You are on page 1of 4

Lalat Tse-Tse Dracula Kecil Penyebab Penyakit Filariasis (Loa-loa Filariasis)

Lalat Tsetse (diucapkan sebagai /ts/i-/ts/i, , or set-si, juga dieja


sebagai tzetze atau tsetze) lalat yang menggigit berukuran besar dariAfrika yang hidup
dari darah vertebrata. Tsetse mencakup semua spesies dalam genus Glossina, yang biasanya
digolongkan dalam famili tersendiri, Glossinidae.Tsetse merupakan vektor
penyakit trypanosomiasis, yang menyerang manusia dan binatang ternak. Selain itu, merupakan
vektor penyakit Filariasis (Loa-loa Filariasis).
Lalat adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera.Lalat
adalah salah satu jenis serangga peengganggu dan sebagai serangga penular penyakit
terhadap kesehatan manusia yang dapat menyebabkan penyakit Filariasis.
Lalat Glossina(Lalat Tsetse)
Ciri-ciri :
1. Ukuran sedikit lebih besar daripada lalat rumah.
2. Warna kecoklatan.
3. Mulut memiliki probosis horisontal ke depan berbentuk sangkur.
4. Pangkal probosis tampak membesar.
5. Sayap saling menutupi mirip dengan gunting waktu beristirahat.
Lalat glossina jantan maupun betina merupakan lalat pengisap darah waktu
siang hari.
Glossina tidak bertelur melainkan melahirkan larva. Larva glossina dalam waktu
satu jam akan segera berubah menjadi pupa. Dalam waktu 3 minggu s/d 60 hari
pupa akan berubah jadi dewasa. Lalat glossina dapat hidup selama satu tahun.
Siklus Hidup
1. Vektor Loa loa menghisap darah manusai dan memaparkan mikrofilaria ke dalam
tubuh host dan berpenetrasi ke dalam kulit manusia melalui bekas gigitan
2. Larva berkembang menjadi cacing dewasa di dalam kelenjar subkutan
3. Mikrofilaria dapat ditemukan di cairan sum-sum tulang, urine, dan sputum
4. Mikrofilaria masuk ke dalam tubuh vektor melalui gigitan lalat pada manusia yang
terinfeksi
5. Mikrofilaria melepaskan selubungnya, dan berpenetrasi menuju usus lalat dan
bermigrasi ke otot dada lalat
6. Mikrofilaria berkembanbg menjagi larva stage 1.
7. Mikrofilaria berkembang menjadi larva stage 3
8. Infektif larva (stage 3) bermigrasi ke kelenjar ludah lalat

MASA INKUBASI
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi cacing dewasa 1 4 tahun (dalam tubuh manusia)
cacing dewasa dapat hidup hingga selama 17 tahun

PATOGENESIS
Loa-loa menginfeksi host dengan berpindah melalui jaringan subkutan di sepanjang punggung,
dada, scalpel, dan mata) parasit ini dapat menyebabkan inflamasi pada kulit pada tempat
migrasinya
Jika parasit berhenti pada satu tempat dalam waktu singkat, maka akan terjadi inflamasi lokal
yang dikenal dengan Calabar Swellings. Hal ini sering terjadi pada pergelangan tangan dan
pergelangan kaki, pembengkakan ini hilang ketika parasit kembali bergerak.
Migrasi pada subconjunctiva dapat terjadi, pergerakannya dapat dirasakan oleh penderita,
pergerakan di mata umumnya terjadi selama 15 menit.
Spesies yang terlibat dalam siklus hidup Loa loa
Loa Loa
Vektor
Host ( Manusia)

GEJALA
Penglihatan terganggu
Mata sembap
Urticaria
Pruritus
Calabar swellings




umumnya hilang dalam 2 4 hari, namun bisa mencapai beberapa minggu
Penyebab pasti belum diketahui, diduga disebabkan oleh migrasi dari parasit (Loa loa)
Peningkatan IgE
Peningkatan jumlah Eosinofil
Peningkatan jumlah eosinofil dalam darah biasanya menunjukkan respon yang tepat terhadap
sel-sel abnormal, parasit, atau bahan-bahan penyebab reaksi alergi (alergen).
Jika suatu bahan asing masuk ke dalam tubuh, akan terdeteksi oleh limfosit dan neutrofil, yang
akan melepaskan bahan untuk menarik eosinofil ke daerah ini. Eosinofil kemudian melepaskan
bahan racun yang dapat membunuh parasit dan menghancurkan sel-sel yang abnormal. 50-70%
eosinofilia sering kali ditemukan pada orang yang terinfeksi Loa-loa, terutama bila terjadi
pembengkakan.
PENCEGAHAN
1. Vector Elimination
2. Menggunakan baju tertutup dan tebal
3. DEC 300 mg sekali seminggu, bagi yang bepergian ke daerah endemik

You might also like