You are on page 1of 14

CONGESTIF HEART FAILURE

(CHF)
A PENGERTIAN
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.
Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis yaitu jantung tidak stabil
untuk menghasilkan curah jantung yang adekuat sehingga perfusi jaringan tidak
adekuat, atau peningkatan pengisian diastolic pada ventrikel kiri, sehingga tekanan
kapiler paru meningkat.
Gagal jantung kongestif adalah terjadi sewaktu kontraktilitas jantung berkurang
dan ventrikel kiri tidak mampu memompa keluar sebanyak yang masuk selama diastole,
hal ini menyebabkan volume diastolic akhir ventrikel secara progresif bertambah.
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologis ketika jantung sebagai pompa tidak
mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.
Epidemiologi :
Gagal jantung merupakan suatu sindrom, bukan merupakan diagnosa penyakit.
Sindrome gagal jantung kongestif mempunyai prevalensi yang cukup tinggi pada lansia
dengan prognosis yang buruk. Prevalensi gagal jantung kongestif tergantung umur
dependent. !enurut penelitian gagal jantung jarang terjadi pada usia di bawah "# tahun,
tapi lebih sering terjadi pada usia $# % &" tahun.
'engan semakin meningkatnya angka harapan hidup, akan didapatkan prevalensi
dari gagal jantung kongestif yang meningkat juga. (al ini dikarenakan semakin
banyaknya lansia yang mempunyai hipertensi yang mungkin akan berakhir dengan gagal
jantung kongestif. Selain itu semakin membaiknya angka keselamatan )survival* post
infark pada usia pertengahan, menyebabkan meningkatnya jumlah lansia yang beresika
mengalami gagal jantung kongestif.
+PROSES TERJADINYA MASALAH
, Faktor Presipitasi
a -elainan otot jantung )miokardium* yang menyebabkan menurunnya
kontraktilitas jantung.
b Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung. .erjadinya hipoksia dan asidosis
)akibat penumpukan asam laktat*. /nfark miokardium )kematian sel jantung*
biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
c (ipertensi sitemik atau pulmonal )peningkatan afterload* meningkatnya beban
kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
0fek tersebut )hipertrofi miokard* dapat dianggap sebagai mekanisme
kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. (ipertrofi otot
jantung tidak dapat berfungsi secara normal dan akhirnya akan terjadi gagal
jantung
d Peradangan dan penyakit miokardium digeneratif berhubungan dengan gagal
jantung karena kondisi ini merusak serabut jantung menyebabkan kontraktilitas
menurun.
e 1aktor sistemik terdapat sejumlah faktor yang berperan dalam perkembangan
dan beratnya gagal jantung. !eningkatnya laju metabolisme ) misalnya2 demam,
tirotoksitosis*, hipoksia, dan anemia memerlukan peningkatan curah jantung
untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik.
3Faktor Preisposisi
Penyakit yang dapat menimbulkan penurunan fungsi ventrikel seperti 2
a Penyakit Arteri -oroner
b (ipertensi
c -ardiomiopati
d Penyakit jantung -ongenital
e /nfark miokard
4 PATOFISIOLOGI
Gagal jantung kongestif terjadi sewaktu kontraktilitas jantung berkurang dan
ventrikel tidak mampu memompa keluar darah sebanyak yang masuk sewaktu
diastole. (al ini menyebabkan volume diastolik % akhir ventrikel secara progresif
bertambah. Seiring dengan peningkatan progresif volume diastolik % akhir, selsel otot
ventrikel mengalami peregangan melebihi panjang optimumnya. .egangan yang
dihasilkan menjadi berkurang karena ventrikel teregang oleh darah. Semakin terisi
berlebihan ventrikel, semakin sedikit darah yang dapat dipompa keluar sehingga
akumulasi darah dan peregangan serat otot bertambah. Akibatnya volume sekuncup,
curah jantung dan tekan darah turun. 5esponrespon reflek tubuh yang mulai bekerja
sebagai jawaban terhadap penurunan tekanan darah akan secara bermakna
memperburuk situasi.
+ila cadangan jantung untuk berespon terhadap stress dalam memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh, maka jantung gagal untuk melakukan tugasnya sebagai
pemompa, akibatnya terjadi gagal jantung. 6uga pada tingkat awal disfungsi
komponen pompa dapat meningkatkan kegagalan. 6ika cadangan jantung normal
mengalami payah dan kegagalan maka respon fisiologis tertentu pada penurunan
curah jantung adalah penting. Semua respon ini menunjukkan upaya tubuh untuk
mempertahankan perfusi organ vital normal. Sebagai respon terhadap gagal jantung,
ada 7 mekanisme respon primer, yaitu 2
a !eningkatnya aktifitas adrenergik simpatis
b !eningkatnya beban awal akibat aktivasi neuro hormon
c (ipertensi ventrikel
-etiga respon ini mencerminkan usaha untuk mempertahankan curah jantung.
!ekanismemekanisme ini mungkin memadahi untuk mempertahankan curah jantung
pada tingkat normal atau hampir normal pada jantung dini dan pada keadaan istirahat.
Akan tetapi, kelainan pada kerja ventrikel dan menurunnya curah jantung biasanya
tampak pada keadaaan beraktifitas. 'engan berlanjutnya gagal jantung, maka
kompensasi akan menjadi semakin kurang efektif.
' MANIFESTASI !LINI!
.anda dan gejala gagal jantung secara umum 2
a 'ispneu terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang menggangu
pertukaran gas, dispneu bahkan dapat terjadi saat istirahat atau dicetuskan oleh
gerakan yang minimal atau sedang.
b 8rtopneu kesulitan bernapas saat berbaring, pasien yang mengalami ortopneu
tidak akan mau berbaring, tetapi akan menggunakan bantal agar bisa tegak
ditempat tidur atau duduk dikursi.
c 'ispneu 9okturnal Paroksismal )'9P* atau mendadak terbangun karena
dispnea, dipicu oleh timbulnya edema paru interstisial.
d +atuk yang berhubungan dengan gagal ventrikel kiri bisa kering dan tidak
produktif, juga dapat terjadi akibat kongesti paru, terutama pada posisi berbaring.
e -ardiomegali karena jantung mengalami pergeseran yang menunjukan adanya
hipertrofi jantung.
f'istensi vena jugularis peningkatan vena jugularis dengan melihat pada vena %
vena di leher dan memperhatikan ketinggian kolom darah.
g !udah lelah terjadi akibat curah jantung yang kurang menghambat jaringan
dari sirkulasi normal dan oksigen, menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme.
h (epatomegali )pembesaran hati* 2 nyeri tekan pada kuadaran kanan atas
abdomen terjadi akibat pembesaran vena di hepar.
iGejala saluran cerna, seperti anoreksia, rasa penuh atau mual dapat disebabkan
oleh kongesti hati dan usus.
j0dema Perifer terjadi akibat penimbunan cairan dalam ruang interstisial. 0dema
mulamula tampak pada bagian tubuh yang tergantung )tungkai bawah, tumit*.
0 !LASIFI!ASI
!enurut 9ew :ork (eart Association )9:(A* gagal jantung dapat di klasifikasikan
menurut derajatnya, yaitu 2
a 'erajat / 2 .idak ada gejala )seperti nafas pendek, nyeri dada* bila melakukan
kegiatan fisik biasa.
b 'erajat // 2 .imbul gejala )nafas pendek, nyeri dada* yang terjadi pada kegiatan fisik
biasa.
c 'erajat /// 2 .imbul gejala sewaktu melakukan kegiatan fisik ringan.
d 'erajat /; 2 kegiatan fisik hampir tidak bisa dilakukan oleh karena dengan istirahat
saja telah timbul gejala )nafas pendek, nyeri dada*
1 PEMERI!SAAN PENUNJANG
a 0kokardiografi
0kokardiografi sebaiknya digunakan sebagai alat pertama dalam diagnosis dan
manajemen gagal jantung. Pemeriksaan ekokardiografi dapat digunakan untuk
memperkirakan ukuran dan fungsi ventrikel kiri.
<ltrasonografi 'oppler, termasuk aliran warna dapat digunakan untuk menilai
regurgitasi katup dan pirau intrakardiak. Aneurisma ventrikel kiri, thrombus dalam
ventrikel, 0fusi Perikardial, dan berbagai bentuk penyakit jantung korgenital juga
dapat dideteksi.
b5ontgent 'ada
1oto sinar = dada Posterior % Anterior dapat menunjukkan adanya (ipertensi ;ena,
0dema paru, atau -ardiomegali.
c 0lektrokardiografi )0-G*
Pada pemeriksaan 0-G untuk klien dengan gagal jantung dapat ditemukan kelainan
0-G seperti dibawah ini 2
,>eft bundle branch block, kelainan S.?. menunjukkan disfungsi venrikel kiri
kronis.
3Gelombang @ menunjukkan infark sebelumnya dan kelainan segmen S.,
menunjukkan penyakit jantung /skemik.
7(ipertrofi ;entrikel kiri dan gelombang . terbalik menunjukkan Stenosisa Aorta
dan penyakit hipertensi.
"Aritmia 2 'eviasi Aksis ke kanan, 5ight +undle +ranch block dan (ipertrofi
ventrikel kanan menunjukkan adanya disfungsi ventrikel kanan.
dPemeriksaan >aboratorium
,0lektrolit, +<9, 4reatimin, Serum Albumin.
3'arah lengkap, 0lektrolit serum, 8smolalitas serum dan urine, SG8., SGP..
G PENATALA!SANAAN MEDIS
Sasaran pelaksanaan gagal jantung kongestif adalah untuk menurunkan kerja jantung,
meningkatkan curah jantung dan kontraktilitas miokard, serta untuk menurunkan retensi
garam dan air.
aPemberian oksigen
Pemberian oksigen terutama pada klien gagal jantung disertai edema paru.
Pemenuhan oksigan akan mengurangi kebutuhan miokardium dan membantu
memenuhi kebutuhan oksigan tubuh
b .erapi nitrat dan vasodilator
Penggunaan nitrat, baik secara akut maupun kronis, telah didukung dalam
penatalaksanaan gagal jantung
c'iuretik
Pembatasan garam dan air serta diuretik, baik oral ataupun parenteral, akan
menurunkan preload dan kerja jantung. (al ini menyebabkan penurunan volume
cairan dan merendahkan tekanan darah
d 'igitalis
8bat untuk meningkatkan kontraktilitas
eSedatif
Pada keadaan gagal jantung berat, pemberian sedatif untuk mengurangi kegelisahan.
f'iit
5asional dukungan diit adalah mengatur diit sehingga kerja dan ketegangan otot
jantung minimal dan status nutrisi terpelihara dan pola makan pasien.
g Pembatasan natrium ditunjukkan untuk mencegah, mengatur, atau mengurangi
edema, seperti pada hipertensi dan gagal jantung
( PENG!AJIAN !EPERA"ATAN
Data S#$%ekti&
'aya yang berhubungan dengan seringnya muncul gejala, tanda kegagalan jantung
dikumpulkan, demikian juga orang tersebut menyesuaikan keterbatasan fisiknya,
pengetahuan tentang kondisi dirinya, jenis pengobatan dan kemampuannya untuk
mengikuti berbagai pengobatan. Pemahaman klien dan berbagai kecemasannya juga
dikumpulkan. (al spesifis untuk pengkajian mencakup yang berikut 2
,Status respiratori % dyspnea, orthopnea dan faktorfaktor penerus, derajatnya, faktor
faktor yang mengganti*.
3.andatanda retensi cairan % kenaikan ++ sedang, edema kaki )sepatu jadi tak
cukup*, kulit terasa bengkak.
7-emampuan mengerjakan kegiatan seharihari % kelelahan )kurang ketahanan*,
faktorfaktor pencetus besarnya.
"-enyamanan % nyeri angina, nyeri abdomen
#Pengetahuan tentang jenis pengobatan dan kondisi
A-emampuan mentaati pengobatan yang dipesan 2 faktorfaktor yang mempersulit
ketaatan.
$<sahausaha yang dilaksanakan untuk mengkompensasi ketidakmampuan
&-emampuan penyesuaian
BPemahaman khusus mengenai kondisi.
Data O$'ekti&
,'istensi vena pada leher 2 ada tidaknya, tingkatannya
30dema 2 lokasi, derajatnya
7'istensi abdomen
"++ setiap hari, penimbangan dengan skala liter pada kegagalan jantung yang berat,
timbang pada waktu yang sama tiap hari )biasanya pagi setelah pengosongan
kandung kecil sebelum sarapan pagi* dan jumlah baju yang sama.
#+unyi nafas
A5itme gallop dari jantung pada waktu auskultasi
$.ingkat kesadaran
&Perubahan nadi dan kesulitan bernafas pada waktu aktivitas.

/ DIAGNOSA !EPERA"ATAN YANG MUNG!IN MUNCUL
, Gangguan perfusi jaringan tubuh berhubungan dengan penurunan curah jantung
akibat kerusakan miokard.
'ata Penunjang
Sesak nafas, edema tungkal, penurunan jumlah urin, keringat dingin, lelah, pucat,
sianosis, nadi C ,DDE?menit.
.ujuan
Gangguan perfusi jaringan tubuh dapat diatasi
-riteria evaluasi
a -lien tidak pucat?sianosis
b'aerah perifer hangat
c .andatanda vital
.' ,DD?$D % ,"D?BD mm(g, AD,DDE?menit, pernafasan ,A % 3" E?menit.
Pengisian kapiler F 7 detik
5encana .indakan
b+erikan posisi semi focular?focular
c 8bservasi tandatanda vital
d8bservasi adanya takikardi, pulse teratur atau tidak, penurunan pulse perifer, kulit
dingin, keringat banyak.
e Awasi terjadinya perubahan sensorik
f Anjurkan klien istirahat ditempat tidur, kurangi aktivitas
g-aji bila ada kecemasan dan pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman.
h+eri suport mental untuk mengurangi kecemasan
i +eri makanan porsi kecil tapi sering dan jaga kebersihan mulut
j Awasi efek samping obatobatan
k-erjasama dengan tim kesehatan
,Pemberian diet rendah kalori, rendah garam
3Pembuatan 0-G dan foto thoraE
7Pemberian oksigen sesuai program therapy
"Pemasangan infus bila diperlukan
#Pemberian obatobat blocker, obat penenang dan obat yang memudahkan
+A+
APemasangan kateter urin.
3Gangguan volume cairan tubuh lebih dari kebutuhan berhubungan dengan tidak
efektifnya pompa jantung yang mengakibatkan gangguan dalam pengembalian
cairan ke perifer dan jaringan paru serta filtrasi rate.
'ata Penunjang
Sesak nafas, edema tungkal, penurunan jumlah urin, meningkatnya ++ dengan
cepat, ronchi.
.ujuan
Gangguan volume cairan dapat diatasi
-riteria evaluasi
a Suara jantung dan paru normal
b.idak ada murmur, wheeGing dan ronchi.
c Pernafasan ,A3"E?menit
d1oto thoraE daerah jantung dan paru normal, tidak ada tandatanda
pembesaran jantung atau penumpukan cairan.
e .idak ada edema.
5encana tindakan
a +erikan posisi foculer?semi foculer
b!onitor tekanan darah, nadi dan pernafasan
c 8bservasi bunyi paruparu, adanya wheeGing, ronchi, sputum, batuk, dyspnea
dan talkpnue
d8bservasi adanya pernafasan cheney stokes
e Palpasi adanya pembesaran hepar.
f 8bservasi adanya mual, muntah dan konstipasi
g.imbang berat badan tiap hari
h8bservasi adanya kelainan irama jantung
i +atasi cairan
j >akukan oral hygiene
k+atasi sayuran dan buahbuahan yang mengandung gas
l 8bservasi intake dan output
m -erjasama dengan tim kesehatan
nPemberian obatobatan diuretik dan aminophelin
oPemberian 8
3
sesuai therapy
p!elakukan rotasi tomikut
7/ntoleransi
a -etidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan
b-elemahan umum
c .irah baring lama atau immobilisasi
'ata Penunjang
-elemahan, kelelahan, perubahan tanda vital, adanya distritmia, dispnea, pucat,
berkeringat.
-riteria 0valuasi
a +erpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan, memenuhi kebutuhan perawatan
diri sendiri.
b!encapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur, dibutuhkan dan
menurunnya kelemahan dan kelelahan dan tanda vital '+9 selama aktivitas.
/ntervensi
a Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas, khususnya bila klien
yang vsodilator, diuretik, penyekat beta.
b4atat respon kardiopulmonar terhadap aktivitas, catat takikardi, distritmia,
dispnea, berkeringat, pucat.
c -aji presipirator?penyebab kelemahan contoh pengobatan, nyeri, obat
d0valuasi peningkatan intoleransi aktivitas
e +erikan bantuan dalam aktivitas perawatan diri sesuai indikasi. Selingi periode
aktivitas dengan periode istirahat.
f -olaborasi untuk program rehabilitasi jantung?aktivitas.
"5esiko terjadinya kerusakan integritas kulit berhubungan dengan 2
a .irah baring lama
b0dema. Penurunan perfusi jaringan
'ata penunjang
).idak dapat diterapkan adanya tandatanda dan gejalagejala yang memuat
diagnosa aktual*
.ujuan
!empertahankan integritas kulit
-riteria hasil
!endemonstrasikan perilaku?teknik mencegah kerusakan kulit
/ntervensi
a >ihat kulit, catat penonjolan tulang, adanya edema, area sirkulasinya
terganggu? pigmentasi atau kegemukan atau kurus.
bPijat area kemerahan?yang memutih
c <bah posisi sering ditempat tidur?kurs, bantu latihan rentang gerak aktif?pasif
d+erikan perawatan kulit sering meminimalkan dengan kelembaban?ekskresi.
e Perisak sepatu kesempitan?sandal dan ubah sesuai kebutuhan
f (indari obat /!
g-olaborasi untuk pemberian tekanan alternatif?kasur, kulit domba,
perlindungan siku?tumit.
DAFTAR PUSTA!A
+rashers, ;alentina >, 3DD&, Aplikasi Klinis Patofisiologis : Pemeriksaan dan
Manajemen, 6akarta 2 0G4
!uttaHin , Arif, 3DDB, Buku Ajar Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler dan Hematologi, Salemba !edika 2 6akarta
Sutedjo, A:, 3DD$, Mengenal Penakit Melalui Hasil Pemeriksaan !a"oratorium, Edisi
revisi, Amara +ooks 2 :ogyakarta
Sylvia, A Price, 3DD#, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses#proses Penakit, Edisi $,
0G4 2 6akarta
<djiani, Iayan 6uni, 3D,D, Keperawatan Kardiovaskuler, Salemba !edika 2 6akarta

You might also like