A. LATAR BELAKANG Life is activity (hidup adalah bergerak), memiliki makna bahwa aktivitas atau bergerak merupakan cirri kehidupan. Manusia bergerak dalam rangka mempertahankan hidup (survival). Misalnya, manusia purba bergerak dari satu tempat ketempat yang lain dan berburu binatang dalam rangka mempertahankan kehidupannya. Hingga zaman modern seperti sekarang pun aktivitas/gerak tidak bisa lepas dari tuntutan hidup manusia: untuk mencari nafkah, mencari ilmu, mendapatkan derajat sehat dan bugar serta mengembangkan keterampilan melalui olahraga. Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana untuk berbagai tujuan, antara lain mendapatkan kesehatan, kebugaran, rekreasi, pendidikan dan prestasi. Gerak merupakan perwujudan dari terjadinya kontraksi otot, sementara untuk dapat berkontraksi, otot memerlukan energy. Energy yang diperlukan untuk kinerja fisik diperoleh dari metabolism bahan makanan yang dikonsumsi sehari hari. Berdasarkan alas an tersebut diatas, kiranya tidak berlebihan apabila dikataka bahwa makanan atau zat gizi merupakan salah satu penentu kualitas kinerja fisik dan pertumbuhan seseorang. Untuk itu, sudah selayaknya apabila para orang tua, guru, pelatih, serta masyarakat pada umumnya perlu memahami karakter dan manfaat berbagai zat gizi atau bahan makanan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan (Irianto, 2007). Oloeh karena itu untuk meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai manfaat zat gizi, dapat dilakukan edukasi gizi salah satunya yaitumelalui konsultasi gizi. Konsultasi merupakan suatu bentuk penyelesaian masalah untuk membantu klien mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang dihadapi klien, dengan pendekatan individu dan membantu klien untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah yang dihadapi klien (Cornelia dkk., 2010).
B. TUJUAN Tujuan dilakukannya konsultasi yaitu : 1. Tujuan Umum Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada klien mengenai masalah yang berkaitan dengan gizi dan makanan. 2. Tujuan Khusus a. Memberikan pengertian dan contoh makanan yang lengkap dan seimbang kepada klien b. Menumbuhkan kebiasaan makan yang sehat c. Menumbuhkan kesadaran akan pola makan yang benar d. Memberikan contoh bahan makanan yang rendah kalori untuk menurunkan berat badan e. Memperbaiki persepsi yang salah mengenai penurunan berat badan
BAB II PELAKSANAAN DAN HASIL
A. Sasaran Nama : Nia Umur : 28 tahun Sex : Perempuan BB : 58,4 kg TB : 159,6 cm IMT : 23,08 Porsentase lemak tubuh : 34,8% Masalah : Ny. Nia mempunyai masalah maag. Sudah menjalankan diet. Klien mengurangi konsumsi nasi dan bahkan tidak mengkonsumsi nasi, klien mengganti nasi dengan kentang dan roti.
B. Materi Berat badan lebih merupakan masalah yang umum bagi kaum hawa, factor pertambahan usia, lingkungan, gaya hidup serta pola makan menjadi salah satu penyebab pertambahan berat badan. Selain itu akan timbul banyak masalah kesehatan dari peningkatan berat badan yang berlebihan, beberapa diantaranya yaitu dapat menjadi factor resiko dari berbagai penyakit degenerative meliputi penyakit jantung, diabetes mellitus, stroke, hipertensi, hiperlipidemia dan masih banyak masalah yang ditimbulkan dari berat badan yang berlebihan (obesitas). Klien mempunyai IMT yang normal yaitu 23,08, dimana standar IMT normal yaitu 18,5 25. IMT dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan BB sebanyak 20%. Klien memiliki status gizi yang normal akan tetapi timbunan lemak tubuh yaitu 34,8% dimana untuk wanita, persentase tersebut termasuk sangat resiko, yaitu > 32%. Sebaiknya klien jangan tidak mengkonsumsi nasi sama sekali, klien dapat mengganti bahan makanan seperti beras putih diganti dengan beras merah yang mempunyai kandungan serat yang lebih besar dibandingkan beras putih sehingga baik untuk orang yang sedang menjalankan diet. Selain itu klien juga harus tetap makan dengan teratur setiap harinya karena klien menderita maag, hanya saja apabila ingin menurunkan berat badan, porsi makanan dapat dikurangi, karena penurunan berat badan yang ideal yaitu 0,5 kilo gram per minggu, dapat dilakukan bertahap untuk menghindari hipoglikemi dan menghindari tubuh menjadi syok. Klien juga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi, perbanyak sayur dan buah, hindari buah yang asam karenan akan merangsang asam lambung serta olahraga dengan teratur.
C. Waktu dan tempat Waktu yang digunakan dalam konsultasi ini adalah 20 menit dengan tahap persiapan 5 menit, dan tahap konsultasi hingga pemecahan masalah 15 menit. Konsultasi dilakukan diruang santai fitness center Kartika Dewi.
D. Metode Metode yang digunakan dalam konsultasi adalah ceramah dan dilanjutkan dengan Tanya jawab.
E. Pelaksanaan 1. Persiapan Pada tahap ini meliputi : a) Pengumpulan data anamneses yaitu data antropometri dan kebiasaan makan responden b) Mengkaji dan mengidentifikasi responden c) Menyimpulkan hasil iedntifikasi responden 2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini meliputi : a. Tahap pencairan Membina suasana yang dapat menumbuhkan kepercayaan, menyiapkan kondisi yang menyenangkan sebelum memberikan anjuran perubahan diet Menumbuhkan sikap keterbukaan klien Membiarkan klien bercerita apa adanya tentangkeluhannya b. Tahap penjelasan Membantu klien mengurutkan cerita dengen benar misalkan kebiasaan makan sehari hari,aktifitas yang dilakukan dan lain lain Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam bertanya dan memberikan penjelasan Mengenali emosi klien yang muncul Tidak memberi komentar apapun Tidak boleh memberi nasihat Mengarahkan klien pada pokok permasalahan c. Tahap pemecahan masalah Menyampaikan pemecahan masalah secara jelas sesuai dengan harapan klien Memberi motivasi kepada klien bahwa perubahan diet tersebut dapat dilakukan dengan mudah Memberi contoh menu yang sesuai dengan kondisi klien serta cara pemberian makan sehari Menunjukkan cara memilih dan mengolah bahan makanan yang baik Memberikan kesempatan klien bertanya Memberikan pujian terhadap perilaku klien yang benar d. Tahap kesimpulan Mengulangi hal hal yang perlu diingat klien Memberikan kesempatan bertanya jika klien belum jelas Menyampaikan kesimpulan dari konsultasi dan memberikan waktu kepada klien untuk merenung sebentar tentang alternative pemecahan masalah Memberikan semangat dan dorongan kepada klien atas keputusan yang telah diambil 3. Penutup Penutup dalam konsultasi ini adalah meliputi evaluasi mengenai materi yang telah diberikan kepada klien dengan menarik kesimpulan, menanyakan kembali tentang apa saja yang telah disarankan dan pemberian motivasi kepada klien.
F. Evaluasi Meliputi : a. Input, yaitu : 1) Penampilan konselor : Penampilan rapi, menggunakan almamater 2) Media/alat bantu : Menggunakan media form konseling fitness, didalamnya terdapat kriteria porsentase lemak ideal untuk segala umur yang bisa dijadikan bahan konsultasi kepada klien, timbangan elektrik dan microtoise. b. Proses, yaitu : 1) Tingkat partisipasi : Klien menunjukkan respon yang baik. 2) Isi materi : Isi materi dapat diterima dengan baik. 3) Metode : Metode sudah tepat 4) Waktu : Waktu cukup. c. Dampak, yaitu : Keberhasilan konselor, seperti : 1) Kunjungan ulang : - 2) Perubahan berat badan : - 3) Penurunan porsentase lemak tubuh : -
A. Sasaran Nama : Indah Umur : 25 tahun Sex : Perempuan BB : 54,5 kg TB : 153,9 cm IMT : 23,0 Porsentase lemak tubuh : 30,2% Masalah : Ny. Indah mempunyai masalah asam lambung. Klien makan 3x sehari, sangat suka mengkonsumsi seafood, seminggu bisa sampai 4 kali dan sudah pasti mengkonsumsi kepiting.
B. Materi Berat badan lebih merupakan masalah yang umum bagi kaum hawa, factor pertambahan usia, lingkungan, gaya hidup serta pola makan menjadi salah satu penyebab pertambahan berat badan. Selain itu akan timbul banyak masalah kesehatan dari peningkatan berat badan yang berlebihan, beberapa diantaranya yaitu dapat menjadi factor resiko dari berbagai penyakit degenerative meliputi penyakit jantung, diabetes mellitus, stroke, hipertensi, hiperlipidemia dan masih banyak masalah yang ditimbulkan dari berat badan yang berlebihan (obesitas). Seafood adalah semua jenis bahan makanan yang berasal dari laut meliputi ikan laut, kerang kerangan, udang, kepiting dan lain lain. Bahan makanan ini sangat kaya akan mineral seng (zinc). Mineral seng begitu sangat diperlukan bagi tubuh (Kusuma, 2009). Beberapa diantaranya juga ada yang mengandung kolesterol seperti kerang siput, udang, remis, kepiting, tiram dan cumi cumi. Klien mempunyai IMT yang normal yaitu 23,0, dimana standar IMT normal yaitu 18,5 25. IMT dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan BB sebanyak 20%. Klien memiliki status gizi yang normal akan tetapi timbunan lemak tubuh yaitu 30,2% yang menunjukkan resiko tinggi untuk terserang penyakit degenerative. Klien sangat meyukai seafood, konsumsi seafood dalam seminggu bisa mencapai 4 kali dan pasti mengkonsumsi kepiting. Padahal beberapa seafood juga banyak yang mengandung kolesterol yang jika berlebihan akan menimbukan dampak yang buruk bagi tubuh. Kolesterol akan tertimbun dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan aterosklerosis, selain itu terlau sering makan makanan mengandung kolesterol juga akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Untuk menurunkan berat badan, klien harus mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak khususnya kolesterol, karena apabila kolesterol berlebihan dalam tubuh akan menimbulkan dampak yang buruk dan salah satunya adalah obesitas. Konsumsi seafood dikuragi, klien juga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi, perbanyak sayur dan buah, hindari buah yang asam karena akan merangsang asam lambung serta tetap olahraga dengan teratur.
C. Waktu dan tempat Waktu yang digunakan dalam konsultasi ini adalah 20 menit dengan tahap persiapan 5 menit, dan tahap konsultasi hingga pemecahan masalah 15 menit. Konsultasi dilakukan diruang santai fitness center Kartika Dewi.
D. Metode Metode yang digunakan dalam konsultasi adalah ceramah dan dilanjutkan dengan Tanya jawab.
E. Pelaksanaan 1. Persiapan Pada tahap ini meliputi : a) Pengumpulan data anamneses yaitu data antropometri dan kebiasaan makan responden b) Mengkaji dan mengidentifikasi responden c) Menyimpulkan hasil iedntifikasi responden 2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini meliputi : a. Tahap pencairan Membina suasana yang dapat menumbuhkan kepercayaan, menyiapkan kondisi yang menyenangkan sebelum memberikan anjuran perubahan diet Menumbuhkan sikap keterbukaan klien Membiarkan klien bercerita apa adanya tentangkeluhannya b. Tahap penjelasan Membantu klien mengurutkan cerita dengen benar misalkan kebiasaan makan sehari hari,aktifitas yang dilakukan dan lain lain Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam bertanya dan memberikan penjelasan Mengenali emosi klien yang muncul Tidak memberi komentar apapun Tidak boleh memberi nasihat Mengarahkan klien pada pokok permasalahan c. Tahap pemecahan masalah Menyampaikan pemecahan masalah secara jelas sesuai dengan harapan klien Memberi motivasi kepada klien bahwa perubahan diet tersebut dapat dilakukan dengan mudah Memberi contoh menu yang sesuai dengan kondisi klien serta cara pemberian makan sehari Menunjukkan cara memilih dan mengolah bahan makanan yang baik Memberikan kesempatan klien bertanya Memberikan pujian terhadap perilaku klien yang benar d. Tahap kesimpulan Mengulangi hal hal yang perlu diingat klien Memberikan kesempatan bertanya jika klien belum jelas Menyampaikan kesimpulan dari konsultasi dan memberikan waktu kepada klien untuk merenung sebentar tentang alternative pemecahan masalah Memberikan semangat dan dorongan kepada klien atas keputusan yang telah diambil 3. Penutup Penutup dalam konsultasi ini adalah meliputi evaluasi mengenai materi yang telah diberikan kepada klien dengan menarik kesimpulan, menanyakan kembali tentang apa saja yang telah disarankan dan pemberian motivasi kepada klien.
F. Evaluasi Meliputi : a. Input, yaitu : 1) Penampilan konselor : Penampilan rapi, menggunakan almamater 2) Media/alat bantu : Menggunakan media form konseling fitness, didalamnya terdapat kriteria porsentase lemak ideal untuk segala umur yang bisa dijadikan bahan konsultasi kepada klien, timbangan elektrik dan microtoise. b. Proses, yaitu : 1) Tingkat partisipasi : Klien menunjukkan respon yang baik. 2) Isi materi : Isi materi dapat diterima dengan baik. 3) Metode : Metode sudah tepat 4) Waktu : Waktu cukup. c. Dampak, yaitu : Keberhasilan konselor, seperti : 1) Kunjungan ulang : - 2) Perubahan berat badan : - 3) Penurunan porsentase lemak tubuh : -
A. Sasaran Nama : Sinta Umur : 57 tahun Sex : Perempuan BB : 52,2 kg TB : 160,4 cm IMT : 20,39 Porsentase lemak tubuh : 41,2% Masalah : Ibu Sinta berumur 57 tahun, mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan.
B. Materi Berat badan pada wanita diatas umur 30 tahun sulit untuk diturunkan, hal tersebut disebabkan karena penuaan mneyusutkan massa otot dan sekaligus menyuburkan massa lemak. Massa tubuh yang tidak berlemak berkurang sebanyak 6,3%, sementara massa lemak meningkat 2% dari berat badan perdekade setelah usia 30 tahun (Forbes dkk, 1991) Klien mempunyai satus gizi yang normal yaitu dengan IMT 20,39, akan tetapi porsentase lemak tubuh tingi yaitu 41,2%, dimana porsentase lemak tubuh > 32% sangat beresiko terkena penyakit degenerative. Klien dianjurkan untuk mengurangi makanan yang tinggi kalori karena kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolism seluruh sel dan kegiatan otot berkurang. Mengurangi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi seperti kerang siput, udang, remis, kepiting, tiram dan cumi cumi. Dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi sayuran, buah, cairan terutama seperti sari buah dan jus buah, karena disamping memasok cairan, sari buah juga menyuplai vitamin. Selain itu juga klien dianjurkan untuk memperbanyak berolahraga agar kondisi tubuh tetap fit.
C. Waktu dan tempat Waktu yang digunakan dalam konsultasi ini adalah 20 menit dengan tahap persiapan 5 menit, dan tahap konsultasi hingga pemecahan masalah 15 menit. Konsultasi dilakukan diruang santai fitness center Kartika Dewi.
D. Metode Metode yang digunakan dalam konsultasi adalah ceramah dan dilanjutkan dengan Tanya jawab.
E. Pelaksanaan 1. Persiapan Pada tahap ini meliputi : a) Pengumpulan data anamneses yaitu data antropometri dan kebiasaan makan responden b) Mengkaji dan mengidentifikasi responden c) Menyimpulkan hasil iedntifikasi responden 2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini meliputi : a. Tahap pencairan Membina suasana yang dapat menumbuhkan kepercayaan, menyiapkan kondisi yang menyenangkan sebelum memberikan anjuran perubahan diet Menumbuhkan sikap keterbukaan klien Membiarkan klien bercerita apa adanya tentangkeluhannya b. Tahap penjelasan Membantu klien mengurutkan cerita dengen benar misalkan kebiasaan makan sehari hari,aktifitas yang dilakukan dan lain lain Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam bertanya dan memberikan penjelasan Mengenali emosi klien yang muncul Tidak memberi komentar apapun Tidak boleh memberi nasihat Mengarahkan klien pada pokok permasalahan c. Tahap pemecahan masalah Menyampaikan pemecahan masalah secara jelas sesuai dengan harapan klien Memberi motivasi kepada klien bahwa perubahan diet tersebut dapat dilakukan dengan mudah Memberi contoh menu yang sesuai dengan kondisi klien serta cara pemberian makan sehari Menunjukkan cara memilih dan mengolah bahan makanan yang baik Memberikan kesempatan klien bertanya Memberikan pujian terhadap perilaku klien yang benar d. Tahap kesimpulan Mengulangi hal hal yang perlu diingat klien Memberikan kesempatan bertanya jika klien belum jelas Menyampaikan kesimpulan dari konsultasi dan memberikan waktu kepada klien untuk merenung sebentar tentang alternative pemecahan masalah Memberikan semangat dan dorongan kepada klien atas keputusan yang telah diambil 3. Penutup Penutup dalam konsultasi ini adalah meliputi evaluasi mengenai materi yang telah diberikan kepada klien dengan menarik kesimpulan, menanyakan kembali tentang apa saja yang telah disarankan dan pemberian motivasi kepada klien.
F. Evaluasi Meliputi : a. Input, yaitu : 1) Penampilan konselor : Penampilan rapi, menggunakan almamater 2) Media/alat bantu : Menggunakan media form konseling fitness, didalamnya terdapat kriteria porsentase lemak ideal untuk segala umur yang bisa dijadikan bahan konsultasi kepada klien, timbangan elektrik dan microtoise. b. Proses, yaitu : 1) Tingkat partisipasi : Klien menunjukkan respon yang baik. 2) Isi materi : Isi materi dapat diterima dengan baik. 3) Metode : Metode sudah tepat 4) Waktu : Waktu cukup. c. Dampak, yaitu : Keberhasilan konselor, seperti : 1) Kunjungan ulang : - 2) Perubahan berat badan : - 3) Penurunan porsentase lemak tubuh : -
A. Sasaran Nama : Suyatini Umur : 59 tahun Sex : Perempuan BB : 65,5 kg TB : 150,1 cm IMT : 28,89 Porsentase lemak tubuh : 37,7% Masalah : Ibu Suyarini berumur 59 tahun, mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan.
B. Materi Berat badan pada wanita diatas umur 30 tahun sulit untuk diturunkan, hal tersebut disebabkan karena penuaan mneyusutkan massa otot dan sekaligus menyuburkan massa lemak. Massa tubuh yang tidak berlemak berkurang sebanyak 6,3%, sementara massa lemak meningkat 2% dari berat badan perdekade setelah usia 30 tahun (Forbes dkk, 1991) Klien mempunyai satus gizi yang lebih yaitu dengan IMT 28,89, dimana IMT normal yaitu 18,5 25. Porsentase lemak tubuh tingi yaitu 37,7%, dimana porsentase lemak tubuh > 32% sangat beresiko terkena penyakit degenerative. Klien dianjurkan untuk mengurangi makanan yang tinggi kalori karena kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolism seluruh sel dan kegiatan otot berkurang. Mengurangi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi seperti kerang siput, udang, remis, kepiting, tiram dan cumi cumi. Dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi sayuran, buah, cairan terutama seperti sari buah dan jus buah, karena disamping memasok cairan, sari buah juga menyuplai vitamin. Selain itu juga klien dianjurkan untuk memperbanyak berolahraga agar kondisi tubuh tetap fit.
C. Waktu dan tempat Waktu yang digunakan dalam konsultasi ini adalah 20 menit dengan tahap persiapan 5 menit, dan tahap konsultasi hingga pemecahan masalah 15 menit. Konsultasi dilakukan diruang santai fitness center Kartika Dewi.
D. Metode Metode yang digunakan dalam konsultasi adalah ceramah dan dilanjutkan dengan Tanya jawab.
E. Pelaksanaan 1. Persiapan Pada tahap ini meliputi : a) Pengumpulan data anamneses yaitu data antropometri dan kebiasaan makan responden b) Mengkaji dan mengidentifikasi responden c) Menyimpulkan hasil iedntifikasi responden 2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini meliputi : a. Tahap pencairan Membina suasana yang dapat menumbuhkan kepercayaan, menyiapkan kondisi yang menyenangkan sebelum memberikan anjuran perubahan diet Menumbuhkan sikap keterbukaan klien Membiarkan klien bercerita apa adanya tentangkeluhannya b. Tahap penjelasan Membantu klien mengurutkan cerita dengen benar misalkan kebiasaan makan sehari hari,aktifitas yang dilakukan dan lain lain Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam bertanya dan memberikan penjelasan Mengenali emosi klien yang muncul Tidak memberi komentar apapun Tidak boleh memberi nasihat Mengarahkan klien pada pokok permasalahan c. Tahap pemecahan masalah Menyampaikan pemecahan masalah secara jelas sesuai dengan harapan klien Memberi motivasi kepada klien bahwa perubahan diet tersebut dapat dilakukan dengan mudah Memberi contoh menu yang sesuai dengan kondisi klien serta cara pemberian makan sehari Menunjukkan cara memilih dan mengolah bahan makanan yang baik Memberikan kesempatan klien bertanya Memberikan pujian terhadap perilaku klien yang benar d. Tahap kesimpulan Mengulangi hal hal yang perlu diingat klien Memberikan kesempatan bertanya jika klien belum jelas Menyampaikan kesimpulan dari konsultasi dan memberikan waktu kepada klien untuk merenung sebentar tentang alternative pemecahan masalah Memberikan semangat dan dorongan kepada klien atas keputusan yang telah diambil 3. Penutup Penutup dalam konsultasi ini adalah meliputi evaluasi mengenai materi yang telah diberikan kepada klien dengan menarik kesimpulan, menanyakan kembali tentang apa saja yang telah disarankan dan pemberian motivasi kepada klien.
F. Evaluasi Meliputi : a. Input, yaitu : 1) Penampilan konselor : Penampilan rapi, menggunakan almamater 2) Media/alat bantu : Menggunakan media form konseling fitness, didalamnya terdapat kriteria porsentase lemak ideal untuk segala umur yang bisa dijadikan bahan konsultasi kepada klien, timbangan elektrik dan microtoise. b. Proses, yaitu : 1) Tingkat partisipasi : Klien menunjukkan respon yang baik. 2) Isi materi : Isi materi dapat diterima dengan baik. 3) Metode : Metode sudah tepat 4) Waktu : Waktu cukup. c. Dampak, yaitu : Keberhasilan konselor, seperti : 1) Kunjungan ulang : - 2) Perubahan berat badan : - 3) Penurunan porsentase lemak tubuh : -
BAB III KESIMPULAN DAN EVALUASI
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Klien kebanyakan memiliki status gizi yang baik, kecuali ada 1 klien yang memiliki status gizi lebih. 2. Porsentase lemak tubuh klien melebihi standar normal, yaitu >32% sangat beresiko untuk terkena penyakit degenerative..
B. Saran Dalam konsultasi disarankan untuk menjalani pola hidup yang sehat dan mengkonsumsi makanan yang seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh. Atas dasar temuan dari kegiatan ini, maka perlu dikembangkan kegiatan kegiatan serupa secara berkesinambungan. Pengelola fitness diharapkan untuk secara rutin membuka konsultasi gizi karena banyk klien yang mengeluh karena di tempat fitness tersebut tidak pernah dilakukan konseling gizi.
C. Evaluasi 1. Harus ada kerjasama yang baik antara pengelola Fitness dan konselor agar konsultasi berjalan dengan baik dan lancer. 2. Klien yang sulit untuk membuka diri dalam berkonsultasi harus disiasati dengan baik agar mau membuka diri, agar dapat terpecahkan masalah yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Djoko Pekik. 2007. Panduan gizi lengkap keluarga dan olahragawan. Yogyakarta : ANDI. Cornelia, dkk., 2010. Penuntun Konseling Gizi. Jakarta: PT. Abadi Jl. Salemba Tengah No. 19, 10440. Kusuma, Bertiani. 2009. Menu Kuliner 30 Hari. Yogyakarta: Cemerlang publishing.