You are on page 1of 23

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

FITNESS CENTER KARTIKA DEWI






DISUSUN OLEH :
LINDA SUSILAWATI (PO7131109023)


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Life is activity (hidup adalah bergerak), memiliki makna bahwa aktivitas atau
bergerak merupakan cirri kehidupan. Manusia bergerak dalam rangka mempertahankan
hidup (survival). Misalnya, manusia purba bergerak dari satu tempat ketempat yang lain
dan berburu binatang dalam rangka mempertahankan kehidupannya. Hingga zaman
modern seperti sekarang pun aktivitas/gerak tidak bisa lepas dari tuntutan hidup manusia:
untuk mencari nafkah, mencari ilmu, mendapatkan derajat sehat dan bugar serta
mengembangkan keterampilan melalui olahraga.
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana untuk
berbagai tujuan, antara lain mendapatkan kesehatan, kebugaran, rekreasi, pendidikan
dan prestasi. Gerak merupakan perwujudan dari terjadinya kontraksi otot, sementara
untuk dapat berkontraksi, otot memerlukan energy.
Energy yang diperlukan untuk kinerja fisik diperoleh dari metabolism bahan
makanan yang dikonsumsi sehari hari. Berdasarkan alas an tersebut diatas, kiranya
tidak berlebihan apabila dikataka bahwa makanan atau zat gizi merupakan salah satu
penentu kualitas kinerja fisik dan pertumbuhan seseorang. Untuk itu, sudah selayaknya
apabila para orang tua, guru, pelatih, serta masyarakat pada umumnya perlu memahami
karakter dan manfaat berbagai zat gizi atau bahan makanan dalam upaya meningkatkan
kualitas kehidupan (Irianto, 2007). Oloeh karena itu untuk meningkatkan pengetahuan
mengenai berbagai manfaat zat gizi, dapat dilakukan edukasi gizi salah satunya
yaitumelalui konsultasi gizi.
Konsultasi merupakan suatu bentuk penyelesaian masalah untuk membantu klien
mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang dihadapi klien, dengan pendekatan
individu dan membantu klien untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah yang
dihadapi klien (Cornelia dkk., 2010).

B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya konsultasi yaitu :
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada klien mengenai masalah yang
berkaitan dengan gizi dan makanan.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengertian dan contoh makanan yang lengkap dan seimbang
kepada klien
b. Menumbuhkan kebiasaan makan yang sehat
c. Menumbuhkan kesadaran akan pola makan yang benar
d. Memberikan contoh bahan makanan yang rendah kalori untuk menurunkan berat
badan
e. Memperbaiki persepsi yang salah mengenai penurunan berat badan

BAB II
PELAKSANAAN DAN HASIL

A. Sasaran
Nama : Nia
Umur : 28 tahun
Sex : Perempuan
BB : 58,4 kg
TB : 159,6 cm
IMT : 23,08
Porsentase lemak tubuh : 34,8%
Masalah :
Ny. Nia mempunyai masalah maag. Sudah menjalankan diet. Klien mengurangi
konsumsi nasi dan bahkan tidak mengkonsumsi nasi, klien mengganti nasi dengan
kentang dan roti.

B. Materi
Berat badan lebih merupakan masalah yang umum bagi kaum hawa, factor
pertambahan usia, lingkungan, gaya hidup serta pola makan menjadi salah satu
penyebab pertambahan berat badan. Selain itu akan timbul banyak masalah kesehatan
dari peningkatan berat badan yang berlebihan, beberapa diantaranya yaitu dapat menjadi
factor resiko dari berbagai penyakit degenerative meliputi penyakit jantung, diabetes
mellitus, stroke, hipertensi, hiperlipidemia dan masih banyak masalah yang ditimbulkan
dari berat badan yang berlebihan (obesitas).
Klien mempunyai IMT yang normal yaitu 23,08, dimana standar IMT normal yaitu
18,5 25. IMT dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat
terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang
dikatakan obese dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan
kata lain orang tersebut memiliki kelebihan BB sebanyak 20%. Klien memiliki status gizi
yang normal akan tetapi timbunan lemak tubuh yaitu 34,8% dimana untuk wanita,
persentase tersebut termasuk sangat resiko, yaitu > 32%.
Sebaiknya klien jangan tidak mengkonsumsi nasi sama sekali, klien dapat
mengganti bahan makanan seperti beras putih diganti dengan beras merah yang
mempunyai kandungan serat yang lebih besar dibandingkan beras putih sehingga baik
untuk orang yang sedang menjalankan diet. Selain itu klien juga harus tetap makan
dengan teratur setiap harinya karena klien menderita maag, hanya saja apabila ingin
menurunkan berat badan, porsi makanan dapat dikurangi, karena penurunan berat
badan yang ideal yaitu 0,5 kilo gram per minggu, dapat dilakukan bertahap untuk
menghindari hipoglikemi dan menghindari tubuh menjadi syok. Klien juga harus
mengkonsumsi makanan yang bergizi, perbanyak sayur dan buah, hindari buah yang
asam karenan akan merangsang asam lambung serta olahraga dengan teratur.

C. Waktu dan tempat
Waktu yang digunakan dalam konsultasi ini adalah 20 menit dengan tahap
persiapan 5 menit, dan tahap konsultasi hingga pemecahan masalah 15 menit. Konsultasi
dilakukan diruang santai fitness center Kartika Dewi.

D. Metode
Metode yang digunakan dalam konsultasi adalah ceramah dan dilanjutkan dengan
Tanya jawab.

E. Pelaksanaan
1. Persiapan
Pada tahap ini meliputi :
a) Pengumpulan data anamneses yaitu data antropometri dan kebiasaan makan
responden
b) Mengkaji dan mengidentifikasi responden
c) Menyimpulkan hasil iedntifikasi responden
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini meliputi :
a. Tahap pencairan
Membina suasana yang dapat menumbuhkan kepercayaan, menyiapkan
kondisi yang menyenangkan sebelum memberikan anjuran perubahan diet
Menumbuhkan sikap keterbukaan klien
Membiarkan klien bercerita apa adanya tentangkeluhannya
b. Tahap penjelasan
Membantu klien mengurutkan cerita dengen benar misalkan kebiasaan makan
sehari hari,aktifitas yang dilakukan dan lain lain
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam bertanya dan
memberikan penjelasan
Mengenali emosi klien yang muncul
Tidak memberi komentar apapun
Tidak boleh memberi nasihat
Mengarahkan klien pada pokok permasalahan
c. Tahap pemecahan masalah
Menyampaikan pemecahan masalah secara jelas sesuai dengan harapan
klien
Memberi motivasi kepada klien bahwa perubahan diet tersebut dapat
dilakukan dengan mudah
Memberi contoh menu yang sesuai dengan kondisi klien serta cara pemberian
makan sehari
Menunjukkan cara memilih dan mengolah bahan makanan yang baik
Memberikan kesempatan klien bertanya
Memberikan pujian terhadap perilaku klien yang benar
d. Tahap kesimpulan
Mengulangi hal hal yang perlu diingat klien
Memberikan kesempatan bertanya jika klien belum jelas
Menyampaikan kesimpulan dari konsultasi dan memberikan waktu kepada
klien untuk merenung sebentar tentang alternative pemecahan masalah
Memberikan semangat dan dorongan kepada klien atas keputusan yang telah
diambil
3. Penutup
Penutup dalam konsultasi ini adalah meliputi evaluasi mengenai materi yang
telah diberikan kepada klien dengan menarik kesimpulan, menanyakan kembali
tentang apa saja yang telah disarankan dan pemberian motivasi kepada klien.

F. Evaluasi
Meliputi :
a. Input, yaitu :
1) Penampilan konselor : Penampilan rapi, menggunakan almamater
2) Media/alat bantu : Menggunakan media form konseling fitness, didalamnya
terdapat kriteria porsentase lemak ideal untuk segala umur yang bisa dijadikan
bahan konsultasi kepada klien, timbangan elektrik dan microtoise.
b. Proses, yaitu :
1) Tingkat partisipasi : Klien menunjukkan respon yang baik.
2) Isi materi : Isi materi dapat diterima dengan baik.
3) Metode : Metode sudah tepat
4) Waktu : Waktu cukup.
c. Dampak, yaitu :
Keberhasilan konselor, seperti :
1) Kunjungan ulang : -
2) Perubahan berat badan : -
3) Penurunan porsentase lemak tubuh : -

A. Sasaran
Nama : Indah
Umur : 25 tahun
Sex : Perempuan
BB : 54,5 kg
TB : 153,9 cm
IMT : 23,0
Porsentase lemak tubuh : 30,2%
Masalah :
Ny. Indah mempunyai masalah asam lambung. Klien makan 3x sehari, sangat
suka mengkonsumsi seafood, seminggu bisa sampai 4 kali dan sudah pasti
mengkonsumsi kepiting.

B. Materi
Berat badan lebih merupakan masalah yang umum bagi kaum hawa, factor
pertambahan usia, lingkungan, gaya hidup serta pola makan menjadi salah satu
penyebab pertambahan berat badan. Selain itu akan timbul banyak masalah kesehatan
dari peningkatan berat badan yang berlebihan, beberapa diantaranya yaitu dapat menjadi
factor resiko dari berbagai penyakit degenerative meliputi penyakit jantung, diabetes
mellitus, stroke, hipertensi, hiperlipidemia dan masih banyak masalah yang ditimbulkan
dari berat badan yang berlebihan (obesitas).
Seafood adalah semua jenis bahan makanan yang berasal dari laut meliputi ikan
laut, kerang kerangan, udang, kepiting dan lain lain. Bahan makanan ini sangat kaya
akan mineral seng (zinc). Mineral seng begitu sangat diperlukan bagi tubuh (Kusuma,
2009). Beberapa diantaranya juga ada yang mengandung kolesterol seperti kerang siput,
udang, remis, kepiting, tiram dan cumi cumi.
Klien mempunyai IMT yang normal yaitu 23,0, dimana standar IMT normal yaitu
18,5 25. IMT dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat
terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang
dikatakan obese dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan
kata lain orang tersebut memiliki kelebihan BB sebanyak 20%. Klien memiliki status gizi
yang normal akan tetapi timbunan lemak tubuh yaitu 30,2% yang menunjukkan resiko
tinggi untuk terserang penyakit degenerative.
Klien sangat meyukai seafood, konsumsi seafood dalam seminggu bisa mencapai
4 kali dan pasti mengkonsumsi kepiting. Padahal beberapa seafood juga banyak yang
mengandung kolesterol yang jika berlebihan akan menimbukan dampak yang buruk bagi
tubuh. Kolesterol akan tertimbun dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan
aterosklerosis, selain itu terlau sering makan makanan mengandung kolesterol juga akan
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita
harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat.
Untuk menurunkan berat badan, klien harus mengurangi makanan yang banyak
mengandung lemak khususnya kolesterol, karena apabila kolesterol berlebihan dalam
tubuh akan menimbulkan dampak yang buruk dan salah satunya adalah obesitas.
Konsumsi seafood dikuragi, klien juga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi,
perbanyak sayur dan buah, hindari buah yang asam karena akan merangsang asam
lambung serta tetap olahraga dengan teratur.

C. Waktu dan tempat
Waktu yang digunakan dalam konsultasi ini adalah 20 menit dengan tahap
persiapan 5 menit, dan tahap konsultasi hingga pemecahan masalah 15 menit. Konsultasi
dilakukan diruang santai fitness center Kartika Dewi.

D. Metode
Metode yang digunakan dalam konsultasi adalah ceramah dan dilanjutkan dengan
Tanya jawab.

E. Pelaksanaan
1. Persiapan
Pada tahap ini meliputi :
a) Pengumpulan data anamneses yaitu data antropometri dan kebiasaan makan
responden
b) Mengkaji dan mengidentifikasi responden
c) Menyimpulkan hasil iedntifikasi responden
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini meliputi :
a. Tahap pencairan
Membina suasana yang dapat menumbuhkan kepercayaan, menyiapkan
kondisi yang menyenangkan sebelum memberikan anjuran perubahan diet
Menumbuhkan sikap keterbukaan klien
Membiarkan klien bercerita apa adanya tentangkeluhannya
b. Tahap penjelasan
Membantu klien mengurutkan cerita dengen benar misalkan kebiasaan makan
sehari hari,aktifitas yang dilakukan dan lain lain
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam bertanya dan
memberikan penjelasan
Mengenali emosi klien yang muncul
Tidak memberi komentar apapun
Tidak boleh memberi nasihat
Mengarahkan klien pada pokok permasalahan
c. Tahap pemecahan masalah
Menyampaikan pemecahan masalah secara jelas sesuai dengan harapan
klien
Memberi motivasi kepada klien bahwa perubahan diet tersebut dapat
dilakukan dengan mudah
Memberi contoh menu yang sesuai dengan kondisi klien serta cara pemberian
makan sehari
Menunjukkan cara memilih dan mengolah bahan makanan yang baik
Memberikan kesempatan klien bertanya
Memberikan pujian terhadap perilaku klien yang benar
d. Tahap kesimpulan
Mengulangi hal hal yang perlu diingat klien
Memberikan kesempatan bertanya jika klien belum jelas
Menyampaikan kesimpulan dari konsultasi dan memberikan waktu kepada
klien untuk merenung sebentar tentang alternative pemecahan masalah
Memberikan semangat dan dorongan kepada klien atas keputusan yang telah
diambil
3. Penutup
Penutup dalam konsultasi ini adalah meliputi evaluasi mengenai materi yang
telah diberikan kepada klien dengan menarik kesimpulan, menanyakan kembali
tentang apa saja yang telah disarankan dan pemberian motivasi kepada klien.


F. Evaluasi
Meliputi :
a. Input, yaitu :
1) Penampilan konselor : Penampilan rapi, menggunakan almamater
2) Media/alat bantu : Menggunakan media form konseling fitness, didalamnya
terdapat kriteria porsentase lemak ideal untuk segala umur yang bisa dijadikan
bahan konsultasi kepada klien, timbangan elektrik dan microtoise.
b. Proses, yaitu :
1) Tingkat partisipasi : Klien menunjukkan respon yang baik.
2) Isi materi : Isi materi dapat diterima dengan baik.
3) Metode : Metode sudah tepat
4) Waktu : Waktu cukup.
c. Dampak, yaitu :
Keberhasilan konselor, seperti :
1) Kunjungan ulang : -
2) Perubahan berat badan : -
3) Penurunan porsentase lemak tubuh : -


A. Sasaran
Nama : Sinta
Umur : 57 tahun
Sex : Perempuan
BB : 52,2 kg
TB : 160,4 cm
IMT : 20,39
Porsentase lemak tubuh : 41,2%
Masalah :
Ibu Sinta berumur 57 tahun, mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan.

B. Materi
Berat badan pada wanita diatas umur 30 tahun sulit untuk diturunkan, hal tersebut
disebabkan karena penuaan mneyusutkan massa otot dan sekaligus menyuburkan
massa lemak. Massa tubuh yang tidak berlemak berkurang sebanyak 6,3%, sementara
massa lemak meningkat 2% dari berat badan perdekade setelah usia 30 tahun (Forbes
dkk, 1991)
Klien mempunyai satus gizi yang normal yaitu dengan IMT 20,39, akan tetapi
porsentase lemak tubuh tingi yaitu 41,2%, dimana porsentase lemak tubuh > 32% sangat
beresiko terkena penyakit degenerative.
Klien dianjurkan untuk mengurangi makanan yang tinggi kalori karena kebutuhan
akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolism seluruh sel
dan kegiatan otot berkurang. Mengurangi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi
seperti kerang siput, udang, remis, kepiting, tiram dan cumi cumi. Dianjurkan untuk
memperbanyak konsumsi sayuran, buah, cairan terutama seperti sari buah dan jus buah,
karena disamping memasok cairan, sari buah juga menyuplai vitamin. Selain itu juga klien
dianjurkan untuk memperbanyak berolahraga agar kondisi tubuh tetap fit.

C. Waktu dan tempat
Waktu yang digunakan dalam konsultasi ini adalah 20 menit dengan tahap
persiapan 5 menit, dan tahap konsultasi hingga pemecahan masalah 15 menit. Konsultasi
dilakukan diruang santai fitness center Kartika Dewi.

D. Metode
Metode yang digunakan dalam konsultasi adalah ceramah dan dilanjutkan dengan
Tanya jawab.

E. Pelaksanaan
1. Persiapan
Pada tahap ini meliputi :
a) Pengumpulan data anamneses yaitu data antropometri dan kebiasaan makan
responden
b) Mengkaji dan mengidentifikasi responden
c) Menyimpulkan hasil iedntifikasi responden
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini meliputi :
a. Tahap pencairan
Membina suasana yang dapat menumbuhkan kepercayaan, menyiapkan
kondisi yang menyenangkan sebelum memberikan anjuran perubahan diet
Menumbuhkan sikap keterbukaan klien
Membiarkan klien bercerita apa adanya tentangkeluhannya
b. Tahap penjelasan
Membantu klien mengurutkan cerita dengen benar misalkan kebiasaan makan
sehari hari,aktifitas yang dilakukan dan lain lain
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam bertanya dan
memberikan penjelasan
Mengenali emosi klien yang muncul
Tidak memberi komentar apapun
Tidak boleh memberi nasihat
Mengarahkan klien pada pokok permasalahan
c. Tahap pemecahan masalah
Menyampaikan pemecahan masalah secara jelas sesuai dengan harapan
klien
Memberi motivasi kepada klien bahwa perubahan diet tersebut dapat
dilakukan dengan mudah
Memberi contoh menu yang sesuai dengan kondisi klien serta cara pemberian
makan sehari
Menunjukkan cara memilih dan mengolah bahan makanan yang baik
Memberikan kesempatan klien bertanya
Memberikan pujian terhadap perilaku klien yang benar
d. Tahap kesimpulan
Mengulangi hal hal yang perlu diingat klien
Memberikan kesempatan bertanya jika klien belum jelas
Menyampaikan kesimpulan dari konsultasi dan memberikan waktu kepada
klien untuk merenung sebentar tentang alternative pemecahan masalah
Memberikan semangat dan dorongan kepada klien atas keputusan yang telah
diambil
3. Penutup
Penutup dalam konsultasi ini adalah meliputi evaluasi mengenai materi yang
telah diberikan kepada klien dengan menarik kesimpulan, menanyakan kembali
tentang apa saja yang telah disarankan dan pemberian motivasi kepada klien.

F. Evaluasi
Meliputi :
a. Input, yaitu :
1) Penampilan konselor : Penampilan rapi, menggunakan almamater
2) Media/alat bantu : Menggunakan media form konseling fitness, didalamnya
terdapat kriteria porsentase lemak ideal untuk segala umur yang bisa dijadikan
bahan konsultasi kepada klien, timbangan elektrik dan microtoise.
b. Proses, yaitu :
1) Tingkat partisipasi : Klien menunjukkan respon yang baik.
2) Isi materi : Isi materi dapat diterima dengan baik.
3) Metode : Metode sudah tepat
4) Waktu : Waktu cukup.
c. Dampak, yaitu :
Keberhasilan konselor, seperti :
1) Kunjungan ulang : -
2) Perubahan berat badan : -
3) Penurunan porsentase lemak tubuh : -


A. Sasaran
Nama : Suyatini
Umur : 59 tahun
Sex : Perempuan
BB : 65,5 kg
TB : 150,1 cm
IMT : 28,89
Porsentase lemak tubuh : 37,7%
Masalah :
Ibu Suyarini berumur 59 tahun, mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan.

B. Materi
Berat badan pada wanita diatas umur 30 tahun sulit untuk diturunkan, hal
tersebut disebabkan karena penuaan mneyusutkan massa otot dan sekaligus
menyuburkan massa lemak. Massa tubuh yang tidak berlemak berkurang sebanyak
6,3%, sementara massa lemak meningkat 2% dari berat badan perdekade setelah usia
30 tahun (Forbes dkk, 1991)
Klien mempunyai satus gizi yang lebih yaitu dengan IMT 28,89, dimana IMT
normal yaitu 18,5 25. Porsentase lemak tubuh tingi yaitu 37,7%, dimana porsentase
lemak tubuh > 32% sangat beresiko terkena penyakit degenerative.
Klien dianjurkan untuk mengurangi makanan yang tinggi kalori karena kebutuhan
akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolism seluruh sel
dan kegiatan otot berkurang. Mengurangi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi
seperti kerang siput, udang, remis, kepiting, tiram dan cumi cumi. Dianjurkan untuk
memperbanyak konsumsi sayuran, buah, cairan terutama seperti sari buah dan jus
buah, karena disamping memasok cairan, sari buah juga menyuplai vitamin. Selain itu
juga klien dianjurkan untuk memperbanyak berolahraga agar kondisi tubuh tetap fit.

C. Waktu dan tempat
Waktu yang digunakan dalam konsultasi ini adalah 20 menit dengan tahap
persiapan 5 menit, dan tahap konsultasi hingga pemecahan masalah 15 menit. Konsultasi
dilakukan diruang santai fitness center Kartika Dewi.

D. Metode
Metode yang digunakan dalam konsultasi adalah ceramah dan dilanjutkan dengan
Tanya jawab.

E. Pelaksanaan
1. Persiapan
Pada tahap ini meliputi :
a) Pengumpulan data anamneses yaitu data antropometri dan kebiasaan makan
responden
b) Mengkaji dan mengidentifikasi responden
c) Menyimpulkan hasil iedntifikasi responden
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini meliputi :
a. Tahap pencairan
Membina suasana yang dapat menumbuhkan kepercayaan, menyiapkan
kondisi yang menyenangkan sebelum memberikan anjuran perubahan diet
Menumbuhkan sikap keterbukaan klien
Membiarkan klien bercerita apa adanya tentangkeluhannya
b. Tahap penjelasan
Membantu klien mengurutkan cerita dengen benar misalkan kebiasaan makan
sehari hari,aktifitas yang dilakukan dan lain lain
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam bertanya dan
memberikan penjelasan
Mengenali emosi klien yang muncul
Tidak memberi komentar apapun
Tidak boleh memberi nasihat
Mengarahkan klien pada pokok permasalahan
c. Tahap pemecahan masalah
Menyampaikan pemecahan masalah secara jelas sesuai dengan harapan
klien
Memberi motivasi kepada klien bahwa perubahan diet tersebut dapat
dilakukan dengan mudah
Memberi contoh menu yang sesuai dengan kondisi klien serta cara pemberian
makan sehari
Menunjukkan cara memilih dan mengolah bahan makanan yang baik
Memberikan kesempatan klien bertanya
Memberikan pujian terhadap perilaku klien yang benar
d. Tahap kesimpulan
Mengulangi hal hal yang perlu diingat klien
Memberikan kesempatan bertanya jika klien belum jelas
Menyampaikan kesimpulan dari konsultasi dan memberikan waktu kepada
klien untuk merenung sebentar tentang alternative pemecahan masalah
Memberikan semangat dan dorongan kepada klien atas keputusan yang telah
diambil
3. Penutup
Penutup dalam konsultasi ini adalah meliputi evaluasi mengenai materi yang
telah diberikan kepada klien dengan menarik kesimpulan, menanyakan kembali
tentang apa saja yang telah disarankan dan pemberian motivasi kepada klien.

F. Evaluasi
Meliputi :
a. Input, yaitu :
1) Penampilan konselor : Penampilan rapi, menggunakan almamater
2) Media/alat bantu : Menggunakan media form konseling fitness, didalamnya
terdapat kriteria porsentase lemak ideal untuk segala umur yang bisa dijadikan
bahan konsultasi kepada klien, timbangan elektrik dan microtoise.
b. Proses, yaitu :
1) Tingkat partisipasi : Klien menunjukkan respon yang baik.
2) Isi materi : Isi materi dapat diterima dengan baik.
3) Metode : Metode sudah tepat
4) Waktu : Waktu cukup.
c. Dampak, yaitu :
Keberhasilan konselor, seperti :
1) Kunjungan ulang : -
2) Perubahan berat badan : -
3) Penurunan porsentase lemak tubuh : -

BAB III
KESIMPULAN DAN EVALUASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Klien kebanyakan memiliki status gizi yang baik, kecuali ada 1 klien yang memiliki
status gizi lebih.
2. Porsentase lemak tubuh klien melebihi standar normal, yaitu >32% sangat beresiko
untuk terkena penyakit degenerative..

B. Saran
Dalam konsultasi disarankan untuk menjalani pola hidup yang sehat dan
mengkonsumsi makanan yang seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh.
Atas dasar temuan dari kegiatan ini, maka perlu dikembangkan kegiatan
kegiatan serupa secara berkesinambungan. Pengelola fitness diharapkan untuk secara
rutin membuka konsultasi gizi karena banyk klien yang mengeluh karena di tempat
fitness tersebut tidak pernah dilakukan konseling gizi.

C. Evaluasi
1. Harus ada kerjasama yang baik antara pengelola Fitness dan konselor agar konsultasi
berjalan dengan baik dan lancer.
2. Klien yang sulit untuk membuka diri dalam berkonsultasi harus disiasati dengan baik agar
mau membuka diri, agar dapat terpecahkan masalah yang dihadapi.



DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Djoko Pekik. 2007. Panduan gizi lengkap keluarga dan olahragawan.
Yogyakarta : ANDI.
Cornelia, dkk., 2010. Penuntun Konseling Gizi. Jakarta: PT. Abadi Jl. Salemba
Tengah No. 19, 10440.
Kusuma, Bertiani. 2009. Menu Kuliner 30 Hari. Yogyakarta: Cemerlang publishing.

You might also like