You are on page 1of 24

29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi

Skrining Toksikologi


Oleh


Heny Ekowati

Laboratorium Farmasi Klinis
Jurusan Farmasi FKIK UNSOED
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
Toxicological study
Toxicological screening
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
TOXICOLOGICAL SCREENING
Acute toxicity test
Subacute toxicity test
Chronic toxicity test
Special toxicity test
Teratogenicity test
Carcinogenicity test
Mutagenicity test
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
OBAT dari ZAT SINTETIK
Di Amerika Serikat (1970) :

703.900 zat yang diteliti

1.013 zat sampai uji klinik

16 zat yang layak dibuat obat
(satu macam zat menghabiskan US$.300 juta / Rp.2,50 M)
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
Toxicity test :
1. Uji toksisitas akut (sel bakteria, sel tubuh
biakan, hewan uji rendah dan tinggi)
2. Uji toksisitas subakut - kronis.
3. Uji mutagenesis.
4. Uji karsinogenesis
5. Uji teratogenesis.
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
Acute toxicity tests ?
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
UJI TOKSISITAS AKUT
Maksud dan tujuan
mengetahui :
tingkat toksisitas (teba dosis toksik)
dosis mematikan (LD
50
) : mode of death.
gejala keracunan
organ atau sistem biologis sasaran
mechanism of death (penyebab mematikan)
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
UJI TOKSISITAS AKUT
Sebagai dosis tunggal
pengamatan
gejala keracunan
kematian
hasil otopsi (segera)
pemeriksaan patologik anatomik
Selama 24 jam
dilanjutkan 7 hari
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
UJI TOKSISITAS SUBAKUT
Hewan uji
Lama pemberian bahan uji
Cara pemberian bahan uji
Pengamatan
gejala keracunan
makan dan minum dalam 24 jam, kencing
perubahan berat badan
sistem hematologis
fungsi hepar dan ginjal
otopsi dan mikroskopik organ
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
UJI TOKSISITAS SUBAKUT
Lama pemberian bahan uji
Penggunaan Percobaan
dosis tunggal 2 minggu
sampai 4 minggu 13 - 26 minggu
> dari 4 minggu > 26 minggu
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
UJI TOKSISITAS KRONIK
Lama pemberian bahan uji relatif lama
(dibanding umur hewan uji).
Penggunaan Percobaan
dosis tunggal tidak diperlukan
kurang 1 minggu minimal 6 bulan
> dari 4 minggu minimal 1 tahun
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
UJI TOKSISITAS KRONIK
Pengamatan sama dengan uji toksisitas
subakut.
Pemerisaan jumlah makan, minum, urin
paling tidak 1 minggu sekali
Pemeriksaan sistem hematologi paling tidak
3 kali (sebelum, tengah dan akhir
percobaan)
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
UJI EFEK TERATOGENIK
Pada embryogenesis (induk hamil)
Dosis berulang selama kehamilan : organogenesis
Organogenesis

rat 6 - 15 22
mice 6 - 15 19
kelinci 6 - 18 33
marmot 10 - 18 66
manusia 16 - 56 267
masa organogenesis hari ke : lahir hari ke :
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
Uji TERATOGENESIS pada rat
Dilakukan pada janin yang sedang tumbuh
(pada induk hamil : masa embriogenesis)
- mengetahui saat hamil
* memeriksa siklus estrus (epitel pada prep. usap)
* mengawinkan (mengumpulkan dengan pejantan)
* memeriksa adanya sperma pada vulva
- saat ditemukan sperma dianggap hari 1 hamil
- kandangkan tersendiri, beri bahan uji selama diperlukan
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
Uji TERATOGENESIS pada rat
- bahan uji diberikan dalam dosis berulang
- selama embriogenesis atau selama kehamilan
- induk tidak boleh melahirkan
(janin lahir cacat akan dimakan induknya)
- kehamilan diterminasi pada hari ke 21
- setelah induk dibunuh kemudian diotopsi
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
Uji TERATOGENESIS pada rat
Yang diperiksa :
- keadaan rahim
- janin (jumlah, berapa yang normal, berapa yang
malformasi, berapa yang mati, berapa yang sudah
maserasi dan sebagainya)
- bekas persarangan (material gland)
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
Janin tikus
(difiksasi dengan etanol absolut 2 hari)

isi rongga dada dan perut dikeluarkan

rendam dan aliri dengan KOH 10% 2 hari
(tiap hari larutan KOH diganti 2 kali)

daging dan kulit mengelupas (transparan)

masukkan ke dalam larutan alizarin S 0,1% dalam KOH 1%
(selama 5-10 menit ---- tampak warna skeleton)

masukkan ke dalam campuran KOH-gliserin 3:1, 2:2, 1:3 @ 1 hari

masukkan ke dalam gliserin murni (siap diperiksa)

29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
MUTAGENESIS
- mutasi gena
- perubahan isi kode / isyarat genetik
yang ada pada DNA
- bukan diakibatkan oleh proses rekombinasi
- dapat pada sel somatik atau sel kelamin
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
MUTAGENESIS
- interaksi material genetik - zat mutagen
- kronis
- kerusakan materian genetik (gen)
- material genetik berubah
aberasi kromosomal
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
UJI EFEK MUTAGENESIS
Pada lalat Drosophilia
Pada bakteri : Salmonella typhimurium
Diamati chromosom dan susunan gen
Sangat berkembang pesat
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
KARSINOGENESIS
Terjadi interaksi zat karsinogen dengan
DNA ; RNA
terjadi kerusakan DNA-RNA
timbul mekanisme repair
kendali repair terganggu (proliferasi dan
defrensiasi)
29/06/2014 Ngatidjan, Skrining Toksikologi
Karsinogenesis
Zat karsinogen

activated carcinogen

change DNA-RNA

sel neoplasma

neoplasma awal

kanker

aktivasi
Tahap progresi
Tahap promosi
Tahap konversi
neoplastik

You might also like