You are on page 1of 4

February 22nd, 2011

Alloh Subhanahu Wa Taala berfirman, yang artinya: Dan diantara tanda-tanda


kekuasaan-Nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tentram kepadanya. (QS Ar Ruum: 21)
Dalam ayat ini Alloh menjadikan istri sebagai salah satu tanda kekuasaan Alloh yang
harus dijaga. Ia adalah salah satu nikmat-Nya yang wajib disyukuri, sebagaimana yang
diperintahkan-Nya.
Dan diantara perintah yang sangat Rosululloh tegaskan dan sering disebut-sebut ialah
tentang hak wanita. Memahami tentang pesan-pesan Rosululloh berkenaan
dengan wanita muslim akan melahirkan rasa syukur kepada Alloh atas nikmat-Nya, juga
agar tidak berlaku dzolim kepada para wanita.
Pesan-pesan Rosululloh yang berkenaan dengan wanita sangatlah banyak. Hal ini
menegaskan tentang tanggungjawab yang besar yang Alloh pikulkan kepada para laki-
laki, khususnya kepada seorang suami. Pesan-pesan tersebut terangkum dalam
beberapa hadits Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, diantaranya adalah:
1. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu dari Nabi Shollallohu
alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu
tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang
rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau
meluruskannya. Maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan
tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita. (HR. Bukhori dan
Muslim)
Hadits lain yang senada dengan hadits diatas adalah yang diriwayatkan dari Ahmad dari
Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, beliau
bersabda, yang artinya: Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu
meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya,
maka kamu akan dapat hidup bersamanya. (HR Hakim, shohih)
Hadits-hadits ini berisi anjuran agar berlemahlembut kepada wanita untuk melunakkan
hati mereka. Dalam hadits inipun berisi cara memimpin wanita, yaitu dengan cara
memaafkan mereka dan bersabar terhadap kebengkokan mereka. Dan barangsiapa yang
ingin meluruskan mereka, berarti mengambil manfaat (adanya) mereka. Karena setiap
manusia membutuhkan wanita; ia merasa tentram kepadanya dan menjadikannya
sebagai penopang kehidupannya. Seolah-olah Al Hafidz dalam bukunya Al Fath
mengatakan: Mengambil manfaat mereka tidak akan tercapai kecuali dengan bersabar
terhadapnya.
2. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu
terjadi pada haji Wada:
Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi
kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka
melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di
tempat tidur mereka dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia
mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak
boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian.
Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka
(dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah,
shohih)
Pesan kedua yang disampaikan oleh Rosululloh shollallohui alaihi wa sallam selanjutnya
adalah agar para laki-laki berbuat baik dan tidak mendzolimi wanita dengan cara
memenuhi hak-haknya berupa makanan dan pakaian. Sebab, Rosululloh shollallohu
alaihi wa sallam pernah bersabda: Seseorang sudah cukup berdosa bila menyia-
nyiakan siapa yang wajib diberinya makan.(HR Muslim)
Memberi nafkah adalah kewajiban para suami artinya ini adalah hak istri yang harus
ditunaikan. Namun disisi yang lain nafkah yang dikeluarkan inipun menjadi shodaqoh
bagi dirinya. Inilah luarbiasanya aturan Islam. Beberapa hadits tentang nafkah
menjelaskan akan hal ini, yaitu: Abu Masud al Anshori rodhiallohu anhu meriwayatkan
bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
Jika seorang muslim memberikan (nafkah) kepada keluarganya karena mencari pahala,
maka hal itu menjadi shodaqoh baginya.l(HR Bukhori dan Muslim)
Hadits yang diriwayatkan dari Saad rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu alaihi
wa sallam bersabda padanya:
Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau
diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke
mulut istrimu. (HR Bukhori Muslim)
3. Selain hadits-hadits Rosululloh, maka Alloh berfirman di banyak ayat-ayatnya tentang
wanita yang harus diperhatikan oleh para laki-laki. Diantara ayat-ayatNya adalah: QS.
An Nisaa: 19, artinya: Dan bergaullah dengan mereka secara maruf.
Al Qurthubi mengatakan yaitu dengan menyempurnakan haknya berupa mahar dan
nafkah, tidak berwajah masam di hadapannya tanpa kesalahan, berbicara yang baik dan
tidak kasar. Dan diantara mempergauli (istri) dengan baik adalah berbuat (sesuatu)
untuk istri sebagaimana ia berbuat untuk dirinya sendiri. Hal lain yang termasuk
mempergauli dengan baik adalah berakhlak baik terhadapnya. Sebagaimana yang
disampaikan oleh Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, yang artinya: Kaum mukmin
yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik
kalian adalah yang terbaik kepada istrinya. (HR. At Tirmidzi, hadits hasan shohih)
Itulah sekelumit gambaran tentang wanita yang diwasiatkan oleh Rosululloh kepada para
laki-laki. Dan kesholihan wanita adalah harapan yang diinginkan oleh para laki-laki.
Karena kesholihan wanita adalah salahsatu unsur kebahagiaan bagi seorang laki-laki.
Sebagaimana diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Nabi shollallohu alaihi wa sallam yang
artinya: Kebahagiaan manusia ada tiga: Wanita yang sholihah, tempat tinggal yang
baik, dan kendaraan yang baik. Sedangkan kesengsaraan manusia ialah: Wanita yang
buruk (perangainya), tempat tinggal yang buruk, kendaraan yang buruk. (HR Ahmad
dengan sanad yang shohih). Maka tiada lain caranya adalah para laki-laki mendidik diri
menjadi tauladan dan memegang teguh wasiat-wasiat Nabi tersebut. Wallohu alam bish
showab.
PESAN-PESAN ROSULULLOH TENTANG WANITA
(Spesial untuk para laki-laki)
Alloh Subhanahu Wa Taala berfirman, yang artinya: Dan diantara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tentram kepadanya. (QS Ar Ruum: 21)
Dalam ayat ini Alloh menjadikan istri sebagai salah satu tanda kekuasaan Alloh yang
harus dijaga. Ia adalah salah satu nikmat-Nya yang wajib disyukuri, sebagaimana yang
diperintahkan-Nya.
Dan diantara perintah yang sangat Rosululloh tegaskan dan sering disebut-sebut ialah
tentang hak wanita. Memahami tentang pesan-pesan Rosululloh berkenaan dengan
wanita akan melahirkan rasa syukur kepada Alloh atas nikmat-Nya, juga agar tidak
berlaku dzolim kepada para wanita.
Pesan-pesan Rosululloh yang berkenaan dengan wanita sangatlah banyak. Hal ini
menegaskan tentang tanggungjawab yang besar yang Alloh pikulkan kepada para laki-
laki, khususnya kepada seorang suami. Pesan-pesan tersebut terangkum dalam
beberapa hadits Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, diantaranya adalah:
1. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu dari Nabi Shollallohu
alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu
tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang
rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau
meluruskannya. Maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan
tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita. (HR. Bukhori dan
Muslim)
Hadits lain yang senada dengan hadits diatas adalah yang diriwayatkan dari Ahmad dari
Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, beliau
bersabda, yang artinya: Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu
meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya,
maka kamu akan dapat hidup bersamanya. (HR Hakim, shohih)
Hadits-hadits ini berisi anjuran agar berlemahlembut kepada wanita untuk melunakkan
hati mereka. Dalam hadits inipun berisi cara memimpin wanita, yaitu dengan cara
memaafkan mereka dan bersabar terhadap kebengkokan mereka. Dan barangsiapa yang
ingin meluruskan mereka, berarti mengambil manfaat (adanya) mereka. Karena setiap
manusia membutuhkan wanita; ia merasa tentram kepadanya dan menjadikannya
sebagai penopang kehidupannya. Seolah-olah Al Hafidz dalam bukunya Al Fath
mengatakan: Mengambil manfaat mereka tidak akan tercapai kecuali dengan bersabar
terhadapnya.
2. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu
terjadi pada haji Wada:
Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi
kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka
melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di
tempat tidur mereka dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia
mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak
boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian.
Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka
(dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah,
shohih)
Pesan kedua yang disampaikan oleh Rosululloh shollallohui alaihi wa sallam selanjutnya
adalah agar para laki-laki berbuat baik dan tidak mendzolimi wanita dengan cara
memenuhi hak-haknya berupa makanan dan pakaian. Sebab, Rosululloh shollallohu
alaihi wa sallam pernah bersabda: Seseorang sudah cukup berdosa bila menyia-
nyiakan siapa yang wajib diberinya makan.(HR Muslim)
Memberi nafkah adalah kewajiban para suami artinya ini adalah hak istri yang harus
ditunaikan. Namun disisi yang lain nafkah yang dikeluarkan inipun menjadi shodaqoh
bagi dirinya. Inilah luarbiasanya aturan Islam. Beberapa hadits tentang nafkah
menjelaskan akan hal ini, yaitu: Abu Masud al Anshori rodhiallohu anhu meriwayatkan
bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
Jika seorang muslim memberikan (nafkah) kepada keluarganya karena mencari pahala,
maka hal itu menjadi shodaqoh baginya.l(HR Bukhori dan Muslim)
Hadits yang diriwayatkan dari Saad rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu alaihi
wa sallam bersabda padanya:
Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau
diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke
mulut istrimu. (HR Bukhori Muslim)
3. Selain hadits-hadits Rosululloh, maka Alloh berfirman di banyak ayat-ayatnya tentang
wanita yang harus diperhatikan oleh para laki-laki. Diantara ayat-ayatNya adalah: QS.
An Nisaa: 19, artinya: Dan bergaullah dengan mereka secara maruf.
Al Qurthubi mengatakan yaitu dengan menyempurnakan haknya berupa mahar dan
nafkah, tidak berwajah masam di hadapannya tanpa kesalahan, berbicara yang baik dan
tidak kasar. Dan diantara mempergauli (istri) dengan baik adalah berbuat (sesuatu)
untuk istri sebagaimana ia berbuat untuk dirinya sendiri. Hal lain yang termasuk
mempergauli dengan baik adalah berakhlak baik terhadapnya. Sebagaimana yang
disampaikan oleh Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, yang artinya: Kaum mukmin
yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik
kalian adalah yang terbaik kepada istrinya. (HR. At Tirmidzi, hadits hasan shohih)
Itulah sekelumit gambaran tentang wanita yang diwasiatkan oleh Rosululloh kepada para
laki-laki. Dan kesholihan wanita adalah harapan yang diinginkan oleh para laki-laki.
Karena kesholihan wanita adalah salahsatu unsur kebahagiaan bagi seorang laki-laki.
Sebagaimana diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Nabi shollallohu alaihi wa sallam yang
artinya: Kebahagiaan manusia ada tiga: Wanita yang sholihah, tempat tinggal yang
baik, dan kendaraan yang baik. Sedangkan kesengsaraan manusia ialah: Wanita yang
buruk (perangainya), tempat tinggal yang buruk, kendaraan yang buruk. (HR Ahmad
dengan sanad yang shohih). Maka tiada lain caranya adalah para laki-laki mendidik diri
menjadi tauladan dan memegang teguh wasiat-wasiat Nabi tersebut. Wallohu alam bish
showab.
sumber

You might also like