You are on page 1of 8

ASKEP SIROSIS HEPATIS IGD

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN P


DENGAN DIAGNOSA SIROSIS HEPATIS
DI UNIT IGD RSUD LAHAT
DI SUSUSN OLEH

NAMA : AHMAD LUPITO
NIM : 2011. 0614
AKADEMI KEPERAWATAN PEMDA LAHAT
ANGKATAN X
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014





LANDASAN TEORI SIROSIS HEPATIS

Sirosis hepatic adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus dan menahun pada hati, diikuti dengan proliferasi
jaringan ikat,egenerasi, dan regenerasi sel-sel hati sehingga timbul kekacauan dalam susunan parenkim hati.
(prof. dr. Arjatmo tjokronegoro , Ph . D . 2001 )

Etiologi
Secara morfologi, sirosis hepatic di bagi atas jenis mikronodular ( portal ), makronodular ( pasca nekrotik ) dan jenis campuran
, sedang dalam klinik dikenal 3 jenis yaitu poral, pasca nekrotik dan bilier.
Penyakit penyakit lain diduga dapat menjadi penyebab sirosis hepatic antara lain malnutrisi, alkoholisme, virus hepatic,
kegagalan jantung yang menyebabkan bendungan vena hepatica,penyakit Wilson, hemokroma tosis, zat toksik dan lain lain.

Manisfestasi klinis
Gejala terjadi akibat perubahan morfologi dan lebih menggambarkan beratnya kerusakan yang terjadi dari pada etiologinya di
dapatkan gejala dan tanda sebagai berikut.
1. Gejala gejala gastrointestinal yang tidak khas seperti anorexia, mual, muntah dan diare.
2. Demam , BB menurun dan cepat lelah.
3. Asites, hidrotoraks dan edema.
4. Ikterus, kadang kadang urin menjadi lebih tua warnanya atau kecokelatan.
5. Hepatomegali, bila telah lanjut hatu dapat mengecil karena fibrosis.
6. Kelainan pembuluh darah seperti kolateral kolateral di dinding abdomen dan torak, kaput medusa, wasir
dan varises esophagus.
7. kelainan endokrin yang merupakan tanda dan hiperestrogenisme yaitu
Impotensi, atropitestis, ginekomastia, hilangnya rambut aksila dan fubis
Amenore, hiperpigmentasi areola mamae
Spider nevi dan eritema
Hiperpigmentasi
8. Jari tabuh

Prognosis
Prognosis tergantung pada luasnya kerusakan hati / kegagalan hepatoselular, beratnya hipertensi portal dan timbulnya
komplikasi lain.

Komplikasi
Hematemisis melena dan koma hepatikum

Penatalaksanaan
1. Istirahat di tempat tidur sampai terdapat perbaikan ikterus , asites dan demam
2. Diet rendah protein bila ada asites diberikan diet rendah garam bila proses tidak aktif diperlukan diet tinggi
kalori dan tinggi protein
3. Mengatasi infeksi dengan antibiotik diusahakan memakai bat-obatan yang jelas tidak hepototoksik
4. Memperbaiki keadaan gizi bila perlu dengan pemberian asam amino esensial berantai cabang dan glukosa
5. Roboransia, vitamin B complek dilarang makan dan minum bahan yang mengandung alcohol









Penatalaksanaan asites dan edema adalah
1. Istirahat dan diet rendah garam dengan istirahat dan diet renah garam ( 200 500 mg / hari ) kadang
kadang asites dan edema telah dapat diatasi
2. Bila dengan istirahat dan diet tidak dapat diatasi , diberikan pengobatan diuretic berupa spironolaktan 50
100 mg / hari ( awal ) dan dapat di tingkatan sampai 300mg / hari bila setelah 3-4 hari tidak terdapat perubahan
3. Bila terjadi asites,refrakter dilakukan tetapi parasentesis
4. Pengendalian cairan asites diharapkan terjadi penuruan berat badan 1 kg / 2 hari atau keseimbangan
cairan negative 600 800 ml / hari. Hati hati bila cairan terlalu banyak dikeluarkan dalam satu saat, dapat
mencetuskan ensefalopati hepatic





ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN P
DENGAN DIAGNOSA SEROSIS HEPATI
DI RUANG IGD RUMAH SAKIT DAERAH LAHAT


A. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : Tn P
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Tanggal masuk RS : 16 febuari 2013
Tanggal pengkajian : 16 febuari 2013
No MR : 05 90 96
Alamat : Marga Mulia
Diagnosa : Serosis hepati
b. Identitas penangguang jawab
Nama : Yn S
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Agama : Islam
Suku / bangsa : Indonesia
Alamat : Marga Mulia
Hubungan dengan klien : Istri pasien
Pekerjaan : Tani




B. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama : Pasien datang ke IGD pada pukul 11.00 WIB dengan
keluhan adan terasa lemas dan nyeri pada abdomen kuadran kanan atas
disertai mual dan muntah..Terdapat penumpukan cairan diperut dan pasien
tampak pucat disertai kulit berwarna kekuning kuningan.

b. Riwayat kesehatan masa lalu : klien mengatakan sudah mengalami penyakit seperti ini 3minggu yang lalu

c. Riwayat kesehatan keluarga : keluarga klien mengatakan tidak ada yang mengalami sakit yang sama seperti yang dialami
oleh pasien
























C. Pola aktivitas sehari-hari
Aktivitas Sebelum masuk RS
1. Nutrisi
Makan
Jumlah
Frekuensi
Jenis makan
Alat Bantu
Keluhan
Minum
Jumlah
Frekuensi
Alat Bantu
Keluhan
2. Eliminasi
BAB
Frekuensi
Warna
Bau
Alat Bantu
Keluhan
BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Alat Bantu
Keluhan
3. Istirahat tidur
Jumlah
Keluhan
4. Aktivitas
Aktivitas rutin
Keluhan
5. Personal hygiene
Mandi
Frekuensi
Pakai sabun / tidak
Jenis sabun
Gosok gigi
Frekuensi
Pakai odol / tidak
Jenis odol
Cuci rambut
Frekuensi
Pakai shampoo / tidak
Gunting kuku
Frekuensi



1 porsi
3x sehari
Nasi, sayur, lauk
Tidak ada
Tidak ada

7 8 gelas / hari
7-8 kali sehari
Tidak ada
Tidak ada


1 kali / hari
Kuning pekat
Khas
Tidak ada
Tidak ada

5 x sehari
Kuning jernih
Khas amoniak
Tidak ada
Tidak ada

7 - 8 jam / hari
Tidak ada

Di Bantu keluarga
Susah untuk beraktivitas


2 x sehari
Pakaai
Lifeboy

2 x sehari
Pakai
Pepsoden

1 x sehari
Pakai

1 minggu sekali

D. Pemerisaan Fisik
Keadaan Umum
Tingkat kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 130 / 80 mmhg
Nadi : 82 x/mnt
Pernapasan : 24 x/mnt
Suhu tubuh : 37
o
C
Kepala
Bentuk : simetris
Kebersihan : Cukup
Keadaan rambut : Baik
Muka
Betuk : simetris
Kebersihan : Cukup
Kelainaan : Tidak ada
Mata
Bentuk : simetris
Konjungtiva : kuning pucat
Sklera : ikteris
Pupil : Isokor
Kelainan : Tidak ada
Hidung
Bentuk : simetris
Kebersihan : Cukup.
Mukosa hidung : Lembab
Fungsi penciuman : Baik
Keluhan : Tidak ada
Mulut
Bentuk : simetris
Kebersihan : cukup
Ada kries/ tidak : tidak ada
Keainan mukosa : tidak ada
Keluhan : tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Kesulitan menelan : Tidak ada
Dada



1.Paru paru
o Inspeksi : terlihat diagfrakma diding dada
cepat dan lamban dengan fekuensi
24 x/menit
o Perkusi : Sonor
o Palapasi : tidak ada nyeri tekan
o Auskultasi : vesikuler dan ada suara tambahan

2. Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat
Perkusi : pekak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Auskultasi : S1 Lup, S2 Dup, tdak ada suara
Tambahan


Abdomen
Inspeksi : bentu kembung dan terapat acites
pada perut
Perkusi : Redup
Palpasi : Ada nyeri tekan pada kuadran
kanan atas
Auskultasi : Bising usus normal 10 x / menit


Genetalia
Alat Bantu : Tidak ada
Ada kelainan/tidak : tidak ada


Anus
Pembesaran pembuluh vena : Tidak ada
Lesi atau pendarahan : Tidak ada

Ekstemitas
Atas : Tidak ada edema, terpasang IVFD
D5 gtt xx x/mnt pada tangan
bagian dextra dan kekuatan otot
tangan bagian sinistra dan dextra
skala 4
Bawah : Kebersihan cukup dan pada tungkai sinistra dan dextra kekuatan
otot skala 4






Kulit
Warna : pucat kekuningan
Kebersihan : cukup
Ada lesi/ tidak : Tidak ada
Turgor kulit : elastis

E. Data Sosial
Hubungan dengan perawatan baik
Hubungan pasien dengan keluarga baik
Hubungan pasien dengan pasien lain baik
F. Data Spiritual
Pasien beragama islam dan ia yakin akan kesembuhannya selagi ada usaha dan bedoa kepada ALLAH SWT
G. Data Penunjang
Pemeriksaan labor : beum dilakukan
Pemeriksaan rongent : belum dilakukan

Therapy
IVFD D5 % gtt xx x/mnt
Injk ranitidine 2 x 1 ampl
Ferosemid 2 x 1 tab
Letenal 3 x 1 tab
Dexanta syrp 4 x 1 sdk
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah
1.























2.























Data subjektif :
Pasien mengatakan
perutnya sakit pada
bagian atas dan terasa
kembung

data objektif :
-pasien tampak memegangi perut
bagianm atas disebelah kanan
-pasie meringis jika sakit
di rasakan
-ekpresi wajah tegang


-TD : 130/80 mmhg
-N : 82 x/mnt
-RR : 24 x/mnt
- S : 37
o
C
- perut penuh dengan cairan

Ds :
Pasien mengatakan mual dan ingin
muntah
Do :
-Porsi makan yang dihabiskan porsi
dari porsi makanan
-Pasien lemah
-KU lemah

DS :
Pasien mengatakan badannya lemas
dan cepat lelah

DO :
- KU lemah
- pasien lemah
- aktivitas pasien dibantu
- pasien braktivitas sebatas bed
Hati ternfeksi oleh virus





Terjadi proses peradangan : pembengkakan
dan dipenuhi oeh sel sel radang serta
limposit




Merangsang serabut syaraf nyeri untuk
mengeluarkan enzyme bradinikin dan serotinin




Nyeri

Kerusakan hati menyebabkan berkurangnya
jmlah bilirubindirek duodenum sehingga
suasana duodenm menjadi asam




Mengiritasi duodenum




Impuls iritasi keotak




Merangsang medula vomiting central




Mual + muntah


Proses peradangan hati






















Gangguan rasa nyaman
nyeri : abdomen kuadran
atas

















Perubahan pemenuhan
kebutuan nutrisi




















Perubahan pola aktivitas

3




Kerusakan sel sel hati




Gangguan metabolisme karbonhidrat




Karbonhidrat tidak dapat disimpan dihati
dalam bentuk glikogen




ATP tidak terbentuk




Energi berkurang dan terjadi kelemahan otot




Aktivtas terganggu
























I. Prioritas masalah
1. Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen kuadran kanan atas b/d terjadi proses peradangan
2. Perubahan pemenuhan kebutuha nutrisi b/d anorexia
3. Perubahan pola aktivitas b/d kelemahan otot dan cepat lelah





Asuhan Keperawatan Pada Tn P
Dengan Diagnosa sirosis hepatis
Di IGD RSUD Lahat

No Diagnosa
keperawatan
Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 Gangguan rasa
nyaman nyeri
abdomen kuadran
kanan atas b/ d
terjadinya proses
pradangan,di tandai
dengan :

Data subjektif :
Pasien mengatakan
perutnya sakit pada
bagian atas dan terasa
kembung

data objektif :
-pasien
tampak memegangi
perut bagianm atas
disebelah kanan
-pasie meringis jika
sakit
di rasakan
-ekpresi wajah tegang

Tujua jangka
Diharapkan
rasa nyeri
berkurang


Tujuan jangka
pendek dalam
waktu 1 x 1,5
am
diharapkan
Meringis
berkurang

Ekpresi wajah
tenang
KU membaik

RR: 20 x/mnt
S : 36
o
C
N : 80 x/ mnt
TD : 120/80
mmhg
Observasi tanda-
tanda vital





Atur posisi
senyaman
mungkian



Ajarkan pada
pasien teknik
relaksasi nafas
dalam






Kolaborasi
dengan tim medis
dalam pemberian
therapi
Dengan
mengobsrevasi
tanda tanda vital
Diharapkan
dapat
mengetahui
perkembangan
pasien

Dengan
mengatur posisi
senyaman
mungkin
Diharapkan raa
nyaman pasien
terpenuhi
Dengan
menganjurkan
pasien teknik
relaksasi nafas
dalam
diharapkan
dapat menguran
gi rasa nyeri
yang dirasakan
pasien


Berkoaborasi
dengan
tim medis dalam
pemberian
therapi
Diharapkan
klien
mendapatkan
pasien mendapat
therapy yang
tepat
TD : 130/80
mmhg
N : 82 x / mnt
RR : 24 x/ mnt
S : 37
o
C



Mengatu
posisi
senyaman
mungkin
dengan
posisi Semi
fowler

Mengajarkan
pada pasien
teknik
relaksasi
nafas alam






Melaksanakan
hasil
kolaborasi
dengan tim
medis
dengan
pemberian
obat
analgetik
S : pasien
mengatakan
rasa nyeri pada perut
baian atas sebelah kanan
masih terasa sakit

O :
-pasien asih meringis
-Epresi wajah masih
tegang
-KU masih lemah
RR :24x/mnt
S: 37
O
C
N :82 x/mnt
TD:130/80mmhg

A :
Masalah belum teratasi
P:lanjutkan intervesi di
zaal








No Diagnosa
keperawatan
Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
2 Perubahan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
b/d anorexia
ditandai dengan :


Ds :
Pasien mengatakan
mual dan ingin
muntah
Do :
-Porsi makan yang
dihabiskan porsi
dari porsi makanan
-Pasien lemah
-KU lemah



Tujua jangka
panjang

Kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi

Tujuan jangka
pendek.
Pasien sudah
menghabiskan porsi
makan ang ada.

KU membaik
Beri porsi
makan kecil
tapi sering


Sajikan
makanan dalam
keadaan hangat
dan mnarik



Kolaborasi
dengan tim gizi
dalam
pemberian diet

Diharapkan nutrisi
klien terpenuhi


Diharapkan dapat
mengurangi rasa
mual pada pasien
dan menambah
selera makan
pasien


Diharapkan pasien
mendapat diet
yang sesuai
dengan penyakit
pasien
Memberikan
porsi makan kecil
tapi sering

Menyajikan
makanan dalam
keadaan hangat
dan menarik



Melaksanakan
hasil kolaborasi
dengan tim gizi
dalam pemberian
diet renah garam
dan TKTP ( tinggi
kalori dan tinggi
protein )




S : pasien
mengatakan masih
terasa mual dan
muntah

O :KU lemah
Badan pasien lemas

Porsi maan tidak
habis


A : Masalah
belum teratasi

P:Intervensi
dilanjutkan klien
pindah ke zaal.






No Diagnosa
keperawatan
Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
3 Perubahan pola
aktivitas b/d
kelemahan otot dan
cepat lelah .ditandai
dengan :
DS :
Pasien mengatakan
badannya lemas dan
cepat lelah

DO :
- KU lemah
- pasien lemah
- aktivitas pasien
dibantu
- pasien braktivitas
sebatas bed


Tujua jangka
panjang

Aktivitas klien
terpenuhi

Tujuan jangka
pendek dalam
waktu 1 x 1
jam
KU membaik
Pasien sudah
tidak lemas
lagi
Aktivitas
terpenuhi
Aktivitas bias
dilakukan
sendiri
Bantu pasien
dalam
melakukan
aktivitas
Siapkan atau
dekatkan
perlengkapan
pasien untuk
pemenuhan
kebutuhan
aktivitas

Berikan
penjelasan untuk
tidak berlatih
sendiri secara
mendiri
Anjurkan pada
pasien untuk
melakuan
mobilitas secara
bertahab
Diharapkan
kebutuhan aktivitas
klien dapat
terpenuhi
Diharapkan dapat
mempermudah
pasien dalam
melakukan aktivitas
sediri

Diharapkan pasien
mendapat
melakukan
kegiatannya sesuai
dengan kebutuhan

Diharapkan pasien
dapat berlatih
sedikit demi sedikit
dalam melakukan
aktivitas sendir
Membantu
pasien melakukan
aktivitas

Menyiapkan dan
mendekatkan
perlengkapan pasien
untk pemenuhan
kebutuhan aktivias



Memberikan
penjelasan untuk
dapat berlatih
sendiri secara
mandiri
Menganjurkan pada
pasien untuk
melakukan
mobilitas secara
bertahab
S : pasien
mengatakan
badannya masih
terasa lemas dan
cepat lelah setelah
beraktivitas

O : aktivitas pasien
dibantu oleh
keluarga dan
perawat
-Aktivitas pasien
terbatas
-KU lemah
-Pasien masih
cemas


A : Masalah
belum teratasi

P:Intervensi
dilanjutkan klien
pindah kezaal.

Posted by Ahmad Lupito at 9:24 PM
Email ThisBlogTh

You might also like