BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) KETINDANMALANG
PEMANFAATAN AIR MAWAR SEBAGAI SUBSTITUSI AROMA
PADA PEMBUATAN SABUN HERBAL DARI EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) SEBAGAI ANTIFUNGI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PANGSA PASAR Dosen Pembimbing Lapangan: Bu Ajeng Disusun oleh: Muhammad Nur Hasan (11620060) PROPOSAL PKL 2014 i
PROPOSAL PKL
Pemanfaatan Air Mawar Sebagai Substitusi Aroma Pada Pembuatan Sabun Herbal Dari Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Sebagai Antifungi Dalam Upaya Meningkatkan Pangsa Pasar
Dosen Pembimbing Lapangan: Bu Ajeng
Disusun oleh: Muhammad Nur Hasan (11620060)
BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) KETINDAN MALANG 2014 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, setelah Brazil. Keanekaragaman hayati sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini bukan karena posisinya sebagai salah satu negara terkaya di dunia dalam keanekaragaman hayati, tetapi karena keterkaitannya yang erat dengan keanekaragaman budaya lokal yang dimiliki oleh bangsa ini (Rahayu, 2004; Rizal, 2010). Keanekaragaman spesies tumbuhan juga diikuti dengan keanekaragaman manfaatnya bagi manusia, diantaranya yaitu sebagai bahan makanan, bumbu masakan dan bahan bangunan. Selain itu, sebagian besar manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman hias rumah dan dimanfaatkan dalam perayaan upacara adat. Hal ini menunjukkan bahwa Allah telah menciptakan tumbuhan tidaklah dengan sia-sia. Menurut Qaradhawi (1998), jauh sebelum ilmu pengetahuan dan teknologi modern berkembang pesat seperti zaman ini, Allah SWT telah menerangkan dalam AlQuran Berabad-abad yang lalu, bahwasanya tumbuhan yang tumbuh di Bumi ini beranekaragam spesies dan manfaatnya bagi kehidupan manusia, tinggal bagaimana manusia mengolah dan mempelajari dengan akalnya. Allah SWT berfirman: 4 W-u4O4C O) ^O- E E4u-4^ OgOg }g` ]7 uEe CjOE ^_ Ep) O) ElgO LO4CE W 4`4 4p~E -+O4^ 4-gLg`uG` ^g Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di Bumi itu berbagai macam tumbuhtumbuhan yang baik? (7). Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar 2
terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman (8) (Q.S. AsySyuara: 7-8). Tumbuh-tumbuhan mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik sebagai sumber pangan, pakan, papan, bahan industri, maupun sumber yang dapat memberikan rasa kesegaran dan kenyamanan. Tidak kurang dari 3000 jenis tumbuhan di Indonesia baik yang berupa pohon maupun yang bukan pohon dilaporkan bisa dimanfaatkan (Heyne, 1987). Sekarang ini semakin banyak orang tertarik menggunakan sabun herbal karena sifat bioaktif senyawa yang terkandung di dalamnya. Sabun herbal sebagai sabun alami dibuat dengan mencampurkan ekstrak tanaman herbal (Idrus, 2013). Salah satu tanaman yang memiliki khasiat antifungi namun belum dimanfaatkan sebagai pencampuran dalam pembuatan sabun adalah bawang putih (Allium sativum). Bawang putih (Allium sativum Linn.) memiliki manfaat dan kegunaan yang besar bagi manusia diantaranya untuk mengobati penyakit akibat fungi dan bakteri serta berbagai penyakit dalam. Dalam suatu penelitian menyatakan bahwa bawang putih memiliki khasiat antifungi dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans karena kandungan minyak atsirinya (Hariana, 2005; Utami, 2006). Allicin yang terkandung dalam minyak atsiri bawang putih mempunyai kemampuan sebagai antifungi dan antibakteri. Hal ini karena allicin mengandung sulfur dengan struktur tak jenuh dan sangat mudah terurai menjadi senyawa dialil-disulfida (Syamsiah, 2003; Utami, 2006). Penelitian ini memilih bawang putih dalam bentuk perasan karena harga murah dan diharapkan aplikasi dalam masyarakat lebih mudah. Berdasarkan uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration), maka bawang putih dalam penelitian ini dibuat sebagai perasan dengan konsentrasi 25% (Utami, 2006). Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur yang sering ditemukan pada manusia adalah Kandidiasis, dan dapat menyerang berbagai bagian tubuh (Siregar, 2005). Kandidiasis dapat mengenai mulut, tenggorokan, kulit, kepala, vagina, jari-jari tangan, kuku, saluran pencernaan makanan. Data 3
penelitian menunjukan 75% wanita di dunia menderita keputihan sekali semasa hidup, dan 45% diantaranya bisa mengalami sebanyak dua kali atau lebih. Sedangkan di Negara Indonesia, wanita yang mengalami keputihan sangat besar, hal ini berbeda tajam dengan di Negara Eropa yang hanya berkisar 25% (Linggau Post, 2009; Imam, 2012). Selain itu, agar sabun yang dihasilkan nanti mengandung aroma terapi, maka dikombinasikan dengan ekstrak kelopak bunga mawar. Menurut Puspasari (2005) mawar adalah tanaman bunga yang umumnya digunakan dalam industri mawar potong, kosmetik, dan aromaterapi. Namun dibalik aroma khas dan keindahannya, mawar juga mengandung komponen flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Antosianin pada helaian mahkotanya telah diketahui dapat memperkuat sistem vaskular, mempunyai aktivitas antibakteri, antiinflamasi, dan antioksidan yang kuat. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini perlu dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pemanfaatan air mawar sebagai substitusi aroma pada pembuatan sabun herbal dari ekstrak bawang putih (Allium sativum) sebagai antifungi? 2. Berapakah formulasi campuran bahan sabun herbal dari ekstrak bunga mawar dan ekstrak bawang putih? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana pemanfaatan air mawar sebagai substitusi aroma pada pembuatan sabun herbal dari ekstrak bawang putih (Allium sativum) sebagai antifungi. 3. Mendapatkan data tentang formulasi campuran bahan sabun herbal dari ekstrak bunga mawar dan ekstrak bawang putih?
4
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat: 1. Memberi informasi dan pengetahuan tentang spesies-spesies tumbuhan yang berguna sebagai sabun herbal. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman terhadap masyarakat nasional dan internasional. 2. Memperkenalkan suatu produk baru berupa sabun herbal yang terbuat dari campuran bunga mawar dan 3. Memperkaya diversifikasi pemanfaatan campuran ekstrak bunga mawar dan bawang putih sebagai alternatif obat kulit tradisional kaya antioksidan dan aromaterapi. 4. Memberikan peluang usaha baru sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar dari produk yang dihasilkan. 5. Menjadi bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang berminat tentang objek penelitian ini.
1.5 Batasan Masalah Penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah, antara lain: 1. Bawang putih dan mawar diambil di kebun BBPP Ketindan dengan usia tua (sudah siap panen). 2. Penelitian ini tidak dilakukan sampai uji antioksidan atau antifunginya. Hanya sebatas pembuatan sabun saja.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sabun 2.1.1 Definisi Sabun Sabun merupakan garam alkali karboksilat (RCOONa). Gugus R bersifat hidrofobik karena bersifat nonpolar dan COONa bersifat hidrofilik (polar). Proses yang terjadi dalam pembuatan sabun disebut sebagai saponifikasi (Girgis, 2003; Idrus, 2013). Alkali yang digunakan yaitu NaOH, bahan lain yang digunakan pada pembuatan sabun mandi yaitu tigliserida berupa minyak atau lemak, misalnya digunakan minyak kelapa sawit, minyak biji katun dan minyak kacang (Oluwatoyin, 2011; Idrus, 2013), sedangkan Warra (2013) dalam Idrus (2013) menggunakan minyak biji wijen. 2.1.2 Jenis Sabun Terdapat dua jenis sabun yang dikenal, yaitu sabun padat (batangan) dan sabun cair (Hambali dkk., 2005; Idrus, 2013). Sabun padat dibedakan atas 3 jenis, yaitu sabun opaque, translucent, dan transparan. Sabun transparan merupakan salah satu jenis sabun yang memiliki penampilan menarik karena penampakannya. Melawaty (2010) dalam Idrus (2013) telah mengembangkan sabun transparan yang dibuat dengan bahan ekstrak lidah buaya. Minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun (Rohman, 2009; Idrus, 2013). Pada penelitian yang dilakukan oleh Warra (2013) dalam Idrus (2013) teknologi pembuatan yang digunakan yaitu: saponifikasi, ekstraksi gliserol, uji coba sabun, pencetakan, dan pengeringan, pada penelitian Warra digunakan minyak biji wijen sebagai bahan dasar pembuatan sabun. 2.1.3 Kandungan Sabun Kandungan minyak dan komposisi asam lemak dalam kedelai dipengaruhi oleh varietas dan keadaan iklim tempat tumbuh. Lemak kasar terdiri dari trigliserida sebesar 90-95%, sedangkan sisanya adalah fosfatida, 6
asam lemak bebas, sterol dan tokoferol. Minyak kedelai mempunyai kadar asam lemak jenuh sekitar 15% (asam palmitat 7-10%, asam stearat 2-5%, asam arachidat 0,2-1%, asam laurat 0-0,1%), sehingga sangat baik sebagai pengganti lemak dan minyak yang memiliki kadar asam lemak jenuh yang tinggi seperti mentega dan lemak babi. Hal ini berarti minyak kedelai sama seperti minyak nabati lainnya yang bebas kolestrol, hingga bisa dikatakan sebagai bahan makanan yang sehat. Kandungan lain minyak kedelai asam lemak tidak jenuh 24% monounsaturated, dan 61% polyunsaturated (asam linoleat 15-64%, asam oleat 11-60%, asam linolenat 1-12%, asam arakidonat 1,5%) (Somantri dkk, 2004; Idrus, 2013). Langingi dkk. (2012) dalam Idrus (2013) membuat sabun dari virgin coconut oil (VCO) dengan konsentrasi larutan NaOH 35% adalah hasil yang sesuai dengan syarat mutu sabun mandi SNI 06-3532-1994. 2.1.4 Sifat Sifat Sabun 1. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa. CH 3 (CH 2 ) 16 COONa + H 2 O CH 3 (CH 2 ) 16 COOH + OH -
2. Jika larutan sabun dalam air diaduk, maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap. CH 3 (CH 2 ) 16 COONa + CaSO 4 Na 2 SO 4 + Ca(CH 3 (CH 2 ) 16 COO) 2 3. Sabun mempunyai sifat membersihkan. Sifat ini disebabkan proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak) digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar. Molekul sabun mempunyai rantai hidrogen CH 3 (CH 2 ) 16 yang bertindak sebagai ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) dan larut dalam zat organik sedangkan COONa + sebagai kepala yang bersifat hidrofilik (suka air) dan larut dalam air. Non polar: CH 3 (CH 2 ) 16 (larut dalam minyak, hidrofobik dan juga memisahkan kotoran non polar). Polar: COONa + (larut dalam air, hidrofilik dan juga memisahkan kotoran polar). (http://www.scribd.com/doc/23977749/pembuatan-sabun) 7
2.1.5 Kegunaan Sabun Sabun berkemampuan untuk mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Kemampuan ini disebabkan oleh dua sifat sabun: 1. Rantai hidrokarbon sebuah molekul sabun bersifat nonpolar sehingga larut dalam zat non polar, seperti tetesan-tetesan minyak. 2. Ujung anion molekul sabun, yang tertarik dari air, ditolak oleh ujung anion molekul-molekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak lain. Karena tolak menolak antara tetes sabun-minyak, maka minyak itu tidak dapat saling bergabung tetapi tersuspensi. (Ralph J. Fessenden, 1992) 2.2 Kajian Tentang Bahan Tambahan 2.2.1 Mawar Selain indah dipandang, keharuman bunga mawar banyak disuka orang. Air bunga mawar juga memiliki banyak manfaat. Air mawar pertama kali dibawa oleh bangsa Persia sekitar abad ke-10. Saat ini, sebagian besar air mawar dan minyak esensial mawar masih berasal dari daerah ini (Anonim, ). Meskipun dibutuhkan banyak kelopak bunga mawar untuk membuat air mawar, namun banyak manfaat yang bisa didapat dari air bunga mawar. a) Manfaat air bunga mawar Berikut adalah beberapa manfaat air bunga mawar (http://www.amazine.co/9097/tips-herbal-5-manfaat-khasiat-air-mawar/): 1. Perawatan Kulit Air mawar banyak digunakan untuk perawatan kulit karena aman dan cukup lembut untuk semua jenis kulit. Air mawar bekerja baik pada kulit kering dan yang mengalami penuaan, maupun pada kulit yang berminyak dan rentan terhadap jerawat. Air mawar memiliki astringen yang berkhasiat seperti tonik yang membantu mengurangi kemerahan akibat pembesaran kapiler darah. 2. Efek Menenangkan Air mawar sangat bagus jika ditambahkan ke dalam bak air panas untuk berendam dan relaksasi. Air mawar memiliki efek menenangkan dan telah 8
digunakan untuk mengobati stres, ketegangan saraf, psikosomatis seperti stres akibat tukak lambung, dan penyakit jantung. 3. Vitamin Kelopak bunga mawar yang digunakan untuk membuat air mawar mengandung banyak vitamin, termasuk diantaranya adalah vitamin A, B3, C, D, dan E. Selain itu, falvonoid (antioksidan), tanin, dan zinc juga sering ditemukan dalam air mawar. Semua kandungan tersebut berfungsi untuk memperbaiki tekstur dan kesehatan kulit secara keseluruhan. 4. Teh Herbal Air mawar juga digunakan sebagai teh herbal untuk terapi atau pengobatan stres perut serta infeksi kandung kemih. Teh herbal air mawar juga berfungsi sebagai minuman hangat yang memiliki efek menenangkan. 5. Perisa Makanan Banyak makanan eksotis yang ditambahkan dengan sejumlah kecil air mawar untuk mendapatkan rasa yang unik dan menarik. Beberapa contoh makanan yang diberi air mawar diantaranya adalah kue Yunani, kari India, es krim, puding, Baklava, dan marzipan. Anonim (2013) menambahkan bahwa ekstrak mawar mengandung geraniol dan limonene yang berfungsi sebagai antiseptik, pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan dan menambah daya tahan tubuh. Aromanya yang harum juga sering digunakan sebagai aromaterapi yang bersifat menenangkan dan meningkatkan mood. Daun kelopak bunga kering juga dapat digunakan untuk mengharumkan teh. b) Cara Membuat Kelopak mawar merupakan bahan dasar untuk pembuatan air mawar. Beberapa produk kosmetik telah membuat formula air mawar sendiri. Cara membuat air mawar antara lain (Destriyan, 2012): 1. Rebus air dan masukkan kelopak mawar segar. Biarkan sampai mendidih. 2. Angkat panci dan dinginkan air mawar. Setelah beberapa jam, masukkan air mawar ke lemari es selama sekitar 24 jam. Jangan buka tutup panci. Biarkan wadah air mawar tetap tertutup. 9
3. Setelah dingin, saring kelopak mawar dan simpan ekstraknya ke dalam botol kedap udara. Untuk menjaga air mawar tetap segar, selalu simpan di kulkas. 2.2.2 Bawang Putih (Alllium sativum) Bawang putih adalah salah satu tanaman tertua dari semua tanaman budidaya. Telah digunakan sebagai bumbu, makanan dan banyak terdapat pada cerita rakyat untuk obat selama lebih dari 4000 tahun, dan merupakan salah satu tanaman obat yang paling banyak diteliti. Codex Ebers, sebuah buku kuno resep medis dari Mesir sekitar 1550 SM, menyebutkan adanya 22 formulasi terapi yang menyebutkan bawang putih sebagai obat yang efektif untuk berbagai penyakit termasuk gangguan jantuang, sakitr kepala, gigitan, parasite dan tumor (Thomson dan Ali; Muchtaromah, 2014). Menurut Gholib (2010) bawang putih biasa dipakai sebagai antifungi, atau telah dikenal sebagai anti Candida. Diantara senyawa yang paling berkhasiat yang dimiliki oleh bawang putih adalah sulfur atau belerang. Bawang putih mengandung setidaknya 33 senyawa sulfur, beberapa enzin dan mineral, kalsium, tembaga, besi, kalium, magnesium, selenium dan seng; vitamin A, B1 dan C, serat dan air (Gebreyohannes, 2013; Muchtaromah, 2014). Sifat antimikroba bawang putih pertama kali dijelaskan oleh Pateur dan sejak saat itu, banyak penelitian telah menunjukkan dan aktivitas antimikroba spectrum luas terhadap berbagai jenis bakteri, virus, parasite, protozoa dan jamur. Bawang putih lebih efektif dengan sedikit efek samping dibandingkan dengan antibiotik komersial (Gebreyohannes, 2013; Muchtaromah, 2014). 10
2.3 Penyakit Kulit Kandidaisis Menurut Yayasan Spiritia (2013), kandidiasis adalah infeksi oportunistik (IO) yang sangat umum pada orang terinfeksi HIV. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida. Jamur ini, semacam ragi, ditemukan di tubuh kebanyakan orang. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan jamur ini. Jamur ini biasa menyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan dan vagina. IO ini dapat terjadi beberapa bulan atau tahun sebelum IO lain yang lebih berat. Pada mulut, penyakit ini disebut thrush. Bila infeksi menyebar lebih dalam pada tenggorokan, penyakit yang timbul disebut esofagitis. Gejalanya adalah gumpalan putih kecil seperti busa, atau bintik merah. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan, sulit menelan, mual, dan hilang nafsu makan. Kandidiasis juga dapat menyebabkan retak pada ujung mulut, yang disebut sebagai kheilitis angularis. Kandidiasis adalah berbeda dengan seriawan, walaupun orang awam sering menyebutnya sebagai seriawan. Kandidiasis pada vagina disebut vaginitis. Penyakit ini adalah umum. Gejala vaginitis termasuk gatal, rasa bakar dan keluarnya cairan kental putih. Kandida juga dapat menyebar dan menimbulkan infeksi pada otak, jantung, sendi, dan mata.
11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif eksploratif.
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lanoratorium Bioteknologi Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Lawang Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada hari tanggal 23 Juni sampai 23 Juli 2014 pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Tempat ini merupakan tempat Praktikum Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Biologi UIN Malang tahun 2014. 3.3 Alat dan Bahan Alat yang digunakan berupa seperangkat alat distilasi (penyuling), buiret, cawan porselin, corong kaca, corong pemisah, Erlenmeyer, gelas beaker, gelas ukur, labu ukur, neraca digital, oven, pengaduk kaca, pipet tetes, pipet volume, termometer, dan spektrofotometer (Spectroquant Pharo 300). Sedangkan bahan yang digunakan yaitu minyak kedelai, NaOH, KOH, HCl, aquades, dan kelopak mawar dan bawang putih.
3.4 Langkah Kerja Proses pembuatan sabun diawali dengan melarutkan NaOH masing- masing 22,5 gram 55,0862 gram (29%); 50,0806 gram (31%); 4,6818 gram (33%); 41,7857 gram (35%) dengan aquades. Selanjutnya proses memanaskan minyak kedelai hingga suhunya sama dengan suhu larutan NaOH. Kemudian memasukkan minyak kedelai ke dalam blender, menyalakan blender, setelah itu memasukkan larutan NaOH dengan perlahan. Setelah selesai dengan waktu yang sudah ditentukan untuk pengadukan dihentikan ketika telah terbentuk trace. Kemudian menyuling nawang putih dan membuat air mawar. Selanjutnya mencampur ketiga bahan dengan komposisi perbandingan 1 : 1 : 1. Lalu dituangkan campuran tersebut ke dalam wadah yang sudah disediakan dan simpan selama 2 minggu. 12
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2013. KANDIDIASIS. Jakarta: Yayasan Spiritia, Lembaran Informasi 516 Abdillah, Rifki. Tt. Khasiat Ekstrak Bunga Mawar. https://www.academia.edu/5672918/KHASIAT_EKSTRAK_BUNGA_ MAWAR Diakses pada tanggal 16 Juni 2014 pukul 10:08 WIB Destriyana. 2012. Cara Membuat Air Mawar dan Khasiatnya. http://www.merdeka.com/gaya/cara-membuat-air-mawar-dan- khasiatnya.html Diakses pada tanggal 16 Juni 2014 pukul 10:08 WIB Gholib, Djaenudin. 2010. Effects of Ethanol Extract of Allium sativum L. Treatment on Infected Rabbits Infected by Dermatophytes Trichophyton mentagrophytes. Balai Besar Penelitian Veteriner, Jl. R.E. Martadinata No. 30, Bogor 16114. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veterine, hlm. 803 Hariana. 2005. Uji Daya Hambat Minyak Atsiri Umbi Bawang Putih (Allium sativum Linn.) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans ATCC 21 CCUG 20028. Buku Abstrak Semiloka dan Seminar Pengembangan Obat Asli Indonesia, hlm. 78 Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid 3. Jakarta: BADAN LITBANG KEHUTANAN. Hutajulu Idrus, Ahmad, Kun Harismah, dan Agus Sriyanto. 2013. Pemanfaatan Kemangi (Ocimum Sanctum) Sebagai Substitusi Arom pada Pembuatan Sabun Herbal Antioksidan. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) Iman, Fauzie Syaiful. 2012. Pengaruh Pembrerian Rebusan Biji Adas (Foeniculum vulgare Mill) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. http://www.scribd.com/doc/94411963/ Muchtaromah, Bayyinatul, dkk. 2014. Skrining Tumbuhan Obat Madura yang Mempunyai Aktivitas Fertilitas. Penelitian Biologi-Farmasi Fakultas Saintek UIN Malang Puspasari, Karen, Fenni Rusli, Steisianasari Mileiva. 2005. Formulasi Campuran Flower Leather dari Bunga Mawar dengan Ekstrak Rempah-Rempah (Cengkeh dan Kayumanis) Sebagai Pangan Fungsional Kaya Antioksidan. Bogor: Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor Qaradhawi. 1998. Islam Agama Ramah Lingkungan. Jakarta Timur: Pustaka Al- Kautsar 13
Rahayu, 2004. Pentingnya Pengetahuan TradisionalDalam Konservasi Keaneka- ragaman Hayati. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Siregar, 2005. Penyakit Jamur Kulit. Jakarta: EGC Syamsiah IS, Tajudin. 2003. Khasiat & Manfaat Bawang Putih Raja Antibiotik Alami. Jakarta: Agromedia Pustaka 14
Curriculum Vitae BIODATA PENELITI Nama : Muhammad Nur Hasan NIM : 11620060 Jurusan/Semester : Biologi/7 (Tujuh) Angkatan Tahun : 2011 Jenis Kelamin : Laki laki Tempat Tgl. Lahir : Lamongan, 26 Desember 1992 Agama : Islam Alamat Asli : Dsn. Rengin Ds. Tejoasri RT. 01 RW. 06 Kec. Laren Kab. Lamongan 62262 Alamat Domisili : Jln. Joyosuko Metro II, No. 41 RT. 03 RW. 12 Desa Merjosari Kec. Lowokwaru Malang 65144 No. HP/WA : 085645959842 Pin BB : 7D2DE105 Alamat E-mail : hassan.em.noer@gmail.com Facebook : Muhammad N. Hassan RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Pendidikan Formal - TK Dharma Wanita Tejoasri Lulus Tahun 1999 - SDN Tejoasri II Lulus Tahun 2005 - SMPN 1 Karanggeneng Lulus Tahun 2008 - MAS Matholiul Anwar Simo Lulus Tahun 2011 - UIN Maulana Malik Ibrahim (Angkatan 2011/Sedang studi) Saintek/Biologi (S1) 2. Pendidikan Nonformal dan Informal a) SD - Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Hidayah 1999-2005 - Basic English Course Tahun 2005 15
b) SMP - Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Hidayah 2005-2008 - Institut Pembangunan (IP) English Course Cabang Lamongan level 1 dan 2 Tahun 2008 b) MA - Pondok Pesantren Matholiul Anwar Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Tahun 2008-2011 - TPQ Banin Banat metode Qiroati Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Tahun 2008-2011 - Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban Tahun 2010 - Kursus Matematika Avessiena Sumberwudi Tahun 2009-2011 - Able & Final English Course Pare Kediri Tahun 2011 - Pondok Pesantren Darul Abidin Pare Kediri Tahun 2011 - Bimbel UNAS & SNMPTN di LBB Primagama Cabang Lamongan Tahun 2011 - Pondok Pesantren Darul Arqom Wonocolo Surabaya Tahun 2011 c) Universitas - Mahad Sunan Ampel Al-Aly (2011-2012) - Program Khusus Perkuliahan Bahasa Arab (PKPBA) (2011-2012) - Mahad Tahfdzul Al-Quran Adzkiya Nurus Shofa (Anshofa) (2012) - Program Khusus Perkuliahan Bahasa Inggris (PKPBI) (2012-2013) - Sekolah Penelitian (2012) - Sekolah Filsafat (2012) - School of Writing (SHOW) (2012) - Training Kepemimpinan (2013)
PENGALAMAN ORGANISASI 1. Cheif Editor Buletin An-Naba Devisi Humas dan Dawah (HUDA) HTQ (2012-2013) 2. Reporter Majalah KATABUKU UIN Press (2012-2013) 16
3. Kolumnis dan Jurnalis di Lembaga Kajian Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) 2012-2013 4. Anggota Bird Watching Ngalam (2013) 5. Anggota Lembaga Penelitian dan Pengembangan Biologi (LP2B) Malang (2013) 6. Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi Semut Merah (2013) 7. Editor Buletin AMBISI dan Pengurus Devisi Jurnalistik KBMB (2013- sekarang) 8. Owner Hasunah Online Editing (2013-sekarang) 9. Volunteer-Reporter Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Malang (2013-sekarang) 10. Suporter Pro Fauna Indonesia, Putung Sewu Wildlife Education Center (P-WEC) (2013-sekarang) 11. Pengurus Devisi Karya Forum Lingkar Pena (FLP) UIN Malang (2013- sekarang) 12. Anggota IPNU Ranting UIN Maliki Malang (2013-sekarang) 13. Relawan (Aktivis Sosial) Non Government Organization (NGO) Malang Corruption Watch (MCW) bagian Riset dan Tabulasi Kasus/Analisis Media (2013-sekarang)
RIWAYAT PENELITIAN MAHASISWA 1. Permen Berbahan Getah Daun Pandan Berduri (Pandanus bidur) Sebagai Pemicu Keluarnya Ulat Gigi Proposal Bussines Plan Jurusan Biologi UIN Malang Tahun 2011 2. Peserta LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL LUMPUR LAPINDO Efektivitas Lumpur Lapindo sebagai Media Tanam Jagung (Zea mays L.) Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Tahun 2012 3. Peserta Proposal Penelitian THREE IN ONE SUPER FARM: Solusi Alternatif Pertani Indonesia Mandiri UNHAS Tahun 2012 17
4. Nominasi Lomba HI-GREAT Mahasiswa Tingkat Nasional LARUTAN ORGANIK HIJAU (LOH): Agen Peningkat Hasil Produksi Pertanian yang Efektif, Efisien dan Ramah Lingkungan Universitas Brawijaya Tahun 2012 5. Finalis Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Pemanfaatan Mikroalga Scenedesmus sp. dalam Penanggulangan Pencemaran Air Sungai (Studi Kasus: di Lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) Fakultas Saintek UIN Malang Tahun 2013 6. Mini Riset Uji Perbandingan Kadar Klorofil pada Daun Bunga Allamanda cathartica, Allamanda stansills dan Allamanda purpureceae Jurusan Biologi UIN Malang Tahun 2013 7. Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI) Wilayah Kerja V Optimalisasi Odonata Sebagai Bioindikator Kejernihan Air Di Hulu Sungai Brantas Malang MUSKERWIL di Universitas Negeri Banyuwangi (UNIBA) Tahun 2013 8. Peserta Lomba Karya Tulis Mahasiswa Nasional Studi Pemanfaatan Meniran (Phyllantus niruri L.) Sebagai Imunostimulator (Perangsang Imunitas) pada Penderita HIV/AIDS Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Tahun 2013 9. Peserta KOMPETISI PENELITIAN MAHASISWA dengan Judul Proposal Penelitian POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2014. 10. Pemakalah dengan judul STUDI BIODIVERSITAS, ETNOBOTANI DAN UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK BIJI ADAS (Foeniculum vulagare) ASAL SUKU TENGGER DESA NGADAS ENCLAVE BB-TNBTS TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans Jurusan Biologi UIN Maliki Malang Tahun 2014.