You are on page 1of 13

0

PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SOSIALISASI










Disusun oleh:
1. Irsyad
2. Marselius Boang
3. Yenni
4. Sulvira
5. Sri Murti Ningsih
6. Sitt Nurafni Mahri
7. Rusni
8. Rahmadani Masali
9. Nurpa
10. Marlina Pabburu





AKADEMI KEPERAWATAN SAWERIGADING
PEMDA LUWU
CISARUA, 2014
1

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI
(TAKS : MENARIK DIRI)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sabagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari
dalam dirinya dan lingkungan luar baik keluarga, kelompok maupun
komunitas, dalam berhubungan dengan lingkungan manusia harus
mengembangkan strategi koping yang efektif agar mampu beradaptasi (Stuart,
2006 dalam Damiyanti, 2012).
Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial
pada berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai
hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam
menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak
akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan
lingkungan sosial.
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara
aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan
disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki,
kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 2007
dalam Damiyanti, 2012).
Kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan proses tumbuh
kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut. Untuk
mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap tugas perkembangan
sepanjang daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses. Pemutusan
proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan individu terhadap
proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta, respon
lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak
percaya diri dan keinginan untuk menghindar dari orang lain (Stuart, 2006
dalam Damiyanti, 2012).
2

Pasien dengan perilaku isolasi sosial dapat berkembangan menjadi
halusinasi, hal ini terkait dengan menurunnya stimulasi eksternal sebagai
pembawa realita pada manusia. Jika hal ini berlangsung dalam waktu yang
cukup lama maka pasien akan kehilangan kemampuan membedakan yang
nyata dengan tidak nyata. Oleh sebab itu dalam perawatannya pasien
dilibatkan dalam kegiatan kelompok dalam bentuk terapi aktifitas kelompok.
Fokus terapi aktivitas kelompok ini adalah mengajarkan klien untuk
bekerjasama dengan klien lain dalam melakukan permaian, yang bertujuan
untuk meningkatkan hubungan sosialisasi klien dengan orang lain.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di Ruangan RSJ Pemprov
Jabar terdapat beberapa kasus dengan masalah isolasi sosial. Oleh karena itu,
perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAK-S).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada
orang lain
f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan taks
yang telah dilakukan
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
Meningkatkan kemampuan hubungan sosialisasi klien dengan orang lain
secara bertahap.
2. Bagi Mahasiswa
Proses belajar menerapkan konsep terapi aktivitas kelompok khususnya
pada pasien dengan masalah keperawatan isolasi sosial.
3

BAB II
PENGOGRANISASIAN

A. Metode
Kegiatan ini didesain dalam bentuk dinamika kelompok yang bernilai
terapeutik untuk memfasilitasi pasien bersosialisasi dan meningkatkan
keterampilan berhubungan dengan orang lain.
B. Sesi yang digunakan
Dalam Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi ( TAKS) sesi yang digunakan
adalah sesi 1 : melatih kemampuan memperkenalkan diri.
C. Persiapan Klien
1. Kriteria klien :
a. Klien menarik diri yang cukup kooperatif
b. Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi
verbal
c. Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi
dengan orang lain
d. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang
mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)
e. Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang.

2. Proses seleksi:
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAKS, meliputi:
menjelaskan tujuan TAKS pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok.

D. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur :
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Klien dan terapis duduk bersama membentuk lingkaran.
4

c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Memperkenalkan diri
b. Berkenalan
c. Bercakap-cakap
d. Bercakap-cakap topik tertentu
e. Bercakap-cakap masalah pribadi
f. Bekerjasama
g. Megevaluasi kemampuan sosialisasi

E. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
5

a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti
oleh klien tersebut
F. Pengorgnisasian
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Rabu, 11 Juni 2014
b. Waktu : Pkl. 09.00 WIB s.d selesai (sesi I)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang Merak
e. Jumlah klien : 7 orang
2. Tim Terapi :
a. Leader : Irsad.
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader : Marselius Boang
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer : Sitti Nurafni Mahri
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator : Yenni, Sulvira, Sri Murti Ningsih, Rusni, Rahmadani
Masali, Nurpa
6

Uraian tugas:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

7

e. Setting tempat :

Keterangan:
= Leader
= Co-leader
= Observer
= Perawat
= Pasien























8

BAB III
PROSES PELAKASANAAN
SESI 1 : TAKS
Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi.
Setting
1. Klien dan terapis/leader duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tenis
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a) Memberi salam terapeutik : salam dari terapis
b) Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
2) Menjelaskan aturan main/terapi
9

Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta bola
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat tape
dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan
dirinya.
b) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam
c) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap , nama panggilan, hobi, dan
asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d) Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/pakai.
e) Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
f) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti tak
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri pada
orang lain di kehidupan sehari-hari.
2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien.
c) Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat



10

Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja untuk
menilai kemampuan klien untuk melakukan tak. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan tak. Untuk tak sesi 1, dievaluasi kemampuan klien
memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut.
Sesi 1 TAKS
Kemampuan memperkenalkan diri
a. Kemempuan verbal









b. Kemampuan nonverbal












No. Aspek yang dinilai
Nama Klien

1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah
No. Aspek yang dinilai
Nama Klien

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai

4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir

Jumlah
11

Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [] jika ditemukan pada
klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai 0,
1, atau 2 klien belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara
verbal dan nonverbal,dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat
(buat jadwal)























12

You might also like