Studi Public Relations tidak semata-mata berkutat pada divisi hubungan masyarakat namun juga antara korporasi didalam suatu perusahaan. Studi yang merupakan karya akhir ini merupakan penelitian public relations yang jarang ditemui karena publik yang ditemui bukan masyarakat biasa namun mitra dalam bisnis internasional.
Original Title
Abstraksi Finance Relations as Public Relations Study
Studi Public Relations tidak semata-mata berkutat pada divisi hubungan masyarakat namun juga antara korporasi didalam suatu perusahaan. Studi yang merupakan karya akhir ini merupakan penelitian public relations yang jarang ditemui karena publik yang ditemui bukan masyarakat biasa namun mitra dalam bisnis internasional.
Studi Public Relations tidak semata-mata berkutat pada divisi hubungan masyarakat namun juga antara korporasi didalam suatu perusahaan. Studi yang merupakan karya akhir ini merupakan penelitian public relations yang jarang ditemui karena publik yang ditemui bukan masyarakat biasa namun mitra dalam bisnis internasional.
PERAN BAGIAN FI NANCI AL I NSTI TUTI ONS DIVISI BISNIS
INTERNASIONAL DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN BANK
KORESPONDEN (STUDI PUBLI C RELATI ONS PADA PT BRI Persero Tbk)
ROLE OF FINANCIAL INSTITUTIONS DEPARTEMENT INTERNATIONAL BUSSINESS DIVISION IN KEEP RELATIONS WITH CORRESPONDENT BANK (PUBLIC RELATIONS STUDY AT PT BRI Persero Tbk)
Rio Nurhasdy Shinta Prastyanti M.A (Email : rnurhasdy@yahoo.com)
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Jl. Prof. Dr. H. Bunyamin 993 Tlp (0281) 635292-4 Pesawat 128, 221,222 Purwokerto - 53122
ABSTRAKSI
Peran Bagian Financial Insitutions Di Divisi Bisnis Internasional Dalam Menjalin Hubungan Dengan Bank Koresponden (Studi Public Relations Pada PT BRI Persero)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Bagian Financial Institions Bank BRI dalam menjalin hubungan dengan bank koresponden dan untuk mengetahui citra yang ingin dibentuk oleh Bagian Financial Institutions Bank BRI terhadap bank koresponden. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisa interaktif dengan menggunakan trianggulasi sumber sebagai validitas data.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1. Bagian Financial Insitutions sebagai Public Relations finansial berperan sebagai gate dalam hubungan koresponden. Bagian ini berperan untuk mewakili perusahaan pada pertemuan bisnis antara Bank BRI dengan bank koresponden. Demi menjalin hubungan dengan bank koresponden, Bagian ini melakukan komunikasi dengan bank koresponden menggunakan SWIFT atau media komunikasi perbankan. 2. Bagian Financial Insitutions berperan untuk memasarkan produk jasa layanan bisnis internasional yang dimiliki Bank BRI guna menjalin hubungan dengan menciptakan hubungan bisnis yang saling menguntungkan. Bagian ini berperan untuk selalu meng-update informasi perbankan dengan saling bertukar informasi dengan bank koresponden melalui courtesy visit. Informasi ini meliputi kondisi bank koresponden ataupun kondisi Negara tempat bank koresponden tersebut. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menjalin hubungan baik dengan bank koresponden.
3. Bagian Financial Institutions berperan untuk membentuk citra yang baik kepada bank koresponden dengan menyampaikan informasi-informasi positif terkait Bank BRI. Cara yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi positif adalah dengan mengirimkan annual report juga dengan komunikasi melalui e-mail dalam rangka menjalin hubungan dengan bank koresponden.
Kata Kunci : Peran, menjalin hubungan, informasi.
ABSTRACT
Role of Financial Insitutions Department In International Bussiness Division to Keep Relations With Correspondent Bank (Public Relation Study in PT BRI Persero Tbk)
The research was aimed to determine the role of Financial Institutions Department BRI in keeping relations with correspondent bank and also aimed to know the image that Financial Institutions Departement wanted to correspondent bank. This research is on qualitative basis with descriptive approachment.. Data collection method that used was in-depth interview, documentation, and observation. To determine the informants purposive sampling was used by researcher. The analysis method that used in this research was interactive model with triangulation model as data validity.
The results from this research show: 1. Financial Insititutions Department as Financial Public Relations roled as gate in correspondent relation. This department was roled as companys representation in business meeting between BRI and correspondent bank. In order to keep relations with correspondent bank, this department used SWIFT or communication media in banks.
2. Financial Insitutions Department was roled to promote international business service product that owned by BRI as part of keeping relation by creating reciprocal business relation. This department roled to update the bank information by sharing information with correspondent bank with courtesy visit. The information was including either correspondent bank condition nor country that correspondent bank has taken place. The goal from those role was to keep good relations with correspondent bank.
3. Financial Insitutions Department was roled to make good image to the correspondent bank by giving positive informations related to BRI. The way that used to communicate positive informations was by giving annual report and with e-mail for the purpose to keep relations with correspondent bank.
Key words: Role, keep relations, information.
PENDAHULUAN Latar belakang perdagangan internasional atau hubungan ekonomi antar bangsa disebabkan adanya perbedaan permintaan dan penawaran suatu barang antara negara yang satu dengan negara lainnya. Perbedaan tersebut antara lain disebabkan oleh perbedaan tingkat kelangkaan (scarcity) dan perbedaan faktor produksi. Perbedaan tingkat kelangkaan tersebut menyebabkan timbulnya kebutuhan untuk melakukan transaksi ekspor-impor antar Negara (trade finance). Trade finance merupakan kegiatan yang melibatkan importir, eksportir dan bank dalam rangka untuk menciptakan rasa aman pada sisi importir maupun eksportir atas barang atau uang yang akan dikirim. Kegiatan ini meliputi lending, issuing L/C, factoring, export credit dan insurance (Dunil, 2004).
Pada trade finance, bank bertugas sebagai penyelenggara sehingga dalam hal ini bank membutuhkan suatu hubungan dengan bank lain agar kegiatan trade finance dapat berjalan. Hubungan antar bank tersebut disebut dengan hubungan korespondensi. Untuk menjalin hubungan korespondensi maka bank akan melakukan kegiatan untuk tetap menjaga hubungan seperti halnya yang dilakukan oleh Public Relations.
Menurut Cutlip, Center & Broom (2001:34) Public Relations adalah fungsi manajemen yang menyatakan, membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai macam, dimana hal tersebut dapat menentukan sukses atau gagalnya organisasi. Dapat disimpulkan bahwa Public Relations memiliki tugas untuk menjaga hubungan organisasi dengan stakeholder atau publiknya baik internal maupun eksternal.
Bank koresponden (correspondent bank) merupakan salah satu publik eksternal perusahaan perbankan. Bank koresponden adalah bank-bank di dalam maupun luar negeri yang memiliki hubungan koresponden dan atau bisnis baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan koresponden tersebut dilakukan melalui test key arrangement dengan Bank dalam bentuk Bilateral Key Exchange (BKE) maupun SWIFT Authenticated Key (SAK).
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang untuk selanjutnya disebut dengan Bank BRI merupakan bank terbesar kedua di Indonesia yang memiliki kegiatan trade finance. Tugas tersebut dilakukan Divisi Bisnis Internasional terutama dengan Bagian Financial Insitutions memiliki kontribusi besar khususnya dalam hubungan koresponden di Bank Rakyat Indonesia.
Fungsi utama dari Bagian Financial Institutions adalah mensosialisasikan ketentuan bisnis bank koresponden dan financial institution, memperluas dan menjalin hubungan koresponden dan mengembangkan bisnis dengan bank koresponden dan financial institutions (Divisi Bisnis Internasional, 2012)
Berdasarkan fungsinya, dapat dikatakan Bagian Financial Institutions merupakan Public Relations eksternal Divisi Bisnis Internasional khususnya sebagai entry gate yang bertugas untuk menjaga citra dengan menjalin hubungan dengan bank koresponden, Bagian Financial Institutions merupakan image Divisi Bisnis Internasional dimana citra merupakan hal yang penting dalam hubungan koresponden.
TUJUAN 1. Peran Bagian Financial Institutions Divisi Bisnis Internasional Bank BRI dalam menjalin hubungan dengan bank koresponden. 2. Citra yang ingin dibentuk oleh Bagian Financial Institutions Divisi Bisnis Internasional Bank BRI terhadap bank koresponden.
MANFAAT 1. Teoritis Penelitian ini memiliki manfaat demi berkontribusi pada dunia Public Relations khususnya di perbankan dengan mencoba menjelaskan konsep-konsep yang ada dalam Public Relations dalam perbankan, sehingga akan diketahui bagaimana Public Relations dalam menjalin hubungan dengan instansi lain (dalam hal ini bank koresponden) secara teoritis.
2. Praktis Penelitian ini memberikan pengetahuan tambahan kepada para pembaca mengenai peran Bagian Financial Institutions yang merupakan Public Relations eksternal dalam trade finance di dunia perbankan dan untuk menjadi referensi bagi mahasiswa ilmu komunikasi yang ingin mengkaji lebih dalam mengenai Public Relations didalam perbankan.
METODE Penelitian ini merupakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik individu, situasi atau kelompok tertentu (Ruslan, 2003). Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan studi deskriptif karena kesesuaian atas tema yang hendak diteliti yang tidak dapat dijelaskan secara kuantitatif yaitu menjelaskan peranan-peranan dari objek yang diteliti.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah dengan memakai teknik purposive sampling. Informan berjumlah 6 orang terdiri dari 4 staff Bagian Financial Insitutions, 1 kepala Bagian Financial Insitutions dan 1 staff Money Changer Peneliti. Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu tujuan dari hubungan koresponden adalah untuk memperkenalkan diri bank kepada bank lain. Dalam hubungan tersebut, diperlukan gate atau pihak yang berwenang untuk menjalin hubungan dengan bank koresponden. Gate merupakan individu atau departemen kunci didalam organisasi yang terhubung kuat dengan audiens internal ataupun eksternal (Ruth, 2011) Audiens internal dapat berupa karyawan dan audiens eksternal adalah berupa konsumen atau rekan perusahaan. Fungsi ini merupakan salah satu fungsi dari Public Relations yang merupakan penghubung antara perusahaan dengan audiensnya.
Sebagai gate, Bagian Financial Instituions juga berfungsi untuk memberikan informasi yang benar kepada bank yang akan menjalin hubungan koresponden, sehingga bank tersebut akan mengetahui bagaimana Bank BRI dan sebaliknya. Kebenaran informasi merupakan hal penting proses komunikasi didalam hubungan koresponden mengingat dapat mempengaruhi kredibilitas komunikator.
Kredibilitas komunikator merupakan salah satu elemen dalam komunikasi yang efektif. Kredibilitas komunikator merupakan kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan atau seperangkat persepsi komunikasi tentang sifat-sifat komunikator (Rakhmat, 1991:257). Demi menciptakan kepercayaan terhadap pesan maka bagi seorang komunikator, informasi yang diberikan haruslah benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang diberikan dapat melalui pertemuan langsung ataupun melalui SWIFT.
SWIFT merupakan sarana komunikasi finansial yang digunakan untuk transaksi usaha devisa yang berisikan kode rahasia yang dihasilkan oleh sistem yang digunakan untuk melakukan proses otentikasi berita secara otomatis di sistem SWIFT. SWIFT adalah sarana komunikasi yang melanjutkan pesan kepada komunikan. Pertukaran pesan yang terjadi melalui sarana komunikasi SWIFT tidak bersifat satu arah, namun dapat terjadi dua arah yaitu pesan dapat diberikan oleh Bank BRI kepada bank koresponden ataupun sebaliknya.
Pada kegiatan trade finance, sarana komunikasi SWIFT diperlukan untuk mempermudah komunikasi perbankan untuk melakukan jasa trade finance. Pesan yang berada didalam SWIFT memiliki format tertentu. Format tersebut dinamakan messages type atau MT. Format tersebut bertujuan untuk menghindari kerugian sebuah bank dikarenakan didalam media komunikasi finansial, pesan akan berisikan keterangan-keterangan yang rinci terkait bisnis yang dilakukan. Format tersebut dibuat demi menghindari kesalahan pesan dalam berkomunikasi yang dapat memberikan kerugian terhadap bank ataupun eksportir dan importir demi keterjalinan hubungan.
Demi menjalin hubungan menjalin hubungan dengan bank koresponden, diperlukan adanya suatu kerjasama yang menguntungkan. Kerjasama tersebut berawal dari penawaran atau pemasaran produk trade finance yang selanjutnya menjadi hubungan yang reciprocal.
Bagian Financial Insitutions berperan dalam memasarkan produk trade finance yang dimiliki Bank BRI. Peran ini merupakan dikarenakan posisi strategis Bagian Financial Intisutions yang berhubungan langsung dengan bank koresponden selaku rekan bisnis. Produk yang ditawarkan Bagian Financial Insitutions kepada bank koresponden adalah berbagai jasa layanan bisnis internasional seperti Refinancing L/C, Risk Participation, Banker Acceptance, USD Local Setlement, Guarantee, SKBDN, Bill Purchase, Remittance. Peran ini dapat dilakukan melalui e-mail ataupun melalui courtesy visit.
Courtesy visit merupakan kegiatan menerima kunjungan bank koresponden untuk mengkomunikasikan suatu hal terkait kerjasama seperti penawaran produk demi menjalin hubungan koresponden, dan tidak hanya menerima kunjungan kegiatan ini dapat merupakan kegiatan berkunjung ke tempat bank koresponden. Courtesy visit dapat dikatakan sarana komunikasi yang dilakukan bank koresponden dengan Bank BRI atau Bank BRI dengan bank koresponden selain menggunakan SWIFT.
Courtesy visit merupakan salah satu sarana komunikasi yang melibatkan representatif dari perbankan. Pihak representatif tersebut dinamakan relationship manager atau selanjutnya disingkat RM. Seorang RM bertugas untuk menjalin hubungan koresponden. RM terdiri dari staff Bagian Financial Insitutions yang bertugas untuk melakukan hubungan koresponden dengan bank-bank yang sudah di tentukan. Sehingga seorang RM akan lebih mengerti publiknya, dikarenakan pembagian tanggung jawab yang diberikan.
RM didalam hubungan koresponden adalah seorang komunikator sekaligus komunikan yang merupakan representatif atau perwakilan bank. Sebagai representatif dari Bank BRI, RM akan membawa kepentingan perusahaan dan bertugas untuk menjalin hubungan baik dengan pihak representatif bank koresponden. Dengan adanya pembagian tanggung jawab, seorang RM sebagai representatif dari Bank BRI akan memproses pesan yang akan disampaikan sehingga pesan akan dapat tersampaikan dengan baik kepada pihak bank koresponden.
Proses komunikasi yang terjadi didalam courtesy visit adalah dialogis atau terjadi dua arah, hal ini bertujuan agar tidak ada persepsi yang salah atas pesan yang diberikan, Bias persepsi tersebut mungkin saja terjadi dikarenakan perbedaan budaya juga bahasa. Seperti dalam bukunya, Wood (2004:83) menerangkan perbedaan budaya atau bahasa dapat menyebabkan perbedaan interpretasi yang dapat menganggu komunikasi antar persona yang baik dalam setiap konten yang dibicarakan.
Konten yang dibicarakan dalam courtesy visit adalah beragam, tidak hanya update informasi namun dapat juga untuk memperkenalkan seorang relationship manager yang baru kepada pihak bank koresponden ataupun sebaliknya. Kegiatan mengenalkan seorang RM yang baru merupakan kegiatan ramah tamah yang dilakukan didalam courtesy visit yang bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik didalam hubungan koresponden. Pada prinsipnya, courtesy visit memiliki tujuan untuk saling bertukar informasi.
Informasi merupakan tujuan dari suatu komunikasi. Demi mencapai tujuan tersebut maka seorang RM akan melakukan berkomunikasi untuk mendapatkan informasi terkait bank tersebut melalui courtesy visit. Infromasi adalah hal yang penting untuk menjalin hubungan baik dengan bank koresponden. Informasi sangatlah penting demi menciptakan hubungan bisnis yang reciprocal sehingga hubungan dengan bank koresponden akan tetap berjalan, sehingga update informasi sejatinya diperlukan dalam hubungan dengan bank koresponden.
Update informasi merupakan hal yang penting didalam perbankan. Selain untuk mengetahui kebijakan dan strategi yang diambil bank koresponden, update informasi juga berguna untuk mengetahui kondisi bank koresponden atau kondisi dari Negara tempat bank koresponden itu berada. Update informasi dibutuhkan untuk pengambilan kebijakan terkait bisnis yang sedang dilakukan antara Bank BRI dengan bank koresponden. Selain itu, update informasi merupakan cara untuk menjaga citra yang dimiliki Bank BRI ataupun bank koresponden.
Citra merupakan pengetahuan terhadap produk yang ditawarkan perusahaan sehingga akan timbul suatu kesan ketika menggunakan produk tersebut (Kotler, 2009: 281). Selain pengetahuan terhadap produk, citra juga merupakan pengetahuan terhadap suatu perusahaan. Citra yang didapatkan tidak didapatkan seketika, melainkan perusahaan mendapatkan citra tersebut melalui suatu proses usaha.
Terbentuknya citra perbankan merupakan suatu pencapaian yang didapatkan melalui suatu usaha. Usaha untuk membentuk citra perbankan dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi citra, faktor tersebut dapat berupa common product attributes, people and relationsip, values and programs juga corporate credibility (Keller,2008: 454).
Didalam perbankan, citra merupakan hal yang mutlak didalam hubungan antar lembaga finansial. Citra menentukan bagaimana bisnis sebuah lembaga keuangan, sehingga dalam hal ini Bagian Financial Insituions bertugas untuk menjaga citra yang favourable untuk kelangsungan bisnisnya.
Peran Bagian Financial Institutions didalam hubungan koresponden adalah untuk mengkomunikasikan berita positif mengenai Bank BRI. Peran tersebut merupakan usaha yang dilakukan BRI untuk menjaga citra Bank BRI demi menjaga kerjasama perbankan.
Demi menjaga kredibilitas, Bagian Financial Instituions mengirimkan laporan keuangan dan summary BRI secara periodik yang disebut annual report. Annual report diberikan setiap tahunnya dan diberikan baik saat courtesy visit juga dapat dikirimkan melalui kurir. Laporan yang diberikan tersebut dapat berupa mengenai keberhasilan BRI, modal, rating penghasilan dan hal lain mengenai Bank BRI.
Pemberian annual report merupakan salah satu bentuk untuk menjalin hubungan baik dengan bank koresponden. Pemberian annual report ini tidak hanya dilakukan oleh Bank BRI terhadap bank koresponden, namun pihak bank koresponden juga secara berkala akan mengirimkan annual report kepada Bank BRI untuk menunjukan strongwill dari bank koresponden untuk menjalin hubungan baik.
Pada dasarnya harapan dari citra yang favourable antara Public Relations pada umumnya dengan Bagian Financial Insitutions adalah bisnis yang tetap berjalan. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada sarana komunikasi yang digunakan. Sebagai cara untuk mendapatkan citra yang favourable Bagian Financial Insitutions secara periodik mengirimkan annual report kepada bank koresponden dan juga Bagian Financial Insitutions saling berkorespondensi melalui e-mail dengan bank koresponden.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa peran Bagian Financial Insitutions dalam menjalin hubungan koresponden adalah:
1. Bagian Financial Insitutions sebagai Public Relations financial yang berperan sebagai gate yang menjalin hubungan koresponden atau hubungan antar bank yang selaras dengan peran Public Relations sebagai gatekeeper. Sebagai gatekeeper bagian ini melakukan usaha untuk menjalin hubungan dengan bank koresponden. Bagian Financial Insitutions merupakan representative dalam berhubungan dengan bank koresponden. Bagian Financial Insitutions berkomunikasi dengan menggunakan SWIFT atau media komunikasi perbankan. Melalui media komunikasi ini, Bank BRI selaku komunikator berkomunikasi dengan bank koresponden selaku komunikan melalui SWIFT untuk menciptakan mutual understanding didalam hubungan bisnis.
2. Demi menjalin hubungan menjalin hubungan dengan bank koresponden, diperlukan adanya suatu kerjasama yang menguntungkan, karenanya Bagian Financial Insitutions berperan dalam pemasaran produk trade finance Bank BRI yang selaras dengan peran Public Relations untuk mempromosikan atau memasarkan produk atau jasa yang dimiliki dengan tujuan agar pengguna jasa mendapatkan informasi terkait hal tersebut.. Selain memasarkan produk trade finance, Bagian Financial Intitutions juga berperan dalam update informasi perbankan saat melakukan courtesy visit dengan tujuan untuk menjalin hubungan baik dengan bank koresponden didalam bisnis trade finance
3. Sebagai Public Relations finansial, Bagian Financial Insitutions berperan dalam membentuk citra yang profesional dengan menyampaikan informasi- informasi positif terkait Bank BRI seperti mengirimkan annual report yang berisikan kondisi Bank BRI. Penyampaian informasi melalui annual report ditujukan untuk menciptakan trust bank koresponden terhadap Bank BRI. Selain itu, Bagian Financial Insitutions juga menjalin hubungan dengan bank koresponden melalui e-mail dengan tujuan agar hubungan bisnis yang dilakukan dapat berjalan lancar.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diajukan peneliti adalah untuk mengoptimalkan media lain dalam melakukan courtesy visit seperti melalui melakukan diskusi melalui teleconference untuk memudahkan Bagian Financial Insitutions dalam menjalin hubungan koresponden.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 2001, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Airlangga University Press
Bank Rakyat Indonesia, 2011, Annual Report 2011. Jakarta. Tidak Diterbitkan.
Cutlip, Scott M, Allen H Center and Glen M Broom. 2000, Effective Public Relations, Eight Edition, Practice Hall, Inc. Upper Saddle River, New Jersey.
Dunil, Z. 2004, Kamus Istilah Perbankan Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Guth, David W. 2003, Public Relations: a Values-Driven Approach, Marsh, United States.-2 nd end.
Jefkins, Frank. 1996, Public Relations, edisi keempat, Erlangga, Jakarta.
Moore, Frazier. 2004, HUMAS Membangun Citra Dengan Komunikasi, Cetakan pertama, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Rachmadi, F. 1996, Public Relations dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam Bahasa Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah, Cetakan keempat, PT Gramedia Pustaka Utama
Ruslan, Rosady. 2003, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Ruth, Amanda. 2011, Gatekeeper or Peacekeeper: The Decision-Making Authority of Public Relations Practitioners, Public Relations Society of America, United States
Sumber lain
Divisi Bisnis Internasional. 2012. Rekapitulasi Kegiatan Meeting Dengan Bank Koresponden. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Jakarta. Tidak Diterbitkan.