You are on page 1of 7

Contoh 1 Perencanaan Panjang Penyaluran

Lebar suatu balok kantilever adalah 400 mm yang melekat pada struktur
dinding yang memiliki lebar yang sama. Balok mempunyai tulangan utama
sebanyak 3D25 (fy = 420 MPa) dan tulangan sengkang D10 (fs = 300 MPa)
dengan spasi sebesar 180 mm. Tebal selimut beton adalah 40 mm. Tulangan
balok diletakkan di dalam tulangan struktur dinding (D13-300). Rencanakanlah
panjang penyaluran tulangan utama balok yang masuk ke dinding!
Diketahui:
b 400 := mm lebar balok
h 450 := mm tinggi balok
fc 20 := MPa mutu beton
fy 420 := MPa mutu tulangan longitudinal (dinding dan balok)
fs 300 := MPa mutu tulangan sengkang
s 180 := mm spasi sengkang pada balok
db 25 := mm diameter tulangan longitudinal tarik pada balok
ds 10 := mm diameter tulangan sengkang
dt 13 := mm diameter tulangan dinding
cc 40 := mm selimut beton
Penyelesaian
1. Spasi bersih batang-batang yang disalurkan
selimut beton bersih
cc dt + 53 =
53
db
2.12 =
berarti selimut beton bersih tidak kurang dari d
b
spasi bersih batang-batang
b 2 cc dt + ( ) 3 db ( ) [ ]
2
109.5 =
109.5
db
4.38 =
berarti spasi bersih batang-batang tidak kurang dari 4d
b
karena di struktur dinding tidak terdapat sengkang, maka digunakan rumus pada kolom ke-3
untuk batang D22 atau lebih besar, yakni
1.3 := karena dicor pada sambungan yang ditinjau
1 := batang tulangan tidak diepoksi
1 := beton berat normal
ld
3 fy ( ) db
5 fc
:=
ld 1831.34 = mm
2. Menggunakan persamaan (87) SNI 2847 halaman 118
hitung dulu nilai K
tr
dengan parameter-parameternya adalah:
Atr 2 0.25 dt
2
:= Atr 265.465 = mm
2
s 300 := mm
fyt fy :=
n 3 :=
sedangkan untuk nilai c pilih nilai terkecil dari
jarak sumbu batang yang disalurkan ke permukaan beton terdekat
cc dt +
db
2
+ 65.5 = mm
setengah spasi sumbu ke sumbu batang
0.5
b 2 65.5 ( )
2

(
(

67.25 = mm
jadi diambil c 65.5 := mm
Ktr
Atr fyt ( )
10.s n
12.388 = := mm
c Ktr + ( )
db
3.116 = (nilai parameter ini tidak boleh lebih dari 2,5 sehingga digunakan 2,5)
1 :=
ld
9
10
|

\
|
|

fy
fc
|

\
|
|

( )
2.5

(
(

db 1098.804 = := mm
Contoh 2 Pemeriksaan Kecukupan Panjang Penyaluran
Data dimensi merujuk ke soal contoh nomor 1, hanya periksalah kecukupan panjang
penyaluran bila diketahui l
d
yang dipasang adalah sebesar 1500 mm. Jika tidak cukup,
maka apakah ukuran batang tulagan dapat dirubah?
1. Pemeriksaan spasi tulangan longitudinal dan sengkang
pemeriksaan spasi tulangan longitudinal telah dilakukan pada contoh 1
pemeriksaan spasi tulangan sengkang pada balok
menggunakan persamaan (56) SNI 2847, yakni
s 180 := mm
Av
1
16
|

\
|
|

fc
b s ( )
fs
:= Av 67.082 = mm
2
tetapi tidak boleh kurang dari
Av
1
3
|

\
|
|

b s ( )
fs
:= Av 80 = mm
2
Av sengkang yang terpasang adalah sebesar Av 0.5 ds ( )
2
157.08 = := mm
2
selain itu pada Pasal 13.5.4 batas spasi tulangan geser tidak boleh
melampau d/2 sehingga
d h cc ds 0.5 db 387.5 = :=
d
2
193.75 = mm
ternyata jumlah dan spasi sengkang yang terpasang melebihi, sehingga
digunakan persamaan:
ld
3 fy ( )
5 fc

(
(

db 1831.34 = := mm
ternyata panjang penyaluran yang terpasang sebesar 1500 mm tidak cukup
karena panjang minimum yang disyaratkan adalah sebesar 1831 mm,
sehingga dicoba memperkecil diameter tulangan utama misalnya
menggunakan batang tulangan dengan 6D19
cc ds + 50 = mm db 19 := mm
b 2 cc ds + ( ) 6 19 ( ) [ ]
5
37.2 =
37.2
db
1.958 =
maka digunakan persamaan:
ld
12 fy ( )
25 fc

(
(

db 1113.455 = := mm
kebutuhan tulangan awal Asreq 3 0.25 25
2
1472.622 = := mm
2
tulangan yang terpasang Aspro 6 0.25 19
2
1701.172 = := mm
2
sehingga Asreq
Aspro
0.866 =
panjang panyaluran boleh direduksi menjadi sebesar
ld
Asreq
Aspro
|

\
|
|

963.863 = mm
tapi hal ini tidak disarankan
balok diletakkan di dalam tulangan struktur dinding (D13-300). Rencanakanlah
karena di struktur dinding tidak terdapat sengkang, maka digunakan rumus pada kolom ke-3
2

You might also like