Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang observasi pelaksanaan bimbingan konseling di SMA Semesta yang meliputi identitas sekolah, sejarah sekolah, sarana prasarana, dan sistem pendidikan sekolah.
2. SMA Semesta menerapkan sistem pendidikan bilingual dengan kurikulum nasional yang diperkaya muatan global dan lokal.
3. Sekolah ini didirikan pada tahun 1999 dan memiliki fasilitas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang observasi pelaksanaan bimbingan konseling di SMA Semesta yang meliputi identitas sekolah, sejarah sekolah, sarana prasarana, dan sistem pendidikan sekolah.
2. SMA Semesta menerapkan sistem pendidikan bilingual dengan kurikulum nasional yang diperkaya muatan global dan lokal.
3. Sekolah ini didirikan pada tahun 1999 dan memiliki fasilitas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang observasi pelaksanaan bimbingan konseling di SMA Semesta yang meliputi identitas sekolah, sejarah sekolah, sarana prasarana, dan sistem pendidikan sekolah.
2. SMA Semesta menerapkan sistem pendidikan bilingual dengan kurikulum nasional yang diperkaya muatan global dan lokal.
3. Sekolah ini didirikan pada tahun 1999 dan memiliki fasilitas
1.1. Identitas Sekolah Nama Sekolah : SMA Semesta Bilingual Boarding School, Semarang Berdiri : 1999 Provinsi : Jawa Tengah Alamat : Jalan Raya Gunungpati, Km 15, Semarang, Indonesia Kode POS : 50224 No. Telp : 024-76916066 , 76916060 No Fax : 024 76916168 Email : info.sch@e-semesta.com Kepala Sekolah : Moh. Haris, S.E. Jumlah Kelas : 10 kelas tiap tingkat Rentang Kelas : X, XI IPA, XII IPA Kurikulum : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Status Sekolah : Swasta Website : www.e-semesta.com Logo :
Gambar 1.1. Logo SMA Semesta
1
1.2. Sejarah Sekolah SMP dan SMA SEMESTA Bilingual Boarding School adalah sekolah nasional berasrama yang menerapkan sistem pendidikan berkualitas dengan kurikulum Nasional Plus. Sekolah ini didirikan atas kerjasama Yayasan Al Firdaus Indonesia dengan Asosiasi Pasiad Turki. Sekolah yang terletak di Kecamatan Gunungpati, kota Semarang, Jawa Tengah ini menggunakan Sistem pendidikan berbasis siswa dan menggunakan sistem bilingual dalam pengajarannya. Bahasa Inggris digunakan terutama untuk pengajaran science (ilmu alam), Matematika dan pelajaran bahasa Inggris. Dengan didukung fasilitas pendidikan yang modern dan canggih serta tenaga pengajar lokal dan asing yang profesional sekolah ini siap mengantarkan putra-putri Indonesia dalam persaingan pendidikan baik tingkat nasional maupun internasional. SMP dan SMA SEMESTA Bilingual Boarding School berdiri pada tanggal 3 Mei 1999. Sekolah ini berdiri melalui MoU (Memorandum of Understanding ) antara Yayasan Al-Firdaus Indonesia dengan Asosiasi Pasiad Turki. Yayasan Al-Firdaus merupakan sebuah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dan sosial sejak tahun 1990. Yayasan ini meletakkan pondasi pembangunan menuju Indonesia baru melalui pendidikan yang berwawasan internasional dan berakhlak mulia untuk generasi bangsa dari berbagai etnis, ras dan agama. Untuk mewujudkan cita-citanya yayasan ini bekerjasama dengan Asosiasi Pasiad Turki. Asosiasi dari luar negeri ini bergerak dibidang Pendidikan, Sosial dan Ekonomi. Asosiasi dari Turki ini telah berpengalaman dalam bidang pendidikan dan telah sukses di berbagai sekolah di seluruh dunia. Lembaga lembaga Pendidikan Asosiasi Pasiad tersebar di kawasan Asia Pasifik dan beberapa di Amerika, Eropa, dan Australia. Dengan perpaduan sistem pendidikan internasional dan sistem pendidkan lokal setempat, sekolah-sekolah kerjasama Asosiasi Pasiad berhasil menduduki peringkat teratas dalam pendidikan. Hal ini di buktikan dengan keberhasilan sekolah-sekolah tersebut dalam perolehan medali di 2
olimpiade olimpiade tingkat nasional maupun internasional di bidang Sains, Matematika, Lingkungan dan Sosial. Berikut adalah Kepala Sekolah sejak SMP-SMA Semesta berdiri (1999) hingga sekarang (2013). I. Kepala SMP Semesta 1. Periode 1999-2002 : M. Ikhwan, S.Pd 2. Periode 2002-2003 : Agus Junaidi, S.T 3. Periode 2003-2004 : Drs. Nurkholis, MM 4. Periode 2005-2006 : M. Jafar, S.Ag 5. Periode 2006-sekarang : Moh. Haris, S.E II. Kepala SMA Semesta 1. Periode 1999-2002 : M. Ikhwan, S.Pd 2. Periode 2002-2005 : Agus Junaidi, S.T 3. Periode 2005-sekarang : M. Haris, S.E
1.3. Sarana dan Prasarana Semesta memiliki sistem kelas bergerak yang masing-masing dilengkapi dengan perpustakaan kecil yang mendukung mata pelajaran kelas tersebut, adapun fasilitas lain seperti gedung admistrasi, gedung sekolah, ruang kelas multimedia, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium komputer (2 lab), perpustakaan pusat, asrama (4 gedung), health center, dapur dan ruang makan, gedung serba guna, ruang seminar, audio visual room, ruang musik, lapangan olahraga (4-Basket, Volly Ball, 2-Sepak Bola, Bulu Tangkis), guest room, mushalla, kantin fun, room laundry, area parkir, dan SAT test center. Di samping hal tersebut di atas, Semesta dilengkapi dengan fasilitas akses Internet, dokter sekolah, wartel, bea siswa dan students exchange program dan yang paling urgen adalah asrama. Dengan adanya asrama, Semesta secara intensif membimbing berbagai mata pelajaran yang menjadi kesulitan siswa, dibina akhlaqnya dan diawasi selama 24 jam oleh guru-guru sekolah maupun pembina asrama. Dengan sistem pendidikan yang berkualitas di sekolah dan pembinaan akhlak yang intensif di 3
asrama, siswa Semesta diharapkan bisa menjadi ilmuwan yang handal tapi juga berakhlak mulia. Program harian asrama adalah: Waktu Program 04.30-05.00 Bangun tidur, sholat subuh 05.00-05.30 Mandi 05.30-06.15 Belajar mengaji 06.15-07.00 Makan pagi 07.00-12.15 Sekolah 12.15-12.30 Sholat Dhuhur 12.30-13.00 Makan siang 13.00-14.15 Sekolah 14.15-15.15 Istirahat 15.15-15.30 Sholat ashar 15.30-17.30 Ekstrakulikuler 17.30-18.00 Mandi 18.00-18.10 Sholat Maghrib 18.10-18.30 Mengaji Al quran 18.30-19.15 Makan malam 19.15-19.45 Sholat Isya, Sohbet 19.45-21.15 Belajar mandiri 21.15-21.45 Persiapan tidur malam 22.00-04.30 Tidur malam
1.4. Sistem Pendidikan Sekolah Prinsip dasar Semesta dalam pendidikan adalah anak semakin menguasai Science dan memiliki akhlaq yang baik. Dengan menguasai kedua hal ini, diharapkan siswa akan menggunakan ilmu science untuk jalan menuju ridlo Allah Swt., misalnya dengan membantu masyarakat. Bagi Semesta ilmu yang tidak didukung dengan akhlaq yang baik adalah buta dan akhlaq tanpa ilmu akan pincang. 1.4.1. Kurikulum Pendidikan 4
Kurikulum SMA Semesta adalah kurikulum nasional yang diperkaya dan divariasi dengan muatan global dan muatan lokal yang menjadi ciri khusus. Pengayaan kurikulum tersebut pada: 1. Bahasa Turki 2. Separated Natural Science Laboratory Classes 3. Computer Classes 4. Preparatory English for TOEFL and PET KET test 5. Counseling Class 6. Olympiad Classes KBM di SMA Semesta diawali dari kelas X, dilanjutkan kelas XI, dan selanjutnya kelas XII. Pembelajaran Sains memakai pengantar bahasa inggris. Buku buku sains dari luar negeri dan sebagian pengajar merupakan guru guru berpengalaman yang berasal dari luar negeri. Program pembelajaran dan pelatihan diadakan khusus untuk olimpiade dan lomba lomba mapel. Lomba lomba dalam bidang seni, olah raga, dan kreativitas siswa juga mendapatkan perhatian melalui kegiatan ekstrakurikular dan club. Bimbingan dan pemantapan UN untuk kelas XII dilaksanakan dengan memberi jam lebih pada mata pelajaran UN, mengadakan try out UN, dan bimbingan khusus pada siswa siswa yang dirasa kurang. Ketuntasan belajar pada mata pelajaran harus sama atau melebihi8n SKBM. SMA Semesta mempunyai program khusus di bidang olimpiade. Program ini bertujuan mempersiapkan siswa siswa menghadapi olimpiade sains dan lomba lomba mata pelajaran. Penjurusan dilaksanakan ketika kenaikan kelas X ke kelas XI. Penjurusan di SMA Semesta mulai tahun 2008 hanya membuka jurusan Ilmu Alam. Syarat kelulusan di SMA Semesta adalah menyesuaikan Peraturan Menteri dan Undang Undang Pendidikan. 1.4.2. Staf Pengajar dan Siswa 5
Seluruh mata pelajaran eksakta, bahasa Inggris dan Komputer diampu oleh guru-guru luar negeri yang professional dan ahli dalam bidangnya dengan didampingi oleh tenaga pengajar dari Indonesia yang berkualitas yang akan menjadikan anak didik berkualitas dalam bidang ilmu pengetahuan dengan didasari akhlaq yang mulia. Semesta mempunyai 37 staff pengajar. Pendaftaran di Semesta terbuka untuk umum dari berbagai etnis, suku, agama, budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda. Jumlah siswa SMA Semesta sebanyak 357 siswa. 1.4.3. Kelas Kecil Dengan adanya batas minimum 16 dan maximum 24 siswa per kelas, guru dapat memberikan perhatian kepada setiap siswa, dan dapat mengaktifkan siswa, baik di kelas maupun saat praktek sehingga materi dapat dipahami lebih jelas, efektif dan efisien. Perbandingan jumlah guru dan siswa dengan rasio minimum 1:7 dan maximum 1:10. Setiap kelas mempunyai 2 orang guru, 1 orang sebagai wali kelas administratif yang bertugas memantau perkembangan prestasi akademik siswa dan 1 orang wali kelas rehbelik yang bertugas membina sikap dan mental siswa sekaligus keagamaan mereka. Dengan rasio ini diharapkan hubungan siswa guru dapat terjalin semaksimal mungkin. Kalau dibanding dengan sekolah lain rasio ini mungkin 1:30 bahkan sampai 1:50. 1.4.4. Sistem Kabinet Sistem Kabinet adalah sistem pembelajaran dengan menggunakan sistem moving class atau kelas bergerak. Dengan moving class, tiap-tiap mata pelajaran memiliki ruang permanen sebagai tempat proses belajar mengajar. Disini para guru tetap berada di kelasnya, sedangkan siswa yang datang ke kelas tersebut. Manfaat dari sistem ini bagi siswa tentunya secara psikologis akan selalu memperoleh suasana baru, sehingga dapat mengurangi kebosanan di dalam kelas Sedangkan bagi guru, sistem ini bisa digunakan untuk mempersiapkan materi secara baik karena kelas tersebut dilengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran 6
tersebut. Manfaat lain dari sistem ini dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa pada tiap-tiap mata pelajarannya. 1.4.5. Lima Hari Sekolah dan Program Hari Sabtu Sistem pembelajaran yang diterapkan di Semesta adalah 5 hari sekolah dan 1 hari untuk kegiatan ekstra kurikuler. Dari Senin sampai Jumat siswa belajar seperti biasa, yaitu dari jam 07.00-14.35, kemudian pada hari Sabtu siswa diwajibkan mengikuti pelajaran ekstra dan assesmen yang telah disediakan. Adapun ekstra ini disesuaikan dengan minat dan bakat siswa, diantaranya adalah klub informasi dan teknologi, musik, teater, sepak bola, basket, dekorasi, jurnalistik, catur, film, bahasa Turki, bahasa Inggris, pramuka, Science, tari, dan klub agama. 1.4.6. Sistem Ibu Kelas Ini adalah hal baru di Indonesia yaitu suatu sistem yang memungkinkan peran serta dari orang tua menjadi lebih optimal dalam memajukan kelasnya. Kenapa Ibu Kelas? Seorang ibu biasanya memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan putra/putrinya. Dengan adanya Ibu Kelas, informasi tentang sekolah maupun hubungan antar sekolah dan orang tua siswa dapat lebih terjalin dengan baik serta dengan pendekatan yang sederhana ini diharapkan banyak ide dari orang tua lebih terakomodasi dengan baik.
1.5. Prestasi Sekolah
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Bimbingan Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok secara berkelanjutan, dengan tujuan individu atau kelompok dapat mengembangkan diri seccara optimal menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dengan menggunakan pendekatan secara pribadi.
2.2. Konseling Konseling adalah kontak antar konselor dan konseli yang saling berinteraksi dengan jalan mengadakan komunikasi langsung, dalam kurun waktu yang relatif lama dan terarah pada pencapaian tujuan, yaitu perubahan pada tingkah laku konseli sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dengan tetap memberi penghargaan terhadap barkat dan martabat konseli.
2.3. Layanan Bimbingan dan Konseling 2.3.1. Layanan Informasi Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
2.3.2. Layanan Penempatan atau Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada posisi dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan, kegiatan ekstrakurikuler, program katihan yang lebih tinggi.
2.3.3. Layanan Bimbingan Belajar Layanan bimbingan belajar dimaksudkan untuk membantu siswa yang dalam akademiknya kurang, agar tetap dapat memahami pelajaran seperti teman temannya. 2.3.4. Layanan Konseling Perseorangan Layanan konseling perseorangan dimaksudkan untuk memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung, tatap muka dengan konselor sekolah, dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya. 2.3.5. Layanan Orientasi Layanan orientasi ditujukan untuk semua siswa baru dan untuk pihak pihak lain guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki siswa. 2.3.6. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama sama memperoleh berbgai bahan dari konselor sekolah sebagai narasumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari hari baik sebagai individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. 2.3.7. Layanan Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.
8 9
BAB III PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
3.1. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti yang diharapakan antara lain perlu dukungan oleh adanya organisasi yang jelas dan teratur. Organisasi yang demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas dan tanggung jawab para personil sekolah yang terlibat. Demikian pula, organisasi tersebut tergambar dalam struktur atau pola organisasi yang bervariasi yang tergantung pada keadaan dan karakteristik sekolah masing-masing. Jika personil sekolah siswanya berjumlah banyak dengan didukung oleh personil sekolah yang memadai diperlukan sebuah pola organisasi bimbingan dan konseling yang lebih komplek.
Gambar 2.1. Struktur Organisasi BK SMA Semesta Penangung jawab kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMA Semesta adalah seorang konselor. Konselor membawahi wali kelas, pembina OSIS,
direktur asrama, dan juga alumni. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di SMA Semesta dilakukan oleh ke-4 jabatan tersebut.
3.2. Tugas Setiap Jabatan 3.2.1. General Manajer General manajer dalam SMA Semesta yaitu sebagai penanggung jawab Asosiasi Pasiad Turki di Semarang secara keseluruhan antara lain SD, SMP, dan SMA Semesta, asrama, dersane (rumah mahasiswa), dan seluruh kegiatan yang ada di dalamnya termasuk penanggung jawab dalam membuat kebijakan pelaksanaan pelayanan BK. 3.2.2. Konselor Konselor pada struktur organisasi bimbingan dan konseling pada SMA Semesta menjadi penanggung jawab seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. Konselor langsung bertanggung jawab kepada General Manager. Konselor memiliki program program dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Namun konselor disini bersifat sangat fleksibel, konselor memiliki program yang harus dicapai selama satu tahun, namun jika konselor memiliki program lain diluar yang telah direncanakan, bisa langsung dilakukan programnya, jadi konselor disini tidak bersifat formal seperti di sekolah negeri. Konselor memiliki tanggung jawab: 1. Menyusun program Bimbingan Konseling 2. Menilai proses dan hasil pelayanan Bimbingan Konseling dan kegiatan pendukungnya 3. Menangani masalah-masalah siswa yang sudah tidak bisa lagi diatasi oleh wali kelas dan pembina asrama 4. Mengadministrasikan layanan dan kegitan bimbingan konseling yang dilaksanakan. 3.2.3. Wali kelas Peran guru BK seperti di sekolah sekolah lain, pada SMA Semesta kedudukannya digantikan oleh wali kelas. Wali kelas di SMA Semesta berperan sebagai guru BK di sekolah, wali kelas hanya menangani murid pada 10 11
kelas yang dia pegang. Tiap wali kelas memiliki program program yang harus dicapai muridnya dalam kurun waktu satu tahun. Selayaknya guru BK, jika ada masalah pada muridnya, wali kelas yang akan menangani hal tersebut. Peran wali kelas disini jauh lebih berat daripada di sekolah sekolah pada umumnya. Selain wali kelas harus menjadi guru BK, mengetahui setiap perkembangan muridnya, wali kelas juga harus melaksanakan kunjungan ke rumah rumah muridnya, ini adalah salah satu bentuk layanan yang dilakukan sekolah kepada orang tua murid. Deskripsi tugas dari wali kelas adalah sebagai berikut: 1. Sebagai pengganti ibu di sekolah 2. Merencanakan program Bimbingan Konseling 3. Melaksanakan segenap layanan Bimbingan Konseling 3.2.4. Pembina OSIS Pembina OSIS berperan sebagai penanggung jawab kegiatan kegiatan yang ada dalam sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan aktualisasi diri siswa. Kegiatan yang dilakukan seperti ekstrakurikuler, untuk mengembangkan bakat dan minat para murid. 3.2.5. Direktur Asrama Direktur asrama berperan sebagai penanggung jawab asrama dan koordinator semua fungsi yang menjaga ketertiban asrama, yaitu pembina asrama, cleaning service, ibu dapur, dan ibu satpam. Direktur asrama menyediakan fasilitas dan kelengkapan dalam asrama dengan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait. 3.2.6. Alumni SMA Semesta menjalin hubungan baik dengan alumni alumni lulusannya. Mereka menjadi sumber informasi mengenai perguruan tinggi, karir, serta membimbing adik-adiknya dalam pemilihan program jurusan yang tepat. Alumni berperan dalam layanan informasi pada bimbingan dan konseling. 3.2.7. Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran berperan sebagai tenaga ahli pengajaran dalam mata pelajaran tertentu dan sebagai personil yang sehari-hari langsung 12
berhubungan dengan siswa, peranan guru mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan konseling adalah : 1. Membantu wali kelas mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan Bimbingan Konseling 2. Melayani siswa yang memerlukan pelayanan pengajaran khusus (seperti pengajaran perbaikan, program pengajaran 3. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan Bimbingan Konseling 4. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti konferensi kasus atau sidang kasus 5. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan Bimbingan Konseling dan upaya tindak lanjutnya. 3.2.8. Balletmen atau Pembina asrama Sebagai kakak pembina di asrama. Setiap pembina menangani satu kelas, bekerja sama dengan wali kelas untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa. Selain itu, seluruh pembina asrama dikoordinasi oleh direktur asrama, dan bekerja sama menjada tata tertib, keteraturan, dan moral siswa. Pembina asrama di sekolah semesta direkrut dari para mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang. Terdapat hal yang sangat menarik dalam struktur bimbingan dan konseling di Semesta Billingual Boarding School ini, dimana tugas BK diemban oleh seorang wali kelas dan seorang pembina asrama untuk tiap kelasnya. Setiap kelas terdiri dari 22-24 siswa, sehingg rasio guru BK:murid yaitu 1:13. Angka ini merupakan perbandingan yang amat ideal karena siswa mendapat perhatian penuh. Hubungan siswa dengan para guru (wali kelas ataupun guru mata pelajaran) dan pembina sangat dekat dan terbuka layaknya sebuah keluarga. Komunikasi yang terjalin antar warga sekolah termasuk Kepala Sekolahpun sangatlah bagus, siswa berinteraksi dengan kepala sekolah adalah pemandangan yang wajar dalam sekolah ini.
13
3.3. Kegiatan dan Layanan BK 3.3.1. Layanan Orientasi 1. Masa Orientasi Sekolah (MOS) yaitu masa pengenalan dan penyesuaian diri bagi siswa baru. 2. Penyerahan tanggung jawab dari orang tua kepada sekolah untuk mendidik dan membina anaknya. Pada kegiatan ini, sekolah memperkenalkan kepada orang tua mengenai semua tujuan, program- program, dan misi sekolah dalam mengemban amanah untuk mendidik siswa. 3. Layanan orientasi terbuka bagi setiap siswa yang belum memahami tentang suatu hal di sekolah ataupun di asrama. 3.3.2. Layanan Informasi Layanan informasi diberikan kepada siswa melalui wali kelas, pembina asrama, direktur asrama, guru mata pelajaran, dan alumni. Setiap minggu wali kelas mengisi materi yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling di kelasnya. Setiap informasi mengenai program sekolah, bimbingan, peraturan, dan lain sebagainya ditransfer kepada siswa. Layanan informasi juga diberikan alumni lulusan SMA Semesta mengenai banyak hal sesuai pengalaman yang sudah lebih dulu alumni dapatkan seperti masalah perguruan tinggi. Program yang mendukung pemberian layanan informasi antara lain 1. Rehberlik atau Guidence Berupa pembinaan, pemberian informasi, ataupun panduan untuk siswa di kelas pada jam pelajaran sekolah. Kegiatan ini dilakukan 2 jam pelajaran per minggu oleh wali kelas. 2. Kunjungan Dersane (Rumah Mahasiswa Binaan Asosiasi Pasiad) Dersane merupakan rumah bagi mahasiswa yang menginginkan penanaman akhlaqul karimah, yaitu akhlak yang berdasarkan prinsip islam. Dersane tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Program kunjungan ini ditujukkan bagi kelas 3 SMA dengan tujuan untuk memperkenalkan dersane, pemberian informasi, dan sharing mangenai 14
jenjang pendidikan yang akan di tempuh siswa setelah lulus. Ada dua macam kunjungan dersane yang dilakukan yaitu secara umum dan khusus. Secara umum, semua siswa kelas 3 SMA melakukan kunjungan ke dersane yang ada di Semarang, dan secara khusus yaitu bagi siswa yang ingin kuliah di Jogja misalnya, ia akan difasilitasi untuk mengunjungi universitas dan dersane yang ada disana. 3. Seminar Berbagai seminar dilakukan untuk memberikan atau pun mensosialisasikan berbagai hal, baik yang diadakan OSIS maupun pihak dari luar sekolah, dengan diatur dan diawasi oleh pembina OSIS. 4. Home visit Merupakan kunjungan ke rumah siswa yang dilakukan pihak sekolah untuk menjalin tali silaturahmi dengan orang tua siswa dan bertukar informasi mengenai siswa. Kunjungan ini dilakukan ke semua siswa, minimal satu kali dalam satu tahun. Untuk siswa yang berdomisili di semarang dan sekitarnya, wali kelas dan pembina asrama yang bertugas mengunjungi, sedangkan untuk diluar semarang, ditugaskan kepada guru-guru yang memiliki tempat tinggal berdekatan dengan rumah siswa. 5. Lain-lain Ketika ada peraturan baru atau suatu informasi yang penting untuk diketahui siswa, berbagai pihak dapat menjadi pemberi informasi. Direktur asrama biasanya memberikan informasi dengan berkeliling dan mengumumkannya di saat kegiatan etud (belajar mandiri). Pembina asrama memberikan memberikan informasi di kamar-kamar siswa ataupun di kelas. 3.3.3. Layanan Penempatan dan Penyaluran Program-program yang berhubungan dengan layanan ini antara lain: 1. Kelas bahasa Inggris dan bahasa Turki yang ditetapkan berdasarkan kemampuan siswa. 2. Penyaluran bakat dan minat dilakukan dalam kegiatan ekstra kulikuler 15
dan club. 3. Siswa-siswa berbakat dan tekun dipilih untuk mengikuti berbagai olimpiade sains, folklore (tarian khas Turki), OSEBI (Olimpiade Bahasa dan Seni Indonesia), dan lain sebagainya. 4. Siswa difasilitasi untuk menyalurkan idenya dan disalurkan dengan mengikuti ISPO (Indonesian Science Project Olympiad).
3.3.4. Bimbingan Belajar Selain kegiatan di dalam sekolah, siswa memperoleh bimbingan belajar melalui: 1. Les privat dari pihak luar sekolah yang dipanggil untuk membantu siswa dalam belajar. 2. Ekstra lesson, yaitu tambahan pelajaran yang dilakukan oleh guru professiona Semesta bagi siswa yang dirasa kurang dalam suatu mata peajaran. 3. Bertanya pada pembina asrama. Pembina asrama sekaligus merupakan mahasiswa dengan bidang jurusan yang berbeda-beda, tentu menguasai materi yang diambil sebagai jurusannya. 4. Bertanya pada guru yang tinggal di asrama Guru menerima dengan terbuka pada siswa yang bertanya dan membutuhkan bimbingan. 5. Belajar mengaji. Dilakukan setiap hari setelah sholat maghrib berjamaah. 3.3.5. Konseling Perorangan Konseling perorangan dilakukan ketika ada siswa yang memiliki masalah ataupun merasa resah akan suatu hal. Konseling ini dilakukan secara insidental. Konseling pribadi diwajibkan minimal satu kali untuk setiap anak dalam satu tahun. Konseling ini seperti sesi curhat antara siswa dan wali kelas. Setiap hari selalu ada hal yang diceritakan siswa kepada pembina asrama yang sudah seperti kakak sendiri, dan pembina asrama sebiasa 16
mungkin membantu siswa dalam menyelesaikan masalah. 3.3.6. Bimbingan kelompok 1. Manevi, merupakan bimbingan rokhani dan agama dari istri general manager kepada guru-guru, dan pembina asrama. Dengan pembinaan yang dilakukan tersebut, diharapkan guru dan pembina asrama dapat terus mengembangkan ilmu untuk ditransfer kepada siswa 2. Sohbet, merupakan kegiatan bimbingan agama yang dilakukan oleh wali kelas dan pembina asrama kepada siswa. Dalam satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok. Sohbet dilakukan sekali oleh wali kelas dan sekali oleh pembina asrama per kelompok dalam setiap minggu. 3. Fun Friday, yaitu setiap hari Jumat sore, wali kelas mengadakan acara dengan para siswa, seperti memasak, melukis, game, dan lain sebagainya. Kegiatan ini secara tersirat mengandung suatu nasihat untuk bekerja sama, pembagian tugas, kepemimpinan, permainan yang fair, dan mengembangkan kreativitas siswa. 3.3.7. Konseling Kelompok Dalam pertemanan antar siswa, sering kali terjadi perselisihan kelompok ataupun masalah yang timbul dalam kelompok tersebut. Pembina asrama secara rutin mengontrol kondisi siwa dan melakukan konseling kelompok jika ada hal yang tak wajar dalam suatu kelompok.
3.4. Satuan Layanan dan Satuan Pendukung Sekolah Semesta memiliki prinsip kekeluargaan yang erat dan keterbukaan yang tinggi. Hal ini mengakibatkan banyaknya siswa yang melakukan konseling sehingga pelaksanaan Satlan dan Satkung sangat sulit. Pertama, banyaknya tanggung jawab yang dipikul wali kelas menyebabkan tak sempatnya membuat satlan dan satkung. Semua masalah siswa yang begitu banyak dari yang ringan sampai berat, sulit bagi wali kelas untuk mendata satu persatu, dan yang terakhir yaitu ketidaknyamanan yang pasti dirasakan siswa jika masalahnya terangkum dalam data yang mungkin terekspos ke pihak lain.
17
3.5. Instrumen Bimbingan dan Konseling Instrumen bimbingan dan konseling yang dimiliki SMA Semesta tidak banyak, karena pelaksanaan BK di sekolah ini sangatlah fleksibel, tetapi SMA Semesta memiliki kartu biru dan kartu kuning. Di Sekolah Semesta menerapkan sistem poin yang dapat ditambah dan dikurangi berdasarkan sikap dan perilaku siswa. Setiap siswa mendapatkan poin 100. Jika melakukan hal baik yang membuat bangga guru, atau wali kelas, atau pembina asrama, siswa akan diberikan kartu biru sebagai tanda bahwa ia mendapat tambahan 2 poin. Jika siswa melakukan pelanggaran, pihak-pihak tersebut berwewenang untuk memberikan kartu kuning sebagai tanda pengurangan poin untuk siswa tersebut. Kartu kartu ini kemudian dikumpulkan dan didata oleh konselor. Jika poin siswa telah mencapai suatu batas tertentu, ia akan mendapat peringatan, dan jika total poin mencapai 50, akan diadakan sebuah persidangan. Sistem poin ini berjalan lancar, dengan didukung oleh berbagai komponen di sekolah dan asrama. Sekolah Semesta mempunyai suatu database untuk merangkum pemberian kartu kuning dan kartu biru. Jadi semua warga Semesta dapat melihat pemberian poin tersebut, saat ini Semesta sedang mengembangkan program, agar data ini dapat disajikan di publik, sehingga orang tua murid dapat melihat perkembangan anaknya. Karena adanya sistem poin, jika telah mencapai suatu batasan tertentu maka akan diberi surat peringatan dari sekolah atau SP, pemberian SP ada tiga tingkatan, tapi jika langsung diberi SP 3, belum tentu murid yang bersangkutan langsung dikeluarkan, wakasek kesiswaan akan melihat perkembangan dari anak tersebut, jika perkembangannya sangat baik, maka SP akan dicabut. Tidak ada blangko home visit di SMA Semesta, yang selama ini berjalan ada berupa daftar kunjungan rumah yang telah dilakukan wali kelas, pembina asrama, dan pihak sekolah. Pada SMA Semesta tidak ada surat panggilan, jika dirasa pihak sekolah perlu memanggil anak tersebut, pihak sekolah akan memanggil melalui perantara wali kelas atau pun direktur asrama.
3.6. Masalah Masalah yang Terjadi 18
3.6.1. Pribadi 3.6.1.1. Agama 1. Kurangnya kesadaran siswa dalam menjalankan perintah agama 2. Pernah ada seorang siswa yang mengalami krisis kepercayaan terhadap agamanya karena sebuah kekecewaan yang ia dapatkan dari teman-temannya. 3.6.1.2. Keluarga 1. Broken home 2. Bertengkar dengan kedua orang tua. 3. Marah pada orang tua 4. Terjadi salah paham antara siswa dan orang tua 3.6.1.3. Pacar Pacaran adalah hal yang dilarang di SMA Semesta. Masalah ini bahkan bisa membuat siswa dikeluarkan ketika hubungan keduanya dianggap sudah terlalu jauh. 3.6.1.4. Adaptasi Seringkali siswa baru mengalami kesulitan beradaptasi di lingkungan asrama hingga minta pindah sekolah. Tapi dengan pemberian pengertian yang terus menerus, siswa akhirnya dapat bertahan hingga 3 tahun. 3.6.2. Sosial 3.6.2.1. Pergaulan Masalah pergaulan yang kadang-kadang terjadi yaitu: 1. Pengucilan 2. Perbedaan perlakuan sebagian siswa kepada siswa kaya dan siswa beasiswa. 3. Kurangnya sikap saling menghargai dan tenggang rasa 3.6.3. Karir Masalah kebingungan dalam memilih jurusan dan 19
universitas seringkali dihadapi para siswa. Wali kelas, guru, alumni, dan pembina asrama selalu siap untuk mendengarkan dan memberikan pandangan-pandangan serta informasi kepada siswa. 3.6.4. Belajar Beberapa siswa mengalami masalah dalam hal belajar, diantaranya : 1. Tidak menyukai guru mata pelajaran yang mengampu 2. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan 3. Terganggu dalam belajar karena kondisi teman yang berisik 3.7. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan bimbingan dan konseling pada SMA Semesta adalah: 1. Rung tamu 2. Ruang konseling individu 3. Ruang konseling kelompok 4. Ruang administrasi BK
20
BAB IV PENUTUP
4.1. Simpulan Pelaksanaan bimbingan dan konseling pada SMA Semesta jauh berbeda dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling pada sekolah umumnya. Pelaksanaan BK pada sekolah ini tidak terpaku dan se-formal pelaksanaan BK di sekolah sekolah umumnya. Sekolah Semesta pun tidak memiliki guru BK, walaupun staff administrasinya ada yang lulusan BK, tetapi dia tidak mengajar sebagai guru BK. Guru BK pada sekolah ini adalah wali kelas, dengan harapan karena wali kelas lebih dekat dengan para muridnya, jadi kedudukan guru BK diberikan ke wali kelas. Sekolah Semesta melihat pada sekolah biasa, guru BK tidak dapat dekat dengan seluruh murid, sehingga jika ada masalah pun para murid jarang bercerita dengan guru BK. Untuk mengantisipasi kejadian ini Sekolah Semesta membuat wali kelas sebagai guru BK, sehingga murid murid mau menceritakan segalah maslahnya kepada wali kelas, karena wali kelas ini adalah orang tua mereka selama bersekolah di SMA Semesta. 4.2. Rekomendasi dan Saran Sebenarnya sistem pelaksanaan bimbingan dan konseling pada SMA Semesta cukup baik, karena tercipta kedekatan antara murid dan wali kelas, jadi
murid tidak malu bercerita dengan wali kelasnya. Namun, kedudukan guru BK ini tidak profesional, karena latar belakang pendidikan wali kelas pun bukanlah bimbingan dan konseling, mereka hanya mengacu pada pengalaman hidup yang telah mereka terima. Ini akan menjadi kekurangan pada pelaksanaan bimbingan dan konseling, karena pada penyelesaian masalah yang dihadapi pun tidak mempertimbangkan banyak hal, seperti layaknya guru BK dengan latar belakang pendidikan BK. Kekurangan dari pelaksaan BK di SMA Semesta yang kedua adalah tidak ada administrasi pada pelakasanaan BK. Jadi jika ada kasus, sekolah ini tidak mencatatnya dan membuat pembukuan, jadi tidak ada rekam jejak secara fisik yang dilakukan oleh SMA Semesta. Sebaiknya diadakan adminstrasi untuk semua kegiatan bimbingan dan konseling, jadi mereka dapat melakukan evaluasi pada kegiatan kegiatan yang telah dilakukan.
21 22
DAFTAR PUSTAKA
23
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI SEMESTA BILINGUAL SCHOOL SEMARANG 24
Lampiran 2 DOKUMENTASI
General Manager Kepala Sekolah Supervisor Humas Waka Kesiswaan Administrasi Kitcher Security Transportasi Koordinator Pendidikan Waka Kurikulum MGMP Kompetisi Guru - Guru Konselor Wali Kelas OSIS Club Direktur Asrama Alumni Sekretaris Bendahara
Gambar 1. Wawancara dengan Pak Dendi, Wakasek Kesiswaan SMA Semesta
Gambar 2. Co-card untuk tamu
25
Gambar 3. Kartu Kuning
Gambar 4. Kartu Biru
26
Gambar 5. Contoh Kartu Perijinan (1)
Gambar 6. Contoh Kartu Perijinan (2)
27
Gambar 7. Contoh Surat Ijin Meninggalkan dan Masuk Kelas
28
Lampiran 3 OBSERVATION GUIDE
No. Hari, Tanggal Jam Keperluan 1 Jumat, 29 November 2013 13.00 Memberikan Surat Ijin Observasi 2 Sabtu, 30 November 2013 09.30 Wawancara dengan Pak Dendi (Waka Kesiswaan) 3 Minggu, 1 Desember 2013 10.00 Wawancara dengan Bu Rahmarisa (Wali Kelas) 4 Senin, 2 Desember 2013 10.00 Wawancara dengan Bu Balsayat (Direktur Asrama) 5 Rabu, 11 Desember 2013 09.00 Mengambil Surat Keterangan Hasil Observasi
29
Lampiran 4 INTERVIEW GUIDE
No. Narasumber Pertanyaan 1. Pak Dendi 1. Bagaimana Struktur Organisasi BK Semesta? 2. Siapa saja yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan BK? 3. Siapa koordinator penyelenggaraan BK? 4. Apa tugas dari masing masing jabatan pada struktur tersebut? 5. Apa saja kegiatan dan layanan BK yang dilakukan? 6. Apa saja program BK yang dilakukan? 7. Siapa yang membuat dan bertanggung jawab terhadap program program BK? 8. Bagaimana dengan satuan layanan dan satuan pendukung? 9. Apa saja instrumen BK yang ada disini? 10. Bagaimana administrasi pelanggaran BK disini? 11. Bagaimana pelaksaan point pada Semesta? 2 Bu Rahmarisa 1. Apa saja tugas ibu sebagai wali kelas? 2. Bagaimana garis koordinasi wali kelas dengan pembina asrama? 3. Apa saja program dan kegiatan-kegiatan BK yang ibu lakukan untuk anak-anak? 4. Dimana biasanya kegiatan tersebut dilakukan? 5. Masalah apa yang sering terjadi dengan
anak-anak? 3 Bu Balsayat 1. Apa tugas ibu sebagai direktur asrama disini? 2. Bagaimana dengan tugas pembina asrama? 3. Kegiatan BK apa saja yang direktur dan pembina asrama lakukan? 4. Apa saja masalah-masalah yang sering terjadi?