You are on page 1of 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu
bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah
menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau
mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya
fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.
Di negara industri penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga
pada kelompok usia lanjut, setelah penyakir jantung dan kanker. Namun, stroke
paling benyak menyebabkan orang cacat pada kelompok usia diatas 4 tahun.
!anyak penderitanya yang menjadi cacat, menjadi in"alid, tidak mampu lagi
mencari nafkah seperti sediakala, menjadi tergantung pada orang lain.
Stroke dapat terjadi pada setiap usia, dari bayi baru lahir sampai usia
sangat lanjut, namun, angka kejadian stoke meningkat dengan bertambah usia.
#akin tinggi usia makin banyak kemungkinan untuk mendapatkan stroke.
Angka kejadian stroke adalah $%% per &%%.%%% penduduk. Dalam satu
tahun, diantara &%%.%%% penduduk, maka $%% orang a'akan mendapat stroke. !ila
di pilih menurut usia maka angka ini akan menjadi sebagai berikut ( pada
kelompok usia ) * 44 tahun insidennya ialah %,$+ per seribu. ,ada kelompok
usia 4 * 4 tahun %.-+, kelompok * .4 tahun &,/+, . --4+ tahun $,-+, -
* /4tahun &%,4+ dan / tahun ke atas &),0+. Ditaksir bah1a dari &%%% orang
yang berusia -.4 tahun dalam satu tahun &,/ orang kira * kira $ orang
mendapat stroke. 2aki * laki paling banyak di banding 1anita.
Di Amerika Serikat stroke termasuk penyakit penyebab kematian
peringkat ketiga, dengan laju mortalitas &/+ sampai )-+ untuk stroke pertama
dan sebesar .$+ untuk stroke selanjutnya. 3erdapat kira-kira $ juta orang
bertahan hidup dari stroke yang mempunyai kecacatan dari angka ini ada 4% +
memerlukan bantuan dalam akti"itas kehidupan sehari-hari.
!. Tujuan
&. 3ujuan 4mum
#ahasis1a mampu memberikan asuhan kepera1atan kepada penderita stroke
non hemoragik.
$. 3ujuan Khusus
a. #ahasis1a mampu mengetahui mengenai pengertian, etiologi, tanda dan
gejala, patofisiologi, dan penatalaksanaan mengenai penyakit stroke non
hemoragik.
b. #ahasis1a mampu melakukan pengkajian pada penyakit stroke non
hemoragik.
c. #ahasis1a mampu mengetahui diagnosa kepera1atan yang muncul pada
penderita stroke non hemoragik.
d. #ahasis1a mampu melakukan tindakan kepera1atan pada penderita
stroke non hemoragik.
BAB II
TINJAUAN TEORI
STROKE NON HEMORAGIK
A. Definii
5angguan peredaran darah diotak 65,D78 atau dikenal dengan 9:A
6 9erebro :askuar Accident8 adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan
oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak
6 dalam beberapa detik8 atau secara cepat 6 dalam beberapa jam 8 dengan gejala
atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.
Stroke atau cedera cerebro"askuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah
kulminasi penyakit serebro"askuler selama beberapa tahun. ,enyakit ini
merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di 4nited State. Akibat stroke
pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada usia antara - * / tahun.
!. Eti!l!gi
,enyebab-penyebabnya antara lain(
&. 3rombosis 6 bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak 8
$. ;mbolisme cerebral 6 bekuan darah atau material lain 8
). <skemia 6 ,enurunan aliran darah ke area otak8
9. Pat!fii!l!gi
<nfrak serebaral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di
otak. 2uasnya infark bergantung pada factor-faktor seperti lokasi dan besarnya
pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai
oleh pembuluh darah yang tersumbar. Suplai darah ke otak dapat berubah
6makin lambat makin cepat8 pada gangguan local 6thrombus, emboli, perdarahan,
dan spasme "ascular8 atau karena gangguan umum 6hipoksia karena gangguan
paru dan jantung8. Aterosklerosis sering sebagai factor penyebab infark pada
otak. 3hrombus dapat berasal dari plak arterosklerotik, atau darah dapat beku
pada area yang stenosis, tempat aliran darah mengalami pelambatan atau terjadi
turbulensi.
3hrombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terba1a sebagai
emboli dalam aliran darah. 3hrombus mengakibatkan iskemia jaringan otak yang
disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan dan edema dan kongesti
disekitar area. Area edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada
area infark itu sendiri. ;dema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang-
kadang sesudah beberapa hari. 7leh karena trombosis biasanya tidak fatal, jika
tidak terjadi perdarahan masif. 7klusi pada pembuluh darah serebral oleh
embolus menyebabkan edema dan nekrosis diikuti trombosis.
D. "akt!r reik! #a$a tr!ke
&. =ipertensi
$. ,enyakit kardio"askuler( arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi
atrium, penyakit jantung kongestif8
). Kolesterol tinggi
4. 7besitas
. ,eningkatan hematokrit 6 resiko infark serebral8
.. Diabetes #elitus 6 berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi8
-. Kontrasepasi oral6 khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar
estrogen tinggi8
/. ,enyalahgunaan obat 6 kokain8
0. Konsumsi alkohol
;. Manifetai klini
5ejala - gejala 9:A muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang
disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. 5ejala itu muncul
ber"ariasi, bergantung bagian otak yang terganggu. 5ejala-gejala itu antara lain
bersifat(
a. Sementara
3imbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan
hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. =al ini disebut 3ransient
ischemic attack 63<A8. Serangan bisa muncul lagi dalam 1ujud sama,
memperberat atau malah menetap.
b. Sementara,namun lebih dari $4 jam
5ejala timbul lebih dari $4 jam dan ini dissebut re"ersible ischemic
neurologic defisit 6><ND8
c. 5ejala makin lama makin berat 6progresif8
=al ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang
disebut progressing stroke atau stroke ine"olution
d. Sudah menetap?permanen
!. Pe%erikaan Penunjang
&. 93 Scan
#emperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark
$. Angiografi serebral
membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan
atau obstruksi arteri
). ,ungsi 2umbal
- menunjukan adanya tekanan normal
- tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukan
adanya perdarahan
4. #>< ( #enunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
. ;;5( #emperlihatkan daerah lesi yang spesifik
.. 4ltrasonografi Dopler ( #engidentifikasi penyakit arterio"ena
-. Sinar @ 3engkorak ( #enggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal
G& Penatalakanaan
&. Diuretika ( untuk menurunkan edema serebral .
$. Anti koagulan( #encegah memberatnya trombosis dan embolisasi.
). !ebaskan jalan nafas dan pertahankan "entilasi yang adekuat, bila perlu
berikan oksigen sesuai kebutuhan
4. #onitoring tanda-tanda "ital
. #onitoring adanya hiperglikemi atau hipoglikemi
.. ,ertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
-. #engosongkan kandung kemih jika perlu pasang kateter
/. ,asang N53 jika kesadaran menurun dan jika fungsi menelan buruk
H& KOMPLIKASI
A =ipoksia Serebral
A ,enurunan darah serebral
A 2uasnya area cedera
BAB III
ASUHAN KEPERA'ATAN
A. Pengkajian
&. I$entita klien
a. No. ># ( &%&.///
b. Nama ( 3n. A,
c. 4mur ( . tahun
d. Benis kelamin ( 2aki-laki
e. Agama ( <slam
f. Alamat ( ,endo1oharjo, Se1on, !antul
g. 3anggal ,engkajian ( $% Desember $%&%
$. Keluhan 4tama
Kurang lebih dua hari badan lemas, bicara tidak jelas, kelemahan anggota
gerak kanan, nafsu makan menurun, hipertensi, stroke deCtra, bangun tidur
badan tidak dapat digerakkan.
). >i1ayat Kesehatan
=ipertensi
4. Alergi
3idak ada alergi lingkungan, obat maupun makanan
. <munisasi
,asien belum pernah imunisasi apapun
.. Keadaan 4mum
3ingkat Kesadaran ( Summolent
59S ( &
-. :ital Sign
3D ( &/%?&%% mm=g
Suhu ( )- derajat 9
Nadi ( //C?menit dengan irama teratur dan kualitas lemah
Nafas ( $$C?menit
3idak ada nyeri yang dikeluhkan pasien
/. ,rofile 2ife System
AD2 6mandi, berpakaian, makan, toileting8 dibantu sepenuhnya dan pasien
terpasang kateter.
0. ,rofil ,sycho-Social
5angguan ,sikologis sebelumnya ( 3idak ada
Kehilangan memori
Bangka panjang?pendek ( 3idak ada
Keterbatasan komunikasi ( ,asien bicara tidak jelas
=ubungan interpersonal ( !aik
#ood?Depresi?mania?labil ( Stabil
=alusinasi?delusi ( 3idak ada
!ody image ( Kelumpuhan anggota gerak kanan
>espon terhadap sakit ( 3a1akkal
Sosialisasi ( !aik
Ansiety?agitasi ( 3idak tampak
#asalah perilaku ( 3idak ada
Keterbatasan untuk belajar ( 3idak ada
5angguan tumbuh kembang ( 3idak ada
;tnik ( Ba1a
&%. ,ola Nilai?Kepercayaan
3idak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan dan pasien
sehari melaksanakan ibadah sholat.
&&. ,emeriksaan Disik
&8 Kepala
3idak ada sakit kepala?diEEness
$8 #ata
,englihatan normal, konjungti"a normal, sclera normal, tidak ada
kelainan penyakit mata, pandangan kabur karena faktor usia
)8 3elinga
Kehilangan pendengaran minimal, tidak ada cacat atau penyakit, tidak
menggunakan alat bantu dengar
48 #ulut
Kesulitan mengunyah karena stroke, gigi tidak utuh dan mukosa oral
bersih?normal
8 =idung
3idak ada perdarahan hidung?epitaksis dan tidak ada keluhan penyakit
lain
.8 2eher dan tenggorokan
3idak serak dan tidak ada kesulitan menelan
-8 Kardio"askuler
Dispnea saat kegiatan ( 3idak ada
,ND 6,aroCsimal Nocturnal Dispnea8 ( 3idak ada
Nyeri dada ( 3idak ada
/8 >espiratory
Nafas pendek ( 3idak
!entuk dan kesimetrisan ( Normal
3idak ada batuk dan sputum
Suara nafas normal?"esikuler
3erpasang oksigen ) liter?menit
08 5astrointestinal
4lcer, kolostomy, nyeri, hernia, diare?konstipasi, tenderness, perdarahan
rectal, hemoroid, jaundice, gangguan kandung empedu semua
normal?tidak ada. =anya saja pasien muntah ketika di rumah.
&%8 Status nutrisi
3idak terjadi penurunan !!, tetapi nafsu makan pasien menurun
semenjak dira1at di >S.
&&8 5enitourinaria
3idak ada kesulitan dan kelainan dalam !AK
&$8 ,ayudara
3idak ada keluhan pada payudara, tidak bengkak maupun nyeri tekan
&)8 <ntegument
>ambut kering, 1arna kulit coklat, kondisi kulit normal tidak ada
kelainan pada kulit, turgor kulit kering dan keriput
&48 #usculoskeletal, Neurologi
Kekakuan ( 6F8 Keseimbangan ( abnormal
!engkak sendi ( 3idak ,aralisis ( 3otal
Koordinasi ( Abnormal Amputasi ( 3idak
Nyeri Sendi ( 3idak Kram lengan ( 3idak
Kelemahan ( 6F8 ,erubahan Suhu ( Normal
#ati rasa ( 3idak 3enderness ( 3idak
Kejang ( 3idak 3remor ( 3idak
Deformitas ( 3idak
&8 ;ndokrin?hematopoietic
3idak ada memar, tekstur kulit keriput, tidak ada poliuri dan polidipsi,
mampu mentoleransi panas maupun dingin
&.8 ,emeriksaan penunjang
No Komponen yang diperiksa =asil Normal
& ,emeriksaan Darah
=emoglobin
2eukosit
=ematokrit
3rombosit
4reum
Kreatinin
Kolesterol total
5DS
=!SA5
,emeriksaan >adiologi
&4,-
-,.
4.
$4
0
&,4&
$.
/-
-
&&-&-
4-&&
)$-$
&%-4%
&%-4%
%,0-&,)
&&%-$%%
/%-&$%
-
$ 3horaC A,?,A de1asa ,ulmo dan
besar cor
normal
,ulmo dan
besar cor
normal
3erapi (
A ,iracetam ( infark cerebral
A #ecobalamin ( Neuropati perifer
A 9aptopril ( =ipertensi 6Diuresis8
A 9iticolin ( 3rauma serebral, stroke iskemik
A Sim"astatin ( menurunkan kadar kolesterol darah
DA"TAR PUSTAKA
A !runner G Suddarth. $%%$. !uku Ajar Kepera1atan #edikal !edah. Bakarta(
;59
A #arilynn ;, Doengoes. $%%%. >encana Asuhan Kepera1atan, ;disi ).
Bakarta( ;59
A #.9ynthia. $%&%. Diagnosa Kepera1atan dengan Asuhan Kepera1atan.
Bakarta( ;59
A http(??mhs.blog.ui.ac.id?fer%?$%%/?%0?&-?asuhan-kepera1atan-pada-klien-
dengan-stroke?
A http(??kepera1atan-gun.blogspot.com?$%%-?%-?stroke-non-hemoragik.html ?
ANA2<SA DA3A
N7 DA3A D7K4S ;3<7275< ,>7!2;#
& DS ( Keluarga
pasien mengatakan
saat dibangunkan
pasien tidak bisa
menggerakkan
badan sebelah
kanan
D7 ( - Kekuatan
7tot ( ,aralisis total
- AD2 (
- Kelemahan
anggota
gerak
kanan
- DC. Stroke
DeCtra
- 3D (
&/%?&%%
mm=g
5angguan pada
Neuromuskular
=ambatan
mobilitas fisik
$ DS ( Keluarga
pasien mengatakan
pasien bicara tidak
jelas
D7 (
- Klien sulit
menja1ab
pertanyaan
pera1at
- pasien
tampak
lemah
- !ibir klien
sedikit
merot
,enurunan sirkulasi
ke otak
=ambatan
komunikasi "erbal
- DC. Stroke
deCtra
) DS ( Keluarga
mengatakan pasien
memiliki hipertensi
D7 (
- 3D (
&/%?&%%
mm=g
- 9holesterol
total ( $.
- 3erpasang
oksigen
- DC. Stroke,
=3
,erubahan
kontraktilitas
miokardium
,enurunan curah
jantung
Diagnosa Kepera1atan (
A =ambatan mobilitas fisik b.d gangguan pada neuromuscular
A =ambatan komunikasi "erbal b.d penurunan sirkulasi ke otak
A ,enurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas miokardium
N4>S<N5 9A>; ,2AN
NO DIAGNOSA
KEPERA'AT
AN
NO( NI( RASIONALIS
ASI
& =ambatan
mobilitas fisik
b.d gangguan
pada
neuromuscular
Setelah
dilakukan
tindakan
kepera1atan
)C$4 jam, maka
diharapkan
masalah dapat
teratasi dengan
criteria hasil (
- ,asien
- 2akukan
latihan >7#
min setiap
ganti jaga
- >ubah posisi
pasien setiap
ganti jaga
- Kolaborasi
dengan
fisioterapi
- 4nutk
mencegah
kontraktur
sendi
- #encegah
kerusakan
kulit
- #embantu
rehabilitasi
mobilisasi
mencapai
tingakat
mobilisasi
tertinggi
- ,asien tidak
menunjukka
n gejala
komplikasi
- Anjurkan
keluarga saat
terapi fisik
dapat hadir
- ,antau
tingkat
mobilisasi
klien
- ,antau
kekuatan otot
klien
- 2etakkan
barang pada
tempat yang
mudah
dijamngkau
- 2akukan
program
terapi medis
untuk
mencegah
komplikasi
- #engajarkan
latihan fisik
saat pasien
pulang
- ,emberian
terapi
lanjutan
- 4ntuk
mengetahui
kestabilan
otot
- #eningktaka
n
kemandirian
pasien
- ,rogram
kesehatan
dan
kesejahteraan
pasien
$ =ambatan
komunikasi
"erbal b.d
penurunan
sirkulasi ke otak
Setelah
dilakukan
tindakan
kepera1atan
)C$4 jam, maka
diharapkan
masalah dapat
teratasi dengan
criteria hasil (
- ,asien
dapat
mengekspre
sikan
perasaan
- ;"aluasi sifat
dan beratnya
afasia
- ,antau
perubahan
pola bicara
dan tingkat
orientasi
pasien
- 2akukan
komunikasi
dengan 1ajar
- Dengarkan
dengan tekun
- 4nutk
memilih
komunikasi
yang efektif
- 4ntuk
mengetahui
peningktan
atau
penurunan
kondisi
- #embantu
pasien dalam
berkomunikas
i
- #emahami
maksud
pembicaraa
n orang lain
- ,embicaraa
n pasien
dapat
dipahami
bila pasien
bicara
- 2atih otot
bicara secara
maksimal
- !erikan 1atu
untuk klien
berespon
- 3injau hasil
diagnostik
- #engetahui
keinginan
pasien
- #eningkatka
n kemampuan
"erbal pasien
- #eningkatka
n konsep diri
- 4njtuk
mengetahui
peunurunan
dan
peningkatan
penayakit
) ,enurunan
curah jantung
b.d perubahan
kontraktilitas
miokardium
Setelah
dilakukan
tindakan
kepera1atan
)C$4 jam, maka
diharapkan
masalah dapat
teratasi dengan
criteria hasil (
- frekuensi
jantung
meningkat
- status
hemodinamik
meningkat
- output urin
adekuat
- tidak terjadi
dispneu
- tingkat
kesadaran
meningkat
- ,antau dan
catat tingkat
kesadaran
- #onitor
33:
- #onitor
input dan
output cairan
- <nspeksi
adanya
edema
- !erikan
pera1atan
kulit
- >encanakan
akti"itas
pasien
- ,ertahankan
pembatasan
makanan
- Kolaborasi
pemberian
- 4ntuk
mendeteksi
hipoksia
- 4ntuk
memantau
hemodinamik
- <ndikasi
penurunan
perfusi
- #endetesi
stasis "ena
- #eningkatka
n perfusi
kulit dan
aliran "ena
- #enghindari
keletihan
- #embantu
menurunkan
3D
- 4nutk
mengetahui
- akral hangat obat
diueretik
- ,antau hasil
lab
- !erikan
terpai
oksiugen
adanya
komplikasi
- #embantu
suplai
oksigen
9A3A3AN ,;>K;#!AN5AN
NO D)&
KEPERA'
ATAN
TANGGAL
* JAM
IMPLEME
NTASI
E+ALUASI PARA"
& =ambatan
mobilitas
fisik b.d
gangguan
pada
neuromuscul
ar
$%-&$-$%&%
%/.)%
&&.%%
&).$%
- #elakuka
n latihan
>7# min
setiap
ganti jaga
- #erubah
posisi
pasien
setiap
ganti jaga
- Kolaboras
i dengan
fisioterapi
- #enganju
rkan
keluarga
saat terapi
fisik dapat
hadir
- #emanta
S ( Keluarga
mengatakan
pasien belum
bisa
bergerak
sendiri
7 ( ,aralisis
total
AD2 ( 4
Kelemahan
anggota
gerak kanan
A ( #asalah
belum
teratasi
, (
2anjutkan
inter"ensi
u tingkat
mobilisasi
klien
- #emanta
u
kekuatan
otot klien
- #eletakka
n barang
pada
tempat
yang
mudah
dijamngka
u
- #elakuka
n
program
terapi
medis
eC.mecob
alamin
Ditri
$ =ambatan
komunikasi
"erbal b.d
penurunan
sirkulasi ke
otak
$%-&$-$%&%
%/.)%
&%.%%
- #enge"al
uasi sifat
dan
beratnya
afasia
- #emanta
u
perubahan
pola
bicara dan
tingkat
orientasi
pasien
- #elakuka
n
S ( keluarga
mengatakan
pasien belum
dapat bicara
7 (
Kesadaran
pasien
summolent
- pasien
belum
komunikat
if
- !ibir
masih
merot
&$.)%
komunika
si dengan
1ajar
- #endenga
rkan
dengan
tekun bila
pasien
bicara
- #elatih
otot
bicara
secara
maksimal
- #emberik
an 1atu
untuk
klien
berespon
- #eninjau
hasil
diagnosti
k
A ( #asalah
belum
teratasi
, (
2anjutkan
inter"ensi
Ditri
) ,enurunan
curah
jantung b.d
perubahan
kontraktilitas
miokardium
$%-&$-$%&%
%-.)%
%0.%%
&).$%
- #emanta
u dan
catat
tingkat
kesadaran
- #emonit
or 33:
- #emonit
or input
dan
output
cairan
- <nspeksi
S ( Keluarga
mengatakan
pasien belum
dapat
menggerakk
an tubuhnya
sebelah
kanan
7 ( 3D (
&0%?&%%
mm=g
- 4rin
e
$%%
&).4
adanya
edema
- #emberi
kan
pera1atan
kulit
- #erencan
akan
akti"itas
pasien
- #emperta
hankan
pembatas
an
makanan
- Kolaboras
i
pemberia
n obat
diueretik
- ,antau
hasil lab
- !erikan
terapi
oksigen
cc
A ( #asalah
belum
teratasi
, (
2anjutkan
inter"ensi
Ditri
NO D)&
KEPERA'
ATAN
TANGGAL
* JAM
IMPLEME
NTASI
E+ALUASI PARA"
& =ambatan
mobilitas
$&-&$-$%&%
&4.)%
- #elakuka
n latihan
S ( Keluarga
mengatakan
fisik b.d
gangguan
pada
neuromuscul
ar
&..%%
&-.%%
>7# min
setiap
ganti jaga
- #erubah
posisi
pasien
setiap
ganti jaga
- #enganju
rkan
keluarga
saat terapi
fisik dapat
hadir
- #emanta
u tingkat
mobilisasi
klien
- #emanta
u
kekuatan
otot klien
- #eletakka
n barang
pada
tempat
yang
mudah
dijamngka
u
- #elakuka
n
program
terapi
medis
eC.mecob
pasien belum
bisa
bergerak
sendiri
7 ( ,aralisis
total
AD2 ( 4
Kelemahan
anggota
gerak kanan
A ( #asalah
belum
teratasi
, (
2anjutkan
inter"ensi
Ditri
alamin
$ =ambatan
komunikasi
"erbal b.d
penurunan
sirkulasi ke
otak
$&-&$-$%&%
&4.%%
&..)%
- #enge"al
uasi sifat
dan
beratnya
afasia
- #emanta
u
perubahan
pola
bicara dan
tingkat
orientasi
pasien
- #elakuka
n
komunika
si dengan
1ajar
- #endenga
rkan
dengan
tekun bila
pasien
bicara
- #emberik
an 1atu
untuk
klien
berespon
- #eninjau
hasil
diagnosti
k
S ( keluarga
mengatakan
pasien belum
dapat bicara
7 (
Kesadaran
pasien
summolent
- pasien
belum
komunikat
if
- !ibir
masih
merot
- !elum
dapat
mengeksp
resikan
keinginan
A ( #asalah
belum
teratasi
, (
2anjutkan
inter"ensi
Ditri
) ,enurunan
curah
jantung b.d
$&-&$-$%&%
&4.)%
- #emanta
u dan
catat
S ( Keluarga
mengatakan
pasien belum
perubahan
kontraktilitas
miokardium
&.)%
&/.%%
tingkat
kesadaran
- #emonit
or 33:
- #emonit
or input
dan
output
cairan
- <nspeksi
adanya
edema
- #erencan
akan
akti"itas
pasien
- #emperta
hankan
pembatas
an
makanan
- Kolaboras
i
pemberia
n obat
diueretik
- ,antau
hasil lab
- !erikan
terapi
oksigen
dapat
menggerakk
an tubuhnya
sebelah
kanan
7 ( 3D (
&%?&&%
mm=g
- 4rin
e
%%
cc
A ( #asalah
belum
teratasi
, (
2anjutkan
inter"ensi
Ditri
NO D)&
KEPERA'
ATAN
TANGGAL
* JAM
IMPLEME
NTASI
E+ALUASI PARA"
& =ambatan
mobilitas
fisik b.d
gangguan
pada
neuromuscul
ar
$$-&$-$%&%
%/.)%
&&.%%
&).$%
- #elakuka
n latihan
>7# min
setiap
ganti jaga
- #erubah
posisi
pasien
setiap
ganti jaga
- Kolaboras
i dengan
fisioterapi
- #enganju
rkan
keluarga
saat terapi
fisik dapat
hadir
- #emanta
u tingkat
mobilisasi
klien
- #emanta
u
kekuatan
otot klien
- #eletakka
S ( Keluarga
mengatakan
pasien sudah
dapat sedikit
menggerakk
an tangan
kanannya
7 ( kekuatan
otot ( &
AD2 ( 4
Kelemahan
anggota
gerak kanan
A ( #asalah
belum
teratasi
, (
2anjutkan
inter"ensi
Ditri
n barang
pada
tempat
yang
mudah
dijamngka
u
- #elakuka
n
program
terapi
medis
eC.mecob
alamin
$ =ambatan
komunikasi
"erbal b.d
penurunan
sirkulasi ke
otak
$$-&$-$%&%
%/.)%
&%.%%
&$.)%
- #enge"al
uasi sifat
dan
beratnya
afasia
- #emanta
u
perubahan
pola
bicara dan
tingkat
orientasi
pasien
- #elakuka
n
komunika
si dengan
1ajar
- #endenga
rkan
dengan
tekun bila
pasien
S ( keluarga
mengatakan
pasien dapat
bicara
dengan kata-
kata pendek
7 (
Kesadaran
9#
- pasien
mulai
komunikat
if
- ,asien
memaham
i
penbicaraa
n
A ( #asalah
teratasi
sebagian
, (
2anjutkan
Ditri
bicara
- #elatih
otot
bicara
secara
maksimal
- #emberik
an 1atu
untuk
klien
berespon
- #eninjau
hasil
diagnosti
k
inter"ensi
) ,enurunan
curah
jantung b.d
perubahan
kontraktilitas
miokardium
$$-&$-$%&%
%0.%%
&).%%
&).4
- #emanta
u dan
catat
tingkat
kesadaran
- #emonit
or 33:
- #emonit
or input
dan
output
cairan
- <nspeksi
adanya
edema
- #erencan
akan
akti"itas
pasien
- #emperta
hankan
S ( Keluarga
mengatakan
pasien sudah
sadar dan
bisa di ajak
komunikasi
7 ( 3D (
&)%?&%%
mm=g
- 4rin
e
4%
cc
- Akra
l
hang
at
A ( #asalah
teratasi
sebagaian
, (
2anjutkan
pembatas
an
makanan
- Kolaboras
i
pemberia
n obat
diueretik
- ,antau
hasil lab
- !erikan
terapi
oksigen
inter"ensi Ditri
Kesimpulan Asuhan Kepera1atan
&. Daktor penghambat
- Karena proses penyakit, pera1at kurang memahami keinginan pasien
- 3ingkat stress klien tinggi karena sering bertengakar dengan anaknya
- Saat akan dilakukan pemasangan N53 keluarga pasien melarang
$. Daktor ,endukung
- Kolaborasi antara tim kesehatan 6 pera1at, dokter, fisioterapi8
- Klien tidak re1el saat tindakan
). ,encapaian =asil Askep
- Setelah dilakukan tindakan kepera1atan )C$4 jam, untuk penurunan curah
jantung teratasi sebagian. 4ntuk gangguan komunikasi "erbal dan gangguan
mobilitas fisik masih belum teratasi
4. >encana 3indak 2anjut
- ,endidikan pasien dan keluarga saat pulang tentang diet dan latihan fisik
pasien
- 9ontrol dokter sesuai jad1al yang sudah ditentukan

You might also like