You are on page 1of 40

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

K DENGAN
ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI STROKE
DI DUSUN JURUG ARGOSARI SEDAYU
BANTUL

Disusun Oleh:
Anggar Dwi Untari
P07120111002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2014
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K DENGAN ANGGOTA KELUARGA
MENGALAMI STROKE DI DUSUN JURUG ARGOSARI SEDAYU BANTUL

Disusun oleh :
Anggar Dwi Untari

P07120111002

Telah diperiksa dan disetujui tanggal :

Juni 2014

Mengetahui,
Pembimbing Lapangan

Pembimbing Akademik

(Vena Kuswandari, AMK)

(Dr. Jenita Donsu, SKM, M.Si)

BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adaptasi, dan kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan
dan

mempertahankan

budaya

yang

umum,

meningkatkan

perkembangan fisik, mental, dan emosional serta sosial individu-individu


yang ada didalamnya dilihat dari interaksi yang reguler dan ditandai
dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan
umum ( Duval 1972, dalam Ali 1999
2. Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai
tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan meliputi
(Suprajitno 2004, hal 17 ) :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga

yang

tidak

boleh

diabaikan karena tanpa kesehatan, segala sesuatu tidak akan berarti


dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan
dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan
dan

perubahan-perubahan

yang

dialami

anggota

keluarga.

Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara


tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila
menyadari

adanya

perubahan

keluarga,

perlu

dicatat

kapan

terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar


perubahannya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan
memutuskan

untuk

menentukan

tindakan

keluarga.

Tindakan

keehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar


masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika
keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada
orang dilingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.

c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan


Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar,
tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh
keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau
perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan
dapat dilakukan diinstitusi pelayanan kesehatan atau dirumah apabila
keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan

keluarga

untuk

menjamin

kesehatan

keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi
keluarga.
3. Tugas Keluarga dengan Salah Satu Anggota Keluarga dengan stroke
a. Mengenal masalah stroke
Stroke adalah gangguan suplai oksigen ke sel-sel saraf yang dapat
disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya satu atau lebih pembuluh
darah yang memperdarahi otak dan terjadi dengan tiba-tiba.
Terdapat beberapa faktor penyebab stroke
1) Faktor resiko medis
a) Tekanan darah tinggi (hipertensi)
b) Kolesterol
c) Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah)
d) Gangguan jantung
e) Diabetes
f) Riwayat stroke dalam keluarga
g) Migrain
h) Cedera kepala dan leher
2) Faktor resiko perilaku
a) Merokok (aktif dan pasif)
b) Mengkonsumsi alkohol
c) Kurang olahraga
d) Makanan tidak sehat
e) Junkfood/fastfood
f) Obesitas dan mendengkur
g) Kontrasepsi oral

Tanda

dan

gejala

yang

timbul

pada

diklasifikasikan menjadi 3 derajat, yaitu :


1) Derajat ringan
a) Kesemutan pada separuh badan
b) Kepala terasa berputar-putar (vertigo)
c) Salah satu sandal terlepas tanpa terasa

pasien

stroke

2) Derajat sedang
a) Kelumpuhan pada tangan / kaki atau salah satu sisi tubuh
b)
c)
d)
e)

dalam waktu yang lama


Sulit bicara, pelo, mulutnya perot
Bicara tidak jelas (afasia)
Kehilangan daya ingat atau konsentrasi
Perubahan perilaku : bicara tidak menentu, mudah marah,

perilaku seperti anak kecil


3) Derajat berat
a) Gejala stroke bertambah parah
b) Sering terjadi penurunan tingkat kesadaran sampai
dengan koma
c) Ketidakmampuan aktivitas
d) Gangguan menelan
b. Mengambil keputusan
c. Merawat keluarga dengan Stroke
Cara penanganan pada pasien stroke antara lain:
1) Menu makan yang seimbang
2) Olahraga teratur

Olahraga membakar lemak, meningkatkan kinerja dan


kekuatan jantung, serta membuang kotoran tubuh melalui
keringat.
3) Konsumsi sayur dan buah

Mengkonsumsi setiap hari sayur dan buah berwarna hijau


dan orange yang mengandung betekaroten dapat mencegah
terjadinya plak atau timbunan kolesterol dalam pembuluh
darah. Makanan bergizi seimbang adalah 80% sayur dan
buah-buahan, 20% nasi, roti, daging, ikan dan lain-lain.
4) Hentikan konsumsi alcohol
5) Diit rendah kolesterol dan garam
6) Mengontrol tekanan darah dan kolesterol
7) Hindari merokok
8) Hentikan penyalahgunaan obat (kokain)
9) Hindari peningkatan BB drastic
10) Hindari stress
11) Kurangi lemak, konsumsi lemak tidak lebih dari 25%

kebutuhan kalori

d. Pathway Keperawatan

B. Diagnosis Keperawatan
1 Hambatan mobilitas fisik
2 Kerusakan komunikasi verbal

3
4
5
6

Gangguan sensori
Gangguan kebutuhan nutrisi
Resiko kerusakan menelan
Defisit perawatan diri

BAB II
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Hari/tanggal

: Minggu, 15 Juni 2014

Waktu

: Pukul 12.30 WIB

Tempat

: Rumah Ny. K

Oleh

: Anggar Dwi Untari

Sumber data

: Keluarga dan klien

Metode

: Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik

Alat pengumpul data

:Spighnomanometer, stetoskop, alat tulis

A. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


1. Identitas Kepala Keluarga
a.

Nama

: Ny.K

b.

Umur

: 85 tahun

c.

Jenis Kelamin

: Perempuan

d.

Agama

: Islam

e.

Status

: Janda

f.

Pendidikan Terakhir

: Tamat SD

g.

Pekerjaan

: Tidak bekerja

h.

Alamat

: Jurug, Argosari Sedayu Bantul

i.

Suku / Kebangsaan

: Jawa/Indonesia

j.

Jumlah Anggota Keluarga: 1 orang

2. Daftar Anggota Keluarga


No

Nama

Umur

Agama

L/P

1.

Ny.S

55 th

Katholik

Hub dgn
KK
Anak

Pendk
SMP

Pekerjaan
Ibu Rumah
Tangga

3. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal satu rumah
: Klien
Ny.K hanya tinggal bersama anak pertamanya (Ny.S). suami Ny.K
sudah lama meninggal karena sakit jantung.
4. Anggota Keluarga yang Meninggal
Dalam satu tahun terakhir, tidak ada anggota keluarga Ny.K yang
meninggal.
5. Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga
Ny.K hanya tinggal bersama anaknya yaitu Ny.S.
6. Struktur Keluarga
Keluarga Ny.K menganut struktur keluarga Matrikal. Tipe keluarga
Ny.K termasuk keluarga Nuclear. Ny.K hanya tinggal bersama
anaknya

yaitu

Ny.S.

Keluarga

Ny.K

perkembangan keluarga dengan usia lanjut.


7. Hobby Masing- masing anggota keluarga
Ny.K dan Ny.S mempunyai hobi memasak.

8. Hubungan antar anggota keluarga

berada

pada

tahap

a.

Hubungan Suami Isteri


Suami Ny.K sudah lama meninggal, sedangkan suami Ny.S juga
sudah meninggal.

b.

Hubungan orang Tua Anak: Ny. S menyatakan hubungan


dengan ibunya (Ny.K) baik, Ny.S sangat menyayangi ibunya.

c.

Hubungan antar anggota baik dengan anggota keluarga dan


keluarga lain
Ny.S menyatakan hubungan keluarga dengan keluarga yang lain
baik. Setiap seminggu sekali saudarasaudara Ny.S atau anak
anak dari Ny.K yang tidak tinggal serumah menjenguknya karena
rumahnya dekat. Terkadang jika Ny.S tidak dirumah, saudaranya
yang menggantikan Ny.S menjaga Ny.K di rumah.

9. Anggota Keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan


Ny.S menyatakan ketika ada masalah dalam keluarganya selalu
dibicarakan dengan keluarga yang lain. Karena dalam keluarga Ny.K
menyarankan agar saling terbuka dan saling membantu bila ada
masalah. Jadi keputusan selalu dengan musyawarah, namun tetap
melibatkan Ny.K.
10. Kebiasaan Anggota Keluarga sehari-hari
a.

Nutrisi
1) Jenis makanan
Semua anggota keluarga Ny.K makan 3 kali sehari. Ny.S
menyatakan makan nasi dengan porsi cukup, lauk ikan, telur,
tahu,

dan

tempe.

Sayuran

bervariasi,

kadang

bayam,

kangkung, kacang panjang, terong dan lain-lain. Buah-buahan


yang sering dikonsumsi buah semangka dan buah jeruk.
Sedangkan Ny.K setiap hari makan disuapi oleh anaknya,
karena Ny.K lemah dan bedrest. Ny.K hanya makan bubur nasi
dicampur

dengan

abon/serundeng.

kadangkadang

Ny.K

mengeluh sakit saat menelan makanan, sehingga Ny.K makan


sedikitsedikit.

2) Cara pengolahan makanan

Ny. S menyatakan jika sebelum memasak sayuran dicuci


terlebih

dahulu

kemudian

sayuran

dipotong-potong

dan

dimasak.
3) Cara penyajian makanan
Makanan disajikan langsung setelah selesai masak. Makanan
yang disajikan dalam keadaan hangat.
4) Makanan pantangan keluarga
Ny. K dan Ny.S memiliki pantangan makanan asin dan
berlemak karena keduanya memiliki riwayat hipertensi.
5) Makanan kesukaan keluarga
Ny.S menyatakan Ny.K suka roti untuk makanan selingannya.
Sedangkan Ny.S menyukai semua jenis makanan.
b.

Kebiasan Minum Keluarga


Ny.S menyatakan setiap hari Ny.K minum air putih sebanyak 8001500 cc. sedangkan Ny.S minum air putih 1800 cc perhari, dan 1
gelas teh setiap pagi.

c.

Pola Istirahat
Ny.S menyatakan tidak ada gangguan tidur, setiap hari tidur dari
jam 21.00-04.00 WIB. Namun Ny.K kadang-kadang terbangun di
tengah malam meminta minum.

d.

Rekreasi
Ny. S menyatakan semenjak ibunya (Ny.K) sakit, keluarga jarang
rekreasi atau jalan-jalan. Rekreasi jika ada acara bersama
keluarga yang lain.

e.

Pemanfaatan waktu senggang :


Ny.S menyatakan jika ada waktu senggang lebih sering digunakan
untuk istirahat dan menonton TV dirumah.

f.

Pola Eliminasi
Ny.S menyatakan tidak ada gangguan selama buang air kecil
(b.a.k) maupun buang air besar (b.a.b). Ny.S b.a.k di WC
sebanyak 46 kali sehari dan b.a.b sehari sekali. Sedangkan Ny.K
b.a.k maupun b.a.b menggunakan pampers, karena Ny.K bedrest
selama sakit stroke. B.a.b 2 hari sekali dang anti pampers
sebanyak 2 kali sehari.

g.

Hygiene Perorangan
Ny.S menyatakan mandi 2 kali sehari menggunakan sabun,
dan menggosok gigi sehari 2 kali secara mandiri. Sedangkan Ny.K
setiap hari di bantu, mandi dengan cara dilap di tempat tidur dan
jika ada yang membantu Ny.S memandikan Ny.K biasanna
dilakukan di kamar mandi.

h.

Kebiasaan Keluarga yang merugikan


Ny.S menyatakan tidak ada keluarga yang merokok atau
kebiasaan yang merugikan dalam keluarga.

B. FAKTOR SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA


1.

Penghasilan
Sebagian besar anggota keluarga memiliki penghasilan per bulannya
dari dana pensiunan yaitu :
Ny. K

: Rp 1.000.000,00

Ny. S

: Rp 1.000.000,00

Untuk pendapatan Ny. K dan Ny. S digabung dan dikelola oleh Ny.S.
2.

Penggunaan / Pemanfaatan dana keluarga/bulan:


Keluarga Tn. R :
a. Sosial (nikahan, orang sakit) : Rp

200.000

b. Makan

: Rp 1.000.000

c. Tabungan

: Rp

d. Listrik

: Rp. 300.000

e. Lain lain

: Rp. 200.000

Jumlah

: Rp. 2.000.000

300.000

Penggunaan dana : cukup dan semua kebutuhan terpenuhi,


Pengelolaan keuangan dikelola oleh Ny.S .
3.

Hubungan anggota keluarga dalam masyarakat


Keluarga Ny.K memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat. Ny.S
aktif dalam kegiatan di dusunnya. Ny. S sering mengikuti arisan
Dasawisma dan perkumpulan ibu-ibu PKK.

4.

Fasilitas untuk pertemuan masyarakat

Pertemuan arisan Dasawisma dilakukan di rumah wrga secara


bergiliran, sedangkan kumpulan ibu-ibu PKK dilakukan di rumah bapak
dukuh.
C. FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN
1. Rumah
a. Denah rumah

4
9
5

6
8

Keterangan :
1: Teras

6: Kamar tidur

2: gudang

7: Ruang keluarga

3: Kamar Tidur

8: Ruang tamu

4: Dapur

9: Kamar mandi

5: Kamar Tidur
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Status kepemilikan : Milik sendiri


Dinding rumah
: Permanen
Lantai
: Keramik (rumah bagian depan
Langit-langit
: tidak ada
Atap rumah
: genting
Ventilasi ruangan
: kurang dari 10% kali luas lantai
Jenis ventilasi
: Melalui jendela, pintu, lubang angin
Pemanfaatan jendela
: dibuka setiap hari
Penenerangan
: Listrik ketika malam hari, terdapat jendela
di semua ruangan.
k. Ukuran rumah
: 18 x 15 m
l. Pembagian ruang:
Terdapat 1 ruang tamu 4x6 m, 3 ruang kamar tidur dan tiap
kamar memiliki luas 3x5 m, 1 ruang keluarga yang berukuran

3x4 m. Dapur 3x5 m. Kamar mandi 1 buah berukuran 2x2 m dan


1 garasi berukuran 2x4 m.
m. Kebersihan rumah: baik
2. Sarana Memasak
a. Bahan bakar untuk memasak menggunakan gas, di dalam rumah
terdapat ventilasi berupa pintu dapur dan lubang angin.
b. Tempat menyimpan peralatan dapur yaitu pada rak piring,
c. Ventilasi atap dapur

: tidak ada

d. Kebersihan dapur

: tidak ada sampah berserakan di dapur,


terdapat tempat sampah.

3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : ada

b. Tempat pembuangan sampah : di jugangan


c. Letak pembuangan sampah : belakang rumah
d. Pengelolaan sampah

: sampah di bedakan antara sampah

organik dan non organik, sampah dibakar di belakang rumah.


4. Sumber air
a. Sumber air minum: sumur gali
b. Jarak sumber air dengan septiktank : >10 meter
c. Pencemaran air

: tidak ada

d. Kualitas air:
1)
2)
3)
4)

Warna
: jernih
Bau
: tidak berbau
Rasa
: tidak berasa (tawar)
Kebersihan sumber air: bersih,
menghasilkan

endapan

kapur,

tetapi

jika

sehingga

air

direbus

air

minum

menggunakan air galon.


5. Jamban Keluarga
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pemilikan Jamban
: ada, untuk keluarga sendiri
Jenis jamban
: leher angsa
Letak jamban
: dalam rumah
Jarak jamban-sumur : >10 meter
Vektor (kecoa, lalat, nyamuk, tikus) : nyamuk
Kebersihan jamban
: jamban bersih, tidak terdapat lumut

6. Pembuangan air limbah


a. Jenis limbah
b. Bak limbah

: rumah tangga
: ada, berupa penampungan

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Konstruksi
: permanen
Saluran limbah
: tertutup
Jarak limbah dengan sumur: lebih dari 10 meter
Letak
: jauh dari rumah
Vektor
: tidak ada
Bau limbah
: tidak ada
Kebersihan
: baik

7. Kandang ternak
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pemilikan
Jenis piaraan
Letak
Kotoran dibersihkan
Tempat pembuangan
Kebersihan kandang

::::::-

8. Halaman
a.
b.
c.
d.

Pemilikan
Pemanfaatan
Letak
Kebersihan

: ada, 8 m2
: untuk menanam tanaman hias
: depan rumah
: tidak terlihat sampah berserakan dan rumput

ilalang.
9. Kamar mandi
a. Pemilikan
b. Letak
c. Bak mandi

: ada, 2x2 m dan berjumlah 1 buah


: dalam rumah
: ada dalam kamar mandi, terbuat dari keramik,

tidak ada jentik nyamuk dan dikuras 2 hari sekali, lantai dan
dinding kamar mandi tidak berlumut dan lantai tidak licin.
d. Kebersihan
: tidak terdapat lumut, tidak terlihat jentik nyamuk
10. Lingkungan
a.
b.
c.
d.

Geografi rumah
Jarak dengan tetangga
Suasana
Lokasi

11. Fasilitas perdagangan

: pinggiran
: 4 meter
: ramai
: dekat rumah

: warung 10m, toko 500 m dan pasar

1000 m.
12. Fasilitas peribadatan

: 300 m

13. Fasilitas kesehatan

: Puskesmas Mlati 2,5 Km,

14. Sarana hiburan

: ada, berupa TV dan radio

15. Fasilitas transportasi

: 1 buah sepeda motor dan 1 sepeda ontel

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

1.

Riwayat Kesehatan anggota keluarga


a. Ny. S menyatakan belum pernah dirawat di rumah sakit, akan
tetapi akhir-akhir ini tekanan darahnya relatif tinggi.
b. Ny.S menyatakan satu tahun yang lalu Ny.K dirawat di rumah sakit
karena sakit stroke. Ny.K mempunyai riwayat hipertensi sejak dulu.

2.

Kebiasaan memeriksakan diri


a.

Waktu

: bila sakit

b.

Tempat

: Puskesmas, Rumah sakit dan Dokter

Praktek
3.

Kebiasaan minum obat


a.

Ny.S: Ny.S menyatakan tidak pernah mengonsumsi


obat. Jika measa pusing atau tidak enak badan, Ny.S hanya butuh
istirahat saja.

b.

Ny.K: Ny. S menyatakan Ny.K sudah lama berhenti


minum obat. Beberapa bulan yang lalu berhenti mengonsumsi obat
dari dokter dan lebih memilih mengonsumsi obat herbal untuk
menyembuhkan penyakitnya. Namun sekarang sudah berhenti
disebabkan karena keluarga merasa tidak ada perubahan pada
kondisi Ny.K. Sehingga sekarang Ny.K sedang tidak mengonsumsi
obat-obatan apapun.

4.

Riwayat Kesehatan Mental-psikososial-spiritual


a.

Memenuhi kebutuhan jiwa


1) Pemenuhan rasa aman: Ny.S menyatakan selama bertahuntahun tinggal di dusun Jurug, keluarga merasa aman tinggal
dlingkungan rumahnya.
2) Perasaan bangga atau senang: Ny. S menyatakan sudah cukup
senang dengan kehidupannya saat ini. Namun, dengan
keadaan ibunya yg sekarang Ny.S kadang merasa sedih.
3) Semangat untuk maju: Ny. S dan keluarga menyatakan selalu
berusaha untuk menjalani kehidupan agar nantinya menjadi
lebih baik.

b.

Pemenuhan status sosial

1) Perasaan dilayani: Ny. S menyatakan baik di masyarakat


maupun

di

pelayanan

kesehatan

selalu

mendapatkan

pelayanan yang baik.


2) Perasaan dibenci: Ny. S menyatakan tidak ada permasalahan
dengan orang lain dan selalu akrab dengan tetangga sekitar.
3) Perasaan

diasingkan:

Ny.S

menyatakan

tidak

merasa

diasingkan karena keluarganya sudah sejak dahulu tinggal di


dusun Jurug. Ny. S menyatakan keluarganya akrab dengan
warga sekitar.
c.

Riwayat kesehatan mental keluarga


Ny.S menyatakan keluarganya tidak ada yang pernah dirawat di
Rumah Sakit Jiwa.

d.

Gangguan mental pada anggota keluarga


Ny. R

menyatakan

anggota keluarganya

tidak ada

yang

mengalami gangguan mental.


e.

Penampilan tingkah laku anggota keluarga yang


menonjol
Ny. S menyatakan tidak ada anggota keluarga yang bertingkah
laku tidak sewajarnya seperti, agresif, bersikap ekstrim, senang
pergi tanpa tujuan, suka menangis tanpa sebab dan suka mencuri
tanpa sengaja.

5.

Riwayat Spiritual Anggota Keluarga


Keluarga Ny.K memiliki keyakinan agama yang berbeda. Ny.K
beragama islam, sedangkan Ny.S beragama katholik. Ny.S aktif
mengikuti kegiatan keagamaan di gereja. Sedangkan Ny.K sejak
dahulu tidak pernah sholat.

6.

Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan


Ny. S menyatakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Institusi
kesehatan di daerahnya sudah baik.

7.

Keadaan Kesehatan keluarga saat kunjungan


No
1

Nama
Ny.K

umur
85 th

L/P
P

Kesehatan
Kesadaran : Composmentis

Vital Sign: TD 120/80 mmHg,


Nadi 80x/menit, Suhu 360C,

RR:

20x/menit,

BB

tidak

terkaji karena klien bedrest


dan lemah.
-

Keluhan:

Ny.K

pegal-pegal

mengeluh

di

seluruh

badannya. Ny.S menyatakan


Ny.K sakit stroke sudah 1
tahunan, kaki dan tangan kiri
Ny.K masih kaku dan tidak
dapat

digerakkan

secara

mandiri. Tangan kiri Ny.K


tampak kontraktur dan kaki
kiri

Ny.K

tampak atrofi.

Seluruh aktifitas dibantu oleh


orang

lain.

Ny.K

hanya

bedrest di tempat tidur

2.

Ny. S

55 th

Kekuatan otot

4
0
4
0
Kesadaran:composmentis

Vital Sign: TD
160/100mmHg, Suhu 36,50C,
Nadi: 82 x/menit, RR: 20
x/mnt, BB : 45 kg

Keluhan : Ny. K menyatakan


sedikit

merasa

pusing,

semalam sulit tidur.

E. PERSEPSI DAN TANGGAPAN KELUARGA TERHADAP MASALAH


1.

Persepsi keluarga terhadap masalah yang dihadapi :


Ny. S menyatakan kekauan yang terjadi pada tangan kiri Ny.K adalah
akibat dari stroke yang diderita. Ny.S juga menyadari bahwa hipertensi
yang dideritanya karena dirinya sulit tidur dan kelelahan, serta ada
keturunan dari ibunya.

2.

Tanggapan / mekanisme koping keluarga terhadap masalah :

Ny.S menyatakan saat ada masalah lebih sering bercerita dengan


saudaranya atau keluarga yang lain.
3.

Tugas kesehatan keluarga :


a.

Kemampuan keluarga untuk mengenal masalah :


1) Keluarga (Ny.S) menyatakan cukup tahu tentang penyakit
stroke yang dialami Ny.K.
2) Ny.S menyatakan kelemahan dan kekakuan pada tangan dan
kaki kiri Ny.K harus diterapi.

b.

Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan untuk


mengatasi masalah
1) Ny.S menyatakan bahwa Ny.K sudah lama berhenti berobat ke
dokter dan lebih memilih mengonsumsi obat herbal untuk
menyembuhkan penyakitnya.
2) Ny.S menyatakan 3 bulan yang lalu menjalani fisioterapi di
rumah, namun keluarga merasa tidak terjadi perubahan pada
Ny.K sehingga keluarga memutuskan Ny.K untuk berhenti
terapi.

c.

Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang


sakit
1) Ny.S

menyatakan

bahwa

kami

sebenarnya

sudah

mengupayakan kesembuhan ibu, kami sudah mendatangkan


fisioterapis untuk melatih gerakan pada ibu. Lalu keluarga
mencoba melatih gerakan sendiri seperti yang dilakukan oleh
fisioterapis. Tetapi setiap dilatih gerak, Ny.K tidak mau, dan
keluarga merasa tidak ada perubahan, sehingga keluarga tidak
melatih gerakan tersebut.
2) Ny.S menyatakan sudah berbagai obat dokter maupun obat
herbal dicoba untuk penyembuhan penyakit stroke yang
diderita Ny.K, tetapi tidak ada kemajuan, akhirnya pengobatan
dihentikan.
d.

Kemampuan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang


kondusif bagi yang sakit

1) Ny.S menyatakan selalu memasang pengaman tempat tidur


dengan menggunakan kursi untuk mencegah risiko jatuh pada
Ny.K
2) Ny.S selalu menyediakan makanan yang tidak asin
e.

Kemampuan

keluarga

untuk

memanfaatkan

fasilitas

pelayanan kesehatan
1) Ny.S menyatakan jika ada keluarga yang sakit langsung
dibawa ke Puskesmas, dokter praktek atau mantri terdekat.
2) Fasilitas kesehatan yang ada sangat terjangau bagi keluarga.
3)

Ny.S menyatakan sudah pernah membawa Ny.K ke


fisioterapis, namun keluarga menganggap hal tersebut tidak
membawa perubahan pada Ny.K

ANALISA DATA
Data

Masalah
Hambatan mobilitas fisik

DS:

-Ny.S menyatakan Ny.K sakit stroke Pada

Ny.K

di

Penyebab

keluarga

sudah 1 tahunan, kaki dan tangan Ny.K


kiri Ny.K masih kaku dan tidak
dapat digerakkan secara mandiri.
DO:
-

Kekuatan otot

4
0
4
0
-Tangan kiri Ny.K tampak kontraktur
dan kaki kiri Ny.K tampak atrofi
-Seluruh aktifitas dibantu oleh orang
lain.
DS:

Ketidakmampuan

Ny.S menyatakan 3 bulan yang lalu

keluarga

menjalani

mengambil keputusan

fisioterapi

namun

keluarga

terjadi

perubahan

sehingga

di

rumah,

merasa

tidak

pada

Ny.K

keluarga

Ny.K

dalam

memutuskan

Ny.K untuk berhenti terapi


DO: DS:
Ny.

Ketidakmampuan
S

menyatakan

sebenarnya

sudah

kesembuhan

ibu,

mendatangkan
melatih

gerakan

bahwa

kami

keluarga

mengupayakan

merawat

kami

sudah

fisioterapis

untuk

pada

ibu.

Lalu

keluarga mencoba melatih gerakan


sendiri seperti yang dilakukan oleh
fisioterapis. Tetapi setiap dilatih gerak,
Ny.K tidak mau, dan keluarga merasa
tidak

ada

perubahan,

sehingga

Ny.K

dalam

keluarga

tidak

melatih

gerakan

tersebut.
DO:
-

Keluarga tidak melatih gerakan


pada anggota gerak Ny.K.

- Ny.K hanya bedrest di tempat tidur


DS:

Manajemen

regimen

Ny. S menyatakan Ny.K sekarang terapetik Stroke pada Ny.K


sudah

berhenti

pengobatan

medis dikeluarga

Ny.K

tidak

disebabkan karena keluarga merasa efektif


tidak ada perubahan pada kondisi
Ny.K.
DO: DS:

Ketidakmampuan

Ny.S menyatakan bahwa Ny.K sudah

keluarga

lama berhenti berobat ke dokter dan

mengambil keputusan

lebih

memilih

herbal

mengonsumsi

untuk

Ny.K

dalam

obat

menyembuhkan

penyakitnya
DO:DS:

Ketidakmampuan

Ny.S menyatakan sudah berbagai obat

keluarga merawat Ny.K

dokter maupun obat herbal dicoba

dengan stroke

untuk penyembuhan penyakit stroke


yang diderita Ny.K, tetapi tidak ada
kemajuan,

akhirnya

pengobatan

dihentikan.
DO:-

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hambatan mobilitas fisik Pada Ny.K di keluarga Ny.K berhubungan dengan

a. Ketidakmampuan keluarga Ny.K dalam mengambil keputusan ditandai


dengan:
DS:
-

Ny.S menyatakan Ny.K sakit stroke sudah 1 tahunan, kaki dan


tangan kiri Ny.K masih kaku dan tidak dapat digerakkan secara
mandiri.

Ny.S menyatakan 3 bulan yang lalu menjalani fisioterapi di rumah,


namun keluarga merasa tidak terjadi perubahan pada Ny.K
sehingga keluarga memutuskan Ny.K untuk berhenti terapi

DO:
-

Kekuatan otot

4
0
4
0
Tangan kiri Ny.K tampak kontraktur dan kaki kiri Ny.K tampak atrofi

Seluruh aktifitas dibantu oleh orang lain.

b. Ketidakmampuan keluarga Ny.K dalam merawat ditandai dengan:


DS:
-

Ny. S menyatakan bahwa kami sebenarnya sudah mengupayakan


kesembuhan ibu, kami sudah mendatangkan fisioterapis untuk
melatih gerakan pada ibu. Lalu keluarga mencoba melatih gerakan
sendiri seperti yang dilakukan oleh fisioterapis. Tetapi setiap dilatih
gerak, Ny.K tidak mau, dan keluarga merasa tidak ada perubahan,
sehingga keluarga tidak melatih gerakan tersebut.
DO:
-

Keluarga tidak melatih gerakan pada anggota gerak Ny.K.

Ny.K hanya bedrest di tempat tidur

2. Manajemen regimen terapetik Stroke pada Ny.K dikeluarga Ny.K tidak


efektif berhubungan dengan:
a. Ketidakmampuan keluarga Ny.K dalam mengambil keputusan ditandai
dengan:
DS:

Ny. S menyatakan Ny.K sekarang sudah berhenti pengobatan


medis disebabkan karena keluarga merasa tidak ada perubahan
pada kondisi Ny.K.

Ny.S menyatakan bahwa Ny.K sudah lama berhenti berobat ke


dokter dan lebih memilih mengonsumsi obat herbal untuk
menyembuhkan penyakitnya

DO: b. Ketidakmampuan keluarga merawat Ny.K dengan stroke ditandai


dengan:
DS:
-

Ny.S menyatakan sudah berbagai obat dokter maupun obat


herbal dicoba untuk penyembuhan penyakit stroke yang diderita
Ny.K, tetapi tidak ada kemajuan, akhirnya pengobatan dihentikan.

DO:-

SKORING

1. Masalah; Hambatan mobilitas fisik Pada Ny.K di keluarga Ny.K


No

Kriteria

Hitungan

skor

Pembenaran

Sifat masalah

Aktual /defisit
Kemungkinan masalah

Klien sudah mengalami kelumpuhan

pada ekstremitas kiri.


Terdapat anggota keluarga yang

untuk diatasi/ diubah:

mampu melatih ROM, tersedia biaya

Mudah

untuk pengobatan, terdapat fasilitas


pelayanan

kesehatan

yaitu

Potensi masalah untuk

Puskesmas Sedayu 1
Kelumpuhan yang terjadi

pada

dicegah:

stroke

dapat

Rendah

disembuhkan

Menonjolnya masalah:
Masalah

berat

harus

lanjutan
dan

tidak

kembali

ke

keadaan semula.
Klien mencoba berbagai macam
pengobatan dengan fisioterapi dan

segera ditangani

pengobatan herbal agar kelumpuhan


yang terjadi pada Ny.K sembuh.

Jumlah skor

2. Masalah : Manajemen regimen terapetik Stroke pada Ny.K dikeluarga Ny.K


tidak efektif
No
1

Kriteria
Sifat masalah:

Hitungan

Skor
1

Aktual /defisit

Pembenaran
Sudah lama berhenti berobat ke dokter
dan lebih memilih mengonsumsi obat
herbal

Kemungkinan

untuk

menyembuhkan

penyakitnya
Terdapat biaya untuk membeli obat,

masalah untuk

terdapat fasilitas pelayanan kesehatan

diatasi/ diubah:

yaitu Puskesmas/Rumah sakit.

Mudah
Potensi

Jika keluarga diberikan penkes manfaat

masalah untuk

terapi medis dan manfaat minum obat

dicegah:

medis, keluarga akan kooperatif dan

Tinggi

mau melaksanakan terapi medis yang


sudah ditentukan oleh dokter .

Menonjolnya

Keluarga

menganggap

tidak

ada

masalah:

perbedaan antara minum obat dan tidak

Masalah tidak

minum obat. Serta selama berhenti

dirasakan.

berobat keluarga merasa tidak ada


masalah yang terjadi.

Jumlah skor

III. PERENCANAAN
TUJUAN

MASALAH
KEPERAWATAN
Manajemen

JANGKA PANJANG

INTERVENSI

JANGKA PENDEK

regimen Minggu, 15 Juni 2014 , Minggu, 15 Juni 2014 , 14.00 WIB

Minggu, 15 Juni 2014 , 14.00 WIB

terapetik Stroke pada 14.00 WIB


Ny.K dikeluarga Ny.K Setelah
tidak efektif

dilakukan Setelah

asuhan

dilakukan

asuhan

keperawatan selama 2x pertemuan,

keperawatan

keluarga mampu

selama 5 x pertemuan mengambil keputusan yang tepat untuk


dalam

minggu mengatasi masalah dengan kriteria:

manajemen
terapetik

regimen 1. Keluarga Ny. K mengetahui program

stroke

pada

pengobatan stroke yang benar.

Ny.K di keluarga Ny.K 2. Keluarga Ny. K mampu menyebutkan


kembali efektif dengan

kerugian jika tidak mengikuti program

kriteria:

terapi medis.

a. Ny.

mematuhi 3. Keluarga Ny. K akan mematuhi program

program pengobatan
medis
b. Ny. K
akan

terapi medis.
Anggar

menyatakan
minum

secara rutin

obat

1. Beri penyuluhan klien tentang penyakit stroke


2. Beri penyuluhan pada keluarga tentang
keuntungan dan kerugian mematuhi program
terapi medis.
3. Motivasi keluarga untuk mengikuti program
terapi medis.
4. Fasilitasi
keluarga

dalam

pengambilan

keputusan.
Anggar

Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 3 x pertemuan keluarga mampu


merawat Ny.K dengan kriteria :
1. Keluarga menyatakan akan kambali pada
pengobatan medis
2. Keluarga menyatakan akan melakukan
kontrol secara rutin.
Anggar
Hambatan

mobilitas Minggu, 15 Juni 2014 , Minggu, 15 Juni 2014 , 14.00 WIB

1. Anjurkan

keluarga

untuk

memeriksakan

kembali Ny.K ke pengobatan medis


2. Anjurkan keluarga untuk melakukan control
secara rutin
3. Anjurkan keluarga untuk mengawasi klien
dalam minum obat.
4. Anjurkan keluarga untuk memfasilitasi Ny. K
dalam minum obat.
Anggar
Minggu, 15 Juni 2014 , 14.00 WIB

fisik pada Ny. K di 14.00 WIB


keluarga Ny. K

Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama

minggu

hambatan mobilitas fisik

1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan


selama 2 x pertemuan keluarga mampu
mengambil

Ny.

mampu

beraktifitas ditempat
tidur secara mandiri
seperti miring kanan
dan miring kiri serta

dengan

tepat

dengan kriteria :
- Keluarga mampu mengetahui tanda

pada Ny.K dapat diatasi


dengan kriteria :

keputusan

dan gejala penyakit stroke


Keluarga mengetahui penanganan

kelumpuhan pada penyakit stroke


Keluarga mengetahui manfaat ROM.

1. Beri penyuluhan klien tentang tanda gejala


stroke
2. Beri
penyuluhan

tentang

penanganan

kelumpuhan pada stroke


3. Beri penyuluhan pada keluarga tentang ROM
aktif dan pasif pada penderita stroke.
4. Fasilitasi
keluarga
dalam
pengambilan
keputusan
Anggar

mampu duduk sendiri


ditempat tidur
-

Kekuatan

otot

bertambah menjadi

4
2
4
2
Kontraktur berkurang
Setelah
selama

dilakukan
3x

asuhan

pertemuan

keperawatan

keluarga

mampu

merawat Ny. K dengan kriteria :


- Ny. S mampu melatih gerak anggota
-

gerak Ny. K yang mengalami kelemahan.


Ny. S menyadari bahwa mengatur posisi
dan memberikan latihan gerak itu penting

bagi penderita stroke


Ny. K mampu melakukan latihan gerak
pada tubuhnya secara sendiri maupun
dibantu orang lain.

1. Ajarkan pada keluarga cara melatih ROM aktif


dan Pasif
2. Ajarkan pada keluarga perubahan posisi yang
harus dilakukan pada pasien stroke
3. Anjurkan keluarga untuk mendemonstrasikan
kembali cara melatih ROM aktif maupun ROM
Pasif
4. Ajarkan keluarga tentang cara mengompres
hangat sendi yang kontraktur dengan air
garam
Anggar

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


WAKTU
Rabu, 18 Juni
2014, 15.30 WIB

IMPLEMENTASI
1. Memberikan pendidikan

EVALUASI
S:

kesehatan tentang penyakit

Keluarga Ny.K menyatakan paham

stroke

dan mengerti tentang penyakit


Anggar

stroke
O:
Keluarga mampu menjelaskan
pengertian stroke, Keluarga
mampu menyebutkan 3 tanda
gejala stroke, Keluarga mampu
menyebutkan pantangan makanan
untuk penderita stroke
A: tujuan teratasi sebagian
P: Latih keluarga Ny.K latihan gerak
ROM aktif dan pasif
Anggar

Rabu, 18 Juni
2014, 16.00 WIB

2. Memberikan latihan gerak ROM


pasif pada keluarga Ny.K

S:
Keluarga menyatakan mengerti

Anggar

tentang latihan gerak ROM dan


setiap hari Ny.S melatih gerakan
selalu melatih gerakan pada Ny.K
tetapi kadang-kadang Ny.K tidak
mau karena mengeluh kesakitan
pada tangan/kaki yang kaku
O:
Keluarga mendemonstrasikan
gerakan ROM dengan benar
A:
Hambatan mobilitas fisik teratasi
sebagian

P: motivasi keluarga untuk telaten


melatih ROM pada Ny.K.
Anggar
Senin, 23 Juni

Melakukan ROM aktif dan pasif pada

S: Ny.K menyatakan pegel-pegel

2014, 15.00 WIB

Ny.K.

pada

kaki

Anggar menyatakan

kirinya,
Ny.K

keluarga

sudah

mau

menggerak-gerakan tangan kirinya


sendiri dibantu dengan tangan kanan
Ny.K yang masih aktif.
O:
-

Tangan kiri dan kaki kiri Ny.K


kaku,

Kekuatan otot

4
0
4
0
A : tujuan teratasi sebagian
P

Anjurkan

Keluarga

untuk

melakukan gerakan ROM pada NY.K


setiap hari.
Anggar
Selasa, 24 Juni
2014, 18.30 WIB

1. Melakukan latihan gerak ROM


aktif dan pasif

S:
Ny.K menyatakan nyeri pada kaki

2. Memberikan informasi tentang

kirinya,

keluarga

menyatakan

kompres hangat (air hangat dan

telapak kaki kiri Ny.K bengkak

garam) untuk mengatasi

sejak

kontraktur pada anggota gerak

menyatakan

Ny.K dan mendemonstrasikan

kompres hangat

Anggar

tadi

pagi.
mengerti

Keluarga
tentang

O:
Tangan kiri Ny.K kaku, telapak kaki
kiri bengkak, Ny.K kooperatif dan
mau menggerakan tangan dan
kakinya sesuai gerakan. Keluarga

dapat

menyebutkan

cara

mengompres untuk sendi yang


kaku

yaitu

dengan

air

hangat

ditambah garam
A: Tujuan teratasi sebagian
P:

motivasi

keluarga

untuk

melakukan gerakan ROM pada NY.K


Mengevaluasi dan Memberikan

S:

2014

informasi kepada keluarga tentang

tentang pengobatan tersebut tetapi

pengobatan stroke bagi lansia dan

selama pengobatan tersebut tidak

kerugian jika tidak dilakukan

ada perubahan pada diri klien Ny.K,


Anggar

keluarga

menyatakan

Anggar
paham

Kamis, 26 Juni

selain karena sudah tua usianya jadi,


keluarga tetap memutuskan untuk
tidak berobat.
O: keluarga tampak yakin dengan
keputusannya
A: manajemen regimen terapi stroke
pada keluarga Ny.K belum teratasi
P:Anggar

BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian yang saya lakukan kepada keluarga Tn.K
mulai sejak minggu, 15 Juni 2014 dapat disimpulkan bahwa diagnosa
keperawatan yang muncul dari kasus diatas antara lain:
1. Manajemen regimen terapi stroke.
Masalah ini belum teratasi, tujuan belum tercapai, ditandai dengan setelah
diberikan asuhan sesuai rencana,keluarga memutuskan untuk tidak
melanjutkan pengobatan disebabkan karena anggota keluarga merasa
tidak ada perubahan selama pengobatan serta keadaan klien yang sudah
berumur.
2. Hambatan Mobilitas Fisik
Masalah teratasi sebagian, tujuan tercapai sebagian ditandai dengan
setelah dilakukan asuhan

keperawatan sesuai rencana klien mampu

melakukan gerakan ROM, seperti menggerakan anggota gerak tangan


dan kaki dengan dibantu oleh keluarga, keluarga mampu melaksanakan
anjuran untuk melatih gerakan ROM pada Ny.K.
Jadi, berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa tujuan belum teratasi
sebagian pada masalah kedua dan tujuan belum teratasi pada masalah
pertama.

Lampiran
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
STROKE
A. Topik
Stroke
B. Sasaran
Sasaran penyuluhan

: Ny.K dan keluarga

Sasaran program : Ny.K dan keluarga


C. Tujuan
1. Tujuan Umum

: Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama

1x45 menit diharapkan Ny.K dan keluarga mampu memahami penyakit


stroke
2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x45 menit diharapkan keluarga


Ny.K mampu :
a. Menjelaskan pengertian stroke dengan benar
b. Menyebutkan jenis-jenis stroke dengan benar
c. Menyebutkan faktor penyebab stroke dengan benar
d. Menyebutkan tanda dan gejala stroke dengan benar
e. Menyebutkan cara penanganan stroke dengan benar
D. Kisi-Kisi Materi (Terlampir)
1. pengertian stroke dengan benar
2. Menyebutkan jenis-jenis stroke dengan benar
3. Menyebutkan faktor penyebab stroke dengan benar
4. Menyebutkan tanda dan gejala stroke dengan benar
Menyebutkan cara penanganan stroke dengan
E. Metode
Ceramah

: metode yang digunakan untuk menjelaskan materi


tersebut di atas

Tanya Jawab

: metode ini digunakan untuk menambah kejelasan materi


yang diberikan

F. Media dan alat


a. Media
Lembar balik tentang stroke meliputi :

1) Pengertian stroke
2) Jenis-jenis stroke
3) Faktor penyebab stroke
4) Tanda dan gejala stroke
5) Cara penanganan stroke
b. Alat
1) 1 buah meja
2) Kursi
3) Pulpen
G. Waktu
Hari

: Rabu

Tanggal

: 18 Juni 2014

Pukul

: 16.00 WIB

Tempat

: Ruang tamu keluarga Ny.K

Setting

: Ny.K dan keluarga duduk dan penyuluh duduk di depan


menghadap Ny.K dan keluarga

H. Proses Pelaksanaan
No
1

3
4
I.

Uraian Kegiatan
Fase pre orientasi
a. Pembukaan
b. Perkenalan
c. Penyampaian kontrak
Fase kerja
a. Penyampaian materi
b. Tanya jawab
c. Rangkuman
d. Evaluasi
Fase terminasi
a. Kesimpulan
b. Penutup
Total

Waktu
2 menit
3 menit
2 menit
15 menit
10 menit
3 menit
5 menit
3 menit
2 menit
45 menit

Rencana evaluasi
a. Aspek
: Kognitif
Oleh

: Penyuluh

Tempat: Ruang tamu keluarga Ny.K


Waktu

: Segera setelah penyuluhan

Pertanyaan
1) Apa pengertian stroke?
2) Apa saja jenis-jenis stroke ?

3) Sebutkan faktor penyebab stroke !


4) Sebutkkan tanda dan gejala stroke !
5) Sebutkan cara penanganan stroke !
b. Aspek : Afektif
Oleh

: Penyuluh

Tempat: Ruang tamu keluarga Ny.K


Waktu

: Segera setelah penyuluhan

Pertanyaan

Tindakan apa yang akan dilakukan setelah mengikuti penyuluhan ini

Yogyakarta, 18 Juni 2014


Penyusun,

Anggar Dwi Untari

Lampiran Materi
STROKE
1. Pengertian
Stroke adalah gangguan suplai oksigen ke sel-sel saraf yang dapat
disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya satu atau lebih pembuluh darah
yang memperdarahi otak dan terjadi dengan tiba-tiba.
2.

Jenis-jenis stroke
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Stroke Iskemik

Stroke iskemik ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu :


1) Stroke thrombosis
2) Stroke emboli
b. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1) Hemoragik intraserebral
2) Hemoragik subarakhnoid
3. Faktor penyebab stroke dibedakan menjadi dua yaitu :
3) Faktor resiko medis
i) Tekanan darah tinggi (hipertensi)
j) Kolesterol
k) Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah)
l) Gangguan jantung
m) Diabetes
n) Riwayat stroke dalam keluarga
o) Migrain
p) Cedera kepala dan leher
4) Faktor resiko perilaku
h) Merokok (aktif dan pasif)
i) Mengkonsumsi alkohol
j) Kurang olahraga
k) Makanan tidak sehat
l) Junkfood/fastfood
m) Obesitas dan mendengkur
n) Kontrasepsi oral
4. Tanda dan gejala stroke
4) Derajat ringan
d) Kesemutan pada separuh badan
e) Kepala terasa berputar-putar (vertigo)
f) Salah satu sandal terlepas tanpa terasa
5) Derajat sedang
f) Kelumpuhan pada tangan / kaki atau salah satu sisi tubuh dalam
g)
h)
i)
j)

waktu yang lama


Sulit bicara, pelo, mulutnya perot
Bicara tidak jelas (afasia)
Kehilangan daya ingat atau konsentrasi
Perubahan perilaku : bicara tidak menentu, mudah marah, perilaku

seperti anak kecil


6) Derajat berat
e) Gejala stroke bertambah parah
f) Sering terjadi penurunan tingkat kesadaran sampai dengan koma
g) Ketidakmampuan aktivitas
h) Gangguan menelan
5. Cara penanganan
12) Menu makan yang seimbang
13) Olahraga teratur

Olahraga membakar lemak, meningkatkan kinerja dan kekuatan jantung,


serta membuang kotoran tubuh melalui keringat.
14) Konsumsi sayur dan buah
Mengkonsumsi setiap hari sayur dan buah berwarna hijau dan orange
yang mengandung betekaroten dapat mencegah terjadinya plak atau
timbunan kolesterol dalam pembuluh darah. Makanan bergizi seimbang
adalah 80% sayur dan buah-buahan, 20% nasi, roti, daging, ikan dan
lain-lain.
15) Hentikan konsumsi alcohol
16) Diit rendah kolesterol dan garam
17) Mengontrol tekanan darah dan kolesterol
18) Hindari merokok
19) Hentikan penyalahgunaan obat (kokain)
20) Hindari peningkatan BB drastic
21) Hindari stress
22) Kurangi lemaak
Konsumsi lemak tidak lebih dari 25% kebutuhan kalori.

DAFTAR PUSTAKA
Potter, Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC
Soeharto, Imam. 2001. Serangan jantung dan Stroke. Jakarta :Penerbit Pustaka
Media

You might also like