You are on page 1of 83

Dr Ellen Sianipar SpA

The first golden hour


Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama
dampak bermakna bagi keluaran bayi terutama
pada bayi prematur
Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama harus
memfokuskan untuk menurunkan komplikasi :
hipotermi, IVH, CLD dan ROP
Kerja tim, perawatan konsisten dan aplikasi
sesuai praktek berbasis bukti akan
meningkatkan kualitas pelayanan neonatus
Hipotermi
Gangguan vasomotor paru
Gangguan aliran darah ke
otak
Hipoglikemi
Penumpukan asam laktat
menyebabkan kerusakan
jaringan dan otak
permanen, bahkan
kematian
Hipoksia
Ketidakseimbangan
asam basa
Hipotensi
Hipovolemi
Termoregulasi hal utama pada perawatan bayi
Berbahaya bagi bayi prematur
Mekanisme hilangnya panas
... hipotermi
Mencapai dan mempertahankan suhu normal
pada bayi dalam 1 jam pertama kehidupan
merupakan tantangan 66-93% BBLSR
dibawa ke NICU dalamkeadaan hipotermi
Pencegahan hipotermi
Ruangan dan alat yang
optimal
Suhu ruangan yang hangat : 26
0
C.
AC jangan di atas tempat tidur
bayi, angin tidak kencang.
Nyalakan infant warmer sebelum
bayi lahir hangatkan matras
bayi, bila perlu selimut/alas
penghangat
Siapkan kain hangat dan kering
Gunakan plastik pembungkus bayi
Topi bayi
Incubator transport yang sudah
dihangatkan
Metoda Kangguru bila tidak
tersedia inkubator
... pencegahan hipotermi
Intraventricular Hemorrhage (IVH)
Insidens perdarahan matriks germinal dan IVH
meningkat dengan menurunnya usia gestasi dan
berat lahir
Insidens tertinggi terjadi pada bayi dengan BL < 1 kg
Waktu yang tepat terjadinya IVH tidak diketahui,
50%terjadi pada hari pertama kehidupan
Terjadinya IVH dikaitkan dengan hipoksia, distres
napas, penggunaan ventilasi mekanik, fluktuasi
tekanan darah, pemberian surfaktan, transfusi
darah/bolus cairan, stres dingin, posisi kepala, dan
nyeri
Rekomendasi pencegahan IVH
Tim yang berpengalaman
di ruang bersalin
Pertahankan suhu tubuh
36C
Mempertahankan
stabilitas kardiovaskular
selama pemberian
surfaktan
Optimalkan bantuan
pernapasan dengan
mencegah hipokapnia dan
suction rutin
Pergunakan penggantian
cairan intravena berhati-
hati
Pertahankan posisi kepala
netral
Praktek developmental care
untuk meminimalkan stres
dan nyeri
Meminimalisasi stres
oksidatif dengan
mencegah hiperoksia
Carteaux, P., et al. (2003).
Chronic Lung Disease (CLD)
Napas pertama yang diberikan di kamar bersalin
mempunyai efek bermakna terhadap
berkembangnya CLD.
Rekomendasi perawatan neonatus untuk
menurunkan CLD : permissive hypercapnia,
pemberian surfaktan dini, penggunaan T-piece
resuscitator, titrasi oksigen.
Retinopathy of Prematurity (ROP)
Faktor risiko : prematuritas, berat lahir rendah,
hiperoksia.
Insidens ROP menurun dengan merubah praktek
pemberian oksigen dan monitoring :
Pulse oximetry harus tersedia di kamar bersalin
saturasi 88-92%, FiO
2
disesuaikan dengan
perubahan yang kecil.
Resusitasi Neonatus
The aim of resuscitation is to preserve life,
restore health, relieve suffering, limit
disability, and reverse clinical death
Resusitasi di kamar bersalin meliputi kemampuan
penolong untuk berespons terhadap bayi dalam
keadaan distres secara kompeten dan tepat waktu
untuk mencegah morbiditas dan mortalitas.
Menilai reaksi bayi saat lahir
Usahakan tetap hangat, posisi yang benar,
bersihkan jalan napas, rangsang napas
dengan mengeringkan, dan beri O
2
(bila perlu)
Berikan ventilasi efektif
Balon dan sungkup
Intubasi endotrakeal
Lakukan kompresi dada
Pemberian
obat-obatan
Diagram Prosedur Resusitasi
Selalu
diperlukan bayi
baru lahir
Diperlukan lebih jarang
Kadang-kadang diperlukan
bayi baru lahir
resusitasi
Tujuan resusitasi : menyediakan ventilasi
adekuat, oksigenasi dan cardiac output
memastikan oksigen ke otak, jantung dan
organ vital lain dalamjumlah cukup
Tindakan yang paling penting dan efektif
pada resusitasi neonatus adalah pemberian
ventilasi paru-paru dengan / tanpa oksigen
Bagaimana bila bayi baru lahir mengalami gangguan
dalam kandungan / masa perinatal ?
Pernapasan adalah tanda vital pertama yg berhenti bila bayi
kurang O
2
Setelah periode awal pernapasan cepat apnu primer
rangsangan mengeringkan / menepuk kaki menimbulkan
pernapasan bila kekurangan O
2
terus berlangsung
usaha napas megap-megap apnu sekunder stimulasi
tidak membantu bantuan pernapasan harus diberikan.
Gambar 1. Apnu primer dan apnu sekunder
Jika bayi tidak bernapas setelah dirangsang kemungkinan
apnu sekunder memerlukan ventilasi tekanan positif
melanjutkan rangsangan tidak menolong.
Frekuensi jantung menurun pada apnu primer, tekanan
darah tetap bertahan sampai apnu sekunder mulai.
Gambar 2. Perubahan frekuensi jantung dan tekanan
darah selama apneu
Hipoksia dapat terjadi sebelum dan selama
persalinan sulit menentukan berapa lama bayi
telah mengalami hipoksia
Denyut jantung dan respons napas terhadap
stimulasi dapat membantu dalamprediksi lama
hipoksia
Semakin lama bayi mengalami hipoksia
semakin lama tanda vital pulih.
18
PERSIAPAN RESUSITASI
Satu tenaga terampil terlatih untuk resusitasi,
yang dapat melakukan resusitasi lengkap
Tenaga tambahan
Peralatan resusitasi yang memadai
Tindakan pencegahan infeksi
Peralatan/Bahan yang disiapkan
Perlengkapan Pengisapan
Bulb Syringe/ penghisap balon
Kateter pengisap, ukuran 5 (atau 6), 8, 10 Fr
Aspirator mekonium
Pengisapan mekanik
Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
Perlengkapan Balon dan Sungkup/Masker
Oral airway, neonatus cukup bulan dan prematur
Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan
Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100%
Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan pipa oksigen
Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk neonatus
cukup bulan dan prematur
Kanul hidung atau kateter hidung
20
Peralatan intubasi
Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur) dan No. 1 (neonatus
cukup bulan)
Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
Pipa ET: 2, 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
Gunting
Sarung tangan
Obat-obatan
Epinefrin 1:10.000
Cairan pengganti volume/plasma expander, satu atau lebih dari bahan
di bawah ini:
Salin normal
Larutan Ringer laktat
Darah utuh (whole blood) golongan darah O positif
Natrium bikarbonat 4,2%
Dekstrosa 10%
Nalokson
Aqua steril
Lahir
Bersih dari mekonium ? x
Bernapas atau menangis ?
Tonus otot baik ?
Warna kulit kemerahan ? x
Cukup bulan ?
Berikan kehangatan
Posisikan; bersihkan jalan napas*
(bila perlu)
Keringkan, rangsang, posisikan lagi
Beri O
2
(bila perlu)
Evaluasi pernapasan, frekuensi
jantung, dan warna kulit
Berikan ventilasi tekanan positif*
Berikan VTP*
Lakukan kompresi dada
Berikan epinefrin*
Tidak
Apne atau FJ < 100
FJ < 60 FJ > 60
HR < 60
Penilaian
A
Evaluasi
B
Evaluasi
C
Evaluasi
D
3
0

d
e
t
i
k
3
0

d
e
t
i
k
3
0

d
e
t
i
k
Perkiraan waktu
Kotak A (airway)
Berikan kehangatan
Posisikan, bersihkan jalan napas
Penghisapan mulut dan hidung: Mulut - Hidung
Then nose
kotak A
Keringkan, merangsang pernapasan dan
meletakkan pada posisi yang benar
Rekomendasi
Penghisapan saluran
napas atas
Penghisapan rutin
orofaring & nasofaring
pada bayi lahir dengan
cairan amnion jernih dan
mekoniumtidak
direkomendasikan
Penghisapan Lendir
saluran napas atas
Penghisapan trakea
Data tidak mendukung atau
melarang penghisapan rutin nasal
& oral pada bayi lahir dengan
depresi napas + cairan amnion
dengan mekonium
Neonatus bugar + amnion jernih
penghisapan menyebabkan
gangguan kardiorespirasi
Neonatus
terintubasi/paralisis/sedasi
Penghisapan akan menurunkan
oksigenasi, tekanan intrakranial &
aliran darah meningkat, turunnya
compliance
Berikan oksigen aliran bebas bila perlu
kotak A
O
2
mask held close to the
babys face to give close to
100% O
2
O
2
delivered by tubing held in
cupped hand over babys face
Kotak B (breathing)
Bantu usaha napas bayi dengan pemberian
ventilasi tekanan positif (VTP) selama 30 detik.
Balon dan sungkup resusitasi
Sebelum melakukan resusitasi :
Pilih sungkup dengan ukuran yang sesuai
Pastikan jalan napas terbuka
Posisikan kepala bayi
Posisikan diri penolong di sisi meja
resusitasi
Meletakkan posisi sungkup tepat pada
wajah, memantapkan lekatan antara
sungkup dan wajah
balon dan sungkup resusitasi
Kapan memulai VTP dengan balon dan
sungkup resusitasi :
Bila bayi tetap tidak bernapas atau napas
tidak adekuat, FJ < 100/menit
Bila warna kulit tetap sianosis walau telah
diberi oksigen 100%
kotak B
Cara meletakkan
balon dan sungkup
pada wajah
O
2
40% ke pasien
Tanpa reservoar O
2
Udara
kamar
O
2
21%
O
2
100%
Dengan reservoar O
2
O
2
100%
Reservoar O
2
O
2
90% - 100% ke pasien
Pengaturan
oksigen dan
tekanan dalam
balon
mengembang
sendiri
balon resusitasi
Frekuensi meremas balon : 40 60 x/menit
Pompa Dua ... Tiga Pompa Dua Tiga (remas)
(lepas..) (remas) (lepas)
VTP dihentikan bila :
Frekuensi jantung meningkat
Perbaikan warna kulit
Adanya napas spontan
kotak B
balon dan sungkup resusitasi
Naikkan tekanan sampai tampak gerakan naik
turun dada yang mudah
Apakah udara dalam lambung mengganggu
pengembangan dada
Pertimbangkan intubasi endotrakeal
Tidak cukup tekanan
Reposisi kepala
Periksa sekresi, hisap bila ada
Lakukan ventilasi dengan mulut sedikit
terbuka
Jalan napas tersumbat
Pasang kembali sungkup ke wajah Lekatan tidak adekuat
Tindakan Kondisi
Bila dada tidak mengembang adekuat
Bila bayi tidak menunjukkan perbaikan :
Apakah oksigen 100% diberikan
Apakah pipa oksigen tersambung pada balon dan ke
sumber oksigen ?
Apakah gas mengalir melalui pengatur aliran ?
Bila memakai balon mengembang sendiri, apakah
reservoar oksigen terpasang ?
Bila menggunakan tangki oksigen, apakah tangki berisi
oksigen ?
balon dan sungkup resusitasi
balon dan sungkup resusitasi
Bila ventilasi balon dan
sungkup lebih dari
beberapa menit
harus dipasang pipa
orogastrik
Panjang pipa
orogastrik : jarak dari
pangkal tulang hidung
ke telinga dan dari
telinga ke prosesus
sifoid
Kenali dan tentukan lokasi glotis, letak pipa endotrakea yang benar : antara pita suara
dan karina masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara berada sebatas pita
suara
Menekan krikoid ke bawah dengan jari kelingking, dapat membantu visualisasi glotis
Setiap tindakan pemasangan ETT dibatasi hanya dalam 20 detik
Glotis
Epiglotis
Pita suara
Esofagus
INTUBASI ENDOTRAKEA
Garis batas pita suara
Kedalaman pipa endotrakea (intubasi dari mulut)
Jarak ujung bawah pipa endotrakea ke bibir = berat lahir (kg) + 6
INTUBASI ENDOTRAKEA
Berat Badan (g) Kedalaman ETT (cm)
< 1000 6.5 7
1000 2000 7 8
2000 - 3000 8 9
3000 - 4000 > 9
INTUBASI ENDOTRAKEA
Nama Obat
Konsentrasi
sediaan
Cara Pengenceran
Konsentrasi
Dosis
Volume obat
Volume
pengencer
(NaCl 0,9%)
Morfin 10 mg/mL 0,1 mL 0,9 mL 1 mg/mL 0,1-0,2 mg/kg 0,1-0,2 mL/kg
Sulfas Atropin 250 mcg/mL 0,40 mL 0,60 mL 100 mcg/mL 20 mcg/kg 0,2 mL/kg
Midazolam
(Dormicum)
1 mg/mL - - 1 mg/mL 0,15-0,3
mg/kg
0,15-0,3
mg/kg
Suxamethonium 50 mg/mL 0,2 mL 0,8 mL 10 mg/mL 3 mg/kg 0,3 mL/kg
Berikan morfin lebih dahulu,tunggu 3-5 menit, lalu berikan sulfas atropin.
1 menit kemudian berikan midazolam/suxamethonium.
UKURAN DAUN LARINGOSKOP
Ukuran Usia Gestasi
1 CUKUP BULAN
0 KURANG BULAN
00 BAYI BERAT LAHIR RENDAH
No. 1
No. 0
No. 00
UKURAN PIPA ENDOTRAKEA
Berat Badan (g) Usia Gestasi (mgg) Ukuran ETT (mm)
< 1000 < 28 2.5
1000 2000 28 - 34 3.0
2000 - 3000 34 - 38 3.5
3000 - 4000 > 38 3.5 4.0
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi
Laringoskop
kurang dalam
Lidah di sekitar
daun
Masukkan daun
laringoskop lebih
dalam
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA
Laringoskop terlalu
dalam
Dinding esofagus di
sekitar daun
Tarik daun laringoskop
perlahan sampai terlihat
epiglotis dan glotis
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi
Geser daun laringoskop ke
tengah dengan perlahan.
Kemudian masukkan atau
cabut, tergantung pada
petunjuk yang terlihat
Laringoskop miring ke
satu sisi
Bagian glotis terletak
miring di satu sisi
daun
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi
Rekatkan plester dimulai
dari sudut bibir sebelah
kanan, melingkari pipa
endotrakea dengan ujung
satunya berada di sudut
bibir sebelah kiri
FIKSASI PIPA
ENDOTRAKEA
FIKSASI PIPA ENDOTRAKEA
Ulangi fiksasi dengan cara yang sama pada bibir bawah
.... pipa endotrakea
Tekan pipa endotrakea ke arah langit-langit untuk mencegah
terekstubasi, cek berapa cmkedalaman pipa di bibir
Cek suara napas di kedua lapang paru dan perhatikan
kembang dada
Potong pipa endotrakea 4 cm di atas bibir kemudian
dihubungkan ke connector
Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung
Kotak C (circulation)
Bantu sirkulasi dengan memulai kompresi
dada sambil tetap melakukan ventilasi
selama 30 detik.
Indikasi untuk memulai kompresi dada : bila
frekuensi jantung < 60/menit setelah 30 detik
dilakukan VTP yang efektif
Lebih baik dilakukan intubasi endotrakeal
untuk menjamin ventilasi yang adekuat dan
memudahkan koordinasi VTP dan kompresi
dada
kompresi dada
Butuh 2 penolong :
Teknik ibu jari
Teknik dua jari
Teknik ibu jari Teknik dua jari
Posisi jari : 1/3 bawah tulang dada/sternum
Penekanan : 1/3 diameter anterior-
posterior dada
Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3
kompresi + 1 ventilasi (waktu 2 detik) 90
kompresi & 30 ventilasi per menit
Satu - Dua - Tiga - Pompa - Satu - Dua -Tiga
- Pompa
Hentikan bila FJ > 60 /menit
kompresi dada
Bagaimana bila tidak ada perbaikan klinis
bayi ?
Apakah gerakan dada adekuat (apakah telah
dipertimbangkan intubasi endotrakeal) ?
Apakah oksigen 100%telah diberikan ?
Apakah kedalaman penekanan 1/3 dari
diameter dada ?
Apakah kompresi dada dan ventilasi dilakukan
secara terkoordinasi baik ?
kompresi dada
Kotak D (drug)
Berikan epineprin sambil terus melanjutkan
kompresi dada dan ventilasi.
A. Epinefrin :
kontraksi jantung
Fase konstriksi perifer aliran darah ke
arteri koronaria dan ke otak.
Jalur : melalui endotrakeal atau IV
Dosis : 0,1 0,3 mL/kg larutan 1 : 10.000
(0,01 0,03 mg/kg)
Kecepatan : secepat cepatnya
B. NaCl 0,9%
Solusio plasenta
Plasenta previa
Kehilangan darah tali pusat
Syok hipovolemik pucat, nadi lemah beri
garam fisiologis 10 mL/kg IV selama 5 10
menit.
kotak D
SIRKULASI
Pada bayi yang tidak bugar
pikirkan pemasangan infus
Sentral / Perifer
Posisi kateter umbilikal sementara
Kalau perlu berikan bolus Nacl 0,9% 10 cc/kg selama 30 menit
lanjutkan dengan rumatan Dextrose 10% 60 80 ml/kg/hari
Bila dengan pemberian obat epinefrin, frekuensi jantung masih < 60 x/mnt :
Nilai kembali efektifitas
Ventilasi
Kompresi dada
Intubasi endotrakeal
Pemberian adrenalin
Pertimbangkan kemungkinan
Hipovolemia
Asidosis metabolik berat
Pertimbangkan
Penekanan refleks neuromuskular
pernapasan
Malformasi jalan napas
Gangguan pada napas, seperti :
Pneumotoraks
Hernia diafragmatika
Penyakit jantung bawaan
FDJ < 60 x/mnt atau sianosis menetap atau kegagalan ventilasi
Pertimbangkan untuk
menghentikan resusitasi
FJ = 0
Pemberian CPAP di kamar
bersalin
Pemberian CPAP dini di kamar bersalin dapat
menurunkan angka kejadian penyakit paru kronik tanpa
meningkatkan morbiditas
Di kamar bersalin CPAP dapat diberikan dengan T- Piece
resuscitator dengan berbagai interfaces:
Face mask
Single nasal prong
Short binasal prongs (eg Argyle prongs)
Single nasal prong
Face mask
Argyle prong
CPAP dengan single nasal prong
58
NEOPUFF
BW < 1000 g
Indikasi pemberian surfaktan di
kamar bersalin
CPAP optimal (CPAP 8 cmH2O dan Fi O2 > 60%)
Retraksi berat (walaupun sudah diberikan CPAP optimal /
CPAP 8 cm H2O) atau Downe Score 7
Hasil analisis gas darah (bila tersedia):
pH <7,25
pO2 < 50 mmHg (dengan Fi O2 > 60%)
pCO2 >60 mmHg
Base excess > -10
Terapi oksigen di kamar
bersalin
International Liaison Committee on
Resuscitation (ILCOR) merekomendasikan
penggunaan pulse oximetry untuk memonitor
dan mentitrasi penggunaan oksigen di kamar
bersalin
... terapi oksigen di kamar bersalin
Pentingnya monitor saturasi di kamar bersalin :
Mencegah efek toksisitas oksigen pada bayi
prematur dan cukup bulan
Sulit mengkorelasikan warna dengan saturasi
oksigen kecenderungan memberikan
suplementasi oksigen yang tidak perlu
20 video bayi saat lahir di kamar bersalin dan
saturasi oksigen saat bayi terlihat pink
(ODonnell et al, Arch Dis Child 2007)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Baby number
Box and whisker plots
S
p
O
2
s
a
a
t

b
a
y
i

t
e
r
l
i
h
a
t
p
i
n
k
Praktek resusitasi bila bayi tidak
segera pink ??
Selang oksigen di dalam
genggaman tangan (1 cm di atas
wajah) memberikan FiO2 90%
Apakah perlu untuk semua
bayi ??
Perubahan saturasi setelah lahir
Janin dalam kandungan hidup dengan
tingkat saturasi O2 ~ 60%
Bayi baru lahir bugar memerlukan
waktu untuk mencapai tingkat saturasi
O2 90%
Pengukuran saturasi oksigen pada
5 menit pertama kehidupan
Kamlin COF, et al. J Pediatr 2006;148:585-9
Saturasi oksigen berdasarkan usia
gestasi
Waktu mencapai SpO2 >90%
Prematur 6.5 (4.9 - 9.8) mnt
Cukup bulan 4.7 (3.3 - 6.4)
mnt
(p <0.001)
Kamlin COF, et al. J Pediatr 2006;148:585-9
Resusitasi dengan oksigen 100% vs 21%
Beberapa studi menunjukkan efek samping
pemberian O
2
100% pada neonatus selama
dilakukan resusitasi
Pada beberapa RCT , resusitasi neonatus dengan
udara vs O2 100% menunjukkan penurunan angka
kematian dan tidak terbukti membahayakan
... oksigen 100% vs 21%
Bayi prematur mempunyai sistem
antioksidan imatur kenaikan saturasi
oksigen mendadak saat lahir menimbulkan
stres oksidatif.
Oksigen 100% oxygen memperlambat
mulainya usaha bernapas spontan dan
menyebabkan kerusakan oksidatif pada
paru-paru, otak, mata dan perubahan
aliran darah otak
... oksigen 100% vs 21%
Rekomendasi WHO
Ventilasi harus dimulai dengan udara
dan O
2
dipersiapkan untuk bayi
dengan kondisi tidak membaik
... oksigen 100% vs 21%
1. Gunakan pulse oximeter
2. Mulai dengan FiO2 21%
3. Titrasi FiO
2
dan SpO
2
Pedoman resusitasi
Mulai dengan udara (21%) dan berikan O2 sesuai
kebutuhan
Berikan O2 100% jika :
SpO
2
< 70% saat 5 menit atau < 90% saat 10
menit
Denyut jantung tidak meningkat > 100 x/menit
setelah 60 detik dilakukan ventilasi efektif
Denyut jantung setelah kompresi dada < 60
x/menit
FiO
2
disesuaikan saat SpO
2
> 90%
RWH, Melbourne Policy 2005
Neopuff dan blender
Infant warmer dengan Neopuff
dan blender
Resusitasi ideal
praktek di negara maju
Korelasi SpO2 PaO2
PaO2 normal pada neonatus : 40-80 mmHg
SpO2 dipertahankan 88-92%
STOP ROP FiO2 conversion table
Table
Alternatif Resusitasi di
Indonesia
O
2
40%
Without O
2
reservoir
Room
air
Tanpa O
2
reservoir
Dengan O
2
reservoir
O
2
100%
O
2
90% - 100%
O
2
reservoir
Fasilitas terbatas :
Tidak ada blender
Laerdal bag tanpa PEEP
Tidak ada Neopuff
O
2
21%
Tanpa
sumber O
2
O
2
21%
Mencampur oksigen dan udara tekan?
ALTERNATIF LAIN
..... Oksigen dan udara tekan?
%
kons. O2
Udara Bertekanan (liter/menit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 41% 37% 34% 32% 31% 30% 29% 28%
2 61% 53% 47% 44% 41% 38% 37% 35% 34%
3 80% 68% 61% 55% 51% 47% 45% 43% 41% 39%
4 84% 74% 66% 61% 56% 52% 50% 47% 45% 44%
5 86% 77% 70% 65% 61% 57% 54% 51% 49% 47%
6 88% 80% 74% 68% 64% 61% 57% 54% 53% 51%
7 90% 82% 76% 71% 67% 64% 61% 58% 56% 54%
8 91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56%
9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61% 58%
10 93% 87% 82% 77% 74% 70% 67% 65% 63% 61%
O
k
s
i
g
e
n

(
l
i
t
e
r
/
m
e
n
i
t
Tabel Konsentrasi Oksigen
untuk Campuran Udara dan Oksigen
80
RESUSITASI PADA BAYI PREMATUR
KESIMPULAN
Penanganan bayi baru lahir dengan
cepat dan benar
menurunkan angka kematian bayi
mencapai tumbuh kembang optimal

You might also like