You are on page 1of 33

OBSERVASI PELAKSANAAN

BIMBINGAN KONSELING PADA


SEKOLAH MENENGAH ATAS SEMESTA














Oleh:
Roy Ardika Gunojo 4101412090

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Semesta Bilingual Boarding School, Semarang
Berdiri : 1999
Provinsi : Jawa Tengah
Alamat : Jalan Raya Gunungpati, Km 15, Semarang, Indonesia
Kode POS : 50224
No. Telp : 024-76916066 , 76916060
No Fax : 024 76916168
Email : info.sch@e-semesta.com
Kepala Sekolah : Moh. Haris, S.E.
Jumlah Kelas : 10 kelas tiap tingkat
Rentang Kelas : X, XI IPA, XII IPA
Kurikulum : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Status Sekolah : Swasta
Website : www.e-semesta.com
Logo :


Gambar 1.1. Logo SMA Semesta


1

1.2. Sejarah Sekolah
SMP dan SMA SEMESTA Bilingual Boarding School adalah sekolah
nasional berasrama yang menerapkan sistem pendidikan berkualitas dengan
kurikulum Nasional Plus. Sekolah ini didirikan atas kerjasama Yayasan Al
Firdaus Indonesia dengan Asosiasi Pasiad Turki. Sekolah yang terletak di
Kecamatan Gunungpati, kota Semarang, Jawa Tengah ini menggunakan Sistem
pendidikan berbasis siswa dan menggunakan sistem bilingual dalam
pengajarannya. Bahasa Inggris digunakan terutama untuk
pengajaran science (ilmu alam), Matematika dan pelajaran bahasa Inggris. Dengan
didukung fasilitas pendidikan yang modern dan canggih serta tenaga pengajar
lokal dan asing yang profesional sekolah ini siap mengantarkan putra-putri
Indonesia dalam persaingan pendidikan baik tingkat nasional maupun
internasional.
SMP dan SMA SEMESTA Bilingual Boarding School berdiri pada
tanggal 3 Mei 1999. Sekolah ini berdiri melalui MoU (Memorandum of
Understanding ) antara Yayasan Al-Firdaus Indonesia dengan Asosiasi Pasiad
Turki. Yayasan Al-Firdaus merupakan sebuah yayasan yang bergerak dibidang
pendidikan dan sosial sejak tahun 1990. Yayasan ini meletakkan pondasi
pembangunan menuju Indonesia baru melalui pendidikan yang berwawasan
internasional dan berakhlak mulia untuk generasi bangsa dari berbagai etnis, ras
dan agama. Untuk mewujudkan cita-citanya yayasan ini bekerjasama dengan
Asosiasi Pasiad Turki. Asosiasi dari luar negeri ini bergerak dibidang Pendidikan,
Sosial dan Ekonomi.
Asosiasi dari Turki ini telah berpengalaman dalam bidang pendidikan dan
telah sukses di berbagai sekolah di seluruh dunia. Lembaga lembaga Pendidikan
Asosiasi Pasiad tersebar di kawasan Asia Pasifik dan beberapa di Amerika, Eropa,
dan Australia. Dengan perpaduan sistem pendidikan internasional dan
sistem pendidkan lokal setempat, sekolah-sekolah kerjasama Asosiasi Pasiad
berhasil menduduki peringkat teratas dalam pendidikan. Hal ini di buktikan
dengan keberhasilan sekolah-sekolah tersebut dalam perolehan medali di
2

olimpiade olimpiade tingkat nasional maupun internasional di bidang Sains,
Matematika, Lingkungan dan Sosial.
Berikut adalah Kepala Sekolah sejak SMP-SMA Semesta berdiri (1999)
hingga sekarang (2013).
I. Kepala SMP Semesta
1. Periode 1999-2002 : M. Ikhwan, S.Pd
2. Periode 2002-2003 : Agus Junaidi, S.T
3. Periode 2003-2004 : Drs. Nurkholis, MM
4. Periode 2005-2006 : M. Jafar, S.Ag
5. Periode 2006-sekarang : Moh. Haris, S.E
II. Kepala SMA Semesta
1. Periode 1999-2002 : M. Ikhwan, S.Pd
2. Periode 2002-2005 : Agus Junaidi, S.T
3. Periode 2005-sekarang : M. Haris, S.E

1.3. Sarana dan Prasarana
Semesta memiliki sistem kelas bergerak yang masing-masing dilengkapi
dengan perpustakaan kecil yang mendukung mata pelajaran kelas tersebut, adapun
fasilitas lain seperti gedung admistrasi, gedung sekolah, ruang kelas multimedia,
laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium
komputer (2 lab), perpustakaan pusat, asrama (4 gedung), health center, dapur dan
ruang makan, gedung serba guna, ruang seminar, audio visual room, ruang musik,
lapangan olahraga (4-Basket, Volly Ball, 2-Sepak Bola, Bulu Tangkis), guest
room, mushalla, kantin fun, room laundry, area parkir, dan SAT test center. Di
samping hal tersebut di atas, Semesta dilengkapi dengan fasilitas akses Internet,
dokter sekolah, wartel, bea siswa dan students exchange program dan yang paling
urgen adalah asrama.
Dengan adanya asrama, Semesta secara intensif membimbing berbagai
mata pelajaran yang menjadi kesulitan siswa, dibina akhlaqnya dan diawasi
selama 24 jam oleh guru-guru sekolah maupun pembina asrama. Dengan sistem
pendidikan yang berkualitas di sekolah dan pembinaan akhlak yang intensif di
3

asrama, siswa Semesta diharapkan bisa menjadi ilmuwan yang handal tapi juga
berakhlak mulia. Program harian asrama adalah:
Waktu Program
04.30-05.00 Bangun tidur, sholat subuh
05.00-05.30 Mandi
05.30-06.15 Belajar mengaji
06.15-07.00 Makan pagi
07.00-12.15 Sekolah
12.15-12.30 Sholat Dhuhur
12.30-13.00 Makan siang
13.00-14.15 Sekolah
14.15-15.15 Istirahat
15.15-15.30 Sholat ashar
15.30-17.30 Ekstrakulikuler
17.30-18.00 Mandi
18.00-18.10 Sholat Maghrib
18.10-18.30 Mengaji Al quran
18.30-19.15 Makan malam
19.15-19.45 Sholat Isya, Sohbet
19.45-21.15 Belajar mandiri
21.15-21.45 Persiapan tidur malam
22.00-04.30 Tidur malam

1.4. Sistem Pendidikan Sekolah
Prinsip dasar Semesta dalam pendidikan adalah anak semakin menguasai
Science dan memiliki akhlaq yang baik. Dengan menguasai kedua hal ini,
diharapkan siswa akan menggunakan ilmu science untuk jalan menuju ridlo Allah
Swt., misalnya dengan membantu masyarakat. Bagi Semesta ilmu yang tidak
didukung dengan akhlaq yang baik adalah buta dan akhlaq tanpa ilmu akan
pincang.
1.4.1. Kurikulum Pendidikan
4

Kurikulum SMA Semesta adalah kurikulum nasional yang diperkaya
dan divariasi dengan muatan global dan muatan lokal yang menjadi ciri
khusus. Pengayaan kurikulum tersebut pada:
1. Bahasa Turki
2. Separated Natural Science Laboratory Classes
3. Computer Classes
4. Preparatory English for TOEFL and PET KET test
5. Counseling Class
6. Olympiad Classes
KBM di SMA Semesta diawali dari kelas X, dilanjutkan kelas XI,
dan selanjutnya kelas XII. Pembelajaran Sains memakai pengantar bahasa
inggris. Buku buku sains dari luar negeri dan sebagian pengajar
merupakan guru guru berpengalaman yang berasal dari luar negeri.
Program pembelajaran dan pelatihan diadakan khusus untuk olimpiade dan
lomba lomba mapel. Lomba lomba dalam bidang seni, olah raga, dan
kreativitas siswa juga mendapatkan perhatian melalui kegiatan
ekstrakurikular dan club. Bimbingan dan pemantapan UN untuk kelas XII
dilaksanakan dengan memberi jam lebih pada mata pelajaran UN,
mengadakan try out UN, dan bimbingan khusus pada siswa siswa yang
dirasa kurang. Ketuntasan belajar pada mata pelajaran harus sama atau
melebihi8n SKBM.
SMA Semesta mempunyai program khusus di bidang olimpiade.
Program ini bertujuan mempersiapkan siswa siswa menghadapi
olimpiade sains dan lomba lomba mata pelajaran.
Penjurusan dilaksanakan ketika kenaikan kelas X ke kelas XI.
Penjurusan di SMA Semesta mulai tahun 2008 hanya membuka jurusan
Ilmu Alam.
Syarat kelulusan di SMA Semesta adalah menyesuaikan Peraturan
Menteri dan Undang Undang Pendidikan.
1.4.2. Staf Pengajar dan Siswa
5

Seluruh mata pelajaran eksakta, bahasa Inggris dan Komputer
diampu oleh guru-guru luar negeri yang professional dan ahli dalam
bidangnya dengan didampingi oleh tenaga pengajar dari Indonesia yang
berkualitas yang akan menjadikan anak didik berkualitas dalam bidang ilmu
pengetahuan dengan didasari akhlaq yang mulia. Semesta mempunyai 37
staff pengajar. Pendaftaran di Semesta terbuka untuk umum dari berbagai
etnis, suku, agama, budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda. Jumlah
siswa SMA Semesta sebanyak 357 siswa.
1.4.3. Kelas Kecil
Dengan adanya batas minimum 16 dan maximum 24 siswa per kelas,
guru dapat memberikan perhatian kepada setiap siswa, dan dapat
mengaktifkan siswa, baik di kelas maupun saat praktek sehingga materi
dapat dipahami lebih jelas, efektif dan efisien. Perbandingan jumlah guru
dan siswa dengan rasio minimum 1:7 dan maximum 1:10. Setiap kelas
mempunyai 2 orang guru, 1 orang sebagai wali kelas administratif yang
bertugas memantau perkembangan prestasi akademik siswa dan 1 orang
wali kelas rehbelik yang bertugas membina sikap dan mental siswa
sekaligus keagamaan mereka. Dengan rasio ini diharapkan hubungan siswa
guru dapat terjalin semaksimal mungkin. Kalau dibanding dengan sekolah
lain rasio ini mungkin 1:30 bahkan sampai 1:50.
1.4.4. Sistem Kabinet
Sistem Kabinet adalah sistem pembelajaran dengan menggunakan
sistem moving class atau kelas bergerak. Dengan moving class, tiap-tiap
mata pelajaran memiliki ruang permanen sebagai tempat proses belajar
mengajar. Disini para guru tetap berada di kelasnya, sedangkan siswa yang
datang ke kelas tersebut. Manfaat dari sistem ini bagi siswa tentunya secara
psikologis akan selalu memperoleh suasana baru, sehingga dapat
mengurangi kebosanan di dalam kelas Sedangkan bagi guru, sistem ini bisa
digunakan untuk mempersiapkan materi secara baik karena kelas tersebut
dilengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran
6

tersebut. Manfaat lain dari sistem ini dapat menumbuhkan motivasi belajar
siswa pada tiap-tiap mata pelajarannya.
1.4.5. Lima Hari Sekolah dan Program Hari Sabtu
Sistem pembelajaran yang diterapkan di Semesta adalah 5 hari
sekolah dan 1 hari untuk kegiatan ekstra kurikuler. Dari Senin sampai Jumat
siswa belajar seperti biasa, yaitu dari jam 07.00-14.35, kemudian pada hari
Sabtu siswa diwajibkan mengikuti pelajaran ekstra dan assesmen yang telah
disediakan. Adapun ekstra ini disesuaikan dengan minat dan bakat siswa,
diantaranya adalah klub informasi dan teknologi, musik, teater, sepak bola,
basket, dekorasi, jurnalistik, catur, film, bahasa Turki, bahasa Inggris,
pramuka, Science, tari, dan klub agama.
1.4.6. Sistem Ibu Kelas
Ini adalah hal baru di Indonesia yaitu suatu sistem yang
memungkinkan peran serta dari orang tua menjadi lebih optimal dalam
memajukan kelasnya. Kenapa Ibu Kelas? Seorang ibu biasanya memiliki
kepedulian tinggi terhadap pendidikan putra/putrinya. Dengan adanya Ibu
Kelas, informasi tentang sekolah maupun hubungan antar sekolah dan orang
tua siswa dapat lebih terjalin dengan baik serta dengan pendekatan yang
sederhana ini diharapkan banyak ide dari orang tua lebih terakomodasi
dengan baik.

1.5. Prestasi Sekolah







7







BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Bimbingan
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu atau
kelompok secara berkelanjutan, dengan tujuan individu atau kelompok dapat
mengembangkan diri seccara optimal menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat dengan menggunakan pendekatan secara
pribadi.

2.2. Konseling
Konseling adalah kontak antar konselor dan konseli yang saling berinteraksi
dengan jalan mengadakan komunikasi langsung, dalam kurun waktu yang relatif
lama dan terarah pada pencapaian tujuan, yaitu perubahan pada tingkah laku
konseli sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dengan tetap memberi
penghargaan terhadap barkat dan martabat konseli.

2.3. Layanan Bimbingan dan Konseling
2.3.1. Layanan Informasi
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan
berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan
sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.

2.3.2. Layanan Penempatan atau Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada
pada posisi dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan penjurusan,
kelompok belajar, pilihan pekerjaan, kegiatan ekstrakurikuler, program
katihan yang lebih tinggi.


2.3.3. Layanan Bimbingan Belajar
Layanan bimbingan belajar dimaksudkan untuk membantu siswa
yang dalam akademiknya kurang, agar tetap dapat memahami pelajaran
seperti teman temannya.
2.3.4. Layanan Konseling Perseorangan
Layanan konseling perseorangan dimaksudkan untuk memungkinkan
siswa mendapatkan layanan langsung, tatap muka dengan konselor sekolah,
dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya.
2.3.5. Layanan Orientasi
Layanan orientasi ditujukan untuk semua siswa baru dan untuk pihak
pihak lain guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap
lingkungan sekolah yang baru dimasuki siswa.
2.3.6. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan
siswa secara bersama sama memperoleh berbgai bahan dari konselor
sekolah sebagai narasumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari hari
baik sebagai individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
2.3.7. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh
kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami
melalui dinamika kelompok.


8
9






BAB III
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

3.1. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling
Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti
yang diharapakan antara lain perlu dukungan oleh adanya organisasi yang jelas
dan teratur. Organisasi yang demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas
dan tanggung jawab para personil sekolah yang terlibat. Demikian pula, organisasi
tersebut tergambar dalam struktur atau pola organisasi yang bervariasi yang
tergantung pada keadaan dan karakteristik sekolah masing-masing. Jika personil
sekolah siswanya berjumlah banyak dengan didukung oleh personil sekolah yang
memadai diperlukan sebuah pola organisasi bimbingan dan konseling yang lebih
komplek.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi BK SMA Semesta
Penangung jawab kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMA Semesta
adalah seorang konselor. Konselor membawahi wali kelas, pembina OSIS,

direktur asrama, dan juga alumni. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di
SMA Semesta dilakukan oleh ke-4 jabatan tersebut.

3.2. Tugas Setiap Jabatan
3.2.1. General Manajer
General manajer dalam SMA Semesta yaitu sebagai penanggung
jawab Asosiasi Pasiad Turki di Semarang secara keseluruhan antara lain SD,
SMP, dan SMA Semesta, asrama, dersane (rumah mahasiswa), dan seluruh
kegiatan yang ada di dalamnya termasuk penanggung jawab dalam
membuat kebijakan pelaksanaan pelayanan BK.
3.2.2. Konselor
Konselor pada struktur organisasi bimbingan dan konseling pada
SMA Semesta menjadi penanggung jawab seluruh kegiatan bimbingan dan
konseling. Konselor langsung bertanggung jawab kepada General Manager.
Konselor memiliki program program dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling. Namun konselor disini bersifat sangat fleksibel, konselor
memiliki program yang harus dicapai selama satu tahun, namun jika
konselor memiliki program lain diluar yang telah direncanakan, bisa
langsung dilakukan programnya, jadi konselor disini tidak bersifat formal
seperti di sekolah negeri. Konselor memiliki tanggung jawab:
1. Menyusun program Bimbingan Konseling
2. Menilai proses dan hasil pelayanan Bimbingan Konseling dan kegiatan
pendukungnya
3. Menangani masalah-masalah siswa yang sudah tidak bisa lagi diatasi
oleh wali kelas dan pembina asrama
4. Mengadministrasikan layanan dan kegitan bimbingan konseling yang
dilaksanakan.
3.2.3. Wali kelas
Peran guru BK seperti di sekolah sekolah lain, pada SMA Semesta
kedudukannya digantikan oleh wali kelas. Wali kelas di SMA Semesta
berperan sebagai guru BK di sekolah, wali kelas hanya menangani murid pada
10
11

kelas yang dia pegang. Tiap wali kelas memiliki program program yang harus
dicapai muridnya dalam kurun waktu satu tahun. Selayaknya guru BK, jika ada
masalah pada muridnya, wali kelas yang akan menangani hal tersebut. Peran
wali kelas disini jauh lebih berat daripada di sekolah sekolah pada umumnya.
Selain wali kelas harus menjadi guru BK, mengetahui setiap perkembangan
muridnya, wali kelas juga harus melaksanakan kunjungan ke rumah rumah
muridnya, ini adalah salah satu bentuk layanan yang dilakukan sekolah kepada
orang tua murid. Deskripsi tugas dari wali kelas adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pengganti ibu di sekolah
2. Merencanakan program Bimbingan Konseling
3. Melaksanakan segenap layanan Bimbingan Konseling
3.2.4. Pembina OSIS
Pembina OSIS berperan sebagai penanggung jawab kegiatan
kegiatan yang ada dalam sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan
aktualisasi diri siswa. Kegiatan yang dilakukan seperti ekstrakurikuler,
untuk mengembangkan bakat dan minat para murid.
3.2.5. Direktur Asrama
Direktur asrama berperan sebagai penanggung jawab asrama dan
koordinator semua fungsi yang menjaga ketertiban asrama, yaitu pembina
asrama, cleaning service, ibu dapur, dan ibu satpam. Direktur asrama
menyediakan fasilitas dan kelengkapan dalam asrama dengan bekerja sama
dengan seluruh pihak terkait.
3.2.6. Alumni
SMA Semesta menjalin hubungan baik dengan alumni alumni
lulusannya. Mereka menjadi sumber informasi mengenai perguruan tinggi,
karir, serta membimbing adik-adiknya dalam pemilihan program jurusan
yang tepat. Alumni berperan dalam layanan informasi pada bimbingan dan
konseling.
3.2.7. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran berperan sebagai tenaga ahli pengajaran dalam
mata pelajaran tertentu dan sebagai personil yang sehari-hari langsung
12

berhubungan dengan siswa, peranan guru mata pelajaran dalam pelayanan
bimbingan konseling adalah :
1. Membantu wali kelas mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan
layanan Bimbingan Konseling
2. Melayani siswa yang memerlukan pelayanan pengajaran khusus
(seperti pengajaran perbaikan, program pengajaran
3. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan
hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan
Bimbingan Konseling
4. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti
konferensi kasus atau sidang kasus
5. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan Bimbingan Konseling dan upaya tindak lanjutnya.
3.2.8. Balletmen atau Pembina asrama
Sebagai kakak pembina di asrama. Setiap pembina menangani satu
kelas, bekerja sama dengan wali kelas untuk memberikan layanan
bimbingan dan konseling kepada siswa. Selain itu, seluruh pembina asrama
dikoordinasi oleh direktur asrama, dan bekerja sama menjada tata tertib,
keteraturan, dan moral siswa. Pembina asrama di sekolah semesta direkrut
dari para mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang.
Terdapat hal yang sangat menarik dalam struktur bimbingan dan
konseling di Semesta Billingual Boarding School ini, dimana tugas BK
diemban oleh seorang wali kelas dan seorang pembina asrama untuk tiap
kelasnya. Setiap kelas terdiri dari 22-24 siswa, sehingg rasio guru BK:murid
yaitu 1:13. Angka ini merupakan perbandingan yang amat ideal karena siswa
mendapat perhatian penuh. Hubungan siswa dengan para guru (wali kelas
ataupun guru mata pelajaran) dan pembina sangat dekat dan terbuka layaknya
sebuah keluarga. Komunikasi yang terjalin antar warga sekolah termasuk
Kepala Sekolahpun sangatlah bagus, siswa berinteraksi dengan kepala
sekolah adalah pemandangan yang wajar dalam sekolah ini.

13

3.3. Kegiatan dan Layanan BK
3.3.1. Layanan Orientasi
1. Masa Orientasi Sekolah (MOS) yaitu masa pengenalan dan penyesuaian
diri bagi siswa baru.
2. Penyerahan tanggung jawab dari orang tua kepada sekolah untuk
mendidik dan membina anaknya. Pada kegiatan ini, sekolah
memperkenalkan kepada orang tua mengenai semua tujuan, program-
program, dan misi sekolah dalam mengemban amanah untuk mendidik
siswa.
3. Layanan orientasi terbuka bagi setiap siswa yang belum memahami
tentang suatu hal di sekolah ataupun di asrama.
3.3.2. Layanan Informasi
Layanan informasi diberikan kepada siswa melalui wali kelas,
pembina asrama, direktur asrama, guru mata pelajaran, dan alumni.
Setiap minggu wali kelas mengisi materi yang berhubungan dengan
bimbingan dan konseling di kelasnya. Setiap informasi mengenai program
sekolah, bimbingan, peraturan, dan lain sebagainya ditransfer kepada siswa.
Layanan informasi juga diberikan alumni lulusan SMA Semesta mengenai
banyak hal sesuai pengalaman yang sudah lebih dulu alumni dapatkan seperti
masalah perguruan tinggi.
Program yang mendukung pemberian layanan informasi antara lain
1. Rehberlik atau Guidence
Berupa pembinaan, pemberian informasi, ataupun panduan untuk siswa
di kelas pada jam pelajaran sekolah. Kegiatan ini dilakukan 2 jam
pelajaran per minggu oleh wali kelas.
2. Kunjungan Dersane (Rumah Mahasiswa Binaan Asosiasi Pasiad)
Dersane merupakan rumah bagi mahasiswa yang menginginkan
penanaman akhlaqul karimah, yaitu akhlak yang berdasarkan prinsip
islam. Dersane tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Program
kunjungan ini ditujukkan bagi kelas 3 SMA dengan tujuan untuk
memperkenalkan dersane, pemberian informasi, dan sharing mangenai
14

jenjang pendidikan yang akan di tempuh siswa setelah lulus. Ada dua
macam kunjungan dersane yang dilakukan yaitu secara umum dan
khusus. Secara umum, semua siswa kelas 3 SMA melakukan kunjungan
ke dersane yang ada di Semarang, dan secara khusus yaitu bagi siswa
yang ingin kuliah di Jogja misalnya, ia akan difasilitasi untuk
mengunjungi universitas dan dersane yang ada disana.
3. Seminar
Berbagai seminar dilakukan untuk memberikan atau pun
mensosialisasikan berbagai hal, baik yang diadakan OSIS maupun pihak
dari luar sekolah, dengan diatur dan diawasi oleh pembina OSIS.
4. Home visit
Merupakan kunjungan ke rumah siswa yang dilakukan pihak sekolah
untuk menjalin tali silaturahmi dengan orang tua siswa dan bertukar
informasi mengenai siswa. Kunjungan ini dilakukan ke semua siswa,
minimal satu kali dalam satu tahun. Untuk siswa yang berdomisili di
semarang dan sekitarnya, wali kelas dan pembina asrama yang bertugas
mengunjungi, sedangkan untuk diluar semarang, ditugaskan kepada
guru-guru yang memiliki tempat tinggal berdekatan dengan rumah
siswa.
5. Lain-lain
Ketika ada peraturan baru atau suatu informasi yang penting untuk
diketahui siswa, berbagai pihak dapat menjadi pemberi informasi.
Direktur asrama biasanya memberikan informasi dengan berkeliling dan
mengumumkannya di saat kegiatan etud (belajar mandiri). Pembina
asrama memberikan memberikan informasi di kamar-kamar siswa
ataupun di kelas.
3.3.3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Program-program yang berhubungan dengan layanan ini antara lain:
1. Kelas bahasa Inggris dan bahasa Turki yang ditetapkan berdasarkan
kemampuan siswa.
2. Penyaluran bakat dan minat dilakukan dalam kegiatan ekstra kulikuler
15

dan club.
3. Siswa-siswa berbakat dan tekun dipilih untuk mengikuti berbagai
olimpiade sains, folklore (tarian khas Turki), OSEBI (Olimpiade Bahasa
dan Seni Indonesia), dan lain sebagainya.
4. Siswa difasilitasi untuk menyalurkan idenya dan disalurkan dengan
mengikuti ISPO (Indonesian Science Project Olympiad).

3.3.4. Bimbingan Belajar
Selain kegiatan di dalam sekolah, siswa memperoleh bimbingan
belajar melalui:
1. Les privat dari pihak luar sekolah yang dipanggil untuk membantu siswa
dalam belajar.
2. Ekstra lesson, yaitu tambahan pelajaran yang dilakukan oleh guru
professiona Semesta bagi siswa yang dirasa kurang dalam suatu mata
peajaran.
3. Bertanya pada pembina asrama. Pembina asrama sekaligus merupakan
mahasiswa dengan bidang jurusan yang berbeda-beda, tentu menguasai
materi yang diambil sebagai jurusannya.
4. Bertanya pada guru yang tinggal di asrama
Guru menerima dengan terbuka pada siswa yang bertanya dan
membutuhkan bimbingan.
5. Belajar mengaji. Dilakukan setiap hari setelah sholat maghrib
berjamaah.
3.3.5. Konseling Perorangan
Konseling perorangan dilakukan ketika ada siswa yang memiliki
masalah ataupun merasa resah akan suatu hal. Konseling ini dilakukan secara
insidental. Konseling pribadi diwajibkan minimal satu kali untuk setiap anak
dalam satu tahun. Konseling ini seperti sesi curhat antara siswa dan wali
kelas.
Setiap hari selalu ada hal yang diceritakan siswa kepada pembina
asrama yang sudah seperti kakak sendiri, dan pembina asrama sebiasa
16

mungkin membantu siswa dalam menyelesaikan masalah.
3.3.6. Bimbingan kelompok
1. Manevi, merupakan bimbingan rokhani dan agama dari istri general
manager kepada guru-guru, dan pembina asrama. Dengan pembinaan
yang dilakukan tersebut, diharapkan guru dan pembina asrama dapat
terus mengembangkan ilmu untuk ditransfer kepada siswa
2. Sohbet, merupakan kegiatan bimbingan agama yang dilakukan oleh wali
kelas dan pembina asrama kepada siswa. Dalam satu kelas dibagi
menjadi 3 kelompok. Sohbet dilakukan sekali oleh wali kelas dan sekali
oleh pembina asrama per kelompok dalam setiap minggu.
3. Fun Friday, yaitu setiap hari Jumat sore, wali kelas mengadakan
acara dengan para siswa, seperti memasak, melukis, game, dan lain
sebagainya. Kegiatan ini secara tersirat mengandung suatu nasihat
untuk bekerja sama, pembagian tugas, kepemimpinan, permainan
yang fair, dan mengembangkan kreativitas siswa.
3.3.7. Konseling Kelompok
Dalam pertemanan antar siswa, sering kali terjadi perselisihan
kelompok ataupun masalah yang timbul dalam kelompok tersebut. Pembina
asrama secara rutin mengontrol kondisi siwa dan melakukan konseling
kelompok jika ada hal yang tak wajar dalam suatu kelompok.

3.4. Satuan Layanan dan Satuan Pendukung
Sekolah Semesta memiliki prinsip kekeluargaan yang erat dan keterbukaan yang
tinggi. Hal ini mengakibatkan banyaknya siswa yang melakukan konseling sehingga
pelaksanaan Satlan dan Satkung sangat sulit. Pertama, banyaknya tanggung jawab
yang dipikul wali kelas menyebabkan tak sempatnya membuat satlan dan satkung.
Semua masalah siswa yang begitu banyak dari yang ringan sampai berat, sulit bagi
wali kelas untuk mendata satu persatu, dan yang terakhir yaitu ketidaknyamanan yang
pasti dirasakan siswa jika masalahnya terangkum dalam data yang mungkin terekspos
ke pihak lain.

17

3.5. Instrumen Bimbingan dan Konseling
Instrumen bimbingan dan konseling yang dimiliki SMA Semesta tidak
banyak, karena pelaksanaan BK di sekolah ini sangatlah fleksibel, tetapi SMA
Semesta memiliki kartu biru dan kartu kuning. Di Sekolah Semesta menerapkan
sistem poin yang dapat ditambah dan dikurangi berdasarkan sikap dan perilaku
siswa. Setiap siswa mendapatkan poin 100. Jika melakukan hal baik yang
membuat bangga guru, atau wali kelas, atau pembina asrama, siswa akan
diberikan kartu biru sebagai tanda bahwa ia mendapat tambahan 2 poin. Jika
siswa melakukan pelanggaran, pihak-pihak tersebut berwewenang untuk
memberikan kartu kuning sebagai tanda pengurangan poin untuk siswa tersebut.
Kartu kartu ini kemudian dikumpulkan dan didata oleh konselor. Jika poin siswa
telah mencapai suatu batas tertentu, ia akan mendapat peringatan, dan jika total
poin mencapai 50, akan diadakan sebuah persidangan. Sistem poin ini berjalan
lancar, dengan didukung oleh berbagai komponen di sekolah dan asrama. Sekolah
Semesta mempunyai suatu database untuk merangkum pemberian kartu kuning
dan kartu biru. Jadi semua warga Semesta dapat melihat pemberian poin tersebut,
saat ini Semesta sedang mengembangkan program, agar data ini dapat disajikan di
publik, sehingga orang tua murid dapat melihat perkembangan anaknya.
Karena adanya sistem poin, jika telah mencapai suatu batasan tertentu maka
akan diberi surat peringatan dari sekolah atau SP, pemberian SP ada tiga
tingkatan, tapi jika langsung diberi SP 3, belum tentu murid yang bersangkutan
langsung dikeluarkan, wakasek kesiswaan akan melihat perkembangan dari anak
tersebut, jika perkembangannya sangat baik, maka SP akan dicabut.
Tidak ada blangko home visit di SMA Semesta, yang selama ini berjalan
ada berupa daftar kunjungan rumah yang telah dilakukan wali kelas, pembina
asrama, dan pihak sekolah.
Pada SMA Semesta tidak ada surat panggilan, jika dirasa pihak sekolah
perlu memanggil anak tersebut, pihak sekolah akan memanggil melalui perantara
wali kelas atau pun direktur asrama.

3.6. Masalah Masalah yang Terjadi
18

3.6.1. Pribadi
3.6.1.1. Agama
1. Kurangnya kesadaran siswa dalam menjalankan perintah
agama
2. Pernah ada seorang siswa yang mengalami krisis
kepercayaan terhadap agamanya karena sebuah kekecewaan
yang ia dapatkan dari teman-temannya.
3.6.1.2. Keluarga
1. Broken home
2. Bertengkar dengan kedua orang tua.
3. Marah pada orang tua
4. Terjadi salah paham antara siswa dan orang tua
3.6.1.3. Pacar
Pacaran adalah hal yang dilarang di SMA
Semesta. Masalah ini bahkan bisa membuat siswa
dikeluarkan ketika hubungan keduanya dianggap sudah
terlalu jauh.
3.6.1.4. Adaptasi
Seringkali siswa baru mengalami kesulitan beradaptasi di
lingkungan asrama hingga minta pindah sekolah. Tapi dengan
pemberian pengertian yang terus menerus, siswa akhirnya dapat
bertahan hingga 3 tahun.
3.6.2. Sosial
3.6.2.1. Pergaulan
Masalah pergaulan yang kadang-kadang terjadi yaitu:
1. Pengucilan
2. Perbedaan perlakuan sebagian siswa kepada siswa kaya dan
siswa beasiswa.
3. Kurangnya sikap saling menghargai dan tenggang rasa
3.6.3. Karir
Masalah kebingungan dalam memilih jurusan dan
19

universitas seringkali dihadapi para siswa. Wali kelas, guru,
alumni, dan pembina asrama selalu siap untuk mendengarkan dan
memberikan pandangan-pandangan serta informasi kepada siswa.
3.6.4. Belajar
Beberapa siswa mengalami masalah dalam hal belajar,
diantaranya :
1. Tidak menyukai guru mata pelajaran yang mengampu
2. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi yang
diberikan
3. Terganggu dalam belajar karena kondisi teman yang berisik
3.7. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan bimbingan dan
konseling pada SMA Semesta adalah:
1. Rung tamu
2. Ruang konseling individu
3. Ruang konseling kelompok
4. Ruang administrasi BK











20








BAB IV
PENUTUP

4.1. Simpulan
Pelaksanaan bimbingan dan konseling pada SMA Semesta jauh berbeda
dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling pada sekolah umumnya.
Pelaksanaan BK pada sekolah ini tidak terpaku dan se-formal pelaksanaan BK di
sekolah sekolah umumnya. Sekolah Semesta pun tidak memiliki guru BK,
walaupun staff administrasinya ada yang lulusan BK, tetapi dia tidak mengajar
sebagai guru BK. Guru BK pada sekolah ini adalah wali kelas, dengan harapan
karena wali kelas lebih dekat dengan para muridnya, jadi kedudukan guru BK
diberikan ke wali kelas. Sekolah Semesta melihat pada sekolah biasa, guru BK
tidak dapat dekat dengan seluruh murid, sehingga jika ada masalah pun para
murid jarang bercerita dengan guru BK. Untuk mengantisipasi kejadian ini
Sekolah Semesta membuat wali kelas sebagai guru BK, sehingga murid murid
mau menceritakan segalah maslahnya kepada wali kelas, karena wali kelas ini
adalah orang tua mereka selama bersekolah di SMA Semesta.
4.2. Rekomendasi dan Saran
Sebenarnya sistem pelaksanaan bimbingan dan konseling pada SMA
Semesta cukup baik, karena tercipta kedekatan antara murid dan wali kelas, jadi

murid tidak malu bercerita dengan wali kelasnya. Namun, kedudukan guru BK ini
tidak profesional, karena latar belakang pendidikan wali kelas pun bukanlah
bimbingan dan konseling, mereka hanya mengacu pada pengalaman hidup yang
telah mereka terima. Ini akan menjadi kekurangan pada pelaksanaan bimbingan
dan konseling, karena pada penyelesaian masalah yang dihadapi pun tidak
mempertimbangkan banyak hal, seperti layaknya guru BK dengan latar belakang
pendidikan BK.
Kekurangan dari pelaksaan BK di SMA Semesta yang kedua adalah tidak
ada administrasi pada pelakasanaan BK. Jadi jika ada kasus, sekolah ini tidak
mencatatnya dan membuat pembukuan, jadi tidak ada rekam jejak secara fisik
yang dilakukan oleh SMA Semesta. Sebaiknya diadakan adminstrasi untuk semua
kegiatan bimbingan dan konseling, jadi mereka dapat melakukan evaluasi pada
kegiatan kegiatan yang telah dilakukan.


















21
22












DAFTAR PUSTAKA



















23












Lampiran 1
STRUKTUR ORGANISASI SEMESTA BILINGUAL
SCHOOL SEMARANG
24


Lampiran 2
DOKUMENTASI

General
Manager
Kepala
Sekolah
Supervisor
Humas
Waka
Kesiswaan
Administrasi
Kitcher
Security
Transportasi
Koordinator
Pendidikan
Waka
Kurikulum
MGMP
Kompetisi
Guru - Guru
Konselor
Wali Kelas
OSIS Club
Direktur
Asrama
Alumni
Sekretaris Bendahara


Gambar 1. Wawancara dengan Pak Dendi, Wakasek Kesiswaan SMA Semesta


Gambar 2. Co-card untuk tamu

25


Gambar 3. Kartu Kuning


Gambar 4. Kartu Biru


26


Gambar 5. Contoh Kartu Perijinan (1)


Gambar 6. Contoh Kartu Perijinan (2)





27


Gambar 7. Contoh Surat Ijin Meninggalkan dan Masuk Kelas




















28

Lampiran 3
OBSERVATION GUIDE

No. Hari, Tanggal Jam Keperluan
1 Jumat, 29 November 2013 13.00 Memberikan Surat Ijin
Observasi
2 Sabtu, 30 November 2013 09.30 Wawancara dengan Pak Dendi
(Waka Kesiswaan)
3 Minggu, 1 Desember 2013 10.00 Wawancara dengan Bu
Rahmarisa (Wali Kelas)
4 Senin, 2 Desember 2013 10.00 Wawancara dengan Bu
Balsayat (Direktur Asrama)
5 Rabu, 11 Desember 2013 09.00 Mengambil Surat Keterangan
Hasil Observasi
















29

Lampiran 4
INTERVIEW GUIDE

No. Narasumber Pertanyaan
1. Pak Dendi 1. Bagaimana Struktur Organisasi BK
Semesta?
2. Siapa saja yang bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan BK?
3. Siapa koordinator penyelenggaraan BK?
4. Apa tugas dari masing masing jabatan
pada struktur tersebut?
5. Apa saja kegiatan dan layanan BK yang
dilakukan?
6. Apa saja program BK yang dilakukan?
7. Siapa yang membuat dan bertanggung
jawab terhadap program program BK?
8. Bagaimana dengan satuan layanan dan
satuan pendukung?
9. Apa saja instrumen BK yang ada disini?
10. Bagaimana administrasi pelanggaran BK
disini?
11. Bagaimana pelaksaan point pada Semesta?
2 Bu Rahmarisa 1. Apa saja tugas ibu sebagai wali kelas?
2. Bagaimana garis koordinasi wali kelas
dengan pembina asrama?
3. Apa saja program dan kegiatan-kegiatan
BK yang ibu lakukan untuk anak-anak?
4. Dimana biasanya kegiatan tersebut
dilakukan?
5. Masalah apa yang sering terjadi dengan

anak-anak?
3 Bu Balsayat 1. Apa tugas ibu sebagai direktur asrama
disini?
2. Bagaimana dengan tugas pembina asrama?
3. Kegiatan BK apa saja yang direktur dan
pembina asrama lakukan?
4. Apa saja masalah-masalah yang sering
terjadi?

You might also like