You are on page 1of 11

TUGAS MAKALAH DINAMIKA

RESPON SPEKTRA



Ahmad Sahara
115060101111021






KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Banyaknya gempa yang terjadi dewasa ini menyebabkan para peneliti berusaha
keras untuk terus meng-update pengetahuan dibidang Earthquake
Engineering dan Structural Engineering. Pengetahuan tersebut, yang tentu saja sangat
luas, sangat berperan penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang pada
akhirnya akan memajukan umat manusia. Pengetahuan-pengetahuan tersebut sedikit
diantaranya adalah semakin dipahaminya perilaku gempa bumi (yang selanjutnya disebut
gempa), misalnya dengan pemetaan gempa yang lebih baik, semakin
berkembangnyaStructural Engineering dan lain-lain. Pada tulisan ini, hal yang akan
dibahas adalah salah satu bagian yang sangat penting dalam Earthquake
Engineering(dan Structural Engineering juga tentunya) yaitu perencanaan respons
spektra.
Respons spektra disajikan dalam bentuk grafik/plot antara periode getar struktur T,
lawan respon-respon maksimum berdasarkan rasio redaman dan gempa tertentu. Respon-
respon maksimum dapat berupa simpangan maksimum (spektral displacement, SD)
kecepatan maksimum (spektral velocity, SV) atau percepatan maksimum (spektral
acceleration, SA) massa struktur single degree of freedom (SDOF), (Widodo, 2001).
Spektrum percepatan akan berhubungan dengan gaya geser maksimum yang bekerja pada
dasar struktur. Terdapat dua macam respons spektrum yang ada yaitu respons spektrum
elastik dan respons spektrum inelastik. Spektrum elastik adalah suatu spektrum respons
spektrum yang didasarkan atas respon elastik suatu struktur, sedangkan spektrum inelastik
(juga disebut desain respons spektrum) adalah respon spektrum yang discaledown dari
spektrum elastik dengan nilai daktilitas tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan respon spektra?
Apakah fungsi dan kegunaan dari respon spektra?
Bagaimanakah prosedur perhitungan respon spektra?

1.3 Tujuan
Mengetahui dan memahami definisi tentang respon spektra
Mengetahui fungsi dan kegunaan dari respon spektra
Mengetahui dan memahami prosedur perhitungan respon spektra





















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Respon Spektra
Secara sederhana dijelaskan bahwa respon spektra adalah plot respon maksimum
(perpindahan, kecepatan, percepatan maksimum atau besaran yang diinginkan) dari fungsi
beban tertentu untuk semua kemungkinan sistem derajat kebebasan tunggal maupun banyak.
Absis dari respon spektra adalah frekuensi natural atau periode dari sistem dan ordinat adalah
respons maksimum
2.1.1 Respon Spektra di Indonesia
Secara umum spektrum respon adalah suatu diagram yang memberi hubungan antara
percepatan respons maksimum suatu sistem saru derajat kebebasan (SDOF) sebagai respons
terhadap suatu gempa masukan tertentu dan merupakan fungsi dari faktor redaman (fraksi
redaman kritis) h dan waktu getar alami T sistem SDOF tersebut. Jadi, secara analitik
spektrum respons dapat dihitung dan diplot diagramnya untuk setiap gempa masukan yang
diketahui akselerogramnya. Untuk T = 0 sistem SDOF tersebut adalah kaku sekali dan
karenanya mengikuti sepenuhnya gerakan muka tanah. Dengan demikian, untuk T = 0
percepatan respons maksimum sistem SDK menjadi identik dengan percepatan puncak muka
tanah Ao. Untuk suatu faktor redaman h tertentu, percepatan respons maksimum
menunjukkan fungsi acak. Dengan menetapkan sumbu horisontal sebagai sumbu T dan sumbu
vertikal sebagai sumbu percepatan respons maksimum, fungsi acak tersebut bernilai awal Ao
pada T = 0, untuk kemudian meningkat nilainya sampai mencapai suatu nilai maksimum
tertentu, lalu turun lagi nilainya secara asimtotik mendekati sumbu T.
Di dalam standar SNI, percepatan respons maksimum sistem SDOF akibat gempa
rencana dinyatakan dalam percepatn gravitasi (g) dan disebut Faktor Respon Gempa C (tidak
berdimensi). Kemudian fungsi C-T disederhanakan menjadi garis licin yang terdiri dari 3
cabang, yaitu untuk 0 T 0.2 detik, nilai C meningkat secara linier dari Ao sampai Am;
untuk 0.2 < T Tc, C bernilai tetap C = Am; untuk T >Tc, nilai C menurun mengikuti fungsi
hiperbola C = Ar/T. Dalam hal ini, Tc disebut waktu getar alami sudut dan sistem SDOF yang
ditinjau dianggap memilki faktor redaman h = 5%. Untuk 0 T 0.2 detik, nilai C
mengandung berbagai ketidakpastian, baik sehubungan dengan gerakan tanahnya maupun
sifat daktilitas SDOF yang bersangkutan. Karena itu, untuk kisaran itu nilai C ditetapkan
harus diambil sama dengan Am. Dengan demikian, untuk T Tc, spektrum respons berkaitan
dengan percepatan respons maksimum yang tetap dan untuk T > Tc sehubungan dengan
bentuk fungsinya sebagai hiperbola, berkaitan dengan kecepatan respons maksimum yang
tetap.
Menurut SNI, Am diambil sama dengan 2.5 Ao, suatu keadaan rata-rata dari spektrum
respons gempa-gempa secara umum. Selanjutnya, ditetapkan Tc = 0.5 detik untuk tanah
keras, Tc = 0.6 detik untuk tanah sedang, Tc = 1 detik untuk tanah lunak sebagai nilai-nilai
pendekatan. Atas dasar ketentuan-ketentuan ini, maka untuk masing-masing Wilayah Gempa
Indonesia nilai-nilai Ao, Am dan Ar dalam spektrum respons Gempa Rencana adalah seperti
tercantum dalam tabel berikut.

Tabel spektrum respon gempa rencana









Spektrum respon Gempa Rencana untuk Wilayah Tanah Keras, Sedang dan Lunak untuk
masing-masing Wilayah Gempa Indonesia ditunjukkan dalam Gambar berikut,



Gambar di atas merupakan respon spectra berdasarkan SNI 2002 dan sudah tidak berlaku lagi,
untuk SNI yang terbaru yaitu SNI 2010 justru kita sendiri yang membuat respon spectra
sendiri.

2.2 Prosedur Perhitungan
Langkah-Langkah untuk menetukan respon spectra :
1. Siapkan diagram respon spektra desain, ambil dari ASCE 7 2010.

2. itu adalah parameter respon spektrum pada periode pendek (s = short)
itu parameter respon spektrum pada periode 1 detik (1 = 1 detik)
Cara menentukan dan adalah dari peta gempa.
Untuk , kita pake peta Respon Spektra 0.2 detik Probabilitas 2%.
Untuk , kita pake peta Respon Spektra 1 detik Probabilitas 2%.
Contoh: untuk Jakarta

ambil , karena Jakarta ada di antara garis 0.60 dan 0.70. bisa juga 0.64
atau 0.66 atau 0.642478 tergantung interpretasi si engineer.


Sementara untuk yang 1 detik, , Jakarta ada di antara garis 0.25 dan 0.3.

3. Tentukan Kelas Lokasi (Site Class). Data yang dibutuhkan adalah Nspt, cepat
rambat gelombang, dan kuat geser niralir (undrained). Minimal 2 dari 3 data
tersebut harus ada.

Jadi, kondisi normalnya, untuk Indonesia yang sering digunakan adalah Kelas C
(keras), D (sedang), dan E (lunak).
4. Buka Tabel Fa dan Fv.


digunakan interpolasi linear kalau nilai dan -nya tidak ada di tabel.
Contoh: Jakarta, Kelas Lokasi E (tanah lunak), , dan .
Hasil pembacaan tabel:
, dan
5. Hitung dan

,

Contoh, untuk kasus di atas:
,


6. hitung deh dan , dengan rumus
,

Contoh, untuk kasus di atas:
,


7. Kalau sudah diketahui nilai dan , berarti kita sudah bisa menggambar
grafik respons spektranya,

dengan menggunakan MS Excel, berikut adalah plot dari respon spektranya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Respon spektra adalah plot yang memberikan respon maksimum untuk sistem derajat
kebebasan tunggal yang dipengaruhi beban tertentu. Pembentukan plot ini memerlukan solusi
sistem derajat kebebasan tunggal untuk harga-harga frekuensi natural dan rasio redaman pada
daerah yang ditinjau. Setiap solusi menghasilkan hanya satu titik (harga maksimum) dari
spektrum respon. Dalam pemecahan sistem derajat kebebasan tunggal digunakan integral
duhamel untuk sifat elastis dan metoda percepatan linier langkah demi langkah untuk sifat
non elastis. Karena sejumlah besar sistem harus dianalisis untuk dapat memplot secara
lengkap setiap spektrum respon, maka diperlukan waktu yang panjang walaupun
menggunakan komputer. Namun sekali kurva ini terbentuk, akan dapat dipakai untuk
pembebanan yang ditinjau dan analisis untuk perencanaan struktur dipengaruhi beban
dinamis, disederhanakan menjadi hanya perhitungan frekuensi natural sistem dan penggunaan
spektrum respon. Analisis dinamis sistem derajat kebebasan n dapat ditransformasikan
menjadi persoalan pemecahan n buah sistem derajat tunggal. Akibatnya, transformasi ini
memperluas penggunaan spektrum respon sistem derajat kebebasan tunggal untuk mencari
solusi sistem derajat kebebasan berapaun.









DAFTAR PUSTAKA

http://rezkymulia.wordpress.com/2011/03/28/perencanaan-respons-spektrum-sesuai-asce-7-
10/
http://duniatekniksipil.web.id/1363/ringkasan-prosedur-menentukan-beban-gempa-sni-2010/
dosen.narotama.ac.id/wp/12/BAB-VIII-RESPON-STRUKTUR1.doc

You might also like