Basic Human Needs Learning Objectives Today : Students can explain : The definition of the mobilitation The factors affecting mobilitation The imobilitation concept Definition Kinds of imobilitation Physical & phycological impact of imobilitation Levels of imobilitation Nursing care of impaired mobilitation ROM Excercise The definition of mobilitation Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk secara bebas, mudah dan teratur yg bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat
Mobilisasi diperlukan tuk meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit, khususnya penyakit degeneratif, dan untuk aktualisasi diri (harga diri dan citra diri)
The factors affecting mobilitation Gaya hidup Ketidakmampuan Tingkat energi Usia Imobilitas Imobilitas merupakan suatu kondisi relatif, dimana individu tidak saja kehilangan kemampuan geraknya secara total tetapi jg mengalami penurunan aktivitas dari kebiasaan normalnya Cont Ada beberapa alasan dilakukan imobilisasi : Pengobatan atau terapi Keharusan Pembatasan secara otomatis sampai dengan gaya hidup Kinds of Imobilitation Imobilitas fisik Imobilitas intelektual Imobilitas emosional Imobilitas sosial Physical & phycological impact of imobilitation Sistem Muskuloskeletal Eliminasi Urine Gastrointestinal Respirasi Osteoporosis Atrofi otot Kontraktur Kekakuan dan nyeri sendi Statis urine Batu ginjal Retensi urin Infeksi perkemihan Konstipasi Penurunan gerak pernapasan Penumpukan sekret Atelektasis Cont Sistem Kardiovaskular Metabolisme dan Nutrisi Sistem Integumen Sistem Neurosensorik Hipotensi ortostatik Pembentukan trombus Edema dependen Penurunan laju metabolisme Balans nitrogen negatif Anoreksi Turgor kulit menurun Kerusakan kulit Penurunan gerak pernapasan Penumpukan sekret Atelektasis Levels of Imobilitation Gangguan tingkat kesadaran Imobilitas komplit Klien fraktur Imobilitas parsial Gangguan pernapasan/jantung Imobilitas karena alasan pengobatan Asuhan Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik Pengkajian Menggunakan metode inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi Perawat jg memeriksa hasil tes laboratorium serta mengukur berat badan, asupan cairan, dan haluaran cairan klien Keterbatasan dalam pergerakan fisik pd bagian tubuh tertentu atau pd satu atau lebih ekstremitas Kerusakan mobilitas fisik Risiko kemunduran sistem tubuh sebagai akibat dari terapi atau inaktif muskuloskeletal yg tdk dpt dihindari Risiko disuse syndrome Risiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan immobilitas Ansietas berhubungan dengan implikasi- implikasi kondisi dan ketidakpastian masa yang akan datang. Peruban nutrisi; kurang dari tubuh yang berhubungan dengan kelemahan Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan fungsi motorik. Risiko harga diri rendah berhubungan dengan kesulitan melakukan aktifitas perawatan diri Menurut Kozier (2004), bertujuan untuk : Meningkatkan toleransi klien untuk melakukan aktivitas fisik Mengembalikan atau memulihkan kemampuannya untuk bergerak / atau berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh atau akibat penggunaan mekanisme tubuh yg salah Meningkatkan kebugaran fisik Mencegah terjadinya komplikasi akibat imobilitas Meningkatkan kesejahteraan sosial, emosional dan intelektual Hambatan mobilitas fisik Kaji faktor penyebab : Trauma (mis. Robekan kartilago, fraktur, amputasi) Pembedahan Penyakit yg melemahkan (mis. Diabetes, kanker, stroke, de el el) Tingkatkan mobilitas dan pergerakan optimal Tingkatkan mobilitas ekstremitas, tentukan tipe Latihan ROM yg sesuai untuk klien (aktif atau pasif) Posisikan tubuh sejajar untuk mencegah komplikasi Hambatan mobilitas fisik (cont) Pertahan kesejajaran tubuh pada saat menggunakan alat bantu (mis, gips, traksi, de el el) Anjurkan penggunaan lengan sakit apabila memungkinkan Beri penyuluhan kesehatan, sesuai indikasi Ajarkan metode berpindah dari tempat tidur ke kursi roda Ajarkan cara melakukan ambulasi dengan memakai alat adaptif (kruk, walker, tongkat) Latihan Rentang Gerak Range Of Motion (ROM) Excercise RANGE OF MOTION Batas gerakan yang dapat ditunjukkan oleh sutu (Rod Seley, 2006)
Batas gerakan maksimum yang dapat dilakukan oleh sendi pada 3 bidang tubuh : sagital, frontal dan transversal (Potter and Perry, 2005) Mengapa ROM penting ? Mencegah terjadinya gangguan pada sistem metabolic, respirasi, kardiovaskular, musculoskeletal, integumen dan eleminasi Tujuan ROM Mempertahanakan fungsi mobilitas sendi. Meningkankan funsi sendi. Meningkatkan efisiensi otot. Meningkatkan koordinasi. Meningkatkan efisiensi transmisi impul saraf Persiapan untuk training lebih lanjut Tulang Osteoporosis Tulang Normal Indikasi Kasus yang membutuhkan ROM a. Immobilisasi b. Fraktur c. Nyeri d. Ketidakmampuan (kelumpuhan atau kelemahan)
Kontraindikasi Klien yang mengalami masalh gangguan kardiovaskuler dan gangguan pernapasan Pembengkakan dan inflamasi pada persendian Kerusakan sistem muskuleskeletal di sekitar sendi Types of ROM EXERCISE BASED ON ENERGY RESHOURCHES. EXERCISE BASED ON THE TYPE OF MUSCULAR TENSION. EXERCISE BASED ON THE PATHIENTS ABILITY. - ACTIVE EXERCISE - ACTIVE ASSISTIVE - PASIF EXERCISE.
Active range of motion Movement of the patients where the patients can do alone while the nurse assist as an educator to the patients. Active assistive of motion Movement of the muscular, skeletal and joint where the patient can not do optimally and the nurses help the patient to increase movements ahalf. Pasif exercise of motion Movements where the patients can not do independently and the nurse help patients totally. Jenis gerakan Fleksi : gerakan menekuk sendi Ekstensi : gerakan meluruskan sendi Hyperextensi : gerakan meluruskan sendi melebihi posisi anatomis. Dorsifleksi : gerakan fleksi pada tumit, gerakan kaki ditekuk kearah lutut Flantar fleksi : gerakan extensi pada tumit. Telapak kaki diluruskan sehingga jari-jari menghadap ke arah bawah Abduksi : gerakan anggota gerak menjauhi garis tengah tubuh. Cont.. Adduksi : gerakan anggota gerak mendekati garis tengah tubuh. Rotasi : gerakan tulang memutar aksis/sumbu longitudinalnya. Rotasi external : gerakan memutar menjauhi garis tengah tubuh. Rotasi internal : gerakan memutar ke arah garis tengah tubuh. Sirkumduksi : gerakan melingkar pada ujung distal tulang sementara ujung proximal stabil. Cont.. Supinasi : gerakan telapak tangan kearah anterior atau superior. Pronasi : gerakan telapak tangan kearah posterior atau inferior. Eversi : gerakan tumit ke arah lateral sumbu tubuh. Inversi : gerakan tumit ke arah garis tengah tubuh. Oposisi : gerakan mempertemukan ibu jari dengan jari-jari lainnya. Types of joint and the results of joint activities Tubuh Sendi putar Fleksi and extensi (70- 90 0 ),hyperextensi (20-30 0 ), fleksi lateral (35 0 ), rotasi (30-45 0 )
Bahu Sendi peluru Fleksi (180 0 ),extensi (180 0 ), hyperextensi (50 0 ), abduksi (180 0 ),adduksi anterior &posterior (230 0 ), fleksi horizontal (13 0 - 135 0 ), extensi horizontal (45 0 ), rotasi internal (90 0 ), rotasi external (90 0 ) sirkumduksi (360 0 ) Siku Sendi engsel Fleksi dan extensi (150 0 ),supinasi dan pronasi (70-90 0 ) Cont. Pergelangan tangan dan telapak tangan kondiloid Fleksi dan extensi (80-90 0 ),hiperextensi (70-90 0 ), abduksi/fleksi radial (0-20 0 ), abduksi/fleksi ulnar (30-50 0 ), sirkumduksi. Jari-jari tangan Sendi engsel Fleksi dan extensi (90 0 ), hiperextensi (30 0 ), abduksi dan adduksi (20-30 0 ), oposisi Panggul dan lutut Sendi peluru dan sendi engsel Fleksi dan extensi (900), hiperextensi (30- 50 0 ), abduksi (45-50 0 ),adduksi (20-30 0 ), rotasi internal dan external (90 0 ), sirkumduksi panggul (360 0 ) Tumit Sendi engsel Dorsifleksi/fleksi (20 0 ), flantar fleksi/ekstensi (45-50 0 ), inversi dan eversi (5 0 ) Jari-jari kaki Sendi engsel Fleksi dan extensi (35-60 0 ), abduksi dan adduksi (0-15 0 )
Principles Lakukan secara berurutan mulai dari leher ke kaki dan lakukan secara teratur Jangan memegang sendi secara langsung, tetapi pegang extremitas secara lembut pada bagian distal atau proximal sendi. Bila perlu memegang sendi , buatlah telapak tangan seperti mangkuk dan letakkan dibawah sendi. Jangan memegang ekstremitas pada kuku kaki atau kuku tangan. Bekerja mulai dari arah proximal kearah distal Aman Nyaman Latihan dapat diintegrasikan dengan aktivitas keperawatan lainnya, seperti memandikan, memberikan pendidikan kesehatan dan lain-lain.