Professional Documents
Culture Documents
Klasifi
kasi
$engkap -apa(ila +ili hidropik, tidak ada *anin dan
mem(ran, kromosom maternalhaploid dan
paternal 2 haploid.
Parsial- apa(ila *anin tidak teridenti"ikasi,
%ampuran +illi hidropik dan normal,kromosom
paternal diploid.
In+asi" -apa(ila korioadenoma destruen,
mengin+asi miometrium, terdiagnosis 1 (ulan
pas%a e+akuasi mola.
Molahidatidosa parsial
Mola in+asi"
kasus yang uterusnya le(ih ke%il atau sama (esar adalah yang
perkem(angan *aringan tro"o(las nya tidak (egitu akti" 4perlu
dipikirkan kemungkinan adanya *enis dying mole.
Diagnosis
5danya mola hidatidosa harus di%urigai (ila ada perempuan
dengan amenora, perdarahan per+aginam, ge*ala kehamilan yang
(erle(ihan, uterus yang le(ih (esar dari tuanya kehamilan dan
tidak ditemukan tenda kehamilan pasti seperti (alotemen, tera(a
kerangka *anin dan detak *antung anak.
6ntuk memperkuat diagnosis -
Patofisiologi
(e(erapa teori yang dia*ukan untuk menerangkan
patogenesis dari penyakit tro"o(las -
1. Teori missed abortion
m(rio mati pada kehamilan :.3 minggu 4ter*adi
gangguan peredaran darah 4 penim(unan %airan
masenkim dari +illi 4 ter(entuklah gelem(ung.
gelem(ung.
2. Teori neoplasma dari Park
Sel.sel tro"o(las adalah a(normal dan memiliki "ungsi
yang a(normal dimana ter*adi rea(sor(si %airan yang
(erle(ihan ke dalam +illi sehigga tim(ul gelem(ung.
:. Studi dari 'ertig
Studi dari 'ertig le(ih menegaskan lagi (ah)a mola
hidatidosa semata.mata aki(at akumulasi %airan yang
menyertai degenerasi a)al atau tidak adanya em(rio
komplit pada minggu ke tiga dan ke lima. 5danya
sirkulasi maternal yang terus menerus dan tidak adanya
"etus menye(a(kan tro"o(las (erproli"erasi dan
melakukan "ungsinya selama pem(entukan %airan.
Komplikasi
preeklampsia (eklampsia)
tirotoksikosis.
!ost-abortus - Postpartum
Prognosis
Se(agian dari pasien mola akan segera sehat
kem(ali setelah *aringannya dikeluarkan, tetapi
ada sekelompok perempuan yang kemudian
menderita degenerasi keganasan men*adi
koriokarsinoma.
Solusio Plasenta
Insidensi :
Sla+a dalam penelitiannya melaporkan
insidensi solusio plasenta di dunia adalah
1B dari seluruh kehamilan.
!erbedaan antara !erdarahan Keluar
dan (ersembun#i
Solusio !lasenta
Klasifikasi
1. Solusio plasenta ringan
nyeri perut
K6 diserai syok
Diagnosis
1. 5namnesa -
.
perdarahan (nyeri, spontan atau karena trauma, diikuti peG s/d
terhentinya gerakan *anin dalam rahim)
2. Pemeriksaan
.
Pem"is umum - K6 tidak sesuai dengan *umlah perdarahan,
T= me G, nadi dan pernapasan me9, anemis.
.
Pem. khusus - palpasi a(domen (perut tegang terus.menerus,
nyeri saat dipalpasi, (agian *anin sukar ditentukan), auskultasi
(=DD (er+ariasi dari as"iksia ringan sampai (erat), PD (terdapat
pem(ukaan, ketu(an tegang dan menon*ol).
:. Pem. penun*ang - 6S8 (di*umpai pendarahan antara plasenta
dan dinding a(domen), color Doppler (tidak terdapat sirkulasi
darah yang akti").
Solusio Plasenta Plasenta Pre)ia
Kejadian 'amil tua inpartu 'amil tua
'namnesis Mendadak
Terdapat trauma
Perdarahan dengan nyeri
Perdarahan tanpa disadari
Tanpa trauma
Perdarahan tanpa nyeri
Keadaan
umum
Tidak sesuai dengan
perdarahan
5namnesis, tekanan darah,
"rekuensi nadi dan
perna"asan tidak sesuai
dengan perdarahan
=apat disertai
preeklampsi/eklampsi
Sesuai dengan perdarahan
yang tampak
Tidak disertai
preeklampsi/eklampsi
Palpasi
abdomen
Tegang, nyeri
?agian *anin sulit dira(a
$em(ek tanpa ras nyeri
?agian *anin mudah tera(a
Denyut jantung
janin
5s"iksia sampai mati
?ergantung pada lepasnya
plasenta
5s"iksia
Meninggal (ila '( C3 grB
PD Ketu(an tegang menon*ol Daringan plasenta
!erbedaan antara !lasenta )ormal* Solusio !lasenta (+brusio !lasenta)*
dan !lasenta !revia,
Komplikasi
Kematian *anin,
kelahiran premature
kematian perinatal
komplikasi yang paling
sering ter*adi
Penanganan
Prognosis