You are on page 1of 3

Pedoman Pertanyaan FGD Tenaga Kesehatan

Identifikasi Kebutuhan Rehabilitasi Berbasis Komunitas



Pengumpulan data
Tanggal : 18 Nopember 2013
Puskesmas : Sedayu II
Pengambil data : dr. Sri Rahayu
Waktyu mulai : jam 12.00 WIB
Waktu selesai : jam 13.00 WIB

Data Demografi
Kelompok FGD : Tenaga Kesehatan
Nama Lokasi FGD : Aula Puskesmas Sedayu II
Jumlah peserta FGD : 9 orang tenaga kesehatan

No INISIAL KELOMPOK UMUR JK PENDIDIKAN PEKERJAAN POSISI DUDUK
1 E Nakes 42 P D3 PNS Duduk
2 F Nakes 30 P S1 PNS Duduk
3 K Nakes 46 L S1 PNS Duduk
4 M Nakes 37 P S1 PNS Duduk
5 P Nakes 24 L D3 PNS Duduk
6 R Nakes 46 P D3 PNS Duduk
7 S Nakes 47 P D3 PNS Duduk
8 T Nakes 55 P D1 PNS Duduk
9 Y Nakes 52 P D3 PNS Duduk









Hasil FGD Nakes
Jawaban / tanggapan pertanyaan no. 1 :
S : Pasien mengamuk, bicara sendiri
K : Suka telanjang, bicara tidak nyambung
E : mudah emosi, bicara tanpa mengerti maksudnya
T : Suka jalan-jalan tanpa ada tujuannya
Y : Punya kebiasaan tidak seperti orang normal (perilaku dan bicaranya)
F : Tertawa sendiri, waktu belum adzan sudah adzan, nyanyi-nyanyi sendiri
M : Aroma badannya tak sedap, tak pernah mandi
P : Suka berkeliaran dengan telanjang

Jawaban / tanggapan pertanyaan no. 2 :
Y : Terganggu karena kalau terlambat minum obat , suka telanjang dan mengganggu
wanita yang lewat.
F : Takut, kalau kumat suka naik motor bolak-balik .
T : Jijik karena BAB ditempat dan mengambil dagangan orang.
S : Jijik,karena tidak pernah mandi dan tidak pernah ganti baju.
M : Kasihan karena mempunyai anak kecil yang diterlantarkan.
K : Terganggu karena suka mengamuk dan mengganggu anak kecil.
P : Takut, karena marah-marah sendiri dan mengamuk
R : Membahayakan karena tiba-tiba berada di tengah jalan dan menghalangi kendaraan
yang lain.
E : Keluarga merasa malu.

Jawaban / tanggapan pertanyaan no. 3 :
Y : Dukungan keluarga untuk mengawasi minum obat dan memotivasi
K : Pemberian kesempatan kerja (diberikan kepercayaan kerja).
P : Penyuluhan kesehatan jiwa dan penanganannya.
S : Dukungan social (lingkungan sekitar) untuk penyaluran hobi (kepedulian).

Jawaban / tanggapan pertanyaan no. 4 :
Y : Belum terlaksana, seperti berobat ke Puskesmas , minum obat teratur, ikut penyuluhan.
T: Kesadaran keluarga,deteksi (Screening tenaga medis setempat) mungkin dengan
kegiatan-kegiatan positif akan mengurangi kekambuhan.
R : Peran serta masyarakat sekitar untuk dapat memahaminya.
M : Masalah biaya.



Jawaban / tanggapan pertanyaan no. 5 :
K : Tidak menolak tetapi merepotkan karena Puskesmas sudah banyak pekerjaan merasa
kerepotan mengurus yang sehat tetapi harus mengurus yang gangguan jiwa. Sarana
dan Prasarana kurang pada akhirnya Puskesmas menjadi tempat rawat inap orang
dengan gangguan jiwa. Puskesmas harus di kembalikan sebagai fungsi dan tugas utama
Puskesmas itu sendiri.
F : Bisa, dengan bekerja sama lintas sektor seperti Dinsos dan Kemenag
S : Bisa memenuhi dalam hal pemberian obat, penyuluhan untuk keluarga agar mengawasi
minum obat, merujuk ke RSJ bila sudah agresif dan ciptakan lingkungan keluarga yang
mendukung.
Y : Sakit jiwa merupakan penyakit moral maka itu tugas Dinsos dan Menag.
Jawaban / tanggapan pertanyaan no. 6 :
F : Peran masing-masing pihak seperti keluarga untuk kontrol ke Puskesmas atau RSJ.
E : Memberikan kesempatan pekerjaan .
R : Puskesmas memberikan rujukan dan petugas jiwa sebagai pendata.
K : Mengajak serta dinsos untuk program-program tertentu.
M : Kesadaran keluarga paling penting.
Y : Polisi dibutuhkan untuk pasien yang mengamuk.
Jawaban / tanggapan pertanyaan no. 7 :
Y : Bisa, dalam hal Pengambilan obat secara rutin.
S : Motivator keluarga agar mengawasi minum obat dan menciptakan kondisi agar tidak
kumat serta member kesempatan kerja.
R : Penyuluhan secara kelompok, kurang maksimal.
Jawaban / tanggapan pertanyaan no. 8 :
Y : Tahu tentang apa itu penyakit jiwa dan penanganannya.
F : Keberanian menghadapi pasien gangguan jiwa.
E : Dana (operasional) untuk transport sarana dan prasarana.
K : Institusi seperti UMY bisa menjembatani kerjasama lintasektoral dengan Dinsos dan
Menag.
S : Tenaga tambahan di puskesmas sebagai tenaga yang mengurusi gangguan jiwa.

You might also like