You are on page 1of 2

Perawatan Luka Operasi

Perawatan paska operatif adalah penting seperti halnya persiapan preoperative. Perawatan
paska operasi yang kurang sempurna akan menghasilkan ketidakpuasan dan tidak memenuhi
standard operasi. Tujuan perawatan paska operatif adalah untuk menghilangkan rasa nyeri, sedini
mungkin mengidentifikasi masalah dan mengatasinya sedini mungkin. Mengantisipasi dan
mencegah terjadinya komplikasi lebih baik daripada sudah terjadi komplikasi (Bailey & Love,
2004).
Prinsip-prnsip perawatan paska operatif:
1. Memberi dukungan pada pasien
2. Menghilangkan rasa sakit
3. Antisipasi dan atasi segera komplikasi
4. Memelihara komunikasi yang baik dengan tim. Komunikasi yang tidak baik merupakan
masalah yang sering menyebabkan kegagalan dalam perawatan paska operasi.
5. Rencana perawatan. Menyesuaikan perawatan dengan kebutuhan pasien. Setiap pasien
membutuhkan modifikasi yang sesuai dengan protocol perawatan, yang mempunyai problem
unik tersendiri.
(Bailey & Love, 2004)
Perawatan luka adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk merawat luka agar dapat
mencegah terjadinya trauma (injuri) pada kulit membran mukosa atau jaringan lain, fraktur, luka
operasi yang dapat merusak permukaan kulit. Serangkaian kegiatan itu meliputi pembersihan
luka, memasang balutan, mengganti balutan, pengisian (packing) luka, memfiksasi balutan,
tindakan pemberian rasa nyaman yang meliputi membersihkan kulit dan daerah drainase, irigasi,
pembuangan drainase, pemasangan perban (Bryant, 2007).
Jika akan dilakukan inspeksi pada luka, maka harus dilakukan dalam keadaan steril.
Sedapat mungkin luka dibiarkan dibawah dressing dan inspeksi hanya dilakukan bila kuatir ada
infeksi, discharge atau akan mengganti dressing. Jika pasien demam, dan terdapat discharge atau
dressing berbau, maka dressing harus diganti dan saat itu ada kesempatan untuk menginspeksi
luka (Bailey & Love, 2004).
Wound care dan bandaging merupakan elemen penting untuk meminimalkan komplikasi
dan akan memberi hasil kosmetik dan fungsional yang optimal. Dengan mengangkat debris dari
permukaan luka akan merangsang re-epitelisasi. Bandage yang baik dapat menyokong dan
menstabilkan luka, menampung darah atau cairan yang berlebihan, memberi tekanan pada luka
untuk homeostasis, melindungi luka dari kekeringan dan kontaminisasi bakteri (Olbricht, 2003).
Perawatan luka insisi bedah
Lakukan pengkajian kondisi area operasi yang meliputi kondisi balutan, adanya
perdarahan, drain, insisi atau jahitan. Lakukan pembersihan luka dimulai pada pusat luka ke arah
keluar dan secara perlahan-lahan karena luka setelah operasi terdapat sedikit edema. Gunakan
normal salin untuk membersihkan luka. Hindari penggunaan larutan yang bersifat sitotoksik
seperti hydrogen perokside dan povidone iodine karena dapat merusak jaringan dan
memperlambat penyembuhan luka. Pertahankan kondisi luka tetap bersih dan termasuk
lingkungan tempat tidur pasien. Penggantian balutan tergantung pada kondisi balutan bersih atau
kotor. Bila kondisi balutan kering dan bersih balutan diganti 2 atau 3 hari sekali setelah operasi
dan juga tergantung jenis balutan yang digunakan. Jenis balutan yang disarankan adalah balutan
yang dapat mempertahankan kelembaban. Penggunaan kasa dan salin normal, saat penggantian
balutan kering akan menekan permukaan yang mengakibatkan pertumbuhan jaringan sehat yang
terganggu dan menimbulkan rasa nyeri (Suriadi, 2004).


Bailey & Love. 2004. Post operative care. Dalam,: Russell RCG, Williams NS, Bulstrode CJK,
penyunting' Short practice of surgery. Edisi 24. USA Oxford University Press lnc. h. 1437
- 46.
Bryant, Ruth. 2007. Acute & Chronic Wounds; Current Manangement Concept Philadelphia :
Mosby Elsevier.
Olbricht, S. 2003. Biopiy techniques and basic excisions. Dalam : Bolognia JL, Iorizzo JL,
Rapini RP, penyunting. Dermatology. Vol 2. Edinburgh. Mosby. h. 2284 - 5.
Suriadi. 2007. Perawatan Luka. Pontianak: Romeo Grafika

You might also like