You are on page 1of 13

Manajemen Portfolio

A. Investor Institusional VS Investor individu


Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut dengan investor. Investor pada
umumnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual investors)
dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-
individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya
terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana, (bank dan
lembaga simpan-pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
1. Penetapan Kriteria
alam menetapkan kriteria, !alon investor men!ari "aktor-"aktor penting yang
menentukan hal-hal yang diinginkan dalam berinvestasi. #al-hal tersebut bukan
hanya per"orma return tetapi dapat men!akup proses investasi, pengambilan
resiko, pelayanan terhadap investor, management "ee, dan lain-lain. $enetapkan
kriteria dimulai dengan menggali masalah "undamental bagi !alon investor yang
meliputi jenis asset !lass (saham, pendapatan tetap, pasar uang, dll), gaya investasi
(saham blue !hip, obligasi s%asta, obligasi pemerintah, saham perusahaan
ke!il&menengah,internasional,dll),dan manajemen investasi akti" (akti" dalam
memilih saham&obligasi) vs. pasi" (inde' "und().
). Penyaringan (S!reening)
*erdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, !alon investor kemudian
menyeleksi para potensial $I. a"tar lengkap seluruh reksa dana di Indonesia dan
jenis-jenisnya dapat dilihat di %ebsite *apepam (%%%.bapepam.go.id&e-
monitoring). +ntuk lebih mengetahui in"ormasi tentang suatu perusahaan $I,
!alon investor dapat melakukan riset lebih jauh tentang !alon $I tersebut. *erita-
berita tentang sebuah perusahaan $I jika dikumpulkan dapat memberikan
gambaran se!ara menyeluruh tentang perusahaan tersebut. Sumber lain yang layak
digali adalah pengalaman pihak-pihak lain dalam berinvestasi melalui $I tersebut.
In"ormasi dan pengalaman dari orang dalam juga sangat berguna dalam
mengevaluasi $I. *erdasarkan in"ormasi yang telah dikumpulkan, !alon investor
bisa membandingkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dengan keadaan para
$I yang sebenarnya.
,. Seleksi
Proses s!reening menghilangkan sebagian besar $I dan menyisakan beberapa saja
yang akan dievaluasi lebih jauh. alam tahap seleksi, !alon investor
mem"okuskan dalam mendapatkan gambaran menyeluruh apa yang disebut
dengan P- yaitu People, Pro!ess, Philosophy, Produ!t, Progress, Pri!e, dan
Per"orman!e.
B. Sikap Investor terhadap resiko
1. Risiko Inflasi
alam industri "inansial khususnya dalam ekonomi berbasis uang, risiko yang
!ukup mengkha%atirkan adalah an!aman akan penurunan nilai uang. Penggerusan
nilai uang ini terlalu banyak "aktor yang bisa dijadikan alasan, padahal aspek
utamanya adalah menurunnya nilai uang. In"lasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga se!ara umum dan terus-menerus. Penyebab in"lasi ini
bisa berupa naiknya harga barang dan jasa, bisa juga karena turunnya nilai uang
yang terjadi se!ara mekanis. In"lasi yang disebabkan karena naiknya harga barang,
juga tidak bergerak sendirian. *isa jadi karena bahan baku atas produk itu sulit
didapat, seperti **$. .kibat tidak adanya subtitusi dari **$ ini dipastikan
kenaikan harga **$ akan menyebabkan naiknya harga barang-barang dan jasa.
#al ini karena ketergantungan yang sangat tinggi atas produk yang bernama **$
ini. In"lasi lainnya adalah karena terlalu banyaknya uang yang beredar, sehingga
se!ara mekanis akan mempengaruhi nilai uang. +ntuk in"lasi yang disebabkan
banyak uang beredar, *ank Sentral bisa melakukan tindakan dengan !ara
membuat kebijakan meningkatkan suku bunga. Peningkatan sukubunga ini dengan
sendirinya akan menarik para pemilik dana untuk kembali memarkir dananya di
perbankan. Kendati upaya tersebut harus diikuti oleh kebijakan lain, diantaranya
membuat kebijakan guna ter!iptanya iklim investasi. *agi pasar modal risiko
in"lasi ini akan sangat mempengaruhi keputusan investasi. Kalau in"lasi tinggi,
kita ibaratkan dalam setahun 1/ persen, maka boleh jadi harga saham di!iptakan
oleh pasar itu sebenarnya sudah terdiskon sebesar 1/ persen.
2. Risiko tingkat sukuunga
0isiko tingkat suku bunga dapat menjadi bayangan hitam bagi pelaku pasar.
1ingkat bunga yang tinggi akan menjadikan perusahaan yang menjual sahamnya
di bursa pasti juga akan kedodoran. .palagi bagi perusahaan yang mendanai
sebagian operasionalnya dengan pinjaman kredit. ari sisi investasi "luktuasi
tingkat sukubunga yang gonjang-ganjing akan membuat bingung iklim investasi.
Kalau tingkat sukubunga tinggi maka investor akan dengan senang hati untuk
menempatkan dananya dalam bentuk deposito. *anyaknya uang yang masuk
dalam deposito akan membuat dunia perbankan kebingungan menyalurkan dana
pihak ketiga tersebut. i sisi lain dana tersebut memang harus diputar ke sektor-
sektor produkti" kalau tidak ingin kinerja bank tersebut ambrol karena harus
membayar bunga tinggi. Soal tinggi dan rendahnya tingkat suku bunga, bagi pasar
yang penting bah%a tingkat bunga itu stabil tidak gonjang-ganjing dan
kebijaksanaannya tidak situasional.
!. Risiko Pasar
0isiko pasar sering terjadi di pasar modal karena kondisi yang tidak bisa
dijelaskan se!ara ekonomi. Karena ekspektasi seseorang terhadap produk dan jasa
tertentu akan berbeda dengan ekspektasi pasar. alam konteks perdagangan
saham, ketika ekspektasi atas saham se!ara jangka panjang naik, maka boleh jadi
ekspektasi pasar atas saham pada saat pasar bereaksi justru turun. Karenanya bagi
investor saham yang perlu dipahami bah%a investasi saham adalah investasi pada
saham, sedangkan pen!iptaan harga saham yang dibuat pasar adalah harga yang
terjadi pada saat selama pasar berlangsung. Penyebab ekspektasi pasar berbeda
dengan kondisi sebenarnya atas nilai saham, penyebabnya bisa beragam. 2ang
paling sederhana boleh jadi karena supply dan demand yang tidak seimbang.
Ketika supply atas saham berlebih, sementara demand tetap maka dengan
sendirinya harga saham akan turun. i pasar modal Indonesia sering terjadi begitu
ada perusahaan yang akan melakukan pena%aran umum (IP3) biasanya akan
diikuti dengan penurunan indikator perdagangan. 1urunnya indikator perdagangan
itu lantaran investor menjual saham yang telah menjadi porto"olionya untuk
kemudian membeli saham yang akan IP3. Perilaku tersebut merupakan !ontoh
yang paling sangat sederhana dari "aktor risiko pasar. 1idak sama besarnya posisi
supply dan demand ini juga terjadi apabila terjadi investor melakukan perubahan
porto"olio sebagaimana yang kerap terjadi pada akhir tahun dan a%al tahun bursa
saham.
". #ormulasi $eijakan Investasi %&ujuan' $endala' dan Preferensi(
&ujuan
Kebijakan investasi mengandung pernyataan mengenai return yang telah
disesuaikan dengan in"lasi. In"lasi merupakan sebuah masalah bagi investor, karena
nominal uang pada masa sekarang berbeda dengan nominal uang di masa yang akan
datang. 3leh karena itu, investor selalu berusaha mendapatkan return yang lebih tinggi
daripada tingkat in"lasi. Saham, tidak selalu menjadi perlindungan terhadap in"lasi, karena
nilai saham dapat berubah naik atau turun se%aktu-%aktu.
$asing-masing investor juga memiliki kebutuhan dan keadaan yang unik, bersi"at
pribadi dan berbeda-beda tiap investor, hal ini dapat menyebabkan pembatasan seorang
investor untuk melakukan investasi aset pada kelas tertentu.
$endala dan preferensi
4aktu
1ujuan investasi dari masing-masing investor berbeda. 3leh karena itu, untuk
men!apai tujuannya, investor memerlukan peren!anaan %aktu melakukan investasi se!ara
khusus. Investor bisa melakukan investasi dalam jangka pendek atau dalam jangka
panjang, disesuaikan dengan tujuan dari investasi yang dia lakukan.
Kebutuhan 5i6uiditas
Investor dalam melakukan investasi kadang terbentur dengan kebutuhan
li6uiditasnya. ia dapat memerlukan uang se%aktu-%aktu. 3leh karena itu, investor
sebaiknya mengetahui kebutuhan kas dia di masa yang akan datang, sehingga tidak
menghambat investasi yang telah dilakukan.
Kesadaran atas Pajak
1ingkat pajak atas pendapatan berbeda dengan tingkat pajak atas keuntungan atas
penjualan aset. Investor mempunyai pre"erensi untuk melakukan investasi untuk
mendapatkan keringanan pajak dari keuntungan penjualan aset. Pendapatan bekerja
memiliki tingkat pajak yang lebih tinggi. 1etapi, program-program pensiun biasanya
memberikan perlindungan tersendiri atas pajak (pengurangan pendapatan). Investor
mempertimbangkan hal ini dalam membuat keputusan investasi, apakah melakukan
investasi dalam instrumen investasi (porto"olio) atau melakukan investasi jangka panjang
dalam bentuk dana pensiun.
). Implementasi Strategi Investasi %Alokasi Aset dan *ptimisasi Portofolio(
.sumsi 1ingkat Pengembalian
Investor memiliki asumsi atas tingkat pengembalian yang dapat diterima.
.rgumen mengenai mean-reversion saham menyatakan bah%a harga saham yang tinggi
atau rendah hanya bersi"at sementara, pada akhirnya harga saham akan !enderung
kembali ke tengah (rata-rata). Selain itu, return saham mengandung risiko yang harus
diperhitungkan. 1idak ada yang jaminan bah%a return yang diharapkan investor akan
didapatkan dengan mudah. #al ini menyebabkan investor berusaha mendapatkan return
yang lebih tinggi dengan melakukan optimisasi porto"olio.
$embentuk Porto"olio
Investor menggunakan kebijakan investasi dan ekspektasi pasar modal untuk
memilih porto"olio atau aset. Pada pemilihan porto"olio dan aset, investor harus
menentukan saham-saham mana saja yang sesuai untuk dimasukkan ke dalam
porto"olionya. Investor juga menggunakan prosedur optimisasi untuk memilih saham dari
saham-saham yang sesuai dan menentukan berat (proporsi) saham pada porto"olionya.
$odel $arko%it( adalah model "ormal dari investasi yang dilakukan oleh investor.
.lokasi .set
.lokasi aset berhubungan dengan keputusan untuk menentukan berat (proporsi)
bagi kas, obligasi, atau saham yang akan dimiliki oleh investor. Keputusan ini sangat
penting karena perbedaan alokasi atas aset akan menyebabkan perbedaan per"orma dari
porto"olio itu sendiri.
.da beberapa "aktor yang harus diperhitungkan investor. 7aktor-"aktor itu antara lain
return yang disyaratkan, toleransi risiko dan umur dari investor itu sendiri. Investor yang
lebih muda !endering bersi"at risk taker. Sebaliknya, investor yang lebih tua !enderung
bersi"at risk averse. Perbedaan "aktor yang diperhitungkan akan mempengaruhi alokasi
aset investasi.
.lokasi Strategis .set
Investor perlu melakukan prosedur simulasi yang digunakan untuk menentukan
kemungkinan range hasil yang dihubungkan dengan tiap-tiap komposisi aset. Simulasi ini
akan memberikan gambaran mengenai keuntungan dan risiko yang mungkin akan
diperoleh investor apabila memilih komposisi aset tersebut. Investor juga perlu
membentuk strategi alokasi aset untuk jangka panjang.
.lokasi 1aktis .set
Perubahan atas komposiss aset yang dilakukan biasanya disebabkan oleh
perubahan tingkat pengembalian yang diharapkan investor. Selain itu perubahan
komposisi aset ini juga bisa dilakukan oleh investor dengan pendekatan market timing
(%aktu dimana pasar bergerak). Investor !enderung melakukan antisipasi atas perubahan
pasar. Pada saat yang tepat, investor melakukan perubahan atas komposisi asetnya untuk
mendapatkan keuntungan atau menjaga nilai asetnya.
+. Monitoring dan Pen,esuian Portofolio
Monitoring
Keadaan investor dapat berubah karena beberapa alasan, yaitu sebagai berikut8
1. Perubahan kesejahteraan yang mempengaruhi toleransi terhadap risiko
). Perubahan hori(on investasi
,. Perubahan kebutuhan likuiditas
9. Perubahan aturan perpajakan
:. Pertimbangan regulasi pemerintah
;. Keadaan dan kebutuhan unik
Pen,esuaian Portofolio
Komposisi port"olio tidak dimaksudkan untuk tetap sama . 2ang paling penting
diketahui adalah kapan harus melakukan penyeimbangan kembali (rebalan!ing). *iaya
0ebalan!ing men!akup8
1. Komisi broker
). ampak dari perdagangan yang mungkin mempengaruhi harga pasar
,. .spek %aktu dalam memutuskan untuk bertransaksi
*iaya untuk tidak melakukan rebalan!ing adalah berada dalam posisi yang tidak
menguntungkan
#. Return -ominal vs Return Riil
Return investasi yang positi" tetapi lebih ke!il daripada in"lasi periodik akan
mengakibatkan total kekayaan investor bertambah se!ara nominal, tetapi berkurang
se!ara riil. Se!ara umum, return riil adalah return nominal dikurangi tingkat in"lasi. .gar
daya beli tidak berkurang, return nominal sebuah investasi harus melebihi tingkat in"lasi.
$enghitung return untuk periode satu tahun tanpa setoran tambahan atau pengambilan
uang relati" mudah, karena kita !ukup mengurangi investasi akhir dengan investasi a%al
dan hasilnya dibagi dengan investasi a%al. Penghitungan return menjadi tidak sederhana
lagi untuk investasi lebih dari satu periode, jika ada penambahan atau pengambilan uang
selama periode investasi, atau jika risiko diperhitungkan.
1. Return -ominal
<konomi modern memperoleh e"isien mereka melalui penggunaan uang. $edia
pertukaran yang diterima se!ara umum. *ukannya memperdagangkan jagung untuk
mendapatkan stereo yang akan diberikan satu tahun mendatang, seperti pada ekonomi
barter, penduduk ekonomi modern dapat menjual jagungnya untuk memperoleh uang dan
kemudian memperdagangkan uang =sekarang> untuk uang =masa depan> dengan
menginvestasikannya. Kemudian uang =masa depan> tersebut dapat digunakan untuk
membeli stereo. 1ingkat bunga yang digunakan penduduk memperdagangkan uang
=sekarang> untuk mendapatkan uang =masa depan> tergantung pada investasi yang
dilakukan dan disebut return nominal (juga disebut tingkat bunga nominal).
2. Return Riil
Pada periode harga berubah-ubah, return nominal investasi mungkin suatu indikasi yang
jelek dari return riil (tingkat bunga riil) yang memperoleh investor. #al ini sebagian
disebabkan oleh tambahan dolar yang diterima dari investasi mungkin diperlukan untuk
menutup penurunan daya beli yang disebabkan oleh in"lasi yang terjadi pada periode
investasi. .kibatnya, penyesuaian return nominal diperlukan untuk menyingkirkan
dampak in"lasi untuk menentukan return riil. In"lasi sering digunakan untuk tujuan ini.
?ontoh8 0eturn sebesar 1-@ yang diterima setahun dari sebuah surat berharga jika
disesuaikan dengan tingkat in"lasi sebesar : @ untuk tahun yang sama, akan memberikan
return riel sebesar 8
10(ia) A (1B/.1- ) - 1
(1B/./:)
A /.119)C atau 11.9)C@
.. Return Aritmetik dan Return .eometrik
1erdapat dua konsep&ukuran pengembalian nominal berdasarkan %aktu, yaitu
pengembalian aritmetik dan pengembalian geometrik. Pada umumnya, pengembalian
aritmetik digunakan untuk periode tunggal atau untuk data cross section, sedangkan
pengembalian geometri! digunakan untuk beberapa periode atau untuk data time series.
0eturn aritmetik lebih tepat digunakan untuk prediksi ke depan, sedangkan untuk kinerja
masa lalu, perhitungan return geometrik akan lebih tepat.
Perhitungan return aritmetik dan geometrik ini adalah sama dengan perhitungan
rata-rata aritmetik (arithmetic mean) dan rata-rata geometrik (geometric mean) dalam
statistik. +ntuk menghitung tingkat pengembalian aritmetik atau geometrik suatu
investasi atsu suatu porto"olio, terlebih dahulu dihitung tingkat pengembalian untuk tiap-
tiap periode (r1, r), D, rn). *erikut merupakan rumusan perhitungan tersebut8
r. / 01%12r1(%12r2(3%12rn( 4 1
keterangan8
r. A pengembalian aritmetik
rE A pengembalian geometrik
r1 A pengembalian (return) periode 1
r) A pengembalian (return) periode )
rn A pengembalian (return) periode n
n A jumlah periode
5. Return &ertimang Berdasarkan 6ang
Konsep return tertimbang berdasarkan uang diaplikasikan pada saat dana yang
diinvestasikan berubah-ubah karena adanya penambahan atau pengembalian uang. alam
rA /
r1 2 r2 2 3 2 rn
n
men!ari tingkat pengembalian berdasarkan uang, besar penerimaan atau pengeluaran
uang dalam setiap periode sangat penting dan diperhitungkan. ?ontoh8
Seorang investor pada tahun )//9 membeli sebuah obligasi senilai 0p.)//,///,///,-
Setahun kemudian, )//:, dia membeli kembali obligasi yang sama seharga
0p.)):,///,///,- Pada tahun )//: tersebut, atas kepemilikan obligasi yang pertama,
investor tersebut menerima bunga sebesar 0p.:,///,///,- sedangkan pada tahun )//;,
karena memiliki dua obligasi, ia menerima bunga 0p.1/,///,///,-
Fika pada tahun )//; investor tersebut menjual obligasinya pada harga masing-masing 0p
),:.///.///, berapa tingkat pengembalian berdasarkan uang diperolehnyaG
PH (pengeluaran) A PH (penerimaan)
)//,///,/// B )):,///,/// A :,///,/// B 1/,///,/// B 9-/,///,///
1 B r 1 B r (1 B r)I
r A C.,C@
I. Risk4Adjusted Return
0isiko yang mengukur berapa banyak investasi yangkembali dalam kaitannya dengan
jumlah risiko yang diambil. Sering digunakan untuk membandingkan berbagai jenis
investasi yang melibatkan tingkat risiko yang berbeda. Risk-adjusted return akan
menempatkan dua investasi yang berbeda pada nilai yang sama (dengan menghilangkan
perbedaan risiko) dan memberitahu anda investasi yang menghasilkan hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan risiko yang diperlukan.
Karena ada dua ukuran risiko yaitu total risiko dan risiko sistematis, maka kita mengenal
dua ukuran utama risk-adjusted return. 4illiam Sharpe (1C;;) memperkenalkan rasio
Sharpe yaitu e'!ess return per satuan total risiko (s) atau (return porto"olio - bunga bebas
risiko) & s, untuk mengukur kinerja reksa dana saat itu. Sebelum itu, Fa!k 1reynor (1C;:)
sudah menggunakan rasio 1reynor yaitu e'!ess return per satuan risiko sistematis (b) atau
(return porto"olio - bunga bebas risiko) & b, untuk tujuan yang sama. +kuran risk-adjusted
return mana yang lebih baikG Fones dalam bukunya Investment ()//-) mengatakan kalau
rasio Sharpe sebaiknya digunakan jika porto"olio investor seluruhnya (atau sebagian
besar) dalam sekuritas. +ntuk investor yang porto"olionya terdiri dari banyak aset
sehingga sekuritas hanya sebagian ke!il saja, rasio 1reynor yang lebih tepat.
7. Rasio &re,nor
iukur dengan !ara membandingkan antara premi risiko porto"olio dengan risiko
porto"olio yang dinyatakan dengan beta. *eta adalah risiko pasar atau risiko sistematis.
$enghitung kemiringan J slope garis yang menghubungkan porto"olio yang berisiko
dengan risiko Pasar.Semakin besar nilai slope semakin baik porto"olio atau semakin besar
rasio premi risiko porto"olio terhadap beta, kinerja porto"olio semakin baik
Keterangan
1 8 1reynor ratio
0i 8 0ata- rata tingkat pengembalian porto"olio i
0" 8 0ata Jrata atas bunga investasi bebas risiko
Ki 8 *eta porto"olio
0i J 0" 8 Premi risiko poto"olio i
$. Rasio Sharpe
0asio Sharpe digunakan untuk menandakan seberapa baik kembalinya aset
investor untuk mengkompensasi risiko yang diambil.
0asio ini diukur dengan !ara membandingkan antara premi risiko porto"olio dengan risiko
porto"olio yang dinyatakan dengan standar deviasi J total risiko. Premi risiko porto"olio
adalah selisih rata-rata tingkat pengembalian porto"olio dengan rata-rata tingkat bunga
bebas risiko
Keterangan
S 8 Indeks sharpe porto"olio i
0 8 0ata- rata tingkat pengembalian porto"olio i
0" 8 0ata Jrata atas bunga investasi bebas risiko
L 8 Standar deviasi dari tingkat pegembalian porto"olio i
0 J 0" 8 Premi risiko poto"olio i
0umus Sharpe menghitung kemiringan J slope garis yang menghubungkan porto"olio
yang berisiko dengan bunga bebas risiko. Semakin besar nilai slope semakin baik
porto"olio atau semakin besar rasio premi risiko porto"olio terhadap standar deviasi
kinerja porto"olio semakin baik. Investor sering disarankan untuk memilih investasi
dengan rasio Sharpe tinggi
8. Alpha 7ensen
i bidang keuangan, FensenMs alpha (atau FensenMs Per"orman!e Inde', e'-post al"a)
digunakan untuk menentukan pengembalian kelebihan sekuritas atau porto"olio e"ek atas
teoretis keamanan pengembalian yang diharapkan. *isa keamanan aset apapun, seperti
saham, obligasi, atau derivati". Kembali teoretis diperkirakan oleh model pasar, yang
paling sering ?.P$. $odel pasar menggunakan metode statistik untuk memprediksi
risiko yang sesuai-disesuaikan kembali aset. ?.P$ misalnya menggunakan beta sebagai
pengganda.
alam konteks ?.P$, menghitung al"a memerlukan input berikut8
realisasi kembali (di porto"olio),
yang pasar kembali,
dengan risiko-"ree rate o" return, dan
yang beta porto"olio.
7ensen9s alpha / %Portfolio $emali 4 Risk #ree Rate( 4 %Portofolio Beta : %Pasar
$emali 4 Risk #ree Rate((
Pada model ini kita juga memperhitungkan return yang diharapkan atau minimum return
yang diharapkan.
<0p A 0" B * (<0m - 0")
dengan8
<0p A $inimum return reksa dana yang diharapkanN
<0m A $inimum return pasar yang diharapkan.
Setelah <0p didapatkan, return rata-rata reksa dana kemudian dikurangi minimum
return reksa dana yang diharapkan untuk mendapatkan nilai alpha model Fensen. Semakin
besar nilai alpha tersebut menunjukkan reksa dana tersebut semakin bagus.
M. Beta2
Oilai beta) men!erminkan kemampuan market timing dari manajer investasi reksa
dana bersangkutan sedangkan nilai alpha men!erminkan kemampuan pemilihan saham
manajer investasi dalam membentuk porto"olio reksa dana yang dimaksud. Semakin besar
nilai beta) dan alpha suatu reksa dana maka semakin baik reksa dana tersebut
alam menentukan beta, kita dapat menggunakan sebuah judgement, di samping
itu kita bisa menggunakan beta historis untuk menghitung beta %aktu lalu yang
dipergunakan sebagai taksiran beta di masa yang akan datang. *eta historis memberikan
in"ormasi yang berguna tentang beta di masa yang akan datang karena itu seringkali para
analis menggunakan beta historis sebelum mereka menggunakan judgement untuk
memperkirakan beta.
Rumus +stimating Beta 8
0i A Pi B Ki Qm B ei
Persamaan ini merupakan persamaan regresi sederhana. *eta menunjukkan
kemiringan (slope) garis regresi tersebut. .lpha menunjukkan inter!ept dengan sumbu
0ij. $akin besar beta, makin !uram kemiringan garis tersebut dan sebaliknya.
*eta sekuritas individual !enderung mempunyai koe"isien determinasi (yaitu
bentuk k%adrat dari koe"isien korelasi) yang lebih rendah dari beta porto"olio. Koe"isien
determinasi menunjukkan proporsi perubahan nilai 0i yang bisa dijelaskan oleh 0m.
engan menghitung koe"isien beta yang men!erminkan tingkat risiko masing-
masing saham yang diamati, dan tingkat return saham, maka kita dapat menentukan
e'!ess return to beta (<0*) yang men!erminkan tingkat keuntungan yag sangat mungkin
dapat di!apai. +ntuk mendapatkan kandidat porto"olio kuat, kita tinggal membandingkan
<0* dengan ?ut o"" 0ate untuk menhasilkan saham-saham yang memiliki tingkat return
yang tinggi dan risiko yang minimal yang dapat mengeliminir risiko tidak sistematis. jika
suatu jenis saham angka <'!ess 0eturn to *eta (<0*)-nya lebih besar dari angka batas ?
(!ut o" rate) maka saham tersebut masuk sebagai kandidat porto"olio.
-. Rasio Appraisal
Sebuah rasio yang membandingkan nilai dari al"a untuk deviasi standar residu,
dan diran!ang untuk menunjukkan kualitas pendanaan.
.l"a dari sebuah porto"olio dibagi dengan risiko non-sistematis dari porto"olio.
0asio mengukur return abnormal per unit risiko yang pada prinsipnya dapat
terdiversi"ikasi jauh dari memegang porto"olio indeks pasar.
i 0ussell Style Klasi"ikasi (0S?), rasio appraisal dihitung sebagai berikut8

Simol $eterangan
p Fensen alpha
(E p) Standard error

You might also like