Professional Documents
Culture Documents
SD =
SD = ..............
52
No Subjek
Penelitian
Nilai
(X)
(X-x) (X-x)
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
X
X X
5. Untuk persiapan penyajian dalam bentuk grafik maka hal-hal
berikut dihitung terlebih dahulu.
1. Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 x Log (N) = ........
2. Rentang kelas (r) = skor maksimum skor minimum
3. Panjang kelas interval (i) =
53
4. Tabel data kelas interval
No
Urut
Interval
Nilai
Tengah
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
1
2
3
4
5
6
Total ...........
Frekuensi Relatif =
x 100
5. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram
Contoh Histrogram
Grafik 01. .......................................................
Untuk rekapitulasi hasil penelitian ini akan disampaikan
sekaligus pada akhir analisis refleksi siklus II. Untuk hasil
analisis pengamatan guru dan pengamatan siswa terhadap
kebenaran pelaksanaan pembelajaran Problem Based Learning
dapat dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 8. Untuk kedua hail
pengataman tersebut dapat disampaikan sebagai berikut: 1)
pengamatan oleh guru berupa catatan kesalahan peneliti pada
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
4 5 6 7 8
54
saat melaksanakan proses pembelajaran Problem Based
Learning, hal ini menjadi masukan yang sangat berharga untuk
perbaikan pada siklus selanjutnya, untuk hal ini lebih
lengkapnya dapat dilihat pada pembahasan. 2) untuk
pengamatan yang dilakukan guru sudah jelas menunjukkan
keaktifan, keuletan, kreativitas, kegiatan siswa menemukan
sendiri, mencari hal-hal penting yang ditugaskan, menunjukkan
kemampuan aktivitas, kritis, betul siswa yang giat belajar dan
bukan guru yang giat mengajar, kemampuan memecahkan
masalah lewat, kecepatan menanggapi tuntutan, kemampuan
menelorkan kesimpulan-kesimpulan. Jumlah semua skor siswa
adalah ......., setelah dirata-ratakan maka skor yang diperoleh
adalah ....... dari analisis yang dibuat, dapat diambil simpulan
bahwa hasil yang didapat belum menunjukkan keberhasilan
pembelajaran Problem Based Learning yang dilakukan guru.
2. Siklus II
1. Perencanaan
Melihat semua hasil yang didapat pada siklus I, baik refleksi data
kualitatif maupun refleksi data kuantitatif, maka untuk perencanaan
pelaksanaan penelitian di siklus II ini ada beberapa hal yang perlu
dilakukan yaitu:
a. Peneliti merencanakan kembali jadwal untuk melakukan
pembelajaran di kelas dengan melihat jadwal penelitian pada Bab
III dan waktu dalam kalender pendidikan. Hasil dari refleksi siklus
I merupakan dasar dari pembuatan perencanaan di siklus II ini.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik serta
membuat instrumen pengumpulan data yaitu tes prestasi belajar.
c. Merencanakan kunjungan kelas bersama-sama teman sejawat
sebagai upaya inovasi. Untuk ini peneliti berkonsultasi minta
kesediaannya untuk ikut dalam proses pembelajaran yang
dilakukan. Inovasi ini dilakukan agar peneliti dapat berupaya lebih
55
maksimal untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik dan
lebih berkualitas. Hasil konsultasi dengan teman sejawat adalah
adanya kesiapan untuk ikut melakukan supervisi kunjungan kelas.
Guru yang akan mengobservasi diberitahu bahwa penulis sudah
sempat berkonsultasi dengan kepala sekolah dan beliau akan ikut
berpartisipasi, masuk ke ruangan untuk bersama-sama melakukan
supervisi. Hal ini diberitahukan pada guru dengan harapan agar
guru yang akan mengobservasi bisa lebih siap lagi untuk
melakukan supervisi yang lebih berkualitas, ini juga penulis
lakukan sebagai tambahan inovasi.
d. Bersama guru merancang skenario penerapan pembelajaran dengan
melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dengan
mengidentifikasi hal-hal yang bisa dilakukan untuk peningkatan
pembelajaran. Untuk hal ini, semua catatan tentang kekurangan
yang ada di siklus I yang merupakan hasil refleksi disampaikan
pada guru untuk dipelajari. Memberitahu guru apa-apa yang perlu
dilaksanakan, apa saja yang siswa mesti kerjakan, cara penerapan
metode Problem Based Learning yang benar sesuai kebenaran teori
yang disampaikan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini disampaikan sebagai
berikut:
a. Pada hari yang sudah ditentukan sesuai jadwal, peneliti memulai
tahap pelaksanaan tindakan dengan membawa semua persiapan
yang sudah dibuat, meminta guru dan keplaa sekolah untuk ikut
mengamati pembelajaran, membagikan instrumen pengamatan. Hal
ini dilakukan dengan harapan peneliti akan lebih bersemangat
untuk dapat melaksanakan pembelajaran lebih serius. Dengan
kepala sekolah ikut mengamati berarti ada orang lain yang mesti
dilihat oleh siswa yang akan menimbulkan keseriusan mereka yang
lebih dari biasanya. Peneliti membawa instrumen pengamatan
56
observasi keaktifan belajar dan instrumen tes prestasi belajar.
Setelah masuk kelas bersama guru yang akan mengamati proses
pembelajaran, peneliti memulai aktivitas pembelajaran sambil
mempersilahkan kepala sekolah dan guru yang mengamati duduk
di bangku paling belakang yang sudah disediakan. Setelah
pelaksanaan pembelajaran berjalan, tiba-tiba kepala sekolah dicari
oleh pegawainya karena ada urusan kantor, sehingga pengamatan
melaksanakan pembelajaran hanya dilanjutkan oleh guru yang
penulis minta untuk mengobservasi proses selanjutnya. Terlihat
sepintas guru yang mengamati proses pembelajaran sangat aktif
menulis hal-hal yang terjadi di kelas untuk memberi penilaian
terhadap kemampuan dan profesionalisme guru sedangkan di
depan kelas peneliti sibuk dengan pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas. Pada pembelajaran inti peneliti
melaksanakan explorasi, elaborasi dan konfirmasi dan terakhir
peneliti melaksanakan penutupan pembelajaran. Untuk
pelaksanaan explorasi, elaborasi dan konfirmasi bagian-bagiannya
cukup banyak dan penulis tidak paparkan panjang lebar karena
kegiatan yang mesti dilakukan seperti diskusi, presentasi dan lain-
lain sudah bisa dibaca pada instrumen rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dilampirkan di lampiran 9.
3. Observasi/Penilaian
Penilaian terhadap kebenaran pelaksanaan pembelajaran Problem
Based Learning didahului dengan menctat hal-hal penting seperti
aktivitas belajar yang dilakukan pada saat peneliti melakukan tindakan.
Dari catatan-catatan yang cepat tersebut penulis mengetahui bagian
mana yang mesti diperbaiki, dibagian mana diperlukan penekanan-
penekanan, dibagian mananya perlu diberi saran-saran serta
penguatan-penguatan. Di samping itu adanya guru yang mengamati
proses pembelajaran akan sangat membantu untuk mengetahui lebih
jelas kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama pross pembelajaran.
57
Guru yang mengamati mencatat juga kreativitas siswa, kemauan siswa
untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, kontribusi diantara para
siswa. Semua ini sudah terlaksana dengan baik. Pelaksanaan tes
prestasi belajar akhirnya dilanjutkan minggu depannya karena setelah
guru melakukan proses pembelajaran, waktu untuk memberikan tes
tidak mencukupi sehingga dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.
Hasil tes prestasi belajar siswa siklus II akan dibahas pada refleksi II.
4. Refleksi Siklus II
Analisis Kuantitatif untuk Perolehan Nilai Tes Prestasi Belajar
Siklus II
Sesuai data pada lampiran 12.
1. Rata-rata (mean) hasil tes prestasi belajar siswa adalah ............
2. Median (titik tengahnya) adalah ............................................
3. Modus (atau angka yang paling sering muncul) adalah.......
4. Standar deviasi
= ............................
5. Untuk menyajikan data tersebut dalam bentuk grafik maka
dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut:
1) Banyak kelas dihitung dengan rumus STURGES:
K = 1 + 3,3 x log N
= .......................
= .......................
= .......................
2) Rentangan dihitung dengan:
r = skor maksimum skor minimum
= ................ - ................
= .............
3) Panjang kelas interval dihitung dengan:
i =
i = ...................
58
4) Tabel data kelas interval disajikan sebagai berikut:
No
Urut
Interval Nilai
Tengah
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
1
2
3
4
5
6
Total ........... 100
6. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram
Contoh Histrogram
Grafik 02. .......................................................
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
100 200 300 400 500 600 700
59
Tabel 07. Rekapitulasi Hasil Penelitian dari Awal sampai
Siklus II
Variabel Awal Tes Siklus I Tes Siklus II
Prestasi
Belajar
Perolehan
Skor
Rata-rata
Perolehan
Skor
Rata-rata
Prosentase
Kenaikan
Perolehan
Skor
Rata-rata
Prosentase
Kenaikan
B. Pembahasan
1. Pembahasan Hasil yang Diperoleh dari Siklus I
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan data kualitatif
terhadap hasil pengamatan guru sejawat tentang pembelajaran Problem
Based Learning adalah: kelemahan-kelemahan yang ada, kelebihan-
kelebihan, perubahan-perubahan, kemajuan-kemajuan, efketivitas waktu,
keaktifan yang dilakukan, konstruksi, kontribusi, diskripsi fakta,
pengecekan validitas internal dan validitas eksternal, identifikasi masalah,
faktor-faktor yang berpengaruh, cara-cara untuk memecahkan masalah,
pertimbangan-pertimbangan, perbandingan-perbandingan, komentar-
komentar, tanggapan-tanggapan, tambahan pengalaman, summary,
pendapat-pendapat, gambaran-gambaran, interpretasi/penafsiran-
penafsiran, makna di belakang perbuatan, trianggulasi, hubungan
antaraspek, klasifikasi, standar-standar penetapan nilai, alasan-alasan
penggunan teknik tertentu, alasan penggunaan langkah-langkah tertentu,
penggolongan-penggolongan, penggabungan-penggabungan, tabulasi,
60
pemakaian, kriteria-kriteria, katagorisasi, pengertian-pengertian, hubungan
antar kategori.
Dari hail pengamatan teman sejawat disampaikan bahwa ada
kelebihan-kelebihan yang disampaikan oleh pengamat yaitu bahwa peneliti
sudah berpakaian rapi, menggunakan bahasa yang santun, menuntun siswa
dengan baik. Hal ini menimbulkan nterpretasi bahwa perjalanan penelitian
sudah cukup baik. Kelemahan yang disampaikan perlu diberikan analisis
yaitu penggunaan waktu yang belum efektif, konstruksi, kontribusi siswa
belum maksimal, fakta ini akan dijadikan acuan kebenaran data, validasi,
internal yang diambil dari informan di pertanggungjawabkan, validitas
eksternal berupa acuan hukum digunakan teori-teori yang mendukung dan
reliabilitas data penelitian ini dapat penulis yakini karena hal itu
merupakan ketepatan peneliti memilih informan, yaitu teman sejawat.
Faktor-faktor yang berpengaruh belum maksimalnya pembelajaran
Problem Based Learning pada siklus I ini adalah karena peneliti baru satu
kali mencoba model ini. Cara pemecahan masalahnya adalah penyiapan
RPP yang lebih baik, lebih berkualitas. Hal-hal yang lain seperti komentar,
tambahan pengalaman, gambaran-gambaran keberhasilan penelitian akan
terlihat pada hasil siklus selanjutnya. Demiian sediit hasil kualitatif atau
kualitas dari pembelajaran dengan model Problem Based Learning.
Pembahasan hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar siklus I
Hasil tes prestasi belajar yang merupakan tes ....................... memforsir
siswa untuk betul-betul dapat memahami apa yang sudah dipelajari. Nilai
rata-rata siswa di siklus I sebesar...... menunjukkan bahwa siswa setelah
menguasai materi yang diajarkan walaupun belum begitu sempurna. Hasil
ini menunjukkan peningkatan kemampuan siswa menguasai mata
pelajaran ..................... Apabila dibandingkan dengan nilai awal siswa
sesuai data yang sudah disampaikan dalam analisis sebelumnya.
Hasil tes prestasi belajar di siklus I telah menemukan efek utama
bahwa penggunaan metode tertentu akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa yang dalam hal ini adalah metode Problem Based Learning.
61
Hal ini sesuai dengan hasil meta analisis metode pembelajaran yang
dilakukan oleh Soedomo, 1990 (dalam Puger, 2004) yang menyatakan
bahwa metode pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru
berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.
Seperti telah diketahui bersama bahwasannya mata pelajaran.......
menitikberatkan pembelajaran pada aspek kognitif, .............., dan .......
sebagai pedoman prilaku kehidupan sehari-hari siswa. Untuk penyelesaian
kesulitan yang ada maka penggunaan metode ini dapat membantu siswa
untuk berkreasi, bertindak aktif, bertukar pikiran, mengeluarkan pendapat,
bertanya, berdiskusi, berargumentasi, bertukar informasi dan memecahkan
masalah yang ada bersama dengan anggota kelompok diskusinya. Hal
inilah yang membuat siswa berpikir lebih tajam, lebih kreatif dan kritis
sehingga mampu untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan
efek selanjutnya adalah para siswa akan dapat memahami dan meresapi
mata pelajaran ........... lebih jauh.
Kendala yang masih tersisa yang perlu dibahas adalah prestasi
belajar yang dicapai pada siklus I ini belum memenuhi harapan sesuai
dengan tuntutan KKM mata pelajaran............ di sekolah ini yaitu...... Oleh
karenanya upaya perbaikan lebih lanjut masih perlu diupayakan sehingga
perlu dilakukan perencanaan yang lebih matang untuk siklus selanjutnya.
2. Pembahasan Hasil yang Diperoleh dari Siklus II
Hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar di siklus II menunjukkan
bahwa kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah cukup baik. Ini
terbukti dari rata-rata nilai siswa mencapai.......... Hasil ini menunjukkan
bahwa metode Problem Based Learning telah berhasil meningkatkan
kemampuan siswa menempa ilmu sesuai harapan. Problem Based
Learning merupakan model yang cocok bagi siswa apabila guru
menginginkan mereka memiliki kemampuan berkreasi, berargumentasi,
mengeluarkan pendapat secara lugas, bertukar pikiran, berargumentasi,
mengingat penggunaan metode ini adalah untuk memupuk kemampuan
intelektual siswa, mendorong siswa untuk mampu menemukan sendiri,
62
menempatkan siswa pada posisi sentral dan mengupayakan agar siswa
tidak belajar dengan menghafal.
Hasil penelitian ini ternyata telah memberi efek utama bahwa
model yang diterapkan dalam proses pembelajaran berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Temuan ini membuktikan
bahwa guru sudah tepat memilih metode dalam melaksanakan proses
pembelajaran karena pemilihan metode merupakan hal yang tidak boleh
dikesampingkan. Hal ini sejalan pula dengan temuan-temuan peneliti lain
seperti yang dilakukan oleh Inten (2004) dan Puger (2004) yang pada
dasarnya menyatakan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Mata pelajaran............ menitikberatkan kajiannya pada aspek
kognitif, ............. sebagai pedoman atas kemampuan siswa baik pikiran,
prilaku maupun keterampilan yang dimiliki. Untuk semua bantuan
terhadap hal ini, metode Problem Based Learning menempati tempat yang
penting karena dapat mengaktifkan siswa secara maksimal. Dari nilai yang
diperoleh siswa, lebih setengah siswa mendapat nilai ........, ........ siswa
memperoleh nilai menengah dan ...... siswa memperoleh nilai rendah. Dari
perbandingan nilai ini sudah dapat diyakini bahwa prestasi belajar siswa
dapat ditingkatkan dengan penggunaan metode Problem Based Learning.
Melihat perbandingan nilai awal, nilai siklus I dan nilai siklus II,
terjadi kenaikan yang signifikan, yaitu dari rata-rata nilai awal adalah .....
naik di siklus I menjadi........ dan di siklus II naik menjadi ....... Kenaikan
ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena kenaikan nilai ini adalah dari
upaya-upaya yang maksimal yang dilaksanakan peneliti demi peningkatan
mutu pendidikan dan kemajuan pendidikan khususnya di
SMA................................
63
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dengan mengetahui bahwa pemicu rendahnya aktivitas belajar dan
prestasi belajar ada pada faktor-faktor seperti metode yang digunakan guru,
sehingga penggunaan atau penggantian metode konvensional menjadi metode-
metode yang sifatnya konstruktivis sangat diperlukan, akibatnya peneliti
mencoba metode Problem Based Learning dalam upaya untuk dapat
memecahkan permasalahan yang ada di sekolah.
Berdasar pada rendahnya prestasi belajar siswa yang disampaikan pada
latar belakang masalah, penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning diupayakan untuk dapat menyelesaikan dua tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Seberapa besar
peningkatan yang dicapai sudah dipaparkan dengan jelas pada akhir analisis.
Dari hasil penelitian yang boleh disampaikan di Bab IV dan semua data yang
telah disampaikan tersebut, tujuan penelitian yang disampaikan sudah dapat
dicapai.
Untuk menjawab tujuan penelitian yaitu pencapaian kenaikan prestai belajar
siswa dapat dilihat bukti-bukti yang sudah disampaikan.
a. Dari data awal ada ..... siswa mendapat nilai di bawah ........ pada siklus I
menurun menjadi ...... siswa dan siklus II hanya ............ siswa mendapat
nilai .............
b. Dari rata-rata awal..... naik menjadi ...... pada siklus I dan pada siklus II
naik menjadi ..........
c. Dari data awal siswa yang tuntas hanya ..... orang sedangkan pada siklus I
menjadi lebih banyak yaitu ....... siswa dan pada siklus II menjadi cukup
banyak yaitu ...... siswa.
Dari semua data pendukung pembuktian pencapaian tujuan
pembelajaran dapat disampaikan bahwa model Problem Based Learning
dapat memberi jawaban yang diharapkan sesuai tujuan penelitian ini.
Semua ini dapat dicapai adalah akibat kesiapan dan kerja keras peneliti
64
dari sejak pembuatan proposal, review hal-hal yang belum bagus bersama
teman-teman guru, penyusunan kisi-kisi dan instrumen penelitian,
penggunaan sarana trianggulasi data sampai pada pelaksanaan penelitian
yang maksimal.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang sudah disimpulan dari hasil penelitian, dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran dalam bidang studi..............................., dapat
disampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Apabila mau melaksanakan proses pembelajaran pada mata
pelajaran..............., penggunaan metode Problem Based Learning
semestinya menjadi pilihan dari beberapa metode yang ada mengingat
metode ini telah terbukti dapat meningkatkan kerjasama, berkreasi,
bertindak aktif, bertukar informasi, mengeluarkan pendapat, bertanya,
berargumentasi dan lain-lain.
2. Walaupun penelitian ini sudah dapat membuktikan efek utama dari model
Problem Based Learning dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi
belajar, sudah pasti dalam penelitian ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dilakukan, oleh karenanya kepada peneliti lain yang berminat
meneliti topik yang sama untuk meneliti bagian-bagian yang tidak sempat
diteliti.
3. Selanjutnya untuk adanya penguatan-penguatan, diharapkan bagi peneliti
lain untuk melakukan penelitian lanjutan guna verifikasi data hasil
penelitian ini.
65
DAFTAR PUSTAKA
Abdul. 2002. http://www.scribd.com/doc/9037208/
Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, M.S. 2002. Hasil Belajar Fisika Ditinjau dari Beberapa faktor Psikologis.
Disertasi. IKIP Jakarta.
Alien, Deborah E. et al- 1996. The Power of Problem Based Learning in Teaching
Introductory Science Courses. Jossey-Boss Publisher.
Amien, Moh. 1996. Perkembangan Intelektual Siswa SMP. Jurnal
IlmuPendidikan. Jilid 3 No. 4. Jakarta : LPTK dan ISPI.
Anastasi, Anne. 1976. Psychological Testing. Fifth Edition. New York:
Macmillan Publishing Co., Inc.
Anom. 2000. Profesionalisme Guru Fisika dalam Menghadapi Tantangan Era
Global. Makalah. Disampaikan pada seminar dalam rangka HUT ke-
36 Jurusan Fisika STKIP Singaraja pada 1 hari Minggu 5 Nopember
2000.
Arends, Richard I. 2004. Learning to Teach. Sixth Edition. New York: McGraw-
Hill
Arief Furchan. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Pustaka Belajar:
Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 1995. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arnyana, Ida Bagus Putu. 2004. Pengembangan Perangkat Model Belajar
Berdasarkan Masalah Dipandu Strategi Kooperatif serta Pengaruh
Implementasinya Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Basil Belajar
Siswa Sekolak Menengah Atas pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi. UNM.
Azwar, Saifuddin. 1996. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, Saifuddin. 2001. Tes Prestasi. Y ogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
66
Azwar, Saifuddin. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: BSNP.
Bakry, N.M. 1986. Logikci Praktis. Yogyakarta: Liberty.
Barbara J. Duch. 1995. Problem-based Learning in Physic:The Power of student
Teaching Students. Journal College Taching Vol XXV.No.5
MAR/APR.
Barrows Howard. 1996. New Direction for Teaching and Learning "Problem-
Based Learning in Medichine and Beyond; Abrief Overview". Jossey Bass
Publishers.
Barrows, Howard. 1994. Practice Based Learning: Problem Based Learning
Applied to Medical Education. Springfield II: Soulthern Illionis
University School of Medicine.
Barrows. 1996. Problem Based Learning Medicine Beyond. New Direction for
Teaching and Learning . Jossey -Bass Publis!
Barrows. U.S. & Myers.A.C. 1993. Problem Based Learning in Seconda Schoosl.
Unpublished Monograph. Springtield. II : Problem Based Learning
Institute. Lanphier High School and Southern Illionis University
Medical School.
Bodner, George M. 1986. Contructism A Theory of Knowledge. Purdue
University. Journal of Chemical Education. Vol. 63. no. 10
Boud, David and Grahame I Feletti (eds). 1997. The Challenge of Problem-Based
Learning. 2
nd
Edition. Bolton : Northen Phototypcsetting.
Brooks J.G. & Martin G.B.I 993. In Search of Understanding: The Case for
Contructivist Classroom. Alexandria Virginia.
Campbell.D.T. & Stanley J.C. 1966. Experiment and quasi-experimental design
for research. Boston: Hiughton Mifflin Company.
Candiasa, I Made. 2004. Analisis Butir Disertai Aplikasi dengan Iteman, Bigsteps
dan SPSS. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Candiasa, I Made. 2004. Statistik Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan SPSS.
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Candiasa, M. 2004. Statistik Multivariat dilengkapi aplikasi dengan SPSS. Unit
Penerbitan IKIP Singaraja.
67
Citrawathi, D.M. dan I N. Kariasa. 2004. Implementasi Pembelajaran Berbasis
Masalah pada Perkuliahan Gizi dan Kesehatan untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Keterampilan Berpikir Mahasiswa. Laporan Hasil Penelitian
Tidak Diterbitkan. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Cony R. Semiawan. 1997. Keterkaitan antara Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Sekolah. Makalah disajikan dalam seminar di
STKIP Singaraja.
Copi, Irving. 1986. Informal Logic. New York: Mc. Milan Publishing.
Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dantes, dkk.1994. Pengaruh Bakat Deferensial Matematika, kemampuan Awal
dan Intelegensi Terhadap Kesanggupan Berpikir Formal dalam
Kaitannya dengan Prestasi Belajar Matematika. Luporan Penelitian
STKIP Singaraja .
Dantes, Nyoman. 2001. "Komparasi Kesanggupan Berpikir Formal antara Siswa
SMA di Kota dan Siswa di Desa pada Para Siswa Kelas I SMA di
Kabupaten Buleleng". Kumpulan Makalah. IKIP Negeri Singaraja.
Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.
Dayton, C. Mitchell. 1979. The Design of Educational Experiments. USA:
McGraw-Hill.
Depdiknas, 2002a. Pedoman Umum Sistem Pengujian Hasil KBM Berbasis
Kemampuan Dasar. Dirjen Dikdasmen.
Depdiknas, 2002b. Pedoman Khusus Sistem Pengujian Hasil KBM Berbasis
Kemampuan Dasar. Dirjen Dikdasmen.
Depdiknas, 2002c. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Puskur Balitbang.
Depdiknas, 2003a. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika. Jakarta.
Depdiknas, 2003b. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian.
Dirjen Dikdasmen.
Depdiknas, 2003c. Sistem Penilaian Kelas SD, SMP, SMA dan SMK. Dirjen
Dikdasmen Tendik.
Dimyati dan Mudjiono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.
68
Djamarah, Syaful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.
Dryden. Gordon. 2002. Revolusi Cara Belajar. Cet. K.e-3. Bandung: Kaifa.
Ducch, Barbara J. 1996. Problem-Based Learning Physics . The Power of
Students Teaching Students. Journal of College Science Teacher (JCST).
25(5): 326-329.
Entang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan dan Pengajaran Remi. Depdikbud
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. P2LPTK: Jakarta.
Erwin, Tuti Nuriah. 1999. Sikap Siswa SLTP Terhadap Pelajaran Sejarah (Suatu
Eksperimen Tentang Pengaruh Metode Pembelajaran dan Penalaran
Formal Terhadap Sikap Siswa SLTP Mengenai Pelajaran Sejarah.
Disertasi. Jakarta: UNJ.
Fernandes, H.J.X. 1984. Testing and Measurement. Jakarta. National Education
Planning, Evaluation and Curriculum Development.
Fogarty, Robin. 1997. Problem-Based Learning and Other Curriculum Models
for the Multiple Intelligences Classroom. Australia: SkyLight.
Fraenkel, Jack R. and Norman E. Wallen. 1993. How to Design and Evaluate
Research in Education. Second Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.
Gagne, Robert M. 1977. The Conditions of Learning. Third Edition. New York:
Holt, Reinhart and Winston.
Gall, Gall, dan Borg. 2003. Educational Research an Introduction : Seventh
Edition.
Gallagher, Shelagh A & Stepien. William J. 1995. Implementing Problem Based
Learning in Science Classroom. School Science and Mathemathic.
Gay, L. R. 1987. Educational Research: Competencies for Analysis and
Application. Seventh Edition. Columbus, Ohio: Merrill Publishing
Company.
Good, Thomas L. & Jere E. Brophy. 1990. Educational Psychology, A Realistic
Approach. New York: Longman.
Gregory, Robert J. 2000. Psychological Testing: History, Principles, and
Applications. Boston: Allyn and Bacon.
Gronlund, Norman E. 1982. Constructing Achievement Tests. Third Edition.
London: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs.
69
Grouws, Douglas A. - Cebulla, Kristin J. 2000. Improving Student Achievement in
Mathematics, Part I: Research Findings. ERIC Digest.
http://www.ericdigests.org/2003-l/math2.htm
Guilford, J. P. 1954 Psychometric Method. New York. MacGrew-Hill Compen.
Inc.
Guilford. 1959. Fundamental Statistics in Psychology and Education : Third
Edition. Tokyo : Kogakusha Company, Ltd.
Gunawan, Adi W. 2005. Born to be a Genius but Conditioned to be an Idiot.
www.pembelajar.com/wmview.php
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Herrhyanto, Nar dan Hamid, Akib. 2006. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Hilke, Eileen Veronica. 1998. Fastback Cooperative Learning. New York:
McGraw-Hill, Inc.
Howe, Ann. 1996. Development of Science Compt Within Vygotskian Framework.
Science Eduation. John Willey and So.
http://teachnet.edb.utexas.edu/~lynda/abbott/Social.html
Hudoyo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : P2LPTK
Depdikbud.
Huitt, W. 2001. Motivation to Learn : An Overview. Educational Psychology
Interactive.
http://chiron.valdosta.edu/whuitL/coVmotivation/motivate.html
Huitt, W. 2004. Self-Concept and Self-Esteem. Educational Psychologi
Interactive, http://chiron.valdosta.edu/whuitt/col/regsys/self.html.
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jilid 2. Edisi ke-6. Terjemahan
Meitasari Tjandrasa. Child Development. Sixth Editon. 1978. Jakarta:
Erlangga.
Ibrahim, M. dan Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Pusat
Sains dan Matematika Sekolah. Program Pascasarjana UNESA:
University Press.
Ibrahim, Muslimin dan Mohammad Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan
Masalah. Surabaya: Unesa University Press.
Illionis Mathematics and Science Academic. 1998. How Does PBL. Compare
with Othe Instructional Approaches.
http://www.imsa.edu/team/cpbl/cpbl.html.
70
Inten, I Gede. 2004. Pengaruh Model Pembelajaran dan Pengetahuan Awal Siswa
Terhadap Prestasi Belajar PKn dan Sejarah pada Siswa Kelas II di SMU
Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Tesis. Program Pascasarjana IKIP
Negeri Singaraja.
Irianto, Agus. 1989. Bahan Ajaran Statistika Pendidikan (Buku Kedua). Jakarta:
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Johnson, David W. and Roger T. Johnson. 1984. Circles of Learning. Fairfax,
Va.: Association for Supervision and Curriculum Development.
Johnson, David W. and Roger T. Johnson. 1984. Cooperation in the Classroom.
Edina,Minnesota: A publication Interaction Book Company.
Johnson, David W. and Roger T. Johnson. 1987. Learning Together and Alone:
Cooperation, Competition, and Individualistic Learning. Englewood
Cliffs, N.J.: Prentice-Hall.
Joyce, B. And Weil. 2000. Model of Teaching. Needham Heights: Allyn & Bacon
Kardi, Soeparman dan Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Langsung. Program
Pascasarjana UNESA: University Press.
Kerlinger, Fred N. 2002. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: UGM.
Koster, Wayan. 2001. Analisis Komparatif Antara Sekolah Efektifdengan Sekolah
Tidak Efektif. http://www.depdiknas.ao.id/Jumal/3l/analisis_komparatif_
antara_sekol.htm
Koyan, I Wayan. 2004. Konsep Dasar dan Teknik Evaluasi Hasil Belajar.
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Lampiran 1. Tes Prestasi Belajar............ (tes yang digunakan untuk mencari data
awal penelitian)
Lickona, Thomas. 1992. Educating For Character. How Our Schools Can Teach
Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
Lonning. R. A. 1993. Effect Cooperative Learning Strategi on Student Verbal
Interaction an Ahievement During Conceptual Change Instruction in
10
th
Grade General Science. Journal of Research in Science Teaching.
Vol. 30 No. 9 PP 1087-1101.
Maksum, Ahmad, 2006. Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Based
Learning terhadap Hasil Belajar Sejarah dan Sikap Nasionalisme Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1 Sukamulia, Lombok Timur, NTB. Tesis.
Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Program Pascasarjana.
71
Marthen Hamalik. 2003. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Miles, Matthew, B. Dan A. Michael Hubberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Terjemahan Tjetjep Roheadi Rohidi. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Modern Educators and Lexicographers. 1939. Websters New American
Detionary. New York: 140 Broadway, Books, Inc.
Montgomery, Douglas C. 1991. Design and Analysis of Experiments. Third
Edition. Canada: John Willy & Sons, Inc.
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Murwani, S. 1999. Statistik Terapan (Terkait Analisis Data). Jakarta: Erlangga.
Murwansyah dan Mukaram. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Pusat Penerbit Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung, Indonesia.
Nana Sudjana. 2000. http//www.scribd.com/doc/9037208/
Nasoetion, Andi Hakim. 1978. Landasan Matematika. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara.
Nasution, S. 1972. Didaktik Sekolah Pendidikan Guru: Asas-Asas Didaktik
Metodologi Pengajaran dan Evaluasi. Depdikbud: Jakarta.
Nur, Mohamad et al. 2001. Teori Belajar. Surabaya: University Press.
Nurman, Muhammad, 2006. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran
Problem Based Learning dan Expositori terhadap SIkap Politik
Berdemokrasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PPKn di
SMA (Tesis). Singaraja. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri
Singaraja, Program Pascasarjana.
Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta.
Ormrodd. J.E. 1999. Social Learning Theory.
Partosuwido, Sri Rahayu. 1992. Penyesuaian Diri Mahasiswa dalam Kaitannya
dengan Konsep Diri, Pusat Kendali dan Status Perguruan Tinggi.
Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Piaget, J. 1969. The Child Conception of Physical Causality. New Jersey: Little
Field, Adam & Co.
72
Popham, W. James dan Eva L. Baker. 1984. Bagaimana Mengajar Secara
Sistematis. Diterjemahkan Oleh R.H. Dj. Sinurat et al. Yogyakarta:
Kanisius.
Psychology. 2005. Carl Rogers: Psikologi Aliran Humanisme.
http://blog.kenz.or.id/2005/05/02/carl-rogers-psikolog-aliran-
hurnanisme.html.
Puger, I Gusti Ngurah. 2004. Belajar Kooperatif. Diktat Perkuliahan Mahasiswa
Unipas.
Puger, I Gusti Ngurah. 2004. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemampuan
Berpikir Silogisme Terhadap Prestasi Belajar Biologi pada Siswa Kelas
III SMP Negeri Seririt (Eksperimen pada Pokok Bahasan Reproduksi
Generatif Tumbuhan Angiospermae). Tesis. Program Pascasarjana IKIP
Negeri Singaraja.
Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Putrayasa, Ida Bagus. 2005. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Problem
Based Learning dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas, Kreativitas, dan
Logikalitas. (Tesis). Singaraja. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Negeri Singaraja.
Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Cet. Ke-10.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rini, Jacinta F. 2002. Konsep Diri. http://www.e-psikologi.com/dewasa/l 60502
Romiszowski, A. J. 1990. Designing Instructional System. (London: Kogan Page,
Ltd P. 296).
Sadia, dkk. 2003. Pengembangan Perangkat Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Rumpun Pelajaran Sains.
Usulan Penelitian. IKIP Singaraja.
Sadia, dkk. 2006. Pengembangan Kemampuan Bepikir Para Siswa SMA di
Kabupaten Buleleng Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Learning Cycle dan Problem Based Learning dalam Pembelajaran
Matematika. Laporan Hasil Penelitian. Universitas Pendidikan
Ganesha.
Sadia. 1996. Pengembangan Model Belajar Konstruktivisme dalam Pembelajaran
IPA di SMP. (Suatu Studi Eksperimental dalam Pembelajaran Konsep
Energi Usaha dan Suhu di SMPN 1 Singaraja). Disertasi (tidak
diterbitkan). IKIP Bandung.
73
Sadia. 1998. Model Konstruktivis dalam Pembelajaran Sains (Suatu Alternatif
Pembelajaran Sains Berdasarkan Paradigma Konstruktivisme). Orasi
Ilmiah. Pada Dies Natalis V dan Wisuda IX STKIP Singaraja.
Disampaikan tanggal 24 Maret 1998.
Sadia. 2000. Refosisi Fungsi dan Peran Guru pada Era Globalisasi. Makalah.
Disajikan dalam Temu Alumni Program Pendidikan Fisika STKIP
Singaraja pada tanggal 5 Nopember 2000.
Sadia. 2003a. Strategi Pembelajaran Berorientasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Makalah Disajikan pada Seminar Peningkatan
Profesionalisme Guru-Guru SMA Negeri 3 Singaraja dalam
Menyongsong KBK 2003 Tanggal 26 Januari 2003.
Sadia. 2003b. Konstruktivisme Dalam Belajar dan Mengajar. Materi Perkuliahan
Program S2 Manajemen Pendidikan dan S2 Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan.
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Multivariat. Jakarta : PT Gramedia.
Santyasa, I Wayan. 2004. Pengaruh Model dan Seting Pembelajaran terhadap
Remidiasi Miskonsepsi, Pemahaman Konsep, dan Hasil Belajar Fisika
pada Siswa SMU. Disertasi. Malang: Universitas Malang Negeri.
Sardiman, A.M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar Pedoman bagi
Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sarya, Gede. 2002. Penerapan Model Belajar Heuristik Vee dan Model
Pengajaran Langsung pada Pembelajaran Fisika di SLTP (2002). Tesis.
IKIP Singaraja.
Savoie, J. M & Andrew S.H. 1994. Problem Based Learning As Clasroom
Solution. Journal. Educational Leadership.
Sax, Gilbert. 1979. Foundations of Educational Research. New Jersey: Prentice-
Hall, Inc., Englewood Cliffs.
Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpanbalik. Jakarta: PT
Grasindo.
Slameto. 2000. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice.
Boston: Allyn and Bacon.
74
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Konstalasi
Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan National.
Soedomo, M. 2001. Landasan Pendidikan. Malang: Penyelenggaraan Pendidikan
Pascasarjana Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi.
Soemanto, Wasty. 2001. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Soetopo. 2000. Hubungan Kesanggupan Berfikir Formal dan Prestasi Belajar
Pengetahuan Dasar MIPA. Jurnal Ilmu Pendidikan. Th. 27. No. 2.
Malang: UNM.
Sriyono. 1992. http://www.scribd.com/doc/9037208/
Stein, Steven J. dan Howard E. Book. 2002. Ledakan EQ : 15 dan Prinsip Dasar
Kecerdasan Emoti0nal Meraih Sukses. Terjemahan Trinanda Rainy
Januarsari dan Yudhi Murtanto. The EQ Edge : Emotional Intelligence and
Your Success. 2000. Cet. Ke-3. Bandung: Kaifa.
Stoltz, Paul G. 2000. Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang.
Terjemahan T. Hermaya. Adversity Quotient: Turning Obstacles into
Opportunities. 1997. Jakarta: Grasindo.
Sudiarta, I Gusti Putu. 2004. Penerapan Pembelajaran Berorientasi Masalah
"Open Ended" Berbanluan LKM untuk Meningkatkan Pemahaman dan
Hasil Belajar Matematika Mahasiswa pada Matakuliah Pengantar Dasar
Matematika, Semester Ganjil tahun 2004/2005. Laporan Hasil Penelitian
Tidak Diterbitkan. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sudjana. 1986. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. 1996. Metode Statislika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Suharsimi, A. 2003. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharta, I Gusti Putu. 2002. Matematika Realistik: Apa dan Bagaimana. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, No. 38, Tahun ke-8.
75
Suharta, I Gusti Putu. 2004. Pembelajaran Pecahan di Sekolah Dasar dengan
Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik. Disertasi. UNS.
Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Common Textbook. Edisi Revisi. Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia.
Sujanem, Rai. 2002. Optimalisasi Pendekatan STM dengan Strategi Belajar
Berbasis Masalah dalam Pembelajarun Listrik Statis dan Dinamis sebagai
Upaya Mengubah Miskonsepsi. Meningkatkan Literasi Sains dan
Teknologi Siswa Kelas II3 SMUN I Singaraja. Laporan Hasil Penelitian
Tidak Diterbitkan. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Sukidin, Basrowi, Suranto. 2002. Menajemen Penelitian Tindakan Kelas.
Penerbti: Insan Cendekia ISBN: 979 9048 33 4.
Sumadi Suryabrata. 1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sumadi Suryabrata. 1998. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Dirjen Dikti
Depdiknas.
Sunardi. 2002. Hubungan antara Tingkat Penaralan Formal dan Tingkat
Perkembangan Konsep Geometri Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid
9 Nomor 1.
Supardi, 2005. Pengembangan Profesi dan Ruang Lingkup Karya Ilmiah. Jakarta:
Depdiknas.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Supriyono. 2003. Strategi Pembelajaran Fisika. IMSTEP.
Suriasumantri, J. S. 1984. Ilmu dan Perspektif. Gramedia: Jakarta.
Suriasumantri, Jujun S. 2001. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Survey John R & Duffy Thomas M. 1994. Problem Based Learning: An
Instructional Mode and Its Constructivist Framework Constructivist
Studies in Instructional Design. Wilson G. Brent (ed). Educational
Technology Publication Englewood Cliffs. New Jersey.
Suryabrata, Sumadi. 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
76
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Tabachnick, Barbara G. dan Fidell, Linda S. 1989. Using Multivariate Statistics.
Second edition. California State University: Harper Collins Publishers.
Tim Prima Pena. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gramedia Press.
Tim Redaksi Focus Media. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Bandung: Focus
Media.
Tim Redaksi Fokus Media. 2006. Himpunan Perundang-Undangan dan Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 dan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005. Bandung: Focus Media.
Travers, R. M. 1982. Escential of Learning. The New Cotnitive for Students of
Education. New York: Maemillan Publishing Co. Inc.
Tuckman, Bruce W. 1972. Conducting Educational Research. New York:
Harcourt Brace Javonovich, Inc.
Tulus Winarsunu. 2004. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Universitas Muhammadiyah Malang.
Udin, S.W. 1997. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Depdikbud:
Jakarta.
Uno, B. Hamzah, et. al. 2001. Pengembangan Instrumen Untuk Penelitian.
Jakarta: Delima Press.
Wardani, I. G. A. K Siti Julaeha. Modul IDIK 4307. Pemantapan Kemampuan
Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Weiner, Bernard. 1974. Cognitive Views of Human Motivation. New York:
Academic Press.
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Kencana Prenada Media: Jakarta.
Winkel, W.S. 2005. Psikologi Pengajaran. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Media
Abadi.
Wojowasito. 1982. Kamus Umum Lengkap Inggris Indonesia Indonesia Inggris.
Malang: Delta Citra Grafindo.
77
Woolfolk, Anita E. 1993. Educational Psychology. Fifth Edition. Boston: Allyn
and Bacon.
Yasa, I Putu. 2001. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based
Learning) Dengan Pendekatan Kooperatif Sistem Modul Sebagai
Upaya Peningkatan Kualitas Perkuliahan Fisika, Matematika Pada
Semester Pendek Jurusan Pendidikan IKIP Negeri Singaraja. Laporan
Penelitian. Singaraja: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas MIPA IKIP
N Singaraja.
Yasa, I Putu. 2002. Belajar Berdasarkan Masalah dengan Pendekatan Kelompok
Koperatif Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika
Kelas IIIB SMPN 2 Singaraja. Laporan Penelitian. STKIP Singaraja.
Yasa, Putu. 2002. Belajar Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)
dengan Pendekatan Kelompok Kooperatif sebagai Upaya Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Fisika Siswa Kelas HI SLTP Negeri 2 Singaraja.
Laporan Hasil Penelitian Tidak Diterbitkan. Singaraja IKIP Negeri
Singaraja.
Yohanes Surya. 2004. Fisika untuk Semua. PT. Bina Sumber Daya MIPA:
Jakarta.
78
Lampiran 1. Tes Prestasi Belajar ................. (tes yang digunakan untuk mencari
data awal penelitian)
79
Lampiran 2. Lembar Observasi Penilaian Kesesuaian Belajar Problem Based Learning sebagai Upaya Validasi Data
Keterangan Penilaian:
1. Sangat tidak sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
2. Tidak sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
3. Sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
4. Sangat sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
No
Jumlah Siswa yang
Melakukan
Siswa Giat
Memeriksa
Materi
Siswa
Menemukan
Hal-hal
Penting dari
Materi
Siswa
Menunjukkan
Kemampuan
Analisis
Siswa
Kritis
Pembelajaran
Betul
Berpusat
Pada Diri
Siswa
Kemampuan
Menyelesaikan
Masalah Tanpa
Masalah
Siswa
Menunjukkan
Kemampuan
Lebih
Memproses
Sesuatu yang
Bermakna
Siswa Cepat
Menanggapi
Tuntutan
Siswa Mampu
Menelorkan
Kesimpulan-
kesimpulan
1
80
Lampiran 3. RPP Siklus I
81
Lampiran 4. Hasil-hasil Ulangan Siswa Siklus I
82
Lampiran 5. Nilai/Prestasi Belajar Siklus I
NO SUBJEK PENELITIAN NILAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
83
Lampiran 6. Penilaian Kebenaran Siswa Melakukan Pembelajaran Problem Based Learning Siklus I oleh Salah Seorang Siswa Pandai di
Kelas ini sebagai Upaya Validasi Data
Keterangan Penilaian:
1. Sangat tidak sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
2. Tidak sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
3. Sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
4. Sangat sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
No
Jumlah Siswa yang
Melakukan
Siswa Giat
Memeriksa
Materi
Siswa
Menemukan
Hal-hal
Penting dari
Materi
Siswa
Menunjukkan
Kemampuan
Analisis
Siswa
Kritis
Pembelajaran
Betul
Berpusat
Pada Diri
Siswa
Kemampuan
Menyelesaikan
Masalah Tanpa
Masalah
Siswa
Menunjukkan
Kemampuan
Lebih
Memproses
Sesuatu yang
Bermakna
Siswa Cepat
Menanggapi
Tuntutan
Siswa Mampu
Menelorkan
Kesimpulan-
kesimpulan
1
84
Lampiran 7. Bukti Pemanggilan Siswa yang Lemah sebagai Upaya Inovasi
No Nama Siswa
Hasil Panggilan, Diskusi, Tanya
Jawab terhadap Siswa yang
Lemah
Tanda
Tangan
Siswa
85
Lampiran 8. Bukti Pengamatan Teman Sejawat terhadap Kesesuaian/Ketepatan
Pelaksanan Proses Pembelajaran Problem Based Learning Siklus I
sebagai Upaya Trianggulasi terhadap Pelaksanaan Penelitian
Catatan-catatan masukan-masukan selama pelaksanaan proses pembelajaran
Problem Based Learning Siklus I di Kelas........... SMA...............................
1. Peneliti sudah berpakaian rapi, menggunakan bahasa yang santun,
menuntun siswa dengan baik.
2. Pembelajaran belum maksimal karena baru dilakukan 1 kali.
3. Siswa terlihat belum begitu aktif.
4. Alat bantu belajar belum maksimal.
5. Kebersihan papan tulis belum diperhatikan.
6. Penekanan pada kegiatan intelektual siswa terlihat belum maksimal karena
terlihat guru masih mendominasi waktu pembelajaran
7. Guru sulit memunculkan siswa untuk produktif, kritis, analitis.
Guru yang Mengamati
( )
NIP.
86
Lampiran 9. RPP Siklus II
87
Lampiran 10. Penilaian Kesesuaian Pembelajaran Problem Based Learning Siklus II oleh Salah Seorang Siswa yang Pandai di Kelas ini.
Keterangan Penilaian:
1. Sangat tidak sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
2. Tidak sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
3. Sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
4. Sangat sesuai dengan pembelajaran Problem Based Learning
No
Jumlah Siswa yang
Melakukan
Siswa Giat
Memeriksa
Materi
Siswa
Menemukan
Hal-hal
Penting dari
Materi
Siswa
Menunjukkan
Kemampuan
Analisis
Siswa
Kritis
Pembelajaran
Betul
Berpusat
Pada Diri
Siswa
Kemampuan
Menyelesaikan
Masalah Tanpa
Masalah
Siswa
Menunjukkan
Kemampuan
Lebih
Memproses
Sesuatu yang
Bermakna
Siswa Cepat
Menanggapi
Tuntutan
Siswa Mampu
Menelorkan
Kesimpulan-
kesimpulan
1
88
Lampiran 11. Hasil-hasil Ulangan Siswa Siklus II
89
Lampiran 12. Prestasi Belajar Siswa Siklus II
NO SUBJEK PENELITIAN NILAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
90
Lampiran 13. Bukti Pengamatan Teman Sejawat terhadap Kesesuaian/Ketepatan
Pelaksanan Proses Pembelajaran Problem Based Learning Siklus II
Catatan-catatan masukan-masukan selama pelaksanaan proses pembelajaran
Problem Based Learning Siklus II di Kelas........... SMA...............................
1. Waktu pembelajaran sudah dilakukan sesuai harapan.
2. Pembelajaran sudah dilakukan sesuai tuntutan pembelajaran Problem
Based Learning yaitu: menempatkan siswa dalam posisi sentral,
mengutamakan intelektual siswa salama pembelajaran, menyuruh siswa
menemukan sesuai pembelajaran Problem Based Learning.
3. Kreativitas siswa terlihat cukup baik, partisipasi siswa juga sudah baik,
kontribusi diantara siswa cukup mengesankan.
4. Kelemahan guru dalam melaksanakan pembelajaran hampir tidak terlihat
lagi karena guru telah menyiapkan pembelajaran ini dengan baik dan
sudah mendapat cukup pengalaman pada pelaksanaan siklus I.
5. Kelemahan yang lain, dapat dilihat yaitu: waktu pemberian tes terpaksa
tidak diberikan pada saat melaksanakan proses pembelajaran, namun akan
dilaksanakan seminggu setelahnya.
Guru yang Mengamati
( )
NIP.