You are on page 1of 38

DOKTER PEMBIMBING :

DR. SURYONO WIBOWO, SP.A





HERLAN BOGA KZ
2007730065

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RSIJ CEMPAKA PUTIH 2014
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : An. F
Usia : 6 tahun 2 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Orangtua : Tn. S
Alamat : Jakarta
MRS : 15 februari 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit

Keluhan Tambahan :
Pasien mengeluh demam disertai batuk dan pilek

Demam
Batuk
Pilek
Keluar
bercak
bercak
merah dan
mata berair
Demam
mendadak
tinggi dan
terus-
menerus
Batuk
tidak
berdahak ,
hilang
timbul
Pilek
Demam
Batuk
Pilek
Lemas dan nafsu
makan menurun
BAB cair dengan
konsistensi 2x/hari,
ampas (-), darah (-
), lendir (-), tidak
berbau busuk dan
tidak berbusa
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Kejang demam (-)
Campak (-)
TB paru (-)
Bronkopneumonia (-)


RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Tidak ada yang seperti pasien keluhkan
Kejang demam (-)
TB paru (-)
Bronkopneumonia (-)
Riwayat Asma (-)

RIWAYAT ALERGI
Alergi obat-obatan disangkal
Alergi makanan disangkal
Alergi udara dan cuaca disangkal




Tidak mengkonsumsi obat jangka panjang
Belum pernah diberikan obat sebelumnya


RIWAYAT KEHAMILAN
IBU
Kunjungan ANC teratur di bidan
Ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan
selama masa kehamilan
Ibu tidak pernah sakit selama masa
kehamilan
Penyulit kehamilan tidak ada
RIWAYAT KELAHIRAN
Lahir secara normal
Lahir tunggal, cukup bulan, langsung
menangis, tidak ada cacat kongenital,
BBL ? PBL , LK
RIWAYAT MAKANAN
ASI sejak usia 0 6 bulan
MP-ASI mulai diberikan pada usia 6 bulan berupa
bubur bayi, diberikan 2x dalam sehari
Susu formula mulai diberikan pada usia 6 bulan
Makan 3x/hari, berupa nasi dan lauk pauk

Kesan : Makanan sesuai usia
RIWAYAT TUMBUH
KEMBANG
Bisa mengangkat kepala 3 bulan
Bisa telungkup usia 6 - 7 bulan
Duduk dan merangkak sendiri 9 bulan
Bisa berjalan usia 1 tahun 4 bulan
Sudah dapat mengucapkan mama-papa usia 1 tahun
Tidak ada kelainan tingkah laku dan emosi
Saat ini pasien duduk di kelas 1 SD
Kesan : perkembangan sesuai usia

RIWAYAT IMUNISASI

Hepatitis B, BCG, Polio saat lahir
DPT dengan HB di kombo sudah 3 kali
Polio (ditetes) sudah 3 kali
Campak 1 kali

Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai
usia.

ANTROPOMETRI
BB : 16 kg
TB : 115 cm

BB/U = 16/20 x 100% = 80% (gizi baik)
TB/U = 115/115 x 100% = 100% (normal)
BB/TB = 16/20 x 100% = 80% (normal)

Status Gizi baik
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Suhu : 37,6
o
C
Nadi : 156 x/menit
Pernapasan : 52x/menit (cepat dan dalam)
te
Status Antropometri
BB : 10 Kg
TB : 78 cm
PEMERIKSAAN FISIK
tampak sakit
sedang
Composmentis
110/60
104x/menit, irama
nadi teratur,
regular, kualitas
cukup
40x/menit
37,5Celcius
STATUS GENERALISATA

Kepala
Normocephal (LK 52 cm) simetris, ubun-ubun sudah
menutup, rambut bewarna hitam distribusi rata dan tidak
mudah dicabut, ruam makulopapular (+)

Mata
Konjungtiva anemis (-/-), konjungtiva hiperemis (+/+) dan
berair, Sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)

Telinga
Normotia, serumen (-), sekret (-)

Hidung
Septum deviasi (-), sekret (+/+)

Mulut
Bibir kering (+), stomatitis (-), lidah kotor (+) dengan
pinggiran lidah hiperemis , gigi geligi lengkap, faring
hiperemis (+), T1/T1

Leher
Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)

Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : Vokal Fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : Sonor pada ke 2 lapang paru, batas paru dan
hepar setinggi ICS 5
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midcalvicularis
sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar, ruam makulopapular (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Abdomen supel, nyeri tekan (-), pembesaran hati (-)
dan limpa (-)
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Akral hangat , CRT< 2 detik, ruam
makulopapular (+), edema (-), sianosis (-
)
Ekstremitas
Atas & bawah
STATUS NEUROLOGIS

GCS 15 (Composmentis)
Lingkar Kepala 52 cm (normocephal)
Ubun-ubun sudah menutup
Tanda rangsal meningeal
Kaku kuduk (negative)
Brudzinski I (negative)
Brudzinski II (negative)
Kernig Sign (negative)
Paralisis tidak ada
Refleks fisiologis : Biseps (+) triseps (+) patella (+) achilles (+)
Refleks patologis : Babinski (-)
Pemeriksaa
n
Hasil Satuan Nilai
Rujukan
Hemoglobin 12.2 g/dL 10.7 14.7
Leukosit 7.6 10
3
/uL 5.50 15.50
Hematokrit 35 % 31 43
Trombosit 251 10
3
/uL 229 553

01 Oktober 2013
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Natrium 136 mmol/L 132 145
Kalium L 3.3 mmol/L 3.5 5.50
Chlorida 101 mmol/L 98 110
An. perempuan berumur 6 tahun 2 bulan
dengan BB 16 Kg MRS dengan keluhan
demam tinggi timbul mendadak dan terus
menerus sejak 5 hari SMRS. Demam tinggi
tidak disertai kejang, demam disertai batuk
dan pilek sejak 5 hari. Sejak 2 hari SMRS
kedua mata berair, dan timbul ruam
makulopapular di wajah, dada, perut,
punggung, tangan dan kaki, lemas (+),
nafsu makan menurun (+), imunisasi
campak (+) tetapi dilakukan pada usia 2
tahun. BAB mencret 2x/hari
RESUME
Keadaan umum pasien tampak sakit sedang
Kesadaran composmentis
Suhu 37,5
o
Celcius
Konjungtiva hiperemis (+/+), ruam makulopapular di
kulit (+), bibir kering (+), lidah kotor (+) dengan
pinggiran lidah hiperemis, faring hiperemis (+)
Auskultasi paru vesikuler (+/+), turgor kulit baik.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan hipokalemia 3,3
mmol/L.
DAFTAR MASALAH
Febris e.c viral infection e.c morbili
ISPA
BAB mencret 2 x/hari
Hipokalemia

DIAGNOSIS
Febris e.c Viral Infection e.c Morbili
Status Imunisasi Imunisasi dasar lengkap tetapi
campak telat
Status Tumbuh Kembang Tumbuh kembang sesuai usia
Status Gizi Gizi baik
RENCANA PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Uji HI (Hemaglutinasi-Inhibisi) Peningkatan kadar/titer
antibodi 4x
Pemeriksaan sitologik ditemukan sel raksasa pada lapisan
mukosa hidung dan pipi
Pemeriksaan serologi didapatkan IgM spesifik
Working Diagnosis : Morbili
Differential Diagnosis : Rubella

Rencana Terapi
Nutrisi dan Cairan
Perhitungan cairan BB 16 Kg
Cairan maintenance = (1000cc) + 50(16 10) = 1300
cc
Tetesan infus = 1300 cc x 15tts = 13.54 14 tpm
MAKRO
24 x 60
Infus RL 14 tpm
Terapi Injeksi
Injeksi Novalgin 175 mg (ekstra)
Vitamin A 50.000 IV 4 x 1



Terapi Oral
Sanmol 200 mg 3 x 1
Bisolvon tab 3 x 1
CTM 1/3 tab 3 x 1
Codein 1/3 tab 3 x 1

ANALISA KASUS
ETIOLOGI
Virus campak merupakan
virus RNA famili
paramyxoviridae dengan
genus Morbili virus
PATOGENESIS
Transmi
si
Infeksi
pada sel
epitel dan
multiplika
si virus
Jaringan
limfatik
regional
Multiplikasi
virus
Infeksi
RES
regional
Sel
mononuclear
terinfeksi
menyebabkan
terbentuknya
sel raksasa
berinti banyak
(sel Warthin)
Focus
infeks
i
Pembuluh
darah
Permukaan epitel
orofaring,
konjungtiva, saluran
nafas, kulit, kandung
kemih dan usus
Respons delayed
hypersensitivity
terhadap antigen
virus
Ruam makulopapular
TABEL PATOGENESIS
Hari Manifestasi
0 Virus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring
atau kemungkinan konjungtiva
Infeksi pada sel epitel dan multiplikasi virus
1-2 Penyebaran infeksi ke jaringan limfatik regional
2-3 Viremia primer
3-5 Multiplikasi virus campak pada epitel saluran nafas di tempat infeksi
pertama, dan pada RES regional maupun daerah yang jauh
5-7 Viremia sekunder
7-11 Manifestasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran
nafas
11-14 Virus pada darah, saluran nafas dan organ lain
15-17 Viremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang
Sumber : Feigin et al.2004. Textbook of Pediatric Infectious Diseases 5
th
edition
TRIAS MORBILI
MORBILI
COUGH
CORYZA
CONJUCTIVITIS
MANIFESTASI KLINIS
Berlangsung 4-5 hari
Demam, malaise, batuk, pilek, fotopobia,
konjungtivitis
Koplik Spot
Stadium
Prodromal
Ruam makulopapular (5-6 hari)
Timbulnya ruam mulai dari batar rambut di
belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah,
leher, dan akhirnya ke ekstremitas.
Stadium
Erupsi
Setelah 3 hari ruam berangsur-angsur
menghilang
Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas
yang akan menghilang setelah 1-2 minggu
Stadium
Konvalesens
Gejala klinis terjadi setelah masa inkubasi 8 -
12 hari, terdiri dari 3 stadium :
PENYULIT
Bronkopneumonia (75,2%)
Laringitis akut
Encephalitis, terjadi pada 2-10/10.000 kasus dengan angka
kematian 10-15% (6,7%)
Kejang Demam
SSPE (Subacute Sclerosing Panencephalitis)
Konjungtivitis
Otitis Media
Diare


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Darah tepi : Jumlah leukosit cenderung menurun disertai
limfositosis relatif .
Isolasi dan identifikasi virus : Swab nasofaring dan sampel
darah yang diambil dari pasien 2-3 hari sebelum onset gejala
sampai 1 hari setelah timbulnya ruam kulit (terutama selama
masa demam campak)
Serologis: Konfirmasi serologi campak berdasarkan pada
kenaikan empat kali titer antibodi antara sera fase akut dan
fase penyembuhan atau pada penampakkan antibodi IgM
spesifik campak antara 1-2 minggu setelah onset ruam kulit.

PENATALAKSANAAN
Suportif
Pemberian cairan
yang cukup
Suplemen nutrisi
Ekspektoran,
Antitusif
Antibiotik
diberikan apabila
terjadi infeksi
sekunder
Antikonvulsi
apabila terjadi
kejang
Pemberian
Vitamin A
Tanpa Komplikasi
Tirah baring di
tempat tidur
Vitamin A 100.000
IU, apabila
disertai malnutrisi
dilanjutkan 1500
IU tiap hari
Diet makanan
cukup cairan,
kalori yang
memadai.
Komplikasi
Ensefalopati
Bronkopneumonia
Kloramfenikol
75 mg/kgbb/hari
dan ampisilin
100
mg/kgbb/hari
selama 7-10
hari
Oksigen 2
liter/menit
Terima kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb

You might also like