You are on page 1of 5

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN FARINGITIS

Nama :
NIM :
Rencana Keperawatan
1) Dx: Keditakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan produksi
sekret ditandai dengan:
DO: adanya sputum yang berlebihan, peningkatan frekuensi pernapasan
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat
bernapas dengan lancer/efektif.
Kriteria hasil:
a) Klien dapat mengeluarkan sputum
b) Frekuensi pernapasan dalam batas normal (16-20 x/menit)
c) Klien mengatakan dapat bernapas dengan lancer

Intervensi:
1. Identifikasi kualitas atau kedalaman nafas pasien.
Rasional: Untuk mengetahui keadaan napas pasien.
2. Anjurkan untuk minum air hangat.
Rasional: Untuk mencairkan sputum agar mudah dikeluarkan.
3. Ajari pasien untuk batuk efektif .
Rasional: agar pasien dapat secara mandiri megeluarkan sputum.
4. Lakukan pengisapan sekret, bila perlu.
Rasional: untuk mengelurkan sekret.
5. Kolaborasi untuk pemberian ekspektoran.
Rasional: untuk mengencerkan dahak.


2) Dx: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk menelan ditandai dengan:
DO: klien tampak lemas; porsi makan tidak dihabiskan.
DS: nafsu makan berkurang karena sakit saat menelan.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan kebutuhan
nutrisi klien terpenuhi.
Kriteria hasil:
a) Masa tubuh dan berat badan dalam batas normal
b) Nafsu makan klien meningkat

Intervensi:
1. Kaji status nutrisi pasien.
Rasional: informasi dasar status nutrisi.
2. Kaji kemampuan menelan.
Rasional: mengetahui kemampuan menelan. Menetukan tindakan lebih lanjut.
3. Beriakan makanan yang lunak.
Rasional: Memudahkan dalam menelan.
4. Berikan nutrisi melalui IVFD.
Rasional: memenuhi kebutuhan nutrisi yang tak bisa terpunuhi lewat oral.
5. Anjurkan keluarga untuk menyuapi klien, bila perlu.
Rasional: agar keluarga lebih kooperatif.
6. Kolaborasi berikan diet tinggi protein tinggi kalori.
Rasional: Pemenuhan kebutuhan nutrisi.





3) Dx: Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada faring ditandai dengan:
DO: klien tampak meringis, suhu tubuh, nadi dan RR meningkat.
DS: klien mengeluh nyeri tenggorokan.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri
berkurang sampai hilang diitandai dengan:
Kriteria Hasil:
a) Klien tidak tampak meringis
b) Klien mengungkapkan nyeri berkurang
c) Pasien mampu menggunakan metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri.
d) TTV dalam batas normal. nadi: 60-100 x/menit; RR: 16-20 x/menit

Intervensi:
1. Kaji nyeri menggunakan PQRST.
Rasional: mengetahui tingkat nyeri dan sebagi data dasar dalam menentukan tindakan.
2. Observasi tanda vital.
Rasional: mengetahui keadaan umum pasien
3. Ajarkan teknik relaksasi.
Rasional: memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa sakit.
4. Berikan informsi tentang nyeri, seperti sebab nyeri, berapa lam akan berlangsung.
Raional:menambah pengetahuan keluarga. Keluarga lebih kooperatif.
5. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesik
Rasional: analgesik dapat mengurangi nyeri.






4) Dx: Hipertermia berhubungan dengan peradangan
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan suhu tubuh
klien dalam batas normal.
Criteria Hasil:
a) Suhu tubuh: 36,5-37,5C
Intervensi:
1. Monitor suhu minimal 2 jam sekali, sesuai dengan kebutuhan .
Rasional: mengevaluasi efektivitas intervensi dan menjamin keakuratan data.
2. Sesuaikan suhu lingkungan.
Rasional: untuk kenyamanan pasien.
3. Anjurkan asupan cairan oral.
Rasional: membantu menurunkan suhu tubuh. Mencegah dehidrasi.
4. Gunakan tindakan nonfarmakologi seperti: kenakan baju tipis, membuka selimut,
kompres hangat. Jelaskan hal-hal tersebut pada pasien dan keluarga.
Rasional: dapat mengurangi demam dan memberikan rasa nyaman. Pasien dan keluarga akan
lebih kooperatif.
5. Kolaborasi dengan tim medis : pemberian antipiretik.
Rasional: Untuk emngurangi demam dengan aksi sentralnya di hipotalamus









ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN FARINGITIS

You might also like