Professional Documents
Culture Documents
=
1
R
1
1
R
2
1
R
3
Gambar 1.4 Dua resistor terhubung
secara paralel di antara titik a dan b
Dapat diperoleh:
1
R
=
1
R1
1
R2
1
R
=
R2 R1
R1 R2
R
T
=
R1 R2
R1 R2
Gambar 1.5 Dua resistor terhubung
secara paralel di antara titik a dan b
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
8
Dapat diperoleh:
1
R
=
1
R1
1
R2
1
R3
1
R
=
R
2
R
3
+ R
1
R
3
R
1
R
2
R1 R2 R3
R
T
=
R1 R2 R3
R1 R2 + R1 R3 R2 R3
Contoh penyelesaian rangkaian paralel:
Gambar 1.6 Contoh soal rangkaian paralel
Tentukan : a) Hambatan pengganti ( R
T
)
b) Kuat arus pada rangkaian ( I
T
)
c) Kuat arus pada R
1
dan R
2
( I
1
dan I
2
)
Penyelesaian :
a) R
T
=
R1 R2
R1 R2
R
T
=
4 6
4 6
R
T
=
24
2
10
= 2,4
b) I
T
=
V
R
I
T
=
V
R1 R2
R1 R2
I
T
=
R1 R2
R1 R2
I
T
=
4 6
4 6
I
T
=
10
24
2
= 10 A
c) I
1
=
V1
R1
I
2
=
V2
R2
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
9
tegangan di setiap tahanan sama dengan tegangan sumber, V = V
1
= V
2
I
1
=
24
4
= 6 A I
2
=
24
6
= 4 A
Apabila yang diketahui adalah I
T,
maka penyelesaian dapat diselesaikan
dengan cara sebagai berikut:
I
1
=
V1
R1
Karena: V = I
T
. R
T
, maka:
I
1
=
R
R1
I
1
=
R1
(
R1 R2
R1 R2
)
I
1
=
R1
(
R1 R2
R1 R2
)
I
1
=
R2
R1 R2
I
1
=
6
4 6
10
I
1
=
6
10
10 = 6 A
I
2
=
R
R2
I
2
=
R2
(
R1 R2
R1 R2
)
I
2
=
R2
(
R1 R2
R1 R2
)
I
2
=
R1
R1 R2
I
2
=
4
4 6
10
I
2
=
4
10
10 = 4 A
Sambungan tahanan yang dihubungkan secara paralel dibutuhkan jika:
a) Nilai tahanan atau resistor yang dibutuhkan lebih besar dari tahanan atau
resistor yang tersedia
b) Diperlukan untuk pembagian aliran, bila aliran yang diminta lebih kecil
ataupun lebih besar daripada yang telah tersedia
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
10
IV. RANGKAIAN GABUNGAN
Rangkaian gabungan adalah kombinasi dari rangkaian seri dan
parallel. Perhatikan Gambar 1.7:
Gambar 1.7 Tiga buah resistor yang dihubungkan secara paralel dan seri
Pada rangkaian tersebut terlihat bahwa tahanan R
2
dan R
3
disambung
secara paralel di antara titik b dan di titik c. Hambatan pengganti dari
tahanan R
2
dan R
3
dapat diumpamakan sebagai tahanan R
P
(Rangkaian
paralel), kemudian R
P
ini dihubungkan secara seri dengan tahanan R
1
.
Gambar 1.8 Tahanan yang dihubungkan secara paralel diubah menjadi R
P
Arus yang masuk pada rangkaian pada Gambar 1.8 akan melalui
tahanan R
1
dan R
P
, seperti halnya arus yang memasuki pada tahanan seri
nilainya sama besar. Jika kita lihat rangkaian pada Gambar 1.7, arus yang
masuk akan melewati tahanan R
1
kemudian akan terbagi di titik b, sebagian
arus mengalir melewati R
2
dan sebagiannya lagi melewati tahanan R
3
.
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
11
Sedangkan arus pada titik c akan sama besar dengan arus yang masuk pada
rangkaian. Sesuai dengan Hukum pertama Kirchoff yaitu Jumlah arus yang
masuk pada suatu titik cabang harus sama dengan jumlah arus yang
meninggalkannya. Untuk tegangannya dapat dianalisis sesuai dengan cara
sambungannya. Sambungan secara seri memiliki jumlah seluruh tegangan
tiap tahanannya sama dengan tegangan sumber, sedangkan sambungan
paralel tegangan setiap tahanannya sama besar. Maka persamaan arusnya:
I = I
1
= I
P
I = I
1
= I
2
+ I
3
Tegangannya,
V = V
ab
+ V
bc
V
bc
= V
2
= V
3
Contoh penyelesaian rangkaian gabungan:
Gambar 1.9 Contoh soal rangkaian gabungan
Tentukanlah: a) Hambatan pengganti ( R
T
)
b) Kuat arus pada rangkaian ( I
T
)
c) Kuat arus pada R
1
, R
2
, dan R
3
( I
1
, I
2
, dan I
3
)
d) Tegangan pada R
1
, R
2
, dan R
3
( V
1
, V
2
, dan V
3
)
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
12
Penyelesaian :
a) Untuk menyelesaikan rangkaian gabungan, terlebih dahulu kita analisa
rangkaiannya. Kemudian menggantikan tahanan yang tersambung paralel
menjadi R
P
.
Gambar 1.10 Sambungan paralel diganti dengan R
P
R
P
=
R2 R3
R2 R3
R
P
=
3 6
3 6
R
P
=
18
2
9
= 2
R
1
dan R
P
terhubung secara seri, maka:
R
T
= R
1
+ R
P
R
T
= 4 + 2
R
T
= 6
b) I
T
=
V
R
I
T
=
12
6
= 2 A
c) Rangkaian seri, maka:
I
T
= I
1
= I
P
= 2 A
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
13
Rangkaian paralel, maka:
I
P
= I
2
+ I
3
I
2
=
R3
R2 R3
I
2
=
6
3 6
2
I
2
=
6
9
2
I
2
= 1,33 A
I
3
=
R2
R2 R3
I
3
=
3
3 6
2
I
3
=
3
9
2
I
3
= 0,67 A
d) Rangkaian seri, maka:
V = V
1
+ V
P
V
1
=
R1
R1 + R
V
V
1
=
4
4 + 2
12
V
1
=
4
6
12
V
1
= 8 volt
V
P
=
R
R1 + R
V
V
P
=
2
4 + 2
12
V
P
=
2
6
12
V
P
= 4 volt
Rangkaian paralel, maka:
V
P
= V
2
= V
3
= 4 volt
Sambungan seri paralel atau rangkaian gabungan dibutuhkan jika tegangan
dan kuatnya aliran listrik yang dibutuhkan lebih besar daripada yang telah
tersedia.
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
14
V. POTENSIOMETER
Potensiometer adalah salah satu resistor variabel yang biasa digunakan
untuk mengatur tegangan pada rangkaian lain. Contoh penggunaanya yaitu
sebagai pengatur volume pada receiver atau pada radio.
Pada gambar diatas, R
1
dan R
2
dihubungkan secara seri, maka untuk
mendapatkan harga Vout-nya menggunakan rumus :
Vout =
. Vin
Berbeda lagi dengan gambar potensiometer yang digunakan sebagai
pengatur volume dibawah ini.
Pada gambar diatas, R
L
dan R
2
dihubungkan secara paralel, maka untuk
mendapatkan Vout, R
L
dan R
2
harus dicari terlebih dahulu R
p
-nya, setelah
mendapatkan harga R
P
, R
P
menjadi seri dengan R
1
,
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
15
sehingga Vout-nya dapat dicari dengan rumus :
Vout =
. Vin
Contoh penyelesaian rangkaian potensiometer :
Tentukanlah range tegangan yang nilainya bervariasi antara nilai
minimum dan maksimumnya.
Penyelesaian :
a) Ketika terminal yang dapat bergeser berada pada posisi paling
atas, Vout-nya dapat dihitung =
Vout = 120 x
= 60 V.
b) Ketika terminal yang bisa bergeser berada pada posisi paling
bawah, tegangan antara terminal b dan c = 0 V karena kedua
terminal ini menjadi short circuit ( berhubungan langsung karena
tidak ada hambatan.
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
16
Tabel potensio
V
in
R
port 1
()
R
port 2
()
R () R
m
()
R
p1
() R
p2
() V
out
220 V 100 900 50 100 33,330 90,00 160,540 V
220 V 200 800 50 100 40,000 88,89 151,725 V
220 V 300 700 50 100 42,860 87,50 147,670 V
220 V 400 600 50 100 44,440 85,71 144,880 V
220 V 500 500 50 100 45,450 83,33 143,760 V
220 V 600 400 50 100 46,150 80,00 139,500 V
220 V 700 300 50 100 46,667 75,00 135,616 V
220 V 800 200 50 100 47,058 66,66 128,961 V
220 V 900 100 50 100 47,368 50,00 112,474 V
Keterangan
V
in
= Tegangan Masuk R
m
= Tahanan Dalam
R
port 1
= Potensio (bagian 1) R
p1
= Rangkaian Pararel 1
R
port 1
= Potensio (bagian 2) R
p2
= Rangkaian Pararel 2
R = Resistor V
out
= Tegangan Keluar
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
17
Soal dan Jawaban
1) Perhatikan gambar dibawah ini:
Tentukanlah: a) Hambatan pengganti dari keempat tahanan ( RT )
b) Tegangan sumber ( V )
Jawab:
a) R
T
= R
1
+ R
2
+ R
3
+ R
4
R
T
= 2 + 3 + 4 + 6
R
T
= 15
b) V = I . ( R
1
+ R
2
+ R
3
+ R
4
)
V = 4 A . ( 2 + 3 + 4 + 6 )
V = 4 15
V = 60 volt
2) Tentukanlah berapa hambatan pengganti dari rangkaian tahanan
gabungan di bawah ini!
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
18
Jawab :
Selanjutnya,
Seri: R
de
= R
2
+ R
3
R
de
= 6 + 6 = 12
Paralel di antara titik c dan titik h:
R
ch
=
Rde R4
Rde R4
R
ch
=
12 6
12 6
= 4
Seri: R
bi
= R
1
+ R
ch
+ R
5
R
bi
= 3 + 4 + 3 = 10
Seri: R
jk
= R
6
+ R
7
R
bi
= 3 + 3 = 6
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
19
Maka:
Paralel di antara titik a dan titik g:
R
ag
=
Rbi Rk
Rbi Rk
R
ag
=
10 6
10 6
= 3,75
Dapat diperoleh hambatan penggantinya adalah 3,75
3) Tiga buah resistor dirangkai seperti gambar dibawah ini. Jika rangkaian
tersebut memiliki kuat arus sebesar 4 A, tegangan sumbernya 60 volt dan
R
1
= 6 , R
2
= 24 Berapakah besar hambatan pada tahanan R
3
?
Dik: R
1
= 6 Dit: R
3
?
R
2
= 24
I = 4 A
V = 60 volt
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
20
Jawab:
V = I . RT
R
T
=
V
R
T
=
60
4
= 15
R1 dan R2 terhubung paralel, maka:
R
P
=
R1 R2
R1 R2
R
T
=
6 24
6 24
=
144
2
30
= 4,8
RP dan R3 terhubung seri, maka:
RT = RP + R3
R3 = RT RP
R3 = 15 4,8 = 10,2
4) Apa perbedaan rangkaian yang dihubungkan secara paralel dan seri
dilihat dari arus pada setiap tahanan yang ada?
Jawab:
Arus total yang masuk pada rangkaian paralel memiliki nilai yang sama
besar dengan jumlah seluruh arus pada masing-masing tahanan,
sedangkan arus total yang masuk pada rangkaian seri memiliki nilai yang
sama besar dengan nilai arus pada setiap masing-masing tahanan.
Seri : I
T
= I
1
+ I
2
+ I
3
+ ... + I
n
Paralel : I
T
= I
1
= I
2
= I
3
= ... = I
n
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
21
5) Tentukan range tegangan potensiometer di bawah ini yang nilainya
bervariasi antara nilai minimum dan maksimumnya.
Jawab :
a) Tegangan minimum antara terminal b dan c akan terjadi saat
kontak geser berada pada posisi paling bawah dari resistor
variabel. Pada posisi ini, Vout = 0 V, karena terminal b dan c
terhubung singkat ( short circuit ) seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini.
b) Tegangan maksimum terjadi ketika kontak geser berada pada
posisi paling atas dari resistor variabel.
Resistansi R
2
paralel dengan beban resistor R
L
. Tegangan antara
terminal b dan c dapat dihitung dengan aturan pembagi tegangan.
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
22
Mula-mula R
2
dan R
L
dihitung dicari hambatan penggantinya ( R
p
)
Rp =
= 25K
lalu diseri dengan R
1
. Jadi rumusnya :
Vout = Vin x
= 120 V x
= 40 V.
Dapat disimpulkan bahwa tegangan output dari potensiometer
dapat desetel dari 0 V 40 V untuk beban resistansi R
L
= 50 K.
Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer
23
DAFTAR PUSTAKA
Guntoro, Nanang A. 2013. Fisika Terapan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hardy, Syam. 1994. Dasar-Dasar Teknik Listrik Aliran Rata 1.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Grob, Bernard. 1984. Basic Electronics. New York: Mc Graw Hill.