Professional Documents
Culture Documents
I. Pengertian
membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi
uteri)
kira-kira 10 cm.
Kelebihan :
tertarik
Kekurangan
Kelebihan :
kecil
Kekurangan :
Menurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut :
3
III. Indikasi
menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-
hal yang perlu tindakan SC proses persalinan normal lama/ kegagalan proses
Fetal distress
Plasenta previa
Kalainan letak
Hydrocephalus
Panggul sempit
Problema plasenta
4
IV. Komplikasi
beberapa hari
2. Perdarahan
terbuka
V. POST PARTUM
Segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa hari,
struktur internal kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal melebar
dan tampak bercelah.
- Vagina
Nampak berugae kembali pada 3 minggu, kembali mendekati ukuran
seperti tidak hamil, dalam 6 sampai 8 minggu, bentuk ramping lebar,
produksi mukus normal dengan ovulasi.
- Perineum
Episiotomi
Penyembuhan dalam 2 minggu.
Laserasi
TK I : Kulit dan strukturnya dari permukaan s/d otot
TK II : Meluas sampai dengan otot perineal
TK III : Meluas sampai dengan otot spinkter
TK IV : melibatkan dinding anterior rektal
b. Payudara
Payudara membesar karena vaskularisasi dan engorgement
(bengkak karena peningkatan prolaktin pada hari I-III). Pada
payudara yang tidak disusui, engorgement akan berkurang dalam
2-3 hari, puting mudah erektil bila dirangsang. Pada ibu yang tidak
menyusui akan mengecil pada 1-2 hari.
c. Sistem Endokrin
- Hormon Plasenta
HCG (-) pada minggu ke-3 post partum, progesteron plasma
tidak terdeteksi dalam 72 jam post partum normal setelah siklus
menstruasi.
- Hormon pituitari
Prolaktin serum meningkat terjadi pada 2 minggu pertama,
menurun sampai tidak ada pada ibu tidak menyusui FSH, LH,
tidak ditemukan pada minggu I post partum.
d. Sistem Kardiovaskuler
8
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah sama saat bersalin, suhu meningkat karena
dehidrasi pada awal post partum terjadi bradikardi.
- Volume darah
Menurun karena kehilangan darah dan kembali normal 3-4
minggu
Persalinan normal : 200 – 500 cc, sesaria : 600 – 800 cc.
- Perubahan hematologik
Ht meningkat, leukosit meningkat, neutrophil meningkat.
- Jantung
Kembali ke posisi normal, COP meningkat dan normal 2-3
minggu.
e. Sistem Respirasi
Fungsi paru kembali normal, RR : 16-24 x/menit, keseimbangan
asam-basa kembali setelah 3 minggu post partum.
f. Sistem Gastrointestinal
- Mobilitas lambung menurun sehingga timbul konstipasi.
- Nafsu makan kembali normal.
- Kehilangan rata-rata berat badan 5,5 kg.
g. Sistem Urinaria
- Edema pada kandung kemih, urethra dan meatus urinarius
terjadi karena trauma.
- Pada fungsi ginjal: proteinuria, diuresis mulai 12 jam.
- Fungsi kembali normal dalam 4 minggu.
h. Sistem Muskuloskeletal
Terjadi relaksasi pada otot abdomen karena terjadi tarikan saat
hamil. Diastasis rekti 2-4 cm, kembali normal 6-8 minggu post
partum.
i. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi perlahan berkurang.
j. Sistem Imun
9
- Karena kepala tidak dapat turun maka terutama pada primi gravida
fundus atau gangguan peredaran darah
Kadang-kadang fundus menonjol ke depan hingga perut menggantung
Perut yang menggantung pada seorang primi gravida merupakan tanda
panggul sempit
- Kepala tidak turun kedalam panggul pada bulan terakhir
- Dapat menimbulkan letak muka, letak sungsang dan letak lintang.
- Biasanya anak seorang ibu dengan panggul sempit lebih kecil dari
pada ukuran bayi pukul rata.
- Dapat terjadi ruptura uteri kalau his menjadi terlalu kuat dalam
usaha mengatasi rintangan yang ditimbulkan oleh panggul sempit
- Sebaiknya jika otot rahim menjadi lelah karena rintangan oleh
panggul sempit dapat terjadi infeksi intra partum. Infeksi ini
tidak saja membahayakan ibu tapi juga dapat menyebabkan
kematian anak didalam rahim.
Kadang-kadang karena infeksi dapat terjadi tympania uteri atau
physometra.
- Terjadi fistel : tekanan yang lama pada jaringan dapat
menimbulkan ischaemia yang menyebabkan nekrosa.
Nekrosa menimbulkan fistula vesicovaginalis atau fistula recto
vaginalis. Fistula vesicovaginalis lebih sering terjadi karena
kandung kencing tertekan antara kepala anak dan symphyse
sedangkan rectum jarang tertekan dengan hebat keran adanya
rongga sacrum.
- Ruptur symphyse dapat terjadi , malahan kadang – kadang ruptur
dari articulatio scroilliaca.
Kalau terjadi symphysiolysis maka pasien mengeluh tentang nyeri
didaerah symphyse dan tidak dapat mengangkat tungkainya.
- Parase kaki dapat menjelma karena tekanan dari kepala pada
urat-urat saraf didalam rongga panggul , yang paling sering
adalah kelumpuhan N. Peroneus.
Persalinan percobaan
Yang disebut persalinan percobaan adalah untuk persalinan per
vaginam pada wanita wanita dengan panggul yang relatip sempit.
Persalinan percobaan dilakukan hanya pada letak belakang kepala,
jadi tidak dilakukan pada letak sungsang, letak dahi, letak muka atau
kelainan letak lainnya.
Persalinan percobaan dimulai pada permulaan persalinan dan
berakhir setelah kita mendapatkan keyakinan bahwa persalinan tidak
dapat berlangsung per vaginam atau setelah anak lahir per vaginam.
Persalinan percobaan dikatakan berhasil kalau anak lahir
pervaginam secara spontan atau dibantu dengan ekstraksi (forcepe
atau vacum) dan anak serta ibu dalam keadaan baik.
Kita menghentikan presalianan percobaan kalau:
1. – pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuaannya
- Keadaan ibu atau anak menjadi kurang baik
- Kalau ada lingkaran retraksi yang patologis
15
Prognosa
Kesempitan bidang tengah panggul dapat menimbulkan gangguan
putaran paksi.kalau diameter antar spinae 9 cm atau kurang kadang-
kadang diperlukan SC.
Terapi
Kalau persalinan terhenti karena kesempitan bidang tengah panggul
maka baiknya dipergunakan ekstraktor vacum, karena ekstraksi
dengan forceps memperkecil ruangan jalan lahir.
Kesempitan pintu bawah panggul:
Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segi tiga dengan jarak antar
tuberum sebagai dasar bersamaan
Ukuran – ukuran yang penting ialah :
1. Diameter transversa (diameter antar tuberum ) 11 cm
2. diameter antara posterior dari pinggir bawah symphyse ke ujung
os sacrum 11 ½ cm
3. diameter sagitalis posterior dari pertengahan diameter antar
tuberum ke ujung os sacrum 7 ½ cm
pintu bawah panggul dikatakan sempit kalau jarak antara tubera
ossis ischii 8 atau kurang
17
VII. Pengkajian
1. Sirkulasi
2. integritas ego
3. Makanan / cairan
4. Pernafasan
5. Keamanan
18
kanker
VIII. Pathways
19
Mencegah komplikasi
X. Diagnosa Keperawatan
diperkirakan
muntah )
XI. Intervensi
- ditempuh untuk
sama
- luka dapat
mobilitas - nyeri -
berkurang operasi -
- akibat luka
memungkinkan -
peristaltik usus
sehingga
22
mempercepat
flatus
kesempatan
untuk
mengobservasi
an rambut, rongga -
- anoreksia,
23
mengunyah, kelelahan,
sosialisasi dan
bantuan makan
sesuai dengan
indikasi
DAFTAR PUSTAKA