PADAT LARUTAN OLEH: KELOMPOK VI LABORATORIUM FARMASETIKA SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR 2013 BAB I PENDAHULUAN I.1. Laa! B"#a$a%& Salah satu bentuk sediaan farmasi adalah sediaan cair yang terdiri dari larutan, suspensi dan emulsi. Sediaan cair yang mengandung dua atau lebih zat terlarut obat, baik berupa zat padat, cair atau gas yang molekulnya terdispersi kedalam pelarut yang cocok untuk membentuk sistem termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia disebut sebagai larutan.Jadi, komponen larutan terdiri dari zat terlarut (solut) dan zat pelarut (solven).Adapun kemampuan zat terlarut untuk terdispersi kedalam pelarut yang sesuai disebut sebagai kelarutan. Dalam percobaan ini sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu dilakukan preformulasi dan formulasi, kemudian hasil formulasi dipraktekkan di laboratorium. Adapun hasil formulasi terdiri dari zat aktif dan zat tambahan yang dipilih sesuai dengan literatur yang ada. ontoh formula yang dibuat dalam percobaan ini yaitu obat batuk asma yang mengandung zat aktif salbutamol sulfat dan ambroksol !l serta zat tambahan seperti pemanis, penga"et, pe"arna, pengaroma serta pelarutnya. Sebagai seorang farmasis dituntut untuk bela#ar men#adi formulator yang baik, sehingga nantinya akan dengan mudah dalam pembuatan sediaan dan menghasilkan sediaan yang nyaman bagi pasiennya. I.2. Ma$'() )a% T(*(a% P"!+,-aa% I.2.1. Ma$'() P"!+,-aa% Dapat mengetahui dan memahami cara formulasi sediaan larutan dan pembuatan sediaan tersebut. I.2.2. T(*(a% P"!+,-aa% $ntuk mengetahui dan memahami cara formulasi larutan obat batuk asma dan cara membuat sediaan tersebut. I.3. P!.%'./ P"!+,-aa% %erdasarkan pemilihan bahan aktif dan bahan tambahan dalam preformulasi sampai formulasi sediaan larutan obat batuk asma. Dan dengan pembuatan sediaan tersebut sesuai prosedur ker#a, yang ditempatkan dalam botol coklat, dimasukkan kedalam "adah dan diberi etiket dan brosur. BAB II TIN0AUAN PUSTAKA II.1. T",!. U1(1 P"%&"!.a% La!(a% & '(S (hal )*+) ,arutan adalah suatu sediaan cairan yang berisi satu atau lebih senya"a kimia yang dapat larut dalam air. & (arrot (hal -./) ,arutan adalah sistem homogeny satu fase. ,arutan adalah sistem homogen kimia dan fisika dua atau lebih bahan. & Scoville (hal *.-) ,arutan adalah sediaan cairan yang terdiri dari satu atau lebih unsure obat yang secara molekuler tersebar merata dalam bahan pelarut yang cocok. & (harmaceutical (ractice ( hal -0-) ,arutan adalah campuran homogen dua atau lebih bahan campuran. Dimana satu atau lebih zat terlarut tercmpur dalam satu atau lebih pelarut. K"'.1/(#a% ,arutan merupakan sediaan cairan berupa campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut baik berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang bercampur membentuk system termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam se#umlah pelarut untuk membentuk cairan #ernih. P"%&"!.a% K"#a!(a% & (harmaceutical (ractice (hal -01) 2elarutan bahan kimia dalam pelarut adalah konsentrasi maksimum larutan yang disediakan3 dibuat pada temperatur tertentu. & 4arfis (hal *)*) 2elarutan didefinisikan secara kuantitatif sebagai konsentrasi dalam suatu larutan pada suhu temperatur tertentu dan #uga secara kualitatif. & (arrot (-15) 2elarutan suatu zat pada temperatur tertentu didefinisikan sebagai konsentrasi solute yang terlarut dimana memiliki fase solute yang seimbang. K"'.1/(#a% 2elarutan merupakan kemampuan suatu zat untuk melarut atau terdispersi dalam pelarut yang sesuai pada temperatur *5 5 dan banyaknya #umlah zat terlarut pada zat yang dapat dilarutkan oleh se#umlah zat terlarut. Fa$,!23a$,! 4a%& 1"1/"%&a!(5. $"#a!(a% a%a!a #a.%: & 6enurut (harmaceutical (ractice (-0+) (olar dan non polar pelarut ampuran dengan pelarut non polar lebih dapat larut dalam pelarut non polar seperti chloroform atau minyak nabati begitu pula sebaliknya dengan pelarut polar seperti air dan etanol. p! Sangat mempengaruhi kelarutan, seperti bahan obat basa dan asam. 7emperatur %eberapa bahan akan lebih mudah larut #ika temperatur dinaikkan atau lebih tinggi. $kuran partikel 6emperkecil ukuran partikel akan meningkatkan kelarutan suatu larutan. K"'.1/(#a% 4aktor&faktor yang mempengaruhi kelarutan -. (olaritas Sifat polar atau non&polar dapat mempengaruhi kelarutan dimana senya"a yang bersifat polar hanya bisa dilarutkan oleh senya"a atau pelarut polar.%egitupun sebaliknya, senya"a yang bersifat non&polar hanya bisa melarutkan senya"a yang bersifat non&polar #uga dan biasanya disebut dengan istilah 8,ike dissolve like9. *. 2osolvensi Suatu zat yang ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan dari elektrolit lemah dan molekul non&polar dalam air.2osolven hanya melarutkan bagian zat yang tidak bisa dilarutkan sepenuhnya oleh air.Jadi, zat terlarut ditambah kosolven, kemudian ditambahkan pelarut air.ontoh kosolven adalah etanol, gliserol, propilenglikol, sorbitol, dll. .. 7emperatur :at padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat endoterm karena proses kelarutannya membutuhkan panas. 1. Salting out dan salting in Salting out adalah peristi"a adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar dibandingkan zat utamanya, sehingga menyebabkan penurunan kelarutan zat utama, sedangkan salting in adalah peristi"a adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih kecil dibandingkan zat utamanya, sehingga menyebabkan kenaikan kelarutan zat utama. +. (embentukan kompleks Adalah peristi"a ter#adinya interaksi antara senya"a tidak larut dan zat yang larut dengan membentuk senya"a kompleks yang larut. ;. !idrotropi Adalah peristi"a bertambahnya kelarutan suatu senya"a yang tidak larut atau sukar larut dengan penambahan senya"a lain namun bukan surfaktan. 6ekanismenya mungkin salting in, kompleksasi atau kombinasi beberapa faktor. ). (arameter kelarutan !anya untuk memprediksi apakah larut atau tidak dalam suatu sistem tersebut dengan menggunakan rumus. 0. <fek ion Jika zat yang terisonisasi sempurna akan larut sempurna, sedangkan #ika terionisasi sebagian tidak larut seluruhnya. /. $kuran partikel 6akin halus zat terlarut, makin kecil ukuran partikel, makin luas permukaannya yang kontak dengan pelarut, sehingga zat terlarut makin cepat larut. -5. %entuk dan ukuran molekul Sifat&sifat dapat melarutkan oleh air sebagian besar disebabkan oleh ukuran molekulnya yang kecil. P"1-a&.a% La!(a% & 6enurut D=6 6artin (10.) a. ,arutan encer yaitu se#umlah kecil zat terlarut A dalam larutan b. ,arutan pekat yaitu fraksi besar dan larutan yang terdiri dari zat terlarut c. ,arutan #enuh yaitu mengandung se#umlah kecil zat maksimum dari zat terlarut yang dapat bercampur dengan air pada suhu dan tekanan tertentu d. ,arutan le"at #enuh yaitu se#umlah zat terlarut yang melebihi batas kelarutannya dalam air pada suhu dan tekanan tertentu K"'.1/(#a% (embagian larutan antara lain> -. (embagian larutan secara umum. & ,arutan sederhana adalah larutan yang terdiri dari satu #enis zat terlarut. & ,arutan campuran adalah larutan yang terdiri dua #enis atau lebih zat terlarut & ,arutan stok adalah larutan yang dibuat sebagai bahan 3 pelarut pada pembuatan resep. *. ,arutan berdasarkan banyaknya zat terlarut & ,arutan encer adalah se#umlah kecil zat terlarut dalam larutan. & ,arutan pekat adalah fraksi besar larutan yang terdiri dari zat terlarut. & ,arutan #enuh adalah mengandung se#umlah zat ma?imum dari zat terlarut yang dapat bercampur dengan air pada suhu dan tekanan tertentu. & ,arutan le"at #enuh adalah se#umlah zat terlarut yang melebihi batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar. .. %erdasarkan fungsi & ollyrium adalah ,arutan yang dimaksudkan digunakan pada mata. & ollunarium adalah ,arutan yang dimaksudkan digunakan pada hidung. & ollutorium adalah ,arutan yang dimaksudkan sebagai obat kumur. & @argle adalah ,arutan yang dimaksudkan digunakan pada mulut dan tenggorokan. & Spray adalah ,arutan yang dimaksudkan digunakan dengan cara disemprot. & An#eksi adalah ,arutan yang dimaksudkan digunakan dengan cara disuntikkan. & Dauche adalah ,arutan yang dimaksudkan digunakan pada vagina. & ,arutan oral adalah ,arutan yang dimaksudkan pada penggunaan oral seperti potiones, eliksir, sirup, saturation, dll. & <nema adalah ,arutan yang dimaksudkan untuk disisipkan ke rektum. 1. %erdasarkan sifat fisika&kimia & ,arutan langsung (direct) ,arutan yang ter#adi karena semata&mata peristi"a fisika, buka peristi"a kimia. 6isalnya, Bal atau 2%r dilarutkan kedalam air, #ika pelarutnya (air) diuapkan, maka Bal atau 2%r akan diperoleh kembali. & ,arutan tidak langsung (indirect) ,arutan yang ter#adi semata&mata karena perubahan kimia, bukan peristi"a fisika. 6isalnya #ika :n ditambahkan ! * S= 1 , maka akan ter#adi reaksi kimia men#adi larutan :nS= 1 yang tidak dapat kembali men#adi :n dan ! * S= 1 . +. %erdasarkan ukuran & ,arutan mikromolekuler Adalah suatu larutan yang secara keseluruhan mengandung mikrounit yang terdiri atas molekul atau ion, seperti alcohol, gliserin, ion natrium, dan ion klorida dengan ukuran -&-5 C. & ,arutan miseler Suatu larutan yang mengandung bahan padat terlarut berupa agregat (misel) baik dalam bentuk molekul atau ion.Jadi, larutan miseler dapat dianggap sebagai larutan perserikatan koloid. & ,arutan makromolekuler ,arutan yang mengandung bahan padat terlarut berupa larutan mikromolekuler, tetapi ukuran molekul atau ionnya lebih besar dari mikromolekuler, misalnya larutan (@A, larutan 6, larutan albumin, dan larutan polivinil pirolidon. I'.#a5 $"#a!(a% & 6enurut (arrot (-1-) Adapun istilah kelarutan antara lain> I'.#a5 $"#a!(a% 0(1#a5 -a&.a% /"#a!( 4a%& )a/a 1"#a!($a% 1 &!a1 6a Sangat mudah larut 6udah larut ,arut Agak sukar larut Sukar larut Sangat sukar larut (raktis tidak larut D- -&-5 -5&.5 .5&-55 -55&-.555 -.555&-5.555 E-5.555 K"(%(%&a% )a% $"!(&.a% #a!(a% 6enurut Drug of Dossage forms 2euntungannya > & ,ebih mudah untuk di telan disbanding dengan sediaan padat ( tablet dan kapsul ) untuk anak&anak dan de"asa lan#ut usia & ,arutan bahan obat dapat segera diserap & Sistem homogen dengan distribusi keseragaman obat & Dapat langsung terdisolusi dalam lambung 2erugiannya > & ,arutan cairan memiliki ukuran "adah yang besar & 6emiliki stabilitas yang lemah atau kurang dalam larutan yang mengandung air & Sangat mudah untuk pertumbuhan mikro organism & 2eakuratan dosis bergantung pada kemampuan pasien yang menggunakan + ml sendok makan & 6emiliki rasa obat baik yang enak atau tidak dapat mempengaruhi larutan K"'.1/(#a% 2euntungan > & Dosisnya dapat atau mudah divariasikan. & Aksi obat ter#adi cepat karena obat lebih mudah atau cepat diabsorpsi dalam bentuk larutan. & Sediaan larutan mudah diberikan perasa, pemanis dan pe"arna. & 2euntungan bagi anak&anak atau pasien yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul. & %eberapa obat mengiritasi mukosa lambung ketika diberikan dalam sediaan tablet atau kapsul. 2erugian > & 2urang stabil dari segi mikrobiologi dan kimia daripada sediaan padat. & %eberapa obat untuk penggunaan oral tidak cocok sebagai sediaan larutan #ika rasanya pahit. & !arus menggunakan penga"et. & 6udah pecah atau tidak efisien atau tidak mudah diba"ah kemana&mana. & (enggunaannya ribet. Adapun komposisi larutan beserta contohnya antara lain (6enurut Doop ooper > ;0) -. :at aktif ontoh> (arasetamol, Atropin sulfat, codein, morfin sulfat, luminal, sulfadiazin, dll. *. Solvent (pelarut) & Air (! * =) > melarutkan garam&garam seperti Bal. & Alcohol > melarutkan mentol, kamfer, dan Aodium. & @liserin > melarutkan zat&zat bora?, fenol. & <ter > melarutkan kamfer, fosfat. & 6inyak > melarutkan kamfer, mentol. & (araffin liF > melarutkan cera, cetaceum, minyak&minyak dan kamfer. .. :at tambahan ontoh> & (enga"et > etanol, asam benzoat, asam sorbat, etil paraben, metil paraben, natrium propionat. & (erasa > Sorbitol, mannitol, ?ylitol, saccharin, aspartame, dll. & (e"arna > 7artrazin, karmin, karotenoid, caramel, dll. & (engaroma > =leum citri, peppermint, raspberry, anise, cinnamon, dll. & (engstabil > Asam askorbat, asam sitrat, sodium metabisulfit, sodium sulfit, natrium sulfit. ,arutan dikatakan stabil secara termodinamika apabila energi bebas permukaanG5 yang berarti bah"a tidak banyak energi yang diperlukan untuk membentuk larutan stabil. (6enurut (hysical (harmacy > *)+) 'umus> H4GI.S,.HA BAB III METODOLOGI PERCOBAAN I. FORMULA ASLI 8=bat %atuk Asma9 II. RANCANGAN FORMULA 7iap + ml mengandung> Salbutamol sulfat -,* mg Ambroksol !l -+ mg Batrium sakarin 5,-+ J Bipagin 5,- J 7artrazin 5,5; J =leum citri 5,- J AFuadest ad -55 ml III. MASTER FORMULA Bama (roduk > A6%A7S 76 S=,$7A=B Jumlah (roduk > - %otol 3 -55 ml Bo. 'eg > D2, )555--555+ A- Bo. %atch > -5-15+5- (7. S7A4A 4A'6A A6%A7S 76 S=,$7A=B 2ode bahan Bama %ahan 2egunaan (er Dosis (er %atch SS Salbutamol sulfat :at aktif -,* mg 11 ml Am Ambro?ol :at aktif -+ mg 5,.. gram BS Ba. Sakarin (emanis 5,-+ J 5,-;+ gram Bi Bipagin (enga"et 5,- J 5,-- gram 7 7artrazine (e"arna 5,55; J -- ml = =l. itri (engaroma 5,5- J 5,-- gram AF AFuadest (elarut 11,*0+ ml 11,*0+ ml IV. ALASAN PENAMBAHAN BAHAN -. Salbutamol sulfat & 6erupakan obat golongan selektif K* agonis yang menyebabkan bronkodilatasi dengan relaksasi otot polos melalui stimulasi K* & (enggunaan salbutamol dalam larutan mengandung * mg salbutamol sulfat dalam + ml larutan. & Dalam pembuatan digunakan bentuk garamnya yang bertu#uan untuk meningkatkan kelarutannya dalam air. 2arena salbutamol agak sukar larut dalam air. *. Ambro?ol & 6erupakan zat aktif sebagai mukolitik atau mengencerkan dahak pada mucus & 6enurunkan viskositas dahak .. Bipagin & 6erupakan bahan tambahan yang berfungsi sebagai stabilitas terhadap mikroba. Sediaan tahan terhadap mikroba dan lebih a"et. & %ertu#uan untuk mengoptimalkan ketahanan sediaan terhadap #amur, bakteri. & 6etil paraben memiliki range p! yang luas dari p! asam&basa, dan dapat digunakan zat aktif yang bersifat asam dan basa. & Bipagin larut dalam air panas sehingga mudah digunakan untuk sediaan larutan 1. Ba. sakarin & Dapat memberikan rasa manis & Digunakan sebagai pemanis buatan pada sediaan cair dengan konsentrasi 5,5)+J&5,;J. & 6erupakan pemanis yang aman dan sering digunakan pada produk makanan, minuman dan kosmetik. +. 7artrazine & 6erupakan pe"arna kuning lemon, digunakan sebagai pe"arna makanan. & 6erupakan turunan dari campuran senya"a fenol, hidrokarbon polisiklik dan heterosiklik. & 2elarutan tartrazine sangat mudah larut dalam air dan umumnya digunakan sebagai bahan pe"arna minuman. & Digunakan sebagai coloring agent, karena "arna menyerupai zat aktif dalam konsentrasi 5,555+&5,55-J ;. =l itri 6erupakan bahan tambahan sebagai pengaroma yang memiliki aroma yang menyenangkan dan menyegarkan sehingga dapat menutupi rasa yang pahit dari zat aktif obat. V. U!a.a% Ba5a% -. Ambroksol !l Bama A$(A > 1&LM(*&amino&.N&s&dibromophenyl) methyl& aminocycloheksanol) '63%6 > -. ! -0 %r * B * =.!l3.)0,- gram3mol (emerian > Serbuk kristal putih atau sedikit kekuningan. 2elarutan > Sedikit larut dalam air, larut dalam metanol, praktis tidak larut dalam kloroform. 2hasiat > sebagai mukolitik ekspektoran. 4armakologi > Absorpsi> cepat diabsorpsi setelah pemberian peroral, bioavailabilitas oral kira&kira )5&05J. Distribusi> "aktu paruh distribusi -&. #am. 6etabolisme> matabolit dibromoanthranilic acid. <kskresi> melalui gin#al. Stabilitas penyimpanan> Disimpan terlindung dari cahaya. 2ontraindikasi > Absolut kontraindikasi masih belum diketahui. <fek samping > @angguan ringan pada saluran pencernaan, reaksi alergi. D, > .5&;5mg3& *. Salbutamol sulfat Bama resmi > SA,%$7A6=, Sinonim > 6esoprostol '63%6 > -. ! *- B= . 3*./,. (emerian > (utih, hampir putih, bentuk 2ristal. 2elarutan > ,arut dalam alkohol, sedikit larut dalam air. (enyimpanan > Dalam "adah tertutup baik. 2egunaan > zat aktif D, > *&1mg3& .. AFuadest (4A edisi AAA (./;) Bama resmi > AO$A D<S7A,,A7A Sinonim > Air suling '63%6 > ! * =3-0,5* (emerian > airan #ernihP tidak ber"arnaP tidak berbauP tidak mempunyai rasa. (enyimpanan > Dalam "adah tertutup baik. 2egunaan > sebagai pelarut. 1. Batrium sakarin (4A edisi AAA (.+;-) Bama resmi > SA!A'AB$6 BA7'A$6 (emerian > !ablur, putihP tidak berbau atau agak aromatikP sangat manis. 2elarutan > larut dalam -,+ bagian air dan dalam +5 bagian etanol (/+J) (. (enyimpanan > Dalam "adah tertutup baik. 2egunaan > sebagai pemanis. +. Bipagin (<?cipient (..-5) Bama resmi > 6<7!Q, !QD'=RA%<B:=A7< Sinonim > metil para hidro?ybenzoat3methyl o?iben (emerian > 2ristal tidak ber"arna atau serbuk putih, berbau atau tidak berbau, seperti bau lemak 2elarutan > larut dalam 155 bagiam air, dalam . bagian alcohol, -5 bagian eter, mudah larut dalam metal alkohol. 2onsentrasi > 5,5-+&5,*J 2egunaan > sebagai (enga"et Ancomp > penurunan aktivitas antimikrobanya dengan obat sufraktan Bon ionik. ;. =leum citri (4A edisi AAA (.1++) Bama resmi > =,<$6 A7'A Sinonim > 6inyak #eruk (emerian > airan, kuning pucat atau kuning kehi#auan, bau khasP rasa pedas dan agak pahit. (enyimpanan > Dalam "adah terisi penuh dan tertutup rapat, terlindung dari cahayaP ditempat se#uk. 2egunaan > Sebagai pengaroma ). 7artrazin (<?cipient (.-/+) Bama resmi > 7A'7'A:AB Sinonim > 4 D S yello" Bo.+ (emerian > 7epung ber"arna kuning #ingga 2elarutan > 6udah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol (/+J) (, mudah larut dalam gliserol dan glikol. Stabilitas > 7ahan terhadap asam asetat, !l, Ba=! -5J. Ancomp > (enambahan Ba=! .5J dapat berubah "arna men#adi kemerah&merahan. (enyimpanan > Dalam "adah tertutup baik. 2egunaan > Sebagai pe"arna. VI. P"!5.(%&a% (erhitungan dosis> Salbutamol sulfat -,* mg (D,G*&1 mg3&) $ntuk . tahun> = = + / 8 , 0 4 , 0 / 4 2 15 3 12 mg mg x xDL n n $ntuk ; tahun> = = + / 2 , 1 6 , 0 / 4 2 18 6 12 mg mg X xDL n n $ntuk -* tahun> = = + / 4 , 2 2 , 1 / 4 2 20 12 12 mg mg x xDL n n Ambroksol !l -+ mg (D,G.5&;5 mg3&) $ntuk . tahun> = = + / 12 6 / 60 30 15 3 12 mg mg x xDL n n $ntuk ; tahun> = = + / 20 10 / 60 30 18 6 12 mg mg X xDL n n $ntuk -* tahun> = = + / 36 18 / 60 30 20 12 12 mg mg x xDL n n Aturan pakai> $ntuk . tahun> - sendok teh $ntuk ; tahun> - sendok teh $ntuk -* tahun> * sendok teh $ntuk E-* tahun> - sendok makan (.&1 kali sehari) (erhitungan bahan> 7iap + ml mengandung> (T-5J) Salbutamol sulfat G mg mg x ml 4 , 26 2 , 1 5 110 = Ambroksol !l G mg mg x ml 330 15 5 110 = Batrium sakarin G gram x 165 , 0 110 100 15 , 0 = Bipagin G gram x 11 , 0 110 100 1 , 0 = 7artrazin G gram x 066 , 0 110 100 06 , 0 = =leum citri G gram x 11 , 0 110 100 1 , 0 = AFuadest G -55&(5,5*1T5,.T5,-+T5,-T5,5;T5,-) G -55&5,).1 G //,*;; ml (erhitungan pengenceran Salbutamol sulfat G *;,1 mg ;5 ? G ;;5 mg G -- ml 7artrazine G ;.; mg ;5 ? G ;;5 mg G -- ml VII Ca!a K"!*a -. Disiapkan alat dan bahan. *. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan bahan dan pengenceran. .. Ambroksol !l dan Salbutamol Sulfat masing&masing digerus dan dilarutkan dalam air dan homogenkan hingga larut. 1. Batrium sakarin dilarutkan dalam air, kemudian dicampurkan ke campuran tadi. +. Bipagin dilarutkan dalam air panas, kemudian ditambahkan kedalam campuran tadi. ;. Ditambahkan tartrazin kedalamnya. ). ampuran tersebut dimasukkan kedalam botol. 0. Ditetesi dengan oleum citri dan diadkan dengan aFuadest. /. Ditutup dan dihomogenkan3dikocok. -5. Diberi etiket dan dimasukkan kedalam "adah serta dimasukkan brosur obat. FORMULA II I. F,!1(#a a'#. ,arutan 6outh"ash II. Ra%+a%&a% 3,!1(#a 7iap -55 m, mengandung > 2lorheksidin glukonat * J Alkohol -+ J Sorbitol *5 J 6entol 5,-J %rilliant blue - J AFuadest ad -55 ml III. Ma'"! 3,!1(#a Bama produk > 6agic 6outh 76 6outh"ash Jumlah produk > - %otol U -55 ml Bo.'eg > D7,-.55--5515A- Bo.%atch > -.-5515A- (7. S7A4A 4A'6A 6agic 6outh 76 6outh"ash 2ode bahan Bama %ahan 2egunaan (er Dosis (er %atch 2g 2lorheksidin glukonat :at aktif * J * gr A Alkohol (enga"et -+ J -+ ml S Sorbitol (emanis *5 J *5 ml 6 6enthol (enyegar 5,- J 5.- ml %% %irlliant blue (e"arna - J - ml AF AFuadest (elarut Ad -55 ml Ad -55 ml IV. A#a'a% P"%a1-a5a% -. 2lorheksidin glukonat ('(S) 2lorheksidin glukonat yaitu mencegah gluvitis, radang gusi, saria"an, bau mulut, menghambat pembentukkan plak, memelihara kebersihan mulut. *. Alkohol (<?ipients) & Sebagai pelarut karena alkohol dapat mempengaruhi kelarutan minyak esensial dan senya"a organik lainnya yang memiliki dera#at kelarutan dalam air. & Alkohol mengurangi tegangan permukaan sehingga dapat membasahi dan mengakibatkan efek penetrasi pada zat yang bersifat antibakteri, astigen dan deodoran. & 6erupakan desifektan .. Sorbitol ('(S) Dapat meningkatkan viskositas disuatu sediaan dan memberikan rasa tertentu pada tubuh atau mulut dimana meningkatkan rasa manis dan meningkatkan kualitas penga"et diproduk selama digunakan dengan etanol. 1. 6etanol (martindale) Sebagai pemberi rasa dingin (sensasi se#uk) pada mulut dan produk sabun mandi sebagai pengaroma dan penghilang bau.konsentrasi untuk mouth"ash 5,-J& *,5J.dalam konsentrasi yang relatif sedikit selektif sensorik yang menimbulkan rasa se#uk. +. AFuadest Sebagai pelarut yang dapat melarutkan pada sebagian besar zat. ;. %rilliant blue (<?ipients) 6emberikan "arna biru. V. P"!5.(%&a% -a5a% 2lorheksidin glukonat > Alkohol > Sorbitol > 6entol > %rilliant blue > AFuadest G -55 V (*,* T -;,+ T ** T 5,-- T -,- ) G -55 V 1-,/- G +0,5/ ml VI. Ca!a $"!*a -. Disiapkan alat dan bahan *. Ditimbang semua bahan sesuai dengan perhitungan bahan .. 6entol dan klorheksidin glukonat masing&masing dilarutkan dalam etanol kocok sampai homogen. 1. Dimasukkan sorbitol kedalam erlenmeyer dan ditambahkan sebagian air kocok sampai homogen. +. ampuran -,* dan . dimasukkan kedalam botol yang sudah dikalibrasi serta ditambah sisa aFuadest. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ,arutan merupakan campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut baik berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang bercampur secara termodinamika, stabil secara kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam sebuah pelarut untuk membentuk cairan #ernih.Disebut campuran homogen karena komponen didalamnya tercampur secara homogen atau zat terlarut terdispersi secara merata kedalam pelarut, sehingga komponennya tidak bisa lagi dibedakan secara kasat mata. Selan#utnya, dikatakan stabil secara termodinamika apabila energi bebas permukaan G 5 yang berarti tidak banyak energi yang dibutuhkan untuk membentuk larutan stabil. Dengan kata lain, sediaan larutan tidak memiliki tegangan antar muka dimana partikel yang berbeda semuanya men#adi satu. 2emudian, stabil secara kimia karena ter#adi perubahan fase dari padat ke cair tetapi tidak stabil secara mikrobiologi karena merupakan "u#ud cairan yang mudah ditumbuhi mikroorganisme. Salah satu contoh sediaan larutan yang dibuat dalam percobaan ini yaitu obat batuk asma.Asma merupakan suatu inflamasi kronik saluran napas.Anflamasi kronik tersebut menyebabkan peningkatan hiperesponsif (hiperaktivitas) #alan napas yang menimbulkan ge#ala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk&batuk terutama pada malam dan atau dini hari.<pisodik tersebut berkaitan dengan sumbatan saluran napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.4aktor resiko untuk pasien asma yakni predisposisi genetik asma, alergi, hiperaktivitas bronkus, #enis kelamin, ras3etnik.Selan#utnya, batuk merupakan suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan dahak, riak dan benda asing dari saluran nafas.%atuk menyerang saluran nafas bagian atas.=bat batuk digunakan untuk menghilangkan ge#ala penyakit, sehingga disebut simptomatik dan obat batuk digunakan bila dirasakan ge#ala sudah mengganggu.Adapun obat batuk ada yang bersifat antitusif, ekspektoran dan mukolitik.Antitusif untuk batuk kering. <kspektoran dan mukolitik biasanya untuk batuk berdahak dimana ekspektoran membantu merangsang sekresi mukus atau dahak dari saluran nafas, sedangkan mukolitik membantu pengeluaran mukus dengan cara menghancurkan benang&benang protein dari mukus hingga mudah dikeluarkan dari saluran nafas. Adapun komposisi larutan adalah zat aktif, solven serta zat tambahan dimana zat aktif untuk obat batuk asma dalam percobaan ini sesuai formulasi yaitu salbutamol sulfat dan ambroksol !l. Alasan digunakan zat aktif salbutamol sulfat adalah salbutamol sulfat merupakan obat golongan K agonis yang selektif pada reseptor K * dan banyak digunakan sebagai bronkodilator oral pada pasien asma atau pada pasien dengan obstruksi paru kronis, kemudian digunakan salbutamol yang sulfat dibanding salbutamol sa#a karena memiliki sifat mudah larut dalam air, sehingga langsung diabsorpsi di saluran gastrointestinal dan diekskresi cepat dengan "aktu paruh sekitar 1&; #am. Salbutamol sulfat #uga memiliki atau berdaya bronkodilatasi yang baik dan #uga memiliki efek yang lemah terhadap stabilitas sel mast, sehingga efektif mencegah atau meniadakan asma, kemudian tidak mempengaruhi sistem kardiovaskuler, sehingga aman untuk penderita penyakit #antung.Adapun zat aktif ambroksol !l dipilih dengan alasan karena ambroksol bersifat mukolitik dan sekretolitik, dapat mengeluarkan lendir yang kental dan lengket dari saluran pernafasan.2emudian, penggunaan #angka pan#ang dimungkinkan karena ambroksol mempunyai toleransi yang baik.Ambroksol memiliki indikasi terhadap gangguan saluran pernafasan akut dan kronis disertai dengan sekresi bronkial abnormal terutama pada eksaserbasi dan bronkitis kronis, asma bronkial dan bronkitis asmatis serta kontraindikasi hampir tidak ada atau belum diketahui. Adapun alasan salbutamol sulfat dikombinasikan dengan ambroksol !l yaitu karena ketika pasien asma diberikan salbutamol maka akan memberikan efek stimulasi sekresi mukus. Jadi, pasien asma akan sering batuk&batuk karena efek samping salbutamol, sehingga dikombinasikan dengan ambroksol !l sebagai mukolitik yang membantu menghancurkan benang&benang protein mukus, sehingga akan mudah dikeluarkan dari saluran napas. 2etika zat aktif sudah ditentukan, maka ditentukan bahan tambahan apa sa#a yang akan digunakan. %ahan tambahan yang digunakan terdiri dari zat pemanis, penga"et, pe"arna, pengaroma dan pelarut. (emanis digunakan untuk memberi rasa pada larutan, sehingga meningkatkan kemauan pengguna untuk meminumnya karena rasa yang diberikan, dapat #uga meningkatkan viskositas larutan dan memberi sensasi kese#ukan dalam mulut seperti sukrosa.(emanis yang digunakan dalam percobaan ini yaitu natrium sakarin.Digunakan natrium sakarin karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dalam #umlah kecil dibanding sukrosa dengan konsentrasi besar dan sedikit larut dalam alkohol serta mempunyai sifat stabil. (enga"et digunakan untuk men#aga kestabilan sediaan dari pertumbuhan mikroba, sebagaimana diketahui larutan ber"u#ud cair yang tidak stabil secara mikrobiologi, sehingga dibutuhkan penga"et, sehingga "aktu penyimpanan bisa diperpan#ang. (enga"et yang digunakan dalam percobaan ini yaitu nipagin. Digunakan nipagin karena mempunyai range p! yang lebih luas, sehingga ketika ter#adi perubahan pada sediaan, penga"et masih tetap berfungsi, dibandingkan dengan sediaan yang menggunakan turunan benzoat lebih pada sediaan asam dan tidak mudah terdisosiasi. (e"arna digunakan untuk meningkatkan penampilan dari sediaan supaya tampil lebih menarik.(e"arna yang digunakan dalam percobaan ini yaitu tartrazin.Digunakan tartrazinuntuk memberi "arna kuning pada larutan karena disesuaikan dengan pemerian "arna zat aktif yakni ambroksol sedikit kekuningan dan salbutamol serbuk putih, sehingga cocok diberi "arna kuning. (engaroma digunakan untuk dapat membuat obat lebih diterima terutama #ika obat mempunyai rasa yang tidak menyenangkan (engaroma yang digunakan dalam percobaan ini yaitu oleum citri. Digunakan oleum citri untuk memberi sensasi kese#ukan dan sesuai dengan pe"arna tartrazin yang diberikan dimana identik dengan #eruk,sehingga diberi aroma #eruk. Adapun pelarut yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aFuadest dimana aFuadest bersifat inert. Setelah menulis rancangan formula, maka formula tersebut dipraktekkan di laboratorium dengan cara ditimbang semua bahan sesuai perhitungan bahan dan pengenceran, kemudian ambroksol !l dan salbutamol sulfat masing&masing digerus dan dilarutkan dalam air dan dihomogenkan hingga larut.Batrium sakarin dilarutkan dalam air, kemudian dicampurkan ke campuran tadi.Bipagin dilarutkan dalam air panas, kemudian ditambahkan kedalam campuran tadi.Ditambahkan tartrazin kedalamnya.ampuran tersebut dimasukkan kedalam botol.Ditetesi dengan oleum citri dan diadkan dengan aFuadest.Ditutup dan dihomogenkan3dikocok.Diberi etiket dan dimasukkan kedalam "adah serta dimasukkan brosur obat. BAB VI PENUTUP VI.1. K"'.1/(#a% -. ,arutan memiliki komposisi zat aktif dan zat tambahan dimana zat aktif yang digunakan untuk larutan obat batuk asma yaitu salbutamol sulfat dan ambroksol !l serta zat tambahan yang sesuai dengan hasil formulasi yang disertai alasan yang mendukung. *. Didapatkan larutan obat asma dengan bentuk cair, rasa seperti buah #eruk, "arna kuning dan aroma #eruk. .. =bat batuk asma yang telah dibuat digunakan .&1 kali sehari dan keterangan lengkap bisa dilihat pada etiket dan brosur. VI.2. Sa!a% Diharapkan kepada asisten untuk memberikan saran, kritikan dan masukan untuk laporan ini, sehingga bisa lebih membangun ilmu pengetahuan bagi praktikan. DAFTAR PUSTAKA -. American (harmaceutical Association. 9 Handbook of Pharmaceutical Excipient . Washington. *. American (harmaceutical Association. 9 Handbook of Martindale Edition 36. Washington. .. Allen, ,oyd. *55*. 8 The Art, Science, and Technolog of Pharmaceutical !ompounding. Washington> American (harmaceutical Association. 1. (arrot,,.<ugene. *551. 8Pharmaceutical Practice. Be" Qork> (hiladelphia S7 ,ouis Sydney 7oronto. +. American (harmaceutical Association 8"emington The #cience and Practice $f Pharmac. Washington. ;. 7#ay 7an !uan dan Drs. 2irana 'ahard#a. *550. 8 $bat%$bat Penting edi#i &' Jakarta > (7. @ramedia. ). Depkes 'A. -/)/. 8 (armakope 'ndone#ia edi#i ''' . Jakarta> %alai (ustaka.