Pendahuluan Ventilasi mekanik pada neonatus atau bayi baru lahir (!" di#unakan se$ak %&'& ( dan tindakan tersebut men#uran#i mortalitas )espiratory Distress Syndrome ()DS" dan #an##uan patolo#is perna*asan bayi yan# lain seperti +e,onium Aspiration syndrome ( Pneumonia ( PPH- dll. -amun .entilasi mekanik $u#a menimbulkan masalah baru yaitu ron,ho Pulmonary Dysplasia (PD" ( /01203 bayi prematur yan# diberikan .entilasi mekanik akan men#alami perubahan histopatolo#i 4pulmonary .as,ulature5 akibat trauma pere#an#an (barotrauma" ( in*lamasi dan oksi#en konsentrasi tin##i. 6leh sebab itu (dalam men,apai tu$uan oksi#enasi dan .entilasi den#an .entilasi mekanik kita harus memberikan dosis yan# 4,ukup5 ( namun ba#aimana kita membuat batasan operasional 4,ukup5 7 Sedan#kan setiap saat ter$adi perubahan parameter mekanik dan *un#si oksi#enasi paru1paru bayi. 8entu sa$a salah satu $a9abannya adalah kita harus selalu men#ikuti perkemban#an patolo#inya dan melakukan penyesuaian .entilasi mekanik men##unakan strate#i .entilasi oksi#enasi optimal dan barotrauma minimal. Indikasi Ventilasi Mekanik Ventilasi mekanik pada bayi umumnya diperlukan pada kondisi diba9ah ini : )espiratory distress syndrome ()DS" atau $u#a disebut Hyalin +embrane Disease (H+D". Apnea o* prematurity. ron,hopneumonia. Persistent Pulmonary Hypertension o* the -e9born (PPH-". +e,onium Aspiration Syndrome (+AS" Penyakit sistemik berat yan# men#akibatkan #a#al na*as ( #a#al sirkulasi dan memerlukan $alan na*as yan# ter$amin. Fisiologi Respiasi !o"plian#e $!l%& Complian,e adalah distensibilitas paru dan dindin# thora; ( dimana nilainya berbandin# lurus den#an perubahan .olume dan berbandin# terbalik den#an perubahan tekanan. Complian,e < = .olume (liter" : = tekanan (,mH/6". Complian,e dindin# thora; ! mempunyai nilai yan# tin##i dibandin# de9asa. Pada ! prematur den#an H+D ( ,omplian,e paru san#at rendah. Resistan#e $Ra'%& )esistan,e adalah tahanan terhadap aliran #as dan ditentukan oleh kondisi saluran na*as yan# mempen#aruhi aliran #as yan# akan masuk ke al.eoli. -ilai resistan,e berbandin# lurus den#an perbedaan tekanan dan berbandin# terbalik den#an perbedaan aliran #as. )esistan,e < = tekanan (,mH/6" : = aliran #as (liter>detik". 8ahanan aliran #as total sistim perna*asan bayi sekitar /01?0 ,mH/6>!>detik. -ilai ini menin#kat men$adi '01%'0 ,mH/6>!>detik $ika bayi diintubasi. Ti"e #onstant $Kt%& 8ime ,onstant adalah 9aktu yan# dibutuhkan sehin##a se,ara bertahap tekanan di$alan na*as seimban# diseluruh ba#ian paru1paru. 8ime ,onstant berbandin# lurus den#an resistan,e dan ,omplian,e. 8ime ,onstant paru bayi normal kira1kira 0.%/ detik (Cl < 0.00? !>,mH/6 @ )a9 < 20 ,mH/6>!>detik". Diperlukan % time ,onstant untuk men,apai A23 tekanan yan# merata diseluruh al.eoli. Inspirasi penuh (&&3 tekanan sudah merata diseluruh al.eoli" diperlukan 9aktu 21' time ,onstant 21' ; 0.%/ detik < 0.2A10.A detik. Modus opeasional (entilasi "ekanik kon(ensional di NI!U ) +esin .entilasi mekanik yan# serin# di#unakan untuk bayi adalah 4pressure .entilator5 yan# mempunyai spesi*ikasi 4,onstant *lo91time ,y,led1pressure limited5. Alasan pen##unaan 4pressure ,ontrolled .entilation5 antara lain ( $ika kita men##unakan 4.olume ,ontrolled .entilation5 seba#ian .olume yan# pada neonatus nilainya ke,il akan hilan# karena distensibilitas sikuit. Alasan lain men,e#ah barotrauma yan# berakibat 4,hroni, lun# disease5 atau PD. Pen#aturan a9al dari mesin .entilator ini adalah seba#ai berikut : erapa Peak Inspiratory Pressure (PIP" a9al yan# sesuai ter#antun# pato*isiolo#i penyakit yan# mendasari #an##uan oksi#enasi dan .entilasi. Pada saat melakukan resusitasi dan .entilasi manual kita bisa memperkirakan berapa tekanan yan# memberikan hasil yan# optimal terhadap .entilasi dan oksi#enasi berdasarkan pen#amatan klinis dan data pendukun# misalnya Sp6/ dan analisa #as darah. A#ar perna*asan sinkron den#an mesin dan men,e#ah *luktuasi tekanan darah yan# dapat berakibat perdarahan otak (sebaiknya bayi diberikan sedasi dan anal#etika (sampai saat ini morphine merupakan obat standar". 8er#antun# besar PIP dan PEEP ( akan men#hasilkan .olume tidal (Vt" ( dan berdasarkan konsep .olutrauma usahakan Vt sekitar ?1A ml>k# berat badan. 8etapi pada kasus tertentu diperlukan Vt hin##a B1%0 ml>k# berat badan. Pada mesin yan# tidak dilen#kapi data Vt kita harus memperkirakannya den#an inspeksi pen#emban#an dada bayi. Penin#katan dada bayi tidak lebih dari 0.' ,m ,ukup aman men,e#ah .olutrauma. ayi prematur den#an kebutuhan Vt C ' ml>k# berat badan ( atau perlu PIP C /' ,mH/6 menin#katkan kemun#kinan .olutrauma. Pertimban#kan merubah strate#i .entilasi mekanik misalnya den#an menaikkan PEEP sampai ter,apai kur.a ,omplian,e yan# optimal. Pipa endotrakheal harus ditentukan berdasarkan berat badan atau usia #estasi. Dika pipa terlalu ke,il den#an kebo,oran yan# si#ni*ikan ( harus direintubasi den#an diameter pipa endotrakheal yan# sesuai den#an berat badan atau usia #estasi. PEEP akan menin#katkan oksi#enasi ( memperbaiki rasio Pa6/ dan Ei6/ ( memperbaiki rasio Va>F dan menin#katkan ,omplian,e den#an mempertahankan E)C dan menin#katkan +AP. -ilai optimal untuk bayi dia9ali pada nilai sekitar ' ,mH/6. PEEP yan# tin##i mempen#aruhi .enous return dan ,ardia, output akibat o.erdistensi. Erek9ensi na*as akan mempen#aruhi al.eolar minute .entilation dan PaC6/. eberapa penelitian menun$ukkan ( *rek9ensi na*as yan# relati* tin##i (A0 na*as>menit" pada )DS menurunkan an#ka ke$adian pneumothora;. -amun kita harus memperhatikan 9aktu e;pirasi. Dika terlalu pendek akan menimbulkan air1 trappin# karena e;pirasi belum len#kap( inspirasi sudah mulai. Erel9ensi na*as yan# terlalu tin##i $u#a menurunkan .entilasi al.eolar karena Vt turun akibat 9aktu inspirasi yan# pendek. Aliran #as (*lo9". 8ipe mesin .entilasi mekanik 4,onstant *lo91time ,y,le1pressure limited5 memberikan aliran #as yan# kontinyu untuk memenuhi kebutuhan sehin##a penderita dimun#kinkan berna*as spontan diantara na*as mekanik oleh mesin. Aliran oksi#en diatur a#ar memenuhi kebutuhan penderita( baik saat na*as kontrol oleh .entilator maupun na*as spontan penderita. esar aliran ini sekitar /12 kali minute .olume den#an memperhitun#kan $u#a 49ork o* breathin#5 dan 9aktu inspirasi (8i". )etraksi inter,ostal ( retraksi sternal ( na*as asinkron den#an mesin dan *luktuasi dan bentuk kur.a tekanan menun$ukkan alran #as yan# kuran#. Gaktu inspirasi (8i" dan ekspirasi (8e". Pen#aturan 8i dan 8e harus memperhitun#kan kondisi patolo#is paru. De*isiensi sur*aktan san#at berpen#aruh pada pen#aturan 8i dan 8e karena paru bayi prematur den#an )DS atau $u#a disebut Hyalin +embrane Disease (H+D" mempunyai ,omplian,e (Cl" paru rendah dan resistensi $alan na*as ()a9" terhadap aliran #as normal. 8e yan# rendah akan memper,epat 9aktu ekspirasi ( maka untuk mempertahankan rasio I : E ( 8i dipersin#kat $u#a. Paru demikian mempunyai konstanta 9aktu (8ime Constant" pendek. Den#an mempertimban#kan konstanta 9aktu ( maka rasio I : E berkisar antara % : % sampai % : 2. 8ime Constant. Cl dan )a9 menentukan 9aktu yan# dibutuhkan a#ar tekanan diseluruh ba#ian paru sama. 8ime ,onstant bayi den#an )DS memendek karena ,omplian,e rendah. Akibatnya Vt tidak bisa penuh men,apai al.eoli ( PIP dan +AP rendah ( sehin##a oksi#enasi dan .entilasi ter#an##u( akibatnya ter$adi hipoksemia dan hiperkarbia. Gaktu ekspirasi yan# memendek menyebabkan udara ekspirasi tidak bisa keluar seluruhnya ( ter$adi 4air trappin#5 dan autoPEEP. +ean Air9ay Presure (+AP". Selama .entilasi mekanik( oksi#enasi san#at ditentukan oleh *raksi inspirasi oksi#en (Ei6/" dan +AP. +AP adalah tekanan rerata selama siklus .entilasi mekanik H menentukan 4lun# .olume5 dan 4Va>F mat,hin#5. )umus +AP : +AP < K (PIP H PEEP" ; 8i > 8i I 8e I PEEP. K H konstanta yan# ditentukan oleh *lo9 rate dan kur.a penin#katan tekanan $alan na*as. Continuous Positi.e Air9ay Pressure (CPAP". +ode ini di#unakan pada bayi yan# masih bisa>kuat berna*as spontan. Den#an menin#katkan tekanan akhir ekspirasi maka stabilitas al.eoli a#ar tetap terkemban# dapat di$a#a (E)C menin#kat"( oksi#enasi dapat diperbaiki. +ode ini serin# di#unakan seba#ai $embatan antara na*as spontan dan .entilasi mekanik pada bayi den#an )DS dan tahapan penyapihan dari .entilator setelah ekstubasi. 8ar#et dan tu$uan CPAP menurunkan resistan,e menin#katkan ,omplian,e dan menurunkan *rek9ensi perna*asan.Penderita tidak mendapat bantuan samasekali dari mesin .entilator.
Intermittent +andatory Ventilation (I+V". Pada mode ini bayi dibantu .entilasinya. Kita harus men#atur *rek9ensi na*as dan tekanan inspirasi. Dika bayi masih ada na*as spontan ( maka na*as spontan ini tidak dibantu oleh mesin sehin##a Vt ber.ariasi. iasanya *rek9ensi na*as dari .entilator (mandatory breath" diatur sekitar 20 kali permenit. Syn,hronized +andatory Ventilation (SI+V" Pen#aturannya sama den#an I+V ( namun kelebihan mode ini setiap penderita menarik na*as saat berna*as spontan( maka *lo9 atau tekanan inspirasi disambut .entilator den#an membantu (assist" na*as spontan tersebut. Sehin##a ter$adi sinkronisasi antara perna*asan spontan penderita den#an perna*asan 4mandatory5 oleh .entilator. Pressure Supported Ventilation (PSV" Penderita berna*as spontan dan .entilator memberikan bantuan (assist" Vt tertentu sampai batas PIP yan# diin#inkan ter,apai. antuan .entilator dipi,u oleh aliran #as atau perubahan tekanan (*lo9 atau pressure tri##er". Penderita yan# diintubasi den#an pipa endotrakheal J ?.0 ( PSV sebesar %0 ,mH/6 ,ukup untuk men#atasi tahanan $alan na*as akibat pipa endotrakheal. PSV salah satu ,ara penyapihan dan melatih otot na*as sebelum ekstubasi. Apabila Vt memadai den#an PSV J %0 ,mH/6( biasanya penderita dapat dilepas dari .entilator. 8er#antun# kondisi klinis ( patolo#i penyakit dan lama penderita di.entilator ( setelah ekstubasi lan#sun# na*as spontan den#an terapi oksi#en atau lebih dahulu dilakukan mode CPAP. Volume Kuarantee Ventilation ( Volume Assured Pressure Support +ode yan# memperkenalkan 4dual1,ontrolled me,hani,al .entilation5 memun#kinkan .entilator den#an mode 4time ,y,led1 pressure limited5 se,ara otomatis memi,u penin#katan PIP ( $ika 8. yan# sudah ditar#etkan tidak ter,apai. Penelitian men##unakan Dra#er abylo#B000* menun$ukkan PIP pada mode 4.olume #uarantee5 ini men#hasilkan PIP yan# lebih rendah dibandin# yan# kon.ensional ( den#an Vte (e;pired tidal .olume" yan# sama ( sehin##a barotrauma berkuran#. +ode .entilator yan# lain men#atur Vt ter#antun# 4inspiratory dri.e5 (Proportional Assist Ventilation" ( ada pula mode yan# men,apai tar#et Vt disuaikan den#an ,omplian,e penderita (Volume Support Ventilation". +ode yan# lain memodi*ikasi CPAP misalnya Air9ay Pressure )elease Ventilation dan iPAP Ventilation( sehin#a membantu menin#katkan .entilasi (C6/ remo.al" den#an meminimalisasi o.erdistensi al.eoli. +ode .entilasi yan# unik dan telah banyak di#unakan pada bayi Hi#h1EreLuen,y Ventilation (HEV"( biasanya mode ini di#unakan pada penderita hipoksemia re*rakter yan# tidak bisa diatasi den#an ,ara yan# kon.ensional. Hal ini bisa dilihat dari nilai 6;y#enation Inde; (6I " J ?03. +ode .entilasi masa depan adalah -eurally Ad$usted Ventilatory Assist (-AVA". +odi*ikasi 4breath1to1breath5 dari mesin .entilator didasarkan pada masukan dari pusat na*as diotak. AL+ORITMA VENTILASI NEONATUS Me"ulai (entilasi "ekanik& Mntuk memulai .entilasi mekanik harus dibedakan apakah paru normal atau tidak. Paru yan# patolo#is misalnya hyalin membrane disease (H+D" ( me,onium aspiration syndrome (+AS" ( transient ta,hypnea o* the ne9born (88-" ( hypoplasti, lun#. Paru den#an kelainan tersebut mempunyai ,omplian,e rendah dan>atau resistan,e tin##i. Pen#aturan a9al misalnya Ei6/ ?01A0 ( *rek9ensi na*as ?01A0 permenit ( 8i 0.210.? detik ( PIP %'1/0 ,mH/6 ( PEEP ?1A. Dari pen#aturan a9al tersebut kita kalkulasikan berapa Vt yan# diperoleh (beberapa mesin .entilator se,ara otomatis menampilkan data Vt". Mntuk paru normal ( misalnya pada as*iksia ( sepsis atau kelainan $antun# kon#enital ( pen#aturan a9al kira1kira Ei6/ 0./% ( *rek9ensi na*as 201?0 permenit ( 8i 0.210.? ( PIP %01%' ,mH/6 ( PEEP ?1'. Analisa #as darah den#an nilai pH C N./' ( PaC6/ ?01A0 ( Pa6/ '01N0 masih bisa ditolerir pada neonatus. Dari hasil #as darah kita melakukan penyesuaian parameter .entilasi mekanik disesuaikan den#an kondisi klinis. a#aimana $ika ter$adi penyulit selama .entilasi mekanik 7 Diba9ah ini al#oritma yan# bisa di#unakan seba#ai pedoman tindakan. Derajat patologi paru Ringan Berat Nafas spontan? NCPAP atau PSV Mandatory ventilation Volume Assured Ventilation ya tidakinadek!a t Mem"aik ? #$V ya tidak %CM& Penyapi'an dan e(tu"asi Mendadak kondisi ,a-i "e",uuk (Hipotensi ( bradikardia ( ,yanosis ( hipoksia" Men-apih (entilasi "ekanik& Penyapihan dari .entilasi mekanik sebaiknya dipertimban#kan se$ak dini untuk melatih otot perna*asan dan meminimalisasi 9aktu .entilasi mekanik. -amun penyapihan terlalu ,epat akan men#akibatkan reintubasi den#an se#ala penyulitnya. Pertimban#an a9al sebelum melakukan penyapihan adalah penyakit dasar sudah membaik ( hemodinamik stabil ( parameter *isik dan laboratorik normal. 8idak ada satu protokol yan# bisa men$adi a,uan standar penyapihan neonatus dari .entilasi mekanik( namun se,ara umum $ika kebutuhan Ei6/ J ?03 den#an Sp6/ C &'3 maka parameter lain bisa dikuran#i dosisnya. PIP dan PEEP dikuran#i bertahap. +ode dirubah sesuai kekuatan na*as spontan( *rek9ensi na*as diturunkan den#an menin#katkan 8e. Ca**eine atau aminophylline mulai diberikan $ika *rek9ensi na*as sudah men,apai J ?0 permenit dan e*ek terapi ter,apai setelah /? $am pemberian. Hindari merubah lebih dari satu parameter dalam 9aktu yan# sama. Setiap perubahan *rek9ensi na*as atau PIP ( periksa Panggil "antuan Diskoneksi dari ventilator Ventilasi manual oksigen )**+ Auskultasi normal Auskultasi a"normal Periksa ventilator ,ondisi mem"uruk ,ondisi mem"aik Barotrauma ? Pipa %- "untu ? Penyulit medis ? .V# / sepsis / #ipoventilasi ? Pipa %- "untu se"agian ? #as darah. Dika PEEP 21? ,mH/6 dan PIP %01%' ,mH/6 bisa dipertimban#kan ekstubasi berdasarkan data analisa #as darah. Pertimban#an lain $ika na*as spontan C'03 minute .olume. Setelah ekstubasi berikan terapi oksi#en diatas %03 dari Ei6/ sebelum ekstubasi. oleh dikatakan proses penyapihan ini lebih bernuansa 4art5 daripada 4s,ien,e5 dan pen#alaman meme#an# peran pentin# terhadap keberhasilan penyapihan dan ekstubasi. Kepustakaan& %. Ghitaker K . Comprehensi.e Perinatal O Pediatri, )espiratory Care 2rd Ed /00%. /. )eyes PC(Claure -(8aus,her +K(an,alari E. )andomized Controlled 8rial Comparin# Syn,hronized Intermittent +andatory Ventilation and Syn,hronized +andatory Ventilation plus Pressure Support in Preterm In*ants. Pediatri,s /00A. 2. !oh !E(Chan QH(Chan I. -onin.asi.e Ventilation in Children: A re.ie9. D Pediatr ()io D" /00N. ?. +,Callion -(!au )(Dar#a.ille PA. -eonatal Volume Kuarantee Ventilation: E**e,ts o* Spontaneous reathin#(8ri##ered and Mntri##ered In*lations. Ar,h Dis Child Eetal -eonatal Ed /00B. '. Carlo GA(Ambala.anan -. Con.entional +e,hani,al Ventilation: 8raditional and -e9 Strate#ies. Pediatr. )e.ie9 %&&&. A. Hamed H+E(Ibrahim HK(Khater QH(Aziz ES. Ventilation and Ventilators in the ICM: Ghat e.ery intensi.ist must kno9. Current Anaesthesia O Criti,al Care /00A. N. Earias DA(Alia I(Esteban A(Kolubi,ki A-(6lazzari EA. Geanin# *rom +e,hani,al Ventilation in Pediatri, Intensi.e Care Patients. Intensi.e Care +ed %&&B.