You are on page 1of 25

1

VIBRASI KRISTAL
1. Vibrasi Kisi Monoatomik 1 Dimensi
Kakas (force) pada bidang S yang disebabkan oleh pergeseran bidang s+p
sebanding dengan U
s+p
-U
s
. Untuk p=1 dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Gelombang elastik pada atom kristal
Kakas total pasa bidang s dari bidang s1 adalah ;
1 1
( ) ( )
s s s s s
F C U U C U U
+
= +
(1)
Dengan C adalah tetapan kakas
Menurut Hukum II Newton kakas dapat dinyatakan :
2
2
s
x
d U
F M
dt
= (2)
Dari persamaan 1 dan 2 diperoleh persamaan diferensial pada persamaan (3)
2
1 1 2
1 1
( ( )
( 2 )
s
s s s s
s s s
d U
M C U U C U U
dt
C U U U
+
+
= +
= +
(3)
Andaikan solusi dari persamaan (3) adalah
1
iska i t
s
ika
s s
U Ue e
U U e

=
=
(4)
Jika persamaan (4) disubstitusi kepersamaan (3) diperoleh
(5)
2
2
2
( )(1 cos )
4 1
( ) sin (
2
C
ka
M
C
ka
M
=
=
2
1 1
( 2 )
[ 2]
s s s s
ika ika
s
M U C U U U
C e e U

= +
= +
2
0
4 1
| sin |
2
1
| sin |
2
C
ka
M
ka

| |
=
|
\
| |
=
|
\
1.1 Memenuhi Syarat Bragg
Dengan menggunakan hubungan angka gelombang dengan panjang
gelombang diperoleh ;
2
2
4
2 cos 0, 74
4
a
a
c c
Vg a
m m

=
=
= ~
2
2
m
a
k

= = (6)
Dengan memilih
1
,
2
d a = = , dan n=1, maka:
2 sin
2
d
a
=
=
1.2 Hubungan Dispersi Kristal Monoatomik
3
1.3 Kecepatan Group
(7)
Pada saat ka =
2
2
2 cos 0
2
a
a
c
Vg
m

=
=
= =
Tidak ada gradien
Pada saat ka = /2
2
2
4
2 cos 0, 74
4
a
a
c c
Vg a
m m

=
=
= ~
Memiliki gradient
1
2 | sin |
2
2 cos
2 2
d d c
Vg ka
dk dk m
c a ka
m



= =
`

)
=
4
2. Vibrasi Kisi Diatomik 1 Dimensi
Persamaan gerak :
F = m.a = c. x A
Untuk , ) , )
2
1 2 1 2
m m c V U V U
s
s s s s
d U
dt

= +

2
1 1 2
m c V V 2U
s
s s s
d U
dt

= + (8)
Untuk , ) , )
2
2 2 1 2
m m c U +V U V
s
s s s s
d U
dt
+
= + +

2
2 1 2
m c U U 2V
s
s s s
d U
dt
+
= + (9)
Solusinya
i (ksa- t)
i (ksa- t )
s
i (ksa- t) ika
1
U U. e
V = V. e
U U. e . e
s
s

+
=
=
i (ksa- t) ika
s-1
V V.e .e

= (10)
Persamaan (10) dimasukkan ke persamaan (8) diperoleh
i (ksa- t)
s
U = U. e

i (ksa- t)
2
2
2 i (ksa- t)
2
i U. e
U. e
s
s
dU
dt
d U
dt

=
=

2 i (ksa- t) i (ksa- t) i (ksa- t) ika i (ksa- t)
1
m .U e c U. e V.e .e 2U.e

= +

2 -ika
1.
m U c U+Ve 2U = (11)
5
Dengan cara yang sama bila persamaan (10) dimasukkan ke persamaan (9)
didapat :

2 ika
2
m .V cU (1+e ) 2cV = (12)
Dari persamaan (11) dan persamaan (12) bila dibuat determinant:
2
1
2
1
2
1
2
1
( )(1 ) 2
0
2 ( )(1 )
( )(1 ) 2
0
2 ( )(1 )
ika
ika
ika
ika
U c e c m
V c m c e
c e c m
c m c e

+
=
+
+
=
+
, ) , )
, )
2 2
1 1
4 2 2
1 2 1 2
2 2 ( )(1 )( )(1 ) 0
( ) 2 (2 ) 0
ika ika
ika ika
c m c m c e c e
m m c m m c e e



+ + =
+ + + =
Ingat
ika
ika ika
e cos ka + i sin ka
e e 2 cos ka

=
+ =
Maka
, )
4 2 2
1 2 1 2
( ) 2 2 ((1 cos ka) 0 mm c m m c + =
Rumus abc :
, )
2
2
1 2 1 2 1 2
2
12
1 2
2 ( ) 2 4( )(2 )(1 cos ka)
( )
2( )
c m m c m m mm c
mm

+ +
=
Ingat
2
1
2
1 cos ka = sin ka
Maka
2 2 2
1
1 2 1 2 1 2
1 1 1 1 4
( ) ( ) ( ) sin
2
ka
c c
m m m m mm

| |
= + + +
|
\
(13)
Persamaan (13) merupakan persamaan cabang optik (gelombang elektromagnetik)
2 2 2
2
1 2 1 2 1 2
1 1 1 1 4
( ) ( ) ( ) sin
2
ka
c c
m m m m mm

| |
= + + +
|
\
(14)
Persamaan (14) merupakan persamaan cabang akustik (bunyi)
6
Grafik : ( ) f k =

Untuk
0 k =
2
1 2 1 2
2
1 2 1 2
1 1 1 1
(2 )( ) (2 )( )
1 1 1 1
( ) ( ) 0
op op
ak
c c
m m m m
c c
m m m m

= + = +
= + + =
/ k a =
2 2
1 2 1 2 1 2
2 2
1 2 1 2 1 2 1 2
2 2
1 2 1 2 1 2
2
1 2 1 2
1 2 1 2
1 1 1 1 4
( ) ( )
1 1 1 1 2 4
( ) ( ) ( )
1 1 1 1 2
( ) ( ) ( )
1 1 1 1
( ) ( )
1 1 1 1
( ) ( )
op
c c
m m m m mm
c c
m m m m mm mm
c c
m m m m mm
c c
m m m m
c c
m m m m
= + + +
= + + + +
= + + +
= + +
= + +
2
1
2
op
c
m
= (15)
Dengan cara yang sama :
2
1 2 1 2
1 1 1 1
( ) ( )
ak
c c
m m m m
= + +
2
2
2
ak
c
m
= (16)
7
Bila
1 2
1 2
2 2 c c
m m
m m
< >
Bila
1 2
1 2
2 2 c c
m m
m m
> <
Yang terjadi adalah tidak ada celah terlarang yang artinya untuk setiap energi
selalu menghasilkan getaran
3. Fonon
Fonon dalam fisika adalah kuantum kuantum moda vibrasi pada kisi kristal
tegar, seperti kisi kristal pada zat padat. Kristal dapat dibentuk dari larutan, uap,
lelehan atau gabungan dari ketiganya. Pembentukan kristal sangat dipengaruhi
oleh laju nukleasi dan pertumbuhan. Bila pertumbuhan lambat, kristal yang
terbentuk akan cukup besar, disertai dengan penataan atomatom atau molekul-
molekul secara teratur dengan berulang sehingga sehingga energi potensialnya
minimum. Fisika zat padat sangat berkaitan erat dengan kristal dan elektron di
dalamnya.
Fisika zat padat mengalami perkembangan pesat setelah ditemukan Sinar-X
dan keberhasilan di dalam memodelkan susunan atom dalam kristal. Atom-atom
atau molekulmolekul dapat berbentuk kisi kristal melalui gaya tarik menarik
(gaya coulomb). Kisikisi tersebut tersusun secara priodik membentuk kristal.
Atomatom yang menyusun zat padat bervibrasi terhadap posisi keseimbanganya
8
sehingga kisikisi kristal pun ikut bervibrasi. Fenomena yang muncul dari
kuantisasi sistem fisika zat padat tetapi memiliki perbedaan energi dengan
panjang gelombang lebih panjang dibanding gelombang elektromagnetik disebut
fonon. Energi kuantum dari vibrasi gerak dalam medan gelombang elastis dapat
dianalogikan seperti dalam foton dalam gelombang elektromagnetik.
Konsep fonon tersirat dalam teori Debye yang sangat penting dan jauh
mencapai konsepnya. Kita telah melihat bahwa energi setiap mode adalah
terkuantisasi, energi dari unit kuantum menjadi . Karena mode yang kita miliki
adalah gelombang elastis, yang pada kenyataannya, terkuantisasi energi
gelombang suara elastis. Prosedur ini analog dengan yang digunakan dalam
mengkuantisasi energi medan elektromagnetik, di mana sel hidup alam lapangan
diungkapkan dengan memperkenalkan foton. Dalam kasus ini, partikel seperti
entitas yang membawa energi unit bidang elastis dalam modus tertentu disebut
sebuah Fonon. Energi fonon tersebut yaitu:
= (16)
Sedangkan Fonon juga merupakan gelombang berjalan, ia membawa
momentum sendiri. Analogi foton (sama seperti persamaan de Broglie),
momentum Fonon diberikan oleh p = h / , dimana adalah panjang gelombang.
Ditulis = 2 / q, dimana q adalah vektor gelombang, kita memperoleh
momentum untuk Fonon tersebut:
p = q (17)
Sama seperti kita berpikir tentang gelombang elektromagnetik sebagai aliran
foton, sekarang kita melihat sebuah gelombang suara elastis sebagai aliran fonon
yang membawa energi dan momentum gelombang. Kecepatan perjalanan Fonon
sama dengan kecepatan suara dalam medium.
Jumlah fonon dalam mode pada kesetimbangan termal, karena energi per
Fonon sama dengan , dan karena energi rata-rata fonon dalam modus diberikan
oleh berarti rata-rata jumlah fonon dalam modus diberikan oleh
n =
1
e

1
9
Jumlah ini tergantung pada suhu pada T = 0, n = 0, tetapi dengan
meningkatnya T, n juga meningkat, akhirnya meraih nilai n = kT / pada suhu
tinggi. Di sini kita melihat hal yang menarik: fonon diciptakan hanya dengan
meningkatkan suhu, dan karenanya jumlah mereka dalam sistem ini tidak kekal.
Ini tidak seperti kasus pada partikel lebih dikenal fisika-misalnya, elektron atau
proton di mana jumlah ini kekal.
Hubungan dispersi fonon sering dijelaskan dengan hamburan tak elastik dari
neutron dengan emisi atau absorpsi proton. Lebar sudut dari berkas neutron yang
tersebar memberi informasi tentang waktu hidup fonon. Sebuah neutron berada
pada kisi kristal akibat interaksi inti atom. Hamburan kinematik neutron pada kisi
kristal menggambarkan aturan seleksi vektor gelombang secara umum
(18)
Dengan persyaratan konservasi energi. K merupakan vektor gelombang dari
foton yang dilepas (+) atau diserap (-) dalam suatu proses, dan G adalah vektor
kisi resiprokal. Untuk fonon, G sama seperti k, berada di zona Brillouin pertama.
Energi kinetic interaksi neutron adalah
2
2
n
p
M
,dimana M
n
adalah massa
neutron.Momentum p diberikan oleh k , dimana k adalah vektor gelombang dari
neutron,. Energi kinetic dari ineraksi neutron adalah
2 2
/ 2
n
k M , dimana Jika k
adalah vektor gelombang dari hasil interaksi neutron, maka energinya adalah
2 2
' / 2
n
k M . Persamaan konservasi energy adalah
(19)
Dimana adalah energi fonon yang dilepaskan (+) atau diserap (-) selama
proses berlangsung.
'
k G k K + =
2 2 2 2
'
2 2
n n
k k
M M
=

10
Baru-baru ini konsep simetri cermin diperkenalkan dalam studi dinamika ion
alkali-halida. Intinya, untuk mempertimbangkan bahwa kristal akan terbentuk jika
tanda ion pada A
+
B
-
terbalik.
4. Momentum Fonon
Sebuah fonon dari vektor gelombang K akan berinteraksi dengan foton
neutron, dan seolah-olah memiliki K . Bagaimanapun, fonon tidak membawa
momentum fisik. Alasan bahwa fonon dalam satu kisi tidak membawa momentum
adalah bahwa koordinat fonon melibatkan koordinat relatif dari atom. Sehingga
dalam molekul H
2
koordinat getaran molekul terletak di r
1
r
2
, yang merupakan
koordinat relatif dan tidak membawa momentum linier, koordinat pusat massa
(r
1
+ r
2
) sesuai dengan mode K = 0 dan dapat membawa momentum linier.
Momentum fisik dari kristal adalah
(20)
Ketika Kristal membawa fonon K;
(21)
Dimana s berjalan diatas N atom. Digunakanlah seri
(22)
Telah ditemukan bahwa nilai
2 r
K
Na

=
, dimana r adalah integer.
Sehingga exp(inKa) exp( i 2 r) 1 = = dan momentum Kristal bernilai nol.
( )
d
p M us
dt
=
M( )[1 exp(inka)]
( ) exp( )
[1 exp( )]
s
du
du
dt
p M isKa
dt ika

= =

1
0
(1 )
(1 )
N
N
s
s
x
x
x

11
(23)
Sama, untuk tujuan praktik fonon bertindak seolah-olah momentum adalah
K , dimana hal ini disebut momentum kristal. Dalam kristal terdapat aturan
seleksi vektor gelombang untuk memperbolehkan transisi antara keadaan
kuantum. Hamburan elastis dari foton sinar x oleh kristal diatur oleh aturan seleksi
vektor gelombang.
(24)
Dimana G adalah vector dalam isi timbal balik, k adalah vektor gelombang
dari foton yang diamati dan k

adalah vektor gelombang dari foton tersebar. Dalam


proses refleksi Kristal semua akan mengalami momentum G , tetapi ini jarang
dianggap secara eksplisit. Gelombnag vektor total yang merupakan interaksi
gelombang bersifat kekal dalam kisi periodik, dengan penambahan yang mungkin
dari vektor kisi resiprokal G. Momentum keseluruhan selalu dijaga.Jika hamburan
foton bersifat inelastic, dengan membuat fonon dari vektor gelombang K, maka
aturan seleksi vektor gelombang menjadi : k

= k + K + G
5. Hamburan Elastik Foton Oleh Fonon
5.1.GelombangElastikDanFonon
Dalampendekatangelombangpanjang,tinjausebuahbatangberpenampangA
dengan rapatmassa, yangdirambatigelombangmekanikke
arahmemanjangbatangx. Pada setiap titik x dalam batang terjadi perubahan
panjang u (x) sebagai akibat adanya
tegangan(x)darigelombang,lihatgambar1.Dapatdituliskanreganganpadabatang:
( ) exp( ) 0
s
du
p M isKa
dt
= =

'
k k G = +
12
Gambar.1.
du
dx
e= (25)
karenateganganyangmemenuhihukumHookesebagaiberikut:
E = e (26)
dengan E menyatakan Modulus elastik atau Modulus Young. Selanjutnya,
menurut hukumkedua Newton,tegangan yangbekerja padaelemen
batangdxmenghasilkangayasebesar:
( ) ( ) F A x dx x = + (27)
akan menyebabkan massa elemen batang tersebut (Adx) mendapatkan
percepatan sebesar
2
2
( )
u
t
c
c
sehingga :

2
2
( ) ( )
u
Adx A x dx x
t

c
= +
c
(28)
Dapat dijabarkan :
2
2
dx
x
E dx
dx
du
E dx
x dx
d u
E dx
dx

c
=
c
c
=
c | |
=
|
c
\
| |
=
|
\
(29)
Masukkankembalihasil(28)kepersamaansemula(29)memberikan:
13
2 2
2 2
.
u u
Adx E dx A
t x

c c
=
c c
yang dapat disederhanakan menjadi
2 2
2 2
u u
x E t
c c | |
=
|
c c
\
(30)
yaitu persamaan gelombang elastik. Dan bila dibandingkan dengan
persamaangelombang umum :
akan diperoleh ungkapan bagi kecepatan gelombang elastik :
1
2
s
E
v

| |
=
|
\
(31)
Jelasbahwakecepatangelombangmekanikdalambatang(secaraumumpadazat
padat) bergantungpadabesaranelastikbahantersebut,yakni
modulusYoung.Karena
perambatangelombangtersebutbergantungpadabesaranelastikmaka
gelombangyang bersangkutandisebutgelombangelastik.
Bentuk penyelesaian daripersamaan gelombang, persamaan (30),dapat
dipilihsolusi gelombangbidang:
0
( ) exp( ) u x u ikx i t = (32)
dengankbilangangelombang(=2/),frekuensisudutdanpanjanggelombang.
Bila hanya diperhatikan bergantung gelombang terhadap posisi (x),
dengan mengabaikanfaktorwaktu(t),makafungsigelombangbidangdapatditulis:
0
( ) exp( ) u x u ikx = (33)
Dengan menganggap panjang batang L, fungsi gelombang harus memenuhi
syarat periodik, yaitunilaipadaujungkiri(x=0)harussamadengannilainyapadaujung
kanan(x=L),jadi:
2 2
2 2 2
1
s
u u
x v t
c c
=
c c
14
0 0
( 0 _ ( )
exp( )
u x u x L
u u ikL
= =
=
(34)
Ini berarti
exp( ) 1 ikL =
Atau
ln(2 ) ikL =
Dan
2
K n
L
| |
=
|
\
(35)
dengan n = 0, 1, 2, ......... Persamaan terakhir (2.11) mengungkapkan
bahwagelombangdapatmerambatdalambatangyangpanjangnyaL bilamanabilangan
gelombangnyamemilikihargakelipatanbulat(0,1, 2,......)dari2/L.Ataudengankata
lainbilangangelombangkberhargadiskrit.Keadaan di atas bila dituliskan dalam
ruang k (koordinat yang menyatakan bilangan gelombang) akan terlihat seperti
pada gambar 2a. Titik-titik dalam ruang k menyatakan ragam (moda)
gelombang. Andaikan panjang batang cukup besar (L>>), maka jarak 2/L akan
mendekati nol dan ini berarti titik-titik dalam ruang - k makin berdekatan (ruang -
k mendekati malar/ kuasi kontinyu), lihat gambar 2b.
Gambar2.Ruangksatudimensi:a.diskrit,danb.malar
Berdasarkan gambar 2 dapat didefinisikan jumlah ragam gelombang elastik yang
15
mempunyai bilangan gelombang antara k dan k + dk (dalam interval dk) adalah :
2 2
dk L
dk
L

| |
=
|
| |
\
|
\
(36)
Dengan
2
k
L

=
Jumlah ragam gelombang seperti pada persamaan d untuk setiap satuan volume
disebut rapat keadaan atau ditulis g(k) dk. Rapat keadaan dapat juga
diungkapkan sebagaifrekuensisudut,yaitug()
d;yangmenyatakanjumlahragamgelombang
elastikpersatuanvolumedenganfrekuensiantara dan+d(dalamintervald).Di
pihaklain,kdanberhubungansatusamalainmelaluihubungandispersi,lihatgambar3
.,yaitu bahwa berbanding lurus terhadap k untuk kisi malar :
2
s
v = (37)
Gambar3.Hubungandispersilinieruntukkisimalar(pendekatangelombang
panjang)
dengan v
s
adalah kecepatan gelombang pada medium yang bersangkutan.
Melalui hubunganinig()dapatditentukan:
( ) 2
2
( )
s
L
g d dk
L dk
g
d
L
v

| |
=
|
\
| |
=
|
\
=
(38)
15
mempunyai bilangan gelombang antara k dan k + dk (dalam interval dk) adalah :
2 2
dk L
dk
L

| |
=
|
| |
\
|
\
(36)
Dengan
2
k
L

=
Jumlah ragam gelombang seperti pada persamaan d untuk setiap satuan volume
disebut rapat keadaan atau ditulis g(k) dk. Rapat keadaan dapat juga
diungkapkan sebagaifrekuensisudut,yaitug()
d;yangmenyatakanjumlahragamgelombang
elastikpersatuanvolumedenganfrekuensiantara dan+d(dalamintervald).Di
pihaklain,kdanberhubungansatusamalainmelaluihubungandispersi,lihatgambar3
.,yaitu bahwa berbanding lurus terhadap k untuk kisi malar :
2
s
v = (37)
Gambar3.Hubungandispersilinieruntukkisimalar(pendekatangelombang
panjang)
dengan v
s
adalah kecepatan gelombang pada medium yang bersangkutan.
Melalui hubunganinig()dapatditentukan:
( ) 2
2
( )
s
L
g d dk
L dk
g
d
L
v

| |
=
|
\
| |
=
|
\
=
(38)
15
mempunyai bilangan gelombang antara k dan k + dk (dalam interval dk) adalah :
2 2
dk L
dk
L

| |
=
|
| |
\
|
\
(36)
Dengan
2
k
L

=
Jumlah ragam gelombang seperti pada persamaan d untuk setiap satuan volume
disebut rapat keadaan atau ditulis g(k) dk. Rapat keadaan dapat juga
diungkapkan sebagaifrekuensisudut,yaitug()
d;yangmenyatakanjumlahragamgelombang
elastikpersatuanvolumedenganfrekuensiantara dan+d(dalamintervald).Di
pihaklain,kdanberhubungansatusamalainmelaluihubungandispersi,lihatgambar3
.,yaitu bahwa berbanding lurus terhadap k untuk kisi malar :
2
s
v = (37)
Gambar3.Hubungandispersilinieruntukkisimalar(pendekatangelombang
panjang)
dengan v
s
adalah kecepatan gelombang pada medium yang bersangkutan.
Melalui hubunganinig()dapatditentukan:
( ) 2
2
( )
s
L
g d dk
L dk
g
d
L
v

| |
=
|
\
| |
=
|
\
=
(38)
16
Angka2padapersamaantersebutmunculkarenaragamgelombangmeliputi2 daerah
(positif dannegatif), yaitu berhubungan dengan gelombang yangmerambat
kearah kanandankiri.
Lebihlanjut,perubahangelombangdiatasdapatdiperluasuntukkasustiga-dimensi.
Dalamruangtiga-
dimensi,fungsigelombangdenganmengabaikanfaktorwaktuditulis:

0
( , , ) exp ( )
x y z
u x y z u i k x k y k z = + + (39)
Syaratbatasperiodikmenghasilkan :

exp ( )
x y z
iL k k k + + (40)
Halinidapatdipenuhioleh:
2 2 2
; ;
, , 0, 1, 2,...
x y z
k l k m k n
L L L
l m n
| | | | | |
= =
| | |
\ \ \
=
Setiap titik dalam ruang - q dinyatakan oleh :
( , , )
2 2 2
, ,
x y z
k k k k
l m n
L L L

=
| |
=
|
\
(41)
yangmerupakan saturagam gelombang. Pada gambar 4.dilukiskan ruang-ktiga-
dimensi,proyeksipadabidangk
y
-
k
z
danbesarnyavolumeyangditempatiolehsatutitik
(k
x
,k
y
,k
z
)dalamruang-
ktersebut.
16
Angka2padapersamaantersebutmunculkarenaragamgelombangmeliputi2 daerah
(positif dannegatif), yaitu berhubungan dengan gelombang yangmerambat
kearah kanandankiri.
Lebihlanjut,perubahangelombangdiatasdapatdiperluasuntukkasustiga-dimensi.
Dalamruangtiga-
dimensi,fungsigelombangdenganmengabaikanfaktorwaktuditulis:

0
( , , ) exp ( )
x y z
u x y z u i k x k y k z = + + (39)
Syaratbatasperiodikmenghasilkan :

exp ( )
x y z
iL k k k + + (40)
Halinidapatdipenuhioleh:
2 2 2
; ;
, , 0, 1, 2,...
x y z
k l k m k n
L L L
l m n
| | | | | |
= =
| | |
\ \ \
=
Setiap titik dalam ruang - q dinyatakan oleh :
( , , )
2 2 2
, ,
x y z
k k k k
l m n
L L L

=
| |
=
|
\
(41)
yangmerupakan saturagam gelombang. Pada gambar 4.dilukiskan ruang-ktiga-
dimensi,proyeksipadabidangk
y
-
k
z
danbesarnyavolumeyangditempatiolehsatutitik
(k
x
,k
y
,k
z
)dalamruang-
ktersebut.
16
Angka2padapersamaantersebutmunculkarenaragamgelombangmeliputi2 daerah
(positif dannegatif), yaitu berhubungan dengan gelombang yangmerambat
kearah kanandankiri.
Lebihlanjut,perubahangelombangdiatasdapatdiperluasuntukkasustiga-dimensi.
Dalamruangtiga-
dimensi,fungsigelombangdenganmengabaikanfaktorwaktuditulis:

0
( , , ) exp ( )
x y z
u x y z u i k x k y k z = + + (39)
Syaratbatasperiodikmenghasilkan :

exp ( )
x y z
iL k k k + + (40)
Halinidapatdipenuhioleh:
2 2 2
; ;
, , 0, 1, 2,...
x y z
k l k m k n
L L L
l m n
| | | | | |
= =
| | |
\ \ \
=
Setiap titik dalam ruang - q dinyatakan oleh :
( , , )
2 2 2
, ,
x y z
k k k k
l m n
L L L

=
| |
=
|
\
(41)
yangmerupakan saturagam gelombang. Pada gambar 4.dilukiskan ruang-ktiga-
dimensi,proyeksipadabidangk
y
-
k
z
danbesarnyavolumeyangditempatiolehsatutitik
(k
x
,k
y
,k
z
)dalamruang-
ktersebut.
17
Gambar4.Ruangktigadimensi:a.ruangkdalamkuadranI(k
x
,k
y
,k
z
0);b.
proyeksiruangkpadabidangk
y
-k
z
;c.volumeyangditempatiolehsatutitik
dalamruangk
Rapat keadaan g() dalam ruang tiga-dimensi dari rambatan gelombang
dapat ditentukan berdasarkan
gambar4.Jumlahragamgelombang(dalambolaberjejariq) adalah perbandingan
antara volume bola danvolume yangditempati oleh satu titikruang-k,jadi:
3
3
3
3 2
4
3
6
2
k
L
N k
L

| |
= =
|
| | \
|
\
(42)
Turunkan(diferensiasi)Nterhadapqakanmemberikang()d:
3
2
2
( )
2
L
dN k dk g d

= =
Atau
3
2
2
( )
2
L dk
g k
d


=
Gunakan hubungan dispersi
2
2
1
; ;
s
s s
dk
v k k
v d v

| |
= = =
|
\
Sehingga diperoleh :
2
2 3
( )
2
s
V
g
v

= (43)
V = L
3
, yaitu volume medium apabila berbentuk kubus. Dengan hasil rumusan
terakhir,
dapatdiperluashubunganantarajumlahragamgelombangyangdinyatakanolehtitik-
18
titikdalamruang- k.Dalampengertianini,satutitik(k
x
,k
y
,k
z
)setaradengan3(tiga)
ragamgelombangdalamruang(koordinat)tiga-
dimensi.Anggap,misalnya,gelombangmerambatkearah-
x,makaragamkearahxinimenjadigelombanglongitudinal(1 ragam)sedangkan
ragamkearahydanzmenjadigelombangtronsversal (2ragam), sehingga:
(kx,ky,kz) -1ragamlongitudinal
-2ragamtransversal
Dalamkasusgelombang merambat kearahsumbux,makaungkapan rapatkeadaan
dapatdituliskankembaliberbentuk:
2
2 3 3
, ,
1 2
( )
2
s L s T
V
g
v v

| |
= +
|
|
\
(44)
denganv
s,L
danv
s,T
adalahkecepatangelombanglongitudinaldankecepatangelombang
transversal.Sampaisejauhini,kita
telahmembahasrambatangelombangelastikpadabahanpadat.
Gelombangelastikpadazatpadatinidapatdisebabkanbaikoleh gelombangmekanik
(bunyi/ultrasonik) maupun oleh gelombang termal (inframerah). Kedua
gelombang tersebutdapatmenyebabkangetarankisi. Untukselanjutnya,paket-
paketenergigetaran kisidisebutfonon.Fonon
dapatdipandangsebagaikuasipartikel sepertihalnyafoton
padagelombangcahaya/elektromagnet. Melalui konsep yang mirip dualisme
partikelgelombang ini, rambatan getaran kisi dalam zat padat dapat dianggap
sebagai aliran fonon.
Beberapakonsepdualismegelombang-pertikelditunjukkanpadatabel1.
Tabel1.Beberapaeksitasielementerpadazatpadat.
19
6. Panas jenis
Sejumlahpanas(Q)yangdiperlukanpermolzatuntukmenaikkansuhunyadisebut
kapasitas kalor. Bila kenaikan suhu zatT, maka kapasitas panas adalah:
=

Jikaprosespenyerapanpanasberlangsungpadavolumetetap,makapanasyangdiser
apsamadenganpeningkatanenergidalamzat, Q= E,Emenyatakanenergidalam.
Kapasitas kalor pada volume tetap (C
v
)dapat dinyatakan :
=

=
Kapasitaspanaszatbergantungpadasuhu.Kapasitaspanaszatpadasuhutinggimendeka
tinilai3R;Rmenyatakantetapangasumum.KarenaR2kalori/K-mol, maka pada
suhu tinggi kapasitas panas zat padat :

Nilaidiatasberlakudalamselangsuhutermasuksuhuruang.KenyataannyaC
v
memiliki
nilai3R pada suhu tinggi untuk semua zat, ini yang dikenal sebagai
hukumDulong-Petit.
Padasuhurendah,C
v
menyimpangdarihukum Dulong-Petit,NilaiC
v
menurunseiring denganberkurangnyasuhuT,danC
v
menujunoluntukT =
0.DisekitarT=0nilaiCv
sebandingdenganT
3
.BagaimanakahkebergantunganC
v
terhadapTinidapatditerangk
an? Berikut akan dibahas tiga buah.
7. Teori Klasik Kapasitas Panas Kisi
20
Menurutfisikaklasik,getaranatom-atomzatpadat
dapatdipandangsebagaiosilatorharmonik.Osilatorharmonikmerupakansuatukonsep
/modelyangsecaramakroskopikdapat
dibayangkansebagaisebuahmassamyangterkaitpadasebuahpegasdengantetapanpeg
asC.
Untuk osilator harmonik satu-dimensi, energinya dapat dirumuskan :
= +
= +
= ( + ) (45)
denganvlajugetaranosilator,xsimpanganosilator, dan
frekuensisudutgetaranosilator = .
Untukosilatorharmoniksatudimensiyangmempunyaiduaderajadbebasmempunyai
energi rata-rata :
1 1
2 2
kT kT kT = + = (46)
Selanjutnya,karenaatom-atomdalamkristalmembentuksusunantiga-
dimensi,makauntuk satu mol osilator harmonik tiga-dimensi, energi dalamnya :
3 3 3
A A
E N N kT RT = = = (47)
Dengan demikian kapasitas kalornya :
3
v
E
C R
T
c | |
= =
|
c
\
(48)
darihasil(48)initerlihatbahwamenurutmodelfisikaklasik,kapasitaspanaszatpadat
tidakbergantungsuhudanberharga3R.HalinisesuaidenganhukumDulong-Petityang
hanya berlaku untuk suhu tinggi. Sedangkan untuk suhu rendah jelas teori ini
tidak berlaku.
8. Teori Einstein Kapasitas Panas Kisi
Atom-atom kristal dianggap bergetar satu sama lain di sekitar titik
setimbangnya secara bebas. Getaran atomnya dianggap harmonik sederhana yang
bebas sehingga mempunyai frekuensi sama
2
v

| |
=
|
\
sehingga di dalam zat
21
padat terdapat sejumlah N atom maka ia akan mempunyai 3N osilator harmonik
yang bergetar bebas dengan frekuensi .
3
total b b
kp
U k T Nk T = =

(49)
Model Einstein untuk T
3 3
v b
C Nk R = = sesuai dengan eksperimen Dulong dan Petit
Untuk / 1
b
T k T
Bila
kp
= maka
/
3
1
b
total k T
N
U
e

, )
, )
, )
, )
/
/
2 2
/
/ 2 2
2
/
/ 2 2
2
2 / /
2 2
/
3
1
1
3
1
3
1
3
2 1
3 1
1
b
b
b
b
b
b
b b
b
v k T
k T
v
k T
b
k T
v
k T
b
k T
v
k T k T
b
v
k T
b
U d N
C
T dT e
C N e
k T
e
N e
C
k T
e
N e
C
k T
e e
N
C
k T
e

c (
= =
(
c

| |
=
|
\
=

=
+
=

Untuk / 1
b
T k T maka:
2 2
/
3
b
k T
v
b
N
C e
k T

(50)
9. Model Debye Kapasitas Panas Kisi
Atom-atom dianggap sebagai oscilator harmonis yang tidak bebas. Artinya
gerakanatom-atom yang dipengaruhi oleh atom tetangga. Menyempurnakan
j
3 3 3
v b b
U d
C Nk T Nk R
T dT
c
= = = =
c
22
Model Einstein terutama untuk T<<. Menurut Debye, untuk T<< maka
(berada pada cabang akustik).
9.1 Rapat Keadaan (Density Of States) , ) D
, )
, )
, )
dN
D
d

= , Jumlah keadaan berbanding rentang energy. Maka jumlah


keadaan: , ) dN D d = . Energi Total:
/
1
kp
kp b
k T
total
k p
U e

, )
/
1
kp
kp b
D d
k T
total
p
U e

3
3
4
3
2
k
N
L

=
| |
|
\
3 3 3
2 2
6 6
L k Vk
N

= =
, )
3
2
2
dN Vk
D k
dk
= =
, )
2
2
2
dN dN dk Vk dk
D
d dk d d


= = =
g
d
v
dk

=
23
vk =
1 dk
d v
=
Jadi, , )
2 2 2
2 2 2 3
1
2 2 2
Vk Vk V
D
v v v


= = =
2
/ 2 3
3
/ 2 3
3
1 2
3
1 2
b
b
total k T
total k T
V
U d
e v
V
U d
e v

}
}

Sehingga limit dari integral di atas didapat:


D

, ) , ) N N total =
3
3
4
3
2
k
N
L

=
| |
|
\
D D
vk =
3
/ 2 3
0
3
1 2
D
b
v k T
U d V
C d
T dT e v

( c
= =
(
c

}

3
/ 2 3
0
3
2 1
D
b
v k T
V d
C d
v dT e

}

(51)
, )
4
/
2 2 3 2
0 /
3 1
2
1
D
b
b
k T
v
k T
b
V
C e d
v k T
e

24
Misalkan /
b
x k T = /
b
dx
k T
d
=
b
k T
d dx =

, )
4
4
2
/
2 2 2
0
3 1
2
1
D b
b
k T
x b
v
x
b
k T
x
k T V
C e dx
k T
e

| |
|
\
=

Bila didefinisikan : /
D b
D k = dengan
D
merupakan temperature Debye
Jadi:
, )
4 3 4
/
2 2 3
0
3
2
1
D
T
x b
v
x
Vk T x
C e dx
v
e

}
2 3
3
6
D
N v
V

=
Sehingga:
, )
3
4
/
2
0
9
1
D
T
x
v b
x
D
T x
C Nk e dx
e

| |
=
|
\
}
(52)
Untuk T yang tinggi
D
T 1
D
X
Maka:
, )
4 4
2
2
2 4
1
2
2! 4!
x
x
x x
e x
x x
e
= ~

+ +
`
)

Jadi:
/
3
2
0
9
D T
v b
D
T
C Nk x dx

| |
=
|
\
}
3
3
1
9 3
3
v b b
D
T
C Nk x Nk

| |
= =
|
\
Model Debye pada temperature tinggi:
3 3
v b
C Nk R = = Sesuai dengan hasil eksperimen Dulong dan pettit
Sedangkan pada temperature rendah
D
T 1
D
X
25
, )
, )
3
4
2
0
3
4
2
0
9
1
9
1
D
X
x
v b
x
D
x
v b
x
D
T x
C Nk e dx
e
T x
C Nk e dx
e

| |
=
|
\
| |
=
|
\
}
}

Dengan menggunakan Integgral Parsial di dapatkan:


4
U x =
3
4 dU x dx =
, )
1
x
x
e
dV dx
e
=

, )
1
1
x
V
e

, ) , )
, )
, )
, )
, )
, )
/
3
4 3
0
4
4
/
3
0
3
4
3
4
9
1 1
0
1 1
4
4 3! 4
1
12
5
234
D T
v b
x x
D
D T
x
x
v b
D
v b
D
UdV UV VdU
T x x
C Nk dx
e e
x
e e
x
dx
e
T
C Nk
T
C Nk

=

| |
= +
` |

\

)

= ~

=

| |
=
|
\
| |
=
|
\
} }
}
}

You might also like