Lama Skill Lab : 90 menit Bahan yang dibutuhkan 1. Alat tulis ( pena, penggaris) 2. Kertas dobel folio
1 ANALISIS SWOT
Analisa SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas. Untuk keperluan tersebut diperlukan kajian dari aspek lingkungan baik yang berasal dari lingkungan internal maupun eskternal yang mempengaruhi pola strategi institusi/lembaga dalam mencapai tujuan.
Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang melakukan penelitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan analisa perusahaan yang bersumber dalam Fortune 500. Meskipun demikian, jika ditarik lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an sebagai bagian dari Harvard Policy Model yang dikembangkan di Harvard Business School. Namun pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa kelemahan utama di antaranya analisa yang dibuat masih bersifat deskripstif dan belum/tidak menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin bisa dikembangkan dari analisa kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan. Analisis SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan. Hal utama yang ditekankan adalah bahwa dalam proses perencanaan tersebut, suatu organisasi membutuhkan penilaian mengenai kondisi saat ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi. Dengan analisa SWOT akan didapatkan karakteristik dari kekuatan utama, kekuatan tambahan,faktor netral, kelemahan utama dan kelemahan tambahan berdasarkan analisa lingkungan internal dan external. Definisi analisa SWOT secara umum adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Penjelasan dari masing-masing SWOT , sebagai berikut: 1. Strenghts (kekuatan) Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah program.
2. Weaknesses (Kelemahan) Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada. 2 3. Opportunity (kesempatan) Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat. 4. Threat (ancaman) Adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
STRENGTHS WEAKNESSES
Skills and abilities Funding lines Commitment to positions Contacts and partners Existing activities OPPORTUNITIES THREATS
Other organizations relevant to issue Resources : financial, technical, human Political and policy space Other groups or forces
3 TUGAS ANALISIS SWOT PROGRAM KIA
Program pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan
dan menjadi masalah nasional karena sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada generasi mendatang. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu. Sasaran Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui agar semua Negara, diantaranya adalah : Meningkatkan kesehatan ibu dengan target untuk 2015 : Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan. Hasil survei menunjukkan bahwa AKI di Indonesia telah turun menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup antara 19982001, hal itu perlu ditafsirkan secara hati-hati mengingat keterbatasan metode penghitungan yang digunakan. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan. Dengan kecenderungan seperti ini, pencapaian target MDG untuk menurunkan AKI akan sulit bisa terwujud kecuali apabila dilakukan upaya yang lebih intensif untuk mempercepat laju penurunannya. Menurut WHO (2005), angka kematian ibu di dunia sekitar 470/100.000 kelahiran hidup atau setengah juta wanita meminggal setiap tahunnya disebabkan karena kehamilan. Sebagian besar kematian ibu terjadi di negara berkembang Asia dan Afrika dengan 480/100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan negara maju (27/100.000). Sebagian besar juga terjadi di negara berpendapatan menengah ke bawah. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan maupun persalinan, 42 hari pasca persalinan di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan AKI di negara ASEAN lainnya, di Negara kita AKI masih menduduki urutan tertinggi di negara ASEAN. Departemen Kesehatan mengklaim pada tahun 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, hal ini berarti bahwa lebih dari 18.000 ibu meninggal per tahun atau dua ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Besaran ini merupakan tingkatan yang tinggi setelah Laos, Kamboja dan Miyanmar, permasalahan itu merupakan permasalahan yang amat besar yang berdampak pada kualitas SDM di Indonesia. AKI di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Risiko kematian ibu karena melahirkan di Indonesia adalah 1 dari 65, dibandingkan dengan 1 dari 1.100 di Thailand. Berdasarkan kesepekatan internasional, tingkat kematian maternal (maternal Mortality Rate) didefinisikan sebagai jumlah kematian maternal selama 1 tahun dalam 100.000 kelahiran hidup. 4
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
DATA PUSKESMAS SUKAMAJU 1. Letak Geografis Puskesmas Sukamaju terletak di RT 05/RW03 kelurahan sukamakmur, Kecamatan Sukasukses, Kabupaten sukasuka. Puskesmas ini terletak di tepi jalan raya sehingga mudah dijangkau masyarakat. Jarak dari pusat pemeritahan kecamatan 1 km, jarak dari ibu kota kabupaten 2 km, jarak dari ibukota propinsi 246 km, dan jarak dari ibu kota Negara 428 km. Wilayah kerja puskesmas sukamaju memiliki daerah berupa daratan rendah yang dekat dengan pantai perbatasan dengan samudra hindia. Ketinggian tanah puskesmas sukamaju dari permukaan laut 4 m dengan suhu udara rata-rata 30 c dengan banyaknya curah hujan 2.000-3.000 mm. wilayah kerja terbagi menjadi dua wilayah kerja yaitu wilayah kerja Kelurahan sukamaju I dan wilayah kerja Kelurahan Sukamaju II dengan jumlah penduduk masing-masing kerja kelurahan sukamaju I 18.000 jiwa dan wilayah kerja kelurahan Sukamaju II 15.791 jiwa. 2. Batas wilayah kerja puskesmas Sukamaju yaitu: a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan kelurahan A b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan kelurahan B. c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan C d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Samudra Hindia 3. Akses Transportasi Semua kelurahan dapat di jangkau dengan roda 4maupun roda 2. Jarak ke ibukota Kabupaten Sukasuka 5 Km. Letak Kecamatan sukasukses berdekatan dengan pantai (Teluk Penyu). Wilayah ini dilalui angkutan umum. Sarana transportasi yang bisa di gunakan warga antara lain becak, sepeda ontel, sepeda motor, angkudes, mini bus, dan mobil pribadi. 4. Tugas pokok dan Fungsi a. Tugas pokok dan Fungsi Puskesmas Melaksanakan sebagai tugas dinas kesehatan kabupaten dalam penyelenggaraan upaya kesehatan secara komprehensif kepada masyarakat di wilayah kerjanya., melalui upaya pembangunan berwawasan kesehatan, kemandirian hidup sehat bagi perorangan, keluarga dan masyarakat serta upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan strata pertama, kesehatan sehingga terwujud masyarakat yang memiliki derjat kesehatan yang setinggi tingginya. 5 b. Rincian tugas: 1) Menyusun rencana kerja tahuan dan bulanan, penyelenggaraan upaya komprehensif di wilayah kerja puskesmas. 2) Menyelenggarakan pelayanan upaya kesehatan meliputi kegiatan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA dan KB, pencegahan dan pemberantasan penyakit, peningkatan gizi masyarakat, pengobatan dasar dan upaya program pengembanga sesuai dengan kebutuhan wilayah puskesmas. 3) Menyelenggarakan pembinaan terhadap puskesmas pembantu, bidan di desa/poliklinik kesehatan desa dan berbagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) lain meliputi posyandu, pos upaya kesehatan kerja, poskestren, warung obat desa, dll. 4) Koordinasi penyelenggaraan upaya di wilayah kerja puskesmas serta pelaksanaan rujukan medik dan non medik. c. Tugas Tambahan: Melaksanakan kegiatan pelayanan medis dasar dan tindakan sesuai dengan keahlian dan kewenangan yang dimiliki serta ketersediaan sarana prasarana medism puskesmas. 5. Fasilitas Puskesmas Sukamaju merupakan puskesmas dengan tempat perawatan yang memiliki fasilitas seperti ditunjukan Tabel 5 sebagai berikut : Tabel 5. Fasilitas Puskesmas sukamaju No Fasilitas Layanan Jumlah Frekuensi Pelayanan 1 2 3 4 5 6 7 Poliklinik Umum Poliklinik Gigi Poliklinik KIA Apotik Poliklinik Paru Poliklinik MTBS Ambulans 1 1 1 1 1 1 1 unit Setiap hari, jam kerja Setiap hari, jam kerja Setiap hari, jam kerja Setiap hari, jam kerja Rabu, jam kerja Setiap hari, jam kerja Setiap hari, jam kerja
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK 1. K1 Diisi dengan jumlah ibu hamil yang kontak dengan petugas pertama kalidan diberi buku KIA 2. K2 a. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang di anjurkan adalah satu kali dalam triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan b. Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal : a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 6 b) Ukur tekanan darah c) Skrining status imunisasi tetanus ( danpemberian tetanus toksoid ) d) Ukur tinggi fundus uteri e) Pemberian tablet besi (90 tablet selama hamil ) f) Temu wicara ( pemberian komunikasi interpersonal dan konseling ) g) Test labortorium sederhana ( hb, protein urine ) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAG, Sifilis , HIV,Malaria,TBC ) 3. TT 1 (Pertama ) Ibu hamil yang mendapat kan suntikan tetanus toksoidpertama kali dari hasil penelusuran / riwayat mendpatkan iminisasi TT. 4. TT 2 ( Kedua ) Pemberian tetanus toksoid yang diberikan kedua kali dengan interval pemberian dengan TT yang pertama berjarak minimal 1 bulan 5. TT 5 (Long Life ) Pemberian TT dengan dosis ke 5 yang diberikan dengan interval suntikan ke empat minimal 1 tahun. 6. Fe 1 Pemberian tablet besi sebanyak 30 tablet dan diberikan pada periode trimester kehamilan pertama 7. Fe 3 Pemberian tablet besi sebanyak 30 tablet dan diberikan dengan intervaldengan suntikantrimester pertama. 8. Deteksi resiko tenaga kesehatn Penapisan deteksi adanya risiko yang dapat berakibat buruk pada kehamilan, persalinan ,dan saat nifas yang ditemukan oleh tenaga kesehatanpada periode waktu yang ada dalam satu wilayah 9. Masyarakat Penapisan deteksi adanya risiko yang dapat berakibat buruk pada kehamilan, persalinan ,dan saat nifas yang ditemukan oleh pada masyarakat ( kader, dukun, masyarakat ) pada periode waktu yan Ada dalam satuan wilayah. 10. Rujukan kasus resiko tinggi Jumlah kasus kedaruratan / penyakit / factor resiko yang dilakukan rujukan dipelayanan lanjut pad peride waktu yang ada dalam satuan wilayah teertentu. a) Rujukan resiko tinggi maternal terdiri dari ibu hamil bersalin dan nifas ) b) Rujukan resiko tinggi neonatal.neonatus adalah bayi umur 1-28 hari yaitu rujukan pada bayi karena penyakit atau kelainan yang dapat menyebabkankesakitan,kecacatan,dan kematian.neonatus dengan komplikasi : asfiksia, ikterik, hipotermi, tetanus neonatorum,infeksi/sepsis,trauma lahir,BBLR, Sindrom gangguan pernafasaan, kelainan congenital.
Tugas : 1. Lakukan Analisis SWOT bidang KIA Puskesmas Sukamaju berdasarkan data yang ada 2. Buat rencana untuk menghadapi kendala dan peluang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Dainur. 1995. Catatan Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat Kegiatan KIA di Puskesmas dan Permasalahannya. Jakarta : EGC. 2. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004. Depkes RI 2004