You are on page 1of 3

Pendapat Nahdiyyin di http://ahlussunah-wal-jamaah.blogspot.

com/2011/08/menyembelih-qurban-
untuk-orang-yang.html

Ada satu lagi masalah sampingan yang terkait dengan ternak untuk qurban atau aqiqah,
masalah itu sumbernya dari methos jawa tanpa adanya alasan yang jelas baik secara syari
(tuntunan agama) atau secara aqli (rasio), orang-orang jawa itu sangat anti pati (jawa : sirikan)
menyembelih ternak betina untuk qurban atau aqiqah, seakan-akan hal yang demikian itu
merupakan suatu amalan yang haram.
Padahal para fuqaha telah memberikan fatwa, bahwa boleh dan sah menyembelih ternak
betina untk qurban atau aqiqah. Mari kita simak keterangan yang tercantum dalam kitab Kifayatul
Akhyar juz II hal. 236 :



.
Artinya :
Ketahuilah, bahwa dalam kebolehan dan keabsahan qurban/aqiqah tidak ada perbedaan antara ternak
betina dan ternak jantan apabila umurnya telah mencukupi. Dalam hal ini memang ternak jantan lebih
utama dari pada ternak betina karena jantan itu lebih lezat dagingnya.
Berdasarkan fatwa tersebut, kita mengerti bahwa ternak betina dan ternak jantan itu sama-sama
boleh dan sah digunakan untuk qurban atau aqiqah. Hanya saja jika dipandang dari segi afdlaliyahnya
ternak jantan lebih afdlal dari pada ternak betina.

Pendapat Nahdiyyin Jombang di http://jombang.nu.or.id/apa-dan-bagaimana-kurban/
Binatang yang Diperbolehkan untuk Kurban
Binatang yang boleh untuk kurban adalah onta, sapi (kerbau) dan kambing. Untuk selain yang tiga jenis
ini tidak diperbolehkan. Allah SWT berfirman, ? supaya mereka menyebut nama Allah terhadap
binatang ternak yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka. (Al-Hajj: 34).
Dan dianggap memadai berkurban dengan domba yang berumur setengah tahun, kambing jawa yang
berumur satu tahun, sapi yang berumur dua tahun, dan unta yang berumur lima tahun, baik itu jantan
atau betina. Hal ini sesuai dengan hadis-hadis di bawah ini:

Dari Abu Hurairah ra berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, Binatang kurban yang
paling bagus adalah kambing yang jadza (powel/berumur satu tahun). (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Dari Uqbah bin Amir ra, aku berkata, wahai Rasulullah saw, aku mempunyai jadza, Rasulullah saw
menjawab, Berkurbanlah dengannya. (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda, Janganlah kalian mengurbankan binatang kecuali yang berumur
satu tahun ke atas, jika itu menyulitkanmu, maka sembelihlah domba Jadza.


Berkorban dengan Kambing yang Dikebiri: Boleh-boleh saja berkurban dengan kambing yang dikebiri.
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Rafi, bahwa Rasulullah saw berkurban dengan dua ekor kambing
kibasy yang keduanya berwarna putih bercampur hitam lagi dikebiri. Karena dagingnya lebih enak dan
lebih lezat.

Binatang-Binatang yang Tidak Diperbolehkan untuk Kurban
Syarat-syarat binatang yang untuk kurban adalah bintang yang bebas dari aib (cacat). Karena itu, tidak
boleh berkurban dengan binatang yang aib seperti di bawah ini:
1. Yang penyakitnya terlihat dengan jelas.
2. Yang buta dan jelas terlihat kebutaannya
3. Yang pincang sekali.
4. Yang sumsum tulangnya tidak ada, karena kurus sekali.
5. Rasulullah saw bersabda, Ada empat penyakit pada binatang kurban yang dengannya kurban itu
tidak mencukupi. Yaitu yang buta dengan kebutaan yang nampak sekali, dan yang sakit dan penyakitnya
terlihat sekali, yang pincang sekali, dan yang kurus sekali. (HR Tirmidzi seraya mengatakan hadis ini
hasan sahih).
6. Yang cacat, yaitu yang telinga atau tanduknya sebagian besar hilang.

Selain binatang lima di atas, ada binatang-binatang lain yang tidak boleh untuk kurban, yaitu:
1. Hatma (ompong gigi depannya, seluruhnya).
2. Ashma (yang kulit tanduknya pecah).
3. Umya (buta).
4. Taula (yang mencari makan di perkebunan, tidak digembalakan).
5. Jarba (yang banyak penyakit kudisnya).

Juga tidak mengapa berkurban dengan binatang yang tak bersuara, yang buntutnya terputus, yang
bunting, dan yang tidak ada sebagian telinga atau sebagian besar bokongnya tidak ada. Menurut yang
tersahih dalam mazhab Syafii, bahwa yang bokong/pantatnya terputus tidak mencukupi, begitu juga
yang puting susunya tidak ada, karena hilangnya sebagian organ yang dapat dimakan. Demikian juga
yang ekornya terputus. Imam Syafii berkata, Kami tidak memperoleh hadis tentang gigi sama sekali.


Pendapat Hizbut tahrir di http://hizbut-tahrir.or.id/2011/11/02/hukum-seputar-qurban/
Jenis Hewan Qurban: Hewan yang boleh dijadikan qurban adalah : unta, sapi, dan kambing (atau
domba). Selain tiga hewan tersebut, misalnya ayam, itik, dan ikan, tidak boleh dijadikan qurban (Sayyid
Sabiq, 1987; Al Jabari, 1994). Allah SWT berfirman:



supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak (bahimatul anam) yang telah
direzekikan Allah kepada mereka. (TQS Al Hajj : 34)
Dalam bahasa Arab, kata bahimatul anaam (binatang ternak) hanya mencakup unta, sapi, dan kambing,
bukan yang lain (Al Jabari, 1994). Prof. Mahmud Yunus dalam kitabnya Al Fiqh Al Wadhih III/3
membolehkan berkurban dengan kerbau (jamus), sebab disamakan dengan sapi.
Jenis Kelamin: Dalam berqurban boleh menyembelih hewan jantan atau betina, tidak ada perbedaan,
sesuai hadits-hadits Nabi SAW yang bersifat umum mencakup kebolehan berqurban dengan jenis
jantan dan betina, dan tidak melarang salah satu jenis kelamin (Sayyid Sabiq, 1987; Abdurrahman,
1990)
Umur: Sesuai hadits-hadits Nabi SAW, dianggap mencukupi, berqurban dengan kambing/domba
berumur satu tahun masuk tahun kedua, sapi (atau kerbau) berumur dua tahun masuk tahun ketiga, dan
unta berumur lima tahun (Sayyid Sabiq, 1987; Mahmud Yunus, 1936).
Pendapat Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
http://www.konsultasisyariah.com/kurban-dengan-kambing-betina/
Tidak ada ketentuan jenis kelamin hewan kurban. Sehingga boleh berkurban dengan hewan jantan
maupun betina. Dalilnya, hadis dari Umu Kurzin radliallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,

Akikah untuk anak laki-laki dua kambing dan anak perempuan satu kambing. Tidak jadi masalah
jantan maupun betina. (H.r. Ahmad 27900 dan An Nasai 4218 dan dishahihkan Syaikh Al Albani).
Berdasarkan hadis ini, As Sayrazi As Syafii mengatakan, Jika dibolehkan menggunakan hewan betina
ketika akikah berdasarkan hadis ini, menunjukkan bahwa hal ini juga boleh untuk berkurban. (Al
Muhadzab 1/74).
Hanya saja, bagi Anda yang mampu membeli hewan jantan, sebaiknya tidak berkurban dengan betina.
Mengingat hewan jantan umumnya lebih mahal dan lebih bagus dari pada betina. Sementara kita
disyariatkan agar memilih hewan sebaik mungkin untuk kurban. Sehingga pahalanya lebih besar. Allah
berfirman:

Siapa yang mengagungkan syiar Allah maka itu menunjukkan ketakwaan hati. (Q.s. Al-Haj: 32).Ibn
Abbas mengatakan, Mengagungkan syiar Allah (dalam berkurban) adalah dengan mencari yang
paling gemuk dan paling bagus. (Tafsir Ibn Katsir, 5/421)

You might also like