You are on page 1of 23

- 1 -

ABSTRAKSI
PRAKARSA STRATEGIS SUMBER DAYA AIR UNTUK MENGATASI
BANJIR DAN KEKERINGAN DI PULAU JAWA
1

Oleh:
Tim Perumus Rekomendasi Kebijakan
2

LATAR BELAKANG
Pulau Jawa yang luasnya sekitar 7 persen dari total wilayah daratan Indonesia hanya
memiliki potensi sekitar 4,5 persen dari total air tawar nasional sementara pulau ini dihuni
oleh sekitar 65 persen penduduk Indonesia. Pulau Jawa sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi, penduduk dan pusat pemerintahan Indonesia mengalami pertumbuhan
pembangunan yang pesat di berbagai sektor sehingga tuntutan akan kebutuhan sumber
daya air juga terus berkembang. Peningkatan persaingan penggunaan air antar sektor
(domestik, perkotaan, industri dan irigasi) pun terjadi di berbagai wilayah administrasi
maupun wilayah sungai. Sejalan dengan dinamika pembangunan tersebut, maka hal ini
tidak luput dari masalah perubahan tata ruang, lahan, pola hidup dan pola perekonomian.
Perubahan tersebut berpengaruh pula terhadap potensi sumber daya air yang diperkirakan
semakin menurun, terlihat dari bertambahnya kesenjangan antara ketersediaan air dan
kebutuhan air untuk berbagai keperluan.
Dengan proporsi jumlah penduduk dan pembangunan yang pesat di Pulau Jawa dapat
dipahami bahwa kebutuhan air nasional saat ini terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali,
dengan tujuan penggunaannya terutama untuk air minum, rumah tangga, perkotaan,
industri, dan pertanian. Dari data neraca air tahun 2003 dapat dilihat bahwa kebutuhan air
pada musim kemarau di Pulau Jawa dan Bali yang sebesar 38,4 miliar meter kubik yang
hanya terpenuhi sekitar 25,3 miliar meter kubik (66%). Defisit ini diperkirakan akan
semakin tinggi pada tahun 2020 akibat peningkatan jumlah penduduk dan aktifitas
perekonomian. Upaya pemenuhan kebutuhan air di Pulau Jawa telah ditempuh melalui
pembangunan sejumlah waduk besar dan sedang. Pada tahun 2003 sebanyak 14 waduk
utama di Jawa mengalami kondisi kering saat kemarau sehingga dilakukan penetapan
prioritas pemanfaatan air waduk. Prioritas pertama untuk air minum, air rumah tangga,
dan perkotaan; prioritas kedua untuk irigasi tanaman pangan; dan prioritas ketiga untuk
industri dan kebutuhan lainnya.
Dalam upaya mengatasi masalah banjir dan kekeringan di Pulau Jawa pada masa depan,
dilakukan kajian Prakarsa Strategis untuk merumuskan konsep pengelolaan SDA yang
terintegrasi dan layak diimplementasikan. Analisis dilakukan terhadap kondisi pengelolaan
sumber daya air pada saat ini serta faktor eksternal yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap pengelolaan sumber daya air di Pulau Jawa. Ruang lingkup studi ini mencakup
tinjauan dan formulasi kebijakan pada seluruh wilayah sumber daya air di Pulau Jawa,
terutama pada daerah-daerah yang mengalami banjir dan/atau kekeringan.

1
Merupakan ringkasan hasil kajian tahap ketiga dari tiga tahapan Kajian Prakarsa Strategis Sumber Daya Air
untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa 2004 2006.
2
Tim Perumus Rekomendasi Kebijakan (TPRK) Prakarsa Strategis Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir
dan Kekeringan di Pulau Jawa diketuai oleh Direktur Pengairan dan Irigasi Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas.
- 2 -
Kajian pada tahun 2004 telah mengidentifikasi masalah pengelolaan sumber daya air di
Pulau Jawa dan memberikan rekomendasi umum terhadap kebijakan yang perlu disusun.
Selanjutnya pada tahun 2005 kajian telah menghasilkan rumusan program dan kegiatan
prioritas pengelolaan sumber daya air untuk mengatasi banjir dan kekeringan di Pulau
Jawa. Tahap ketiga kajian pada tahun 2006 dimaksudkan untuk menyusun rekomendasi
terhadap strategi pengelolaan sumber daya air di Pulau Jawa, menyusun sistem basis data,
dan mengintegrasikan seluruh hasil kajian sejak tahun 2004 sampai dengan 2006. Abstraksi
ini mewakili kegiatan yang dilakukan tahun 2006.
TUJUAN STUDI
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan
di Pulau Jawa bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi dan menginventarisasi data kuantitatif banjir dan kekeringan di Pulau
Jawa secara kuantitatif sesuai waktu dan spasial wilayah, termasuk kebutuhan dan
ketersediaan air bersih.
2. Melakukan telaah/review atas studi-studi tentang sumber daya air yang telah dilakukan
untuk Pulau Jawa serta perkembangan implementasinya.
3. Menemukenali alternatif-alternatif intervensi pembangunan infrastruktur dalam
rangka memecahkan masalah banjir dan kekeringan.
4. Merumuskan kebijakan strategis pembangunan prasarana dalam rangka mengatasi
banjir dan kekeringan di Pulau Jawa secara holistik.
5. Merumuskan kebijakan dan strategi implementasi makro yang terintegrasi dengan
berbagai sektor.
6. Menyusun prioritas program-program pembangunan prasarana penanganan banjir dan
kekeringan di Pulau Jawa, termasuk kebutuhan biaya serta tahapan pembangunannya.
7. Mengidentifikasi berbagai alternatif sumber pembiayaan baik dari pemerintah,
pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten/kota, maupunpartisipasi swasta dan
masyarakat untuk pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana.
8. Merumuskan pembagian kewenangan dan tanggung jawab serta mekanisme koordinasi
antara instansi dan sektor terkait di tingkat pusat, provinsi, maupun kab/kota dalam
pembangunan, pengoperasian, maupun pemeliharaan prasarana.
9. Membuat sistem basis data banjir dan kekeringan termasuk konsep pengelolaan data
yang berkelanjutan.
10. Menyusun mekanisme pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan.
Sebagaimana diuraikan sebelumnya, tahap pertama menyelesaikan tujuan nomor 1 sampai
dengan nomor 4, tahap kedua menyelesaikan tujuan nomor 5 hingga nomor 7, sementara
tahap ketiga menyesaikan tujuan nomor 8 hingga 10 dan juga melakukan penyusunan
seluruh hasil kajian dalam tiga buku laporan yang berisi informasi tentang banjir dan
kekeringan di Pulau Jawa, kebijakan dan strategi, dan pedoman basis data pengelolaan
sumber daya air di Pulau Jawa.
Isi dari masing-masing buku tersebut adalah: Buku 1: Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air
Di Pulau Jawa merupakan laporan utama kajian prakarsa strategis yang menyajikan
kondisi, kebijakan, dan strategi pengelolaan sumber daya air di Pulau Jawa, serta
mekanisme pemantauan dan evaluasi. Buku 2: Identifikasi Masalah Pengelolaan Sumber Daya
Air Di Pulau Jawa merupakan rangkuman hasil kajian dan analisis permasalahan
- 3 -
pengelolaan sumber daya air di Pulau Jawa. Buku ini memuat hasil identifikasi masalah
banjir dan kekeringan dan Pulau Jawa, serta analisis kondisi defisit air di Pulau Jawa. Buku
3 : Basis Data Pengelolaan Sumber Daya Air Di Pulau Jawa merangkum hasil pengumpulan
data, metode penyusunan sistem basis data, dan sistematika pengolahan data.
METODOLOGI
Kajian pada tahun 2006 ini dibagi dalam tiga kegiatan utama yaitu: (i) penyusunan strategi
pengelolaan sumber daya air; dan (ii) menyelesaikan penyusunan sistem basis data; dan (iii)
mengintegrasikan laporan dari seluruh tahapan kajian. Data sekunder dan primer
dikumpulkan dan dianalisis dengan serangkaian verifikasi kepada pihak terkait. Analisis
diarahkan untuk menyelesaikan strategi pengelolaan sumber daya air di Pulau Jawa dan
mengintegrasikan seluruh data dan informasi yang diperoleh dalam suatu sistem basis data.












Gambar 1 Proses Penyusunan Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air Untuk Mengatasi
Banjir dan Kekeringan Di Pulau Jawa Tahun 2004 - 2006
Pengelolaan sumber daya air merupakan upaya untuk merencanakan, melaksanakan,
memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi dan pendayagunaan sumber
daya air serta pengendalian daya rusak air. Oleh karena itu strategi yang disusun mencakup
seluruh aspek pengelolaan tersebut. Ditetapkan lima strategi pengelolaan sumber daya air
di Pulau Jawa pada laporan ini, yaitu: (1) strategi implementasi; (2) strategi non-struktural;
(3) strategi struktural; (4) strategi pembiayaan, serta (5) strategi kelembagaan dan
koordinasi. Strategi pengelolaan sumber daya air di Pulau Jawa didukung oleh mekanisme
koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan prasarana baik antar sektor dan antar instansi
tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Selanjutnya disusun mekanisme
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dalam rangka implementasi kegiatan.
Seluruh rekomendasi tersebut akan disosialisasikan kepada seluruh pihak terkait dan
masyarakat luas, termasuk data yang telah diperoleh. Untuk itu data disusun dalam suatu

IDENTIFIKASI&INVENTARISASI
MASALAH
1. LaporanKejadianBanjir Pulau
Jawa(Provinsi)
2. Analisis NeracaAir danProyeksi
20032025(Kabupaten)
ANALISISKAJIANSDAJAWA
Rangkuman27Judul Kajian
UtamaSDAJawa
TEMUKENALALTERNATIF
INTERVENSI
Identifikasi Kegiatanutamadi
PulauJawa(WS)
BASISDATA
WILAYAHADMINISTRATIF
1. PetaTematikJawa2003
(Lapan, 1:250.000)
2. PetaKejadianBanjir
3. PetaInfrastruktur Dep. PU
4. Podes2000dan2003
BASISDATA
WILAYAHHIDROLOGIS
1. PetaRencanaInduk
WilayahSungai
2. PetaProyek SDAdi Jawa
RUMUSANPRAKARSASTRATEGIS
RumusanKebijakanUmum:
(i) Penanganankabupaten/kotayangtelahmengalami krisispenyediaanair
minummelalui intervensi infrastruktur dankegiatanterkait; dan
(ii) Penyesuaiankembali alokasi air antar jeniskebutuhandi PulauJawa.
KEBIJAKANDANPROGRAMPRIORITAS
(i) JANGKAPENDEK: lihat halaman3briefingnotes
(ii) JANGKAMENENGAH: lihat halaman4briefingnotes
(iii) JANGKAPANJANG: lihat halaman5briefingnotes
KERANGKASISTEM
BASISDATADANINFORMASI
1. Integrasi DatadanSoftware
2. UpdatingData
3. Simulasi Hasil KajiandalamSIG
4. PenyusunanManual BasisData
INTERVENSIINFRASTRUKTUR(WS)
MatriksKegiatanPrioritas(WS) yangmeliputi:
1. NamaKegiatan 2. Lokasi
3. Manfaat 4. Prioritas
lihat Lampirandari briefingnotes

LEMBAGA

MONITORING
EVALUASI

PEMBIAYAAN

KOORDINASI
INTERVENSINONINFRASTRUKTUR
Kegiatanterintegrasi non-infrastruktur yangmencakup:
1. NamaKegiatan
2. Pelaksana
3. Prioritas
lihat Lampirandari briefingnotes
- 4 -
sistem informasi yang dapat diakses oleh publik. Hal ini dimaksudkan agar hasil kajian ini
dapat disebarluaskan dengan baik serta bermanfaat bagi masyarakat.
DATA
Kajian ini didukung oleh data teknis dan produk-produk kebijakan pemerintah yang telah
ditetapkan dan berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Data teknis
mencakup data iklim dan curah hujan, data debit aliran sungai, data pemanfaatan sumber
air, data potensi air tanah, data potensi desa, data kependudukan, dan data sosial ekonomi.
Selain itu, digunakan pula beberapa jenis peta baik digital maupun cetakan meliputi: peta
topografi, peta cekungan air tanah, peta prasarana, peta daerah irigasi dan batas wilayah
sungai (WS), peta tata guna lahan dan penutupan lahan, peta genangan banjir, dan peta
administrasi. Data diseleksi dan divalidasi agar layak digunakan untuk analisis dan
digunakan sebagai sumber informasi. Data yang dikumpulkan dalam kajian ini utamanya
berupa data sekunder dari instansi-instansi terkait di tingkat pusat maupun di daerah,
laporan studi terdahulu dan lain-lain. Data tersebut disajikan secara lengkap pada Buku 3
dengan sistematika yang disusun sedemikian rupa agar dapat dipahami dengan mudah.
Data didokmentasi dalam tiga bagian. Data hasil perolehan didokumentsi dalam dua bagian
utama berdasarkan sumber perolehan data. Bagian pertama adalah data dari instansi pusat
dan kedua adalah data dari daerah. Pada bagian ketiga disajikan data hasil analisis sebagai
dasar identifikasi masalah dan analisis kebijakan.
HASIL KAJIAN DAN ANALISIS
Hasil kajian dan analisis terkait banjir dan kekeringan memberikan beberapa gambaran
kondisi yang terjadi di Pulau Jawa selama ini. Disimpulkan bahwa kebutuhan air untuk
rumah tangga, perkotaan, industri, dan pertanian mengalami peningkatan yang signifikan.
Pertambahan penduduk dan aktifitas perekonomian di satu sisi berdampak pada
peningkatan kebutuhan air, namun disisi lain juga berdampak pada perubahan tata guna
lahan yang mengakibatkan perubahan perilaku hidrologis yang selanjutnya menyebabkan
perubahan pola ketersediaan air. Kondisi ini semakin diperparah oleh menurunnya daya
dukung lingkungan akibat kerusakan catchment area. Hal tersebut juga meningkatkan
potensi banjir yang akan mengancam keberlanjutan infrastruktur di Pulau Jawa yang
dibangun dengan investasi yang sangat besar.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, ditetapkan prakarsa strategis pengelolaan
sumber daya air di Pulau Jawa sebagai berikut: (i) penanganan kabupaten/kota yang telah
mengalami krisis penyediaan air minum melalui intervensi infrastruktur dan kegiatan
terkait; dan (ii) penyesuaian kembali alokasi air antar jenis kebutuhan atau realokasi air,
khususnya untuk irigasi di Pulau Jawa.
Dalam jangka pendek, hal mendesak yang perlu ditangani adalah a)perumusan visi
pembangunan Pulau Jawa di masa mendatang; b)fasilitasi pembentukan dan perkuatan
kelembagaan masyarakat pengelola air untuk mewujudkan kemandirian pengelolaan
sumber daya air; dan c)penegakan hukum di kawasan hulu dan sekitar badan sungai.
Dalam jangka menengah, prioritas kebijakan dan program antara lain adalah
a)Pembangunan infrastruktur skala besar untuk menangani daerah rawan kekeringan;
b)Penyempurnaan dan pembentukan lembaga pengelola air di wilayah sungai serta
- 5 -
lembaga koordinasi pengelolaan sumber daya air di setiap tingkatan; c)pencegahan alih
fungsi lahan beririgasi di Pulau Jawa; dan d)Pengutamaan partisipasi aktif masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya air melalui pelibatan dari proses perencanaan,
pengambilan keputusan, pengawasan, dan pelaksanaan kegiatan.
Dalam jangka panjang, kebijakan dan program prioritas antara lain perlu diarahkan pada:
a)pengembangan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah untuk meningkatkan
profesionalisme dan kemampuan manajerial; b)pembangunan infrastruktur skala kecil
bersama masyarakat berdasarkan prinsip kemandirian; c)transformasi infrastruktur sumber
daya air berdasarkan kondisi tata guna lahan terkini untuk mengatur alokasi air sesuai
perkembangan kebutuhan penduduk dan industri; d)pengembangan sistem informasi
pengelolaan sumber daya air di tingkat nasional dan daerah; e)Penataan ekstraksi air tanah
oleh masyarakat sesuai kemampuan pemulihan cadangan air tanah di wilayah rawan
kekeringan; f)Pelibatan badan usaha dalam pengusahaan sumber daya air dan
pengembangan investasi baru infrastruktur sumber daya air; dan g)penataan dataran banjir,
sempadan sungai, dan kawasan green belt dalam rangka mencegah kerusakan dan
penurunan kinerja infrastruktur sumber daya air.
Strategi pengelolaan SDA mencakup seluruh aspek pengelolaan yang dirumuskan melalui
lima strategi pengelolaan, yaitu: strategi implementasi, strategi non-struktural, strategi
struktural, strategi pembiayaan, serta strategi kelembagaan dan koordinasi. Strategi
implementasi merupakan panduan dan kaidah pokok pelaksanaan keempat strategi
lainnya. Strateginya mencakup rencana pengelolaan terpadu sumber daya air, kebijakan
terpadu lintas sektor, penanggulangan bencana banjir, penyediaan air baku,
mempertahankan pulau jawa sebagai lumbung pangan, pengendalian pencemaran,
penghentian perusakan kawasan lindung, dan pengelolaan terpadu.
Strategi non-struktural sangat penting untuk menjaga keberadaan sumber daya air, tanpa
pembuatan bangunan fisik. Sesuai dengan UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air, kebijakan/strategi non-struktural berkaitan dengan konteks konservasi sumber daya
air dan untuk mendukungnya pemerintah menyediakan suatu sistem informasi. Kebijakan
non-struktural ini perlu diintegrasikan ke dalam peraturan-peraturan operasional dan
rencana strategis masing-masing daerah. Selain itu perlu perangkat hukum dan
penegakannya untuk mencapai tujuan kebijakan yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan kedisiplinan.
Strategi kebijakan struktural telah ditetapkan oleh masing-masing wilayah sungai dalam
perencanaan yang dilakukan oleh masing-masing balai pengelolanya. Kebijakan ini belum
mengikuti urutan dan proses pembangunan infrastruktur sumber daya air dalam suatu
kerangka pengelolaan Wilayah Sungai sebagaimana diatur dalam UU Sumber Daya Air
No.7 tahun 2004 karena dibuat sebelum diterbitkannya UU tersebut. Ini berarti
pembuatan rencana induk tidak diawali dengan pola pengelolaan sumber daya air wilayah
sungai, dan belum banyak melibatkan pihak pemangku kepentingan (stakeholders).
- 6 -

Gambar 2 Rencana Wilayah Sungai baru.
Perlu dilakukan penyesuaian rencana induk pengelolaan wilayah sungai dengan membuat
pola pengelolaan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai berdasarkan prosedur dan
proses sesuai UU, lalu semua rencana induk disesuaikan dengan pola baru yang telah
melibatkan pihak pemangku kepentingan. Rencana Induk yang telah disesuaikan tersebut
perlu mendapat persetujuan dari dewan sumber daya air di wilayah terkait. Alasan lain
adalah bahwa belum seluruh infrastruktur yang diusulkan lolos Studi kelayakan yang
mencakup 3 (tiga) aspek analisis, yaitu teknis, ekonomi dan sosial-lingkungan. Oleh sebab
itu perlu dilaksanakan quick assessment untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif
prasarana yang diusulkan pada setiap lokasi yang memerlukan intervensi serta mengkaji
kelayakan alternatif-alternatif tadi dari aspek teknis, ekonomi serta sosial dan lingkungan.
Sejalan dengan itu, pemerintah telah menyiapkan suatu rancangan peraturan baru yang
menetapkan perubahan susunan wilayah sungai ke dalam suatu komposisi bentuk wilayah
sungai yang baru. Perubahan ini secara konsekwen harus ditanggapi dengan perubahan
dalam strategi pengelolaan dan kebijakan untuk masing-masing wilayah sungai. Oleh
karena itu, perlu suatu tindakan untuk menyusun kembali (regrouping) kebijakan yang ada
pada masing-masing balai penanggung jawab wilayah sungai terdahulu untuk menjadi
kebijakan baru mengikuti wilayah sungai yang akan ditetapkan dalam waktu dekat.
- 7 -
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pengelolaan sumber daya air melibatkan tidak saja penanganan secara struktural tapi juga
penanganan non-struktural. Kebijakan strategis pengelolaan perlu menempatkan kebijakan
non-struktural sebagai strategi utama untuk diwujudkan dalam kegiataan riil mengingat
saat ini yang paling dibutuhkan untuk menjamin perlindungan potensi sumber daya air
utamanya adalah upaya yang terkait dengan konservasi lingkungan. Perangkat perencanaan
tata guna lahan dan perlindungan hukum yang berwibawa hingga kini masih jauh
tertinggal dibanding pembangunan infrastruktur karena penilaian terhadap
pertanggungjawaban pekerjaan fisik infrastruktur lebih jelas.
Pelaksanaan kebijakan perlu dimulai dengan pendekatan non-struktural dan disusul
kemudian dengan pendekatan struktural. Program dimulai dengan pendekatan awal
terhadap masyarakat, pemeliharaan lingkungan dan seterusnya hingga pembangunan
infrastruktur SDA pada lokasi-lokasi strategis yang memberikan keuntungan luas bagi
masyarakat.
Strategi struktural yang disajikan dalam dokumen ini merupakan kebijakan struktural
wilayah sungai di Pulau Jawa yang dikelola oleh beberapa balai sumber daya air. Adanya
perubahan wilayah sungai yang digariskan dalam Permen PU No. 11/PRT/M/2006 secara
otomatis mengubah lingkup kebijakan di beberapa wilayah sungai yang dibentuk ulang.
Pola wilayah yang baru mengindikasikan kemungkinan adanya transfer inter basin. Proses
regrouping kebijakan dilakukan dalam buku ini atas kegiatan yang sudah ada ke dalam
wilayah baru. Perlu adanya tindak lanjut untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan baru
pada masing-masing wilayah sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya sehingga
penanganan masalah sumber daya air dilakukan lebih merata.
Bentuk wilayah baru yang digariskan dalam Peraturan Menteri di atas selanjutnya menjadi
bahan dalam rancangan Peraturan Presiden. Peraturan presedien yang tengah direncanakan
ini nantinya akan menjadi dasar hukum yang kuat untuk melaksanakan pengelolaan
wilayah sungai yang baru. Demikian pula halnya untuk memulai kegiatan balai-balai
sumber daya air baru yang diatur oleh peraturan menteri Permen PU No. 12-
13/PRT/M/2006 peraturan tersebut sangat berperan. Sebagai langkah konkret disarankan
adanya koordinasi terpusat untuk melakukan restrukturisasi keterkaitan tugas-tanggung
balai baru dengan balai-balai yang sudah ada selama ini.
Untuk mendapatkan strategi yang aplikatif perlu ada masukan dari masing-masing balai
berdasarkan pengalaman dan penilaian terhadap kondisi fisik wilayah sungai yang dikelola.
Contoh yang diperoleh dari pengelolaan sumber daya air di luar negeri perlu disikapi
dengan bijaksana mengingat kondisi alam dan kultur yang berbeda. Untuk itu dalam
pengambilan keputusan di masa yang akan datang perlu mengikutsertakan balai-balai yang
sudah operasional sejak lama untuk mendapatkan pertimbangan spesifik sesuai lokasi
kerjanya.

- 8 -
LAMPIRAN
ALTERNATIF INTERVENSI STRUKTURAL MENURUT WILAYAH SUNGAI
YANG BARU

KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Waduk Cimalur Desa Cibatur Keusik
Kecamatan
Banjarsari
Kabupaten Lebak
suplesi air irigasi DI. Cilemer kiri
seluas 500 ha, penyedia air baku
untuk kecamatan Banjarsari dan
sebagai waduk pengendali banjir
WS Ciujung
Ciliman
Bendung Karet
Cibungur
- - -
Bendung dan
Bendung Karet
Ciseukeut
- - -
Bendung Karet
Cikoneng,
- - -
Bendung Karet
Cisangkuy
- - -
02.01.B Ciliman
Cibungur
Bendung Tipe
Gergaji di Sungai
Cibama
- - -
02.02.B Cibaliung -
Cisawarna
Bendung Sungai
Cihara
Cikamayapan,
Cikarang, Ciparahu,
Mekarsari dan
Karang Kamulyan
mengairi sawah seluas 2.000 ha Cisadea
Cikuningan
02.03.A2 Kepulauan
Seribu
- - - -
Waduk Ciawi Hulu Sungai
Ciliwung
Mengurangi debit banjir Sungai
Ciliwung di Kota Bogor. Selain itu
Waduk Ciawi juga dapat berfungsi
sebagai penyedia air untuk Kota
Bogor dan DKI Jakarta serta sebagai
sumber air untuk penggelontoran
Sungai Ciliwung di musim kering
Ciliwung-
Cisadane
Waduk Genteng Sungai Cisadane penyedia air baku ke daerah Bogor
dengan cara gravitasi
Ciliwung-
Cisadane
Waduk Parung
Badak
tengah Sungai
Cisadane
penyedia air baku untuk daerah
Bogor-Jakarta
Ciliwung-
Cisadane
Waduk Sodong hilir Sungai Cikaniki penyedia air baku untuk daerah
Bogor-Jakarta
Ciliwung-
Cisadane
Salak Contour
Canal
sekeliling Gunung
Salak
memenuhi kebutuhan air di Kota
dan Kabupaten Bogor
Ciliwung-
Cisadane
Ciliwung
Floodway Tunnel
Kota Bogor mengalihkan debit banjir dari Sungai
Ciliwung ke Sungai Cisadane guna
pengendalian banjir di DKI Jakarta
Ciliwung-
Cisadane
Peningkatan
Kanal Tarum
Barat
Karawang - Bekasi memenuhi kebutuhan air Jabotabek Ciliwung-
Cisadane
Pengembangan
Cengkareng
Floodway System
Cengkareng pencegahan banjir dan meningkatkan
urban drainage. Peningkatan fungsi
sungai ke hilir dari daerah Angke dan
Sungai Pesanggrahan dan
Mookervaart Canal, serta konstruksi
Angke Floodway
Ciliwung-
Cisadane
Sungai Cidurian Kab. Tangerang Pengendalian banjir. Normalisasi
alur sungai 32 km, Master Plan 1997
Ciliwung-
Cisadane
02.04.A2 Cidanau-
Ciujung-
Cidurian-
Cisadane-
Ciliwung-
Citarum
Sungai
Cimanceuri
Kab. Tangerang Pengendalian banjir. Normalisasi
alur sungai 22 km, Master Plan 1997
Ciliwung-
Cisadane
- 9 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Sungai Cirarab Kab. Tangerang Pengendalian banjir. Normalisasi
alur sungai 17 km, Master Plan 1997
Ciliwung-
Cisadane
Sungai Cisadane Kota/Kab.
Tangerang
Pengendalian banjir. Normalisasi
alur sungai 38 km, Master Plan 1997
Ciliwung-
Cisadane
Cengkareng
drain, Kali Angke,
Mookervaart
DKI Jakarta Pengendalian banjir. Normalisasi
alur sungai 22 km, Master Plan 1997
Ciliwung-
Cisadane
Banjir Kanal
Barat/ Ciliwung
Kota Bogor, DKI
Jakarta
Pengendalian banjir. Terowongan 1
km, 2 bh. Normalisasi alur sungai 29
km. Master Plan 1997
Ciliwung-
Cisadane
Banjir Kanal
Timur, Cipinang,
Sunter, Buaran,
Cakung
DKI Jakarta Pengendalian banjir. Pembuatan Sal.
Banjir. Normalisasi alur sungai 57
km. Master Plan 1997
Ciliwung-
Cisadane
Banjir Kanal CBL,
Cikarang, Bekasi
Kab. Bekasi pengendalian banjir. Normalisasi alur
sungai 50 km, Master Plan 1997
Ciliwung-
Cisadane
Waduk Karian Hulu Sungai
Ciujung
Penyedia air rumah tangga,
perkotaan dan industri untuk
wilayah Serang dan Jabotabek
dengan menggunakan saluran Karian-
Tanjung-Serpong (KTS).
WS Ciujung
Ciliman
Waduk Cilawang Sungai Ciujung menambah persediaan air rumah
tangga, perkotaan dan industri untuk
kebutuhan Tangerang lewat KSCS
WS Ciujung
Ciliman
Waduk Pasirkopo Sungai Ciujung mengambil alih fungsi Waduk Karian
untuk mensuplai air irigasi ke daerah
irigasi Ciujung
WS Ciujung
Ciliman
Long Storage
Sungai Ciujung
- - WS Ciujung
Ciliman
Waduk
Bojongmanik
Sungai Cisemeut pemenuhan kebutuhan air baku
Jabotabek

WS Ciujung
Ciliman
Waduk Tanjung Sungai Cidurian penyedia air baku untuk daerah
Tangerang dan DKI Jakarta dengan
menggunakan saluran irigasi
Cidurian atau dengan saluran
lternative Karian-Tanjung-Serpong
(KTS)
WS Ciujung
Ciliman
Bendung Anyer - - WS Ciujung
Ciliman
Waduk Naragong Anak Sungai
Cileungsi (DAS
Bekasi)
penyedia air baku ke daerah Bogor
dengan menggunakan pompa
Citarum
Waduk Nameng Sungai Cibeet penyedia air untuk areal tambak Citarum
Waduk Pasiranji Cipamingkis menampung air dari Sungai
Cipamingkis atau dari saluran
pembawa
Citarum
Waduk Pangkalan Sungai Cibeet penyedia air utama untuk daerah
hilir Kanal Tarum Barat secara
gravitasi
Citarum
Peninggian Dam
Cirata
Dam Cirata Penyediaan air baku dan tenaga
listrik
Citarum
Peningkatan
Kanal Tarum
Barat atau
Pembangunan
Kanal Tarum Jaya
Karawang Bekasi
DKI Jakarta
memindahkan air dari wilayah sungai
Citarum ke Jakarta
Citarum
Waduk
Talagaherang
Hulu Jatiluhur mengairi sawah Citarum
Waduk Maya Hulu Jatiluhur mengairi sawah Citarum
Waduk Bodas Hulu Jatiluhur mengairi sawah Citarum
Dam Sungai
Cilame
Hulu Jatiluhur mengairi sawah Citarum
- 10 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Dam Sungai
Cipunagara
Hulu Jatiluhur mengairi sawah Citarum
Waduk
Cipunagara dan
bendungan
pengatur di
Sadawarna
Hulu Jatiluhur mengairi sawah Citarum
Waduk Cibeber Hulu Jatiluhur mengairi sawah Citarum
Waduk Kandung Hulu Jatiluhur mengairi sawah Citarum
Pengembangan
Sungai Cisangkuy
Sungai Cisangkuy mencukupi kebutuhan air rumah
tangga, perkotaan dan industri
Bandung
Citarum
Waduk sungai
Cikapundung
Sungai Cikapundung mencukupi kebutuhan air rumah
tangga, perkotaan dan industri
Bandung
Citarum
Waduk Sukawana Cimahi mencukupi kebutuhan air baku
Bandung
Citarum
Sudetan sungai
Cibeureum
Kab. Bandung mencukupi kebutuhan air baku
Bandung
Citarum
Waduk Bojong
Jambu
Kab. Bandung mencukupi kebutuhan air baku
Bandung
Citarum
Waduk Jatigede Kab. Garut pengairan irigasi seluas 68.280 ha,
potensi listrik sebesar 2.102.400
MWh dan penyediaan air baku untuk
79.683 jiwa.

Citarum
Waduk Cipasang Kab. Garut pengairan irigasi seluas 18.960 ha,
potensi listrik sebesar 1.639.872
MWh dan penyediaan air baku untuk
22.126 jiwa. Potensi paling baik
untuk dikembangkan karena
memiliki nilai EIRR lebih tinggi
(17,65 %).
Citarum
Waduk Cipanas Kab. Garut pengairan irigasi seluas 12.000 ha dan
penyediaan air baku untuk 14.004
jiwa. Volume tampungan sebesar 395
juta m3. Nilai ekonomi proyek IRR
7,63%
Citarum
Waduk Ujungjaya Kadipaten pengairan irigasi seluas 5.000 ha dan
penyediaan air baku untuk 5.835
jiwa. Volume tampungan sebesar 71
juta m3. Nilai ekonomi proyek IRR
2,67%
Citarum
Waduk
Kadumalik
Majalengka Mengairi 20.000 Ha lahan irigasi. Jika
pembuatan Waduk Jatigede di tunda,
maka Waduk Kadumalik dengan EL
+ 294 dapat menjadi lternative
cadangan utama
Citarum
Waduk Pasirkuda Majalengka Potensi listrik sebesar 86.000 MWh.
Volume tampungan sebesar 2,4 juta
m3. nilai ekonomi proyek IRR
6,07%
Citarum
Waduk Ciniru Kuningan pengairan irigasi seluas 9.148 ha,
potensi listrik 6,9 GWh dan potensi
air baku 915 ha. Volume tampungan
sebesar 50 juta m3. Nilai ekonomi
proyek IRR 12%
Citarum
Waduk Cimulya Kuningan pengairan irigasi seluas 9.145 ha,
potensi listrik 5,40 GWh dan potensi
air baku 915 ha. Volume tampungan
sebesar 35 juta m3. Nilai ekonomi
proyek IRR 12,16%
Citarum
Waduk
Gunungkarung
Kuningan pengairan irigasi seluas 9.145 ha dan
potensi listrik 17,20 GWh.
Citarum
- 11 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Waduk
Manenteng
Kuningan pengairan irigasi seluas 9.000 ha,
potensi listrik 11,70 GWh dan
potensi air baku.
Citarum
Waduk Pecang Kuningan pengairan irigasi seluas 8.275 ha dan
potensi air baku 828 ha.
Citarum
Waduk
Balekambang
Garut pengairan irigasi seluas 8.700 ha dan
penyediaan air baku untuk 10.153
jiwa.
Citarum
Waduk Cipeles Garut pengairan irigasi seluas 12.000 ha dan
penyediaan air baku untuk 14.004
jiwa.
Citarum
Waduk Seuseupan Cirebon pengairan irigasi seluas 4.439 ha,
potensi listrik 3,4 GWh dan potensi
air baku 444 ha.
Citarum
Waduk Cihirup Sumedang pengairan irigasi seluas 4.439 ha,
potensi listrik 0,2 GWh dan potensi
air baku 444 ha.
Citarum
Waduk Mangit Kuningan pengairan irigasi seluas 2.982 ha,
potensi listrik 1,6 GWh dan potensi
air baku 298 ha.

Citarum
Waduk Ciwaru Kuningan pengairan irigasi seluas 10.173 ha,
potensi listrik 10,7 GWh dan potensi
air baku 1.017 ha.
Citarum
Waduk Cihowe Cirebon pengairan irigasi seluas 600 ha,
potensi listrik 0,1 GWh dan potensi
air baku 60 ha.
Citarum
Waduk Dukuh
Badag
Cirebon pengairan irigasi seluas 8.275 ha,
potensi listrik 8,3 GWh dan potensi
air baku 828 ha.
Citarum
Waduk
Cileuweung
Cirebon pengairan irigasi seluas 8.275 ha,
potensi listrik 1,7 GWh dan potensi
air baku.
Citarum
Long Storage
Kumpul Kuista-
Jamblang
Cirebon memenuhi kebutuhan air untuk
mengairi areal sawah dan tambak di
sebelah utara ruas jalan Indramayu-
Cirebon ( 4.468 Ha sawah dan
750 Ha tambak). Nilai ekonomi
proyek IRR sebesar 22,56 %,
Citarum
Long Storage
Indramayu
Indramayu pemenuhan kebutuhan air baku dan
keperluan irigasi dan perikanan
tambak
Citarum
Pengembangan 6
Embung
Cirebon mendukung Long Storage Kumpul
Kuista-Jamblang
Citarum
Rehabilitasi Irigasi
Kab. Bekasi
Kab. Bekasi Penyediaan irigasi seluas 6.405 ha, Citarum
Rehabilitasi Irigasi
Kab. Karawang
Kab. Karawang Penyediaan irigasi seluas 24.530 ha, Citarum
Rehabilitasi Irigasi
Kab. Subang
Kab. Subang Penyediaan irigasi seluas 12.210 ha, Citarum
Rehabilitasi Irigasi
Kab. Indramayu
Kab. Indramayu Penyediaan irigasi seluas 19.355 ha, Citarum
S. Citarik Hulu Pengendalian banjir dan pengamanan
pantai. Sampai dengan Jalan Raya
Bandung-Tasik 5 km.
Citarum
Pekerjaan
Penyempurnaan
Flood Warning
System
pengendalian banjir dan pengamanan
pantai
Citarum
Peningkatan
Kapasitas Sungai
Pengendalian banjir dan pengamanan
pantai. Peningkatan Kapasitas System
Sungai Citarum Hulu Q5 menjadi
Q20.
Citarum
Pekerjaan Pengendalian banjir dan pengamanan Citarum
- 12 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Konstruksi S.
Citarik Hulu
pantai. Normalisasi sungai 5 km.
Pekerjaan
Konstruksi S.
Cimande
Pengendalian banjir dan pengamanan
pantai. Normalisasi sungai 5 km.
Citarum
Pekerjaan
Konstruksi S.
Cikeruh
- Pengendalian banjir dan pengamanan
pantai. Normalisasi sungai 10 km.
Citarum
02.05.B Cisadea -
Cibareno
Bendung Sungai
Cibareno
Pasir Bungur,
Cilograng,
Cikatomas,
Cibareno dan
Sawarna

mengairi sawah seluas 2.800 ha Cisadea -
Cikuningan
Penyusunan pola
pengelolaan SDA
Wilayah Sungai
Citanduy
Ciwulan
Wilayah sungai
Citanduy Ciwulan
(Propinsi Jabar &
Jateng)
Sebagai kerangka dasar pedoman
dalam pengelolaan SDA Wilayah
Sungai Citanduy Ciwulan
Citanduy
Ciwulan
Rencana induk
(Master Plan)
pengelolaan SDA
Wilayah Sungai
Citanduy
Ciwulan
Wilayah sungai
Citanduy Ciwulan
(Propinsi Jabar &
Jateng)
Sebagai kerangka dasar pedoman
dalam pengelolaan SDA Wilayah
Sungai Citanduy Ciwulan
Citanduy -
Ciwulan
Perbaikan tebing
kritis 25 lokasi
Kabupaten Ciamis,
Kabupaten
Tasikmalaya,
Kabupaten Garut
Mengamankan daerah permukiman,
pertanian dan prasarana umum.
Citanduy -
Ciwulan
Konservasi
prasarana air baku
:
- - Citanduy -
Ciwulan
Embung 11 lokasi Kabupaten Cilacap,
Ciamis dan Garut
Penyediaan air baku/mengatasi
kekeringan
Citanduy -
Ciwulan
Bangunan
konservasi mata
air 3 lokasi
Kabupaten Ciamis Penyediaan air baku/mengatasi
kekeringan
Citanduy -
Ciwulan
Bangunan
chekdam 15 lokasi
Kabupaten Ciamis,
Tasikmalaya,
Cilacap
Konservasi/Pengendalian sedimentasi Citanduy -
Ciwulan
Rehabilitasi Situ 8
lokasi
Kota Banjar,
Tasikmalaya,
Kabupaten Ciamis
dan Garut
Penyediaan air baku/mengatasi
kekeringan
Citanduy -
Ciwulan
Konservasi
prasarana air baku
:
- - Citanduy -
Ciwulan
Embung 11 lokasi Kabupaten Cilacap,
Ciamis dan Garut
Penyediaan air baku/mengatasi
kekeringan
Citanduy -
Ciwulan
Bangunan
konservasi mata
air 3 lokasi
Kabupaten Ciamis Penyediaan air baku/mengatasi
kekeringan
Citanduy -
Ciwulan
Bangunan
chekdam 15 lokasi
Kabupaten Ciamis,
Tasikmalaya,
Cilacap
Konservasi/Pengendalian sedimentasi Citanduy -
Ciwulan
Rehabilitasi Situ 8
lokasi
Kota Banjar,
Tasikmalaya,
Kabupaten Ciamis
dan Garut
Penyediaan air baku/mengatasi
kekeringan
Citanduy -
Ciwulan
Pengamanan
Pantai
- - Citanduy -
Ciwulan
02.06.B Ciwulan -
Cilaki
Pantai
Pangandaran 3
km
Kabupaten Ciamis Mengamankan daerah permukiman
dan prasarana umum/obyek wisata
Citanduy -
Ciwulan
- 13 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Pantai
Bojongsalawe 3
km
Kabupaten Ciamis Mengamankan daerah permukiman,
dan prasarana umum/TPI
Citanduy -
Ciwulan
Pantai Cilaut
Eureun 2 km
Kabupaten
Tasikmalaya
Mengamankan daerah permukiman,
dan prasarana
umum/TPI/LAPAN/objek wisata
Citanduy -
Ciwulan
Pantai Ranca
Buaya 1 km
Kabupaten Garut Mengamankan daerah permukiman,
dan prasarana umum/TPI
Citanduy -
Ciwulan
Pantai Bagolo 1
km
Kabupaten Ciamis Mengamankan daerah permukiman,
dan prasarana umum
Citanduy -
Ciwulan
Pantai Cipatujah
2 km
Kabupaten Garut Mengamankan daerah permukiman,
dan prasarana umum
Citanduy -
Ciwulan
Waduk Pasirangin Kabupaten
Tasikmalaya
Pemenuhan kebutuhan rumah
tangga, perkotaan dan industri
Tasikmalaya 800 ltr/det. Irigasi 3.229
ha dan dapat mereduksi sedimentasi
Segara Anakan, panjang bendung 180
m, Tampung total 14 juta m3.
Citanduy -
Ciwulan
Waduk
Manonjaya
Kabupaten
Tasikmalaya
Meningkatkan kebutuhan air baku
dan pengendali banjir serta
sedimentasi. Meskipun potensi listrik
yang dihasilkan kecil. Diharapkan
dapat mereduksi sedimentasi Segara
Anakan Elevasi puncak terhadap
MSL 265 m, tinggi mercu bendung
80 m, luas areal 470 ha, Tampungan
total 120 juta m3 dan tampungan
aktif 55 juta m3.
Citanduy -
Ciwulan
Waduk Banjar Kabupaten Banjar Pemenuhan kebutuhan rumah
tangga, perkotaan dan industri serta
irigasi. Dapat menimbulkan dapak
sosial ekonomi rakyat. Elevasi
puncak terhadap MSL adalah 80 m.
Tinggi mercu bendung 60 m, luas
arealnya 1.620 ha. Tampungan total
460 juta m3 dan tampungan aktif 250
juta m3.
Citanduy -
Ciwulan
Penyusunan pola
pengelolaan SDA
Wilayah Sungai
Citanduy
Ciwulan



Wilayah sungai
Citanduy Ciwulan
(Propinsi Jabar &
Jateng)
Sebagai kerangka dasar pedoman
dalam pengelolaan SDA Wilayah
Sungai Citanduy Ciwulan
Citanduy -
Ciwulan
Rencana induk
(Master Plan)
pengelolaan SDA
Wilayah Sungai
Citanduy
Ciwulan
Wilayah sungai
Citanduy Ciwulan
(Propinsi Jabar &
Jateng)
Sebagai kerangka dasar pedoman
dalam pengelolaan SDA Wilayah
Sungai Citanduy Ciwulan
Citanduy -
Ciwulan
Lower Citanduy Flood Management:
Pengerukan
Plawangan
Plawangan - Segara
Anakan (Kabupaten
Cilacap & Ciamis)
Memperlancar aliran sungai
Citanduy menuju ke laut lepas
Citanduy -
Ciwulan
Normalisasi
sungai-sungai
DAS Segara
Anakan
Kabupaten Cilacap Mengembalikan fungsi dan kapasitas
aliran sungai Cibeureum, Cimeneng,
Jagadenda, Cikonde, Kawungatan,
Plumpatan, Pekalongan dan anak-
anak sungainya
Citanduy -
Ciwulan
02.07.A2 Citanduy
Normalisasi
sistem drainasi
Daerah Irigasi
Sidareja Cihaur
Kabupaten Cilacap Mengembalikan fungsi dan kapasitas
drainase Daerah Irigasi Sidareja
Cihaur
Citanduy -
Ciwulan
- 14 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
dan sekitarnya
Perbaikan dan
peningkatan
bangunan klep
pengendali banjir,
15 lokasi
Kabupaten Cilacap Mengembalikan dan meningkatkan
fungsi dan kapasitas bangunan klep
Citanduy -
Ciwulan
Perbaikan dan
peningkatan
bangunan tanggul
pengendali banjir
30 km
Kabupaten Cilacap Mengamankan daerah permukiman
dan pertanian dari bahaya banjir
Citanduy -
Ciwulan
Perbaikan tebing
kritis, 20 lokasi
Kabupaten Cilacap Mengamankan tanggul pengendali
banjir
Citanduy -
Ciwulan
Normalisasi
sungai-sungai
DAS Citanduy
Hilir
Kabupaten Ciamis Mengembalikan fungsi dan kapasitas
aliran sungai Ciseel, Ciputrahaji,
Citalahab dan Cikaso
Citanduy -
Ciwulan
Normalisasi
sistem drainase
Daerah Irigasi
Lakbok Utara dan
Lakbok Selatan
Kabupaten Ciamis Mengembalikan fungsi dan kapasitas
drainase Daerah Irigasi Lakbok Utara
dan Lakbok Selatan
Citanduy -
Ciwulan
Perbaikan dan
peningkatan
bangunan klep
pengendali banjir,
15 lokasi
Kabupaten Ciamis Mengembalikan dan meningkatkan
fungsi bangunan Klep
Citanduy -
Ciwulan
Perbaikan dan
peningkatan
bangunan tanggul
pengendali banjir
30 km
Kabupaten Ciamis Mengamankan daerah permukiman
dan pertanian dari bahaya banjir
Citanduy -
Ciwulan
Perbaikan tebing
kritis, 10 lokasi
Kabupaten Ciamis Mengamankan tanggul pengendali
banjir
Citanduy -
Ciwulan
Perbaikan tebing
kritis 25 lokasi
Kabupaten Ciamis,
Kabupaten
Tasikmalaya,
Kabupaten Garut
Mengamankan daerah permukiman,
pertanian dan prasarana umum.
Citanduy -
Ciwulan
Rehabilitasi
Bendung
Manganti Tahap
II
Kabupaten Ciamis Penyediaan air Irigasi 27.000 ha, air
minum kota sidareja dan
pengendalian banjir
Citanduy -
Ciwulan
Sudetan Citanduy Sungai Citanduy Penanggulangan sedimentasi di
Segara nakan dari sungai Citanduy.
Mengalihkan muara sungai Citanduy
langsung ke Laut (teluk Nusaware)
Citanduy -
Ciwulan
Waduk
Matenggang
Kabupaten Ciamis
dan Kabupaten
Cilacap
Pemenuhan kebutuhan rumah
tangga, perkotaan dan industri dan
tenaga listrik sebesar 50 lt/det.
Tinggi mercu bendung 7 m, panjang
40 m, bak tampung 3 m dan bahan
tubuh bendung adalah urugan tanah
dengan inti clay tampungan aktif
27,08 juta m3
Citanduy -
Ciwulan
Waduk Binangun
I
Kabupaten Ciamis Pemenuhan kebutuhan rumah
tangga, perkotaan dan Industri serta
irigasi. Dapat menimbulkan dampak
sosial ekonomi rakyat. Elevasi
puncak terhadap MSL adalah 48 M.
Tinggi mercu bendung 28 m, luas
arealnya 3.050 ha. Tampungan total
485 juta m3 dan tampungan aktif 220
juta m3.
Citanduy -
Ciwulan
Waduk Binangun Kabupaten Ciamis Elevasi puncak MSL : 55 ; Tinggi Citanduy -
- 15 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
II Mercu Bendung : 33 ; Area (ha) :
1.330 ; Tampungan Total (juta m3) :
270 ; Tampungan aktif (juta m3) :
154
Ciwulan
Waduk Ciamis /
Leuwi Keris
Kabupaten Ciamis Pemenuhan kebutuhan rumah
tangga, perkotaan dan industri serta
irigasi. Potensi listrik yang dihasilkan
kecil. Elevasi terhadap MSL 180 m,
tinggi mercu bendung 100 m, luas
areal 440 ha, Tampungan total 180
juta m3 dan tampungan aktif 78 juta
m3

Waduk
Cikembang
Kabupaten Ciamis Pemenuhan kebutuhan rumah
tangga, perkotaan dan industri serta
irigasi Potensi listrik yang dihasilkan
kecil. Elevasi puncak terhadap MSL
180 m, tinggi mercu bendung 70 m,
luas areal 440 ha, Tampungan total
150 juta m3 dan tampungan aktif 18
juta m3
Citanduy -
Ciwulan
Waduk Jatigede Sumedang Irigasi seluas 90.000 ha, potensi listrik
terpasang 110 MW dan penyediaan
air baku untuk 79.683 jiwa. Harga
tampungan per m
3
rendah (Rp
650/m
3
) Volume tampungan netto
796,1 juta m3
Cimanuk
Waduk
Cipanundan
Kuningan Irigasi seluas 4.439 ha, potensi listrik
0.2 GWh dan potensi air baku 444
ha, volume tampungan 2,7 jt m
3
.
Cimanuk
Waduk Cilutung Majalengka Irigasi seluas 20.000 ha, jika Waduk
Jatigede ditunda, maka Waduk
Cilutung dengan El + 294 dapat
menjadi alternatif cadangan utama
Cimanuk
Waduk Cipanas Indramayu Irigasi seluas 12.000 ha dan
penyediaan air baku untuk 14.004
jiwa, volume tampungan sebesar 395
juta m
3
.
Cimanuk
Waduk Sarwadadi Cirebon Irigasi seluas 500 ha dan penyediaan
air baku 300 kk
Cimanuk
Long Storage
Indramayu
Indramayu Pemenuhan kebutuhan air irigasi dan
perikanan tambak

Cimanuk
Waduk Bojong Volume tampungan : 0,36 juta m3

Cimanuk
Waduk Brahim Volume tampungan : 0,27 juta m3

Cimanuk
Waduk Cimulya Kuningan Irigasi seluas 9.145 ha, potensi listrik
4,5 GWh dan potensi air baku 915 ha
dengan volume tampungan sebesar
35 juta m
3
.

Cimanuk
Long Storage K.
Kuista - Jamblang
Cirebon Memenuhi kebutuhan air untuk
mengairi areal sawah dan tambak di
sebelah utara ruas jalan Indramayu -
Cirebon ( sawah 4.468 ha, tambak
750 ha ).
Cimanuk
Waduk Cipasang Garut Irigasi seluas 18.960 ha, potensi listrik
terpasang187 MW dan penyediaan air
baku untuk 22.126 jiwa. Volume
tampungan sebesar 395 jiwa.
Cimanuk
Waduk Cihowe Cirebon Irigasi seluas 600 ha, potensi listrik
0.1 GWh dan air baku 60 ha, volume
tampungan 1.3 jt m3.
Cimanuk
02.08.A2 Cimanuk -
Cisanggaru
ng
Waduk Kuningan Irigasi seluas 8.275 ha, potensi listrik Cimanuk
- 16 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Cileuweung 1,7 GWh dan air baku 828 ha,
volume tampungan 20 jt m3.
Waduk Ujungjaya Sumedang Irigasi seluas 5.000 ha dan penyediaan
air baku untuk 5,835 jiwa dengan
volume tampungan 71 juta m
3
.
Cimanuk
Waduk Pasirkuda Majalengka Potensi listrik sebesar 86.000 MWh
dengan volume tampungan 2,4 juta
m
3
.
Cimanuk
Waduk
Balekambang
Garut Irigasi seluas 8.700 ha dan penyediaan
air baku untuk 10,153 jiwa , volume
tampungan 50 juta m
3
.
Cimanuk
Waduk Cipeles Garut Irigasi seluas 12.000 ha dan
penyediaan air baku 175 juta m
3
.

Cimanuk
Waduk G.
Karung
Kuningan Irigasi seluas 9.145 ha dan potensi
listrik 17.20 GWh. Volume
tampungan 53 juta m
3
.
Cimanuk
Waduk
Maneungteung
Kuningan Irigasi seluas 9.000 ha potensi listrik
11.70 GWh dan potensi air baku 915
ha.
Cimanuk
Waduk Pecang Kuningan Irigasi seluas 8.275 ha dan potensi air
baku 828 ha, volume tampungan 86
juta m3.
Cimanuk
Waduk Seuseupan Cirebon Irigasi seluas 4.439 ha potensi listrik
3.4 GWh dan potensi air baku 444
ha, volume tampungan 32 jt m
3
.
Cimanuk
Waduk Masigit Kuningan Irigasi seluas 2.982 ha potensi listrik
1.6 GWh dan potensi air baku 298
ha, volume tampungan 12 jt m
3
.
Cimanuk
Waduk Ciwaru Kuningan Irigasi seluas 10,173 ha potensi listrik
10.7 GWh dan potensi air baku 1017
ha dengan volume tampungan 69 juta
m3.
Cimanuk
Waduk Dukuh
Badag
Kuningan Irigasi seluas 8.275 ha, potensi listrik
8,3 GWh dan air baku 828 ha,
volume tampungan 78 jt m3.
Cimanuk
Waduk Bantar
Kawung
hulu K. Pemali
Kabupaten Brebes
pengendalian banjir ( 4.000 ha),
untuk peningkatan intensitas tanam
bagi lahan irigasi seluas 27.482 ha dan
untuk penyediaan air baku bagi RKI
867,35 lt/dt. potensi waduk 150
juta m3. Nilai EIRR 12,6%
Pemali -
Comal
Waduk Ki Gede
Sebayu
hulu K. Gung
Kabupaten Tegal
pengendalian banjir ( 5.000 ha),
untuk peningkatan intensitas tanam
bagi lahan irigasi (teknis, semi teknis
dan sederhana) seluas 38.534 ha dan
untuk penyediaan air baku bagi RKI.
Pemali -
Comal
Waduk Sipring hulu sungai K.
Genteng dan K.
Keruh Kabupaten
Pemalang
Peningkatan intensitas tanam bagi
lahan irigasi seluas 7.770 Ha. volume
tampungan 30 juta m3, tinggi
bendung 40 m. Selain itu untuk
penyediaan air baku dengan suplai
2.300 lt/dt.
Pemali -
Comal
Waduk
Krandegan
hulu sungai K.
Sengkarang
Kabupaten
Pekalongan
penyediaan air baku bagi RKI dengan
suplai 2.905 lt/dt dan untuk
peningkatan intensitas tanam bagi
lahan irigasi seluas 8.718 Ha. volume
tampungan 45,93 juta m3, dengan
tinggi bendung 95 m.
Pemali -
Comal
02.09.A3 Pemali
Comal
Waduk
Karanganyar
desa Karanganyar
Kabupaten Pemalang
Penyediaan air baku bagi RKI dengan
suplai 965,4 lt/dt dan untuk
peningkatan intensitas tanam bagi
lahan irigasi seluas 26.717 Ha.
Informasi kelayakan proyek tidak
Pemali -
Comal
- 17 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
tersedia, analisa kelayakan ekonomi
menunjukkan nilai EIRR sebesar
17,9%.
Pengendalian
Banjir Sungai
Tanjung, Babakan
dan Kabuyutan
Sungai Tanjung pembangunan/perbaikan tanggul,
perkuatan tebing dan normalisasi
alur sungai., untuk mereduksi daerah
rawan banjir seluas 1.730 ha.
Pemali -
Comal
Pengendalian
Banjir Sungai
Sragi
Sungai Sragi pembangunan/perbaikan tanggul,
perkuatan tebing dan normalisasi
alur sungai, diharapkan dapat
mereduksi daerah rawan banjir seluas
6.130 ha
Pemali -
Comal
Pengendalian
Banjir Sungai
Kupang
Sungai Kupang Pelindung tebing pasangan batu kali
5.667 m, normalisasi alur sungai 7,1
km, pembangunan inlet drainase 11
buah, pembangunan jalan dan
jembatan baru, pembangunan
jembatan kereta api baru 1 buah,
pembangunan bangunan pengukur
debit sungai 1 buah.
Pemali -
Comal
Pengendalian
Banjir Sungai
Kluwut
Kabupaten Brebes pembangunan/perbaikan tanggul,
perkuatan tebing dan normalisasi
alur sungai.Perkiraan manfaat
ekonomi dari adanya program
tersebut adalah Rp. 287,5 juta/tahun
pada harga dasar tahun 1998, dengan
nilai EIRR adalah sebesar 26,9%
Pemali -
Comal
Pengendalian
Banjir Sungai
Sambong
kabupaten Batang
dan kabupaten
Pekalongan
Pembangunan/perbaikan tanggul,
perkuatan tebing dan normalisasi
alur sungai. Perkiraan manfaat
ekonomi dari adanya program
tersebut adalah Rp. 10.699,3
juta/tahun pada harga dasar tahun
1998, dengan nilai EIRR adalah
sebesar 42,5%
Pemali -
Comal
Pengendalian
Banjir Sungai
Comal
kabupaten Pemalang Pembangunan/perbaikan tanggul,
perkuatan tebing dan normalisasi
alur sungai. Perkiraan manfaat
ekonomi dari adanya program
tersebut adalah Rp. 20.352,5
juta/tahun pada harga dasar tahun
1998, dengan nilai EIRR adalah
sebesar 15,4%
Pemali -
Comal
Pengendalian
Banjir Sungai
Waluh
Sungai Waluh Pembangunan/perbaikan tanggul,
perkuatan tebing dan normalisasi
alur sungai. Perkiraan manfaat
ekonomi dari adanya program
tersebut adalah Rp. 822,2 juta/tahun
pada harga dasar tahun 1998, dengan
nilai EIRR adalah sebesar 12,1%
Pemali -
Comal
Pengendalian
Banjir Sungai
Rambut
Sungai Rambut Pembangunan/perbaikan tanggul,
perkuatan tebing dan normalisasi
alur sungai. Perkiraan manfaat
ekonomi dari adanya program
tersebut adalah Rp. 231 juta/tahun
pada harga dasar tahun 1998, dengan
nilai EIRR adalah sebesar 12,1%.
Pemali -
Comal
Waduk Jatinegara Kec. Jatinegara
Jateng
Meningkatkan intensitas tanam pada
daerah irigasi Cipero seluas 8.010 ha
dan untuk mensupli waduk Cacaban
dengan luas irigasi 1.529 ha. Usulan
baru dan belum pernah dilakukan
studi.


Pemali
Comal
- 18 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Waduk Jatibarang Kab. Semarang Pengembangan suplai untuk RKI 920
l/detik dan konservasi air tanah.
Konstruksi dam Jatibarang dimulai
tahun 2002 (kegiatan yang masuk
dalam jadwal biaya rendah). Nilai
EIRR 18,5% (layak)
Jratun
Seluna
Waduk
Mundingan
Kab. Semarang pengembangan suplai untuk RKI
1.020 l/detik dan konservasi air
tanah. Nilai EIRR 16,1% (layak )
Jratun
Seluna
Jragung Barrage +
Tunnel
Semarang dan
Demak
pengembangan suplai untuk RKI
1.750 l/detik dan konservasi air
tanah. nilai EIRR 10,7 % (layak)
Jratun
Seluna
Waduk Dolok Semarang dan
Demak
pengembangan suplai untuk RKI 750
l/detik dan konservasi air tanah.
Nilai EIRR 13.6% (layak)
Jratun
Seluna
Waduk Bandung
Harjo
Kab. Grobogan pengembangan suplai untuk RKI dan
konservasi air tanah. Nilai EIRR
11,8% (layak)
Jratun
Seluna
Waduk Ngemplak Kab. Grobogan Pengembangan suplai untuk RKI dan
konservasi air tanah. Nilai EIRR 14%
(layak)
Jratun
Seluna
Waduk Coyo Kab. Grobogan Pengembangan suplai untuk RKI dan
konservasi air tanah. Nilai EIRR
18,9% (layak)
Jratun
Seluna
Waduk Tirto Kab. Grobogan Pengembangan suplai untuk RKI dan
konservasi air tanah. Nilai EIRR
22,9% (layak)
Jratun
Seluna
Embung Kedung
Waru
Kab. Blora Pengembangan suplai untuk RKI dan
konservasi air tanah. Nilai EIRR 8%
(layak)


Jratun
Seluna
Embung Balong Kab. Blora Pengembangan suplai untuk RKI dan
konservasi air tanah
Jratun
Seluna
Pengendalian
Banjir Sungai
Garang
Kota Semarang Pengendalian banjir seluas 1.670 ha.
Layak secara ekonomi, nilai EIRR
15,9%
Jratun
Seluna
Drainase Kota
Semarang
Kota Semarang pengendalian banjir seluas 10.337 ha.
Layak secara ekonomi, nilai EIRR
15,13%
Jratun
Seluna
Tenggang +
Sringin Drain
Kota Semarang Pengendalian banjir Jratun
Seluna
Dombo-Sayung
Floodway
Kota Semarang Pengendalian banjir seluas 21 ha.
Nilai EIRR 13,6%
Jratun
Seluna
Kebon Batur
Floodway
Kab. Demak Pengendalian banjir seluas 6.028 ha.
Layak secara ekonomi, nilai EIRR
18,1%
Jratun
Seluna
Pengendalian
Banjir
Jragung/Tuntang
Kab. Demak pengendalian banjir seluas 12.957 ha.
Layak secara ekonomi, nilai EIRR
20,4%
Jratun
Seluna
02.10.A3 Jratun-
seluna
Pengendalian
Banjir Serang-
Wulan-Juana
Kab. Kudus dan
Kab. Pati
pengendalian banjir seluas 13.650 ha.
Layak secara ekonomi, nilai EIRR
17,8%
Jratun
Seluna
Waduk Kedung
Suren
Kaliwungu,
Brangsong dan
Kendal
Pengembangan suplai untuk RKI
1.700 l/detik (direncanakan
memberikan 900 l/dt ke Semarang
dan 800 l/detik ke Kendal) dan
konservasi air tanah. Nilai EIRR 9,5
% (layak)
Jratun
Seluna
02.11.B Bodri -
Kuto
Pengendalian
Banjir Sungai
Blorong
Kab. Kendal Pengendalian banjir seluas 590 ha.
Layak secara ekonomi, nilai EIRR
24%
Jratun
Seluna
02.12.C Wiso - Gelis - - - -
- 19 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
02.13.C Kepulauan
Karimun-
jawa
- - - -
Pengedalian banjir
S.Klawing
lanjutan
Anak S.Serayu,
Kab.Purbalingga dan
Banyumas
Pengamanan pemukiman dan
persawahan Target 30km
Serayu -
Bogowonto
Perkuatan tebing
lokasi kritis dan
penanggulangan
banjir nopember
2004.
S Telomoyo,
S.Lukulo & anak-
anak sungainya,
Kab.Kebumen
Pengamanan pemukiman ,
persawahan dan transportasi. Target
15 - 20 lokasi kritis
Serayu -
Bogowonto
Peninggian
jembatan
melintang sungai-
sungai di DAS
Telomoyo
S Telomoyo &
anak-anak
sungainya,
Kab.Kebumen
Mengatasi adanya halangan sungai
yang dapat mengakibatkan banjir dan
memperlancar transportasi antar
pedesaan di 10 lokasi
Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
pelimpah banjir
DAS Telomoyo
S Telomoyo & anak-
anak sungainya,
Kab.Kebumen
Mengatasi adanya kejadian banjir
melebihi rencana, sehingga dapat
mengurangi dampak yang lebih
buruk
Serayu -
Bogowonto
Penyempurnaan
Pengendalian
Banjir dan
Drainase
DAS Tipar dan Ijo,
Kab.Cilacap,
Banyumas dan
Kebumen.
Pengamanan pemukiman ,
persawahan dan transportasi. Target
16 km
Serayu -
Bogowonto
Penyempurnaan
Pengendalian
Banjir dan
Drainase
DAS Wawar,
Cokroyasan dan
Bogowonto. Kab.
Kebumen dan
Purworejo
Pengamanan pemukiman ,
persawahan dan transportasi. Target
6 km
Serayu -
Bogowonto
Rehabilitasi
Jembatan KA
melintang sungai
di 7 lokasi.
DAS Wawar,
Telomoyo dan
Tipar. Kab.
Kebumen,
Banyumas dan
Cilacap
Pengamanan jalur transportasi KA
Yogya -Jakarta, dari bahaya banjir.
Serayu -
Bogowonto
Normalisasi Kali
Pantai antara
S.Bogowonto dan
S.Cokroyasan
DAS Bogowonto
dan DAS
Cokroyasan
Kab.Purworejo
Normalisasi sungai dan bangunan
pengatur air untuk mengatasi banjir
daerah pemukiman dan budi daya
perikanan.
Serayu -
Bogowonto
Operasi dan
Pemeliharaan
Sungai
DAS Bogowonto,
Serayu, Wawar dan
Telomoyo. Kab.
Purworejo,
Kebumen,
Banjarnegara dan
Purbalingga,
Mempertahankan kapasitas dan
fungsi prasarana pengendalian banjir
Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
bangunan
penahan intrusi
air laut
Muara-muara DAS
Bogowonto,
Cokroyasan,
Telomoyo, Ijo dan
Tipar
Menahan pengaruh akibat intrusi air
laut di 5 lokasi
Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
bangunan
pemanfaatan
daerah genangan
banjir
DAS Telomoyo,
Wawar dan Ijo
Mendaya gunakan lahan depressi Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
BPS (Bangunan
Penahan Sedimen)
dan Pengerukan
hilir sungai Jladri
DAS Telomoyo Mengurangi sedimentasi di S.Jladri,
S.Jatinegara dan S.Telomoyo hilir
Serayu -
Bogowonto
02.14.A3 Serayu
Bogowon-to
Pembangunan
BPS (Bangunan
Penahan Sedimen)
DAS Bogowonto,
Serayu, Wawar dan
Telomoyo. Kab.
Mengurangi sedimentasi waduk dan
pemanfaatan untuk air baku. Target
15 lokasi
Serayu -
Bogowonto
- 20 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Purworejo,
Kebumen,
Banjarnegara dan
Purbalingga,
Pembangunan
Groundsill
(Bangunan
Penstabil dasar
sungai).
DAS Serayu, Lukulo
dan Bogowonto.
Kab. Banyumas,
Purbalingga,
Kebumen dan
Purworejo
Mengatasi degradasi sungai. Target
10 lokasi
Serayu -
Bogowonto
Penyediaan air
baku pedesaan
dari mata air &
sumber air
Kab. Banyumas,
Purbalingga,
Cilacap,
Banjarnegara,
Wonosobo,
Kebumen dan
Purworejo (200
lokasi)


Mengatasi kekurangan air pada
musim kering
Serayu -
Bogowonto
Penyediaan air
baku pedesaan
dari bangunan
konservasi
(groundsill).
Kab. Banyumas,
Cilacap, Kebumen
dan Purworejo (15
lokasi).
Mengatasi kekurangan air pada
musim kering
Serayu -
Bogowonto
Penyediaan air
baku dari
bendungan
Wadaslintang


Kab.Kebumen Mengatasi kekurangan air kota
Kebumen dan pedesaan
Kab.kebumen
Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
bangunan
konservasi
terpadu di hulu
sungai
DAS Serayu,
Telomoyo , Lukulo,
Wawar dan
Cokroyasan. Kab.
Banyumas,
Wonosobo,
Purbalingga,
Banjarnegara,
Kebumen dan
Purworejo.
Mengurangi sedimentasi sungai Serayu -
Bogowonto
Penataan kawasan
arboretum
DAS Serayu,
Telomoyo, Lukulo,
Wawar dan
Bogowonto.
Konservasi lahan dan penelitian Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
Waduk Bener Di
S,Bogowonto
DAS Bogowonto,
Kab.Purworejo
Multi purpose ( Irigasi, Air Baku dan
PLTA)
Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
Waduk Wanadadi
di S.Pekacangan
DAS Serayu
Kab.Banjarnegara
Multi purpose ( Irigasi, Air Baku dan
PLTA)
Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
Waduk Kesegeran
di S.Trenggulun
DAS Serayu
Kab.Banyumas
Multi purpose ( Irigasi dan Air Baku
)
Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
Waduk Gintung
di S.Gintung
DAS Serayu
Kab.Banjarnegara
Multi purpose ( Irigasi dan Air Baku
)
Serayu -
Bogowonto
Pembangunan
Waduk Kemit di
S.Kemit
DAS Telomoyo
Kab.Kebumen
Multi purpose ( Irigasi dan Air Baku
)
Serayu -
Bogowonto
02.15.A2 Progo -
Opak -
Serang
Embung
Tangkisan I
Kab. Kulon Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Tinggi
embung adalah 13,75 m dengan
volume tampungan 35.000 m3
Progo-Opak-
Oyo
- 21 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Embung
Tangkisan II
Kab. Kulon Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Tinggi
embung adalah 13,75 m dengan
volume tampungan 7,500 m3
Progo-Opak-
Oyo
Embung Ngroto Kab. Kulon Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Dalam
tahap pengukuran dan pra desain
tahun 2003
Progo-Opak-
Oyo
Embung
Kayangan
Kab. Kulon Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Dalam
tahap pengukuran dan pra desain
tahun 2003
Progo-Opak-
Oyo
Embung Dawetan Kab. Kulon Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Dalam
tahap pengukuran dan pra desain
tahun 2003
Progo-Opak-
Oyo
Embung
Penggung
Kab. Kulon Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Dalam
tahap pengukuran dan pra desain
tahun 2003
Progo-Opak-
Oyo
Embung
Girinyono
Kab. Kulon Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Dalam
tahap pengukuran dan pra desain
tahun 2003
Progo-Opak-
Oyo
Embung Weden Kab. Kulon Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Dalam
tahap pengukuran dan pra desain
tahun 2003
Progo-Opak-
Oyo
Embung
Kebonromo
Kab. Kulon Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Dalam
tahap pengukuran dan pra desain
tahun 2003
Progo-Opak-
Oyo
Embung
Kronggahan
Kab. Sleman Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Dalam
tahap pengukuran dan pra desain
tahun 2003
Progo-Opak-
Oyo
Embung
Kedungranti
Kab. Gunung Kidul Penyediaan air baku 73 lt/detik dan
potensi pengendalian banjir. Tinggi
embung adalah 5 m dengan volume
tampungan 250.000 m3
Progo-Opak-
Oyo
Embung Karang
Sari
Kab. Gunung Kidul Berpotensi untuk mengendalikan
banjir, mengairi irigasi 450 ha dan
penyedia air minum 75 lt/detik.
Tinggi embung adalah 11 m dengan
volume tampungan 105.000 m3
Progo-Opak-
Oyo
Embung Ngalang Kab. Gunung Kidul Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Dalam
tahap pengukuran dan pra desain
tahun 2003
Progo-Opak-
Oyo
Embung
Kedunggedeng
Kab. Gunung Kidul Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Volume
tampungan embung adalah 1.000.000
m3
Progo-Opak-
Oyo
Waduk Tinalah Kali Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Untuk
DAS Serang, dengan tetap
memanfaatkan air dari Kali Progo
melalui intake Kalibawang, dengan
pembatasan pengambilan air sebesar
2,5 m3/dt
Progo-Opak-
Oyo
Waduk Progo
Magelang
Kali Progo penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir
Progo-Opak-
Oyo
Waduk Elo Hilir Kali Elo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir. Belum
Progo-Opak-
Oyo
- 22 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
tersedia data detail
Waduk Kaloran Kaloran Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir

Progo-Opak-
Oyo
Waduk Elo Kali Elo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir
Progo-Opak-
Oyo
Waduk Sambiroto Progo Hulu K.
Serang
Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir
Progo-Opak-
Oyo
Waduk
Nanggulan I
Sungai Progo Penyediaan air baku dan irigasi dan
potensi pengendalian banjir
Progo-Opak-
Oyo
Sedimentasi
Waduk Wonogiri
Wonogiri - Bengawan
Solo
Penanganan
Pengelolaan
Kualitas Air
seluruh WS Bengawan
Solo
Perbaikan Sungai
Bengawan Solo
Hilir, Fase II
hilir WS pengendalian banjir Bengawan
Solo
Perbaikan Sungai
Bengawan Solo
Hulu, Fase II
hulu WS pengendalian banjir Bengawan
Solo
Perbaikan Sungai
Kali Madiun, Fase
II dan III
Kali Madiun pengendalian banjir Bengawan
Solo
Pembangunan
check dam dan
ground sill
Hulu Sungai
Bengawan Solo dan
Kali Madiun
Bengawan
Solo
Pengembangan
Bengawan Jero
pengendalian banjir Bengawan
Solo
Bengawan Solo
FFWS
pengendalian banjir Bengawan
Solo
Long-channel
Storage Bengawan
Solo Hilir
penyediaan air baku Bengawan
Solo
Penyediaan Air
PDAM di
Wilayah
Surakarta
penyediaan air baku Bengawan
Solo
Penyediaan Air
untuk Sstem
Pengembangan
PDAM
penyediaan air baku Bengawan
Solo
Penyediaan Air
untuk Daerah
Rembang
penyediaan air baku Bengawan
Solo
Solo Vallei
Werken
penyediaan air baku Bengawan
Solo
9 Waduk Irigasi
pada Anak Sungai
Bengawan Solo
Hulu
penyediaan air baku Bengawan
Solo
3 Waduk Irigasi
pada Anak Sungai
Kali Madiun
penyediaan air baku Bengawan
Solo
16 Waduk Irigasi
pada Anak Sungai
Bengawan Solo
Hilir
penyediaan air baku Bengawan
Solo
Waduk Irigasi
Kedung Bendo
penyediaan air baku Bengawan
Solo
02.16.A2 Bengawan
Solo
Rehabilitasi dan
Peningkatan
Sistem Irigasi
penyediaan air baku Bengawan
Solo
- 23 -
KODE
WILAYAH
SUNGAI
KEGIATAN
LOKASI
MANFAAT&PENJELASAN
ASAL WS/
PROGRA
M
Waduk Serbaguna
Bendo
penyediaan air baku Bengawan
Solo
Sabo Gunung
Kelud
Kali Konto Brantas
Sabo Brantas
Hulu dan Sungai
Lesti
Brantas Hulu dan
Sungai Lesti
mengurangi transport sediment ke
reservoir Dam Sengguruh dan Dam
Sutami. Sebanyak 17 Sabo Dam telah
direncanakan untuk daerah hulu
DAS Sengguruh Dam.
Brantas
Pengendalian
Banjir Sungai
Widas
Sungai Widas Pengembangan terhadap masalah
pengendalian banjir di Sungai Widas
sesuai dengan yang direncanakan
dalam Master Plan tahun 1985
Brantas
Lodoyo Diversion
Tunnel
Ludoyo Pencegahan terhadap bencana yang
dapat ditimbulkan oleh Gunung
Kelud
Brantas
02.17.A3 Brantas
Beng Dam Irigasi, water supply dan
hydropower. Data teknis yang
direncanakan untuk volume
tampungan efektif 147 milyar m3
Brantas
02.18.B Welang
Rejoso
- - - -
02.19.B Pekalen -
Sampean
Genteng I Dam Sungai Genteng,
Lesti
Irigasi, water supply dan
hydropower dan untuk sediment
control. Data teknis yang
direncanakan adalah untuk volume
tampungan efektifnya sebesar 54
milyar m3
Pekalen
Sampean
02.20.B Baru
Bajulmati
- - - -
02.21.B Bondoyudo
- Bedadung
- - - -
Penyediaan air
baku industri
seluruh WS sumber daya air yang terbatas berupa
sungai-sungai kecil, sehingga harus
ada solusi sumber daya air bila
Madura hendak difungsikan
Madura
Pembangunan
Waduk Nipah
Pamekasan pemenuhan air baku untuk irigasi
dan permukiman dengan kapasitas
tampungan sebesar 30 juta m3
Madura
Pembangunan
Waduk Blega
Bangkalan pemenuhan air baku untuk irigasi
dan permukiman dengan kapasitas
tampungan sebesar 100 juta m3
Madura
Pembangunan
Waduk Samiran
Pamekasan pemenuhan air baku untuk irigasi
dan permukiman dengan kapasitas
tampungan sebesar 50 juta m3
Madura
02.22.B Kepulauan
Madura
Pembangunan Wa
duk Tambak
Agung
Sumenep pemenuhan air baku untuk irigasi
dan permukiman dengan kapasitas
tampungan sebesar 30 juta m3
Madura

You might also like