6ntimate Distane
Perakapan dalam $arak yang akrab ini berlangsung dengan bisikan atau
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 10
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
suara yang sangat pelan! Dalam $arak ini, orang-orang yang berkomunikasi
seara emosional sangat dekat dan dalam situasi yang
sangat pribadi! >rang-orang yang terlibat dalam interaksi dengan $arak
yang akrab ini merupakan suatu tanda bahwa di antara mereka tumbuh
rasa saling peraya! Namun demikian, interaksi dalam $arak yang akrab
ini $uga ter$adi dalam lingkungan yang kurang akrab, seperti ketika kita
berobat ke dokter!
b! Personal distane
Dalam $arak personal ini, kontak komunikasi yang berlangsung masih
tertutup, namun perakapan-perakapannya tidak lagi bersi#at pribadi
dibanding dengan interaksi dalam $arak akrab!
! *oial distane
6nteraksi yang berlangsung dalam $arak sosial ini biasanya ter$adi dalam
situasi bisnis, misalnya interaksi antara salesmanIgirl dengan para alon
pembeliIpelanggan! Dalam kontak komunikasi ini, suara yang lebih keras
sangat dibutuhkan,
d! Publi distane
:ontoh nyata dari komunikasi yang menggunakan$arak publik ini adalah
perkuliahan dalam kelas dan pidato yang disampaikan pada suatu ruang
tertentu! Dalam $arak publik ini, komunikasi yang bersi#at dua arah %twoway
tra##i& sulit untuk dilaksanakan, sebab ada $arak yang ukup $auh antara
pembiara dengan para pendengarnya!

;aktor lingkungan sebagai salah satu karakteristik penandaan nonverbal
dapat berupa lingkungan atau benda-benda yang digunakan atau dimiliki
seseorang yang dapat mere#leksikan makna tertentu yang berkaitan dengan
orang tersebut! (isalnya, ketika kita memasuki ruang atau rumah seseorang,
dengan segera kita dapat memperoleh kesan mengenai kepribadian
penghuninya! Demikian pula dengan kesan yang kita berikan pada seseorang
dengan melihat mobil yang dikendarainya, perabot rumahnya, asesorisnya,
dan sebagainya! Hal ini ter$adi karena orang enderung memilih benda atau
lingkungan yang dapat mere#leksikan itra diri dan kepribadiannya!
Penampilan #isik aapkali mengekspresikan penandaan nonverbal tertentu!
Hal ini dapat kita rasakan ketika memberikan stereotipe tertentu yang berkaitan
dengan keadaan #isik seseorang! (isalnya orang yang gemuk dianggap sebagai
periang dan orang yang kurus sebagai orang yang serius! Demikian pula
dengan pan$ang atau potongan rambut tertentu! )eberapa karakter #isik lainnya
yang dianggap berperan dalam penandaan nonverbal menakup berat badan,
tinggi badan, wama kulit, kontur wa$ah, dan berbagai $enis bekas luka atau aat
#isik! *ementara itu atribut lain yang berhubungan erat dengan penampilan #isik,
dan sangat $elas berperan sebagai penanda makna tertentu adalah ars
berpakaian!
)iasanya ketika orang memilih dan memutuskan untuk memakai pakaian
tertentu, maka dia seara sadar telah menggunakan tanda nonverbal untuk
mengekspresikan makna melalui kesan tertentu dalam penampilannya!
*eperti dikemukakan oleh 8onald )! Adler dan 5eorge 8odman dalam
bukunya Understanding Human :ommuniation, bahwa salah satu kategori
komunikasi nonverbal yang penting adalah lothing atau ara berpakaian!
Pakaian yang dikenakan merupakan satu alat komunikasi! >rang-orang
dengan senga$a mengirimkan pesan tentang diri mereka melalui apa yang
mereka kenakan dan kits berusaha menginterpretasikannya berdasarkan pada
pakaian yang dikenakan! Dengan demikian, pakaian tidak hanya melindungi
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 11
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
kita dari panas dan dingin, namun melalui pakaian dapat men$adi indikator
dari status sosial ekonomi seseorang, penanda dari peran-peran tertentu
%A)86, Pegawai Negeri *ipil& dan sebagainya!
Haptis atau sentuhan atau kontak tubuh dikatakan oleh Emmert dan
Donaghy sebagai ara terbaik untuk mengkomunikasikan sikap pribadi, baik
yang positi# maupun yang negati#! ;rekuensi dan durasi sentuhan dapat
men$adi indikator tentang persahabatan dan rasa suka di antara orang yang
melakukannya! *entuhan dapat pula men$adi indikator yang paling ekstrim
dari rasa tidak suka atau kemarahan, seperti menampar, menyepak, memukul,
dan sebagainya! :ara-ara atau bentuk sentuhan dapat pula menun$ukkan
posisi orang dalam hubungan dengan orang lainnya, khususnya dalam
pengertian dominan dan submisi# %seperti mengelus kepala, menium tangan,
dan sebagainya&!
Haktu atau hronemis $uga dapat men$adi penanda nonverbal yang
digunakan ketika seseorang berkomunikasi! )entuk nyata yang dapat kita
rasakan adalah mengenai orang yang tepatItidak tepat waktu, orang yang
mengulur-ulur waktu untuk menyampaikan pesan bahwa dia tidak menyukai apa
yang sedang dilakukannya, dan sebagainya!
.! Deskripsi Historis "omunikasi Nonverbal
"a$ian pertama mengenai komunikasi nonverbal ditemukan pada Jaman
Aristoteles sekitar 1KK sampai 3KK tahun *ebelum (asehi! Namun studi
ilmiahnya yang berkaitan dengan retorika, barn dilakukan pada Jaman Gunani
dan 8omawi "uno!
"arya :iero, Pronuntiatio atau ara berpidato, mungkin yang pertama kali
memperlakukan komunikasi nonverbal seara sistematis! )agaimanapun $uga,
karyanya telah dibatasi untuk menggunakan suara dan gerakan-gerakan ragawi
dalam konteks publi speaking! Dari hasil karya :iero ini, kemudian orang lain
mengka$i pengaruh bahasa nonverbal terhadap komunikasi dalam hampir
keseluruhan situasi publi speaking!
Dalam tahun ,442, 7oshua *teele memusatkan ka$iannya mengenai
komunikasi nonverbal pada suara sebagai satu instrumen atau pada suatu
konsep yang disebut Prosody! "onsep dari *teele ini men$elaskan bahwa
bahasa dalam drama atau puisi dapat EdibaaE hampir seperti notasi musik!
"emudian pada tahun ,FK3, 5ilbert Austin mengkonsentrasikan ka$iannya
pada gerakan-gerakan badan yang dihubungkan dengan bahasa! Pendekatan
ini menghasilkan sebuah sistem yang disebut dengan eloutionary system di
mana isyarat-isyarat yangE pantasE dipela$ari dan digunakan dalam
pertun$ukan drama! Eloutionary system adalah seni deklamasi atau keahlian
membaaImenguapkan kalimat dengan logat dan lagu yang baik di muka
umum!
"a$ian yang lebih kompleks tentang komunikasi nonverbal dikembangkan
oleh ;ranois Delsarte! Delsarte menggabungkan suara dan gerakan-gerakan
badan sekaligus! Dalam ka$iannya tersebut, Delsarte berusaha meyakinkan
bahwa pesan-pesan atau komunikasi seara nonverbal merupakan Eagents o#
the heartE!
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 12
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
"E56A/AN )ELA7A8 .
)eberapa Pendekatan dalam /eori
"omunikasi Nonverbal
ermulaan dari studi komunikasi nonverbal modern seringkali
diidenti#ikasikan dengan karya Darwin+ /he E=pression o# Emotions in P
(an and Animals! Perhatian Darwin terhadap komunikasi nonverbal terutama
berkaitan dengan #ungsinya sebagai sebuah teori untuk men$elaskan mengenai
penampilan %theory o# per#ormane&, sebuah ara berpidato yang
mengindikasikan suasana hati, sikap atau perasaan!
Dari karya Darwin ini, perhatian terhadap komunikasi nonverbal telah
memunulkan ka$ian antardisiplin! Dari hasil karyanya pula, telah dikembangkan
tiga perspekti# teoritis, yaitu the ethologial approah %studi mengenai
kesamaan-kesamaan antara perilaku manusia dengan perilaku binatang&, the
anthropologial approah dan the #untional approah! Dari ketiga pendekatan
ini munul se$umlah teori-teori yang men$elaskan tentang #enomena nonverbal
yang dapat diterapkan dalam konteks komunikasi!
,! Ethologial Approah %Pendekatan Etologi&
(enurut Darwin, emosi manusia seperti halnya emosi dari binatang
dapat dilihat dari wa$ahnya! Darwin mengasumsikan bahwa komunikasi
nonverbal dari makhluk hidup %speies& yang berbeda sebenarnya adalah
sama! >rang-orang yang mendukung pandangan Darwin seperti (orris,
Ekman dan ;riesen peraya bahwa ekspresi nonverbal pada budaya mana pun
esensinya sama, karena komunikasi nonverbal tidak dipela$ari, is adalah
bagian alami dari keberadaan manusia! Dua ontoh etologis yang sering
disebut-sebut adalah senyuman dan ekspresi wa$ah yang dapat ditemukan
pada kultur mana pun $uga!
a! /eori struktur kumulati#
Dalam teorinya ini, Ekman dan ;riesen mem#okuskan analisisnya pada
makna yang diasosiasikan dengan kinesi! /eori mereka disebut
umulative struture atau meaning entered karena lebih banyak membahas
mengenai makna yang berkaitan dengan gerak tubuh dan
ekspresi wa$ah ketimbang struktur perilaku! (ereka beranggapan bahwa
seluruh komunikasi nonverbal mere#leksikan dua hal+ apakah suatu
tindakan yang disenga$a dan apakah tindakan harus menyertai pesan
verbal! Hal ini dapat diontohkan pada kasus ketika seseorang
meneritakan sesuatu sambil gerak tangannya yang menun$ukkan tinggi
dan ekspresi wa$ah yang gembira! 5erak tangan yang menun$ukkan
tinggi ini tidak akan memiliki arti tanpa disertai ungkapan verbal, $adi
tindakan ini disenga$a dan memiliki makna tertentu! Lain halnya dengan
ekspresi wa$ah yang gembira, yang dapat berdiri sendiri dan dapat
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 13
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
diartikan tanpa bantuan pesan verbal! (eskipun demikian, kedua
tindakan tersebut telah menambahkan kepada makna yang berkaitan
dengan interaksi antara kedua orang tersebut, dan ini oleh Ekman dan
;riesen disebut sebagai Ae=pressive behaviorB!
*elan$utnya, Ekman dan ;riesen mengidenti#ikasi lima kategori dari
e=pressive behavior yaitu emblem, ilustrator, regulator, adaptor, dan
penggambaran perasaan, di mana masing-masing memberikan kedalaman
pada makna yang berkaitan dengan situasi komunikasi! Emblem adalah
gerakan tubuh atau ekspresi wa$ah yang memiliki nilai sama dengan pesan
verbal, yang disenga$a, dan dapat berdiri sendiri tanpa bantuan pesan
verbal! :ontohnya adalah setu$u, pu$ian, atau uapan selamat $alan yang
dapat digantikan dengan anggukan kepala, aungan $empol, atau lambaian
tangan!
6lustrator adalah gerakan tubuh atau ekspresi wa$ah yang mendukung
dan melengkapi pesan verbal! (isalnya raut muka yang serius ketika
memberikan pen$elasan untuk menun$ukkan bahwa yang dibiarakan adalah
persoalan serius, atau gerakan tangan yang menggambarkan sesuatu yang
sedang dibiarakan! *ementara itu, regulator adalah tindakan yang
disenga$a yang biasanya digunakan dalam perakapan, misalnya mengenai
giliran berbiara! )entuk-bentuk lain dari regulator dalam perakapan antara
lain adalah senyuman, anggukan kepala, tangan yang menun$uk,
mengangkat alis, orientasi tubuh, dan sebagainya, yang kesemuanya
berperan dalam mengatur anus in#ormasi pada suatu situasi perakapan!
"ategori keempat adalah adaptor yaitu tindakan yang disenga$a, yang
digunakan untuk menyesuaikan tubuh dan meniptakan kenyamanan bagi
tubuh atau emosi! /erdapat dua subkategori dari adaptor, yaitu+ Asel#B
%seperti menggaruk kepala, menyentuh dagu atau hidung& dan Aob$etB
%menggigit pinsil, memainkan kuni&!! Perilaku ini biasanya dipandang
sebagai re#leksi keemasan atau perilaku negati#! "ategori kelima adalah
penggambaran emosi atau Aa##et displayB yang dapat disenga$a maupun
tidak, dapat menyertai pesan verbal maupun berdiri sendiri! (enurut Ekman
dan ;riesen, terdapat tu$uh bentuk a##et display yang pengungkapannya
ukup universal, yaitu+ marah, menghina, malu, takut, gembira, sedih, dan
terke$ut! (ereka mengemukakan pula bahwa beberapa a##et display yang
berbeda dapat diungkapkan seara bersamaan, dan bentuk seperti ini
disebut Ea##et blandE!
b! /eori tindakan %Ation theory&
(orris $uga mengemukakan suatu pandangan mengenai kinesi yang
lebih didasarkan pada tindakan! Dia mengasumsikan bahwa perilaku
tidak terbentuk dengan sendirinya, melainkan terbagi ke dalam suatu
rangkaian pan$ang peristiwa yang terpisah-pisah! (enurutnya, terdapat
lima kategori yang berbeda dalam tindakan yaitu+ pembawaan %inborn&,
ditemukan %disovered&, diserap %absorb&, dilatih %trained&, dan ampuran
%mi=ed&! 6nborn merupakan insting yang dimiliki se$ak lahir, seperti
perilaku menyusu! Disovered diperoleh seara sadar dan terbatas pada
struktur genetik tubuh, seperti menyilangkan kaki! Absorbed! Diperoleh
seara tidak sadar melalui interaksi dengan orang lain %biasanya teman&
seperti meniru ekspresi atau gerakan seseorang! /rained diperoleh dengan
bela$ar, seperti ber$alan, mengetik dan sebagainya! *edangkan mi=ed
ations diperoleh melalui berbagai maam ara yang menakup keempat
hal di atas!
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 14
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
-! Anthropologial Approah %Pendekatan Anthropologis&
Pendekatan antropologis menganggap komunikasi nonverbal
terpengaruh oleh kultur atau masyarakat, dan pendekatan ini diwakili oleh dua
teori yang dikemukakan oleh )irdwhistell dan Edward /! Hall!
a! Analogi Linguistik
Dalam teorinya ini )irdwhistell mengasumsikan bahwa komunikasi
nonverbal memiliki struktur yang sama dengan komunikasi verbal!
)ahasa distrukturkan atas bunyi dan kombinasi bunyi yang membentuk
apa yang kita sebut kata! "ombinasi kata dalam suatu konteks akan
membentuk kalimat, dan berikutnya kombinasi kalimat akan membentuk
paragra#! )irdwhistell mengemukakan bahwa hal yang sama ter$adi
dalam konteks nonverbal, yaitu terdapat Abunyi nonverbalB yang disebut
allokines %satuan gerakan tubuh terkeil yang sering kali tidak dapat
dideteksi&! "ombinasi allokines akan membentuk trines dalam suatu
bentuk yang serupa dengan bahasa verbal, yang dalam teori ini disebut
sebagai analogi linguistik!
/eori ini mendasarkan pen$elasannya pada enam asumsi sebagai berikut!
,& /erdapat tingkat )aling ketergantungan yang tinggi antara kelima
indera manusia, yang bersama-sama dengan ungkapan verbal akan
membentuk Ain#raommuniational systemB!
-& "omunikasi kinesi berbeda antarkultur dan bahkan antara
mikrokultur!
.& /idak ada simbol bahasa tubuh yang universal!
1& Prinsip-prinsip pengulangan %redundany& tidak terdapat pada
perilaku kinesi!
2& Perilaku kinesi lebih primiti# dan kurang terkendali dibanding
komunikasi verbal!
3& "ita harus membandingkan tanda-tanda nonverbal seara berulang-
ulang sebelum kita dapat memberikan interpretasi yang akurat!
"eenam prinsip yang mendasari analogi linguistik ini pada dasarnya
menyatakan bahwa kelima indera kita berinteraksi atau beker$a bersama-
sama untuk meniptakan persepsi, dan dalam setiap situasi, satu atau
lebih indera kita akan mendominasi indera lainnya! (enurut )irdwhistell,
perilaku kinesi bersi#at unik bagi tiap kultur atau subkultur, sehingga
perbedaan individu dalam komunikasi nonverbal merupakan #ungsi kultur
atau subkultur di mana individu tersebut berada! >leh karenanya, kultur
harus diperhitungkan dalam studi tentang komunikasi nonverbal!
Prinsip ketiga menegaskan kembali bahwa perilaku nonverbal lebih
banyak diperoleh sebagai hasil bela$ar daripada #aktor genetik yang
diturunkan antar generasi! Dia $uga menganggap bahwa komunikasi
nonverbal lebih bersi#at melengkapi komunikasi verbal dari pada
mengulang atau menggantikannya, yaitu keduanya beker$a bersama-
sama dalam menghasilkan makna! Dan akhirnya, karena komunikasi
nonverbal tidak selalu dilakukan seara sadar dan lebih bersi#at primiti#,
kita enderung untuk melupakan apa yang kita BkatakanB seara nonverbal!
*elan$utnya )irdwhistell men$elaskan bahwa #enomena parakinesi
%yaitu kombinasi gerakan yang dihubungkan dengan komunikasi verbal&
dapat dipela$ari melalui struktur gerakan! *truktur ini menakup tiga
#aktor yaitu+ intensitas dari tegangan yang tampak dari otot, durasi dari
gerakan yang tampak, dan luasnya gerakan! Dari #aktor-#aktor ini kita
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 15
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
dapat mengenal isi berbagai klasi#ikasi gerakanIperilaku yang meliputi
allokine, kine, kineme %pengelompokan kine yang artinya menyerupai
suatu AkataB dalam bahasa&, dan kinemorpheme %yang menyerupai
kalimat dalam konteks bahasa&! 7adi kita dapat menganalisis komunikasi
nonverbal seperti $ika kita melakukannya pada komunikasi verbal, namun
kita mengganti unit analisisnya dari Abunyi dan kataB men$adi Agerak dan
gerakanB!
b! Analogi kultural
Analogi kultural yang dikemukakan oleh Edward /! Hall membahas
komunikasi nonverbal dari aspek pro=emis dan hronemis! /eori Hall
mengenai pro=emio %sebagian telah dibahas pada "egiatan )ela$ar
-&mengau kepada penggunaan EruangE sebagai ekspresi spesi#ik dari
kultur! /eori Hall menakup batasan-batasan mengenai ruang yang
disebutnya sebagai lingkungan %arti#atual&, teritorial, dan personal! Lebih
lan$ut dia mengemukakan adanya tiga $enis ruang, masing-masing dengan
norma dan ekspektasi yang berbeda, yaitu+ in#ormal spae, ruang terdekat
yang mengitari kita %personal spae&' #i=ed #eature spaeB yaitu benda di
lingkungan kita yang relati# sulit bergerak atau dipindahkan seperti rumah,
tembok, dan sebagainya' dan Asemi#i=ed #eature spaeB, yaitu barang-barang
yang dapat dipindahkan yang berada dalam #i=ed-#eature spae!
*alah satu aspek terpenting dari teori Hall adalah ka$iannya mengenai
pre#erensi dalam personal spae! (enurutnya, pre#erensi ruang seseorang
ditentukan oleh delapan #aktor yang saling terkait yang ditemukan dalam
tiap kultur! Pertama adalah, $enis kelamin dan posisi dari orang yang sating
berinteraksi, yaitu lelaki atau perempuan, dan apakah mereka duduk, berdiri,
dan sebagainya! "edua, sudut pandangan atau EangleE yang terbentuk oleh
bahu dan dadaIpunggung dari orang yang berkomunikasi %#aktor soio#ugal-
soiopetal a=is&! "etiga, posisi badan ketika berkomunikasi yang berada
dalam $arak sentuhan %#aktor kinestheti&! "eempat, sentuhan dan $enis
sentuhan %#aktor Jero- pro=emi&! "elima, #rekuensi dan ara-ara
kontak mata %#aktor visual ode&! "eenam, persepsi tentang panas tubuh
yang dapat dirasakan ketika berinteraksi %#aktor thermal ode&! "etu$uh, odor
atau bau yang terium ketika berinteraksi %#aktor ol#atory ode&! Delapan,
kerasnya atau volume suara dalam interaksi %#aktor voie loudness&!
Dalam analisisnya mengenai hronemis atau waktu sebagai salah
satu tanda nonverbal, Hall mengemukakan bahwa norma-norma waktu
ditemukan dalam berbagai kultur dalam bentuknya yang berbeda-beda!
Haktu memiliki apa yang disebut dengan A#ormal time, Bin#ormal time ,
dan Btehnial timeB ;ormal time menakup susunan dan siklus, memiliki
nilai, memiliki durasi dan kedalaman! 6n#ormal time biasanya dide#inisikan
seara lebih longgar dalam kultur, dan beker$a pada tataran psikologis atau
sosiologis, serta diungkapkan melalui individu atau kelompok!
Penggunaannya dapat berupa ungkapan Asebentar lagiB, AnantiB, atau
AsekarangB! *edangkan tehnial time menggambarkan penggunaan waktu
seara lebih spesi#ik, seperti Akilometer per$amB, Atahun matahariB atau Ameter
per detikB!
.! ;untional Approah %Pendekatan ;ungsional&
Pendekatan #ungsional memandang komunikasi nonverbal sebagai
bertu$uan dan dibatasi oleh suatu kerangka waktu tertentu! 6ni berbeda dari
pendekatan ethologis di mana komunikasi nonverbal dipandang sebagai suatu
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 16
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
proses evolusi yang berkesinambungan dari spesies yang lebih rendah sampai
kepada manusia! 6ni $uga berbeda dari pendekatan antropologis di mana #ungsi
tertentu dapat ter$adi dalam setiap kultur! Dalam teori #ungsional, norma-norma
kultural dianggap sebagai sesuatu yang telah ada %given& dan diperhitungkan
dalam kerangka waktu sebagai Avariasi kulturalB! Persoalan yang munul dengan
pendekatan #ungsional adalah bahwa teori-teorinya mengemukakan se$umlah
#ungsi yang berbeda, beberapa di antaranya menun$ukkan kesamaan sementara
se$umlah lainnya berbeda!
a! /eori meta#oris dari (ehrabian
/eori (ehrabian menempatkan perilaku nonverbal ke dalam
pengelompokan #ungsi! Dia memandang komunikasi nonverbal berada di
antara tiga kontinum, yaitu+ dominan-submisi#, menyenangkan tidak
menyenangkan, dan mengairahkan tidak menggairahkan! Perilaku
nonverbal dapat ditempatkan pada setiap kontinum dan dianalisis
melalui tiga meta#ora yang berkaitan dengan kekuasaan dan status,
kesukaan, dan tingkat responsi#! (eta#ora kekuasaan-status men-
erminkan tingkatan di mana perilaku nonverbal mengkomunikasikan
dominasi atau submisi! (eta#ora kesukaan didasarkan pada kontinum
menyenangkan-tidak menyenangkan, sedangkan meta#ora responsi#
didasarkan pada kontinum menggairahkan-tidak menggairahkan! Hampir
setiap pesan nonverbal dapat dianalisis oleh setiap #ungsinya dan
diinterpretasikan dari satu atau kombinasi #ungsi-#ungsi tersebut!
(isalnya senyuman dapat mengindikasikan adanya kesenangan,
kegairahan dan kesukaan! /eori (ehrabian dapat diterapkan pada semua
komunikasi nonverbal, meskipun paling sesuai untuk diterapkan pada
penandaan kinesi, para language, sentuhan dan$arakIruang!
b! /eori E?uilibrium
(ihael Argyle dan 7anet Dean mengemukakan suatu teori komunikasi
nonverbal yang didasarkan pada suatu meta#ora keintiman-ekuilibrium!
(ereka mengemukakan bahwa seluruh interaksi dibatasi dalam kon#lik
antara kekuatan-kekuatan penarik dan penolak! "ekuatan yang menarik
dan mendorong antara satu orang dengan orang lainnya enderung
untuk menyeimbangkan suatu hubungan! "ekuatan tersebut di$umpai
dalam perilaku nonverbal yang berkaitan dengan pendekatan %$arak yang
lebih dekat, kontak mata yang lebih banyak, sentuhan dan gerakan tubuh
yang lebih sering& dan penghindaran %$arak yang lebih $auh, kurangnya
kontak mata, dan $arangnya sentuhan dan gerakan tubuh&! Lebih lan$ut
Argyle dan Dean mengemukakan bahwa ketika kita berinteraksi, kits
mengalami atau menggunakan seluruh saluran komunikasi yang ada,
dan suatu perubahan dalam satu saluran nonverbal akan menghasilkan
perubahan pada saluran lainnya sebagai kompensasi!
! /eori#ungsional dari Patterson
Patterson mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal memiliki lima
#ungsi, yaitu+ memberikan in#ormasi, mengekspresikan keintiman,
mengatur interaksi, melaksanakan kontrol sosial, dan membantu
penapaian tu$uan! (emberikan in#ormasi antara lain membiarkan
seseorang mengerti tentang perasaan kita! (engekspresikan keintiman
dapat dilakukan melalui sentuhan! Pengaturan interaksi antara lain
mengatur giliran berbiara dalam perakapan! (elaksanakan kontrol
sosial digunakan ketika kits mengekspresikan pandangan! (embantu
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 17
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
penapaian tu$uan biasanya bersi#at impersonal, misalnya sentuhan yang
ter$adi ketika seorang penata rambut sedang menata rambut kita!
d! /eori ;ungsional "omunikati#
/eori yang dikemukakan oleh )urgoon ini mem#okuskan kepada
Akegunaan, moti#, atau hasil dari komunikasiB! /eori ini men$elaskan
peran yang dimiliki oleh komunikasi nonverbal terhadap hasil
komunikasi, seperti persuasi dan desepsi %pengelabuan&! Dengan
demikian teori ini telah mengalihkan perhatian dari suatu pemahaman
mengenai bagaimana ara ker$a komunikasi nonverbal, kepada apa yang
dilakukan komunikasi nonverbal! )urgoon mengemukakan terdapat
sedikitnya sembilan #ungsi, dari komunikasi emosional sampai
pemrosesan in#ormasi dan pemahaman! /eori ini memandang suatu
inisiati# untuk berinteraksi sebagai bersi#at multi #ungsional dan sebagai
suatu bagian penting dari proses komunikasi! 7adi #okusnya bukan
sekedar pada apa yang ditampilkan oleh perilaku nonverbal, tetapi $uga
pada hubungan antara perilaku tersebut dengan tu$uan-tu$uan yang ada
di baliknya!

"E56A/AN )ELA7A8 1
/eori-teori "omunikasi 0erbal
ertanyaan mengenai bagaimana kita memperoleh dan
menggunakan bahasa %komunikasi verbal& untuk berkomunikasi
telah men$adi bahasan teoritis selama berabad-abad! "emampuan
kita untuk melakukan
P
simbolisasi dan berbiara telah memisahkan kita dari spesies lain yang lebih
rendah! Pembahasan pada "egiatan )ela$ar 1 ini berusaha untuk memahami
bagaimana dan dengan e#ek apa bahasa digunakan! (eskipun demikian, sama
seperti komunikasi nonverbal, terdapat berbagai perspekti# mengenai bahasa
dan pengaruhnya! "ita akan mulai dengan suatu pandangan bahwa bahasa
seara genetis telah dimiliki oleh manusia %nature approah&! Dengan demikian,
kita hanya perlu mempela$ari kombinasi tertentu dari penggunaan kata, yang
mere#leksikan ara-ara kita menyampaikan dan menerima pesan!
Pada bagian berikutnya kita akan masuk pada suatu pendekatan yang
mempela$ari dampak dari penggunaan bahasa dalam meniptakan realitas, yaitu
bagaimana kita Amemberi labelB atau BatributB pada dunia kita dan bagaimana
BlabelB tersebut menghasilkan ArealitasB %narture approah&! "ita kemudian akan
beralih kepada pandangan #ungsional yang menoba men$awab pertanyaan+
mengapa kita bereaksi terhadap bahasa, seolah-olah kata adalah benda yang
direpresentasikannya9 Pada bagian akhir kita akan mendiskusikan suatu
pendekatan yang berorientasi pada pesan dalam bahasa, dan membahas proses
berpikir yang berkaitan dengan bahasa yang mendahului aktivitas transmisi
pesan!
,! Nature Approah %Pendekatan Natural&
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 18
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
*eorang ahli yang menaruh perhatian pada bagaimana orang memperoleh
bahasa adalah Noam :homsky yang memandang pembela$aran bahasa sebagai
suatu #ungsi biologis, sama seperti ara Darwin memandang
komunikasi nonverbal! /eori :homsky yang disebut Astruktur dalamB %deep
struture& mengasumsikan bahwa suatu tata bahasa atau struktur bawaan
%innategrammar& yang ada pads diri manusia se$ak dia lahir merupakan
landasan bagi semua bahasa! /eori ini menakup suatu pendekatan umum
yang universal! Dengan mendasarkan pada se$umlah besar penelitiannya,
:homsky mengidenti#ikasi adanya tiga struktur dalam semua bahasa!
Pertama, adanya hubungan antara sub$ek-predikat! Apa pun sub$eknya,
predikat akan selalu menun$ukkan tindakan apa yang dilakukan oleh sub$ek!
Demikian pula sebaliknya, apa pun predikatnya, sub$ek akan selalu
menun$ukkan apa atau siapa yang melakukan tindakan tersebut! (isalnya
Borang makanB, Aga$ah makanB, Bmonyet makanB, kesemuanya menun$ukkan
bahwa sub$ek sedang melakukan tindakan tertentu, yaitu makan! *ementara
dari visi predikat Aorang lariB, Aorang bermainB, Aorang makanB, menun$ukkan
bahwa AorangB yang melakukan tindakan, apa pun bentuknya! "edua,
hubungan antara kata ker$a %verb& dengan ob$ek yang mengekspresikan
hubungan logis sebab dan akibat! Hubungan ini menun$ukkan kepada siapa
atau untuk apa suatu tindakan dilakukan! (isalnya Aorang memakai topiB,
Aorang memakai $asB, Aorang memakai kaosB, kesemuanya menun$ukkan
bahwa ob$ek %apa pun $enisnya& dipakai oleh orang tersebut! "etiga,
modi#ikasi,B yang menun$ukkan adanya pertautan kelas %intersetion o#
lasses&! (isalnya orang memakai Atopi hitamB, Borang memakai topi
kuning,Borang memakai topi putihB, di mana kesemuanya menun$uk adanya
pertautan %intersetion& antara topi dan warna tertentu!
Dengan demikian, :homsky beranggapan bahwa manusia dilahirkan
dengan membawa kemampuan alamiah untuk berbahasa! "ita dapat
mem#ormulasikan bentuk-bentuk kombinasi kata tertentu hingga terasa
masuk akal! Namun pen$elasan bahwa bahasa dapat dipilah dalam struktur
tata bahasa, belum dapat men$awab bagaimana bahasa mengungkapkan
makna! *eorang teoretisi lain, Dan 6! *lobin, mengemukakan bahwa bayi
terlahir dengan pemahaman tata bahasa yang telah terprogram, anak
sebenarnya memiliki suatu mekanisme pemrosesan atau sistem untuk
mengorganisasikan in#ormasi linguistik yang diperoleh dari lingkungan anak
tersebut!
*lobin mengemukakan bahwa perkembangan kogniti# mendahului
perkembangan bahasa! Dengan berbagai bukti ilmiah dia menun$ukkan
bahwa anak dari kelompok bahasa yang berbeda, mempela$ari bahasa seara
berbeda tergantung pada tingkat kesulitan dari bahasa tersebut! )ahasa yang
lebih kompleks membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mempela$arinya,
karena anak harus membuat se$umlah pengeualian pada prinsip bawaan
yang ada dalam setiap bahasa! *lobin sendiri mengidenti#ikasi adanya empat
prinsip yang beker$a pada semua bahasa, yaitu+ memperhatikan susunan kata,
menghindari pengeualian, menghindari interupsi atau penataan kembali
unit-unit bahasa, dan memperhatikan kata yang ada pada bagian terakhir
kalimat!
Halau ada perbedaan antara teori :homsky dan *lobin, namun pada
dasarnya keduanya mendasarkan diri pada prinsip natural, yang memandang
bahwa bahasa diperoleh seara natural! (eskipun demikian keduanya belum
dapat men$awab makna apa yang dikaitkan dengan penggunaan bahasa
tersebut!
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 19
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
-! Nurture Approah %Pendekatan Nurtural&
Edward *apir dan )enyamin Hhor# mengemukakan teori yang menentang
perspekti# alamiah %nature&! Dengan memusatkan ka$iannya pada semantik
%makna dari kata&, mereka mengembangkan suatu teori kultural mengenai
bahasa! (ereka mengatakan bahwa latar belakang dari sistem linguistik %atau
tata bahasa& dari setiap bahasa bukan hanya suatu alat reproduksi untuk
menyampaikan gagasan, tetapi lebih sebagai pembentuk gagasan, pembentuk
dan pemandu bagi aktivitas mental individu, untuk menganalisis kesan, untuk
mensintesiskan aktivitas mental dalam komunikasi! ;ormulasi gagasan bukan
merupakan suatu proses independen dan bukan aktivitas rasional semata,
tetapi suatu tata bahasa tertentu yang berbeda di antara berbagai tata bahasa
lain!
7adi, bahasa adalah kultural %seperti pandangan )irdwhistel mengenai
komunikasi nonverbal&! )ahkan aturan-aturan bahasa sangat bervariasi dari
satu kultur ke kultur lain, oleh karenanya individu dari kultur yang berbeda
akan berbeda pula ara-aranya dalam memandang dunia! (isalnya, beberapa
bahasa memiliki begitu banyak istilah untuk menyebut Bsai$uB, sementara
se$umlah bahasa lainnya bahkan tidak memiliki satu istilah pun, terutama bagi
yang belum pernah melihatnya! (enurut *apir dan Hhor#, bahasa dari suatu
kultur akan berkaitan langsung dengan bagaimana ara-ara kita berpikir dalam
kultur tersebutL Asumsi ini se$alan dengan pandangan antropologis tentang
relativitas kultural, yang menyatakan bahwa, karena kultur yang berbeda
memiliki bahasa yang berbeda dan pandangan hidup yang berbeda, maka
mereka $uga memiliki keyakinan dan nilai-nilai yang berbeda pula!
"edua teori yang berlawanan ini %nature vs nurture& menun$ukkan bahwa
baik dalam komunikasi verbal maupun nonverbal, terdapat dua aliran yang
berangkat dari posisi yang berlawanan dalam men$elaskan bagaimana
orang memperoleh bahasa! "ontroversi ini masih terus berlangsung tanpa
salah satu dapat mengklaim bahwa teorinya yang paling benar, karena
buktibukti yang ditun$ukkan oleh kedua belah pihak belum ukup memadai!
.! /eori ;ungsional tentang )ahasa %5eneral *emantis&
Hanya dengan mem#okuskan pada makna dari kata %dan bagaimana
makna tersebut mempengaruhi perilaku&, aliran general semantis menganggap
bahwa bahasa harus dapat lebih mere#leksikan dunia di mana
kita hidup! Asumsi yang mendasari pemikiran general semantik adalah
bahwa Bthe word is not the thingB! "ata dianggap sebagai abstraksi dari
realitas! >leh karenanya general semantis memandang bahwa kata harus
sedekat mungkin dengan realitas yang dire#leksikannya! (eskipun demikian
mereka menyadari bahwa ini suatu hal yang sulit, karena ketika kata
merupakan suatu konsep yang statis dalam waktu yang pan$ang, realitas selalu
dalam kondisi yang berubah! Untuk memahami apa yang men$adi ka$ian general
semantis, kita hares mempela$ari si#at-si#at simbol dan bagaimana kita
menggunakannya!
Penggunaan *imbol
Pandangan ini mengasumsikan bahwa seluruh perilaku manusia berangkat
dari penggunaan simbol! *alah seorang ahlinya yang bemama Al#red "orJybski
menganggap adanya ketidaktepatan dalam penggunaan bahasa sehari-hari kita!
Argumentasinya adalah bahwa manusia hidup dalam
dua lingkungan yang berbeda, lingkungan #isik dan lingkungan simbolik!
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 20
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Untuk memahami hal ini kita dapat menganalogikannya dengan penggunaan
peta! (isalnya kita bertanya kepada teman kita berapa $arak antara 7akarta-
*urabaya, dan dia men$awab+ E(enurut peta sekitar ,K mE! 6n#ormasi ini
hanya memiliki arti bagi kita $ika kita mengetahui skala dari peta tersebut,
dan tentunya skala peta tersebut bukanlah ,+, "arena $ika skalanya serupa
itu peta tersebut akan sama luasnya dengan wilayah yang digambarkannya! Hal
serupa berlaku pula pada kata! Ada satu anekdot untuk menontohkan hal ini,
ketika seorang pengemudi sampai pada suatu perempatan $alan dan bertanya
pada orang disebelahnya apakah ada kendaraan lain yang akan melintasi
$alanan yang akan diseberanginya, dan orang yang ditanya men$awab Ahanya
ki$angB! )aru setelah mobil yang mereka tumpangi menyeberang dan ditabrak
oleh sebuah /oyota "i$ang yang sedang mela$u, arti semantik dari Bki$angB
dipahami oleh keduanya!
"ata, dan pada kenyataannya semua $enis simbol, tidak sama dengan
#enomena yang digambarkannya! (enurut >gden dan 8ihards simbol
adalah representasi ide dan ide adalah representasi ob$ek! Dan ketiganya
merupakan #enomena yang berbeda! Persoalan men$adi menarik ketika kita
berbuat seolah-olah kata adalah ob$ek yang digambarkannya! "ita tahu
bahwa orang yang takut ular akan ketakutan $ika benar-benar melihat seekor
ular, namun kadang-kadang ada orang yang begitu takutnya sehingga denyut
nadinya meningkat ketika mendengar kata ular! 6nteraksi antara kata, maknanya
dan perilaku manusia inilah yang men$adi perhatian "orJybski
ketika dia mengemukakan teori general semantis!
Untuk mempela$ari teori ini lebih $auh kita akan membahas se$umlah
konstruk+ Asilent assumptionsB! reaksi dan respons, penggunaan identitas,
waktu dan ruang, multi ordinalitas, orientasi intensional dan ekstensional, dan
tataran-tataran abstraksi!
*ilent Assumptions
Dan P (illar dan ;rank E! (illar mengemukakan bahwa makna dari
suatu kata tidak terbatas dari yang kita temukan dalam kamus! 7adi
kesalahpahaman semantik ter$adi karena kita terlalu sering menggunakan
asumsi seara diam-diam! 5eneral semantis men$elaskan bahwa kita
memiliki keenderungan untuk berurusan dengan ob$ek atau benda pada
tataran abstrak! (isalnya kita tidak berurusan dengan #enomena pada tataran
atomis, meskipun sebenarnya #enomena berubah pada tataran ini! *eperti
telah dikemukakan oleh "orJybski bahwa tataran ob$ekti# bukan kata dan
tidak dapat diapai hanya dengan kata! Untuk dapat menapai atau memahami
tataran ob$ekti#, general semantis menga$arkan kita untuk diam
%silent&, dan kondisi diam ini memungkinkan kita untuk merespons kata
sebagai manusia daripada bereaksi terhadapnya sebagaimana yang dilakukan
oleh hewan!
Persoalan yang munul dari silent assumption ini adalah ketika
mengantisipasi apa yang dikatakan oleh orang lain! >leh karenanya ketika
kita melakukan silent asssumption, kita harus menanyakan pada diri kita
sendiri tiga pertanyaan tentang apa yang sedang dikatakan orang lain, yaitu+
apa yang dimaksudkannya9 %apakah yang dimaksudkannya berbeda dengan
yang dikatakannya&, bagaimana dia mengetahui hal yang dibiarakannya9
%mengau kepada sumber in#ormasi&, dan mengapa dia mengatakan hal ini
kepada saya9 %apakah kita pendengar yang sesuai dan apakah kita merupakan
sasaran dari kata-kata yang kita dengar&!
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 21
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
8eaksiI8espons
"onstruk ini diawali oleh asumsi bahwa manusia bereaksi seperti yang
dilakukan hewan melalui apa yang disebut respons yang dikondisikan! >rang
dapat dengan mudah dipaksa untuk bereaksi pada slogan, nama, hasrat, dan
sebagainya, dalam bentuk yang hampir sama seperti ketika hewan dikondisikan
untuk bereaksi terhadap suatu tanda tertentu! (isalnya hat ini
terlihat pada reaksi pengikut Hitler pada *wastika dan lambang-lambang
lainnya, demikian pula dengan reaksi terhadap simbol A6D*, di mana banyak
dari kita tidak ingin diasosiasikan dengan simbol tersebut!
"orJybski, sebaliknya, menekankan bahwa kita seharusnya tidak meniru
binatang! 8espons kita haruslah kondisional, bukan dikondisikan! Artinya
respons kits harus melalui penundaan %delayed& dan modi#ikasi, bukan
otomatis! Untuk menapai hat ini kits harus bela$ar menghindar dari suatu
reaksi yang baku %stereo type& terhadap kelas atau kelompok orang, dan
menyadari adanya perbedaan-perbedaan di antara individu anggota kelompok
atau kelas dan menyesuaikan respons kita!
6dentitas
Alasan utama mengapa kits enderung untuk bereaksi daripada merespons
adalah karena kita melihat kesamaan absolut atau identitas!
*edikitnya ada tiga alasan bagi keenderungan ini, yaitu+ nama adalah suatu
karakteristik penting dari benda atau ob$ek, keunikan benda atau ob$ek
berada di dalam nama, dan $ika suatu benda atau ob$ek tidak memiliki nama
maka is men$adi tidak eksis atau tidak dianggap! 7adi terdapat orang-orang
yang beranggapan bahwa, misalnya, semua EpereraianE memiliki makna
yang sarna atau semua pengertian AdemonstrasiB adalah sama, padahal dalam
situasi yang nyaris sama orang atau hat-hat lainnya akan selalu berbeda!
"onstruk tentang identitas berkaitan erat dengan dua konstruk lain dalam
teori general semantis, yaitu+ AnonallnessB dan BnonadditivityB! Nonallness
berarti bahwa kita tidak dapat mengatakan segala sesuatunya seara lengkap
mengenai semua hat! >leh karenanya ketika melihat adanya kesamaan dalam
beberapa hat, kita enderung untuk mengabaikan perbedaan-perbedaannya!
5eneral semantis merekomendasikan kita untuk menggunakan Bdan
sebagainyaB untuk memberikan gambaran bahwa terdapat hal-hal lain yang
tidak kita ketahui ketika mendeskripsikan sesuatu pada saat berbiara!
"onstruk nonadditivity kita lakukan ketika kita menambahkan sesuatu
dan hasilnya dapat memiliki arti yang lain! (isalnya ketika seorang guru
berkata kepada guru lainnya+ E)isakah Anda menerima seorang murid lagi
untuk kelas Anda9E "arena tidak ada dua hat yang sama persis, menerima
seorang murid yang sekedar duduk di dalam kelas adalah berbeda dengan
menerima seorang murid yang sangat partisipati# di dalam kelas! >leh
karenanya menambahkan sesuatu tidak hanya sekedar menghasilkan hat yang
sama dalam $umlah yang lebih besar, seperti yang dikondisikan oleh kata atau
bunyi, melainkan menghasilkan suatu perilaku komunikati# yang berbeda!
"eterikatan pada Haktu dan 8uang
5eneral semantis mengemukakan bahwa segala sesuatu di dalam
lingkungan #isik akan terus-menerus berubah! "ita tidak sama dengan diri
kita sepuluh tahun yang lalu, bahkan $uga tidak sama dengan diri kita sepuluh
detik yang lalu, karena set dalam tubuh kita berkembang, mati dan sebagainya!
Hal yang sama $uga ter$adi pada benda mati, karena molekul
akan selalu berubah atau bergerak! ;enomena ini kita sebut Aketerikatan
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 22
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
waktuB %time-binding&! *elain itu $ugs ter$adi Aketerikatan ruangB %spae-
binding&! "arena orang berada dalam! tempat atau ruang yang berbeda,
mereka akan mempersepsikan sesuatu seara berbeda-beda! :ontoh yang
paling sederhana dari hat ini adalah sebab-sebab dari ter$adinya suatu
keelakaan lalulintas! Dua aspek dalam dimensi ruang adalah $arak dan posisi
relati#! *eperti halnya dengan waktu, ruang adalah suatu #enomena yang pasi#
dan penyebab perubahan %atalyti&! )enda atau ob$ek atau hal, harus berada di
dalarn suatu ruang, harus memiliki $arak %dekat atau $auh& dari benda,
ob$ek, atau hal lainnya, dan meskipun memiliki $arak yang sama, mereka
harus menempati posisi yang berbeda! Dimensi ruang menakup tataran #isik
%persepsi dan $arak&, tataran psikologis %perasaan, keadaan, dan sebagainya&,
dan tataran kultural %norma, nilai&
(ultiordinalitas
(ultiordinalitas men$elaskan mengenai pernyataan yang bertingkat-
tingkat! (isalnya kita berkata bahwa Akuing belang berlari lebih epat
daripada kuing hitamB! Lalu kita bergerak pada tataran abstraksi yang lebih
tinggi dan membuat pernyataan lain mengenai pernyataan ini, seperti misalnya
Aitu benarB atau Aitu salahB atau Akalau pernyataan itu benar berarti ada hubungan
antara pigmen dengan struktur ototB! Pemyataan-pernyataan ini ada pada tataran
abstrak yang lebih tinggi daripada pernyataan yang pertama, karena semuanya
merupakan pernyataan mengenai pernyataan yang pertama! 7adi kata
BpernyataanB dianggap memiliki multiordinal yang dapat digunakan pada tataran,
atau tingkatan abstraksi yang berbeda, dan makna dari tiap-tiap tatarannya $uga
berbeda!
:ontoh lain adalah kata BintaB "ita dapat menintai suatu bangunan,
seorang gadis, sebuah lukisan, sebuah teori, sebuah pertarungan sengit! *emua
BintaB ini berada pada tataran abstraksi yang sama, tetapi inta $uga dapat
bergerak ke tataran yang lain! 7adi kita dapat menintai AkeintaanB kita terhadap
seorang gadis, dan sebagainya! 6ni adalah inta pada tataran kedua, yang
berbeda dari inta pada tataran pertama karena melibatkan proses
psikoneurologis yang berbeda!
>rientasi 6ntensional dan Ekstensional
"onstruk ini men$elaskan bagaimana orientasi orang ketika merespons
suatu hal! (enurut 6rving 7! Lee, orientasi AintensionalB didasarkan pada
de#inisi verbal, asosiasi, dan sebagainya, yang mengabaikan observasi! 7adi
seperti ungkapan Abiara dulu, tanpa peduli bagaimana kenyataannyaB!
>rientasi ekstensional didasarkan pada susunan observasi, investigasi, dan
sebagainya, terlebih dahulu sebelum membiarakannya!
)eberapa karakteristik dari orientasi internal adalah+ orang lebih
memperhatikan nama dan apa yang dikatakan mengenai suatu hal daripada
kepada kenyataan' orang merespon kata atau pernyataan sebagaimana
merespon ob$ek yang digambarkan oleh kata tersebut' orang tidak merasa yakin
dengan kenyataan yang dihadapinya' dan orang menggunakan pembuktian
verbal, ketimbang #akta yang nyata!
5eneral semantis lebih mendukung orientasi eksternal, yang artinya
merekomendasikan seseorang untuk lebih dulu menari #aktanya! >leh
karenanya, kata-kata lain yang banyak menandai teori ini adalah seperti
AobservasiB, AkeingintahuanB ApengungkapanB, ApenelitianB, dan Bpengu$ianB
1! "onstruktivisme+ Perspekti# Pesan dalam )ahasa
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 23
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
7esse 5! Delia dan 8uth Anne :lark mengemukakan suatu teori yang
dikenal sebagai "onstruktivisme! /eori ini menaruh perhatian pada proses
berpikir yang ter$adi sebelum pesan dikemukakan dalam suatu tindakan
komunikasi! (ereka menyebut proses berpikir ini sebagai Akognisi sosialB!
Analisis mereka telah membawa kepada usaha untuk memahami bagaimana
orang menyusun dan mengubah suatu AimpresiIkesanB pada orang lain, dan
bagaimana kesan digunakan untuk menyusun strategi pesan serta bagaimana
orang merasionalisasikan strategi tersebut!
)eberapa prinsip penting dari teori mereka adalah, konstruksi episodik dan
disposisi seseorang diorganisasi oleh skemata interpersonalnya!
*kemataskemata interpersonal ini adalah kognisi atau pemikiran mengenai
bagaimana kita berpikir %menganggap atau memperkirakan& mengenai apa yang
akan dilakukan oleh orang lain! *kemata-skemata interpersonal ini diorganisasi
ke dalam semaam sistem %skema&, dan pola-pola dalam sistem ini menakup
interpretasi dan penyimpulan, serta pola-pola BkonstruksiB yang kita gunakan
untuk men$elaskan perilaku orang lain!
Prinsip kedua adalah, organisasi kesan interpersonal memberikan
pemahaman dan antisipasi atas orang lain seara kontekstual dan relevan!
Dalam hal ini orang bertindak seolah-olah sebagai psikolog-sosial yang
menoba menggunakan suatu pola konsepsional untuk men$elaskan,
memahami, dan memperkirakan perilaku orang lain di dalam berbagai
konteks!
Prinsip ketiga, variasi sistematis dalam konstruk dan skemata interpersonal
yang berkembang sebagai suatu #ungsi pengalaman sosial,
memberikan perbedaan kapasitas untuk membentuk kesan-kesan yang
terorganisasikan dan stabil dalam waktu dan konteks yang berbeda! 7adi, orang
yang lebih banyak memiliki pilihan dalam menilai orang lain, dan lebih abstrak
pemikiran konstruksi interpersonalnya, enderung lebih mampu
mem#ormulasikan pandangan yang terorganisasi mengenai orang lain!
(isalnya, dalam berinteraksi dengan orang yang tidak kita sukai, maka
pemikiran kita mengenai orang tersebut diwarnai oleh perasaan kita mengenai
orang-orang lainnya yang tidak kita sukai! 7adi, kita dapat menilai orang lain
sebagai burukI$ahat hanya karena satu atau dua sebab, atau kita mungkin telah
memiliki sebelumnya rasa tidak suka pada orang tersebut yang
didasarkan atas variasi kognisi ita! Dalam waktu yang lama sepan$ang tidak
ada kognisi lain yang menandingi, kesan kita terhadap orang tersebut akan
stabil, dan kita enderung untuk memahami dan memprediksi perilakunya
berdasarkan kesan tersebut!
Dari pen$elasannya tersebut, Delia dan :lark telah mengemukakan
bahwa bahasa digunakan untuk menilai apa yang akan dirasakan oleh orang
lain terhadap suatu pean yang disampaikan kepadanya, sebelum pesan itu
sendiri sepenuhnya disusun! >leh karenanya, individu dengan keakapan
bahasa yang lebih baik akan mampu menyusun pesan seara lebih tepat dan
$elas kepada berbagai $enis orang dalam berbagai situasi spesi#ik!

Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 24
Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Dr. Widyo Nugroho Teori
Komunikasi
Page 25

You might also like