MIXING/PENCAMPURAN Rubber Filler Oil / Softener Chemical Compound MATERIAL/BAHAN Rubber perlu dilperhatikan sifat fisiknya seperti hardness, tensile strength dll. Filler (Sebagai pengisi dan dapat meningkatkan sifat fisik dari kompon) - Carbon Black dan Silica - CaCO3, Kaolin dan TiO2 Oil (Softener / pelunak) Chemical (Accelerator, antioksidant, aktivator)
TAHAPAN PROSES Proses Mastikasi Proses Pencampuran (BO) Proses SO Kompon BO dicampurkan dengan bahan kimia lain seperti accelerator, sulphur, dan retarder . Mastikasi bertujuan untuk mengurangi berat molekul sehingga dapat menurunkan viskositas sampai sesuai untuk dapat menerima ingredient dengan mudah dan mendispersikannya secara merata. Mastikasi dilakukan dengan bantuan peptizer. VARIABEL PROSES Kecepatan perputaran rotor/screw Kecepatan perputaran rotor berpengaruh terhadap homogenitas dan tingkat dispers kompon yang dihasilkan. Temperatur Semakin tinggi temperatur dapat menyebabkan scorch sedangkan semakin rendah temperatur dapat menyebabkan permukaan kompon yang dihasikan menjadi kasar. Tekanan ram Tekanan Ram akan memberikan gaya tekan yang memperbesar gaya geser antara rotor, dan karet serta bahan kimia lain yang dapat memutuskan molekul-molekul karet sehingga dapat bercampur dan juga dapat meningkatkan temperatur. Cycle Time/Waktu pencampuran Waktu mixing berpengaruh pada viskositas kompon karena dapat meningkatkan dan menurunkan temperatur. Air Pendingin Bertujuan untuk menstabilkan temperatur.
KNEADER Proses pencampuran berlangsung diantara dua buah rotor (berbentuk ulir-ulir) yang berputar dalam arah yang berlawanan. Sumbuh kedua rotor sejajar, dan masing-masing rotor mempunyai kecepatan tangensial yang berbeda. Akibat perbedaan kecepatan tangensial dan Tekanan Ram, maka kompon karet mengalami gaya geser dan gaya tekan selama pencampuran. Gaya tekan memperbesar gaya geser dan gaya geser memutuskan ikatan molekul karet sehingga memungkinkan karbon dan bahan kimia lain dapat bercampur dengan karet. Kneader yang terdapat di G-Tech Terdapat 14 Kneader yang terdiri dari 6 line (satu line baru). Line 1 = Kneader 1, 2, 3 (110 L) Line 2 = Kneader 5, 6, 7 (110 L) Line 3 = Kneader 8, 9 dan 15 (75 L) Line 5= Kneader 10 dan 11 (75 L) Line putih = Kneader 12 dan 14 (75 L) Line Butyl (75 L)
Parameter-Parameter Pada Kneader Temperatur Tekanan Waktu Line Air Pendingin
Prosedur Pemakaian kneader Naikkan RAM buka pintu chamber periksa kebersihan Atur waktu sesuai dengan spesifikasi proses Tekan ON pada main motor Masukan material sesuai dengan urutan spesifikasi proses Tutup pintu chamber Turunkan RAM Tekan tombol Dust Collector Putar switch timer ke posisi ON Bila Buzzer bunyi putar switch timer ke posisi off Naikkan RAM dan tekan tombol main motor off Buka pintu untuk menurunkan compound Tekan tombol turn pada menu chamber untuk menurunkan compound Pastikan semua kompoun sudah turun kemudian tekan Return.
OPEN MILL Proses pencampuran berlangsung diantara dua buah rotor yang berputar dalam arah yang berlawanan. Sumbuh kedua rotor sejajar, dan masing-masing rotor mempunyai kecepatan tangensial yang berbeda. Jarak antara permukaan rotor(nip) rotor diatur dengan alat pengatur sekrup. Akibat perbedaan kecepatan tangensial dan penyempitan nip, maka kompon karet mengalami gaya geser dan gaya tekan selama pencampuran. Gaya tekan memperbesar gaya geser dan gaya geser memutuskan ikatan molekul karet, Sehingga memungkinkan karbon dan bahan kimia lain dapat bercampur dengan karet. Parameter-Parameter Pada Open Mill Pengadukan Air pendingin Prosedur Pemakaian Open Mill Tekan tombol power keposisi ON pada panel kompon Cek tombol Emergency Tekan tombol power ON pada mesin Setting gauge pada mixer roll Masukan material sesuai urutan spesifikasi proses Pastikan kompon telah tercampur sempurna (sesuai spek) dan tarik keluar kompon yang telah jadi Tekan power OFF pada mixing roller Cleaning dan rapikan area kerja
Di PT. G-Tech , kecepatan rotor tiap kneader adalah sbb :
Open Mill Rasio Gear reducer Diameter Roll Motor Rpm Motor Rpm roll Kw Pole Hz Front Rear 1 1:33 22 110 6 50 1164 16 13 2 1:40 22 110 10 50 988 16 13 Perbandingan Antara Kneader VS Open Mill Permasalahan Pada Mesin Pencampur Kompon Karet Kesalahan atau kegagalan dalam pengoperasian mesin pencampur kompon karet dapat menyebabkan dispersi kurang baik dan scorch/ hangus.
Dispersi kurang baik disebabkan antara lain: 1. Alat kontrol suhu tidak berfungsi dengan baik. 2. Tekanan ram terlalu rendah pada internal mixer. 3. Waktu yang diperlukan untuk mastikasi terlalu singkat. 4. Waktu yang diperlukan untuk pencampuran terlalu singkat. 5. Suhu campuran terlalu tinggi atau terlalu rendah. 6. Kapasitas (ukuran bacth) terlalu besar atau terlalu kecil. 7. Pemilihan putaran tidak benar, atau friksi tidak tepat. 8. Pengaturan jarak rol (nip) tidak benar. 9. Membiarkan butiran kering atau yang berminyak berceceran pada ram dan dinding hopper. Scorch/hangus disebabkan antara lain: 1. Pendinginan tidak mencukupi. 2. Suhu pencampuran terlalu tinggi. 3. Suhu awal mixer (feed) terlalu tinggi. 4. Kompon dibiarkan terlalu lama pada mill. 5. Laju putaran terlalu tinggi. Fill Factor Fill factor adalah faktor pengisian, yakni rasio perbandingan antara volume kompon / material yang diproses berbanding dengan kapasitas / volume efektif alat yang digunakan.
General recommended Fill factor adalah 70% - 80%. General fill factor ini digunakan sebagai referensi untuk pengolahan kompon dan akan direalisasikan secara trial Fill Factor Lower Fill factor bisa menyebabkan slip saat mixing dan cycle time yang lama Higher fill factor dapat menyebabkan staknasi pada mixing, dan disperse yang kurang baik. Fill Factor Fill factor kompon yang ada di PT. G-Tech Faktor-Faktor Lain 1. Variasi penimbangan material dan akurasi alat timbang 2. Loss material pada waktu proses mixing.
Pengujian Kompon
Tujuan Pengujian compound dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan sifat fisik kompon. Pengujian yang dilakukan antara lain mooney viscosity, Density, rheology, dan sifat fisik kompon (hardness, tensile strength dll).
Mooney Viscosity Menunjukkan panjangnya rantai molekul serta tingkat pengikatan silang rantai (cross link) molekul kompon. Pengukuran viskositas Mooney dilakukan dengan Mooney viscometer, yaitu berdasarkan pengukuran gesekan (shearing) rotor (torque) pada karet padat yang berfungsi sebagal tahanan dengan meletakkan sampel karet di atas dan di bawah rotor yang dapat berputar. . Mooney viscosity ada yang ditulis dengan ML (1+4) 100C Semakin plastis sampel karet yang diuji maka semakin cepat rotor berputar, yang berarti tenaga yang dibutuhkan untuk memutar rotor semakin kecil, hal ini menunjukkan viskositasnya rendah. Jika viskositas tinggi berarti karet keras atau kurang plastis yang menghasilkan tahanan kuat akibatnya rotor berputar lambat dan memerlukan tenaga yang besar.
Rheometer Pengujian tingkat vulkanisme (cure) suatu kompon dan juga menguji karakter fisik dari kompon seperti elastisitas kompon Prinsip dasar kerja alat ini adalah merekam besarnya gaya lawan kompon (nilai torsi), akibat terbentuknya ikatan silang untuk setiap waktu pada suhu tetap yang dipilih. Grafik Kuat Arus Terhadap Waktu Kompon M-54, Kneader 6 Grafik Kuat Temperatur Terhadap Waktu Kompon M-54, Kneader 3 CONTOH KOMPON M-28 SRI KOMPON M-54 SRI KOMPON M-78 SRI THE END