You are on page 1of 7

ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR

Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar adanya suatu
kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet
pemanen. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabakan kumparan tersebut
berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang penting yang dipakai untuk
bermacam arus, yaitu arus searah maupun arus bolak-balik.
Pada dasarnya alat ukur kumparan putar ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang bergerak
dan bagian yang diam. Bagian yang bergerak terdiri dari kumparan, jarum penunjuk dan
beban penyeimbang. Sedangkan bagian yang diam terdiri dari medan magnet permanen,
pegas/per serta penyangga.



Gambar 1. Alat ukur kumparan putar
Adapun komponen komponen utamanya adalah sebagai berikut:
1. Besi permanent berbentuk tapal kuda
2. Sepatu kutub
3. Silinder dengan besi lunak
4. Kumparan yang terbuat dari kawat tembaga lembut yang terlilit pada kerangka aluminium
tipis
5. Jarum tunjuk
6. Pegas yang berbentukulir pipih tipis (ada dua)
7. Papan skala

A. Prinsip kerja

Gambar 2.
Pada gambar diperlihatkan adanya magnet yang permanen yang mempunyai kutub-kutub,
dan di antara kutub-kutub tersebut di tempatkan suatu silinder inti besi. Di celah udara antara
kedua kutub magnet dan silinder inti besi akan terbentuk medan magnet yang rata, yang
masuk melalui celah kutub udara di tempatkan pada kumparan putar yang berputar melalui
sumbu. Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui kumparan tersebut,
suatu gaya elektromagnetis f yang mempunyai arah tertentu akan di kenakan pada kumparan
kumparan putar, sebagai hasil interaksi atara arus dan medan magnet. Arah dari gaya f dapat
ditentukan menurut ketentuan tangan dari Fleming. Besar dari gaya ini akan dapat di
turunkan dengan mudah. Nyatakan besar medan magnet dalam celah udara sebagai B,
panjang kumparan sebagai a, dan lebar kumparan sebagai b, momen putar Tp dapat
dinyatakan sebagai:


T = B A I N

T = Torsi (Nm)
B = kerapatan fluk magnet (Wb/m
A = luas efektif koil (m2)
I = arus ke kumparan putar (A)
N = jumlah lilitan

Bila N di nyatakan banyaknya lilitan dari kumparan putar. Pada setiap ujung dari pada
sumbu, di tempatkan pegas yang salah satu ujungnya melekat padanya, sedangkan ujung
yang lain pada dasar yang tetap. Setiap pegas akan memberikan gaya reaksinya yang
berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari sumbu, dan berusaha untuk menahan
perputaran. Jadi dengan kata lain pegas memberikan pada sumbu moment Tc yang
berlawanan arahnya dengan arah Tp. Bila kionstanta pegas dinyatakan sebagai , maka besar
Tc dapat dinyataka sebagai :

Tc =
o

Bila sumbu dan kumparan kumpar, berputar melalui sudut akhit sebesar
o
, maka dalam
keadaan seimbang ini Tp = Tc, sehingga terdapat persamaan sebagai berikut:

o
= Bnab I
maka,

o
= (Bnab / ) I

Dengan demikian sudut akhir
o
dari putaran sumbu yang menjadi tempat melekat penunjuk,
di tentukan oleh persamaan di atas. Kebesaran-kebesaran (Bnab/ ) di sebut sebagai konstanta
alat ukur. Pada umumnya, momen seperti Tp disebut momen penggerak, dan alat yang
menyebabkan dei kenal sebagai alat penggerak. Sedsangkan momen Tc di sebut momen
pengontrol.
Dengan berpegang kepada pengertian-pengertian ini, maka harga sudut rotasi akhir dari
penunjuk, pada alat pengukur kumparan putar, di tentukan oleh hubungan antara momen
penggerak dan momen pengontrol, dan dinyatakan dalam persamaan di atas.

B. Cara menentukan skala pada alat ukur kumparan putar
Cara penentuan skala dari alat ukur kumparan putar akan di jelaskan melalui grafik, yang
menghubungkan persamaan antara sudut putar
o
. Dan momen penggerak T. sumbu
horizontal menyatakan sudut putar dan sumbu vertical momen.
Misalkan suatu alat pengukur kumparan putar berputar melalui sudut sebesar 1,2 radial bila
arus searah yang melaluinya adalah sebesar 1,2,3,4 dan 5 mA dinyatakan sebagai
Tp1,Tp2,Tp3,Tp4 dan Tp5. maka momen-momen tersebut dapat di gambarkan sebagai garis-
garis datar dan berjarak satu sama lainnya. Momen-momen penggerak tersebut hanya di
tentukan oleh besarnya arus, dan tidak tergantung dari sudut putar dari penunjuk. Momen
pengontrol berbanding lurus dengan besar sudut putar, dan di gambarkan dalam grafik
sebagai garis lurus yang menhubungkan titik mula dengan A. Bila sudut perputaran dari
penunjuk dalam keadaan keseimbangan antara momenpenggerak dan pengontrol, pada
masing-masing momen momen penggerak dan pengontrol yang dinyatakan sebagai 1, 2,
3, 4, 5, maka di dapat 2=2 1, 3=3 , 4 = 4 dan 5 = 5 . dengan demikian
jika skala di bentuk dengan membagi busur lingkaran sebesar 1,2 rad ke dalam lima bagian-
bagian yang sama, dan memberikan angka-angka pada lima bagian dari skala tersebut
0,1,2,3,4 dan 5 , maka arus yang melalui alat ukur ini dapat segera dinyatakan pada harga
skala dimana penunjuk berhenti.

C. Pergerakan dan redaman pada alat ukur kumparan putar
Momen penggerak dan momen pengontrol pada alat ukur kumparan putar mempunyai
kesamaan dengan grafitasi yang bekerja pada pada pemberat dan gaya tarik dari pegas
seperti di nyatakan diatas. Jadi bagian yang berputar yaitu kumparan, sumbu dan alat
penunjuk, akan berisolasi pada sudut
o
bila tidak ada momen lain yang meredamnya. yang
menyebabkan penunjuk berhenti pada sudut
o
dalam keadaan tidak diberikannya peredam
khusus, maka momen redaman akan terdiri dari tahanan-tahanan mekanis pada kedudukan
kumparan, sedangkan besar redaman ini akan kecil sehingga alat penunjuk akan berisolasi
untuk waktu yang lama. Alat ukur yang seperti ini akan sulit untuk di pakai, dan dalam
banyak hal sama sekali tidak dapat di gunakan dengan demikian diperlukan adanya peredam,
disamping momen-momen penggerak dan pengontrol, maka penunjuk akan akan dapat
sampai pada harga akhirnya dengan cepat.

D. Peredaman dalam alat ukur kumparan putar
Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya dibuatkan dengan
kerangka dari aluminium. Secara listrik kerangka tersebut merupakan jaringan hubungan
pendek, dan memberikan pengaruh pada kumparan. Bila kumparan putar yang disebabkan
oleh arus I yang mengalir melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus induksi. Ini
disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan magnet pada celah
udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada kecepatan putaran akan di induksikan
dalam kerangka tersebut. Arah dari tegangan dapat di tentukan melalui hukum tangan kanan
dari Fleming. Tegangan ini yang menyebabkan arus induksi I4 mengalir dalam kerangka
kumparan. Sebaliknya arus I4 ini, akan memotong fluksi magnet dalam celah udara bila
kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen yang berbanding lurus dengan kecepatan
putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan dengan arah perputaran, sehingga
berakibat menghambat perputaran.

E. Kerja pada arus bolak balik
Bila arus bolak balik yang berbentuk gelombang sinus dengan frekuensi f, dialirkan ke alat
ukur kumparan putar yang umum digunakan. Maka moment pergerakannya merupakan
moment bolak balik dengan frekuensi yang sama. Dengan frekuensi f yang cukup rendah,
maka jarum penunjuk dari alat ukur akan beroprasi dengan frekuensi f disekitar titik nolnya.
Tapi bila frekuensi cukup tingg sekitar beberapa puluh Hz maka jarum penunjuk tidak dapat
lagi mengikuti frekuensi f dari moment tersebut, disebabkan inersia dari bagian alat ukur
tersebut yang berputar.
Frekuensi kerja dari pada arus yang biasanya akan diukur, jauh lebih besar pada frekuensi
sendiri dari alat alat ukur. Sehingga alat ukur kumparan putar tidak memberikan gerak sama
sekali. Itulah sebabnya alat ukur kumparan putar tidak dspst digunakan begitu saja pada
pengukuran arus bolak balik.

F. Pengukuran ampere pada alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar pada dasarnya adalah alat pengukur arus atau pengukur amper.
Arus yang dapat dialirkan melalui kumparan putar dibatasi lebih kurang dibawah 30 mA,
karena alat-alat putarnya tidak bisa terlalu berat dengan demikian maka kawat-kawat
pengantar dari kumparan putar tidak bisa terlalu tebal. Dengan demikian maka hanya untuk
alat-alat ukur Amper yang mempunyai harga skala yang maksimum dapat diukur oleh
pengukur amper, yang lebih kecil dari kira-kira 30 mA. Arus I yang akan diukur mungkin
dialirkan secara langsung pada kumparan putar. Pada alat ukur amper skala maksimal
tersebut mungkin hanya beberapa micro amper.
Untuk membuat satu pengukur amper yang mempunyai harga skala maksimum lebih besar
dari kira-kira 30 mA, maka suatu tahanan R
2
dihubungkan paralel pada kumparan putar, un-
tuk mengelakkan arus-arus diatas dari 300 mA masuk kedalam kumparan putar. Tahanan
yang demikian ini biasanya disebut tahanan shunt. Bila tahanan keseluruhan dari pada
kumparan putar dan pegas-pegas pengontrol yaitu tahanan-tahanan dari alat-alat berputar
disebut sebagai R
1
dan arus yang harus diukur sebagai I , sedangkan arus yang masuk ke da-
lam kumparan putar sebagai I , maka didapat persamaan:
I = mI
Untuk memperbaiki karakteristik temperatur dari penunjukkan amper pada alat
kumparan putar yang lebih teliti, maka metoda Swinburne yang dipakai secara luas. Tahanan-
tahanan R
1
dan R
2
dibuat dari tembaga sedangkan R
2
, R
4
, dan R
5
dibuat dari manganin. Bila
temperatur keliling naik, arus I
5
akan membesar sedangkan arus-arus I
1
, dan I
3
akan menurun.
Akan tetapi karena I
3
turun secara lebih cepat dari I
1
, perubahan pada I
1
dapat dikurangi
dengan memilih konstanta-konstanta setepatnya.

Tahanan Shunt untuk Arus-arus Besar
Tahanan shunt untuk arus-arus berukuran besar pula dan membangkitkan panas. Dengan
demikian maka untuk tahanan shunt bagi arus-arus 30 mA atau lebih, sebaiknya tidak
ditempatkan didalam kotak pengukur amper bersama dengan bagian-bagian lainnya, akan
tetapi dihubungkan dari luar. Tahanan shunt yang ditempatkan di luar tersebut mempunyai
penghubung-panghubung untuk arus dan tegangan. Arus yang diukur dialirkan melalui
penghubung-penghubung arus dan peralatan yang terdiri dari jaringan-jaringan yang ada di
sebelah kanan dari garis yang dipatah-patahkan, dihubungkan kepada penghubung-
penghubung potensial. Dalam banyak hal tahanan shunt dibuat sedemikian rupa sehingga bila
arus yang diperuntukannya mengalir melalui penghubung-penghubung arusnya, maka
perbedaan potensial di antara penghubung-penghubung potensial yaitu perbedaan potensial
alat pengukur arus adalah 50 mV. Dengan demikian maka alat pengukur yang dipergunakan
secara demikian ini dipilih untuk menunjuk harga skala maksimum bila perbedaan tegangan
adalah 50 mV.

G. Alat Pengukur Volt Kumparan Putar
Dengan menghubungkan suatu tahanan seri kapada kumparan putar dari alat ukur amper, di-
mana arus secara langsung masuk ke dalam kumparan putar, maka suatu alat pengukur Volt
dari tipe kumparan putar telah dapat dijelmakan. Bila tahanan dari kumparan putar adalah R
1

dan tahanan dari pada tahanan seri yang ditempatkan bersamanya adalah R
2
, dan misalkan
bahwa suatu tegangan V yang hendak diukur ditempatkan pada ujung-ujung dari alat pen-
gukur Volt, maka arus I akan mengalir melalui kumparan putar, dan didapat persamaan:
V = (R
1
+ R
2
)I
Dengan demikian, penunjukan bila arus yang melalui kumparan putar adalah I, maka pada
skala harus dinyatakan sebagai V.
Cara-cara untuk Memperbaiki Karakteristik Temperatur Penunjukan dari Alat Penunjuk Volt.
Tahanan seri yang dipergunakan dalam alat pengukur volt dibuat dari material yang mempu-
nyai tahanan yang tinggi dan koefisien tahanan terhadap temperatur yang dapat diabaikan
seperti manganin. Seperti pula dalam alat pengukur amper, hal ini dimaksudkan untuk men-
gurangi perubahan dari pada arus yang mengalir didalam kumparan putar, sehingga dengan
demikian mengurangi pula penunjukan alat dari pengukur volt dengan perubahan temperatur
keliling.

G. Manfaat alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus, tidak
hanya untuk arus searah, akan tetapi dengan alat-alat pertolongan lainnya, dapat pula dipakai
untuk arus AC. Pengukuran arus AC dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan meter DC dan yang khusus untuk pengukuran AC. pembacaan arus dengan
meter DC tidak akan bekerja dengan benar jika langsung digunakan untuk mengukur arus
AC, sebab arah dari pergerakan jarum akan berubah sesuai setengah siklus dari arus AC. Pa-
da prinsipnya alat ukur maknit tetap bergerak seperti kumparan pada motor listrik, yaitu ter-
gantung polaritas voltase yang digunakan.

Jika kita ingin menggunakan meter DC untuk mengukur arus AC, maka arus AC harus diu-
bah terlebih dahulu ke bentuk DC. Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan alat yang
disebut dioda. Kita lihat dioda yang digunakan dalam suatu sirkuit dapat menyelaraskan suatu
frekuensi, yang berasal dari penyimpangan gelombang sinus. Mengapa dan bagaimana dioda
dapat bekerja seperti itu? Ingat, dioda memiliki kanal satu arah tempat elektron mengalir, se-
hingga menjadi penyearah yang cukup mengherankan, arah yang ditunjukkan pada simbol
dioda berlawanan dengan arah aliran elektron pada kenyataannya. Dalam bentuk jembatan
empat dioda akan melayani arah aliran arus AC yang melewati meter sehingga arah aliran
arus AC konstan.

You might also like