You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi
Leukemia adalah proliferasi el leukosit yang abnormal, ganas, sering
disertai dengan bentuk leukosit yang abnormal, jumlahnya yang berlebihan
dapat menyebabkan anemia, trombositopenia dan dapat berakhir dengan
kematian (Soeparman, 1994)
Leukemia merupakan penyakit maligna proliferatif generalisata dari
jaringan darah terutama leukosit, dapat terjadi secara akut maupun kronik,
terutama terjadi pada anak usia 1-5 thun (Sachrin, 1996)
Leukemia adalah suatu keganasan yang sering terjadi pada anak usia
dibawah 15 tahun akibat proliferasi sel darah putih immatur (Ashwill, 1997)

2.2. Etiologi
Penyebab terjadinya leukemia belum diketahui secara pasti, namun
dapat dipengaruhi oleh:
a. Pengaruh lingkungan, contoh peledakan bom kimia
b. Infeksi virus
c. Faktor genetik
d. Abnormalitas kromosom
e. Agen kemotherapi

2.3. Klasifikasi
a. Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering
terjadi pada ank-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang
terutama telah berumur 65 tahun tau lebih
b. Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa
daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik
akut
c. Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang
berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa
muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
d. Leukemia mmielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa.
Dapat juga terjadi pad anak namun sedikit

2.4. Pathofisiologi
2.5. Manifestasi Klinik
2.6. Pemeriksaan Penunjang
2.7. Penatalaksanaan

You might also like