Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama dampak bermakna bagi keluaran bayi terutama pada bayi prematur Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama harus memfokuskan untuk menurunkan komplikasi : hipotermi, IVH, CLD dan ROP Kerja tim, perawatan konsisten dan aplikasi sesuai praktek berbasis bukti akan meningkatkan kualitas pelayanan neonatus Hipotermi Gangguan vasomotor paru Gangguan aliran darah ke otak Hipoglikemi Penumpukan asam laktat menyebabkan kerusakan jaringan dan otak permanen, bahkan kematian Hipoksia Ketidakseimbangan asam basa Hipotensi Hipovolemi Termoregulasi hal utama pada perawatan bayi Berbahaya bagi bayi prematur Mekanisme hilangnya panas ... hipotermi Mencapai dan mempertahankan suhu normal pada bayi dalam 1 jam pertama kehidupan merupakan tantangan 66-93% BBLSR dibawa ke NICU dalamkeadaan hipotermi Pencegahan hipotermi Ruangan dan alat yang optimal Suhu ruangan yang hangat : 26 0 C. AC jangan di atas tempat tidur bayi, angin tidak kencang. Nyalakan infant warmer sebelum bayi lahir hangatkan matras bayi, bila perlu selimut/alas penghangat Siapkan kain hangat dan kering Gunakan plastik pembungkus bayi Topi bayi Incubator transport yang sudah dihangatkan Metoda Kangguru bila tidak tersedia inkubator ... pencegahan hipotermi Intraventricular Hemorrhage (IVH) Insidens perdarahan matriks germinal dan IVH meningkat dengan menurunnya usia gestasi dan berat lahir Insidens tertinggi terjadi pada bayi dengan BL < 1 kg Waktu yang tepat terjadinya IVH tidak diketahui, 50%terjadi pada hari pertama kehidupan Terjadinya IVH dikaitkan dengan hipoksia, distres napas, penggunaan ventilasi mekanik, fluktuasi tekanan darah, pemberian surfaktan, transfusi darah/bolus cairan, stres dingin, posisi kepala, dan nyeri Rekomendasi pencegahan IVH Tim yang berpengalaman di ruang bersalin Pertahankan suhu tubuh 36C Mempertahankan stabilitas kardiovaskular selama pemberian surfaktan Optimalkan bantuan pernapasan dengan mencegah hipokapnia dan suction rutin Pergunakan penggantian cairan intravena berhati- hati Pertahankan posisi kepala netral Praktek developmental care untuk meminimalkan stres dan nyeri Meminimalisasi stres oksidatif dengan mencegah hiperoksia Carteaux, P., et al. (2003). Chronic Lung Disease (CLD) Napas pertama yang diberikan di kamar bersalin mempunyai efek bermakna terhadap berkembangnya CLD. Rekomendasi perawatan neonatus untuk menurunkan CLD : permissive hypercapnia, pemberian surfaktan dini, penggunaan T-piece resuscitator, titrasi oksigen. Retinopathy of Prematurity (ROP) Faktor risiko : prematuritas, berat lahir rendah, hiperoksia. Insidens ROP menurun dengan merubah praktek pemberian oksigen dan monitoring : Pulse oximetry harus tersedia di kamar bersalin saturasi 88-92%, FiO 2 disesuaikan dengan perubahan yang kecil. Resusitasi Neonatus The aim of resuscitation is to preserve life, restore health, relieve suffering, limit disability, and reverse clinical death Resusitasi di kamar bersalin meliputi kemampuan penolong untuk berespons terhadap bayi dalam keadaan distres secara kompeten dan tepat waktu untuk mencegah morbiditas dan mortalitas. Menilai reaksi bayi saat lahir Usahakan tetap hangat, posisi yang benar, bersihkan jalan napas, rangsang napas dengan mengeringkan, dan beri O 2 (bila perlu) Berikan ventilasi efektif Balon dan sungkup Intubasi endotrakeal Lakukan kompresi dada Pemberian obat-obatan Diagram Prosedur Resusitasi Selalu diperlukan bayi baru lahir Diperlukan lebih jarang Kadang-kadang diperlukan bayi baru lahir resusitasi Tujuan resusitasi : menyediakan ventilasi adekuat, oksigenasi dan cardiac output memastikan oksigen ke otak, jantung dan organ vital lain dalamjumlah cukup Tindakan yang paling penting dan efektif pada resusitasi neonatus adalah pemberian ventilasi paru-paru dengan / tanpa oksigen Bagaimana bila bayi baru lahir mengalami gangguan dalam kandungan / masa perinatal ? Pernapasan adalah tanda vital pertama yg berhenti bila bayi kurang O 2 Setelah periode awal pernapasan cepat apnu primer rangsangan mengeringkan / menepuk kaki menimbulkan pernapasan bila kekurangan O 2 terus berlangsung usaha napas megap-megap apnu sekunder stimulasi tidak membantu bantuan pernapasan harus diberikan. Gambar 1. Apnu primer dan apnu sekunder Jika bayi tidak bernapas setelah dirangsang kemungkinan apnu sekunder memerlukan ventilasi tekanan positif melanjutkan rangsangan tidak menolong. Frekuensi jantung menurun pada apnu primer, tekanan darah tetap bertahan sampai apnu sekunder mulai. Gambar 2. Perubahan frekuensi jantung dan tekanan darah selama apneu Hipoksia dapat terjadi sebelum dan selama persalinan sulit menentukan berapa lama bayi telah mengalami hipoksia Denyut jantung dan respons napas terhadap stimulasi dapat membantu dalamprediksi lama hipoksia Semakin lama bayi mengalami hipoksia semakin lama tanda vital pulih. 18 PERSIAPAN RESUSITASI Satu tenaga terampil terlatih untuk resusitasi, yang dapat melakukan resusitasi lengkap Tenaga tambahan Peralatan resusitasi yang memadai Tindakan pencegahan infeksi Peralatan/Bahan yang disiapkan Perlengkapan Pengisapan Bulb Syringe/ penghisap balon Kateter pengisap, ukuran 5 (atau 6), 8, 10 Fr Aspirator mekonium Pengisapan mekanik Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc Perlengkapan Balon dan Sungkup/Masker Oral airway, neonatus cukup bulan dan prematur Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100% Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan pipa oksigen Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk neonatus cukup bulan dan prematur Kanul hidung atau kateter hidung 20 Peralatan intubasi Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur) dan No. 1 (neonatus cukup bulan) Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop Pipa ET: 2, 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm Gunting Sarung tangan Obat-obatan Epinefrin 1:10.000 Cairan pengganti volume/plasma expander, satu atau lebih dari bahan di bawah ini: Salin normal Larutan Ringer laktat Darah utuh (whole blood) golongan darah O positif Natrium bikarbonat 4,2% Dekstrosa 10% Nalokson Aqua steril Lahir Bersih dari mekonium ? x Bernapas atau menangis ? Tonus otot baik ? Warna kulit kemerahan ? x Cukup bulan ? Berikan kehangatan Posisikan; bersihkan jalan napas* (bila perlu) Keringkan, rangsang, posisikan lagi Beri O 2 (bila perlu) Evaluasi pernapasan, frekuensi jantung, dan warna kulit Berikan ventilasi tekanan positif* Berikan VTP* Lakukan kompresi dada Berikan epinefrin* Tidak Apne atau FJ < 100 FJ < 60 FJ > 60 HR < 60 Penilaian A Evaluasi B Evaluasi C Evaluasi D 3 0
d e t i k 3 0
d e t i k 3 0
d e t i k Perkiraan waktu Kotak A (airway) Berikan kehangatan Posisikan, bersihkan jalan napas Penghisapan mulut dan hidung: Mulut - Hidung Then nose kotak A Keringkan, merangsang pernapasan dan meletakkan pada posisi yang benar Rekomendasi Penghisapan saluran napas atas Penghisapan rutin orofaring & nasofaring pada bayi lahir dengan cairan amnion jernih dan mekoniumtidak direkomendasikan Penghisapan Lendir saluran napas atas Penghisapan trakea Data tidak mendukung atau melarang penghisapan rutin nasal & oral pada bayi lahir dengan depresi napas + cairan amnion dengan mekonium Neonatus bugar + amnion jernih penghisapan menyebabkan gangguan kardiorespirasi Neonatus terintubasi/paralisis/sedasi Penghisapan akan menurunkan oksigenasi, tekanan intrakranial & aliran darah meningkat, turunnya compliance Berikan oksigen aliran bebas bila perlu kotak A O 2 mask held close to the babys face to give close to 100% O 2 O 2 delivered by tubing held in cupped hand over babys face Kotak B (breathing) Bantu usaha napas bayi dengan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP) selama 30 detik. Balon dan sungkup resusitasi Sebelum melakukan resusitasi : Pilih sungkup dengan ukuran yang sesuai Pastikan jalan napas terbuka Posisikan kepala bayi Posisikan diri penolong di sisi meja resusitasi Meletakkan posisi sungkup tepat pada wajah, memantapkan lekatan antara sungkup dan wajah balon dan sungkup resusitasi Kapan memulai VTP dengan balon dan sungkup resusitasi : Bila bayi tetap tidak bernapas atau napas tidak adekuat, FJ < 100/menit Bila warna kulit tetap sianosis walau telah diberi oksigen 100% kotak B Cara meletakkan balon dan sungkup pada wajah O 2 40% ke pasien Tanpa reservoar O 2 Udara kamar O 2 21% O 2 100% Dengan reservoar O 2 O 2 100% Reservoar O 2 O 2 90% - 100% ke pasien Pengaturan oksigen dan tekanan dalam balon mengembang sendiri balon resusitasi Frekuensi meremas balon : 40 60 x/menit Pompa Dua ... Tiga Pompa Dua Tiga (remas) (lepas..) (remas) (lepas) VTP dihentikan bila : Frekuensi jantung meningkat Perbaikan warna kulit Adanya napas spontan kotak B balon dan sungkup resusitasi Naikkan tekanan sampai tampak gerakan naik turun dada yang mudah Apakah udara dalam lambung mengganggu pengembangan dada Pertimbangkan intubasi endotrakeal Tidak cukup tekanan Reposisi kepala Periksa sekresi, hisap bila ada Lakukan ventilasi dengan mulut sedikit terbuka Jalan napas tersumbat Pasang kembali sungkup ke wajah Lekatan tidak adekuat Tindakan Kondisi Bila dada tidak mengembang adekuat Bila bayi tidak menunjukkan perbaikan : Apakah oksigen 100% diberikan Apakah pipa oksigen tersambung pada balon dan ke sumber oksigen ? Apakah gas mengalir melalui pengatur aliran ? Bila memakai balon mengembang sendiri, apakah reservoar oksigen terpasang ? Bila menggunakan tangki oksigen, apakah tangki berisi oksigen ? balon dan sungkup resusitasi balon dan sungkup resusitasi Bila ventilasi balon dan sungkup lebih dari beberapa menit harus dipasang pipa orogastrik Panjang pipa orogastrik : jarak dari pangkal tulang hidung ke telinga dan dari telinga ke prosesus sifoid Kenali dan tentukan lokasi glotis, letak pipa endotrakea yang benar : antara pita suara dan karina masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara berada sebatas pita suara Menekan krikoid ke bawah dengan jari kelingking, dapat membantu visualisasi glotis Setiap tindakan pemasangan ETT dibatasi hanya dalam 20 detik Glotis Epiglotis Pita suara Esofagus INTUBASI ENDOTRAKEA Garis batas pita suara Kedalaman pipa endotrakea (intubasi dari mulut) Jarak ujung bawah pipa endotrakea ke bibir = berat lahir (kg) + 6 INTUBASI ENDOTRAKEA Berat Badan (g) Kedalaman ETT (cm) < 1000 6.5 7 1000 2000 7 8 2000 - 3000 8 9 3000 - 4000 > 9 INTUBASI ENDOTRAKEA Nama Obat Konsentrasi sediaan Cara Pengenceran Konsentrasi Dosis Volume obat Volume pengencer (NaCl 0,9%) Morfin 10 mg/mL 0,1 mL 0,9 mL 1 mg/mL 0,1-0,2 mg/kg 0,1-0,2 mL/kg Sulfas Atropin 250 mcg/mL 0,40 mL 0,60 mL 100 mcg/mL 20 mcg/kg 0,2 mL/kg Midazolam (Dormicum) 1 mg/mL - - 1 mg/mL 0,15-0,3 mg/kg 0,15-0,3 mg/kg Suxamethonium 50 mg/mL 0,2 mL 0,8 mL 10 mg/mL 3 mg/kg 0,3 mL/kg Berikan morfin lebih dahulu,tunggu 3-5 menit, lalu berikan sulfas atropin. 1 menit kemudian berikan midazolam/suxamethonium. UKURAN DAUN LARINGOSKOP Ukuran Usia Gestasi 1 CUKUP BULAN 0 KURANG BULAN 00 BAYI BERAT LAHIR RENDAH No. 1 No. 0 No. 00 UKURAN PIPA ENDOTRAKEA Berat Badan (g) Usia Gestasi (mgg) Ukuran ETT (mm) < 1000 < 28 2.5 1000 2000 28 - 34 3.0 2000 - 3000 34 - 38 3.5 3000 - 4000 > 38 3.5 4.0 Masalah Petunjuk Tindakan koreksi Laringoskop kurang dalam Lidah di sekitar daun Masukkan daun laringoskop lebih dalam KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA Laringoskop terlalu dalam Dinding esofagus di sekitar daun Tarik daun laringoskop perlahan sampai terlihat epiglotis dan glotis KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA Masalah Petunjuk Tindakan koreksi Geser daun laringoskop ke tengah dengan perlahan. Kemudian masukkan atau cabut, tergantung pada petunjuk yang terlihat Laringoskop miring ke satu sisi Bagian glotis terletak miring di satu sisi daun KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA Masalah Petunjuk Tindakan koreksi Rekatkan plester dimulai dari sudut bibir sebelah kanan, melingkari pipa endotrakea dengan ujung satunya berada di sudut bibir sebelah kiri FIKSASI PIPA ENDOTRAKEA FIKSASI PIPA ENDOTRAKEA Ulangi fiksasi dengan cara yang sama pada bibir bawah .... pipa endotrakea Tekan pipa endotrakea ke arah langit-langit untuk mencegah terekstubasi, cek berapa cmkedalaman pipa di bibir Cek suara napas di kedua lapang paru dan perhatikan kembang dada Potong pipa endotrakea 4 cm di atas bibir kemudian dihubungkan ke connector Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung Kotak C (circulation) Bantu sirkulasi dengan memulai kompresi dada sambil tetap melakukan ventilasi selama 30 detik. Indikasi untuk memulai kompresi dada : bila frekuensi jantung < 60/menit setelah 30 detik dilakukan VTP yang efektif Lebih baik dilakukan intubasi endotrakeal untuk menjamin ventilasi yang adekuat dan memudahkan koordinasi VTP dan kompresi dada kompresi dada Butuh 2 penolong : Teknik ibu jari Teknik dua jari Teknik ibu jari Teknik dua jari Posisi jari : 1/3 bawah tulang dada/sternum Penekanan : 1/3 diameter anterior- posterior dada Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3 kompresi + 1 ventilasi (waktu 2 detik) 90 kompresi & 30 ventilasi per menit Satu - Dua - Tiga - Pompa - Satu - Dua -Tiga - Pompa Hentikan bila FJ > 60 /menit kompresi dada Bagaimana bila tidak ada perbaikan klinis bayi ? Apakah gerakan dada adekuat (apakah telah dipertimbangkan intubasi endotrakeal) ? Apakah oksigen 100%telah diberikan ? Apakah kedalaman penekanan 1/3 dari diameter dada ? Apakah kompresi dada dan ventilasi dilakukan secara terkoordinasi baik ? kompresi dada Kotak D (drug) Berikan epineprin sambil terus melanjutkan kompresi dada dan ventilasi. A. Epinefrin : kontraksi jantung Fase konstriksi perifer aliran darah ke arteri koronaria dan ke otak. Jalur : melalui endotrakeal atau IV Dosis : 0,1 0,3 mL/kg larutan 1 : 10.000 (0,01 0,03 mg/kg) Kecepatan : secepat cepatnya B. NaCl 0,9% Solusio plasenta Plasenta previa Kehilangan darah tali pusat Syok hipovolemik pucat, nadi lemah beri garam fisiologis 10 mL/kg IV selama 5 10 menit. kotak D SIRKULASI Pada bayi yang tidak bugar pikirkan pemasangan infus Sentral / Perifer Posisi kateter umbilikal sementara Kalau perlu berikan bolus Nacl 0,9% 10 cc/kg selama 30 menit lanjutkan dengan rumatan Dextrose 10% 60 80 ml/kg/hari Bila dengan pemberian obat epinefrin, frekuensi jantung masih < 60 x/mnt : Nilai kembali efektifitas Ventilasi Kompresi dada Intubasi endotrakeal Pemberian adrenalin Pertimbangkan kemungkinan Hipovolemia Asidosis metabolik berat Pertimbangkan Penekanan refleks neuromuskular pernapasan Malformasi jalan napas Gangguan pada napas, seperti : Pneumotoraks Hernia diafragmatika Penyakit jantung bawaan FDJ < 60 x/mnt atau sianosis menetap atau kegagalan ventilasi Pertimbangkan untuk menghentikan resusitasi FJ = 0 Pemberian CPAP di kamar bersalin Pemberian CPAP dini di kamar bersalin dapat menurunkan angka kejadian penyakit paru kronik tanpa meningkatkan morbiditas Di kamar bersalin CPAP dapat diberikan dengan T- Piece resuscitator dengan berbagai interfaces: Face mask Single nasal prong Short binasal prongs (eg Argyle prongs) Single nasal prong Face mask Argyle prong CPAP dengan single nasal prong 58 NEOPUFF BW < 1000 g Indikasi pemberian surfaktan di kamar bersalin CPAP optimal (CPAP 8 cmH2O dan Fi O2 > 60%) Retraksi berat (walaupun sudah diberikan CPAP optimal / CPAP 8 cm H2O) atau Downe Score 7 Hasil analisis gas darah (bila tersedia): pH <7,25 pO2 < 50 mmHg (dengan Fi O2 > 60%) pCO2 >60 mmHg Base excess > -10 Terapi oksigen di kamar bersalin International Liaison Committee on Resuscitation (ILCOR) merekomendasikan penggunaan pulse oximetry untuk memonitor dan mentitrasi penggunaan oksigen di kamar bersalin ... terapi oksigen di kamar bersalin Pentingnya monitor saturasi di kamar bersalin : Mencegah efek toksisitas oksigen pada bayi prematur dan cukup bulan Sulit mengkorelasikan warna dengan saturasi oksigen kecenderungan memberikan suplementasi oksigen yang tidak perlu 20 video bayi saat lahir di kamar bersalin dan saturasi oksigen saat bayi terlihat pink (ODonnell et al, Arch Dis Child 2007) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Baby number Box and whisker plots S p O 2 s a a t
b a y i
t e r l i h a t p i n k Praktek resusitasi bila bayi tidak segera pink ?? Selang oksigen di dalam genggaman tangan (1 cm di atas wajah) memberikan FiO2 90% Apakah perlu untuk semua bayi ?? Perubahan saturasi setelah lahir Janin dalam kandungan hidup dengan tingkat saturasi O2 ~ 60% Bayi baru lahir bugar memerlukan waktu untuk mencapai tingkat saturasi O2 90% Pengukuran saturasi oksigen pada 5 menit pertama kehidupan Kamlin COF, et al. J Pediatr 2006;148:585-9 Saturasi oksigen berdasarkan usia gestasi Waktu mencapai SpO2 >90% Prematur 6.5 (4.9 - 9.8) mnt Cukup bulan 4.7 (3.3 - 6.4) mnt (p <0.001) Kamlin COF, et al. J Pediatr 2006;148:585-9 Resusitasi dengan oksigen 100% vs 21% Beberapa studi menunjukkan efek samping pemberian O 2 100% pada neonatus selama dilakukan resusitasi Pada beberapa RCT , resusitasi neonatus dengan udara vs O2 100% menunjukkan penurunan angka kematian dan tidak terbukti membahayakan ... oksigen 100% vs 21% Bayi prematur mempunyai sistem antioksidan imatur kenaikan saturasi oksigen mendadak saat lahir menimbulkan stres oksidatif. Oksigen 100% oxygen memperlambat mulainya usaha bernapas spontan dan menyebabkan kerusakan oksidatif pada paru-paru, otak, mata dan perubahan aliran darah otak ... oksigen 100% vs 21% Rekomendasi WHO Ventilasi harus dimulai dengan udara dan O 2 dipersiapkan untuk bayi dengan kondisi tidak membaik ... oksigen 100% vs 21% 1. Gunakan pulse oximeter 2. Mulai dengan FiO2 21% 3. Titrasi FiO 2 dan SpO 2 Pedoman resusitasi Mulai dengan udara (21%) dan berikan O2 sesuai kebutuhan Berikan O2 100% jika : SpO 2 < 70% saat 5 menit atau < 90% saat 10 menit Denyut jantung tidak meningkat > 100 x/menit setelah 60 detik dilakukan ventilasi efektif Denyut jantung setelah kompresi dada < 60 x/menit FiO 2 disesuaikan saat SpO 2 > 90% RWH, Melbourne Policy 2005 Neopuff dan blender Infant warmer dengan Neopuff dan blender Resusitasi ideal praktek di negara maju Korelasi SpO2 PaO2 PaO2 normal pada neonatus : 40-80 mmHg SpO2 dipertahankan 88-92% STOP ROP FiO2 conversion table Table Alternatif Resusitasi di Indonesia O 2 40% Without O 2 reservoir Room air Tanpa O 2 reservoir Dengan O 2 reservoir O 2 100% O 2 90% - 100% O 2 reservoir Fasilitas terbatas : Tidak ada blender Laerdal bag tanpa PEEP Tidak ada Neopuff O 2 21% Tanpa sumber O 2 O 2 21% Mencampur oksigen dan udara tekan? ALTERNATIF LAIN ..... Oksigen dan udara tekan? % kons. O2 Udara Bertekanan (liter/menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 41% 37% 34% 32% 31% 30% 29% 28% 2 61% 53% 47% 44% 41% 38% 37% 35% 34% 3 80% 68% 61% 55% 51% 47% 45% 43% 41% 39% 4 84% 74% 66% 61% 56% 52% 50% 47% 45% 44% 5 86% 77% 70% 65% 61% 57% 54% 51% 49% 47% 6 88% 80% 74% 68% 64% 61% 57% 54% 53% 51% 7 90% 82% 76% 71% 67% 64% 61% 58% 56% 54% 8 91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56% 9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61% 58% 10 93% 87% 82% 77% 74% 70% 67% 65% 63% 61% O k s i g e n
( l i t e r / m e n i t Tabel Konsentrasi Oksigen untuk Campuran Udara dan Oksigen 80 RESUSITASI PADA BAYI PREMATUR KESIMPULAN Penanganan bayi baru lahir dengan cepat dan benar menurunkan angka kematian bayi mencapai tumbuh kembang optimal