You are on page 1of 15

ARTESUNATE

Tutorial 5;
Agnes
Andika
Enis
Riska
ARTESUNATE
Artesunate (AS) merupakan derivat
artemisin yang merupakan obat
antimalaria. Obat ini dikembangkan dari
obat ekstrak tumbuhan Artemesia annua L
(Qinghaosu) yang berasal dari Cina.

Indikasi
Terapi malaria palcifarum tanpa
komplikasi, digunakan sebagai terapi
kombinasi dengan obat lain. Terapi
malaria palcifarum berat apabila kina tidak
efektif.
Mekanisme Aksi
Mekanisme kerja artemisin dan turunannya
belum diketahui, tetapi diduga merusak
membran parasit melalui pembentukan radikal
bebas atom karbon pusat (dibentuk oleh
pemecahan protoporfirin IX ) atau melalui
alkilasi protein-protein secara kovalen.
Artemisinin dan turunannya menghambat
kalsium adenosin trifosfatase (PfATPase) yang
esensial.
Sediaan
Contoh Sediaan
Cara Penyiapan
Dosis artesunate oral
Dosis tiap kali pemberian 2,4 mg/kgBB

Dosis Artesunate injeksi
ARTESUNATE INJEKSI ( 1 flacon = 60 mg)
Dosis i.v 2,4 mg/kg BB/ kali pemberian.

Cara penyiapan
artesunat injeksi larutkan pada 1ml 5%
bicarbonate dan encerkan dengan 5-10 cc
5% dextrose


Cara pemakaian
Artesunate harus disiapkan untuk setiap rute
administrasi dan tidak harus disimpan.
Dosis artesunat adalah sebagai berikut:







Artesunate 2.4mg/kg bw I.V atau i.m. diberikan pada
penerimaan (waktu = 0), pada 12 jam dan 24 jam,
kemudian sekali sehari sampai pasien dapat
mentoleransi obat ketika ACT diberikan.
Cara Pemakaian Suppo
1. Cucilah tangan dengan air dan sabun.
2. Jika perlu, dapat menggunakan sarung tangan.
3. Apabila suppo melunak, taruhlah di dalam air dingin atau
masukkan ke dalam lemari pendingin supaya mengeras
kembali.
4. Buka bungkus suppositoria.
5. Jika digunakan hanya setengahnya, maka potong suppo
di bagian tengah dengan rata menggunakan pisau yang
tajam.
6. Lumasi bagian ujung suppositoria dengan pelarut yang
larut air supaya licin, jika tidak ada bisa ditetesi sedikit
dengan air keran.


7. Atur posisi tubuh berbaring menyamping dengan kaki bagian bawah
diluruskan sementara kaki bagian atas ditekuk ke arah perut





8. Angkat bagian atas dubur untuk menjangkau ke daerah rectal

9. Masukkan suppositoria, ditekan dan ditahan dengan jari telunjuk,
sampai betul-betul masuk ke bagian dalam rektum (sekitar 1
inci dari lubang dubur).




10. Tahan posisi tubuh tetap berbaring menyamping dengan kedua
kaki menutup selama kurang lebih 5 menit untuk menghindari
suppositoria terdorong keluar




11. Buang wadah suppositoria yang sudah terpakai dan cuci kedua
tangan sampai bersih.











Cara Penyimpanan
Sediaan oral tablet disimpan tempat sejuk
dan kering 15-30C
Sediaan Suppositoria disimpan di lemari
es 2-8C
Efek Samping
Gangguan ringan pada saluran cerna, pusing,
tinitus, retikulositopenia, neutropenia,
meningkatnya aktivitas enzim hati, abnormalitas
elektrokardiograf yang meliputi bradikardia dan
perpanjangan interval QT, walaupun kebanyakan
studi tidak menemukan abnormalitas
elektrokardiograf di manusia. Satu-satunya efek
samping yang parah adalah reaksi hipersentivitas
tipe 1 yang ditemukan pada 1 dari 3000 penderita.
Monitoring
Tensi, nadi, suhu dan pernafasan setiap 30 menit.
Pemeriksaan derajat kesadaran dengan modifikasi
Glasgow coma scale (GCS) setiap 6 jam.
Hitung parasit setiap 12-24 jam.
Hb & Ht setiap hari.
Gula darah setiap 4 jam.
Parameter lain sesuai indikasi ( misal : ureum, creatinin
& kalium darah pada komplikasi gagal ginjal ).

Daftar Pustaka
WHO (2006) Guidelines for the treatment of malaria. pp2
51. WHO/HTM/MAL/2006.1108
Depkes RI., 2008, Pharmaceutical Care Malaria,
Jakarta.
Roswati Eva., 2012, Malaria Berat, Sumatra Utara.
T.Eniliana dkk., 1993, Pengobatan Artesunat Pada
Penderita Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi Di
Daerah Resisten Multidrug, Jakarta.
Annemarie R dk., 2012, Treatment outcome of
intravenous artesunate in patients with severe malaria in
the Netherlands and Belgium, Eropa

You might also like