You are on page 1of 6

REVERSE OSMOSIS

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami proses pemisahan kation dalam air baku dengan sistem reverse osmosis.
2. Membuat kurva/grafik hubungan antara kadar zat terlarut (solute) di aliran permeat
dan konsentrat terhadap waktu atau volume permeat.
3. Menghitung persen zat terlarut yang ditolak (% reject).

II. DASAR TEORI
Proses ososis adalah perpindahan masa pelarut (solvent) melalui opri dalam filter atau
membran semi-permeabel, sedangkan Reverse Osmosis (RO) adalah perpindahan masa
larutan (solution) melalui pori filter/membran dengan memakai driving force. Driving force
adalah perbedaan tekanan hasil proses reverse osmosis. Hasil dari proses reverse osmosis ini
aalah air yang tidak mengandung ion (kation) dengan kadar zat terlarut total (Total Dissolved
Solid/TDS) atau daya hantar listrik (DHL) yang relatif sangat rendah (kecil).
Beberapa aplikasi penggunaan reverse osmosis dalam industri antara lain:
- desalinasi air payau (brackish) atau air laut (sea water)
- demineralisasi untuk umpan air boiler (Boiler Feed Water/BFW)
- pemisahan protein dari whey
- treatment khusus untuk industri kimia, makanan, tekstil, kertas, dan lainnya
- pervaporasi (perpaporation) seperti pada pemisahan alkohol-air
Untuk menentukan keberhasilan proses tersebut, tekanan operasi (P) umumnya antara
2-80 bar. Semakin besar tekanan, maka proses pemisahan semakin baik sehingga dihasilkan
air yang semakin murni.
Untuk menentukan efisiensi pemisahan, maka dapat dilakukan dengan cara menentukan
koefisien rejection (R), yang menyatakan hubungan antara konsentrasi atau kadar garam di
aliran influent dan enfluent (permeat) ditulis sebagai berikut :

atau



dengan Cm : konsentrasi zat terlarut di aliran influent
Cp : konsentrasi zat terlarut di aliran permeat
Semakin besar nilai R, maka proses pemisahan semakin baik, artinya permeat semakin murni.

III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
Alat reverse osmosis
TDS meter

Bahan yang digunakan :
Air kran

IV. METODOLOGI PERCOBAAN











Mempelajari alat RO dan
memeriksa semua aliran
(influent, permeat, dan
konsentrat)
Membuka semua valve
di aliran influent
Menyalakan alat RO
Mencatat tekanan
Mengukur DHL dan TDS
aliran umpan
Mengukur DHL, TDS dan
volume air di aliran
permeat dan konsentrat
setiap 10 menit (ketika
aliran berjalan normal)
Mengukur debit
aliran permeat dan
hasil pengukuran
ditampung
Mengukur debit di
aliran konsentrat
Hasil pengukuran di
aliran konsentrat
dibuang
V. DATA PENGAMATAN
Kondisi Umpan
TDS = 193 mg/l
DHL = 0,265 S/cm
Laju alir = Laju alir permeat + laju alir konsentrat
= 50 ml/6 detik + 29 ml/6 detik = 13,17 ml/s

Waktu
(menit)
Konsentrasi di Aliran
Tekanan
(psi)
Permeat Konsentrat
TDS
(mg/l)
DHL
(S/cm)
Volum(ml)
TDS
(mg/l)
DHL
(nS/cm)
Volum(ml)
0 25 0,028 0 307 0,461 0
10 11 0,017 3700 309 0,472 4800 0,72
20 11 0,017 4600 320 0,480 6000 0,79
30 11 0,017 3900 318 0,487 4900 0,72
40 10 0,016 4000 328 0,510 5000 0,74
50 10 0,016 4200 337 0,499 5100 0,74
60 10 0,014 3900 333 0,502 4800 0,72
70 9 0,012 4000 343 0,513 4900 0,72
80 13 0,020 4800 321 0,487 5700 0,78
90 11 0,016 3800 327 0,507 4900 0,73
100 10 0,015 4000 329 0,493 5200 0,76
110 11 0,014 3900 344 0,514 5000 0,75
120 11 0,014 4000 339 0,497 4900 0,74
























VI. PENGOLAHAN DATA

Menentukan Rejeksi permeat (R)
R(%) = (TDS umpan TDS permeat) : TDS Umpan x 100 %

Waktu
(menit)

Konsentrasi di Aliran
Tekanan
(psi)
Permeat

Konsentrat
TDS
(mg/l)
DHL
(S/cm)
Volum(ml)
%
Rejeksi
TDS
(mg/l)
DHL
(nS/cm)
Volum(ml)
0 25 0,028 0

307 0,461 0
10 11 0,017 3700
94,3
309 0,472 4800 0,72
20 11 0,017 4600
94,3
320 0,480 6000 0,79
30 11 0,017 3900
94,3
318 0,487 4900 0,72
40 10 0,016 4000
94,8
328 0,510 5000 0,74
50 10 0,016 4200
94,8
337 0,499 5100 0,74
60 10 0,014 3900
94,8
333 0,502 4800 0,72
70 9 0,012 4000
95,3
343 0,513 4900 0,72
80 13 0,020 4800
93,2
321 0,487 5700 0,78
90 11 0,016 3800
94,3
327 0,507 4900 0,73
100 10 0,015 4000
94,8
329 0,493 5200 0,76
110 11 0,014 3900
94,3
344 0,514 5000 0,75
120 11 0,014 4000
94,3
339 0,497 4900 0,74


Kurva hasil Pengolahan Data :



0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0 50 100 150
D
H
L

(
m
S
)

Waktu (menit)
Hubungan antara DHL dengan Waktu
Permeat






0
10
20
30
0 50 100 150
T
D
S

(
m
g
/
L
)

Waktu (menit)
Hubungan antara TDS dengan Waktu
Permeat
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
0.55
0 50 100 150
D
H
L

(
m
S
)

Waktu (menit)
Hubungan antara DHL dengan Waktu
Konsentrat
0
100
200
300
400
0 50 100 150
T
D
S

(
m
g
/
L
)

Waktu (menit)
Hubungan antara TDS dengan Waktu
Konsentrat
PEMBAHASAN
Voninurti Septiani (111424028)
Wilda Rahma Fulyani (111424029)
Yunita Eka Saputri Nala (11142430)
Yunus Muharrahman (111424030)

KESIMPULAN
Reverse osmosis yang dilakukan pada air kran selama dua jam dengan tekanan sebesar
0,7 psi , didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pemisahan kation dengan sistem reverse osmosis ini melalui pori filter atau
membran dengan memakai driving force.
2. Rejeksi terbesar terjadi pada menit ke-90 yaitu sebesar 94,737 %

You might also like